Anda di halaman 1dari 11

LOGBOOK SKENARIO 2 BLOK 2

Nama : Indira Noor Maliya Wijaya


NIM : 215160100111018
Kelompok : B/2
Fasilitator : drg. Dyah Nawang Palupi P, M.kes

• SKENARIO

UKURANKU BERBEDA DENGAN TEMAN SEBAYAKU


Seorang pelajar SMP usia 13 tahun BB: 55 kg, TB: 170 cm menerima pembagian baju olah
raga dari sekolah dan tidak ada ukuran yang cukup. Pelajar tersebut akhirnya diantar ibunya
menjahitkan sendiri ke penjahit dengan menggunakan angkutan umum dan duduk berdesakan.
Selama perjalanan, terjadi kemacetan yang panjang sampai pelajar tersebut resah dan gelisah.
Ketika turun dari angkutan umum, kakinya terasa tebal dan kesemutan karena duduk berdesakan
dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama. Sesampainya di penjahit, tiba-tiba pelajar
tersebut mengangkat kakinya karena tidak sengaja menginjak jarum pentul yang berserakan di
lantai.

• LEARNING ISSUE
1. Memahami Sistem Saraf
a. Anatomi Sistem Saraf
i. System saraf pusat
ii. System saraf tepi
b. Fisiologi Sistem Saraf
i. Fungsi umum system saraf
(a) System saraf pusat
(b) System saraf tepi
ii. Mekanisme Impuls
(a) System saraf pusat
(b) System saraf tepi
2. Memahami Sistem Endokrin
a. Anatomi Sistem Endokrin
i. Organ yang terlibat
ii. Macam-macam hormone
b. Fisiologi Sistem Endokrin
i. Mekanisme kerja dan fungsi hormone

• LEARNING OUTCOMES

1. SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan system koordinasi yang menghantarkan impuls saraf ke
susunan saraf pusat, pemprosesan impuls saraf, dan pemberi tanggapan rangsangan, serta
mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh. Pusat dari semua aktivitas mental, meliputi
pemikiran, pembelajaran, dan memori. Sistem saraf merupakan salah satu bagian terkecil
dari organ dalam tubuh, tetapi merupakan bagian yang paling kompleks. Susunan saraf
manusia mempunyai arus informasi yang cepat dengan kecepatan pemrosesan yang tinggi
dan tergantung pada aktivitas listrik (impuls saraf).

a. ANATOMI SISTEM SARAF


i. SISTEM SARAF PUSAT
Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, yang terletak di
rongga tubuh dorsal. System saraf pusat sangat penting bagi kelangsungan hidup
manusia dan tertutup dalam tulang untuk perlindungan.
1. Otak
Otak adalah organ yang sangat kompleks. Mengandung sekitar 100 miliar neuron dan
prosesus neuronal dan sinapsis tak terhitung jumlahnya. Otak dibungkus oleh tulang
tengkorak dan sum-sum tulang belakang dikelilingi oleh vertebrata. Terdapat tiga
membrane yang terletak antara SSP dan tulang di sekitarnya, yaitu meninges. Meninges
dari eksternal ke internal terdiri dari dura mater, araknoid mater, dan pia mater yang
berfungsi untuk menutupi dan melindungi SSP, melindungi pembuluh darah,
mengandung cairan serebrospinal yang berfungsi untuk melindungi otak dari
guncangan, dan membentuk partisi di tengkorak kepala.
o Batang otak: berfungsi untuk menghubungkan tulang belakang ke otak besar, yang
terdiri dari tiga bagian. Pertama yaitu medula oblongata yang berfungsi sebagai
pusat beberapa refleks seperti denyut jantung dan kekuatan kontraksi, diameter
pembuluh darah, pernapasan, batuk, bersin, menelan, cegukan, dll. Kedua, pons
yang berfungsi sebagai pusat reflek, membantu mengontrol pernapasan, dan
menyampaikan informasi dari otak besar ke otak kecil. Ketiga adalah otak tengah
yang berfungsi untuk mengirim impuls saraf sensorik dari sum-sum tulang
belakang ke thalamus dan impuls saraf motoric dari otak ke sumsum tulang, dan
juga mengandung refleks yang menanggapi rangsangan visual dan pendengaran.
o Diencephalon: Bagian ini menghubungkan cerebrum dan otak tengah. Terdiri dari
beberapa struktur yang terletak disekitar ventrikel ketiga, yang utama talamus dan
hipotalamus. Kelenjar pineal dan kiasma optik terletak di sana
o Otak kecil/serebelum: mengontrol gerakan otot dan tonus, mengatur keseimbangan
dan postur yang tepat, mengatur tingkat gerakan yang disengaja, dan terlibat dalam
keterampilan pembelajaran motoric, serta berkontribusi dalam pencernaan dan
pemrograman.
o Otak besar/serebrum: mengontrol persepsi sadar, pikiran, dan aktivitas motoric
sadar, mengontrol aktivitas otot dan postur, dan dapat menghambat gerakan yang
tidak disengaja saat istirahat. Terdiri dari empat lobus yaitu lobus frontal, parietal,
oksipital, dan temporal.

2. Sumsum tulang belakang


Sumsum tulang belakang memanjang dari medulla oblongata secara inferior melalui
kanal vertebral ke vertebra lumbar kedua. Sumsum tulang belakang sebagai pusat
refleks dan jalur konduksi untuk impuls saraf antara otak dan saraf spinal. Sumsum
tulang belakang dibagi menjadi dua daerah. Yang pertama yaitu arteri abu-abu yang
berisi badan sel saraf dan dendrit. Kedua adalah substansi putih yang mengelilingi
substansi abu-abu dan mengandng akson bermielin.
ii. SISTEM SARAF TEPI/PERIFER
Sistem saraf perifer terdiri dari 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf tulang belakang
dan sejumlah gugus saraf kecil di seluruh tubuh yang disebut ganglia. Saraf perifer
dapat berupa sensorik (aferen), motorik (eferen) atau campuran (keduanya).
1. Saraf kranial
Saraf kranial adalah saraf tepi yang muncul dari inti saraf kranial batang otak dan
sumsum tulang belakang. Mereka menginervasi kepala dan leher. Saraf kranial
diberi nomor satu sampai dua belas menurut urutan keluarnya melalui celah
tengkorak yaitu
• Saraf penciuman (CN I),
• saraf optik (CN II),
• saraf okulomotor (CN III),
• saraf trochlear (CN IV),
• saraf trigeminal (CN V),
• saraf abducens (VI),
• saraf wajah (VII),
• saraf vestibulocochlear (VIII),
• saraf glossopharyngeal (IX),
• saraf vagus (X),
• saraf aksesori (XI),
• saraf hipoglosus (XII), saraf ini adalah motorik (III, IV, VI, XI, dan XII), sensorik
(I, II dan VIII) atau campuran (V, VII, IX, dan X).
2. Saraf tulang belakang
Saraf tulang belakang muncul dari segmen sumsum tulang belakang. Saraf tulang
belakang diberi nomor sesuai dengan segmen asal. Oleh karena itu, 31 pasang saraf
tulang belakang dibagi menjadi: 8 pasang serviks, 12 pasang toraks, 5 pasang
lumbal, 5 pasang sakral, dan 1 saraf tulang belakang tulang ekor. Saraf tulang
belakang mulai dari batang otak, memiliki kemampuan untuk menghasilkan
perintah tetapi hanya untuk proses yang tidak disengaja, yaitu refleks. Namun,
fungsi utamanya adalah menyampaikan informasi antara SSP dan periferal. Saraf
tulang belakang menginervasi seluruh tubuh, kecuali kepala.
3. Ganglia
Ganglion adalah kelompok badan sel saraf di luar SSP, yang berarti bahwa ganglion
adalah SST yang setara dengan inti subkortikal SSP. Ganglia dapat berupa motorik
sensorik atau viseral (otonom) dan distribusinya di dalam tubuh ditentukan dengan
jelas. Ganglia otonom bisa bersifat simpatis atau parasimpatis.

b. FISIOLOGI SISTEM SARAF


i. FUNGSI UMUM
(a) Fungsi umum system saraf pusat
Terdapat tiga fungsi utama dari system saraf pusat. Yang pertama yaitu sumsum
tulang belakang (spinal cord) memproses refleks, mengirimkan impuls saraf ke dan
dari otak. Yang kedua yaitu batang otak (brainstem), menerima input sensorik dan
mengawali output motorik, mengontrol proses kelangsungan hidup (misalnya,
respirasi, sirkulasi, pencernaan). Yang ketiga yaitu otak besar (serebrum) dan korteks
serebral, yang memproses, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi yang
terlibat dengan tingkat tertinggi kognisi, mengawali gerakan secara sadar, persepsi
sensorik, dan bahasa
(b) Fungsi umum system saraf tepi
System saraf tepi secara umum berfungsi untuk menerima rangsang, menghantarkan
informasi sensorik, dan membawa perintah motorik ke jaringan dan sistem perifer.
ii. MEKANISME IMPULS
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls yang diterima oleh reseptor dan
disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan pada efektor. Gerakan
terdiri atas gerak sadar dan refleks. Gerak sadar terjadi karena disengaja. Impuls yang
menyebabkan Gerakan ini disampaikan melalui reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke
otak, selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan berupa tanggapan dibawa
oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan efektor. Yang kedua yaitu
gerak refleks, yaitu gerak yang tidak disengaja. Gerak ini berjalan sangat cepat dan
tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan. Pada gerak ini impuls melalui
jalan pendek/jalan pintas yang disebut lengkung refleks, dimulai dari reseptor penerima
rangsang, kemudia diteruskan oleh saraf sensori ke saraf pusat, kemudian diterima oleh
sel saraf penghubung tanpa diolah oleh otak dan tanggapan langsung dikirim ke saraf
motor untuk disampaikan ke efektor yaitu otot ataupun kelenjar.

2. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin terdiri dari sel, jaringan, dan organ, secara kolektif disebut kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin ditemukan pada sebagian besar organ tubuh yang
mensekresikan hormon (pesan kimia) ke dalam cairan interstisial. Hormon kemudian
masuk ke dalam darah untuk dibawa ke jaringan dan organ lainnya dimana mereka
melakukan aksinya dengan mengubah fungsi seluler. Kelenjar endokrin disebut juga
sebagai kelenjar tidak berduktus. Kelenjar ini melepaskan hormonnya ke jaringan di
sekitarnya dan umumnya mereka memiliki banyak pembuluh darah dan limfatik yang
menerima hormon mereka. Ada dua jenis organ endokrin, yaitu organ endokrin primer yang
fungsi utamanya adalah sekresi hormon, dan organ endokrin sekunder dimana sekresi
hormon terjadi secara sekunder ke beberapa fungsi lainnya.

a. ANATOMI SISTEM ENDOKRIN


i. ORGAN YANG TERLIBAT
1. Hipotalamus dan kelenjar hipofisis
Secara bersama, hipotalamus dan kelenjar hipofisis berfungsi untuk mengatur
hampir setiap sistem tubuh. Hipotalamus adalah bagian dari otak dan mensekresikan
beberapa hormone yang Sebagian besar mempengaruhi kelenjar hipofisis.
Hipotalamus merupakan pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan
fungsinya melalui hormonal dan saraf. Hipotalamus berisi beberapa inti yang
mengontrol fungsi penting untuk homeostasis fisiologis (pemeliharaan
keseimbangan fungsi tubuh).
Kelenjar hipofisis memiliki struktur seperti kacang yang terhubung ke hipotalamus
oleh tangkai kecil dari jaingan yang disebut infundibulum. Kelenjar hipofisis terbagi
ke dalam dua bagian yang berbeda secara struktur dan fungsi. Pertama yaitu lobus
anterior (adenohipofisis) yang berasal dari jaringan epitel kelenjar, dan kedua yaitu
lobus posterior (neurohipofisis) yang berasal dari jaringan saraf, dimana setiap lobus
mensekresikan hormone.
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid/kelenjar gondok berbentuk kupu-kupu terletak di leher anterior, pada
trakea inferior terhadap laring. Kelenjar tiroid melepaskan dua bentuk hormon tiroid,
yaitu tiroksin (T4) sebagai hormone utama yang disekresikan dan diubah menjadi
triiodotironin (T3), keduanya membutuhkan iodin untuk pembentukannya.
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah kelenjar kecil yang terletak pada permukaan superior
kelenjar tiroid. Hormone paratiroid adalah hormon polipeptida yang penting dalam
mengontrol dan mengatur kadar kalsium dalam darah. Kontrol akurat kadar kalsium
adalah sangat penting, karena homeostasis Ca2+ adalah esensial untuk berbagai
fungsi meliputi transmisi impuls saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah.
Jaringan target utamanya adalah tulang, ginjal, dan usus kecil. Saat produksi hormon
paratiroid tidak tepat akan mengakibatkan penurunan kadar kalsium darah sehingga
terjadi hipokalsemia.
4. Kelenjar Adrenal
Sepasang kelenjar adrenal juga dikenal sebagai kelenjar suprarenal, karena terletak
di atas ginjal dalam ruang retropeneal. Setiap kelenjar terdiri dari dua bagian: medula
bagian dalam, yang menghasilkan epinefrin dan norepinefrin (adrenalin dan
noradrenalin), dan korteks luar, yang menghasilkan hormon steroid. Semua jenis
stres meliputi emosi dan trauma fisik memicu hipotalamus untuk merangsang
kelenjar adrenal.
5. Ovarium dan Testis
Gonad adalah organ yang menghasilkan gamet, sperma pada pria, dan osit pada
wanita. Selain sebagai fungsi reproduksi, gonad juga mensekresikan hormon.
Ovarium mensekresikan beberapa hormon steroid meliputi estrogen dan
progesteron. Hormon seks wanita bersama dengan FSH dan LH dari hipofisis
anterior mengatur siklus menstruasi, mempertahankan kehamilan dan
mempersiapkan kelenjar mamma untuk laktasi, serta menjaga karakteristik seks
wanita.
Gonad laki-laki, testis, kelenjar oval yang terletak di skrotum. Hormon utama yang
dihasilkan dan disekresi oleh testis adalah testosteron, yaitu androgen atau hormon
seks pria. Testosteron merangsang testis sebelum kelahiran, mengatur produksi
sperma, dan merangsang perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks
sekunder pria, seperti pertumbuhan janggut dan pendalaman suara.
6. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk biji pinus kecil ditemukan antara kedua
belahan otak yang melekat pada bagian atas talamus di dekat bagian atas ventrikel
ketiga. Kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin (terutama pada malam hari).
7. Kelenjar timus
Kelenjar timus adalah massa limfoid yang ditemukan di bawah tenggorokan di atas
jantung. Kelenjar timus berfungsi menghasilkan timosin dan fungsi lainnya berperan
dalam pemrograman limfosit tertentu sehingga dapat menjalankan peran
protektifnya di dalam tubuh.
8. Kelenjar pancreas
Pankreas adalah bagian dari sistem gastrointestinal yang membuat dan
mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam usus, dan juga organ endokrin yang
membuat dan mengeluarkan hormon ke dalam darah untuk mengontrol energi
metabolisme dan penyimpanan di seluruh tubuh. Pankreas endokrin adalah bagian
dari pancreas (pulau langerhans) yang membuat dan mengeluarkan insulin,
glukagon, dan somatostatin ke dalam darah.
ii. MACAM-MACAM HORMON
1. Growth hormone-releasing hormone (GHRH): meningkatkan sekresi hormone
pertumbuhan
2. Growth hormone-inhibiting hormone (GHIH)/somatostatin: menurunkan sekresi
hormone pertumbuhan
3. Thyrotropin releasing hormone (TRH): meningkatkan sekresi hormone TSH
4. Corticotropin releasing hormone (CRH): meningkatkan sekresi hormone
adrenokortikotropik
5. Gonadotropin releasing hormone (GnRH): meningkatkan sekresi hormon luteinizing
hormone dan follicle stimulating hormone
6. Prolactin-releasing hormone (PRH): meningkatkan sekresi prolactin
7. Hormon antidiuretik (ADH): menurunkan diabetes insipidus, meningkatkan
penyerapan air
8. Oksitosin: meningkatkan kontraksi pada uterus, pengeluaran ASI
9. Hormon pertumbuhan (GH)/somatotropin: Meningkatkan pertumbuhan jaringan
10.Corticotropin releasing hormone (CRH): meningkatkan sekresi hormone tiroid
11.Lipotropin: meningkatkan pemecahan lipid
12.Melanocyte stimulating hormone (MSH): Meningkatkan produksi melanin di
melanosit sehingga membuat warna kulit menjadi lebih gelap
13.Follicle-stimulating hormone (FSH): Pematangan folikel dan sekresi estrogen di
ovarium dan produksi sel sperma di testis
14.Luteinizing hormone (LH): Ovulasi dan produksi progesteron di ovarium dan
sintesis testosteron dan dukungan untuk produksi sel sperma di testis
15.Prolaktin: Produksi ASI pada wanita menyusui
16.Hormone tiroid: mempertahankan tekanan darah, sangat penting untuk janin, pasca
kelahiran, dan pertumbuhan dan perkembangan masa pubertas.
17.Tiroksin (T4) dan triodotironin (T3): Meningkatkan laju metabolisme dan
merangsang aktivitas saraf
18.Calcitonin (CT): Mengurangi kadar Ca2+ darah dengan meningkatkan deposit Ca2+
di tulang
19.Parathyroid hormone (PTH): Meningkatkan kadar Ca2+ darah dengan meningkatkan
pelepasan Ca2+ dari tulang dan reabsorpsi Ca2+ oleh ginjal
20.Aldosteron: mengatur homeostasis dari dua ion mineral utama yaitu ion natrium
(Na+) dan kalium (K+), dan juga membantu mengatur tekanan dan volume darah.
21.Glukortikoid: membantu metabolisme dan resistensi terhadap stress
22.Testosterone: Membantu spermatogenesis, perkembangan genital, dan memelihara
fungsi organ
23.Estrogen: membantu perkembangan fungsi uterus dan kelenjar payudara untuk
laktasi, memelihara kehamilan pematangan genital, dan siklus menstruasi
24.Ralaxin: Meningkatkan fleksibilitas jaringan ikat di area pelvis, khususnya simfisis
pubis selama kehamilan dan membantu mendilatasi serviks saat persalinan
25.Melatonin: menghambat sekresi hormon gonadotropin LH dan LSH dari kelenjar
hipofisis anterior, sehingga menghambat fungsi sistem reproduksi.

c. FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN


i. MEKANISME KERJA DAN FUNGSI HORMON
Hormon merupakan zat perantara kimiawi jarak jauh yang secara spesifik disekresikan
ke dalam darah oleh kelenjar endokrin sebagai respon terhadap sinyal yang sesuai.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan” melalui aliran darah ke berbagai sel,
kemudian menerjemahkan "pesan” sebagai tindakan. Saat hormon tiba pada sel
targetnya, hormon berikatan pada area spesifik yang disebut reseptor. Hormon bekerja
mempengaruhi reaksi kimia atau metabolik di dalam sel. Hasil akhir dari semua ini
adalah untuk mempertahankan homeosatsis. Hormon dihasilkan tubuh dalam jumlah
yang sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas tertentu dalam
tubuh. Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu, hormon
diproduksi hanya apabila dibutuhkan. Hormon bekerja lambat dan pengaruh hormon
tidak spontan seperti pada pengaturan oleh syaraf.
Hormon dapat menghasilkan satu atau lebih perubahan:
1. Merubah permeabilitas membran plasma atau potensial membran atau keduanya
melalui pembukaan atau penutupan kanal ion
2. Menstimulasi sintesis enzim atau protein lainnya dalam sel.
3. Mengaktifkan atau menonaktifkan enzim
4. Menginduksi aktivitas sekresi
5. Menstimulasi mitosis
• SUMBER RUJUKAN

1. Widowati, H., & Rinata, E. (2020). Buku Ajar Anatomi. Umsida Press, 1-230.
2. Chalik, R. (2016). Anatomi fisiologi manusia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai