D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1. MOH. FAHRUL ISMAIL (P121057)
2. RIFQAH A. MUKE (P121145)
KELAS D
PRODI D3 RADIOLOGI
2021/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada ALLAH SWT yang telah memberikan kami kemudahan untuk dapat
menyelesaikan Tugas makalah SistemSaraf Pusat sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Tanpa berkat dan rahmat ALLAH SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini saya memaparkan tentang bagaimana Anatomi dan fisiologi dari
sistem Saraf Pusat. Kami enggan penuh kesadaran,menyadari bahwa makalah ini sangat
jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sebagai masukan bagi kami kedepan
dalam pembuatan makalah yang sangat berarti. Akhir kata kami mengucapkan mohon maaf
bila ada kata kata dalam penyampaian yang kurang berkenan. Sekian terimakasih
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….…ii
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………...1
A. LATAR BELAKANG………………………………………………1
B. TUJUAN…………………………………………………………….1
A. PENGERTIAN……………………………..……………………..10
B. GAMBAR ANATOMI……………………………………………11
C. FUNGSI SECARA FISIOLOGIS…………………………………12
D. GAMBAR RADIOLOGI………………………………………….13
A. KESIMPULAN…………………………………………………..16
B. KRITIK DAN SARAN..…..……………………………………..16
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang
dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian
meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat
indera.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang sistem saraf pusat dan pembagiannya.
2. Untuk mengetahui proses jalannya impuls pada sistem saraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
memiliki fungsi untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian
tubuh, kemudian mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut untuk
menghasilkan respons tubuh.
B. Anatomi Sistem Saraf Pusat/Encephalon
Sistem saraf pusat manusia terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang [baca :
Sistem Saraf Manusia]. Otak mempunyai pelindung berupa tulang tengkorak,
sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
Selain pelindung berupa tulang, kedua organ ini juga dilindungi oleh meningen.
Meningen terdiri dari tiga lapis, dari dalam ke luar:
1. Pia Mater
Pia master (pia = lunak) adalah selaput paling dekat dengan permukaan otak
dan sumsum tulang belang. Lapisan ini menyelipkan diri e dalam celah-celah yang
ada pada otak dan sumsum tulang belakang. Lapisan ini banyak mengandung
pembuluh darah, sehingga berperan dalam menyalurkan oksigen dan zat makanan
serta mengeluarkan sisa metabolisme.
2. Araknoid
Araknoid berupa selaput jaring yang lembut, terletak antara pia mater dan dura mater.
3. Dura Mater
Dura mater (dura = liat/keras) merupakan lapisan terluar yang padat dan keras serta
bersatu dengan tengkorak.
Antara lapis araknoid dan pia mater terdapat rongga yang disebut dengan rongga
subaraknoid, Yat berisis cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal berfungsi sebagai
bantalan bagi otak untuk melindungi otak dari benturan pada tengkorak. Cairan
serebrospinal ini juga berfungsi untuk membawa nutrisi, hormon, serta sel darah putih
menuju bagian-bagian otak untuk diberi makanan. Cairan serebrospinal bersifat
alkalis (basa) dan bening (mirip plasma). Cairan ini dihasilkan dari pleksus koroid
yang terletak di ventrikel. Ventrikel adalah rongga-rongga yang terdapat di dalam
otak. Pleksus koroid merupakan lipatan-lipatan dari pia mater yang kaya akan
pembuluh darah. Jadi, di dalam ventrikel juga berisi cairan serebrospinal.
Otak dan sumsum tulang belakang memiliki substansi pokok, yaitu:
1. Lapisan luar (korteks), yang merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu. Lapisan ini
berisi badan sel saraf. Permukaan lapisan korteks berlipat-lipat, sehingga
permukaannya menjadi lebih luas. Pada lapisan korteks terdapat berbagai macam
pusat saraf.
2. Lapisan dalam, yang merupakan lapisan berwarna putih. Lapisan dalam banyak
mengandung serabut saraf, yaitu dendrit dan neurit
Otak depan merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang penting
dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian
(inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Secara terperinci,
aktivitas terbut dikendalikan pada daerah yang berbeda.
Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi
mengatur gerakan sadar.
Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan
kemampuan berbicara.
Daerah anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir.
Di belakang (posterior) sulkus sentralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini
berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan.
Daerah pendengaran (auditor) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini, kesan atau
suara diterima dan diterjemahkan.
Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima
bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan.
Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal bagian ujung
anterior.
Area di otak depan yang sangat penting juga adalah hipotalamus dan talamus.
Hipotalamus adalah daerah kecil yang terletak di dasar otak depan dan memiliki berat
beberapa miligram. Hipotalamus berperan sebagai pusat pengatur homeostasis tubuh,
misalnya berkaitan dengan pengaturan suhu tubuh, rasa haus, rasa lapar dan kenyang,
pengeluaran urin, pengaturan pengeluaran hormon dari kelenjar pituitari bagian
anterior dan posterior , serta perilaku reproduktif.
Talamus terletak di sebelah atas hipotalamus, berperan sebagai “stasiun relay”
untuk informasi sensori yang dikirim ke otak besar. Jadi, talamus akan menyeleksi
dan menyalurkan impuls-impuls sensor yang penting menuju otak besar.
b. Otak Tengah
Otak tengah (Diensefalon) manusia cukup kecil dan tidak menyolok, terletak di depan
otak kecil dan jembatan Varol (ons Varolii). Bagian terbesar dari otak tengah pada
sebagian besar Vertebrata adalah lobus optika yang ukurannya berbeda-beda. Pada
mamalia (termasuk manusia) terdapat korporat kuadrigemina (sebagai lobus optika
pada Vertebrata tingkat rendah) yang berfungsi membantu koordinasi gerakan mata,
ukuran pupil mata (melebar/menyempit), dan refleks pendengaran tertentu. Selain itu
otak tengah mengandung pusat-pusat Yat mengendalikan keseimbangan dan serabut
saraf yang menghubungkan bagian otak depan dan otak belakang, juga antara otak
depan dengan mata. Otak tengah merupakan bagian atas batang otak. Semua berkas
serabut saraf yang membawa informasi sensori sebelum memasuki talamus akan
melewati otak tengah.
c. Otak Belakang
Otak belakang meliputi jembatan Varol (pons Varolii), sumsum lanjutan (medula
oblongata), dan otak kecil (serebelum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak.
1. Jembatan Varol (pons Varolii)
Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak
kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.
2. Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan atau medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta
menghubungkan pons Varolii dengan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
Sumsum lanjutan berperan sebagai pusat pengatur pernapasan dengan cara
meneruskan impuls saraf yang merangsang otot antara tulang rusuk dan diafragma.
Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, seperti detak
jantung, tekanan darah, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya adalah
mengatur gerak refleks, seperti batuk, berkedip, dan bersi.
3. Otak Kecil (Serebelum)
Otak kecil (serebelum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini
terletak di bawah lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri dari dua belahan dan
permukaannya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau
posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.
SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULA SPINALIS)
Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,
memanjang dimulai dari ruas tulang leher sampai dengan antara tulang pinggang
pertama dan kedua. Susunan sumsum tulang belakang sama seperti susunan sumsum
lanjutan (medula oblongata), yaitu tersusun atas dua lapisan: lapisan luar berwarna
putih berisi dendrit dan neurit, sedangkan lapisan dalam berwarna abu-abu yang
banyak mengandung sel saraf.
Penampang melintang sumsum tulang belakang bagian dalam yang berwarna abu-abu
berbentuk seperti kupu-kupu (ada yang mengatakan seperti huruf H) dan terdiri atas: