Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN

PORANG SEBAGAI USAHA TANI


Pengantar Ilmu pertanian

Disusun Oleh:

AULIYAH AZZAHRA
RAHMADHANA (20012014021)
Reguler A2

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM
MAKASSAR 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari- Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “ Budidaya Tanaman Porang” ini. Sholawat dan
salam semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran islam yang
sempurna dan menjadi anugrah serta rahmat bagi seluruh alam semesta. Saya sangat
bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini. Disamping itu, saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat dan jangan
lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat diperbaiki.

Masamba, 30 September 2021

( Auliyah Azzahra Rahmadhana)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Mengapa tertarik memilih topik budidaya tanaman porang?

1.2 Rumusan masalah

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tanaman porang

2.2 Budidaya Tanaman porang

2.3 Manfaat Tanaman porang

2.4 Tanaman porang sebagai tanaman ekspor

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Mengapa tertarik memilih topik budidaya tanaman porang


Alasan saya mengambil topik “ Budidaya Tanaman Porang Sebagai
Usahatani” adalah karena tanaman porang sendiri masih terdengar asing
ditelinga masyarakat terutama generasi milenial.
Tanaman porang saat ini cukup digemari untuk dibudidayakan karena nilai
ekonomi yang cukup tinggi. Sebenarnya tanaman ini sudah cukup lama dapat
ditemukan di berbagai daerah namun baru populer dibudidayakan belakangan.
Budidaya tanaman porang kini cukup banyak dilakukan di berbagai daerah karena
permintaan juga cukup tinggi. Porang adalah sejenis tanaman umbi-umbian yang satu
marga dengan suweg dan walur. Ada pula yang menyebut porang dengan nama iles-
iles. Umbi satu ini memiliki manfaat cukup banyak seperti mengontrol berat badan,
mengatasi diabetes, mengontrol kolesterol serta sebagai prebiotik. Manfaat tersebut
tidak lepas dari kandungan zat glukomanan yang tinggi di dalam porang.

1.2 Rumusan masalah

 Apa itu tanaman porang?

 Bagaimana budidaya tanaman porang?

1.3 Tujuan

 Untuk mengenal seperti apa itu tanaman porang

 Untuk mengetahui bagaimana budidaya tanaman porang


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tanaman porang

Porang atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian
dari spesies Amorphophallus muelleri. Manfaat porang ini banyak digunakan untuk
bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan
"jelly" yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang. Umbi porang
banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat
alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier
dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah
lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang, demikian dilansir laman
resmi Kementerian Pertanian.

Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang
dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan,
sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah
naungan tegakan tanaman lain. Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi
batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil)
yang ditanam secara langsung. Pertanian.go.id menulis, tanaman porang memiliki
nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup besar untuk
diekspor. Catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada
tahun 2018
tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke
negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya. Umbi porang saat
ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan. Ada
beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini, seperti di daerah Pasuruan,
Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros.

2.2 Budidaya tanaman porang

Syarat budidaya tanaman porang:

a. Tanah: Kriteria tanah untuk menanam porang haruslah gembur, tidak


terlalu basah dengan kadar pH tanah berkisar 6 hingga 7. Struktur tanah
merupakan pencampuran dengan tanah liat berpasir serta terbebas dari
gulma.
b. Iklim: Iklim yang cocok untuk menanam porang adalah dataran tinggi
dengan ketinggian 100 hingga 600 mdpl, dengan kebutuhan cahaya
matahari yang cukup.
c. Lingkungan: Tanaman porang membutuhkan tanaman lain untuk tumbuh
yakni inang atau tempat tanaman porang bernaung. Jenis tanaman yang
baik menaungi tanaman porang adalah pisang, jahe, pinang, mahoni, jati,
dan sonokeling.

Tahapan Menanam Porang

Setelah mengetahui syarat budidaya porang, berikut tahapan menanam


porang:

1. Bersihkan lahan

Keberadaan gulma di lahan akan mengganggu pertumbuhan tanaman


porang. Anda bisa menimbun rumput yang tercabut hingga membusuk di
dalam tanah untuk dimanfaatkan sebagai pupuk alami.
2. Waktu Penanaman

Ada dua musim waktu yang tepat menanam porang. Jika menggunakan
biji, musim hujan mulai Oktober hingga Desember adalah waktu terbaik untuk
menanam porang.

Untuk menanamnya, anda harus terlebih dahulu melakukan pembibitan


dengan menanam biji dalam polybag.

Jika pembibitan selain biji, maka musim kemarau adalah waktu terbaik untuk
cara menanam porang dari katak. Anda tidak memerlukan polybag jika
menanam menggunakan umbi atau katak.

3. Jarak Tanam

Terdapat perbedaan jarak tanam pada jenis bibit porang. Jarak tanam ini
akan berpengaruh pada waktu panen.

Jika menanam menggunakan jenis bibit katak maka jarak tanam yang ideal
berkisar 35 hingga 80 cm, sedangkan untuk jenis umbi berkisar 35 hingga 90
cm.

Namun jarak tanam ini bisa diperlebar sesuai keinginan apabila jenis umbi
yang ditanam berukuran cukup besar.

Penambahan atau perlebaran jarak akan semakin memudahkan proses panen


serta membuat tanaman porang berbuah lebih banyak.

4. Cara menanam porang

Sebelum menanam, siapkan lahan bertanam porang terlebih dahulu.

Berikut langkah- langkah mempersiapkan lahan tanam untuk porang:

 Siapkan ajir atau batang bambu untuk menegakkan tanaman

 Buat jarak antar ajir 1 meter x 1 meter khusus untuk bibit umbi dan katak
 Setelahnya buat lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm.
Namun Anda dapat menyesuaikannya dengan ukuran bibit yang
dipakai
 Masukkan bibit porong ke dalam lubang tanam dengan letak bakal
tunas menghadap atas
 Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm

Sebagai catatan, apabila menggunakan biji jenis katak maka mata tunas
jangan dibalik agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Jika menggunakan biji, masukkan akar ke dalam lubang secara hati-hati agar
akar tanaman tidak rusak dan pastikan menutup lubang dengan rata.

Jika menggunakan bibit umbi, Anda tidak perlu terlalu memedulikan


peletakan bakal tunas menghadap atas atau bawah.

Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan


menggunakan pupuk bokashi yang dicampur dengan top soil sebanyak
setengah kilo per lubang. Sedangkan untuk bibit katak, pupuk bokashi
dicampur pada tanah sekitar ajir.

Teknik Pengembangbiakan Porang

Budidaya tanaman porang dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif.

Setidaknya ada tiga cara untuk mengembangbiakkan tanaman porang.

1. Pengembangbiakan Bintil atau Katak

Bibit katak bukanlah katak hewan, melainkan bintil porang yang muncul
pada pangkal dan tangkai daun berwarna cokelat kehitaman.

Porang katak biasanya muncul saat masa panen, katak kemudian disimpan
sampai musim penghujan tiba, lalu tanam katak pada tanah yang telah
disiapkan
Pengembangbiakan Biji atau Buah

Dalam kurun waktu 4 tahun porang akan berbunga, kemudian akan


berubah menjadi buah atau biji. Satu tongkol buah mampu menghasilkan 250
butir yang dapat digunakan sebagai bibit namun harus disemai terlebih
dahulu.

2. Pengembangbiakan dengan Umbi

Untuk porang yang berukuran kecil bisa diperoleh dari hasil


pengurangan tanaman porang yang sudah rapat. Hasil pengurangan tanaman
porang ini bisa dimanfaatkan kembali sebagai bibit.

Sedangkan untuk umbi porang yang berukuran besar, Anda dapat


membelahnya terlebih dahulu menjadi beberapa bagian. Setelahnya bagian itu
bisa ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

Pemupukan Tanaman Porang

Pupuk yang bagus untuk tanaman porang adalah menggunakan pupuk


organik.

Pupuk organik terfermentasi biasanya digunakan pada tahap awal pemupukan,


sedangkan pupuk anorganik seperti NPK diberikan pada saat tanaman porang
tumbuh besar.

Waktu ideal untuk memupuk tanaman porang adalah setelah lahan disiangi,
sehingga nutrisi dapat terserap sempurna. Proses penyiangan merupakan
kegiatan pencabutan gulma yang berada pada sela tanaman sekaligus
menggemburkan tanah.

2.3 Manfaat tanaman porang

Tanaman porang dulu sempat dianggap sebagai tanaman liar yang tidak
bermanfaat karena punya aroma tak sedap. Namun, tanaman porang kini banyak
dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tepung, mi shirataki,
gelatin, sampai
konyaku. Selain itu, tanaman yang jadi komoditas ekspor ini juga bisa digunakan
untuk bahan baku pembuatan lem, pelapis antiair, cat, pengisi tablet, pengental,
negatif film, pita seluloid, sampai kosmetika.

Melansir riset Keanekaragaman Iles-iles dan Potensinya Untuk Industri Pangan


Fungsional, Kosmetik, dan Bioetanol (2016) oleh Yati Supriati, porang mengandung
senyawa glukomanan. Glukomanan adalah senyawa polisakarida yang punya sifat
istimewa dapat membentuk massa kental dalam air dingin dan bisa membentuk gel.

Kandungan senyawa tersebut membuat tanaman porang memiliki manfaat potensial


bagi kesehatan, di antaranya:

1. Sumber bahan pangan sehat

Tanaman porang bisa digunakan sebagai bahan tepung alternatif karena


banyak mengandung glukomanan. Tak hanya unggul karena glukomanan, umbi
konyaku porang juga rendah kalori, banyak mengandung serat, dan memiliki
tujuh macam asam amino esensial. Tepung konyaku porang kering dapat
memiliki komposisi 49-60 persen serat glukomanan, 10-30 persen pati, serta 2-5
persen serat tak larut air. Konyaku porang juga disebut sebagai bahan pangan
alkali, yang bisa menetralkan kadar asam dalam tubuh. Selain itu, konyaku
porang tidak mengandung karbohidrat dan gluten, sehingga cocok bagi pemilik
alergi gluten, penderita diabetes, maupun orang yang sedang diet rendah kalori.

2. Menurunkan kadar kolestrol

Studi yang melibatkan 22 penderita diabetes tipe 2 menunjukkan, pemberian


suplemen konyaku glukomanan efektif menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL)
dan total dalam darah. Dalam penelitian tersebut, pasien diberi 3,6 gram
suplemen konyaku glukomanan per hari. Dengan penurunan kadar kolesterol
jahat dan total dalam darah, risiko penyakit pembuluh darah seperti jantung dan
stroke juga ikut menurun. Hasil pengujian sejenis juga terlihat pada uji
konyaku glukomanan
tanaman porang pada tikus lab. Tikus yang diberi diet tinggi serat tepung porang,
kadar kolesterolnya juga menurun.

3. Menurunkan kadar gula darah

Studi pada 2001 menunjukkan, glukomanan memiliki manfaat untuk


menurunkan faktor risiko diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, serta
resistensi insulin. Glukomanan dapat meningkatkan tingkat penyerapan nutrisi
dalam usus kecil. Sehingga, sensitivitas insulin ikut meningkat. Hasil penelitian
lain menunjukkan, konsumsi suplemen kaya akan serat seperti tanaman porang
pada tikus dapat mencegah pembentukan plak di pembuluh darah karena
penumpukan kolesterol. Selain itu, kandungan glikemik objek penelitian bisa
turun secara bertahap setelah rutin sarapan dengan biskuit glukomanan.
Dampaknya, kadar gula darah lebih terkontrol.

4. Mencegah kanker

Penelitian pada hewan menunjukkan, manfaat porang dari tepung konyaku bisa
mencegah penyakit kanker paru-paru. Khasiat porang ini tak hanya bermanfaat
untuk menghambat pertumbuhan kanker dan zat prakanker, tapi juga mencegah
kanker. Selain itu, studi juga membuktikan manfaat konyaku glukomanan bisa
menurunkan tingkat keganasan tumor dan kanker.

5. Menurunkan berat badan

Studi membuktikan, pemberian suplemen glukomanan efektif untuk


menurunkan berat badan. Dalam penelitian ini, sebanyak 30 pasien obesitas
menjalani diet rendah kalori 1.200 kkal selama 60 hari ditambah konsumsi
glukomana. Selang empat bulan, bobot berlebih dan tingkat trigliserida tinggi
pada pasien obesitas tersebut menurun secara signifikan. Kendati berat badan
turun, hal yang menarik adalah kandungan zat besi, kalsium, tembaga, dan
sengnya tidak berubah.
2.4 Tanaman porang sebagai tanaman ekspor

Peluang budidaya porang sangat besar pangsa pasarnya, diketahui porang jadi
komoditas ekspor dan tren penjualan selalu mengalami kenaikan.

Mengutip dari website Indonesia.go.id, Berdasarkan data Indonesia Quarantine Full


Automation System (IQFAST) atau Badan Karantina Pertanian (Barantan),
mengemukakan semester pertama 2021, ekspor porang Indonesia mencapai angka
14,8 ribu ton, di mana angka ini melampaui jumlah ekspor semester pertama pada
2019 dengan jumlah 5,7 ribu ton, kenaikan ini menunjukkan aktivitas ekspor
sebanyak 160 persen. Mendulang nilai ekspor hingga 160 persen pada semester awal
tahun ini, negara-negara yang menerima suplai ekspor utama porang seperti Cina,
Vietnam, hingga Jepang. Selain negara kawasan Asia, Eropa juga menjadi salah satu
negara tujuan ekspor porang. Biasanya porang yang diekspor dikirim dalam bentuk
chip atau produk setengah jadi, yang nantinya di negara penerima ekspor akan diolah
menjadi bahan dasar pangan, kosmetik hingga industri. Harga umbi porang basah
berkisar antara Rp4.000 hingga Rp15.000 per kilogram. Ketika sudah dikeringkan
atau menjadi chip, maka harganya berkisar Rp55.000 hingga Rp65.000 per
kilogram. Selain umbi, harga katak porang juga cukup tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Tanaman porang adalah jenis umbi-umbian yang memiliki banyak manfaat


serta harga jual yang cukup tinggi. Biasanya porang digunakan untuk bahan baku
pembuatan lem, pelapis antiair, cat, pengisi tablet, pengental, negatif film, pita
seluloid, sampai kosmetika. Tanaman porang sekarang ini masih banyak yang belum
membudidayakannya, biasanya hanya masyarakat atau petani yang tinggal di
kawasan hutan banyak yang mulai membudidayakan tanaman porang.

3.2 Saran

Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.

Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber
yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya.

Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

https://agrotek.id/pengertian-budidaya-tanaman/

https://tirto.id/mengenal-tanaman-porang-manfaat-harga-budidaya-nilai-bisnis-ekCF

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210111105433-277-592035/cara-menanam-
porang-dan-jenis-yang-laku-di-pasaran

https://health.kompas.com/read/2020/06/17/140200668/6-manfaat-potensial-tanaman-
porang-bagi-kesehatan?page=all

https://bisnis.tempo.co/read/1452510/porang-primadona-baru-pasar-ekspor-permintaan-
dari-luar-negeri-terus- meningkat#:~:text=Biasanya%20porang%20yang%20diekspor
%20dikirim,dasar%20pangan% 2C%20kosmetik%20hingga%20industri.&text=Harga%20jual
%20yang%20signifikan%20diba ndingkan,penjualan%20chip%20(porang%20kering)

https://www.solopos.com/harga-tembus-rp300-000-kg-pantas-porang-jadi-idola-petani-
wonogiri-1108907

Anda mungkin juga menyukai