Dosen Pengampu:
Khalida Ulfa, M.Pd
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 31. Daun kekurangan Zink .................................................................. 22
Gambar 32. Daun Kekurangan Molibdenum .................................................... 23
Gambar 33. Tumbuhan Kekurangan Unsur Nikel................................................. 23
Gambar 34. Tanaman Kekurangan Unsur Natrium .............................................. 24
Gambar 35. Tanaman Kekurangan Unsur Silicone (Si) .................................... 24
Gambar 36. Spektrometer ......................................................................................... 25
Gambar 36. Hubungan antara konsentrasi dalam jaringan dan pertumbuhan
tanaman.................................................................................................. 27
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Unsur hara esensial untuk tumbuhan tingkat tinggi dan konsentrasi
internal yang dianggap berkecukupan .................................................. 26
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Unsur hara merupakan suatu komponen yang dibutuhkan oleh tanaman
dalam jumlah yang tidak sedikit untuk membantu mendukung pertumbuhan
tanaman yang optimal. Tumbuhan memerlukan asupan unsur hara baik yang
tersedia dialam (tanah) maupun yang diaplikasikan atau diberikan oleh
manusia untuk hidup, tumbuh dan menyelesaikan siklus hidupnya, sama
dengan manusia memerlukan makan untuk hidup. Unsur hara harus diberikan
secara seimbang untuk mendapatkan suatu hasil produksi tanaman yang
optimal. Pemupukan seimbang yaitu pupuk yang diberikan harus sesuai
dengan apa yang dibutuhkan pada tanaman itu sendiri. Jumlah kebutuhan akan
unsur hara untuk jenis tanaman memiliki perbedaan.
Unsur hara esensial merupakan suatu kebutuhan tanaman yang sangat
penting dan yang tidak bisa digantikan oleh apapun dari semua jenis unsur
hara. Unsur hara esensial terdiri dari menjadi dua unsur yaitu unsur hara
mikro (Mo, Cu, Zn, Mn, Fe, Bo, dan Cl) dan unsur hara makro (N, P, K, Ca,
Mg, S). Kelebihan dan kekurangan unsur hara bagi tanaman dapat
menyebabkan terhalangnya pertumbuhan sehingga tidak optimal. Gejala
kelebihan unsur hara pada tanaman dapat dilihat dari gejala fisik pada bagian-
bagian tanaman seperti gejala yang terdapat pada daun, batang, bunga dan
buah selain itu tanaman juga akan menunjukkan gejala seperti daun yag
terhambat sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan perubahan
warna pada daun sering disebut sebagai korosi.
Defisiensi unsur hara pada tanaman dapat terlihat pada daun-daun pada
umumnya. Salah satu contoh kekurangan unsur hara misalnya yaitu
kekurangan unsur hara S, tanaman yang kekurangan unsur S menunjukkan
suatu defisiensi seperti terlihat gejala pada daun tanaman menguning, dan
terkadang disertai dengan berubahnya warna daun mejadi kemerahan.
Sedangkan untuk gejala jika kelebihan unsur hara mikro yaitu dimana
tanaman dapat terjadi keracunan sehingga menyebabkan tanaman tidak
1
tumbuh dengan baik. Pentingnya pengetahuan dalam defisiensi tanaman
akibat kekurangan unsur hara dapat dijadikan suatu pedoman maupun
petunjuk yang dapat digunakan oleh petani yang sedang berbudidaya tanaman
dalam melakukan untuk menentukan pemupukan yang tepat, optimal, dan
jenis pupuk yang harus digunakan. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan
tentang defisiensi dan kelebihan unsur hara mikro pada tanaman.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan
oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu
faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan,
perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur
hara yang cukup di dalam tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas
permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu
tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna.
Layaknya manusia, tumbuhan juga membutuhkan makanan untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur makro dan unsur mikro
merupakan makanan bagi tanaman. Bedanya hanya pada takaran yang dipakai
oleh tanaman tersebut.
Jika tanaman kekurangan satu unsur hara saja (makro/mikro), walaupun
unsur hara yang lain cukup banyak, maka produktivitas pertumbuhan tanaman
akan terganggu. Kuncinya adalah, pengelompokkan kandungan unsur hara
makro dan mikro dalam tanah dapat kita gunakan untuk memperkirakan
kebutuhan unsur hara tanaman. Dengan itu kita dapat memberikan unsur hara
(pupuk) dalam jumlah yang lengkap dan seimbang sehingga kebutuhan
sumber hara pada tanah akan optimal dan terjaga (Jumami, 2011).
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan yang dimaksud unsur hara esensial dan non esensial ?
2. Apa saja fungsi unsur hara esensial dan non esensial serta gejala
kekurangannya?
3. Bagaimana gejala kekurangan dan kelebihan unsur hara esensial dan non
esensial?
2
4. Bagaimana cara melakukan pengukuran kosentrasi dalam jaringan
tumbuhan ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui yang dimaksud unsur hara esensial dan non
esensial
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi unsur hara esensial dan non esensial
3. Mahasiswa dapat Mengetahui gejala kekuranggan dan kelebihan unsur
hara esensial dan non esensial
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pengukuran
konsentrasi dalam jaringan tumbuhan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Contoh unsur ini adalah natrium (Na), silikon (Si), brom (Br), dan fluor (F)
(Jumami, 2011).
2) Hidrogen (H)
Keberadaan hidrogen bagi tanaman sangat penting, yaitu
sebagai sumber energy dalam proses fotosintesis. Hidrogen ini
5
diperoleh tanaman bersamaan dengan air dengan bantuan cahaya
biru dari cahaya matahari maka unsur H akan lepas dari H2O,
melalui sistem yang disebut hidrolisis. Hidrogen ini juga berfungsi
sebagai salah satu bahan untuk membuat karbohidrat (C6H12O6),
dimana karbohidrat merupakan sumber energy berikutnya bagi
tanaman, yaitu penghasil ATP melalui sistem glikolisis.
3) Oksigen (O)
Oksigen berfungsi sebagai pembangun bahan organik,
respirasi, dan pembakar energi. Oksigen diambil oleh tanaman
dalam bentuk Oksigen bebas (O2) atau air (H2O).
6
Nitrogen Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan
tanaman secara keseluruhan, Berfungsi untuk sintesa asam
amino dan protein dalam tanaman, dan merangsang
pertumbuhan vegetatif ( memperbesar, mempertinggi, warna
hijau ) seperti daun.
2) Fosfor (P)
Fungsi unsur fosfor (P) bagi tanaman adalah untuk
pertumbuhan akar, pembungaan, pemasakan buah/biji/gabah.
Unsur P juga berfungsi untuk penyusunan inti sel, lemak dan
protein. Selain itu unsur P juga berfungsi untuk meransang
pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.
3) Kalium (K)
Kalium berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan
hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, Meningkatkan
daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.
7
Gambar 6. Sruktur ikatan kalium
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia
4) Calsium (Ca)
Fungsi Kalsium adalah untuk menyusun klorofil, kalsium
juga dibutuhkan enzim untuk metabolisme karbohidrat, serta
mempergiat sel meristem. Serta kalsium juga berperan dalam
mengotrol membuka dan menutupnya stomata.
5) Magnesium (Mg)
Magnesium merupakan penyusun klorofil yang menentukan
laju fotosintesis / pembentukan karbohidrat, berfungsi untuk
transportasi fosfat, dan menciptakan warna hijau pada daun.
8
bintil akar pada kacang-kacangan dimana bintil akar tersebut
sangat penting untuk menambat nitrogen (bekerja sama
dengan bakteri rhizobium)
.
Gambar 9. Sruktur ikatan belerang
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia
2) Mangan (Mn)
Berfungsi untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan
pemasakan buah.
9
3) Tembaga/Cupprum (Cu)
Tembaga berfungsi untuk sebagai salah satu unsur
pembentukan klorofil mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase,
askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Selain itu
juga berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat
4) Seng/zink (Zn)
Zink (Zn) berfungsi memberi dorongan terhadap
pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi untuk
membentuk hormon tumbuh.
5) Boron (B)
Baron berfungsi mengangkut karbohidrat kedalam tubuh
tanaman dan menghisap unsur kalsium. Di dalam
perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
Pada tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap
pembagian sel. Menaikkan mutu tanaman sayuran dan
tanaman buah (Dartius, 1991)
10
Gambar 14. Struktur ikatan boron
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia
b. Cobalt (Co)
Untuk Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen),
Cobalt dapat digantikan perannya dengan Natrium (Na), dan
Molibdenum (Mo).
11
c. Molibdenum (Mo)
Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun
asam amino.
Fungsi Molibdenum ( Mo ) :
1. Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada
leguminosa.
2. Sebagai katalisator dalam mereduksi N.
3. Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun
asam amino.
4. Mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine
oksidase.
5. diserapmoleh tanaman dalam bentuk MoO=
d. Natrium (Na)
Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka
dan menutupnya stomata.
12
e. Silicon (Si)
Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis
sel yaitu kaku atau elastis.
f. Nikel (Ni)
Pada tanaman Keras/tumbuhan tingkat tinggi sebagai aktivasi
urease (enzim yang berperan dalam metabolisme Nitrogen untuk
proses perombakan urea). Pada tanaman tingkat rendah, sebagai
kofaktor beberapa enzim. Perannya dapat digantikan dengan Seng
(Zn) dan Besi (Fe) (Dwijoseputro, 1983)
13
3. Pada tahap lanjut, daun akan mongering dan rontok, walaupun
masih muda.
4. Tulang-tulang di bawah daun muda akan terlihat pucat.
Kelebihan :
1. Warna daun menjadi terlalu hijau, bahkan daun yang sudah tua.
2. Tanaman rimbun dengan daun.
3. Tanaman jadi mampu untuk menyerap dan menyimpan air dengan
jumlah yang lebih dari biasanya. Ini menyebabkan tanaman rentan
terhadap penyakit dari jamur dan bakteri.
4. Produksi bunga akan menurun (Dartius, 1991).
b. Fosfor (P)
Kekurangan :
1. Gejala diawali dengan daun tua yang berubah warna menjadi
keunguan dan cenderung kelabu.
2. Tepi daun tua menjadi coklat.
3. Tulang daun muda menjadi hijau gelap.
4. Tepi daun muda seperti terbakar, tumbuh kerdil, dan akhirnya
gugur.
5. Pada beberapa tanaman seperti pisang, daun di sekitar tulang daun
akan berubah warna menjadi gelap dan coklat kehitaman.
14
Gambar 22. Daun kekurangan fosfor
Sumber: cybex.pertanian.go.id
Kelebihan :
Kelebihan fosfor menyebabkan penyerapan unsur hara nitrogen
berkurang karena terjadi ikatan-ikatan kimia antara P dan N, seperti
daun menjadi pucat, layu dan kering (Dartius, 1991).
c. Kalium (K)
Kekurangan :
1. Daun tua terlihat kering dan/atau terlihat bercak seperti terbakar.
2. Bunga mudah gugur.
3. Tepi daun terlihat seperti terbakar dan menggulung ke bawah.
Kelebihan :
Kelebihan unsur kalium menyebabkan penyerapan kalsium dan
magnesium terhambat. Sehingga gejala kelebihan kalium mirip dengan
gejala kekurangan unsur kalsium dan magnesium (Dartius, 1991).
15
d. Magnesium (Mg)
Kekurangan :
1. Tulang-tulang daun yang sudah tua menjadi kuning.
2. Muncul bercak-bercak kuning kecoklatan pada daun yang masih
sehat.
3. Tanaman rentan terkena serangan penyakit embun tepung.
Kelebihan :
Tidak ada gejala ekstrim pada tanaman yang kelebihan unsur
magnesium (Dartius, 1991).
e. Kalsium (Ca)
Kekurangan :
1. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna,
pada ujung dan tepi-tepinya terjadi klorosis (berubah menjadi
kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun,
jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati.
2. Pembentukan bunga terhambat.
3. Bunga mudah rontok.
16
Kelebihan :
Kelebihan unsur kalsium tidak berefek banyak, hanya mengubah
pH tanah (Dartius, 1991).
f. Sulfur (S)
Kekurangan :
1. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning),
perubahan warna umumnya terjadi pada unsur hara sulfurseluruh
daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-
kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian
daun selengkapnya.
2. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus,
batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil.
3. Jumlah akan terbatas.
g. Boron (B)
Kekurangan :
1. Tunas pucuk mati dan berubah warna menjadi hitam. Kemudian
muncul tunas samping, tapi tak akan bertahan lama dan kemudian
mati.
17
2. Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun lalu
menjalar ke bagian samping kemudian mengering.
3. Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati.
4. Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh.
5. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yg pendek.
Kelebihan :
Ujung daun menguning dan daun mengalami nekrosis: di permukaan
daun terdapat bercak-bercak kuning yang selanjutnya meluas dan
tengahnya berubah menjadi coklat. Ini disebabkan oleh matinya
jaringan di daun (Dartius, 1991).
h. Tembaga (Cu)
Kekurangan :
1. Daun berwarna hijau kebiruan.
2. Tunas daun menguncup dan tumbuh kecil
3. Pertumbuhan bunga terhambat.
4. Ujung daun layu secara tidak merata.
5. Kadang terjadi klorosis, terdapat bercak-bercak kuning pada daun.
6. Pertumbuhan tanaman kerdil.
18
Gambar 28. Daun Kekurangan Tembaga
Sumber: cybex.pertanian.go.id
Kelebihan :
1. Tanaman tumbuh kerdil.
2. Percabangan terbatas.
3. Pembentukan akar terhambat.
4. Akar menebal dan berwarna gelap (Dartius, 1991).
i. Mangan (Mn)
Kekurangan :
1. Pertumbuhan tanaman cenderung lambat dan kerdil, terutama
pada tanaman sayuran, tomat, seledri, kentang.
2. Daun berwarna kekuningan atau kemerahan.
3. Jaringan daun di beberapa tempat rusak.
4. Pembentukan biji jelek dan tidak sempurna.
19
j. Basi (Fe)
Kekurangan :
1. Daun berubah warna menjadi pucat lalu berubah kuning
kecoklatan.
2. Sedangkan urat daun masih tetap berwarna hijau.
3. Tanaman perlahan mati dimulai dari pucuk.
Kelebihan :
Terjadi nekrosis pada daun, yaitu bintik-bintik hitam yang terjadi
karena matinya jaringan di daun (Dartius, 1991).
k. Seng/Zinc (Zn)
Kekurangan :
1. Daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan
2. Daun berlubang, mengering, dan akhirnya mati.
3. Pertumbuhan lambat, jarak antar buku pendek.
4. Daun kerdil , mengkerut , atau menggulung di satu sisi lalu
disusul dengan kerontokan.
5. Bakal buah menguning, terbuka, dan akhirnya gugur.
6. Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang seharusnya lurus
membengkok.
20
Gambar 31. Daun kekurangan Zink
Sumber: cybex.pertanian.go.id
Kelebihan :
Kelebihan unsur seng pada tanaman tidak memperlihatkan gejala
yang signifikan, namun pertumbuhan akar akan terhambat (Dartius,
1991).
l. Molybdenum (Mo)
Kekurangan :
1. Tajuk berwarna hijau pucat.molybdenum
2. Daun menjadi keriting dan keriput. Pada beberapa tanaman,
pinggir daun akan menggulung ke atas dan membentuk mangkuk.
3. Muncul bercak kuning pada permukaan daun, akhirnya daun akan
mati.
4. Kekurangan molybdenum akan berujung pada kematian tanaman.
21
2. Gejala kekurangan unsur hara non esensial
a. Kekurangan Unsur Nikel (Ni)
Kekurangan dari unsur Nikel pada tanaman akan menimbulkan
kegagalan dalam menghasilkan benih yang layak.Unsur nikel (Ni)
diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam
membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk
tanaman. Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu
nikel untuk berkecambah. Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel
akan berangsur-angsur mencapai tingkat kekurangan saat mereka
dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi (Dwijoseputro, 1983).
22
Gambar 34. Tanaman Kekurangan Unsur Natrium
Sumber: kamus.unsurtani.com
23
Prinsip kerja dari alat spektrometer emisi optikal adalah dengan menguapkan
unsur-unsur yang akan diukur pada suhu diatas 5000 K maka elektron-elektron
pada unsur tersebut akan mengalami eksitasi, pindah dari orbit asal ke orbit
yang lebih tingg. Saat elektron-elektron tersebut kembali ke orbit asal akan
dilepaska energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang akan
berbeda-beda panjang gelombangnya untuk unsur yang berbeda. Energi untuk
masing-masing panjang gelombang (yang berasal dri masing-masing unsur)
diukur dengan spektrometer. Keunggulan alat ini adalah mampu mengukur
konsentrsi 20 jenis unsur dalam suatu larutan dengan teliti hanya dlam waktu
kurang dari 1 menit (Benyamin, 2015).
24
NH+4
Kalium K K+ 39,10 10.000 1,0
Kalsium Ca Ca2+ 40,08 5.000 0,5
Magnesium Mg Mg2+ 24,32 2.000 0,2
Fosfor P H2OPO-4, 30,98 2.000 0,2
HPO2-4
Belerang S SO4 32,07 1.000 0,1
Klor Cl Cl- 35,46 100 0,01
Besi Fe Fe2+, Fe3+ 55,85 100 0,01
Mangan Mn Mn2+ 54,94 50 0,005
Boron B H3BO3 10,82 20 0,002
Seng Zn Zn2+ 65,38 20 0,002
Tembaga Cu Cu2+ 63,54 6 0,0006
Molibdenum Mo MoO2-4 5,95 0,1 0,00001
Sumber: buku dasar-dasar fisiologi tumbuhan, 2015
25
Gambar 36. Hubungan antara konsentrasi dalam jaringan dan pertumbuhan
tanaman
Sumber: slideplayer.info/slide/2850386/
Pada konsentrasi yang terlalu tinggi, unsur hara esensial dapat juga
menyebabkan keracunan pada tumbuhan. Jadi bukan hanya logam berat yang
dapat meracuni tumbuhan (Benyamin, 2015).
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Unsur hara atau nutrien sendiri adalah zat-zat yang dibutuhkan
oleh makhluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan dalam pembentukan
jaringan tubuh, pertumbuhan, serta aktivitas makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur ini dapat bersumber dari makhluk hidup ataupun sumber tak
hidup atau disebut juga organik dan anorganik. Klasifikasi atau
penggolongan unsur hara sendiri terbagi menjadi berdasarkan jumlah
kebutuhan dan berdasarkan ketergantian oleh unsur lain. Unsur esensial
berarti unsur-unsur tersebut keberadaannya tidak dapat digantikan oleh
unsur lain. Absennya unsur esensial akan mengakibatkan tanaman tumbuh
dengan tidak normal. Kontras dengan unsur esensial, unsur non esensial
hanya berperan kecil terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga dapat
digantikan oleh unsur lain.
Kandungan unsur hara dalam tumbuhan dihitung berdasarkan total
beratnya per satuan berat bahan kering tumbuhan, disajikan dengan satuan
ppm tau persen. Pengukuran konsentrasi unsur hara dalam jaringan
tumbuhan, tanah atau larutan hara dapat dilakukan dengan alat
spektrometer serapan atomik atau dengan alat yang lebih canggih yang
disebut spektrometer emisi optikal.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://www.nafiun.com/2013/01/senyawa-karbon-pengertian-struktur-manfaat-
kegunaan-sifat.html. Diakses pada tanggal 13 September 2019.
28
Lampiran
29
Pertanyaan dan jawaban
2. Leni ismawati: bagaimana cara tumbuhan hidrofit menyerap unsur hara dari
dalam air?
Jawaban : (Khatimatul husna) dengan cara memberi tumbuhan hidrofit pupuk
cair , pupuk cair mengandung unsur hara seperti nitrogen, kalsium, kalium dan
unsur hara lain yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan pada tumbuhan yang
berada di kolam dapat memperoleh unsur hara nya dari udara dengan mengikat
oksigen dan karbon dan juga unsur hara yang ada didasar (tanah) kolam dapat
terlarut di dalam air sehingga unsur hara dapat diserap oleh tanaman .
3. Gina lolita: Apabila tumbuhan kelebihan unsur hara (mangan) yang tidak
terlalu memberi dampak pada tumbuhan, bagaimana cara tumbuhan mengatasi
kelebihan unsur tersebut (disimpan didalam tubuh atau disebarkan)?
30