Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

TENTANG SISTEM SYARAF PUSAT

DISUSUN : KELOMPOK 4

NURUL HIDAYATI (1815401010)

NULFA DINIA FITRI (1815401009)

PRODI : D III KEBIDANAN

TINGKAT : 1

DOSEN PENGAMPU : DEWI SARTIKA SIAGIAN,.SST.M.Keb

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta
hidayahnya, sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Kedua kalinya, sanjungan sholawat salam barokah yang paling indah dan sempurna,
semoga tetap terlimpahkan keharibaan beliau junjungan kita, kanjeng nabi Muhammad SAW.
Dimana beliaulah yang telah bersusah payah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Makalah ini berisi tentang materi pembelajaran yang ada. Yaitu terkait dengan system
syaraf pusat. Dimana system syaraf pusat ini terbagi atas cerebrum (otak besar), cerebellum (otak
kecil), pons parolli (batang otak), medulla oblongata dan spinalis. Dalam makalah ini hanya
membahas tentang cerebrum (otak besar) dan cerebellum (otak kecil).
Makalah ini juga disertai dengan gambar yang mendukung kita dalam memahaminya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya dan mempelajarinya.

PEKANBARU, 17 DESEMBER 2018

PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………..
BAB II : ISI
2.1 Anatomi Sistem Saraf Pusat
a. Cerebrum (Otak Besar)………………………………………………………………
b. Cerebellum (Otak Kecil)…………………………………………………………….
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Ketika anda berpikir, melihat, bernapas, dan melakukan segala sesuatu sepanjang hari
anda menggunakan sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat adalah sistem tubuh yang menerima
dan memproses semua informasi dari seluruh bagian tubuh. Ini terdiri dari otak, sumsum tulang
belakang, dan neuron. Hal ini bisa dibilang sistem yang paling penting dari tubuh.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana anatomi system saraf pusat ?
b. Bagaimana fisiologi system saraf pusat pada cerebrum (otak besar) dan cerebellum (otak
kecil) ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


a. Untuk mengetahui anatomi system saraf pusat
b. Untuk memahami fisiologi dari cerebrum (otak besar) dan cerebellum (otak kecil)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SISTEM SARAF PUSAT
Otak terdiri dari serebrum, serebelum, dan batang otak yang dibentuk oleh mesensefalon,
pons, dan medulla oblongata. Bila kalvaria dan dura mater disingkirkan, di bawah lapisan
arachnoid mater kranialis dan pia mater kranialis terlihat gyrus, sulkus, dan fisura korteks
serebri. Sulkus dan fisura korteks serebri membagi hemisfer serebri menjadi daerah lebih kecil
yang disebut lobus (Moore & Argur,2007).

Seperti terlihat pada gambar di atas, otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
A. Serebrum (Otak Besar)
Serebrum adalah bagian terbesar dari otak yang terdiri dari dua hemisfer. Hemisfer kanan
berfungsi untuk mengontrol bagian tubuh sebelah kiri dan hemisfer kiri berfungsi untuk
mengontrol bagian tubuh sebelah kanan. Masing-masing hemisfer terdiri dari empat lobus.
Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut
sulkus. Keempat lobus tersebut masing-masing adalah lobus frontal, lobus parietal, lobus
oksipital dan lobus temporal (CDC, 2004).
a. Lobus parietal merupakan lobus yang berada di bagian tengah serebrum. Lobus
parietal bagian depan dibatasi oleh sulkus sentralis dan bagian belakang oleh garis
yang ditarik dari sulkus parieto-oksipital ke ujung posterior sulkus lateralis (Sylvian).

Berfungsi pengaturan suhu, rasa tekanan, sentuhan dan rasa sakit dikendalikan di
lobus parietal. Beberapa fungsi bahasa juga dapat dikendalikan di lobus parietal.
Daerah ini berfungsi untuk menerima impuls dari serabut saraf sensorik thalamus
yang berkaitan dengan segala bentuk sensasi dan mengenali segala jenis rangsangan
somatik (Ellis, 2006).
b. Lobus frontal merupakan bagian lobus yang ada dibagian paling depan dari serebrum.
Lobus ini mencakup semua korteks anterior sulkus sentral dari Rolando. Pada daerah
ini terdapat area motorik untuk mengontrol gerakan otot-otot, gerakan bola mata; area
broca sebagai pusat bicara; dan area prefrontal (area asosiasi) yang mengontrol

aktivitas intelektual (Ellis, 2006). Emosi, perencanaan, kreativitas, penilaian, gerakan


dan pemecahan masalah dikendalikan di lobus frontal. Lobus frontal dibagi lagi ke
dalam korteks prefrontal, area premotor, dan area motor.
c. Lobus temporal berada di bagian bawah dan dipisahkan dari lobus oksipital oleh garis
yang ditarik secara vertikal ke bawah dari ujung atas sulkus lateral. Lobus temporal
berperan penting dalam kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa
dalam bentuk suara (Ellis, 2006).
d. Lobus Oksipital berada dibelakang lobus parietal dan lobus temporal. Lobus ini
berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu
melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata (Ellis, 2006).
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa area yang
punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Area Otak

B. Serebelum (Otak Kecil)


Serebelum atau otak kecil adalah komponen terbesar kedua otak. Serebelum terletak di
bagian bawah belakang kepala, berada dibelakang batang otak dan dibawah lobus oksipital,
dekat dengan ujung leher bagian atas. Serebelum adalah pusat tubuh dalam mengontrol kualitas
gerakan. Serebelum juga mengontrol banyak fungsi otomatis otak, yaitu mengatur sikap atau
posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Selain itu,
serebelum berfungsi menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang
dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci
pintu dan sebagainya (Clark,2005).
Cerebellum dibagi menjadi tiga lobus utama: lobus anterior (fungsi: regulasi tonus otot
dan mempertahankan sikap badan), lobus medius/ lobus posterior (fungsi: koordinasi berbagai
gerakan lincah), dan lobus flocculonodularis (fungsi: mempertahankan keseimbangan). Lobus
anterior dapat dilihat pada permukaan superior cerebellum dan dipisahkan dari lobus medius oleh
sebuh fissura yang berbentuk huruf “V”, disebut fissura prima. Lobus medius (kadang-kadang
disebut lobus posterior), yang merupakan bain cerebellum yang paling besar, terletak di antara
fissura prima dan fissura uvulonodularis. Lobus flocculonodularis terletak di posterior fissure
uvulonodularis. Fissura horizontalis yang dalam ditemukan disepanjang pinggir cerebellum dan
memisahkan permukaan superior dari permukaan inferior; tidak mempuyai arti morfologis atau
fungsional yang penting.
1. Lobus anterior
Terletak di depan fissure primarius. Terdiri dari vermis anterior dan korteks paravermian.
Bagian ini dikenal juga sebagai spinocerebellum karena proyeksi afferent utama berasal dari
proprioseptif otot-otot dan tendon extremitas melalui tractus spinocerebellaris. Fungsi utama
bagian ini adalah untuk regulasi tonus otot dan mempertahankan sikap badan. Seluruh lobus
anterior bersama pyramis dan uvula tergolong paleocerebelli. Lobus anterior ini menerima
serabut aferen proprioseptif dan exteroceptif dari kepala dan tubuh.
Bagian vermis yang sesuai dengan lobus anterior (dari depan ke belakang) ialah :
a. Lingula
b. Lobulus centralis culmen monticuli
Menerima input dari Muscle spindle (reseptor otot skelet), Organon golgi (reseptor tendo).
Berfungsi menjaga tonus otot
2. Lobus posterior
Terletak antara fissure primarius dengan fissure posterolateralis. Terdiri dari vermis dan
bagian terbesar hemisfer cerebellum. Bagian ini menerima proyeksi afferent dari korteks cerebri
melalui nuklei pontis dan brachium pontis sehingga disebut juga sebagai pontocerebellum.
Fungsi utama bagian ini adalah koordinasi berbagai gerakan lincah yang diawali dari korteks
cerebri. Seluruh lobus posterior kecuali pyramis dan uvula tergolong neocerebellum. Bagian
paling depan dari lobus posterior disebut lobulus simplek (sering juga disebut lobulus
semilunaris posterior) yang dibelakang daibatasi oleh fissura posterosuperior. Bagian vermis
yang sesuai dengan lobulus simplek disebut Declive Vermis.
Dibelakang lobulus simplek terdapat lobulus semilunaris superior yang dibelakang
dibatasi oleh fissure horizontalis. Bagian vermis yang sesuai dengan lobulus semilunaris superior
adalah folium vermis. Dibelakang lobulus semilunaris superior terdapat lobulus semilunaris
inferior yang dibelakang dibatasi oleh fissure prepyramidalis. Bagian vermis yang sesuai dengan
lobulus tersebut ialah tuber vermis. Folium dan tuber vermis termasuk neocerebellum. Kedua
lobuli semilunaris superior dan inferior disebut lobus ansiformis
Dibelakang lobulus semilunaris inferior terdapat lobulus lobulus gracilis yang dibelakang
dibatasi oleh fissure prepyramidalis. Bagian vermis yang sesuai dengan lobulus tersebut adalah
tuber vermis juga. Dibelakang lobulus gracilis terdapat lobulus biventralis yang dibelakang
dibatasi oleh fissure post pyramidalis. Bagian vermis yang sesuai dengan lobulus tersebut
ialah :pyramis
Bagian paling belakang dari lobus posterior adalah tonsil dengan ujung membentuk sayap
disebut Paraflocculus yang ke belakang dibatasi oleh fissure posterolateralis. Bagian vermis yang
sesuai dengan tonsil ialah uvula, pyramis dan uvula vermis termasuk Paleocerebellum.
Menerima input dari : neocortex via tractus cortico prontocerebellaris. Berfungsi mengatur
koordinasi aktivitas otot skelet dan mempertahankan sikap tubuh. Lobus Flocculonodularis
(termasuk archicerebellum). Secara filogenetis merupakan bagian yang tertua, maka disebut juga
archicerebellum, karena proyeksi afferent utama berasal dari nuklei vestibularis. Fungsi utama
bagian ini adalah mempertahankan keseimbangan. Bagian tengahnya merupakan bagian dari
vermis disebut nodulus, sedang bagian hemisphaerumnya disebut Flocculus.
3. Lobus flocculonodularis
Tergolong Archicerebelum (vestibulo cerebellum), menerima input dari kompleks
vestibuler. Berfungsi menjaga postur dan mempertahankan keseimbangan.
Cerebellum terdiri dari lapisan bagian luar substantia grisea yang disebut cortex, dan
lapisan bagian dalam substantia alba. Di dalam substantia alba setiap hemipsherium, terdapat tiga
masa subtantia alba yang terbentuk nuclei intracerebelli.
• Struktur Cortex Cerebelli
Cortex cerebelli dapat diumpamakan sebagai sebuah lembaran besar yang berlipat-lipat
dan terletak pada bidang koronel atau transversal. Setiap lipatan atau folium terdiri dari
substanpia alba dibagian dalam yang ditutupi oleh substantia grisea dibagian luarnya. Potongan
yang dibuat melalui cerebellum yang sejajar dengan bidang median membagi folia menjadi
bagian-bagian yang bagus untuk dipelajari, dan bentuk potongan permukaan yang bercabang-
cabang disebut arbor vitae. Substantia grisea corticis diseluruh cerebellum memiliki struktur
yang sama. Substantia terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu :
1.Lapisan luar (lapisan molekuler), Terdiri dari dua tipe neuron ; sel stellatum yang
terletak di sebelah luar dan sel basket yang terletak disebelah dalam.
2. Lapisan tengah (lapisan sel purkinje), neuron Golgi tipe I yang besar. Berbentuk
seperti botol dan tersusun dalam satu lapis
3. Lapisan dalam (lapisan granular), Lapisan granular dipadati oleh sel-sel kecil dengan
inti berwarna gelap serta sedikit sitoplasma.
•Area Fungsional Cortex Cerebelli
Observasi klinis oleh ahli saraf dan ahli bedah saraf, serta penelitian dengan
menggunakan PET scan menunjukkan bahwa cortex cerebelli dapat dibagi menjadi 3 area
berdasarkan fungsinya Kortex daerah vermis memperngaruhi gerakan-gerakan sumbu panjang
tubuh, yaitu leher, bahu, koraks, abdomen, dan panggul. Tepat di latecerebelli area ini berfungsi
mengendalikan otot-otot bagian distal eksmtremitas, terutama tangan dan kaki. Area lateral
masing-masing hemispherium cerebelli tampaknya berhubungan dengan perencanaan
serangkaian gerakan diseluruh tubuh dan terlibat dalam penilaian sadar terhadap gangguan.
Fungsi Cerebellum
Fungsi otak kecil (cerebellum) adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh,
keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Cerebellum menerima
aferen mengenai gerakan volunteer dari cortex cerebri dan dari otot, tendon, dan sendi.
Cerebellum juga menerima informasi keseimbangan dari nervus vestibularis dan mungkin juga
informasi penglihatan dari tractus tectocerebellaris.
Semua informasi ini diteruskan ke cortex cerebelli. Ahli fisiologi membuat postulat
bahwa fungsi cerebellum sebagai koordinator ketepatan gerak dilakukan dengan cara
membandingkan output dari area motorik cortex cereberii dengan informasi propioseptif yang
diterima dari tempat kerja otak secara terus-menerus. Fungsi lain cerebellum, yaitu:
1. Fungsi cellebelum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan
ketepatan gerakan otot dengan baik. Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang di cetuskan
suatu tempat di system saraf pusat berlangsung dengan halus bukan mendadak dan terorganisasi.
2. Cellebelum juga berfungsi untuk mempertahankan postur
3. Bagian ini juga membantu mempertahankan ekuilibrium tubuh. Informasi sesorik
dari telinga dalam di bawa kelabus cellebelum.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Otak terdiri dari serebrum, serebelum, dan batang otakyang dibentuk oleh mesensefalon,
pons, dan medulla oblongata. Bila kalvaria dan dura mater disingkirkan, di bawah lapisan
arachnoid mater kranialis dan pia mater kranialis terlihat gyrus, sulkus, dan fisura korteks
serebri. Sulkus dan fisura korteks serebri membagi hemisfer serebri menjadi daerah lebih kecil
yang disebut lobus (Moore & Argur,2007).
Serebrum adalah bagian terbesar dari otak yang terdiri dari dua hemisfer. Hemisfer kanan
berfungsi untuk mengontrol bagian tubuh sebelah kiri dan hemisfer kiri berfungsi untuk
mengontrol bagian tubuh sebelah kanan. Masing-masing hemisfer terdiri dari empat lobus.
Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut
sulkus. Keempat lobus tersebut masing-masing adalah lobus frontal, lobus parietal, lobus
oksipital dan lobus temporal (CDC, 2004).
Serebelum atau otak kecil adalah komponen terbesar kedua otak. Serebellum dibagi
menjadi tiga lobus utama: lobus anterior (fungsi: regulasi tonus otot dan mempertahankan sikap
badan), lobus medius/ lobus posterior (fungsi: koordinasi berbagai gerakan lincah), dan lobus
flocculonodularis (fungsi: mempertahankan keseimbangan). Selain itu, serebelum berfungsi
menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan
mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya
(Clark,2005).

3.2 SARAN
Makalah ini telah disusun berdasarkan materi pembelajaran yang ada. Namun, kami
menyadari bahwasanya masing banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan baik dalam isi
maupun penulisan. Oleh karena itu, kami minta kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita yang
mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
Moore KL dan Agur AMR. 2007. Anatomi Klinis Dasar . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.
EGC
Clark RK, Anatomy and physiology: understanding the human body. London: Jones and Bartlett
publishers; 2005. P. 195.

Anda mungkin juga menyukai