Salman Efendi
Siregar
A42121711
DOSEN :
Ir. Iwan Suwarman
Wawan, STP
Khalimi Toha, SP
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul PENGOLAHAN TANAH TANAMAN PADI.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita. Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Padi (Oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi rakyat Indonesia. Menanam
padi sawah sudah mendarah daging bagi sebagian besar petani di Indonesia. Mulanya kegiatan
ini banyak diusahakan di pulau Jawa. Namun, saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah
tidak asing lagi dengan kegiatan menanam padi di sawah.
Sistem budidaya padi biasanya didahului oleh membuat persemaian. Pembuatan persemaian
memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan
menentukan pertumbuhan padi di sawah, kemudian pengolahan tanah yang bertujuan mengubah
keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah)
yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap yaitu
pembersihan, pencangkulan, pembajakan, penggaruan, dan perataan.Dalam penanaman bibit
padi harus diperhatikan sebelumnya adalah persiapan lahan, umur bibit, dan tahap penanaman.
Dalam pemeliharaan meliputi penyulaman dan penyiangan, pengairan, pemupukan, penyulaman
dan penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit.
Pengolahan tanah bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras
menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus,
aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat
menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan
pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk
mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan
tanaman.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca bisa lebih mengetahui teknik
pengolahan tanah pada tanama padi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Radikula
Akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul
calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk
akar tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan
daun.
b. Akar serabut(adventif)
Setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan tumbuh.
c. Akar rambut
Merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan
saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting dalam pengisapan air maupun zat-zat
makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama
dengan akar serabut.
d. Akar tajuk (crown roots)
Akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak
kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara
di dalam tanah rendah,maka akar-akar dangkal mudah berkembang.
Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah mengalami perkembangan akan berwarna
coklat, sedangkan akar yangbaru atau bagian akar yangmasih muda berwarna putih.
2. Batang
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas.
Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya
ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal
batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas
yang didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas
sampai buku bagian atas. Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun pelepah memperlihatkan
percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi lidah daun (ligula), dan bagian yamg
terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri
dan kanan. Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang
disebut daunbendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun bendera, di
situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi.
Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang
tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan
dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunasorde
pertama.
3. Daun
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik
bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga
daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain.
Adapun bagian-bagian daun padi adalah :
a. Helaian daun
Terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar
helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan.
b. Pelepah daun (upih)
Merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi
dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.
c. Lidah daun
Lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-
beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah
daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping
itu lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran
penyakit.
Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile. Coleoptilekeluar dari
benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air. Coleoptile baru membuka,
kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak
yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera
merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar dari
pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi. Daun padi mula-mula
berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar
bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu
dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya akan
muncul daun baru lainnya.
4. Bunga
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai. Bulir-
bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah
ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam
dancara bercocok tanam. Dari sumbu utama pada ruas bukuyang terakhir inilah biasanya panjang
malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3 ukuran yaitu malai
pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm), dan malai panjang (lebih dari
30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah
cabang, dan yang terbanyak dapat mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan
mempengaruhi besarnya rendemen tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai100-
120 bunga.
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis
dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis,
kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik,
dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau
ungu. (Departemen Pertanian, 1983)
Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah:
a. Kepala sari
b. Tangkai sari
c. Belahan yang besar (Palea)
d. Belahan yang kecil (Lemma)
e. Kepala putik
f. Tangkai bunga
5. Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya bukan biji melainkan
buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukkan dan
pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah.
D. Syarat Tumbuh
Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air.
Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan,
curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan tanaman padi 23 C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara
0-1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air
dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan
atasnya antara 18-22 cm dengan pH antara 4-7.
E. Teknik Budidaya
Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai
tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus
dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan
penyakit yang sering kali menurunkan produksi.
1. Persemaian
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian
memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan
menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat
perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
2. Persiapan dan Pengolahan Tanah Sawah
Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga
memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah
sawah terdiri dari beberapa tahap :
a. Pembersihan
b. Pencangkulan
c. Pembajakan
d. Penggaruan
e. Perataan
3. Penanaman
Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :
a. Persiapan lahan
Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit padi.
b. Umur bibit
Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it tersebut segera dapat dipindahkan
dengan cara mencabut bibit.
c. Tahap penanaman
Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1) Memindahkan bibit
Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari (tergantung jenis padinya, genjah/dalam)
dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
2) Menanam
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah sistem larikan (cara tanam),
jarak tanam, hubungan tanaman, jumlah tanaman tiap lobang, kedalam menanam bibit, cara
menanam.
4. Pemeliharaan
Meliputi :
a. Penyulaman dan penyiangan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyulaman yaitu bibit yang digunakan harus
jenis yang sama, bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu, penyulaman tidak
boleh melelewati 10 hari setelah tanam, selain tanaman pokok (tanaman pengganggu) supaya
dihilangkan.
b. Pengairan
Pengairan disawah dapat dibedakan menjadi pengairan secara terus-menerus dan pengairan
secara piriodik.
c. Pemupukan
Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi
tanaman baik dalam proses pertumbuhan/produksi.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
1) Hama putih (Nymphula depunctalis)
Gejala : Menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun,
ulat menggulung daun padi.
Pengendalian : Pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami,
menggugurkan tabung daun. Menggunakan BVR atau Pestona.
2) Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala : Daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit
terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi.
Pengendalian: BVR atau Pestona.
3) Wereng
Penyerang batang padi : Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), Wereng padi berpunggung
putih (Sogatella furcifera). Wereng penyerang daun padi : Wereng padi hijau (Nephotettix
apicalis dan N. impicticep).Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat
menularkan virus.
Gejala : Tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar,
tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.
Pengendalian : Bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR
48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-
laba, kepinding dan kumbang lebah. Penyemprotan BVR.
4) Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Menyerang buah padi yang masak susu.
Gejala : Buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak,
pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian : Bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan
telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba. Penyemprotan BVR atau Pestona.
BAB III
PEMBAHASAN
4. Peratakan
Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang kedua, yang dilakukan setelah lahan
digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang kedua ini dilakukan dengan maksud :
a. Meratakan tanah sebelum tanam pindah
b. Membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi
c. Melumpurkan tanah dengan sempurna
Tahapan pengolahan tanah mulai dari perbaikan pematang/galengan sampai perataan
memerlukan waktu 25 hari atau sama dengan umur bibit di persemaian.
Padi memiliki morfologi diantara lain terdapat akar, batang, daun, bunga dan buah/malai.
Dimana padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah
tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia.
Teknik pengolahan tanah yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan perbaikan
pematang/galengan sampai perataan. Dalam proses tahapan pengolahan tanah harus diperhatikan
dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA