Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOLOGI GIZI

SISTEM SYARAF/OTAK PADA MANUSIA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. Alpi Gilang Rama (1911226011)
2. Annisa Rizkyna (1911222012)
3. Annisa Syafira (1911222018)
4. Arthala Citra Paramitha ( 1911221017 )
5. Gema Ramadhani (1911223021 )
6. Habib Agung Aryan ( 1911226005 )
7. Muradhatul Aini Yasri ( 1911221009 )
8. Muthia Cahyani Putri ( 1911222006 )
9. Mutiara Farisca ( 1911221023)
10.Nadya Poetry Salsa ( 1911223009 )
11.Novia Ramadhani ( 1911222016 )
12.Puti Azzra Thasya ( 1911223003 )
13.Ridho Wibowo ( 1911221022 )
14.Salsabila Oktoryanda ( 1911222019 )
15.Sixfanila Tusa’diah ( 1911226008 )

PRODI GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai banyak aktivitas. Untuk
melakukan aktivitas perlu adanya alat-alat yang berfungsi untuk mengatur diri
manusia tersebut. Salah satu yang bisa mengatur dari diri manusia adalah sistem dari
saraf yang terdapat didalam diri manusia itu sendiri. Oleh karena itu makalah ini akan
membahas tentang sistem persarafan manusia, sistem saraf pada manusia dan
susunan sistem saraf.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a. Apa itu anatomi dan fisiologi?
b. Apa pengertian system syaraf/otak pada manusia?
c. Bagaimana susunan sistem syaraf/otak pada manusia?
d. Apa saja fungsi sistem syaraf/otak?
e. Bagaimana peran gizi untuk anatomi, fisiologi, dan kimia otak?
f. Bagaimana mekanisme biologi gizi untuk tumbuh kembang?

C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk:
a. Sebagai salah satu pemenuhan tugas dalam proses pembelajaran.
b. Dapat memahami fisiologi dan anatomi dari sistem syaraf/otak pada manusia
c. Dapat menguasai pembelajarn dari sistem syaraf/otak manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Sistem Syaraf


Sistem saraf merupakan serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan
serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Sistem saraf merupakan salah satu sistem
yang berfungsi untuk memantau dan merespon perubahan yg terjadi di dalam dan
diluar tubuh atau lingkungan. Sistem saraf juga bertanggung jawab sebagai sistem
persepsi, perilaku dan daya ingat, serta merangsang pergerakan tubuh.

II. Susunan / Struktur Sistem Syaraf Manusia

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan berkesinambungan,


serta terutama terdiri dari sel saraf dan tersusun atas sistem saraf pusat (SSP) dan
sistem syaraf tepi (SST).
SEL SYARAF
 Struktur sel saraf
Sel saraf disebut juga neuron. Neuron adalah unit fungsional sistem saraf
yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel
saraf tersusun dari inti, badan sel, dendrit, sel schwana, selubung myelin,
nodus ranvier, akson dan ujung akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan
sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya
ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria,
sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan
kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
Badan sel tersusun dari komponen sebagai berikut :
 Satu nucleus tunggal
 Nucleolus yang menanjol dan
 Organel lain seperti konpleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus
ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.
b. Dendrit
Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan
pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima
dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat
benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh
beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan
berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin
tersebut dibungkus oleh sel- sel sachwann yang akan membentuk suatu
jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu
pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan
fungsinya, yaitu:
 Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima
rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.
 Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan
rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang
diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang
belakang.
 Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan
sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan
di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan
adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.
Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan
antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara
dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-
kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim
kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada
sinapsis.

SUSUNAN SISTEM SYARAF

A. Sistem Saraf Pusat (SSP)


Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan koda spinalis, bertugas memproses
informasi sensorik, mengintegrasikannya dengan pengalaman, untuk dapat memberi
komando pada motorik agar bereaksi secara tepat.
Otak merupakan pusat komputer dari semua alat-alat tubuh, terdiri dari ruang
tengkorak (eavum erainni) dan dibungkus oleh selaput otak (meningia). Meningia
sendiri berfungsi melindungi struktur saraf yang halus itu, untuk membawa pembuluh
darah dan melindungi saraf dari benturan atau goncangan.meningia terdiri dari tiga
lapis yaitu
 Piameter menyediakan darah untuk struktur-struktur di otak, terdapat dalam cairan
otak dan sumsum tulang belakang.
 Durameter, merupakan selaput padat, keras, pembungkus otak paling luar yang
melapisi tengkorak.
 Arachnoid,yaitu selaput tipis dan transparan yang membentuk sebuah balon berisi
ciran otak.
Otak terletak dalam tengkorak, terdiri atas semua bagian SSP diatas korda spinalis.
Secara anatomis otak dibagi atas otak besar / forebrain (bagian atas) dan batang otak
/ brainstem (di bawah otak besar).

a. Otak Besar

Otak besar berfungsi melayani kebutuhan saraf tinggi seperti persepsi, kendali
motorik, emosi, kognisi, dan bahasa. Otak besar mempunyai dua bagian yang
hampir sama yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan yang dihubungkan oleh
serabut padat : korpus kolosum. Otak besar terdiri atas 4 lobus yaitu frontalis,
oksipitalis, parietalis, dan temporalis.

 Lobus Oksipitalis
Lobus ini terletak di belakang jussura parietal oksipitalis. Fungsinya sebagai
pusat penglihatan primer. Pusat integrasi penglihatan yaitu pada daerah fisura
kalkarina
 Area 17, untuk melihat
 Area 18, untuk mengenal yang dilihat
 Area 19, untuk mengingat kembali benda yang dilihatnya.

 Lobus Temporalis
Lobus ini terletak di bawah fisura lateralis(sylvi) dan menyebar ke belakang
ke daerah fisura parietal oksipitalis. Pada lobus ini terdapat pusat pendengaran
primer (area 41) yaitu daerah untuk interpretasi,pendengaran, mendengarkan
dan mengartikan apa yang didengar. Di samping ini terdapat pula area 42 yang
merupakan pusat sekunder. Selai itu, lobus temporalis jua sebagai pusat
bahasa dan kognitif.
Gangguan pada lobus temporalis akan menyebabkan:
 Gejala psikotor epilepsy
 Gejala aphasia sensoris

 Lobus Parietalis
Lobus ini terletak di antara sulkus sentralis sampai ke fissure parietal
eksipitalis. Lobus ini merupakan pusat asosiasi sensorik. Area 3,1,2
merupakan pusat primer dan area 5,7 merupakan pusat sekundernya.
Kerusakan yang terjadi pada lobus ini menyebabkan seseorang kehilangan
kemampuan untuk mengenal benda yang ditemukan sehari-hari melalui
perabaan, atau yang disebut agnosta taktil, bahkan orang itu tidak mampu
menggerakan anggota tubuhnya sendiri, seperti tidak dapat menggerakan jari.

 Lobus frontalis
Lobus frontalis bagian depan bekerja untuk proses belajar, merancang, dan
psikologi, sedangkan bagian belakang untuk proses motorik termasuk bahasa.
Lobus ini merupakan bagian depan dari otak besar yang bagian belakang yang
dibatasi oleh sulkus sentralls rolandi dan di atas dari fissure lateralis sylvi.
Broudman membagi lobus frontalis dalam bberapa area, yaitu area
4,6,8,10,11,12, dan 14.
 Area 4 yaitu pusat motorik primer
 Area 6 yaitu pusat gerakan keahlian/motorik sekunder.
 Area 9,10,11,12 yaitu kecerdasan.
 Area 44 yaitu area pusat bicara(broca).

Otak besar juga terdiri atas korteks, ganglia basalis, dan limbik.
 Korteks serebri adalah bagian otak yang terdiri atas sel saraf (substansi abu
= substansi nigra) yang menyelubungi seluruh bagian otak besar. Area
terbesar korteks terdiri atas lekukan (sulkus) dan tonjolan (girus). Hemisfer
seribri di bawah korteks merupakan massa serabur saraf (substansi putih =
substansi alba).
 Ganglia basalis merupakan pusat motor, berfungsi secara serasi dengan
korteks motorik dalam mengendalikan aktivitas motorik volunter.
 Sistim limbik disebut juga lobus limbik, merupakan komponen yang bekerja
dalam kaitan ekspresi perilaku instinktif, emosi, dan hasrat-hasrat (drives).
Pada binatang, sistem limbik berhubungan langsung dengan sistem olfaktori
(suatu sistem penghidu).

b. Otak Kecil ( Serebellum )


Otak Kecil adalah bagian kedua terbesar dari otak. Letaknya tepat di bawah
dan belakang otak besar. Fungsi utamanya adalah mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kontraksi otot-otot rangka sewaktu si kecil akan melakukan
suatu gerakan atau serangkaian gerakan. Contohnya, berjalan dan berlari.
Otak kecil juga berperan pada perkembangan keterampilan motorik, baik
motorik kasar maupun motorik halus, juga keterampilan mental. Otak kecil
memiliki beberapa bagian, sebagai berikut.
1) Lobus flokounobularis (keseimbangan)
2) Lobus corpus cerebri, terbagi atas:
a. Lobus anterior adalah sebagai berikut
 Lingualis
 Centrelis
 Culmen
b. Lobus posterior
 Lobus simplex
 Declive dengan lobus ansiformis
 Tuber dengan lobus paramedian
 Pyramid
 Uvela dengan parafloculus

Fungsi otak kecil sebagai berikut


1) Pusat koordinasi gerak
2) Pusat pengatur keseimbangan dan sikap tubuh
3) Pusat vital

Gangguan dari otak kecil, yaitu


1) Gangguan sikap,terdiri dari:
a. Atonic
b. Sikap berdiri, keseimbangan tubuh terganggu
c. Reflek tendon menurun atau memperlihatkan sifat pendular
2) Gangguan gerakan sengaja, misalnya otot anggota gerak terasa lembek dan
cepat lelah.
3) Gangguan bicara, di mana artikulasi, fonasi bicara menjadi eksplosit, suara
terlalu keras, ucapan suku-suku kata terpisah.

c. Batang Otak
Batang otak adalah adalah tempat berlangsungnya pengiriman semua pesan
dari batang saraf pusat ke otak besar untuk diterjemahkan. Bagian ini terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu otak tengah, pons (jembatan) dan medulla oblongata
(sumsum lanjutan).
Batang otak juga sebagai pusat pengatur fungsi bagian dalam tubuh, refleks,
stasiun pemancar (relay station) untuk sinyal transmisi dari dan ke otak besar.
Batang otak terletak di ujung atas korda spinalis. Batang otak merupakan bagian
otak primitif yang terdiri atas medulla, pos, serebelum, otak tengah, hipotalamus,
dan talamus.
 Medulla merupakan bagian otak paling primitif yang berperan sebagai pusat
pengawasan sistem respirasi, kardiovaskular, dan pencernaan.
 Pons bertugas mengatur inhibisi pusat pernafasan, dan bersama serebelum
mengatur gerakan motorik.
Nuklei retikular di medulla dan pon sebagai pusat pengatur tidur dan eksitasi
struktur otak besar di atasnya.
 Serebelum terletak di bagian belakang otak, melekat pada otak tengah,
berfungsi untuk mengkoordinasi gerakan. Nuklei pusat motorik somatik yang
ada di otak tengah berperan dalam mengatur gerakan waktu berjalan, postur
tubuh, gerak kepala dan bola mata.
 Hipotalamus mempunyai beberapa pusat (nuklei, area) untuk mengatur
keseimbangan internal (homeostasis), termasuk suhu tubuh, kadar gula darah,
lapar dan kenyang, perilaku seksual dan hormon.
 Talamus adalah suatu struktur kompleks tempat integrasi sinyal sensori dan
memancarkannya ke struktur otak di atasnya, terutama ke korteks serebri.
Talamus juga berperan dalam mengendalikan gerak motorik dan eksitasi
korteks.
d. Otak Tengah (Mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja
kelenjarkelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus
optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga
merupakan pusat pendengaran.
Mesensefalon letaknya dibawah thalamus, yang mana mesensefalon bagian
atasnya terdiri dari empat bagian yang menonjol ke atas. Dua tonjolan berada
dibawahnya. Dua tonjolan berada di atas ini disebut kolikulus atau kospus
kuardrigemina superior, dua tonjolan di bawahnya disebut korpus kurdrugmina
inferior. Bagian depan dari kolikulus inferior terdapat dua daerah yang disebut
lemniskus letarlis dan lemniskus medialis. Lemniskus literalis berisi serabut saraf
yang berfungsi menghantarkan impuls perasaan dari sendi-sendi dan otot-otot.
Mesensefalon mengandung kelompok inti yang besar yaitu substania nigra dan
nukleas ruber yang merupakan bagian dari sistem ekstra piramidalis.

e. Diensefalon
Diensefalon adalah bagian batang otak paling atas yang terdapat di antara
cerebellum dan mesencerfalon. Diensefalon mempunyai dinding dan dasar yang
tebal tetapi atasnya tipis. Di tengahnya terdapat suatu rongga yang dapat
memperbesar, yang di dalamnya mempunyai saluran yang disebut vntrikulus
tersius. Pada dinding terdapat suatu daerah yang disebut thalamus. Di dalam
thalamus terdapaat daerah yang disebut hypothalamus.
Di dalam hypothalamus terdapat daerah-daerah yang menjadi pusat kegiatan
manusia, seperti :
a. Pusat pengatur suhu badan,
b. Pusat pengambilan zat-zat makanan,
c. Pusat ekspresi emosional,
d. Pusat aktivitas esksual.

f. Jembatan Varol (Pons Varoli)


Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
g. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medulla
spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks
fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum
sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan
berkedip.

B. Sistem Saraf Tepi (SST)


Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke
sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk
perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu
Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

1. Sistem Saraf Somatic


Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf
sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ
tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang
keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-
bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik.
Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem
saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu
dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian
tubuh di bawah pengaruh sistem ini.

2. Sistem Saraf Otonom


Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari
atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur
oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf
otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Sistem
saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion
keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini
berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang
belakang.
Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut.
 Mempercepat denyut jantung
 Memperlebar pembuluh darah
 Memperlebar bronkus
 Mempertinggi tekanan darah
 Memperlambat gerak peristaltis
 Memperlebar pupil
 Menghambat sekresi empedu
 Menurunkan sekresi ludah
 Meningkatkan sekresi adrenalin.

III. Fungsi Sistem Syaraf/Otak


Sistem saraf sebagai sistem koordinasi yang mempunyai 3 fungsi utama yaitu :
1. Pengatur / pengendali kerja organ tubuh
2. Pusat pengendali tanggapan
3. Alat komunikasi dengan dunia luar

IV. Peran Gizi Untuk Anatomi, Fisiologi, dan Kimia Otak


Gizi amat berperan terhadap perkembangan otak anaksejak anak dari minggu ke -4
pembuahan sampai anak berusia dini. Kebutuhan gizi terdiri dari kebutuhan zat gizi makro
(energi, protein, lemak) dan kebutuhan zat gizi mikro (vitamin, mineral). Pengaruh gizi
makro menurut Georgieff dalam Jalal (2009):
1) Gizi berpengaruh terhadap struktur anatomi otak yang mempengaruhi sel syaraf.
Dalam hal ini gizi bekerja melalui proses pembelahan sel – sel syaraf yang akan
meentukan jumlah dari sel – sel syaraf yang dibentuk dan melalui pertumbuhan sel –
sel syaraf yang akan menentukan ukuran sel syaraf menuju tebentuuknya sel syaraf
dnegan komponennya yang lengkap.
2) Gizi berpengaruh pada kimia otak, yaitu pada proses pembentukan jumlah atau
konsentrasi neurotransmitter, pembentukan jumlah reseptor dan jumlah pengangkutan
neurotransmitter. Zat gizi makro yang amat diperlukan untuk membantu proses kimia
otak adalah protein dan lemak. Lebih dari 60% berat otak adalah lemak, oleh karena
itu lemak penting untuk perkembangan otak. Lemak berperan dalam pembentukan
myelin, untuk pembentukan sinaps dan membantu proses pembentukan
neurotransmitter.
Secara garis besar gizi peran gizi dalam anatomi dan fisiologi otak sebagai berikut.
1. Nutrisi yang baik menunjang perfungsian neuron-neuron yang sehat
2. Kekurangan gizi dapat mengurangi tingkat kerja neurotransmitter dan memengaruhi
perilaku
3. Zat gizi yang kebutuhannya paling penting untuk otak adalah oksigen dan glukosa.
Selain itu, otak juga membutuhkan vitamin, mineral, asam amino, dan asam lemak.
 Glukosa adalah satu-satunya sumber energi bagi sel-sel otak, seperti sarapan pagi
yang berguna untuk mengisi kembalienergi setalah kehabisan glukosa
semalaman.
 Vitamin berfungsi untuk pertumbuhan sel-sel otak.
 Mineral, khususnya zat besi(fe) diperlukan untuk pembentukan niyelin yang
akan mempengaruhi kecepatan hantar saraf,sehingga mempercepat penyampaian
informasi dan berdampak pada kecerdasan.

4. Kalium dan natrium diperlukan otak untuk menghasilkan energi, keurangan pasukan
kalium akan berakibat mengurangi informasi yang dapat diterima, kalium dapat
ditemukan di alpukat, pisang, jeruk, dan melon. Sementara natrium terdapat hampir
disemua bahan makanan.
5. Tyrosine, digunakan untuk memproduksi dopamine dan norepinefrin yang penting
untuk kesiagaan, berpikir cepat, reaksi cepat, membantu berhitung, menjaga atensi,
dan meningkatkan kesadaran alami, dapat ditemukan pada susu, daging, ikan, telur,
dan tahu (makanan berprotein tinggi)
6. Tryptophan, digunakan untuk menyalurkan sinyal antar sel saraf, dapat ditemukan
pada kedelai, kacang tanah, keju, labu, coklat, dll
7. Asi makanan terbaik untuk bayi, mengandung seluruh nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Asam lemak AA dan DHA, berfungsi dalam pembentukan membrane sel saraf yang
kebutuhannya dapat terpenuhi dan pemberian ASI yang optimal. ASI juga
mengandung zat sialic acid untuk membantu meningkatkan kemampuan memori dan
proses belajar anak.

V. Mekanisme Biologi Gizi Untuk Tumbuh Kembang


Menurut Hurlock (1999), masa tumbuh seorang anak ini digolongkan menjadi
lima kelompok yaitu : (1) Masa prenatal (dari konsepsi sampai lahir); (2) Masa bayi
dan masa anak dini (lahir sampai umur 3 tahun); (3) Masa prasekolah (3 tahun
sampai 6 tahun); (4) Masa praremaja (6 tahun sampai 12 tahun); dan (5) Masa remaja
(12 tahun sampai sekitar 20 tahun).
Mengenai jumlah kebutuhan tubuh akan porsi yang dikonsumsi jelas sangat
berbeda. Semakin tinggi tingkat masa sudah jelas akan membutuhkan asupan yang
lebih tinggi juga. Sesuai aktifitas seseorang tersebut.
Prinsip gizi untuk anak usia sekolah dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS) antara lain: (1) Mengkonsumsi aneka ragam makanan; (2) Mengkonsumsi
makanan untuk kecukupan energi; (3) Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat
setengah dari kebutuhan energy; (4) Membatasi konumsi lemak dan minyak (1/4
kecukupan energi); (5) Menggunakan garam beryodium; (6) Mengkonsumsi
makanan sumber zat besi; (7) Membiasakan makan pagi; (8) Minum air bersih yang
aman dan dalam jumlah yang cukup; (9) Melakukan aktivitas fisik secara teratur;
(10) Mengkonsumsi makanan yang aman; dan (11) Membaca label pada makanan
yang dikemas.
Makanan yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan sebaiknya terdiri dari
makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Kebutuhan zat gizi untuk anak usia 7
– 9 tahun berdasarkan Widya Karya Pangan dan Gizi, maka kecukupan energi dan
zat – zat gizi sehari adalah 1900 kalori. Sedang untuk anak usia 10 – 12
tahunmembuuthkan 1800 kalori per hari. Untuk mencukupi energi tersebut dapat
diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, mie, roti, dan biscuit. Sedangkan
kebutuhan akan protein yang dapat diperoleh akan lauk pauk seperti ikan, daging,
ayam, kacang – kacangan, tempe, dan tahu.
Zat gizi yang dibutuhkan bayi (0 – 1 tahun) berupa Air Susu Ibu (ASI). Air susu
ibu mengandung semua zat gizi dan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayi sampai berumur 3 – 4 bulan ppertama. Energi yang diubuthkan juga lebih besar
dari orang dewasa yaitu, sebanyak 100 – 120 kilokalori per kg berat badan (BB)/
hari.
Protein merupakan sumber asam amino essensial sebagai bahan utama
pertumbuhan dan pembentukan jaringan, mengganti sel yang rusak serta
memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh.juga dibutuhkan lebih banyak
daripada orang dewasa. Kebutuhan untuk bayi umur (0 – 1 tahun) adalah sebesar 2,5
gr/kg berat badan/hari.
Kebutuhan lemak untuk bayi tidak dinyatakan dalam angka mutlak, , dianjurkan
15 – 20% total berasal dari lemak dan 1 – 2% energi total sebaiknya bersal dari
asam lemak essensial. Sedangkan kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan
oleh bayi, antara lain Vitamin A, B, C, D, E, dan Vitamin K, dan lain – lain, sedang
mineral yang dibutuhkan antara lain Calsium (Ca), Besi (Fe), Phospor (P) dan
sebagainya.
Masa Anak Dini dan Anak Pra Sekolah (umur 1 – 6 tahun), seperti halnya bayi
produktivitas anak dini dan pra sekolah juga tercermin melalui aktivitas dan
koordinasi otot kecil. Otak yang berkembang cepat pada anak pra sekolah sangat
rendah karena kekurangan kandungan zat gizi dalam susunan makanannya.
Kecukupan zat gizi makro sehari pada anak pra sekolah, yaitu antara lain energi =
1210 – 1600 kilo kalori dan protein 23 – 29 gr per berat badan.
Anak praremaja (umur 7 – 12 tahun), seperti halnya kelompok anak pra sekolah
, pada kelompok anak sekolah juga membutuhkan zat gizi makro (karbohidrat,
protein, lemak) relatif lebih besar. Sebagai manifestasi/perwujudan produktivitas
pada kelompok usia anak sekolah, yaitu ketahanan stamina tubuh dalam mengikuti
setiap aktivitas. Selain banyak membutuhkan zat gizi makro juga sangat banyak
membutuhkan zat gizi mikro (mineral) terutama zat besi (Fe).
BAB III
KESIMPULAN

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan berkesinambungan,


serta terutama terdiri dari sel saraf dan tersusun atas sistem saraf pusat (SSP) dan
sistem syaraf tepi (SST). Sistem saraf merupakan salah satu sistem yang berfungsi
untuk memantau dan merespon perubahan yg terjadi di dalam dan diluar tubuh atau
lingkungan. Sistem saraf juga bertanggung jawab sebagai sistem persepsi, perilaku
dan daya ingat, serta merangsang pergerakan tubuh.
Sistem saraf sebagai sistem koordinasi yang mempunyai 3 fungsi utama yaitu :
1. Pengatur / pengendali kerja organ tubuh
2. Pusat pengendali tanggapan
3. Alat komunikasi dengan dunia luar
Daftar Pustaka
Buku Anatoni Fisiologi Dan Neorologi Dasar (Mega Iswari dan Nurhastuti)
https://www.slideshare.net/mobile/chyzmadwa/penatalaksanaan-gizi-berimbang-pada-
masa-tumbuh-kembang-kebugaran-jasmani-dan-kesehatan
https://journal.uny.ac.id
Iswari, Mega dan Nurhastuti. 2010. Anatomi dan Fisiologi dan Neorologi Dasar. Padang:
UNP Press Padang.
Pearce Evelyn C.2009.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Jakarta:PT.Gramedia

Anda mungkin juga menyukai