Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH SISTEM SARAF

Sebagai Tugas Kelompok pada Mata kuliah Fisiologi Hewan

Disusun oleh ;
Kelompok 6

1. Cahya Robika NIM


2. Adetia Yeyen Purnamasari NIM 1710207001
3. Krisma Dwi Dayanti NIM 1710207009
4. Syakiratul Hasanah NIM 1710207019
5. Dewi Sartika NIM 1720207024
6. Leni Ismawati NIM 1720207033

Dosen Pembimbing :
Dr. Delima Engga Maretha, Spd. M. Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PELEMBANG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melmpahkan Rahmat, Hidayah, Dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah “Sistem Saraf”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah “Sistem Saraf” Ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem saraf............................................................................ 2
B. Sistem Saraf pada Hewan vertebrata....................................................... 3
1. Mamalia............................................................................................. 3
2. Reptilia.............................................................................................. 6
3. Pisces................................................................................................. 10
4. Amfibia............................................................................................. 16
5. Aves................................................................................................... 24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem saraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan
sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan
binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada
kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf
perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia,
dan saraf menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat.
Daerah ini semua saling berhubungan melalui jalur saraf yang kompleks
(Suripto,2006).
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai
bentuk bervariasi.Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai
(berurutan) antara reseptor dan efektor. Fungsi sel saraf adalah mengirimkan
pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.Setiap neuron terdiri
dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari
badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit.Kedua
serabut saraf ini berisi plasma sel (Suripto,2006).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada materi sistem saraf adalah:
1. Apa itu sistem saraf?
2. Bagaimana sistem saraf pada hewan vertebrata?

C. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui pengertian sistem saraf
2. Mahasiswa mengetahui sistem saraf pada hewan vertebrata

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan
sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan
binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada
kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan
perifer.Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang
disebut ganglia, dan saraf menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem
saraf pusat (Suripto,2006).
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai
bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai
(berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau
sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan
tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau
organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan (Suripto,2006).
Fungsi sistem saraf antara lain (Rahmawati,2009):
a) Menerima informasi berupa rangsangan yang diterima oleh indra
tubuh
b) Memproses informasi yang diterima
c) Menghasilkan tanggapan atau memberikan respon terhadap
informasi tersebut
Sistem saraf masih dibagi lagi menjadi dua berdasarkan fungsinya.
Pertama adalah sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Kedua yaitu sistem saraf tepi yang terdiri dari seluruh neuron yang
ada di luar otak dan sumsum tulang belakang. Kedua sistem saraf tersebut
saling bekerja sama sehingga dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari
(Rahmawati,2009).

2
B. Hewan Vertebrata
1. Mamalia
Menurut Rahmawati (2009) Sistem saraf dari hewan vertebrata pada
mamalia (termasuk manusia) dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan
sistem saraf tepi (SST).
a. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat (SSP) adalah bagian terbesar, dan termasuk otak
dan sumsum tulang belakang. Tulang belakang mengandung sumsum
tulang belakang, sementara kepala mengandung otak. SSP tertutup
dan dilindungi oleh meninges, sebuah sistem membran 3 lapis,
termasuk lapisan luar berkulit yang kuat, yang disebut dura mater.
Otak juga dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang
oleh vertebra (tulang belakang) (Isnaeni, 2006).

Sumber :www.google.com
Gambar 1. Sistem saraf pusat

Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga


tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan
kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak
kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah
silang pada jalur-jalur spinal. Otak dibagi menjadi beberapa bagian,
diantaranya otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan
(Syaifuddin,2011).
b. Sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi (SST) adalah terminologi/istilah kolektif untuk
struktur sistem saraf yang tidak berada di dalam SSP. Secara

3
struktural, sistem saraf tepi vertebrata terdiri atas saraf kranial dan
saraf spinal serta ganglia terkait. Saraf krinal (crinal nerve) berasal
dari otak yang menginervasi organ kepala dan tubuh bagian atas.Saraf
spinal berasal dari sumsum tulang belakang dan menginervasi ke
seluruh tubuh. Sebagian besar saraf kranial dan semua saraf spinal
mengandung neuron motoris maupun sensoris. Mamalia memiliki 12
pasang saraf krinal dan 31 pasang saraf spinal (Syaifuddin,2011).
Divisi sensoris saraf tepi tersusun dari neuron sensoris/aferen
yang mengirim informasi dari reseptor sensoris ke saraf pusat yang
memonitor lingkungan eksternal dan internal. Divisi motoris tersusun
dari neuron eferen yang mengirimkan sinyal dari sistem saraf pusat ke
efektor.Yang terbagi menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf
otonom. (Syaifuddin,2011).

Sumber: www.google.com
Gambar 2. sistem saraf tepi

Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat


perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran
lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum
juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus
ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal
menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari
beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain,

4
seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla
oblongata (Isnaeni,2006).
Menurut Rahmawati (2009) Sistem saraf tersusun oleh
berjuta–juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem saraf
tersusun atas sel-sel saraf neuron. Setiap neuron tersusun atas bagian
berikut :
1. Badan sel mengandung nucleus
2. Dendrit berfungsi meneruskan impuls saraf ke badan sel
3. Akson/neurit ,berfungsi meneruskan impuls dari badan sel ke sel
lain
4. Sel neuron,mempunyai selubung meilin sebagai pelindung
/isolator bagian yang tidak terselubung disebut nodus
ranvier,selubung tersebut tersusun oleh sel –sel pipih yang disebut
sel Schwann.

Sumber: www.google.com
Gambar 3. sel saraf

Menurut Isnaeni (2006) Sel saraf dibedakan atas 3 macam


berdasarkan fungsinya yaitu:
1. Sel saraf sensorik (aferen) berfungsi sebagai pengatar rangsang
dari reseptor menuju ke otak /sumsum tulang belakang.
2. Sel saraf motorik (eferen) berfungsi sebagai pengatar rasang dari
otak sumsum tulang belakang  menujuefektor /otot.
3. Sel  saraf konektor  berfungsi  untuk meneruskan rangsang dari
saraf sensorik  ke saraf motorik.

5
Gerak merupakan salah satu aktifitas tubuh yang dapat digunakan
umtuk menjelaskan penghataran impul oleh saraf gerakan yang
dilakukan dengan kesadaran disebut gerak biasa atau gerak sadar .
Sedangkan gerakan yang dilakukan tanpa kita sadari disebut gerak
reflex (Isnaeni,2006)

2. Reptilia
Reptile mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan
saraf pada burung. Otak pada reptile Juga terdiri atas empat bagian.
Kekhususannya hanyalah terdapat tonjolan Otak besar yang berkembang
dengan baik sehingga pusat saraf pembau jelas kelihatan ( Campbell,
2004). Otak besar ini meluas ke atas sehingga menutupi otak tengah.
Bagian-bagian otak lainnya kurang berkembang bila di bandingkan
dengan otak pada burung.

Sumber: www.google.com
Gambar 4. Otak pada reptil

Reptil pada bagaian dorsal, otak menunjukkan bagian dorsal, otak


menunjukkan dua lobus olfaktori ramping yang terhubung ke hemisfer
serebral besar; di belakang hemisfer tersebut terdapat dua lobus optik
berbentuk oval. Berikutnya adalah serebelum yang berbentuk buah
pir,lebih besar darai serebelum amfibi. Medula oblongata tersebar secara
lateral di bawah serebelum,kemudian menyempit ke sumsum tulang
belakang. Di bagian ventral, di antara bagaian dasarhemisfer serebral,
terdapat saluran optik dan saraf optik, diikuti dengan infundibulum dan
hipofisis. Terdapat 12 pasang saraf kranial dan saraf spinal yang
berpasangan ke setiap somit tubuh ( halwatiah, 2009).

6
Sistem saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi:
A. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
1. Otak (ensefalon)
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
a) Otak besar (serebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua
kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak,
walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada
bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat
bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak
disebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur
gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat
area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik
(Isnaeni,2006).

Sumber: www.google.com
Gambar 5. Otak besar ( serebrum)

b) Otak tengah (mesensefalon)


Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan
varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar
hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar
endokrin.Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus
optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil
mata, dan juga merupakan pusat pendengaran (Isnaeni,2006).

7
Sumber: www.google.com
Gambar 6. Otak tengah (mesensefalon)
c) Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi
gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan
posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan (Isnaeni,2006).

Sumber: www.google.com
Gambar 7. Otak kecil ( serebelum)

d) Jembatan varol (pons varoli)


Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan
otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak
besar dan sumsum tulang belakang (Isnaeni,2006).

Sumber: www.google.com
Gambar 8. Jembatan varol (pons varoli)

8
e) Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang
datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum
sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi
sepertidetak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan
respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak
refleks yang lain (Isnaeni,2006).

Sumber: www.google.com
Gambar 9. Sumsum sambung (medulla oblongata)

2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)


Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada
bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk
dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori
dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui
tanduk dorsal danimpuls motor keluar dari sumsum tulang
belakang melalui tanduk ventral menuju efektor.Pada tanduk
dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor)
yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih terdapat
serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf
(uratsaraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan
saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah
dari otak merupakan saluran desenden.

9
B. Sistem saraf tepi
1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu
saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang
belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang.
2. sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal
dari otak maupun darisumsum tulang belakang dan menuju organ
yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan
masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan
juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal
ganglion disebut urat saraf praganglion dan yang berada pada
ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf
otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik ( Tan, 2002). Perbedaan struktur antara saraf
simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf
simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang menempel pada sumsumtulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf
parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena
ganglion menempel pada organ yang dibantu (pratiwi, 1996).
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu
berlawanan(antagonis).

3. Pisces
Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa.
Rangsangan tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak.
Respon yang diberikan oleh otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah
laku. Sel sel saraf ikan mulai berkembang sejak permulaan stadia embrio
dan berasal dari lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari
sistem saraf disebut neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan

10
jaringan (perpanjangan sel). Perpanjangan sel terdiri atas dendrit
(berfungsi sebagai penerima impuls) dan axon (berfungsi sebagai penerus
impuls). Pertemuan anatara axon dan dendrit dari sel saraf lainnya disebut
synapse (Lagler, 1997).

Sumber : www. Google.com


Gambar 10 . Saraf neuron

Sistem saraf terbagi atas sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum
tulang belakang dan sistem saraf tepi yaitu otonom.
A. Sistem saraf pusat
a. Otak
Otak memiliki fungsi utama yaitu menerima input dan
menginterpretasikan informasi dari semua organ-organ sensor,
baik internal maupun eksternal. Otak juga menghasilkan output
berupa perintah untuk koordinasi semua bagian badan sebagai
impuls saraf atau hormon integrasi antara kedua aspek fungsi
otak. Bagian-bagian otak yaitu
1....................................................................................................... Telencephalon, a
pusat hal-hal yang berhubungan dengan pembauan terdiri atas:
a) Lobus olfactorius, merupakan bagian telencephalon yang
paling anterio
b) Tractus olfactorius, merupakan lanjutan dari lobus
olfactorius dan berfungsi sebagai nervus cerebralis I.
c) Bulbus olfactorius, merupakan lanjutan dari tractus
olfactorius dan berakhir sebagai sepasang ‘bola’,
mempunyai lanjutan sebagai benang-benang halus yang
menuju ke dinding lekuk hidung.

11
d) Hemisphaerium cerebri, terdapat di bagian posterior lobus
olfactorius. Bagian dasarnya disebut corpus striatum,
sedangkan bagian atap dan dinding samping disebut
pallium.
2. Diencephalon, terletak di sebelah belakang dari telencephalon
bagian ventral. Bersama-sama dengan telencephalon termasuk
bagian dari otak muka (prosencephalon). Pada diencephalon
terdapat thalamus, hypothalamus, lobus inferior, dan saccus
vasculosus.
3. Mesencephalon Otak bagian tengah pada semua vertebrata

memiliki atap berupa sepasang lobus opticus yang bertindak

sebagai pusat refleks penglihatan, menerima serabut aferent

dari retina. Mesencephalon pada ikan relatif besar dan

berfungsi sebagai pusat penglihatan. Lobus opticus terdiri dari

tectum opticum di bagian atas tegmentum di bagian bawah.

Tectum opticum merupakan organ koordinator yang melayani

rangsang penglihatan. Bayangan yang terjadi pada retina mata

akan dipetakan pada tectum opticum. Sedang tegmentum

merupakan pusat sel-sel motoris. Pada mesencephalon

terdapat bagian menonjol yang disebut Cerebellum, memiliki

fungsi utama yaitu mengatur kesetimbangan tubuh dalam air,

mengatur tegangan otot dan daya orientasi terhadap ruang.

Pada ikan bertulang sejati cerebellum terbagi atas dua bagian

besar, yaitu valvula cerebelli dan corpus cerebelli yang

besarnya tergantung spesiesnya. Beberapa jenis ikan yang

memiliki cerebellum relatif besar, utamanya ikan yang

12
mengha silkan listrik (mormyridae) dan ikan perenang cepat

(mackerel dan tuna) (Lagler, 1997).

4. Metencephalon, disebut juga cerebellum, relatif besar dan


terletak di belakang mesencephalon
5. Myelencephalon Bagian otak paling belakang (posterior),

dengan medula oblongata sebagai komponen utamanya.

Komponen ini merupakan pusat untuk menyalurkan

rangsangan keluar melalui saraf cranial. Saraf cranial III-X

keluar dari medullaoblongata. Di medulla Pada Pada ikan

clupea pallasi, mugil cephalus dan Trachiurus, medulla

oblongata membesar, dibagian ini terdapat organ yang

dinamakan cristae cerebelli yang diduga saraf ini adah

ubungannya dengan kecendrungan ikan untuk berkelompok.

Men urut Achyani et al (2011) bahwa Diencephalon

melakukan fungsinya berasosias i dengan hormon dan

homeostatis. Berbentuk kerucut yang berada di bawah

diencphalon. Struktur ini mendeteksi sinar, mengelola

cicadianrhythms dan mengontrol perubahan warna. Otak

bagian tengah atau mesencephalon terdiri dari dua optic lobes.

Otak bagian belakang atau metencephalon, mengontrol

kemampuan berenang dan penyeimbangan. Batang otak atau

myelencephalon adalah ujung dari otak yang mengontrol otot

dan tubuh organ serta respirasi dan osmoregulasi.

13
Sumber: www. Google.com
Gambar 11. Otak
Saraf Cranial, dari otak terdapat 11 saraf otak (nervi
cerebralis) yang menyebar ke organ-organ sensori tertentu dan
otot-otot tertentu. Sebagian besar saraf otak tersebut berhubungan
dengan bagian-bagian kepala, tetapi ada juga yang berhubungan
dengan bagian-bagian tubuh. 
1.  Nervus terminalis (NC 0), saraf kecil yang bergabung dengan
NC I, berhubungan dengan otak depan, serabut-serabut
sarafnya tersebar mengelilingi bulbus olfactorius. Fungsinya
meliputi sensori somati dan sensori khusus.
2. Nervus olfactorius (NC I), menghubungkan organ olfactorius
dengan pusat olfactorius otak depan, berfungsi membawa
impuls bau-bauan. mata musculus obliquus superior.
3.  Nervus opticus (NC II), menghubungkan retina mata dengan
tectum opticum, berfungsi membawa impuls penglihatan.
4.  Nervus oculomotoris (NC III), merupakan saraf motor somatik
yang mengatur otot mata musculus obliquus inferior,
muculus rectus superior, musculus rectus inferior, dan
musculus rectus internal. Berhubungan dengan otak
mesencephalon.
5.  Nervus trochlearis (NC IV), berhubungan dengan otak
mesencephalon, merupakan saraf motor somatik yang
menginervasi otot.
6. Nervus trigeminalis (NC V), terbagi atas tiga cabang yaitu
nervus ophthalmicus dan nervus maxillaris (merupakan saraf

14
sensori somatik) serta nervus mandibularis (saraf sensori
somatik dan saraf motor somatik). Nervus ini
menghubungkan bagian kepala dan rahang dengan medulla
oblongata. Fungsinya berkaitan dengan kepekaan kulit
terhadap panas dan sentuhan.
7.  Nervus abducens (NC VI), merupakan saraf motor somatik
yang menghubungkan bagian depan medulla oblongata
dengan otot mata musculus rectus external. Fungsinya
berhubungan dengan penarikan otot penggerak biji mata.
8.  Nervus facialis (NC VII), tersusun atas tiga cabang yaitu
nervus ophthalmicus superficialis, nervus buccalis, dan
nervus hyomandibularis. Saraf cabang ini berkaitan dengan
saluran garis rusuk (linea lateralis) di atas kepala, penerima
rasa pada kepala dan tubuh, serta penerima rangsangan
sentuhan. Berhubungan dengan NC V dan NC VIII pada
medulla oblongata. Saraf ini punya komponen yang
berkaitan dengan sensori somatik, sensori visceral, dan
fungsi motor visceral.
9.  Nervus acousticus (NC VIII), sering dianggap sebagai cabang
dari nervus acousticofacialis pada ikan, mempunyai fungsi
sensori somatik yang berkaitan dengan telinga bagian dalam.
10. Nervus glossopharyngeal (NC IX), terdiri dari komponen
sensori dan motoris yang melayani bagian insang pertama.
Fungsinya berkaitan dengan garis rusuk, organ pengecap
pada pharynx dan otot-otot insang.
11. Nervus vagus (NC X), memiliki beberapa percabangan.
Cabang supratemporal dan cabang garis rusuk melayani
sistem garis rusuk. Cabang branchial menuju ke bagian
posterior celah insang. Cabang visceral melayani organ-
organ internal. Cabang dorsal recurrent menginervasi
penerima rasa (Santoso, 2009).

15
b. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang bersama otak, membentuk
sistem saraf pusat. Ini menyerupai tali berwarna krem yang tebal,
dan terdiri atas dari saraf yang menyampaikan pesan antara otak
keseluruh tubuh. Sumsum tulang belakang membentang dari
medulla oblongata yang terlentak pada bagian bawah otak ke
punggung bawah dan ditempatkan disebuah terowongan yang
dibuat oleh tulang vertebra tulang belakang.

Sumber: www. Google. com


Gambar 12. Sumsum tulang belakang

Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum


tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar
dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju
efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf
sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor (Santosos,
2009).

B. Sistem saraf otonom


Merupakan bagian dari membran periferi, mempengaruhi otot
polos dan kelenjar. Sistem saraf otonom berupa susunan saraf
simpatis dan parasimpatis. Saraf otonom mengontrol fungsi
vegetative badan antara lain mengatur kegiatan jantung dan
pembuluh darah, mengatur kerja daging licin dan mengatur kerja
kelenjar-kelenjar. Sistem saraf tersebut dikenal sebagai sifat yang

16
berlawanan. Saraf simpatis aktif bila tubuh memerlukan energi dan
saraf parasimpatis aktif pada tubuh organisme sedang istirahat
(Isnaini, 2006).

4. Amphibia
Sistem saraf pada katak mirip dengan sistem saraf pada pisces.
Saraf spinal,saraf perifer, dan saraf otonom katak sama dengan pisces.
Namun, pada sarafspinal jumlah yang dimiliki amphibi berbeda dengan
vertebrata lainnya, katakhanya mempunyai 10 pasang saraf spinal,
berbeda dengan saraf spinal yangdimiliki manusia berjumlah 30 pasang,
hal ini dikarenakan katak mempunyaitubuh yang lebih kecil.Sistem saraf
pada katak terdiri atas sistem saraf pusat(nervorum centrale) dan sistem
saraf tepi (nervorum periforium).Pada sistem saraf pusat terdiri atas otak
(encephalon) dan nevercord (medula spinalis) (R.Nieuwenhuys,
P.Opdam, 1976).

(sumber: R. Nieuwenhuys, P.Opdam, 1976)


Gambar 13. Otak katak tampak dorsal dan tampak ventral

A. Otak
Otak terdapat dalam kotak otak (Cranium). Otak katak
dibungkus oleh dua membran yakni membran yang tebal disebut
durameter yang berbatasan dengan tulang, dan membran yang halus
disebut piameter yang berbatasan dengan saraf.Di dalam otak
terdapat rongga-rongga yang disebut ventriculus. Ventriculus

17
pertama terdapat pada procenchepalon, ventriculus kedua terdapat
pada haemispharium cerebri yang berhubungan dengan ventriculus
ketiga di dalam ke encephalon. Dari yang terakhir ini terdapat
saluran penghubung sylvius keventriculus keempat yang terletak
dalam medulla oblongata.Pada otak terdapat cairan yang mengisi
ventriculus-ventriculus dan sekitarotak, cairan itu disebut cairan
cerebrospinalis.Pertukaran zat atau metabolisme pada otak dilayani
oleh pembuluh daraharteri dan venulae yang melputi jaringan
permukaan otak. Anyaman pembuluh darah itu pada daerah anterior
sampai diencephalon disebutchoroidalisanterior , sedangkan yang
meliputi medula oblongata disebut pelexuschoroidalis posterior (N
Prasad, Vasantika Kashyap, 1991).

.
sumber:S N Prasad, Vasantika Kashyap, 1991
Gambar 14 .Otak katak. tampak dorsal; tampak ventral; bagian
longitudinal otak

a. Otak depan
Otak depan pada katak terdiri dari dua lobus olfactorius
dandua cerebrum(hemispherium cerebri). Lobus olfactori
menuju saccus nasalis.Cerebrum kanan kiri yang berbentuk
ovoid yang dihubungkan olehcomissuraanterior , sedang pada
bagian anteriornya bergabung dengan dienchepalonmedialis.
Dienchepalon mempunyai badan sebelah dorsal yang disebut
epiphyse atau glandulae pinealis. Di bawah dienchepalon
terdapat chiasmaopticus, yang selanjutnya diikuti oleh

18
infundibulum yang tumbuh ke luar sebagai segitiga tumpul
dengan hypophyse atau glandulae pituit dariapada posteriornya.
b. Otak tengah
Otak tengah pada katak terdiri dari lobus optikus dan
cruracerebri. Lobus optikus berupa dua tonjolan pada bagian
dorsal dan menjorok kesamping, maka dari itu lobus optikus
dapat terlihat dari bawah. Crura cerebri tertutup oleh bagian
posterior dari pituitari body.Otak belakang.
c. Otak belakang
Pada katak terdiri dari otak kecil (cerebellum) dan
medula oblongata.Medula oblongata adalah pelebaran dari
medula spinalis yang berakhir di sebelah caudal dengan felium
terminale. Pada permukaan bagian dorsal terdapat aerah segitiga
yang berwarna coklat kemerahan.
d. Medulla Spinalis.
Medula spinalis pada katak mempunyai struktur yang
khas. Medula spinalis katak memiliki struktur yang pendek dan
agak gepeng,dan berakhir pada sebuah benang yang meruncing
dan sempit(filum terminale) yang meluas sampai pada urostyle.
Anterior sumsum tulang belakang melebarke medula tersebut.
Anterior tersebut mengalami dua pembesaran, satu diwilayah
brakialis yang mana merupakan saraf untuk lengan timbul, dan
yanglainnya jauh di belakang, dimana saraf untuk kaki belakang
muncul. Celahmedian berada pada punggung dan bagian perut
(celah dorsal dan ventral).Saraf tulang belakang muncul dengan
dua akar, sebuah dorsal dan ventral, padasisi tali (saraf).
Struktur internal tali menunjukkan bahwa tali tersebut
terdiriterutama sel ganglion dan sel serabut. Bagian tengah pada
tali (saraf) terdiridari materi abu-abu terutama sel ganglion dan
saraf non-medulla yangmengililingi pusat kanal. Pada sisi saraf
diproduksi untuk membentuk seltanduk dan kornu pada baian
dorsal dan ventral. Materi yang berwarna abu-abu dikelilingi

19
oleh materi putih terutama terdiri dari serat medulla yang
menjalankan sebagian besar gerak longitudinal dengan sel
ganglion yangterisolasi. Sumsum tulang belakang bagian
eksternal dikelilingi oleh duramateryang terdiri dari dua lapisan
yang dipisahkan oleh ruang getah bening (ruanginterdular). Pada
luar lapisan ini berpigmen dan terletak pada permukaan bagian
dalam dari kanal saraf dan lapisan dalamnya tak berpigmen dan
terletakdekat dengan sumsum tulang belakang.Sama seperti
otak, medula spinalis pada katak juga dibungkus oleh dua
membran yakni membran yang tebal disebut durameter yang
berbatas dengan tulang, dan membran yang halus disebut
piameter yang berbatasan dengan saraf. Dalam durameter
terdapat lapisan pembuluh darah yang tipis sesuai dengan
piameter dan arakhnoid pada vertebrata tinggi.

(sumber: S N Prasad, Vasantika Kashyap, 1991)


Gambar 15 .Sistem saraf pada katak dari bagian ventral, 1-10
saraf spinal, I-X, sarafkranial

Pada sistem saraf tepi katak terdiri dari saraf cranial atau
cerebralis, dansaraf spinalis.

20
Sumber: S N Prasad, Vasantika Kashyap, 1991
Gambar 16 . Saraf kranial pada katak

e. Saraf Kranial.
Katak memiliki sepuluh pasang saraf cranial. Saraf
pertamaadalah saraf penciuman muncul dari lobus olfaktori
(lobus penciuman) yangmemiliki dua akar, anterior satu muncul
dari ujung depan, posterior berjalan disepanjang sisi ventral dari
sisi lobus hampir ke ujung posteriornya. Setiap sarafmelewati
foramen kecil di tulang ethmoid dan disalurkan ke dinding ruang
hidung. Pasangan optik atau keduanya muncul dari
thalamencephalon, dan setelah melintasi di chiasma tersebut,
muncul dari sisi chondrocranium yang menstimulasi aksi di
mata. Kedua saraf tersebut merupakan saraf sensorik.
Saraf ketiga atau okulomotor adalah saraf motor kecil yang
timbul dari cerebri krura dan menstimulasi aksi empat otot bola
mata (rektus superior,rektus inferior, rektus medialis, dan obliqus
inferior). Dan juga memberikancabang ke ganglion bersilia
(ciliary ganglion).
Saraf keempat yaitu trochlearis juga saraf motor kecil yang
timbul dari sisidorsal otak antara lobus optikus dan cerebellum
dan pengadaan otot superiorobliquepada mata.
Saraf kelima yaitu trigeminal merupakan yang terbesar dari
saraf kranial.Saraf tersebut muncul dari sisi ujung anterior
medulla oleh sepasang akar yang bersatu dalam sebuah ganglion-

21
prootic yang sebelum meninggalkan tengkorak.Dari ganglion ini
muncul dua cabang, yaitu cabang ophthalmic (mata) dan
maksilomandibular , dan meninggalkan tengkorak dengan
foramen di bagian anterior dari tulang prootik. Pada saraf mata
berjalan oepanjang sisi dorsal dandisalurkan ke kulit bagian
anterior dari kepala. Pada saraf maksilomandibular(maksilaris
inferior) berjalan maju di belakang mata dan dibagi menjadi
rahangatas (maxillary superior) dan rahang bawah
(mandibular/maxillary inferior).Saraf-saraf tersebut merupakan
saraf campuran.
Saraf keenam yaitu abducen muncul dari sisi ventral
medulla dan muncul bersama dengan kelima saraf yang
menginervasi rektus dan retractor bulbi ototeksternal dari bola
mata. Saraf tersebut merupakan saraf motorik.
Saraf ketujuh yaitu wajah muncul dari medulla yang dekat
di belakang saraf yang ketiga dan menimbulkan palatine untuk
langit-langit yang kursus disepanjang sisi ventral dari orbit.
Cabang kedua adalah hyomandibular Yang dibagi menjadi
hyoidean dan mandibular yang merupakan bagian daerah
darihyoid dan mulut. Keduanya merupakan saraf gabungan.
Celah (ventilator)hyonmandibular yang dimiliki kecebong dan
katak dewasa mirip hasil dari bagian celah tersebut telah
membentuk ruang timpani dan saluran eustachius di bagian
tengah telinga. Ini merupakan sedikit perubahan pada
persarafan.Komponen sensor lateral yang sudah ada di dogfish
menghilang dan hanyavisceral sensor dan bagian motor telah
diwakili.
Saraf kedelapan adalah saraf auditori atau pendengaran
yang didistribusikan sepunuhnya pada bagian dalam
telinga.Penyebaran saraf kesembilan dan kesepuluh sudah
sepunuhnya berubah pada katak dewasa karena penekanan yang
sudah kompliy pada celah organdalam.

22
Saraf kesembilan atau glossopharyngeal, pada dogfish
yang merupakankumpulan dari beberapa akar atau urat yang
biasanya disebutvagus. Urat ini tampak mulai dari tengkorak
melewati foramen pada exocipital, bagian luarkondilus, dan
masuk ganglion pembuluh darah pada leher. Setelah
kemunculandari ganglion pada glossopharyngeal terdapat cabang
kecil yang menuju ke hyomandibular saraf ketujuh lalu belokan
atau lipatan sepanjang dinding padamulut bagian dalam di
membran mukosa pada lidah dan faring.
Saraf kesepuluh atau vagus. Vagus pada katak sangat
berbeda dengan vagus pada dogfish. Percabangan dan garis
lateralnya hilang, bagian yang tersisahanya mewakili komponen
visceral dan cabang yang mengarah pada jantung, paru-paru,
perut, dan lain sebagainya. (N Prasad, Vasantika Kashyap, 1991).

sumber:Gilchrist, Bonde, 1919


Gambar 17. Otak. Saraf kranial. Saraf spinal. Sistem saraf
simpatik dari katak

f. Saraf tulang belakang (saraf spinalis).


Pada katak dewasa memiliki 10 pasang saraf tulang
belakang, pada kecebong saraf tersebut lebih besar. Pada bagian
posterior melebur sesuai dengan hilangnya ekor.Saraf spinalis

23
yang bejumlah 10 pasang juga yang dikeluarkan dari celahantara
dua vertebrae yang berurutan (terdapat 9 vertebrae).
Saraf pertama muncul di antara vertebrae pertama dan kedua
dan percabangan utamanya (saraf hypoglossal ) yang
menstimulasi aksi lidah dan beberapa otot yang terikat dengan
hyoid.
Saraf kedua sedikit lebih besar dan menerima cabang dari
saraf anterioryang pertama dan saraf ketiga bagian posterior
membentuk pleksusbranchialis.
Saraf keempat, kelima, dan keenam ukurannya kecil dan
tersebar terutama pada kulit dan otot pada permukaan daerah
perut.
Saraf ketujuh, delapan, dan sembilan hampir semuanya
berada di bagian belakang, dan membentuk plexus siatik .
Sebelum bergabung menjadi plexus siatik (lumbosacral) saraf
ketujuh membentuk ilio-hypogastric sebagai cabangdari otot pada
bagian perut. Dar penampakan atau kemunculan saraf plexus siati
kmenuju setiap bagian kaki. Secara proksimal dengan lutut
plexus siatik dibagi menjadi tibilais dan peroneus. Pada tibialis
terdapat cabang yang menuju gastrocnemius,posticus tibialis, dan
beberapa otot yang terletak pada permukaan kaki. Pada peroneus
menstimulasi otot peroneus,tibialis anticus,dan otot extensor pada
permukaan kaki.
Saraf kesepuluh yang kecil menerima cabang dari saraf
kesembilan dan membetuk plexus isschococcygeal yang terdapat
cabang yang menfarah pada alat-alat pelvis seperti kandung
kemih, kloaka, oviduk, hati, dan jantung bagiandepan.Sistem
saraf simpatik pada katak terdiri dari dua benang/serat
yangmorfologinya seperti saraf, helaian serabut tersebut terletak
di atas dindingselom bagian dorsal. Masing-masing mempunyai
10 ganglion dan banyakserabut yang menghubungkan dengan
otak, serabut tulang belakang (spinal),dan organ dalam lainnya.

24
Tiap-tiap batang menerima sebuah cabang darimasing-masing
saraf spinal dimana dua batang tersebut merupakan
pembesaranganglionic. Sistem ini bekerja di bawah kesadaran
seperti kecepatan detak jantung, sekresi saluran pencernaan,
pergerakan otot dalam perut dan usus,serta pergerakan otot pada
pembuluh darah (Gilchrist, Bonde, 1919).
5. Aves
Sistem saraf burung terdiri atas sistem saraf pusat dan saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem
saraf tepi terdiri atas serabut-serabut saraf yang berasal dan otak dan
serabut-serabut saraf yang berasal dari sela-sela ruas tulang belakang;
Otak burung terdiri atas otak depan, otak tengah, otak belakang, dan
sumsum lanjutan (Mukayat, 1989).
A. Sistem Saraf Pusat
1. Otak
a. Cerebrum (Otak besar) : Pada otak besar tidak banyak
mempunyai neuron (Unit struktural dan fungsional dari sistem
saraf)  dan bentuknya juga tidak berlipat-lipat.
b. Cerebellum (Otak kecil) : Di permukaan otak kecil terdapat
lipatan lipatan yang mampu menampung sel-sel saraf lebih
banyak. Sel saràf yang makin banyak pada otak kecil
menunjukkan pusat keseimbangan burung ketika terbang
berkembang dengan baik.
c. Mesencephalon (Otak tengah) : Otak tengah burung berbentuk
2 gelembung, berkembang dengan cukup pesat dan sebagai
pusat saraf penglihat, berkembang baik dengan membentuk
gelembung sehingga indra penglihat burung berkembang
dengan baik.
d. Medulla (Sumsum lanjutan) : Sumsum lanjutan berfungsi
sebagai penghantar impuls yang datang dari medula spinalis
menuju otak. Sumsum lanjutan ini mengandung sel saraf

25
(neuron) yang membantu mengatur detak jantung, respirasi
dan tekanan darah.
2. Saraf tulang belakang
Aves memiliki ruas tulang belakang yang berwarna abu-abu
yang terletak disepanjang tubuhnya dan membentuk saraf tulang
belakang yang merupakan sistem koordinasi dan berfungsi
sebagai pengantar pesan dan informasi ke otak.

Pada saat burung memutuskan untuk bergerak, saraf tulang


belakang mengirimkan pesan ke otak kemudian ke otot yang
berhubungan dengan pergerakan itu dan menghasilkan gerakan.

B. Sistem Saraf Tepi


Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas
membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat.
Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua
yaitu : 
1. Sistem Saraf Sadar yaitu sistem saraf yang mengatur segala
gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi
saraf pusat atau otak.
2. Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari
otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ
yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan
masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga
membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal
ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada
ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf
otonom dapat dibagi atas :
a. Sistem Saraf Simpatik
Mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga

26
mempunyai urat pra ganglion pendek. Contohnya
memperlambat denyut jantung, memperkeil pupil, dll.
b. Sistem Saraf Parasimpatik.  
Mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena
ganglion menempel pada organ yang dibantu. Contohnya
mempercepat denyut jantung, memperbesar pupil, dll

Sumber: http://nosiqadariahburkan.blogspot.co.id.
Gambar 18. Sistem saraf pada Aves

27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus
dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan
lainnya. Sel saraf terdiri atas miliyaran sel neuron dan sel pendukung
(neuronglia).
Sistem saraf pada hewan berbeda-beda baik struktur maupun
bentuknya. Hewan yang bertulang belakang (Vertrebrata), sistem sarafnya
adalah saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pada vertebrata dibagi menjadi
dua yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. sistem saraf perifer yang terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem
saraf tak sadar.

28
DAFTAR PUSTAKA

Achyani, R. 2011. Mekanisme Pengaturan Sistim Saraf pada Tubuh Ikan di


Lingkungan Perairan yang Terkontaminasi Oleh Sianida. Jurnal Harpodon
Borneo. 4(2): 51-61.

Campbell, Neil A. Jane B. Reece, dan Lawrance G. Mitchell. 2004. Biologi edisi
ke 5 jilid 3. Erlangga. Jakarta.

Gilchrist, J. D. F. and C. Von Bonde. 2015.Dissection of The Platana and The


Frog David Edwards , Christopher Wright

Halwatiah. 2009. Fisiologi. Alauddin Press. Makasar.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kasinus

Lagler, K.F., J.E Bardach, R.R. Miller, dan D.R.M. Passino. 1997. Ichthyology.
Second edition. John Wiley and Sons, Inc. New York.

N. and Vasantika Kahsyap. 1991. A Textbook of Vertebrata Zoologi13th edition.


New Delhi: Wiley Eastern Limited

Mukayat, Djubiruto. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

Rahmawati, Faidah. 2009. Biology. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen


Pendidikan Nasional

R, Nieuwenhuys and P. Opdam. 1976.Frog Neurobiology. Berlin: Springer Berlin


Heidelberg

Pratiwi, DA. 1996. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Santoso, Putra. 2009. Buku Ajar Fisiologi Hewan. Padang: FMIPA Universitas
Andalas.

Suripto.2006. Fisiologi Hewan.Malang : IKIP Malang

Syaifuddin. 2011. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Tan , Hoan tjay., Raharjda. 2002. Farmakologi. EGC. Surabaya.

29

Anda mungkin juga menyukai