Anda di halaman 1dari 5

Nama : Frishila Indriyani

NIM : 4443220087

Kelas : 1C

SISTEM SARAF DAN SISTEM ALAT GERAK

A. Sistem Saraf Manusia


Sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf
pusat, pemrosesan impuls saraf dan pemberi tanggapan rangsangan. Sistem atau susunan
saraf yaitu salah satu bagian terkecil dari organ dalam tubuh, tetapi merupakan bagian
yang paling kompleks. Alur informasi pada sistem saraf manusia dapat dipecah secara
skematis menjadi tiga tahap, suatu stimulus eksternal atau internal yang mengenai organ-
organ sensorik akan menginduksi pembentukan impuls yang berjalan ke arah susunan
saraf pusat (SSP) (impuls afferent), terjadi proses pengolahan yang komplek pada SSP
(proses pengolahan informasi) dan sebagai hasil pengolahan, SSP membentuk impuls
yang berjalan ke arah perifer (impuls efferent) dan mempengaruhi respons motorik
terhadap stimulus.
 Susunan Sistem Saraf

Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi yang terdiri dari saraf pusat (otak dan medula
spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal) dan secara fisiologi yaitu saraf otonom dan
saraf somatik.

 Sistem Saraf Pusat

Susunan saraf pusat (SSP) yaitu otak (ensefalon) dan medula spinalis, yang merupakan pusat
integrasi dan kontrol seluruh aktifitas tubuh. Bagian fungsional pada susunan saraf pusat
adalah neuron akson sebagai penghubung dan transmisi elektrik antar neuron, serta
dikelilingi oleh sel glia yang menunjang secara mekanik dan metabolic

1) Otak

Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala
kegiatan manusia yang terletak di dalam rongga tengkorak. Bagian utama otak adalah
otak besar (cerebrum), otak kecil (cereblum) dan otak tengah. Ciri-Ciri:

o Merupakan pusat kendali tubuh


o Bobot otak lebih kurang adalah 2% dari total berat badan (1 -1,5 kg)
o Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
o Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum
o Terdapat jaringan kelabu (gray matter) bagian saraf pusat yang mengandung
serabut saraf yang tidak bermyelin dan putih (white matter) bagian saraf pusat
yang mengandung serabut saraf yang bermyelin.
o Dilindungi oleh tengkorak Dilindungi oleh 3 lapisan (meninges) :
a. Duramater(lap. luar): terdiri atas jaringan penghubung, pembuluh darah,
dan saraf
b. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis
c. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf & pembuluh darah.
o Antara duramater dan piamater terdapat lapisan arachnoid
o Memiliki cairan cerebrospinalis
o Disekresi oleh pleksus khoroid ke ventrikel-ventrikel di otak
o Cairan bening/seperti air Sebagai penahan goncangan
o Tempat pertukaran nutrien antara darah dan sistem saraf
o Digunakan untuk deteksi penyakit meningitis.

 Otak besar

Merupakan bagian terbesar otak sebagai pusat pengendali kegiatan tubuh yang
disadari. Terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kanan dan kiri. Tiap belahan
tersebut terbagi menjadi 4 lobus yaitu frontal, parietal, okspital, dan temporal.
Sedangkan disenfalon adalah bagian dari otak besar yang terdiri dari talamus,
hipotalamus, dan epitalamus

 Otak belakang atau kecil

Bagian otak terbesar kedua, bagian otak belakang berada di bawah serebrum,
pada belakang tengkorak. Berperan dalam koordinasi otot & menjaga
keseimbangan sikap tubuh, menghubungkan Impuls-impuls dari sentuhan dan
tekanan, susunan substansi kelabu dan putih, hemisfer serebeli mengendalikan
tonus otot.

2) Medula Spinalis ( Sumsum Tulang Belakang)


Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, terbagi
menjadi dua lapis yaitu lapisan luar berwarna putih (white area) dan lapisan dalam berwarna
kelabu (grey area). Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik
dan saraf penghubung yang berfungsi sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta
sebagai pusat pengatur gerak reflex. Mekanisme gerak reflek refleks :
• Cepat, otonom, respon yang tidak disadari
• Hasil dari reflex arcs/lengkung refleks – jalur saraf terpendek

o Saraf Spinal

Saraf spinal adalah saraf gabungan motorik dan sensorik, , membawa informasi ke korda
melalui neuron aferen dan meninggalkan melalui eferen, memiliki 31 pasangg saraf.

o Saraf Kranial

12 pasang saraf kranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa dari saraf
tersebut hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagian besar tersusun dari serabut
sensorik dan motorik.

o Saraf Autonom
Sistem saraf otonom mengatur jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari. Jaringan dan
organ tubuh yang diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.
Fungsi dari system saraf simpatik dan parasimpatik saling berbalikan.

 Sel-Sel Pada Sistem Saraf

Sel saraf berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls dari panca indera menuju otak
yang selanjutnya oleh otak akan dikirim ke otot. Sedangkan sel glial berfungsi sebagai pemberi
nutrisi pada neuron.

 Sel Saraf Neuron


Bertanggung jawab untuk proses transfer informasi pada sistem saraf.

i. Neuron Sensorik (Neuron aferen)

Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari reseptor (alat indera) menuju ke otak
atau sumsum tulang belakang.

ii. Neuron Motorik (Neuron eferen)

Berfungsi membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke
efektor (otot atau kelenjar).

iii. Gerak Sadar


Reseptor → saraf sensorik → saraf pusat (otak) → saraf motorik → efektor
Reseptor.

iv. Gerak Refleks


Reseptor → saraf sensorik → saraf pusat (sumsum tulang belakang)→ saraf
motorik → efektor Reseptor.

 Sel penyokong atau Neuroglia (Sel Glial)


adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat.

 Mekanisme Jalannya Impuls


Impuls dapat merambat dan mengalir melalui sel saraf, muatan di bagian luar membran sel
saraf adalah positif, sedangkan muatan di bagian luar adalah negatif. Ketika sel-sel saraf
dirangsang, polarisasi membran berubah dan polarisasi dibalik, proses pembalikan berulang,
menciptakan reaksi berantai. Pada neuron yang tidak bermielin, impuls berjalan menuruni akson,
dalam neuron berlapis mielin, impuls "melompat" dari nodus Ranvier ke nodus ranvier lainnya.
Neuron yang berakhir di tonjolan sinaptik disebut neuron prasinaps. Membran dendritik
terminal dari neuron berikutnya untuk membentuk sinapsis disebut neuron pascasinaps. Ketika
impuls mencapai terminal neuron presinaptik, vesikel sinaptik bermigrasi dan menyatu dengan
membran neuron presinaptik. Vesikel sinaptik kemudian melepaskan neurotransmiter.

B. Sistem Saraf Hewan

 Planaria: Sistem Saraf Tangga Tali


 Sistem saraf pusat cacing pipih terdiri atas otak kecil yang terdiri atas dua belahan,
terletak di bagian kepala dan dua tali saraf yang memanjang sepanjang tubuhnya.
 Sistem saraf tepi terdiri atas saraf-saraf yang tersusun secara transversal (melintang)
yang menghubungkan tali saraf dan saraf-saraf yang lebih kecil, tersebar di seluruh
bagian tubuh.

 Insekta: Saraf Tepi

 Aves

 Amfibi

 Reptil : Reptil memiliki otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, Hemisfer
serebral, 2 lobus optikus, serebellum, dan medulla oblongata yang melanjut ke korda
saraf. Di bawah hemisfer Serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus,
infundibulum, Dan hipofisis. Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-Pasangan
syaraf spinal menuju ke somit-somit (ruasprimer) tubuh.

 Pisces : Sistem saraf pada ikan berupa gurat sisi, yang merupakan suatu saluran dibawah
kulit yang mempunyai saluran keluar tubuhnya. Dipermukaan tubuhnya saluran-saluran
itu merupakan lubang-lubang membentuk barisan dalam satu garis. Pada saluran gurat
sisi terdapat rambut-rambut sensoris yang letaknya teratur disebut neuromast. Neuromast
ini mempunyai kepekaan terhadap tekanan dan arus air. Selain itu juga untuk mengetahui
obyek yang bergerak berupa mangsa atau yang memangsanya.

C. Sistem Gerak Manusia


Terdiri dari dua, yaitu sistem gerak aktif dan sistem gerak pasif. Tulang sebagai alat
gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.
 Fungsi Tulang
a) Alat gerak pasif.
b) Memberi bentuk tubuh.
c) Melindungi alat-alat atau bagian tubuh yang lunak.
d) Tempat melakatnya otot-otot rangka.
e) Tempat pembentukan sel darah dan penimbunan mineral.
 Pada manusia rangka tubuh dibagi menjadi dua yaitu rangka aksial dan apendikular.
Rangka aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk dan tulang
dada. Rangka apendikular terdiri atas tulang gelang bahu, tulang gelang panggul dan
tulang anggota gerak.
 Menurut jenisnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
 Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang
pipa.
 Hubungan antartulang disebut artikulasi (persendian) yang dikelompokkan menjadi
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

Anda mungkin juga menyukai