Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

UNSUR HARA ESENSIAL DAN NON ESENSIAL


Sebagai tugas kelompok pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan

Dosen Pengampu:
Khalida Ulfa, M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

Dewi Sartika Nim. 1720207024


Khatimatul Husna Nim. 1720207032
Martha Magdalena Nim. 1720207034

Kelas : Pendidikan Biologi 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah “Unsur hara esensial dan non esensial” guna memenuhi
tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Fisiologi Tumbuhan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palembang, 13 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial ................................ 4
B. Fungsi Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial ...................................... 5
C. Gejala Kekurangan Dan Kelebihan Unsur Hara Esensial Dan
Non Esensial ........................................................................................... 14
D. Pengukuran Konsentrasi Dalam Jaringan Tumbuhan ............................. 24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 29
Lampiran

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur kimia Karbon ........................................................................... 6


Gambar 2. Struktur kimia hidrogen......................................................................... 6
Gambar 3. Struktur kimia oksigen ..................................................................... 6
Gambar 4. Struktur ikatan nitrogen............................................................................ 7
Gambar 5. Stuktur ikatan fospor.............................................................................. 8
Gambar 6. Sruktur ikatan kalium ............................................................................ 8
Gambar 7. Sruktur ikatan kalsium ........................................................................... 8
Gambar 8. Sruktur ikatan magnesium .................................................................... 9
Gambar 9. Sruktur ikatan belerang............................................................................. 9
Gambar 10. Sruktur ikatan besi ............................................................................... 10
Gambar 11. Sruktur ikatan mangan......................................................................... 10
Gambar 12. Sruktur ikatan tembaga........................................................................ 10
Gambar 13. Sruktur ikatan tembaga........................................................................ 11
Gambar 14. Struktur ikatan boron .......................................................................... 11
Gambar 15. Struktur ikatan klor .............................................................................. 12
Gambar 16. Struktur ikatan cobalt ............................................................................. 12
Gambar 17. Struktur Ikatan Molibden .................................................................... 13
Gambar 18. Unsur senyawa natrium .......................................................................... 13
Gambar 19. Struktur Ikatan Silicon ........................................................................ 14
Gambar 20. Struktur Ikatan Nikel ........................................................................... 14
Gambar 21. Daun kekurangan Nitrogen ............................................................ 15
Gambar 22. Daun kekurangan fosfor ...................................................................... 16
Gambar 23. Daun Kekurangan Kalium ............................................................. 16
Gambar 24. Daun Kekurangan Magnesium ...................................................... 17
Gambar 25. Daun Kekurangan kalsium ............................................................ 17
Gambar 26. Daun Kekurangan Sulfur ............................................................... 18
Gambar 27. Daun Kekurangan Boron ............................................................... 19
Gambar 28. Daun Kekurangan Tembaga .......................................................... 20
Gambar 29. Daun Kekurangan Mangan ............................................................ 21
Gambar 30. Daun Kekurangan Besi .................................................................. 21

iv
Gambar 31. Daun kekurangan Zink .................................................................. 22
Gambar 32. Daun Kekurangan Molibdenum .................................................... 23
Gambar 33. Tumbuhan Kekurangan Unsur Nikel................................................. 23
Gambar 34. Tanaman Kekurangan Unsur Natrium .............................................. 24
Gambar 35. Tanaman Kekurangan Unsur Silicone (Si) .................................... 24
Gambar 36. Spektrometer ......................................................................................... 25
Gambar 36. Hubungan antara konsentrasi dalam jaringan dan pertumbuhan
tanaman.................................................................................................. 27

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Unsur hara esensial untuk tumbuhan tingkat tinggi dan konsentrasi
internal yang dianggap berkecukupan .................................................. 26

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Unsur hara merupakan suatu komponen yang dibutuhkan oleh tanaman
dalam jumlah yang tidak sedikit untuk membantu mendukung pertumbuhan
tanaman yang optimal. Tumbuhan memerlukan asupan unsur hara baik yang
tersedia dialam (tanah) maupun yang diaplikasikan atau diberikan oleh
manusia untuk hidup, tumbuh dan menyelesaikan siklus hidupnya, sama
dengan manusia memerlukan makan untuk hidup. Unsur hara harus diberikan
secara seimbang untuk mendapatkan suatu hasil produksi tanaman yang
optimal. Pemupukan seimbang yaitu pupuk yang diberikan harus sesuai
dengan apa yang dibutuhkan pada tanaman itu sendiri. Jumlah kebutuhan akan
unsur hara untuk jenis tanaman memiliki perbedaan.
Unsur hara esensial merupakan suatu kebutuhan tanaman yang sangat
penting dan yang tidak bisa digantikan oleh apapun dari semua jenis unsur
hara. Unsur hara esensial terdiri dari menjadi dua unsur yaitu unsur hara
mikro (Mo, Cu, Zn, Mn, Fe, Bo, dan Cl) dan unsur hara makro (N, P, K, Ca,
Mg, S). Kelebihan dan kekurangan unsur hara bagi tanaman dapat
menyebabkan terhalangnya pertumbuhan sehingga tidak optimal. Gejala
kelebihan unsur hara pada tanaman dapat dilihat dari gejala fisik pada bagian-
bagian tanaman seperti gejala yang terdapat pada daun, batang, bunga dan
buah selain itu tanaman juga akan menunjukkan gejala seperti daun yag
terhambat sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan perubahan
warna pada daun sering disebut sebagai korosi.
Defisiensi unsur hara pada tanaman dapat terlihat pada daun-daun pada
umumnya. Salah satu contoh kekurangan unsur hara misalnya yaitu
kekurangan unsur hara S, tanaman yang kekurangan unsur S menunjukkan
suatu defisiensi seperti terlihat gejala pada daun tanaman menguning, dan
terkadang disertai dengan berubahnya warna daun mejadi kemerahan.
Sedangkan untuk gejala jika kelebihan unsur hara mikro yaitu dimana
tanaman dapat terjadi keracunan sehingga menyebabkan tanaman tidak

1
tumbuh dengan baik. Pentingnya pengetahuan dalam defisiensi tanaman
akibat kekurangan unsur hara dapat dijadikan suatu pedoman maupun
petunjuk yang dapat digunakan oleh petani yang sedang berbudidaya tanaman
dalam melakukan untuk menentukan pemupukan yang tepat, optimal, dan
jenis pupuk yang harus digunakan. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan
tentang defisiensi dan kelebihan unsur hara mikro pada tanaman.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan
oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu
faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan,
perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur
hara yang cukup di dalam tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas
permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu
tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna.
Layaknya manusia, tumbuhan juga membutuhkan makanan untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur makro dan unsur mikro
merupakan makanan bagi tanaman. Bedanya hanya pada takaran yang dipakai
oleh tanaman tersebut.
Jika tanaman kekurangan satu unsur hara saja (makro/mikro), walaupun
unsur hara yang lain cukup banyak, maka produktivitas pertumbuhan tanaman
akan terganggu. Kuncinya adalah, pengelompokkan kandungan unsur hara
makro dan mikro dalam tanah dapat kita gunakan untuk memperkirakan
kebutuhan unsur hara tanaman. Dengan itu kita dapat memberikan unsur hara
(pupuk) dalam jumlah yang lengkap dan seimbang sehingga kebutuhan
sumber hara pada tanah akan optimal dan terjaga (Jumami, 2011).

B. Rumusan masalah
1. Jelaskan yang dimaksud unsur hara esensial dan non esensial ?
2. Apa saja fungsi unsur hara esensial dan non esensial serta gejala
kekurangannya?
3. Bagaimana gejala kekurangan dan kelebihan unsur hara esensial dan non
esensial?

2
4. Bagaimana cara melakukan pengukuran kosentrasi dalam jaringan
tumbuhan ?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui yang dimaksud unsur hara esensial dan non
esensial
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi unsur hara esensial dan non esensial
3. Mahasiswa dapat Mengetahui gejala kekuranggan dan kelebihan unsur
hara esensial dan non esensial
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pengukuran
konsentrasi dalam jaringan tumbuhan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Unsur Hara Esensial dan Non Esensial


Pengertian dari unsur hara atau nutrien sendiri adalah zat-zat yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan dalam
pembentukan jaringan tubuh, pertumbuhan, serta aktivitas makhluk hidup
lainnya. Unsur-unsur ini dapat bersumber dari makhluk hidup ataupun sumber
tak hidup atau disebut juga organik dan anorganik. Klasifikasi atau
penggolongan unsur hara sendiri terbagi menjadi berdasarkan jumlah
kebutuhan dan berdasarkan ketergantian oleh unsur lain. Penggolongan yang
pertama adalah berdasarkan jumlah kebutuhannya oleh tanaman. Masing-
masing unsur berbeda-beda jumlah kebutuhannya, ada yang sedikit, ada yang
cukup banyak, sehingga digunakan penggolongan berdasarkan parameter ini
(Jumami, 2011).
Unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang cukup banyak
disebut unsur makro. Unsur ini termasuk didalamnya adalah kalium (K),
Belerang (S), Kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), dan nitrogen (N).
Sedangkan unsur yang hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit oleh
tanaman disebut dengan unsur mikro. Unsur mikro terdiri dari unsur seng
(Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), molibdenum (Mo), boron (B), mangan (Mn),
dan klor (Cl). Unsur golongan mikro dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan
unsur makro oleh tanaman (Jumami, 2011).
Penggolongan yang kedua adalah berdasarkan ketergantiannya oleh
unsur lain. Golongan tersebut adalah unsur hara esensial dan non esensial.
Unsur yang termasuk golongan esensial adalah Belerang (S), Kalsium (Ca),
fosfor (P), besi (Fe), molibdenum (Mo), boron (B), mangan (Mn), seng (Zn),
Oksigen (O), karbon (C), dan lain-lain. Unsur esensial berarti unsur-unsur
tersebut keberadaannya tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Absennya
unsur esensial akan mengakibatkan tanaman tumbuh dengan tidak normal.
Kontras dengan unsur esensial, unsur non esensial hanya berperan kecil
terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga dapat digantikan oleh unsur lain.

4
Contoh unsur ini adalah natrium (Na), silikon (Si), brom (Br), dan fluor (F)
(Jumami, 2011).

B. Fungsi Unsur Hara Esensial dan Non Esensial


1. Unsur Hara Esensial
a. Unsur Hara Makro
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah yang relatif besar. Dari jumlah yang tersedia di alam
unsur hara makro terbagi menjadi 2 (dua), yaitu jumlah tak terbatas
dan jumlah terbatas.
 Fungsi unsur hara makro esensial dan jumlah tak terbatas
Unsur Hara Makro esensial ini mempunyai Jumlah tak
terbatas dialam dan tidak perlu diusahakan pengadaannya. Unsur
hara ini disebut juga pokok, karena penyusun bahan organik,
jumlahnya tak terbatas di alam. Tidak ada kasus kekurangan,
kalaupun ada gejalanya layu menyeluruh dan merata karena
tanaman tidak disiram atau kekurangan air.
1) Karbon (C)
Karbon (C) berfungsi sebagai bahan pembangun bahan
organic. Karbon dapat di absorpsi oleh tanaman dalam bentuk CO2.
Jumlah karbon diatas permukaan tanah terdapat 0,053 – 0,28%,
diatas daun sekitar 0,04 – 0,067%, satu meter diatas tanah sekitar
0,07%.

Gambar 1. Struktur kimia Karbon


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

2) Hidrogen (H)
Keberadaan hidrogen bagi tanaman sangat penting, yaitu
sebagai sumber energy dalam proses fotosintesis. Hidrogen ini

5
diperoleh tanaman bersamaan dengan air dengan bantuan cahaya
biru dari cahaya matahari maka unsur H akan lepas dari H2O,
melalui sistem yang disebut hidrolisis. Hidrogen ini juga berfungsi
sebagai salah satu bahan untuk membuat karbohidrat (C6H12O6),
dimana karbohidrat merupakan sumber energy berikutnya bagi
tanaman, yaitu penghasil ATP melalui sistem glikolisis.

Gambar 2. Struktur kimia hidrogen


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

3) Oksigen (O)
Oksigen berfungsi sebagai pembangun bahan organik,
respirasi, dan pembakar energi. Oksigen diambil oleh tanaman
dalam bentuk Oksigen bebas (O2) atau air (H2O).

Gambar 3. Struktur kimia oksigen


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

 Fungsi unsur hara makro esensial dan jumlah terbatas


Unsur Hara Makro esensial ini mempunyai jumlah terbatas,
dan perlu diusahakan pengadaannya. Jumlah terbatas bahkan
sangat kecil di alam atau jumlah kecil yang bisa diserap tanaman,
harus diusahakan pengadaannya karena nutrisi ini begitu penting
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
1) Nitrogen (N)

6
Nitrogen Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan
tanaman secara keseluruhan, Berfungsi untuk sintesa asam
amino dan protein dalam tanaman, dan merangsang
pertumbuhan vegetatif ( memperbesar, mempertinggi, warna
hijau ) seperti daun.

Gambar 4. Struktur ikatan nitrogen


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

2) Fosfor (P)
Fungsi unsur fosfor (P) bagi tanaman adalah untuk
pertumbuhan akar, pembungaan, pemasakan buah/biji/gabah.
Unsur P juga berfungsi untuk penyusunan inti sel, lemak dan
protein. Selain itu unsur P juga berfungsi untuk meransang
pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.

Gambar 5. Stuktur ikatan fospor


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

3) Kalium (K)
Kalium berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan
hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, Meningkatkan
daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.

7
Gambar 6. Sruktur ikatan kalium
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

4) Calsium (Ca)
Fungsi Kalsium adalah untuk menyusun klorofil, kalsium
juga dibutuhkan enzim untuk metabolisme karbohidrat, serta
mempergiat sel meristem. Serta kalsium juga berperan dalam
mengotrol membuka dan menutupnya stomata.

Gambar 7. Sruktur ikatan kalsium


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

5) Magnesium (Mg)
Magnesium merupakan penyusun klorofil yang menentukan
laju fotosintesis / pembentukan karbohidrat, berfungsi untuk
transportasi fosfat, dan menciptakan warna hijau pada daun.

Gambar 8. Sruktur ikatan magnesium


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

6) Sulfur (S) / Belerang


Fungsi dari belerang adalah sebagai unsur pembentuk asam
amino, tiamin, dan biotin. Tiamin dan biotin sangat penting
sebagai vitamin, belerang juga berfungsi untuk pembentukan

8
bintil akar pada kacang-kacangan dimana bintil akar tersebut
sangat penting untuk menambat nitrogen (bekerja sama
dengan bakteri rhizobium)

.
Gambar 9. Sruktur ikatan belerang
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

b. Unsur Hara Mikro


 Fungsi Unsur Hara Mikro Esensial dan Jumlah Terbatas.
1) Ferrit (Fe)/besi
Besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan klorofil, protein,
enzim, dan berperan dalam perkembangan kloroplas. Fungsi
lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam
proses metabolisme.

Gambar 10. Sruktur ikatan besi


Sumber : //id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

2) Mangan (Mn)
Berfungsi untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan
pemasakan buah.

Gambar 11. Sruktur ikatan mangan


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

9
3) Tembaga/Cupprum (Cu)
Tembaga berfungsi untuk sebagai salah satu unsur
pembentukan klorofil mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase,
askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Selain itu
juga berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat

Gambar 12. Sruktur ikatan tembaga


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

4) Seng/zink (Zn)
Zink (Zn) berfungsi memberi dorongan terhadap
pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi untuk
membentuk hormon tumbuh.

Gambar 13. Sruktur ikatan tembaga


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

5) Boron (B)
Baron berfungsi mengangkut karbohidrat kedalam tubuh
tanaman dan menghisap unsur kalsium. Di dalam
perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
Pada tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap
pembagian sel. Menaikkan mutu tanaman sayuran dan
tanaman buah (Dartius, 1991)

10
Gambar 14. Struktur ikatan boron
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

2. Unsur Hara Non Esensial


a. Klorin (Cl)
Fungsi Chlor ( Cl ) :
1. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman. seperti,
tembakau,kapas,kentang dan tanaman sayuran.
2. Sebagai pemindah hara tanaman.
3. Meningkatkan osmosis sel.
4. Mencegah kehilangan air yang tidak seimbang.
5. Diserap oleh tanaman dalam bentuk Cl-

Gambar 15. Struktur ikatan klor


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

b. Cobalt (Co)
Untuk Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen),
Cobalt dapat digantikan perannya dengan Natrium (Na), dan
Molibdenum (Mo).

Gambar 16. Struktur ikatan cobalt


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

11
c. Molibdenum (Mo)
Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun
asam amino.
Fungsi Molibdenum ( Mo ) :
1. Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada
leguminosa.
2. Sebagai katalisator dalam mereduksi N.
3. Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun
asam amino.
4. Mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine
oksidase.
5. diserapmoleh tanaman dalam bentuk MoO=

Gambar 17. Struktur Ikatan Molibden


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

d. Natrium (Na)
Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka
dan menutupnya stomata.

Gambar 18. Unsur senyawa natrium


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

12
e. Silicon (Si)
Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis
sel yaitu kaku atau elastis.

Gambar 19. Struktur Ikatan Silicon


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

f. Nikel (Ni)
Pada tanaman Keras/tumbuhan tingkat tinggi sebagai aktivasi
urease (enzim yang berperan dalam metabolisme Nitrogen untuk
proses perombakan urea). Pada tanaman tingkat rendah, sebagai
kofaktor beberapa enzim. Perannya dapat digantikan dengan Seng
(Zn) dan Besi (Fe) (Dwijoseputro, 1983)

Gambar 20. Struktur Ikatan Nikel


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia

C. GEJALA KEKURANGAN DAN KELEBIHAN UNSUR HARA


1. Gejala kekurangan dan kelebihan unsur hara esensial
a. Nitrogen (N)
Kekurangan :
1. Pertumbuhan lambat, kerdil, dan lemah.
2. Daun bagian bawah akan menguning karena kekurangan klorofil.

13
3. Pada tahap lanjut, daun akan mongering dan rontok, walaupun
masih muda.
4. Tulang-tulang di bawah daun muda akan terlihat pucat.

Gambar 21. Daun kekurangan Nitrogen


Sumber: cybex.pertanian.go.id

Kelebihan :
1. Warna daun menjadi terlalu hijau, bahkan daun yang sudah tua.
2. Tanaman rimbun dengan daun.
3. Tanaman jadi mampu untuk menyerap dan menyimpan air dengan
jumlah yang lebih dari biasanya. Ini menyebabkan tanaman rentan
terhadap penyakit dari jamur dan bakteri.
4. Produksi bunga akan menurun (Dartius, 1991).

b. Fosfor (P)
Kekurangan :
1. Gejala diawali dengan daun tua yang berubah warna menjadi
keunguan dan cenderung kelabu.
2. Tepi daun tua menjadi coklat.
3. Tulang daun muda menjadi hijau gelap.
4. Tepi daun muda seperti terbakar, tumbuh kerdil, dan akhirnya
gugur.
5. Pada beberapa tanaman seperti pisang, daun di sekitar tulang daun
akan berubah warna menjadi gelap dan coklat kehitaman.

14
Gambar 22. Daun kekurangan fosfor
Sumber: cybex.pertanian.go.id

Kelebihan :
Kelebihan fosfor menyebabkan penyerapan unsur hara nitrogen
berkurang karena terjadi ikatan-ikatan kimia antara P dan N, seperti
daun menjadi pucat, layu dan kering (Dartius, 1991).

c. Kalium (K)
Kekurangan :
1. Daun tua terlihat kering dan/atau terlihat bercak seperti terbakar.
2. Bunga mudah gugur.
3. Tepi daun terlihat seperti terbakar dan menggulung ke bawah.

Gambar 23. Daun Kekurangan Kalium


Sumber: cybex.pertanian.go.id

Kelebihan :
Kelebihan unsur kalium menyebabkan penyerapan kalsium dan
magnesium terhambat. Sehingga gejala kelebihan kalium mirip dengan
gejala kekurangan unsur kalsium dan magnesium (Dartius, 1991).

15
d. Magnesium (Mg)
Kekurangan :
1. Tulang-tulang daun yang sudah tua menjadi kuning.
2. Muncul bercak-bercak kuning kecoklatan pada daun yang masih
sehat.
3. Tanaman rentan terkena serangan penyakit embun tepung.

Gambar 24. Daun Kekurangan Magnesium


Sumber: cybex.pertanian.go.id

Kelebihan :
Tidak ada gejala ekstrim pada tanaman yang kelebihan unsur
magnesium (Dartius, 1991).

e. Kalsium (Ca)
Kekurangan :
1. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna,
pada ujung dan tepi-tepinya terjadi klorosis (berubah menjadi
kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun,
jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati.
2. Pembentukan bunga terhambat.
3. Bunga mudah rontok.

Gambar 25. Daun Kekurangan kalsium


Sumber: cybex.pertanian.go.id

16
Kelebihan :
Kelebihan unsur kalsium tidak berefek banyak, hanya mengubah
pH tanah (Dartius, 1991).

f. Sulfur (S)
Kekurangan :
1. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning),
perubahan warna umumnya terjadi pada unsur hara sulfurseluruh
daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-
kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian
daun selengkapnya.
2. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus,
batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil.
3. Jumlah akan terbatas.

Gambar 26. Daun Kekurangan Sulfur


Sumber: cybex.pertanian.go.id
Kelebihan :
Kelebihan unsur belerang pada tanah akan menurunkan pH tanah. Ini
menyebabkan tumbuhan sulit untuk tumbuh (Dartius, 1991).

g. Boron (B)
Kekurangan :
1. Tunas pucuk mati dan berubah warna menjadi hitam. Kemudian
muncul tunas samping, tapi tak akan bertahan lama dan kemudian
mati.

17
2. Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun lalu
menjalar ke bagian samping kemudian mengering.
3. Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati.
4. Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh.
5. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yg pendek.

Gambar 27. Daun Kekurangan Boron


Sumber: cybex.pertanian.go.id

Kelebihan :
Ujung daun menguning dan daun mengalami nekrosis: di permukaan
daun terdapat bercak-bercak kuning yang selanjutnya meluas dan
tengahnya berubah menjadi coklat. Ini disebabkan oleh matinya
jaringan di daun (Dartius, 1991).

h. Tembaga (Cu)
Kekurangan :
1. Daun berwarna hijau kebiruan.
2. Tunas daun menguncup dan tumbuh kecil
3. Pertumbuhan bunga terhambat.
4. Ujung daun layu secara tidak merata.
5. Kadang terjadi klorosis, terdapat bercak-bercak kuning pada daun.
6. Pertumbuhan tanaman kerdil.

18
Gambar 28. Daun Kekurangan Tembaga
Sumber: cybex.pertanian.go.id

Kelebihan :
1. Tanaman tumbuh kerdil.
2. Percabangan terbatas.
3. Pembentukan akar terhambat.
4. Akar menebal dan berwarna gelap (Dartius, 1991).

i. Mangan (Mn)
Kekurangan :
1. Pertumbuhan tanaman cenderung lambat dan kerdil, terutama
pada tanaman sayuran, tomat, seledri, kentang.
2. Daun berwarna kekuningan atau kemerahan.
3. Jaringan daun di beberapa tempat rusak.
4. Pembentukan biji jelek dan tidak sempurna.

Gambar 29. Daun Kekurangan Mangan


Sumber: cybex.pertanian.go.id
Kelebihan :
Tidak terdapat banyak gejala yang ditunjukkan tanaman ketika
kelebihan mangan (Dartius, 1991).

19
j. Basi (Fe)
Kekurangan :
1. Daun berubah warna menjadi pucat lalu berubah kuning
kecoklatan.
2. Sedangkan urat daun masih tetap berwarna hijau.
3. Tanaman perlahan mati dimulai dari pucuk.

Gambar 30. Daun Kekurangan Besi


Sumber: cybex.pertanian.go.id

Kelebihan :
Terjadi nekrosis pada daun, yaitu bintik-bintik hitam yang terjadi
karena matinya jaringan di daun (Dartius, 1991).

k. Seng/Zinc (Zn)
Kekurangan :
1. Daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan
2. Daun berlubang, mengering, dan akhirnya mati.
3. Pertumbuhan lambat, jarak antar buku pendek.
4. Daun kerdil , mengkerut , atau menggulung di satu sisi lalu
disusul dengan kerontokan.
5. Bakal buah menguning, terbuka, dan akhirnya gugur.
6. Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang seharusnya lurus
membengkok.

20
Gambar 31. Daun kekurangan Zink
Sumber: cybex.pertanian.go.id

Kelebihan :
Kelebihan unsur seng pada tanaman tidak memperlihatkan gejala
yang signifikan, namun pertumbuhan akar akan terhambat (Dartius,
1991).

l. Molybdenum (Mo)
Kekurangan :
1. Tajuk berwarna hijau pucat.molybdenum
2. Daun menjadi keriting dan keriput. Pada beberapa tanaman,
pinggir daun akan menggulung ke atas dan membentuk mangkuk.
3. Muncul bercak kuning pada permukaan daun, akhirnya daun akan
mati.
4. Kekurangan molybdenum akan berujung pada kematian tanaman.

Gambar 32. Daun Kekurangan Molibdenum


Sumber: cybex.pertanian.go.id
Kelebihan :
Daun berubah warna menjadi kekuningan (Dartius, 1991).

21
2. Gejala kekurangan unsur hara non esensial
a. Kekurangan Unsur Nikel (Ni)
Kekurangan dari unsur Nikel pada tanaman akan menimbulkan
kegagalan dalam menghasilkan benih yang layak.Unsur nikel (Ni)
diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam
membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk
tanaman. Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu
nikel untuk berkecambah. Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel
akan berangsur-angsur mencapai tingkat kekurangan saat mereka
dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi (Dwijoseputro, 1983).

Gambar 33. Tumbuhan Kekurangan Unsur Nikel


Sumber: kamus.unsurtani.com

b. Kekurangan Unsur Natrium (Na) atau Sodium


Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman
cepat menjadi layu.Unsur natrium atau sodium terlibat dalam osmosis
(pergerakan air) dan keseimbangan ion pada tumbuhan. Salah satu
kelebihan efek negatif Na adalah bahwa dapat mengurangi
ketersediaan K (Dwijoseputro, 1983).

22
Gambar 34. Tanaman Kekurangan Unsur Natrium
Sumber: kamus.unsurtani.com

c. Tanaman Kekurangan Unsur Silicone (Si)


Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi
fotosintesis dan menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit
Ditemukan sebagai komponen dari dinding sel. Tanaman dengan
pasokan silikon larut menghasilkan tanaman yang lebih kuat,
meningkatkan panas dan kekeringan tanaman, toleransi silikon dapat
disimpan oleh tanaman di tempat infeksi oleh jamur untuk memerangi
penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang. Kekurangan Silicon
dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit
(Dwijoseputro, 1983).

Gambar 35. Tanaman Kekurangan Unsur Silicone (Si)


Sumber: kamus.unsurtani.com

D. PENGUKURAN KONSTRASI DALAM JARINGAN TUMBUHAN


Kandungan unsur hara dalam tumbuhan dihitung berdasarkan total
beratnya per satuan berat bahan kering tumbuhan, disajikan dengan satuan
ppm tau persen. Bahan kering umbuhan adalah bahan tumbuhan setelah
seluruh air yang terkandung didalamnya dihilangkan. Secara praktis, jika
jaringan tumbuhan segar dipanaskan dengan suhu 80ᵒ selama dua hari sudah
cukup untuk menghilangkan semua air yang terkandung dalam jaringan
tumbuhan (Benyamin, 2015).
Pengukuran konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan, tanah atau
larutan hara dapat dilakukan dengan alat spektrometer serapan atomik atau
dengan alat yang lebih canggih yang disebut spektrometer emisi optikal.

23
Prinsip kerja dari alat spektrometer emisi optikal adalah dengan menguapkan
unsur-unsur yang akan diukur pada suhu diatas 5000 K maka elektron-elektron
pada unsur tersebut akan mengalami eksitasi, pindah dari orbit asal ke orbit
yang lebih tingg. Saat elektron-elektron tersebut kembali ke orbit asal akan
dilepaska energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang akan
berbeda-beda panjang gelombangnya untuk unsur yang berbeda. Energi untuk
masing-masing panjang gelombang (yang berasal dri masing-masing unsur)
diukur dengan spektrometer. Keunggulan alat ini adalah mampu mengukur
konsentrsi 20 jenis unsur dalam suatu larutan dengan teliti hanya dlam waktu
kurang dari 1 menit (Benyamin, 2015).

Gambar 36. Spektrometer


Sumber: kamus.unsurtani.com

Jumlah kebutuhan tumbuhan untuk masing-masing unsur hara dapat


dilihat pada Tabel 1. jumlah kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan
tumbuhan agar dapat tumbuh dengan baik. Jika unsur hara kurang tersedia,
tentu pertumbuhan tanaman akan terhambat (Benyamin, 2015).
Tabel 1. Unsur hara esensial untuk tumbuhan tingkat tinggi dan
konsentrasi internal yang dianggap berkecukupan
Bentuk Berat Konsentrasi Berkecukupan
Unsur Simbol
tersedia Atom {ppm} {%}
Karbon C CO2 12,01 450.000 45,0
Hidrogen H H2O 1,01 450.000 45,0
Oksigen O O2, H2O 16,00 60.000 6,0
Nitrogen N NO-3, 14,01 15.000 1,5

24
NH+4
Kalium K K+ 39,10 10.000 1,0
Kalsium Ca Ca2+ 40,08 5.000 0,5
Magnesium Mg Mg2+ 24,32 2.000 0,2
Fosfor P H2OPO-4, 30,98 2.000 0,2
HPO2-4
Belerang S SO4 32,07 1.000 0,1
Klor Cl Cl- 35,46 100 0,01
Besi Fe Fe2+, Fe3+ 55,85 100 0,01
Mangan Mn Mn2+ 54,94 50 0,005
Boron B H3BO3 10,82 20 0,002
Seng Zn Zn2+ 65,38 20 0,002
Tembaga Cu Cu2+ 63,54 6 0,0006
Molibdenum Mo MoO2-4 5,95 0,1 0,00001
Sumber: buku dasar-dasar fisiologi tumbuhan, 2015

Sebagai patokan kasar, batas konsentrasi unsur hara dalam jaringan


tumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan tertekan sebesar 10% dari
pertumbuhan maksimum disebut sebagai “batas kritis” bagi unsur hara
tersebut. Suatu tumbuhan dikatakan kekurangan (deficient) unsur hara tertentu
jika pertumbuhan terhambat, yakni hanya mencapai 80% dari pertumbuhan
maksimum, walaupun semua unsur hara esensial lainnya tersedia
berkecupuan. Jika jaringan tumbuahan mengandung unsur hara tertentu
dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi yang dbutuhkan untuk
pertumbuhan maksimum, maka pada kondisi ini dikatakan tumbuhan dalam
kondisi konsumsi mewah (luxury consumption). Pada gambar 7.1 dapat dilihat
hubungan antara konsentrasi unsur hara dalam jaringan dan pertumbuhan
relatif tumbuhan (Benyamin, 2015).

25
Gambar 36. Hubungan antara konsentrasi dalam jaringan dan pertumbuhan
tanaman
Sumber: slideplayer.info/slide/2850386/

Pada konsentrasi yang terlalu tinggi, unsur hara esensial dapat juga
menyebabkan keracunan pada tumbuhan. Jadi bukan hanya logam berat yang
dapat meracuni tumbuhan (Benyamin, 2015).

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Unsur hara atau nutrien sendiri adalah zat-zat yang dibutuhkan
oleh makhluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan dalam pembentukan
jaringan tubuh, pertumbuhan, serta aktivitas makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur ini dapat bersumber dari makhluk hidup ataupun sumber tak
hidup atau disebut juga organik dan anorganik. Klasifikasi atau
penggolongan unsur hara sendiri terbagi menjadi berdasarkan jumlah
kebutuhan dan berdasarkan ketergantian oleh unsur lain. Unsur esensial
berarti unsur-unsur tersebut keberadaannya tidak dapat digantikan oleh
unsur lain. Absennya unsur esensial akan mengakibatkan tanaman tumbuh
dengan tidak normal. Kontras dengan unsur esensial, unsur non esensial
hanya berperan kecil terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga dapat
digantikan oleh unsur lain.
Kandungan unsur hara dalam tumbuhan dihitung berdasarkan total
beratnya per satuan berat bahan kering tumbuhan, disajikan dengan satuan
ppm tau persen. Pengukuran konsentrasi unsur hara dalam jaringan
tumbuhan, tanah atau larutan hara dapat dilakukan dengan alat
spektrometer serapan atomik atau dengan alat yang lebih canggih yang
disebut spektrometer emisi optikal.

27
DAFTAR PUSTAKA

Dartius. 1991. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Medan: USU-Press

Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.

Jumami, 2011. Unsur-Unsur Hara Bagi Pertumbuhan Tanaman


.http://jumanisatu.files.wordpress.com/2011/09/bab_ii_kesuburan_dan_kes
e hatan_tanah.pdf. Diakses pada tanggal 13 September 2019.

Lakitan, benyamin. 2015. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta: Rajawali


Pers

http://cybex.pertanian.go.id. Diakses pada tanggal 13 September 2019.

http://id.wikipedia.org/wiki/struktur-unsur-kimia. Diakses pada tanggal 13


September 2019.

http://kamus.unsurtani.com. Diakses pada tanggal 13 September 2019.

http://www.nafiun.com/2013/01/senyawa-karbon-pengertian-struktur-manfaat-
kegunaan-sifat.html. Diakses pada tanggal 13 September 2019.

https://slideplayer.info/slide/2850386/. Diakses pada tanggal 13 September 2019.

28
Lampiran

Dewi Sartika Khatimatul Husna Martha Magdalena


Nim. 1720207024 Nim. 1720207032 Nim. 1720207034

29
Pertanyaan dan jawaban

1. Nur fadhilah: mengapa nitrogen dapat merangsang pertumbuhan tanaman?


Jawaban: (Dewi sartika) karena nitrogen merupakan unsur yang
terdapat/terkandung dalam hormon auksin dan hormon sitokinin yang dimana
kedua hormon tersebut berperan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, itulah mengapa unsur nitrogen dapat merangsang
pertumbuhan tanaman.

2. Leni ismawati: bagaimana cara tumbuhan hidrofit menyerap unsur hara dari
dalam air?
Jawaban : (Khatimatul husna) dengan cara memberi tumbuhan hidrofit pupuk
cair , pupuk cair mengandung unsur hara seperti nitrogen, kalsium, kalium dan
unsur hara lain yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan pada tumbuhan yang
berada di kolam dapat memperoleh unsur hara nya dari udara dengan mengikat
oksigen dan karbon dan juga unsur hara yang ada didasar (tanah) kolam dapat
terlarut di dalam air sehingga unsur hara dapat diserap oleh tanaman .
3. Gina lolita: Apabila tumbuhan kelebihan unsur hara (mangan) yang tidak
terlalu memberi dampak pada tumbuhan, bagaimana cara tumbuhan mengatasi
kelebihan unsur tersebut (disimpan didalam tubuh atau disebarkan)?

30

Anda mungkin juga menyukai