Disusun Oleh:
Puji Rahmanika (21011180)
PRODI FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.Sholawat
serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu banyak perbaikan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan dalam makalah
yang akan datang.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..1
Bab II Pembahasan
1.1 Bagian-Bagian Sistem Saraf Pusat........................................................2
1.2 Fungsi Sistem Saraf Pusat secara Umum..............................................6
1.3 Fungsi Anatomi Bagian-Bagian Otak
dan Hubungannya dengan Perilaku.......................................................8
Bab III Penutup
2.1 Kesimpulan.............................................................................................15
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu
sistem organ terdiri dari berbagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam
melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama
antara alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem
organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka
diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut
sebagai sitem koordinasi. Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem
indera, dan system endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap
terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya. Semua
kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat
pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai
kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls
saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi
terhadap rangsang tersebut. Impuls saraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf.
(Kus Irianto. 2004).
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan
dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh
yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya,
karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system
tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam
system inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan
gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon
terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang
puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu. Jaringan saraf terdiri
Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel penyokong) serta Neuron (sel-sel saraf). Kedua
jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lainnya sehingga
bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik
gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem
saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang. Otak manusia merupakan organ
vital yang harus dilindungi oleh tulang tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang
belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang
belakang sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya.
Membran pelindung tersebut dinamakan meninges. Membrane meninges terdiri atas
tiga bagian, yaitu :
a) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat.
Lapisan ini banyak sekali mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan
duramater.
c) Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara
piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut Cairan Serebrospinal.
Dengan adanya lapisan ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan benturan
dengan kranium. Kadangkala seseorang mengalami infeksi pada lapisan meninges,
baik pada cairannya ataupun lapisannya yang disebut meningitis.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.1Otak
Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga tengkorak. Otak
manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan yang ada adalam tubuh
manusia. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan
mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada jalur-jalur
spinal. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar, otak tengah, otak kecil,
dan sumsum lanjutan.
a. Otak besar (cerebrum)
Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar ± 1500 cm3.
Permukaan otak berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak
berisi neuron sehingga berwarna kelabu (substansia grissea). Sedangkan, otak bagian
dalam berisi neurit dan dendrit sehingga berwarna putih (substansia alba). Otak besar
merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain itu, otak besar
juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia sadari. Otak besar terbagi
menjadi empat bagian, yaitu:
1) Bagian Depan : Pusat Gerakan Otot
2) Bagian Tengah : Pusat Perkembangan Ingatan Dankecerdasan
3) Bagian Samping : Pusat Pendengaran
4) Bagian Belakang : Pusat Penglihatan
Otak belakang terdiri dari jembatan varol, sumsum lanjutan dan otak kecil yang
membentuk sebuah brainstem atau batang otak. Jembatan varol adalah syaraf yang
menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil serta menghubungkan otak kecil dan otak
besar. Sumsum lanjutan otak kecil memiliki fungsi yang lumyan signifikan, yaitu
mengontrol saluran pernafasan, mengatur laju denyut jantung, pusat refleks fisiologi,
tekanan udara, suhu tubuh dan lain- lain.
Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis merupakan perpanjangan dari sistem
saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang. Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.Padapenampang
melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas
disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari
reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls
motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada
tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motorik.
Peranan sumsum tulang belakang :
- Menyampaikan informasi dari otak menuju ke berbagai bagian-bagian tubuh atau dari
bagian-bagian tubuh ke otak untuk memberi tindakan
- Melakukan respon cepat atau koordinasi reflek terhadap rangsangan luar tidak melalui
otak
- Menyampaikan pesan dari reseptor sensorik yang ditemukan pada seluruh tubuh
menuju ke otak.
-
1.2 Fungsi Sistem Saraf Pusat Secara Umum
Fungsi utama otak :
• Otak Besar
Merupakan bagian dari sistem saraf yang mengandung cairan serebrospinal
yang berada disekelilingnya yang berguna untuk memberikan makanan otak dan dapat
melindunginya dari goncangan. Didalam otak besar juga terdapat banyak pembuluh
darah yang dapat berguna untuk memasok oksigen.
• Otak Kecil
Pada bagian ini berfungsi sebagai pusat koordinasi gerakan antar otot yang
terjadi secara sadar, seimbang dan posisi tubuh. Dengan kata lain, otak kecil ialah
pusat keseimbangan tubuh.
• Sumsum Tulang Belakang
Pada bagian ini berfungsi sebagai pusat gerak refleks, sebab di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, motorik dan saraf penghubung. Fungsi saraf
tersebut ialah sebagai penghantar impuls dari ke otak. Fungsi utama sumsum tulang
belakang
• Sumsum Lanjutan
Bagian ini berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, pengendali mutah dan
pengatur beberapa gerakan refleks seperti batuk, bersin dan berkedip dan selain itu
juga sumsum ini berfungsi untuk pusat pernafasan. Transmisi pemasukan rangsangan
antara periferi dan otak. Fungsi lainnya ialah mengontrol gerak refleks pada mata,
hidung, dan alat indra lainnya.
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas tubuh
dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum
tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi
oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput
meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan
mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat
memperkecil benturan dan guncangan.
DAFTAR PUSTAKA
Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi Kontraksi Otot
Rangka. Medan : Fakultas Kedokteran USU
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung : Yrama
Widya
Nur, Iis. 2013. Sistem Saraf Pada Manusia. Bandung : Sekolah Tinggi Farmasi
Sari, Mega. 2004. Sistem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Medan : Fakultas
Kedokteran USU
Sinaga, Erlintan dkk. 2011. Anatomi Fisiologi Manusia. Medan : FMIPA Unimed