Anda di halaman 1dari 9

san MateriA

Sistem Regulasi Pada Manusia


A.SISTEM SARAF PADA MANUSIA
 Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf(neuron). Neuron terdiri atas dendrit, badan sel, dan
akson yang di selubungi oleh selubung bermielin dan neurilema.

Gambar 8.1 Sel saraf


 Susunan sistem saraf manusia adalah sebagai berikut :
1. Sistem Saraf Pusat
 Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan dan pengendalian. Sistem saraf ini diselubungi
oleh selaput meninges. Meninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu dura mater (lapisan luar),
araknoid(lapisan tengah), dan pia meter (lapisan dalam).
 Sistem saraf pusat terdiri atas :
  a. Otak besar (serebrum)
             Merupakan pusat pengatur ingatan, kecerdasan, kesadaran dan kemauan serta sumber
dari semua kegiatan atau gerakan yang disadari.
             Otak besar terbagi menjadi hemisfer serebrum kanan dan hemisfer serebrum kiri.
Hemisfer serebrum kanan mengatur kegiatan tubuh bagian kiri, sedangkan hemisfer serebrum
bagian kanan mengatur kegiatan tubuh bagian kanan.
             Setiap hemisfer dibedakan menjadi empat bagian, yaitu belakang, samping, tengah dan
depan.
             Bagian belakang (lobus oksipital) berfungsi sebagai pusat penglihatan.
             Bagian samping (lobus temporal) berfungsi sebagai pusat pendengaran.

1
             Bagian tengah (lobus arietal) berfungsi sebagai pusat integrasi input sensori dari kulit
dan otot rangka, memahami pembicaraan.
             Bagian depan (lobus frontal) berfungsi sebagai pusat perencanaan, pemahaman,
perkataan, gerakan, emosi dan memecahkan masalah.
             Serebrum dapat dibedakan menjadi tiga area, yaitu area sensori, area motor dan area
asosiasi.
             Area sensori berkaitan dengan penerimaan rangsang dari reseptor ke indra.
             Area motor berperan merespon rangsang yang sampai ke otak.
              Area asosiasi menghubungkn area sensori dan area motor. Area ini berperan penting
dalam proses belajar, seperti berpikir, membuat keputusan, menyimpan ingatan dan belajar
bahasa.
  b. Otak kecil (serebelum)
             Otak kecil berfungsi mengoordinasi gerakan otot yang disadari serta pusat
keseimbangan dan posisi tubuh.
  c. Otak tengah (mesensefalon)
             Otak tengah memiliki bagian-bagian, antara lain lobus optik (kolikulus superior) dan
lobus auditori (kolikulus inferior).
             Lobus optik berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata, refleks pupil dan refleks
akomodasi. Lobus auditori berfungsi untuk mengatur pendengaran.
             Otak tengah juga mengandung sekelompok sel saraf yang mengatur tonus otot dan
postur (bentuk) tubuh.
  d. Talamus, hipotalamus, dan kelenjar pituitari
             Di depan otak tengah terdapat talamus, hipotalamus dan kelenjar pituitari.
             Talamus berfungsi untuk memproses seluruh rangsangan sebelum disampaikan ke
bagian lain di otak, melakukan persepsi terhadap rasa menyenangkan, serta mengatur dan
mengoordinasi manifestasi luar dari emosi.
             Hipotalamus berfungsi sebagai pusat pengendali sistem saraf autonom yang
mengendalikan antara lain suhu tubuh, lapar, haus, keseimbangan cairan tubuh dan tekanan
darah. Hipotalamus juga mengatur beberapa kerja sistem endokrin. Kelenjar pituitari berfungsi
untuk menyekresikan hormon.
  e. Sumsum lanjutan (medula oblongata)

2
             Sumsum lanjutan berfungsi menghantarkan rangsang dari sumsum tulang belakang
otak.
             Sumsum lanjutan juga berfungsi sebagai pengaturan pernapasan, denyut jantung,
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak pencernaan, sekresi kelenjar pencernaan,
serta kegiatan tubuh lainnya yang tidak disadari.
             Sumsum lanjutan juga merupakan pusat gerak refleks seperti keinginan untuk muntah,
batuk, bersin, segukan dan gerak menelan.
  f. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
             Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan rangsang dari dan ke otak serta
mengatur gerak refleks tubuh.
             Bagian luar terdiri atas bahan putih (Substansi alba). Bagian dalam terdiri atas bahan
abu-abu berbentuk kupu-kupu atau huruf H (substansi grissea). Di dalam bahan abu-abu terdapat
saluran tengah (kanal sentral) yang berisi cairan serebrospinal. Substansi alba mengandung
bagian akson bermielin dari neuron. Substansi grissea mengandung bagian badan sel dari neuron.
2. Sistem Saraf Tepi
 Sistem saraf tepi adalah sistem saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ
tubuh.
  a. Sistem saraf kranial
             Sistem saraf kranial terdiri atas 12 pasang serabut saraf otak yang keluar dari otak dan
setiap pasangnya menuju ke alat-alat tertentu, misalnya alat indra. Sistem saraf kranial terdiri
atas :
            1) Neuron-neuron sensorik  saraf olfaktori, optik dan auditori.
            2) Neuron-neuron motorik  saraf okulomotorik, troklear, abdusen, spinal dan
hipoglosal.
            3) Neuron-neuron gabungan antara neuron sensorik dan motorik  saraf trigeminal,
fasial dan glosofaringeal. Terdapat salah satu saraf yang memiliki jelajah luas sehingga disebut
juga saraf pengembara (saraf vagus).
  b. Sistem saraf spinal
             Sistem saraf spinal terdiri atas 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang yang
keluar dari ruas tulang punggung.
  c. Sistem saraf tak sadar (sistem saraf autonom)

3
             Sistem saraf tak sadar adalah sistem saraf yang mengatur organ tubuh yang bekerja di
luar kesadaran, misalnya denyut jantung dan tekanan darah.
             Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf simpatetik dan sistem saraf
parasimpatetik.
             Kerja sistem saraf simpatetik adalah kebalikan dari kerja sistem saraf parasimpatetik.
Efek ini disebabkan oleh perbedaan neurotransmitter yang dihasilkan. Neurotransmitter saraf
simpatetik adalah noradrenalin, sedangkan neurotransmitter saraf parasimpatetik adalah
asetilkolin.
3. Sinapsis
 Sinapsis adalah hubungan antara ujung akson dari sebuah sel saraf dan ujung dendrit dari sel
saraf yang lain. Di bagian akhir akson terdapat suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis.
Didlam sitoplasma tombol sinapsis terdapat neurotransmitter, contohnya adalah asetilkolin.
B. SISTEM INDRA PADA MANUSIA
1. Indra Penglihatan (Mata)
  a. Bagian-bagian mata
            1) Sklera : berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan
melekatnya otot mata.
            2) Kornea : terletak didepan sklera ; kornea di bungkus oleh konjungtiva yang
melindungi kornea dari gesekan.
            3) Koroid : banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen ; pada koroid terdapat iris,
pupil, lensa dan badan bening.
            4) Iris : berfungsi memberi warna pada mata dan sebagian diafragma untuk mengatur
besar kecilnya pupil.
            5) Pupil : berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dan melindungi retina.
Jika cahaya yang masuk ke pupil banyak, pupil akan mengecil dan jika cahaya yang masuk ke
pupil sedikit, pupil akan membesar.
            6) Lensa mata : berfungsi memfokuskan cahaya sehingga menjadi bayangan yang jelas
pada retina. Lensa mata memiliki daya akomodasi mata, yaitu kemampuan untuk memipih
(menipis) dan mencembung (menebal). Bayangan yang dibentuk lensa mata bersifat nyata,
terbalik dan diperkecil.
            7) Badan bening (vitreus humor) : berfungsi meneruskan cahaya dari lensa mata ke

4
retina, menyokong lensa, dan menjaga bentuk bola mata.
            8) Retina : mengandung saraf penglihatan (saraf optik). Di retina juga terdapat bagian
yang paling peka terhadap cahaya, yaitu bintik kuning (fovea) dan bagian yang tidak pek
terhadap cahaya, yaitu bintik buta.
            Retina mengandung sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel kerucut amat
peka terhadap cahaya dan berperan dalam membedakan warna. Sel kerucut mengandung pigmen
iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin. Sel batang hanya mampu menerima rangsangan
cahaya yang kurang terang dan tidak dapat membedakan warna. Pigmen pada sel batang yang
peka terhadap cahaya disebut rodopsin.
2. Indra Penciuman (Hidung)
 Hidung menerima rangsangan bau. Saraf pembau terletak pada selaput lendir rongga hidung
bgaian atas.
3. Indra Pendengaran (Telinga)
  a. Bagian-bagian telinga
            1) Telinga bagian luar  daun telinga (pinna) dan saluran telinga luar.
            2) Telinga bagian tengah  gendang telinga (membran timfani), tulang martil (maleus),
tulang landasan (inkus), tulang sanggurdi (stapes), dan tuba Eustachius.
            3) Telinga bagian dalam  tingkap oval, rumah siput (koklea), tiga salurang setengah
lingkaran (kanalis semisirkularis), utrikulus dn sakulus. Di dalam klokea terdapat saraf
pendengaran. Kanalis semisirkularis, utrikulus dan sakulus berfungsi sebagai alat keseimbangan.
  b. Proses keseimbangan
             Ampula pada dasar saluran setengah lingkaran mengandung rambut kecil bersilia yang
berfungsi sebagai reseptor yang disebut krista. Krista terdapat dalam kupula. Jika kepala
menggelengm kupula ikut bergoyang dan silia melengkung. Pelengkungan silia ini menimbulkan
impuls saraf yang kemudian disampaikan ke otak.
             Vestibulu terdiri atas sakulus dan utrikulus. Sakulus dan utrikulus dilapisi oleh sel
rambut dan silia serta memiliki sel reseptor di dalam dindingnya yang disebut makula. Makula
terbenam dalam massa seperti jeli yang mengandung kristal kapur. Masssa ini disebut otolith.
Jika kepala menggeleng, otolith juga ikut bergoyang dan silia melengkung. Pelengkungan silia
ini menghasilkan impuls saraf yang kemudia dikirim ke otak. Otak mengolah impuls itu menjadi
informasi tentang posisi kepala.

5
4. Indra Pengecap (Lidah)
 Ujung saraf pengecap terletak di bagian liah yang berbintil-bintil kecil (papila).
 Lidah memiliki tiga macam papila yaitu :
            a. Papila bentuk benang : papila peraba.
            b. Papika seperti huruf V : papila pengecap
            c. Papil berbentuk palu : papila pengecap
 Tidak semua bagian lidah peka terhadap semua rasa. Contoh :
            a. Ujung lidah, peka terhadap rasa manis
            b. Sisi lidah bagian depan, peka teradap rasa asin.
            c. Sisi lidah bagian belakang, peka terhadap rasa asam
            d. Pangkal lidah, peka terhadap rasa pahit.
5. Indra Peraba (Kulit)
 Rangsangan dirasakan oleh sel saraf pada epidermis dan dermis kulit.
 Saraf-saraf pada kulit terdiri atas :
            a. Ujung saraf meissner : peka terhadap sentuhan.
            b. Ujung saraf Paccini : peka terhadap teknan.
            c. Ujung saraf Krause : peka terhadap dingin.
            d. Ujung saraf Ruffini : peka terhadap panas.
            e. Ujung saraf bebas (tanpa selaput) : peka  terhadap nyeri.
            f. Ujung saraf sekeliling rambut : ujung saraf peraba.
            g. Lempeng Merkel : peka terhadap sentuhan dan tekanan ringan.
C. SISTEM ENDOKRIN
 Sistem endokrin terdiri atas kelenjar yang menyekresikan (menghasilkan) hormon. Hormon
langsung dialirkan melalui pembuluh darah ke bagian tubuh yang terletak jauh dari kelenjar
tersebut. Hormon memengaruhi sel, jaringan, atau organ tertentu yang disebut sel, jaringan atau
organ target.
 Kelenjar endokrin pada manusia antara lain :
1. Kelenjar hipofisis (pituitari)
 Kelenjar hipofisis disebut juga master of gland. Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu
lobus anterior, intermediet, da posterior.
  a. Kelenjar hipofisis interior

6
             Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan hormon :
            1) Hormon pertumbuhan (Growth hormone/GH)  menstimulasi pertumbuhan, sintesis
(pembentukan) protein, dan metabolisme lemak.
            2) Hormon tiroid (Thyroid-stimulating Hormone/TSH)  menstimulasi kelenjar tiroid
agar menghasilkan tiroksin.
            3) Hormon peluteinan (Luteinising Hormone/LH)  pada perempuan, LH merngsang
ovulasi, perkembangan korpus luteum, serta sekresi estrogen dan progesteron ; pada laki-laki,
LH merangsnag sekresi testoteron.
            4) Hormon ardenokortikotropik (Adenocorticotrophic Hormone/ACTH)  merangsang
sekresi beberapa hormon oleh korteks adrenal.
            5) Hormon penstimulasi folikel (Follicle stimulating hormone/FSH)  pada perempuan,
FSH merangsang perkembangan folikel dalam ovarium ; pada laki-laki, FSH merangsang testis
agar menghasilkan sperma.
            6) Prolaktin (Prolactin/PRL)  merangsang pembentukan susu dan sekresinya dari
kelenjar susu.
  b. Kelenjar hipofisis tengah
             Kelenjar hipofisis tengah menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH). MSH
berfungsi untuk merangsang pembentukan melanin yang memengaruhi warna kulit seseorang.
  c. Kelenjar hipofisis posterior
            Kelenjar hipofisis posterior menghasilkan :
            1) Hormon antidiuretik (Antidiuretic Hormone/ADH) meningkatkan reabsorbsi air oleh
tubulus renal di ginjal sehingga menyebabkan produksi urine oleh ginjal berkurang.
            2) Oksitosin  pada perempuan, oksitosin merangsang kontraksi otot rahim pada st
melahirkan dan merangsang kontraksi sel kontraktil dari kelenjar susu agar mengeluarkan air
susu ; pada laki-laki, oksitosin menyebabkan ejakulasi sperma.
2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
 Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin, triodotironin, dan kalsitonin.
Tiroksin dan triodotironin berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme sebagian besar sel
tubuh, meningkatkan suhu tubuh dan mengatur pertumbuhan serta perkembangan.
 Kalsitonin berfungsi untuk mempercepat penyerapan kalsium oleh tulang.

7
3. Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid)
 Kelenjar paratiroid menyekresikan parathormon (PTH) yang berfungsi mengatur metabolisme
kalsium dan fosfat.
4. Kelenjar Timus
 Kelenjar timus merupakan kelenjar penimbunan hormon pertumbuhan. Setelah dewasa,
kelenjar ini tidak berfungsi lagi.
5. Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)
 Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks adrenal) dan bagian dalam (medula adrenal).
 Korteks adrenal menghasilkan antara lain mineralokortiloid dan glukokortikoid.
 Mineralokortikoid berfungsi mengatur metabolisme ion organik. Glukokortikoid berfungsi
mengatur metabolisme glukosa.
 Medula drenal mmenghasilkan adrenalin dan noradrenalin. Keduanya meningkatkan kadar
gula dan asam lemak dalam darah, meningkatkan aktivitas jantung, serta meningkatkan laju
metabolisme.
6. Kelenjar Pankreas
 Pulau-pulau Langerhans dalam kelenjar pankreas menghasilkan insulin dan glukagon. Insulin
mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga menurunkan kadar gua darah. Glukagon
mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga meningkatkan kadar gula darah.
7. Ovarium
Ovarium menghasilkan esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini berpengaruh
dalam pertumbuhan kelamin sekunder perempuan.
8. Testis
 Testis menghasilkan hormon testoteron yang berpengaruh dalam pertumbuhan kelamin
sekunder laki-laki.

8
D. PERBEDAAN ANTARA SISTEM SARAF DAN SISTEM ENDOKRIN

Sistem saraf Sistem endoktrin


1. Kemampuan menghantarkan rangsangan 1. Kemampuan menghantarkan rangsangan
cepat. lambat
2. Rangsangan dihantarkan melalui serabut 2. Rangsangan dihantarkan oleh darah
saraf. melalui pembuluh darah
3. Respon atau efek rangsangan bersifat 3. Respon atau efek rangsangan bertahan
sementara. lama.

Anda mungkin juga menyukai