Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BIOLOGI DASAR
SISTEM SARAF PUSAT DAN PANCA INDERA

Dosen pengampu: Fitri Rahmawati, S.Pd., M.Pd

Oleh:
 M. Khairil Anwar Hannas
 Samsul Bahri

PRODI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CORDOVA TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim,
Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang
telah memberi kemudahan dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah, “Profesi Keguruan” sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW, yang telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke jalan yang
penuh dengan cahaya yaitu Agama Islam.
Walupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangannya, penulis sebagai manusia
biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, sangat mengharapkan
bimbingan dan kritik dari berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat
menyempurnakan segala kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.
Hanya untaian do’a yang dapat kami panjatkan semoga amal baiknya di terima oleh
Allah SWT. Dan menjadi amal saleh yang senantiasa mengalir keharibaan
penguasa alam semesta.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa kami, sangat
diharapkan. Mudah-mudahan skripsi ini mamapu memberi manfaat serta
menunjang ilmu pengetahuan bagi penullis khususnya dan bagi para generasi yang
akan datang. Serta senantiasa mendapat ridho-Nya. Amin.

25 oktober, 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………
BAB 1 PEMBAHASAN……………………………………………………………..
1. SARAF PUSAT………………………………………………………….
1.1 Pengertian sistem saraf pusat………………………………………...
1.2 Bagian bagian sistem saraf pusat…………………………………….
1.2.1 Otak……………………………………………………………..
1.2.2 Sumsum tulang belakang……………………………………….
2. PANCA INDERA………………………………………………………..
2.1 Pengertian panca indera……………………………………………...
2.2 Jenis jenis panca indera manusia……………………………………..
2.2.1 Indra penglihat (mata) ……………………………………….
2.2.2 Indra penciuman (hidung)
……………………………………
2.2.3 Indra pendengar (telinga)
…………………………………….
2.2.4 Indra pengecap (lidah) ……………………………………….
2.2.5 Indra peraba (kulit) …………………………………………..
BAB 2 PENUTUP………………………………………………………….………..
1. KESIM PULAN………………………………………………………….…..
2. SARAN………………………………………………………….…………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….……
BAB 1
PEMBAHASAN
1. SARAF PUSAT
1.1 Pengertiann Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat (SSP) adalah bagian dari sistem saraf yang mengkoordinasi kegiatan
dari semua bagian tubuh manusia.
Ini berisi sebagian besar sistem saraf dan terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Bersama-sama dengan sistem saraf perifer memiliki peran fundamental dalam kontrol
perilaku. SSP adalah yang terkandung dalam dorsal rongga, dengan otak di dalam rongga
tengkorak dan tulang belakang di rongga tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak,
sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang.

1.2 Bagian-Bagian Sistem saraf pusat


1.2.1 Otak

Otak merupakan organ terpenting dari tubuh manusia yang tersusun oleh jutaan sel
saraf. Permukaan otak manusia yang berlipat-lipat, membuat otak manusia mampu
menyimpan lebih banyak neuron dibandingkan otak yang permukaannya mulus
seperti pada sebagian besar hewan.

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan
jembatan varol.
 Otak besar
Bagian yang paling menonjol dari otak besar adalah otak depan, yang
terdapat di bagian depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan
kiri dan kanan.Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang
berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur dan melayani tubuh bagian kanan,
sebaliknya belahan kanan mengatur dan melayani tubuh bagian kiri Jika
otak belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan
mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan.
Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang
sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya
berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran,
dan pertimbangan. Secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada
daerah yang berbeda. Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat
daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah
pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan kemampuan
bicara. Daerah Anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan
kemampuan berpikir.

Tiap-tiap belahan otak besar yang disebutkan di atas dibagi menjadi empat
lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal
dan lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.

 Otak tengah
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja
kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan
lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata,
dan juga merupakan pusat pendengaran.

Otak tengah (diensefalon) manusia cukup kecil dan tidak menyolok, terletak
didepan otak kecil dan jembatan Varol (Pons Varolii). Bagian terbesar dari
otak tengah pada sebagian besar Vertebrata adalah lobus optikus yang
ukurannya berbeda-beda. Pada mamalia (termasuk manusia) terdapat
korpora kuadrigemina (sebgai lobus optikus pada Vertebrata tingkatan
rendah) yang berfungsi membantu koordinasi gerak mata, ukuran Pupil
mata (melebar/menyempit), dan refleks pendengaran tertentu.

Selain itu, otak tengah mengandung pusat-pusat yang mengendalikan


keseimbangan dan serabut saraf yang menghubungkan bagian otak belakang
dengan bagian otak depan, juga antara otak depan dan mata. Otak tengah
merupakan bagian atas batang otak. Semua berkas serabut saraf yang
membawa informasi sensori sebelum memasuki talamus akan melewati otak
tengah. Otak tengah adalah bagian otak yang cukup besar pada saat manusia
masih berupa janin. Setelah memasuki masa dewasa, otak tengah menjadi
semakin kecil dan kurang dominan. Pada anak umur 5 – 15 tahun otak
tengah ini dapat diaktifkan.

Otak tengah yang telah aktif dapat memancarkan gelombang otak dengan
lebih kuat dibandingkan dengan otak tengah yang belum diaktifkan.Otak
tengah yang aktif juga dapat menjadi penyeimbang perkembangan antara
otak kanan dan otak kiri.
 Otak belakang
Otak belakang meliputi jembatan Varol (pons Varolii), sumsum lanjutan
(medula oblongata), dan otak kecil (serebelum). Ketiga bagian ini
membentuk batang otak.

1. varol (Pons Varolii)


Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan
kananotak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan konteks otak
besar.
2. sum lanjutan (Medula Oblongata)
Sumsum lanjutan atau medula oblongata membentuk bagian bawah batang
otak serta menghubungkan pons Varoli dengan sumsum tulang belakang
(Medula Spinalis). Sumsum lanjutan berperan sebagai pusat pengatur
pernapasan dengan cara meneruskan implus saraf yang merangsang otot
antara tulang rusuk dan diafragma. Selain itu juga berperan sebgai pusat
pengatur refleks fisiologi, seperti detak jantung, tekanan udara, suhu tubuh,
pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, dan
sekrresi kelenjar pencernaan.

Fungsi lainnya ialah mengatur gerak refleks, seperti batuk, bersin, dan
berkedip. Di antara sumsum lanjutan terdapat talamus yang terdiri atas dua
tonjolan.Peranan talamus ini sebagai tempat meneruskan implus ke daerah
sensori pada korteks otak besar untuk disatukan. Selain itu, talamus
memiliki hubungan ke berbagai bagian otak sehiingga merupakan tempat
lalu lintas implus di antara bagian-bagian otak dan serebrum.
Di sebelah anterior talamus terdapat hipotalamus yang berperan mengatur
fungsi organ dalam (visceral). Hipotalamus mengatur bermacam-macam
fungsi, seperti suhu tubuh, tidur, minum (rasa haus), emosi (marah, senang,
gusar), serta perilaku reproduktif. Selain itu, hipotalamus juga merupakan
tempat Neurosekresi yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada
Hipofisis.
 Otak kecil
Otak kecil (Cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak
kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas
dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah
untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi
gerakan otot yang terjadi secara sadar.Jika terjadi cedera pada otak kecil,
dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot.
Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu
memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

1.2.2 Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

Selain otak, sistem saraf pusat terdiri atas sumsum tulang belakang. Sumsum tulang
belakang ini terhubung dengan otak. Bagian pangkalnya disebut sumsum lanjutan
atau medula oblongata, dan bagian yang memanjang dalam rongga tulang belakang
disebut sebagai medula spinalis.

Medula oblongata berfungsi untuk mengatur denyut jantung, menyempitkan


pembuluh darah, melakukan gerakan menelan, batuk, bersin, bersendawa dan
muntah. Medula oblongata juga menjadi pusat kendali pernapasan utama pada
tubuh manusia. Sementara medula spinalis berfungsi untuk menghubungkan
rangsangan dari dan menuju otak.

Sumsum tulang belakang manusia juga berfungsi untuk mengatur gerakan refleks
alias gerakan yang terjadi tanpa disadari. Gerakan refleks ini terjadi sebagai respon
tubuh manusia terhadap adanya ancaman atau hal yang berbahaya.

penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang
melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang
melalui tanduk ventral menuju efektor.
Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang
akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf
motor. Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf
membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan
saluran asenden dan yang membawa impuls
yang berupa perintah dari otak merup
akan saluran desenden.

2. PANCA INDERA
2.1 Pengertian panca indera
Panca indera merupakan alat-alat tubuh yang mempunyai fungsi untuk
mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut juga dengan panca
indra, karena terdiri dari lima indra yakni indra penglihat (mata), indra
pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah)
dan indra peraba (kulit).
2.2 Jenis-Jenis Panca Indra Manusia
Lima jenis lagi disebut panca budi indria sebagai alat gerak yaitu tangan
untuk mengambil, kaki untuk berjalan, anus untuk membuang air, mulut
sampai hidung untuk bicara-bernapas-makan, alat kelamin untuk menikmati
hubungan kelamin.

2.2.1 Indra penglihat (mata)

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata


sederhana melakukan apa-apa tetapi hanya menentukan apakah
lingkungan terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks digunakan
untuk memberikan rasa visual.
 Bagian bagian mata

Berikut ini terdapat beberapa bagian-bagian mata, antara lain:

1. Bola mata
Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini,
dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
 Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna
putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat
transparan yang disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan
transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini
berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.
 Koroid, berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid
merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang
memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap
pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar).
Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke
depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah
membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris
berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk
mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum
yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari
otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
 Retina, merupakan lapisan yang peka terhadap sinar. Pada seluruh
bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang
serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke
otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar
dan daerah ini disebut bintik buta.

Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga


bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan yang terletak di depan
lensa berisi carian yang disebut aqueous humor, dan bagian
belakang yang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor.
Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam
bentuk yang benar.

2. Kontak mata
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari
kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam
kelopak mata disebut konjungtiva.

Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh


darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis.
Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang
keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah
alis.

Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil.
Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikro
organisme ke dalam mata.
3. Otot mata

Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di


antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus
eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola
mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot
obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
2.2.2 Indera Pencium (Hidung)

Dalam anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang


mengandung lubang hidung, yang menyaring udara untuk bernafas.
Hidung sebagai suatu istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan
ujung sesuatu, seperti hidung pada pesawat terbang.

Hidung adalah yang paling menonjol pada wajah, yang berfungsi udara
pernapasan pernapasan, menyaring udara, bernapas menghangatkan
udara, juga memainkan peran dalam resonansi suara.

Hidung adalah organ sensorik manusia menanggapi rangsangan seperti


bau atau bahan kimia dalam bentuk gas. Dalam rongga hidung ada bau
serabut saraf yang dilengkapi dengan sel penciuman. Setiap sel memiliki
bau rambut-rambut halus (silia penciuman) di ujung dan ditutupi oleh
selaput lendir yang berfungsi sebagai rongga hidung pelembab.
 Bagian bagian hidung

Berikut ini terdapat beberapa bagian-bagian hidung, antara lain:

1. Rongga Hidung (Nasal Cavity)

Berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru


paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang
tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang
di sebut dengan palate.

Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung- ujung
saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama dengan
rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada di dalam rongga
hidung bagian atas. Dapat membau dengan baik.

2. Mucous Membrane

Berfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini membuat


mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bakteri,
dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.
 Fungsi hidung
Berikut ini terdapat beberapa fungsi hidung, antara lain:

 Alat Penciuman

Nervus olfaktorius atau saraf kranial melayani ujung organ pencium.


Serabut-serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lender hidung,
yang dikenal sebagai bagian olfaktorik hidung. Nervus olfaktorius dilapisi
sel-sel yang sangat khusus, yang mengeluarkan fibril-fibril halus untuk
berjalin dengan serabut-serabut dari bulbus olfaktorius.

Bulbus olfaktorius pada hakekatnya merupakan bagian dari otak yang


terpencil, adalah bagian yang berbentuk bulbus (membesar) dari saraf
olfaktorius yang terletak di atas lempeng kribiformis tulang ethmoid. Dari
bulbus olfaktorius, perasaan bergerak melalui traktus olfaktorius dengan
perantaraan beberapa stasiun penghubung, hingga mencapai daerah
penerimaan akhir dalam pusat olfaktori pada lobus temporalis otak, dimana
perasaan itu ditafsirkan (Pearce, 2002).

 Saluran Pernapasan

Rongga hidung dilapisi selaput lender yang sangat kaya akan pembuluh
darah, dan bersambung dengan lapisan faring dan dengan selaput lender
semua sinus yang mempunyai lubang masuk ke rongga hidung. Daerah
pernapasan dilapisi dengan epithelium silinder dan sel epitel berambut yang
mengandung sel cangkir atau sel lender.

Sekresi dari sel itu membuat permukaan nares basah dan berlendir. Diatas
septum nasalis dan konka selaput lender ini paling tebal, yang diuraikan di
bawah. Adanya tiga tulang kerang (konkhae) yang diselaputi epithelium
pernapasan dan menjorok dari dinding lateral hidung ke dalam rongga,
sangat memperbesar permukaan selaput lendir tersebut.

Sewaktu udara melalui hidung, udara disaring oleh bulu-bulu yang terdapat
di dalam vestibulum, dan arena kontak dengan permukaan lender yang
dilaluinya maka udara menjadi hangat, dan oleh penguapan air dari
permukaan selaput lender menjadi lembab (Pearce, 2002).

 Resonator

Ruang atas rongga untuk resonansi suara yang dihasilkan laring, agar
memenuhi keinginan menjadi suara hidung yang diperlukan. Bila ada
gangguan resonansi, maka udara menjadi sengau yang disebut nasolalia
(Bambang, 1991).

 Regulator atau Pengatur


Konka adalah bangunan di rongga hidung yang berfungsi untuk mengatur
udara yang masuk, suhu udara dan kelembaban udara.

 Protektor Atau Perlindungan


Hidung untuk perlindungan dan pencegahan (terutama partikel debu)
ditangkap oleh rambut untuk pertikel yang lebih kecil, bakteri dan lain-lain
melekat pada mukosa. Silia selanjutnya membawa kebelakang nasofaring,
kemudian ditelan (Bambang, 1991).

2.2.3 Indera Pendengar (Telinga)


Telinga adalah organ yang mampu mendeteksi, mengenali suara dan
juga peran lebih besar dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga
pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan ke manusia,
dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies.

Setiap vertebrata memiliki sepasang telinga, terletak simetris satu sama


lain pada sisi yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan
dan lokalisasi suara.

Suara adalah bentuk energi yang bergerak melalui udara, air, atau benda
lainnya, dalam sebuah gelombang. Meskipun telinga yang mendeteksi
suara, pengakuan dan interpretasi fungsi yang dilakukan di otak dan
sistem saraf pusat. Terdengar stimuli disampaikan ke otak melalui saraf
yang menghubungkan telinga dan otak (saraf vestibulokoklearis).

 Bagian bagian telinga

Berikut ini terdapat beberapa bagian-bagian telinga, antara lain:


 Telinga Luar
Telinga luar meliputi daun telinga (pinna), liang telinga (meatus
auditorius eksternus), dan saluran telinga luar. Bagian daun telinga
berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang
telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang
begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara
dan bagian terpenting adalah liang telinga.
Saluran ini merupakan hasil susunan tulang rawan yang dilapisi kulit
tipis. Di dalam saluran ini terdapat banyak kelenjar yang
menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran
telinga. Bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang
memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang
meneruskan suara ke telinga dalam.

Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk


ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul
getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan
fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak
dan membentuk saluran menuju gendang telinga.
 Telinga Tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga
tekanan udara agar seimbang. Telinga tengah meliputi gendang
telinga, 3 tulang pendengaran yaitu martir (malleus) menempel pada
gendang telinga, tulang landasan (incus), kedua tulang ini terikat
erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang,
dan tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela
oval.

Muara tuba eustachi yang menghubungkan ke faring juga berada di


telinga tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga
akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang
pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya.
Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh
meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
 Telinga Dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang
dan labirin membran. Ada lima bagian utama dari labirin membran,
yaitu:

o Tiga saluran setengah lingkaran


o Ampula
o Utrikulus
o Sakulus
o Koklea atau rumah siput
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga
saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus
merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam
rongga vestibulum dari labirin tulang.
Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri
dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang
berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran
timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran
(kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di
antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran
Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani
terdapat membran basiler.

Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai


membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di
sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di
permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan
membran tektorial.

Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan


berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf
pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut
organ korti.

2.2.4 Indera Pengecap (Lidah)


Lidah adalah kumpulan otot rangka pada dasar mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Aloe
dikenal sebagai rasa selera yang memiliki struktur yang lebih pengecap.
Lidah juga membantu dalam aksi bicara. Juga bantuan membalik
melalui makanan di dalam mulut.

Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang,
bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas
pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, di bagian
samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila
berbentuk benang.
 Bagian bagian lidah
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang
hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.
Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.

Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut
papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:

 Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.


 Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di
belakang lidah.
 Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri
dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi
sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
Bagian-bagian lidah:

 Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.


 Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.
 Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.
Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim
amilase (ptialin). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum)
menjadi zat gula. Letak kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di
belakang telinga, dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah.

2.2.5 Indera Peraba (Kulit)

Kulit adalah perasa sentuhan. Dalam kulit yang ujung saraf dari
sentuhan. Tidak semua permukaan kulit adalah alat yang sebagai peraba
sensitif. Bagian yang paling sensitif adalah ujung jari dan bibir. Kulit
dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan nyeri.

Kulit manusia terdiri dari epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit


berfungsi sebagai alat ekskresi karena kelenjar keringat (kelenjar
sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.
 Bagian bagian kulit
1. Epidermis

Epidermis adalah lapisan kulit manusia paling luar yang terdiri atas jutaan sel kulit yang
diikat oleh lipid. Secara umum, epidermis bertindak sebagai perlindungan dari air, infeksi,
dan hal-hal eksternal lainnya. Bagian terluar epidermis (stratum korneum) terdiri atas sel
gepeng dan di bawahnya ada lapisan basa yang merupakan pabrik sel kulit baru.

Selain itu, ada empat sel pada lapisan epidermis, yaitu:

-        Keratinosit: merupakan sel yang paling banyak jumlahnya dan berfungsi sebagai
perlindungan yang tahan air.

-        Melanin: yaitu pigmen kulit yang menentukan warna kulit.

-        Langerhans: untuk respons imun yang melawan virus dan polusi.

-        Merkel: respons sensasi atau reseptor sensorik.

2. Dermis

Ini adalah lapisan di bawah epidermis yang memegang berbagai fungsi. Pada lapisan ini,
terdapat berbagai komponen seperti akar rambut (folikel), tepi saraf, pembuluh darah, dan
kelenjar keringat.

Fungsi dermis pada lapisan kulit manusia antara lain:

-        Membantu mengatur suhu tubuh.

-        Membuang kotoran.

-        Membuat kulit terlihat halus dan lembut.


-        Membantu ketahanan terhadap air.

3. Hipodermis

Lapisan hipodermis merupakan lapisan terdalam kulit manusia yang terdiri atas sel-sel
lemak, ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan pembuluh getah bening. Dari beberapa
kandungan ini, fungsi lapisan hipodermis adalah:

-        Penahan terhadap benturan ke organ tubuh bagian dalam.

-        Memberi bentuk pada tubuh.

-        Mempertahankan suhu tubuh atau insulator.

-        Menyimpan cadangan makanan (energi).

-        Memproduksi hormon leptin.

 Fungsi kulit
Berikut ini terdapat beberapa fungsi kulit, antara lain:

 Proteksi

Sebagai mekanisme pertahanan nonspesifik, epidermis terdiri atas sel imun khusus yang
disebut sel langerhans. Sel ini memfagosit antigen yang masuk dan beredar ke jaringan
limfoid dengan demikian menstimulasi respon imuns. Pigmen melanin melakukan
beberapa proteksi terhadap sinar ultraviolet dari cahaya matahari yang berbahaya.

 Regulasi suhu tubuh

Saat laju metabolisme meningkat, suhu tubuh meningkat dan saat laju metabolisme
menurun suhu tubuh menurun juga. Untuk memastikan suhu ini tetap konstan,
keseimbangan dipertahankan di antara panas yang dihasilkan tubuh dan panas yang hilang
pada lingkungan.

 Pengeluaran panas

Panas yang hilang melalui kulit dipengaruhi oleh perbedaan antara suhu tubuh dan
lingkungan, jumlah permukaan tubuh yang terpapar udara dan jenis pakaian yang
dikenakan. Sebagian besar panas yang hilang dari tubuh terjadi pada kulit. Sebagian kecil
panas hilang di udara, urine dan feses.

 Pengendalian suhu tubuh

Pusat di medula oblongata mengendalikan diameter arteri kecil dan arteriola sehingga
sejumlah darah bersirkulasi di kapiler pada dermis. Saat suhu tubuh meningkat kapiler
kulit berdilatasi dan darah tambahan di dekat permukaan meningkatkan panas yang hilang
melalui radiasi, konveksi, dan konduksi.
 Pembentukan vitamin D

Substansi berbahan dasar lipid di kulit adalah 7-Dehidrokolesterol dan sinar ultraviolet dari
matahari yang mengubahnya menjadi vitamin D. Substansi ini beredar di darah dan
digunakan bersama kalsium dan fosfat dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang.

 Sensasi

Reseptor sensori terdiri atas ujung saraf di lapisan dermis yang peka terhadap sentuhan,
tekanan, suhu atau nyeri. Stimulasi membangkitkan impuls saraf di saraf sensoris yang di
hantarkan ke kortek serebri. Sebagian area memiliki reseptor sensoris lebih banyak
daripada area lain misalnya di bibir dan ujung jari.

BAB 2
PENUTUP
KESIMPULAN

1. Sistem Saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi
padatubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang
menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang
belakang.
2. Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan
warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi
termasuk otot- otot penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu
mata. Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara keija
kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa.

TeIinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan


untuk keseimbangan tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia,
yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan teIinga dalam.

Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk


sentuhan, panas, dingin, sakir, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar
yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebur lapisan dermis..

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan


kimia. Permukaan lidah dilapisi dengan Iapisan epitelium yang banyak
mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap.
Lidah berfungsi sebagai pengecap rasa d an sebagai pembantu dalam
tindakan berbicara.

Indera penciuman berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam


hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.

SARAN
1. Untuk dapat memahami sistem saraf. Selain membaea dan memahami materi-
materi dari sumbe rkeilm uanyang ada(buku, internet t. Danlain-lain) kit aharus
dapat mengkaitkan materi- materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari. Agar
lebih mudah untuk memahami dan akan selalu diingat.
2. Setiap orang membutuhkan alat indera untuk bisa melihat, mendengar, mengecap,
membau, dan meraba. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan kelima alat
indera kita agar tetap sehat. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
ilmu kita tentang alat indera.

DAFTAR PUSTAKA
http:lbiologimediacentre.comindera- manusia sthash.ilRVDAQr. dpuf.

https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/saraf/sistem-saraf-
manusia/%3famp=1
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/sistem-saraf-
pada-manusia/amp/
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/panca-indera-
manusia/amp/
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/sistem-saraf-
pada-manusia/amp/
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Biologi-
Dasar-dan-Biologi-Perkembangan-
Komprehensif.pdf&ved=2ahUKEwih9MyDybj2AhUwyzgGHVYMDFU
QFnoECBcQAQ&usg=AOvVaw3JEBwhpg2hWzSShk5DD5ax

Anda mungkin juga menyukai