Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK UREA TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi dengan Guru
Pengampu Siti Fatimah, M.Pd

Disusun oleh :

1. Amanda Amelia Putri


2. Ananda Eka Putri
3. Chesya Prastian
4. Devina Putri Utami
5. Indah Meilani
6. Metika Rizki
7. Sintia Ayulianingsih

KELAS XII IPA 4

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 BOGOR

Jl. Rawa Gumbira No. 39 Desa Sukamaju Kec. Jonggol Kab. Bogor
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabil’alamin segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai” dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata pelajaran biologi.

Dalam penulisan proposal penelitian ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan proposal penelitian ini.

Semoga proposal penelitian ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada
pembaca dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini diterima dan bermanfaat
bagi pembaca. Atas semua ini kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, semoga
segala bantuan dari segala pihak mudah-mudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh
Allah SWT.

Bogor, 23 September 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Tanaman merupakan salah satu makhluk hidup yang banyak memiliki manfaat
untuk lingkungan sekitar. Berbagai macam manfaat dapat didapatkan dari sebuah
tanaman, yaitu sebagai obat herbal, bahan makanan, dan yang paling utama adalah
tanaman dapat menghasilkan oksigen yang berguna sebagai kelangsungan hidup
manusia. Banyak sekali jenis-jenis tanaman, dari mulai bentuk fisiknya yang
bermacam-macam, hingga manfaatnya yang berbeda-beda.
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki
nama ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru
dan menyebar ke negara‐negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk
Indonesia.
Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya.
Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara
asalnya.Cabai merah (Capsicum annum L.) adalah komoditas sayuran yang sangat
terkenal dan sangat luas penggunaannya di seluruh dunia. Buahnya dapat
dikonsumsi segar, kering atau dalam bentuk yang sudah diproses sebagai sayuran
atau bumbu. Warna dan baunya digunakan dalam industri makanan dan pakan
ternak seperti ginger beer, hot sauces dan poultry feed, serta beberapa obat-obatan
(Siemonsma dan Piluek, 1994). Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun
sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang
membutuhkan bahan baku cabai. Hal ini menjadikan cabai sebagai komoditas
sayuran yang diunggulkan secara nasional. Pengembangan sayuran ini telah
dilakukan melalui pembinaan pola produksi dan pola tanam dalam upaya
pemenuhan permintaan dalam negeri maupun ekspor. Pembinaan pola produksi
ini antara lain melalui teknologi budidaya off season, pengurangan pada in season
sehingga produksi relatif merata dan stabil dalam setahun (Sutrisno, 2001).
Pupuk merupakan substansi / bahan yang mengandung satu atau lebih zat yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk mengandung
zat – zat yang dibutuhkan tanaman untuk memberikan nutrisi tanaman.
Urea merupakan pupuk yang mengandung unsur hara N sebesar 46% yang
banyak digunakan oleh petani dan merupakan pupuk yang disubsidi oleh
pemerintah. Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2017 mengalokasikan
anggaran sebesar Rp. 31,3 Triliun untuk program subsidi pupuk bagi petani yaitu
mencapai 9,55 juta ton. PT Pupuk Indonesia (Persero) meyalurkan 4,35 juta ton
pupuk bersubsidi ke sektor tanaman pangan atau 46% dari target tahun 2017.
Penyaluran pupuk tersebut terdiri atas 1,9 juta ton urea dan 1,25 juta ton NPK.
Kendala yang sering dihadapi saat penggunaan pupuk urea ialah ketidakefisienan
pupuk tersebut. Nitrogen yang terkandung dalam pupuk urea mudah mengalami
proses pencucian, menguap ke udara dalam bentuk N2, dinitrogen oksida (N2O),
nitrogen oksida (NO), gas ammonia (NH3), dan bentuk lain yang tidak dapat
dimanfaatkan oleh tanaman (Pratomo, Suwardi, dan Darmawan, 2009). Hal ini
dapat menyebabkan pupuk urea tidak dapat sepenuhnya dimanfaatkan oleh
tanaman. Ditambahkan bahwa penggunaan pupuk urea yang berlebihan akan
menyebabkan polusi bagi lingkungan.
Saat ini berbagai macam formula mulai dikembangkan untuk meningkatkan
efisiensi urea, salah satunya ialah memodifikasi pupuk urea menjadi slow release
fertilizer (SRF) yaitu dengan menyelaputi pupuk urea dengan asam humat. Hal ini
berkaitan dengan sifat asam humat yang memiliki kapasitas tukar kation (KTK)
tinggi, sehingga mampu meningkatkan KTK tanah serta membentuk senyawa
kompleks dengan logam berat dan lempung (Tan, 1991). Ditambahkan bahwa
asam humat memiliki peluang untuk membentuk kompleks dengan ion logam
karena gugus ini dapat mengalami deprotonasi pada pH yang relatif tinggi.
Penambahan urea dengan asam humat diharapkan mampu memperbaiki sifat
tanah, salah satunya meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah. Menurut
Hermanto et al. (2013) asam humat memiliki kemampuan sebagai penyangga
terhadap perubahan pH, konsentrasi garam, serta dapat menyediakan unsur hara
N, P, K dan S ke dalam tanah serta C sebagai energi bagi mikroba tanah.

Pupuk urea (CO(NH2)2 merupakan salah satu jenis pupuk yang biasa
digunakan untuk menyuplai kebutuhan nitrogen bagi tanaman. Urea mengandung
46 % nitrogen. Karakteristik urea antara lain adalah sangat higroskopis, mudah
larut dalam air dan bereaksi cepat serta mudah menguap dalam bentuk amonia.
Konsekuensinya, efisiensi pupuk urea termasuk sangat rendah yaitu 29-45% dan
dapat mencapai 90% (Hamdani, 2008).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disusun rumusan masalah yang akan
menjadi fokus pembahasan dalam proposal penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh penggunaan pupuk urea terhadap pertumbuhan
tanaman cabai?
C. TUJUAN
Menindak lanjuti rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk urea terhadap
pertumbuhan tanaman cabai.
D. HIPOTESIS
 H0 : Penggunaan pupuk urea tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman cabai, sebab pertumbuhan tanaman tidak bergantung pada pupuk.
 H1 : Penambahan pupuk urea membuat pertumbuhan tanaman cabai dapat
tumbuh dengan baik dan cepat dibandingkan hanya dengan menggunakan
media tanam saja.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang
pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dari kajian. Adapun hasil-hasil penelitian yang
dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu mengenai pengaruh
penggunaan pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman cabai.

Pupuk urea adalah pupuk yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi sebesar 45%
- 56% (Fajrin, 2016).

Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Unsur nitrogen
di dalam pupuk urea sangat bermanfaat bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Manfaat lainnya antara lain pupuk urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan
segar. Nitrogen juga membantu tanaman sehingga mempunyai banyak zat hijau daun
(klorofil). Dengan adanya zat hijau daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah
melakukan fotosintesis, pupuk urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah
anakan, cabang dan lain-lain). Serta, pupuk urea juga mampu menambah kandungan protein
di dalam tanaman. Pupuk ini termasuk salah salah satu jenis pupuk higroskopis sehingga
lebih mudah menguap di udara. Bahkan pada kelembaban 73%, urea sudah dapat menarik
uap air dari udara sehingga mudah larut dalam air serta mudah diserap oleh tanaman. Untuk
dapat diserap oleh tanaman, nitrogen dalam urea harus dikonversi terlebih dahulu menjadi
ammonium (N-NH4 + ) dengan bantuan enzim urease melalui proses hidrolisis. Namun bila
diberikan ke tanah, proses hidrolisis tersebut akan cepat sekali terjadi sehingga mudah
menguap sebagai ammonia. Pemberian urea dengan disebar akan cepat terhidrolisis (dalam 2-
4 hari) dan ini rentan terhadap kehilangan melalui volatilisasi (Nainggolan, 2010).

Salah satu cara untuk mengurangi kehilangan N adalah dengan memodifikasi bentuk
fisik dan kimia pupuk urea sehingga diharapkan dapat memperlambat proses hidrolisis.
Pembuatan pupuk urea dalam bentuk ukuran butiran besar dapat meningkatkan ketersediaan
pupuk sehingga dapat bertahan lebih lama dan banyak diserap tanaman serta lebih sedikit
yang hilang dibandingkan dengan urea pril. Beberapa contoh bentuk baru dari urea antara
lain; urea super granule, urea briket yang diaplikasikan dengan cara dibenamkan sedalam 15
cm dari lapisan atas (Nainggolan, 2010).
BAB III

METODE PENELITIAN

A. TEMPAT PENELITIAN

Penelitian yang kami lakukan bertempat di lingkungan MAN 3 BOGOR.

B. JADWAL PENELITIAN

NO KEGIATAN WAKTU
9 Agustus 2022 23 Agustus 2022 8 September 2022
1. Menanam Bibit 
2. Pengukuran   
Batang Cabai

C. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang diperlukan untuk penelitian ini yaitu :

1. Polybag
2. Sendok makan
3. Tusuk gigi
4. Bibit cabai
5. Pupuk Urea
6. Tanah
7. Air

D. CARA KERJA

Adapun cara kerja yang harus dilakukan pada penelitian ini adalah :

1. Menentukan banyaknya bibit cabai yang akan digunakan (1 polybag 10


bibit cabai).
2. Menentukan banyaknya pupuk urea yang akan dipakai (1 polybag 1-2
sendok).

3. Menentukan banyaknya media tanam tanpa pupuk urea ( 1 polybag tanpa


pupuk urea),

4. Mengukur pertumbuhan batang saat ada perubahan.

5. Menyiram tanaman setiap hari secukupnya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Desain Penelitian

A1 B1 C1

A2 B2 C2

A3 B3 C3

Keterangan :
A = Tidak diberi pupuk
B = Diberi pupuk 1 sendok teh
C = Diberi pupuk 2 sendok teh
 Tabel Penelitian Tinggi Batang Tanaman Cabai

WAKTU
POLYBAG
23 Agustus 2022 8 September 2022

A1 2 cm 4 cm

A2 - -

A3 - -

B1 1 cm 2 cm

B2 - -

B3 - -

C1 1,5 cm 3 cm

C2 - -

C3 - -

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian pengaruh penggunaan pupuk urea
terhadap pertumbuhan tanaman cabai di MAN 3 Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 9
Agustus – 8 September adalah bahwa pupuk urea dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
cabai. Penggunaan pupuk berlebih dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman, karena
kandungan magnesium dan kalsium yang berlebihan dalam tanah membuat kondisi pH tanah
menjadi terlalu basa, kondisi ini bisa mengurangi atau menghilangkan beberapa unsur hara
tersedia untuk tanaman dan menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh.
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id/23574/2/PENDAHULUAN.pdf

http://eprints.ums.ac.id/44141/6/BAB%20I.pdf

http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11565/2/BAB%20I.pdf

http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2013-1-54211-613409002-bab1-29072013011936.pdf
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai