System regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem endokrin/hormon, dan indra. Sistem
saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon bekerja lambat
dalam.Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron).Sel saraf terdiri dari badan sel, inti sel, akson,
dendrit, selubung myelin, sel Schwann, dan nodus ranvier.Sel saraf yang berfungsi menerima
rangsang (reseptor) disebut saraf sensori.Sel saraf yang membawa rangsang dari otak menuju ke
efektor disebut saraf motori.Sedangkan sel saraf yang menghubungkan neuron sensori dan
neuron motori disebut neuron intermediat.
Penghantaran impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu melalui perubahan
muatan listrik pada sel saraf dan melalui sinapsis gerakan ada manusia dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Pada gerak biasa, rangsang melalui jalur neuron sensori-
interneuron-otak-neuron motori-efektor.sedangkan gerak refleks tidak melalui otak tetapi melalui
sumsum tulang belakang.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.Sistem saraf pusat terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang.Otak terbagi menjadi otak besar (serebru), otak kecil
(serebelum), jembatan varol, dan medulla oblongata (sumsum lanjutan).Setiap bagian otak
memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengatur kerja tubuh.Otak besar berfungsi sebagai
pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, kenisfan, dan interpretasi kesan.Otak kecil sebagai pusat
keseimbangan dan koordinasi motor/gerakan.Medulla oblongata berfungsi untuk mengatur
denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik,
batuk, dan bersin.
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang berasak dari saraf-saraf yang keluar dari otak dan
sumsum tulang belakang.Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf simpatetik dan
parasimpatetik.Kerja kedua sistem saraf ini selalu berlawanan antagonis).
Sistem endokrin (hormon) pada manusia terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin, yang terdiri dari
kelenjar hipofisis, pineal, hipotalamus, tiroid, paratiroid, timus, adrenal, pancreas, dan kelamin
(testis dan ovarium).
Alat indra pada manusia ada lima macam, yaitu indra penglihat (mata), pencium (hidung),
pendengar (telinga), pengecap (lidah), peraba dan perasa (kulit).
Reseptor pada mata disebut sel konus (kerucut) dan sel basilus (batang).Reseptor pada rongga
hidung adalah sel-sel olfaktori.Reseptor pada teminga adalah organ korti.Reseptor pada lidah
adalah tunas-tunas pengecap.Reseptor pada kulit adalah korpuskula pacini, ujung saraf ruffini,
ujung saraf Krause, dan korpuskula meissner.
Pemakaian narkotika dapat mengganggu kerja sistem saraf.Narkoba dapat digolongkan menjadi
stimulan (perangsang, seperti amfetamin dan kokain), depresan (penenag, seperti barbiturat,
opium, morfin), dan halusinogen (mempegaruhi persepsi penglihatan dan pendengaran subjek
dan juga peningkatan respon emosional.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan.Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh.Iritabilitas memungkinkan makhluk
hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya.Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf
tepi).Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer
terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.Sistem saraf mempunyai tiga fungsi
utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi
yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
STRUKTUR SARAF
Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial.
Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra
menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel
gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron.Sel saraf
adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan).Setiap satu sel saraf
(neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson. Berikut
adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:
1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit),
berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau
jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi
untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di
antara dua segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit
(akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain,
sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit
di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson
terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang
disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang
berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf.Ujung dendrit dan ujung akson lah
yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel
saraf (neuron) yaitu:
1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang
datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan
meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson
pendek, dan dendritnya panjang.
2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf
dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai
dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum
tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau
meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
2. Sel Glial ,Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf.Macam-macam
neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.
A. . PenghantaranImpulsmelaluiSinapsis
Penghantaran impuls saraf melewati sinapsis dibantu oleh senyawa kimia yang disebut
neurotransmiter, seperti: asetilkolin, norepinefrin, dopamin, dan serotonin.
B. Penghantaran impuls saraf melalui sel saraf
Perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf
mengakibatkan mengalirnya impuls dalam serabut saraf tersebut.
C. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi dan mengatur
hormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh. Sistem ini tumpang tindih
dengan system saraf dan tanggung jawabnya meliputi metabolisme, pertumbuhan, dan
perkembangan seksual.
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-
organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu
tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar
keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar – kelenjarEndokrin :
1. Pengertian
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur
bertulang (sela tursika) di dasar otak.Sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang
yang sangat kecil untuk mengembang.
Hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya.Hipofisa
dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat di atas hipofisa.Hipofisa
memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan), dan lobus posterior (belakang).
a. Hipofisa Anterior
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa lobus anterior dan fungsinya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Mempengaruhi
2. Luteinizing Hormone pematangan folikel dalam
(LH) ovarium dan
menghasilkan progestron
Hormone gonadotropin
pada pria :
Merangsang terjadinya
1. FSH spermatogenesis (proses
pematangan sperma)
Hormon Fungsi
MSH (Melanosit Stimulating Hormon) Mempengaruhi warna kulit individu,
dengan cara menyebarkan butir melanin,
apabila hormon ini banyak dihasilkan maka
menyebabkan kulit menjadi hitam.
Hormon Fungsi
Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada
rahim wanita selama proses melahirkan
Hormon ADH Menurunkan volume urine dan
meningkatkan tekanan darah dengan cara
menyempitkan pembuluh darah
1. Pengertian
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal.Disebut
juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal.Dan kadang juga disebut sebagai
kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal.Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar
suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
a. Korteks (Bagian Luar)
Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu glucocorticoid, mineralcorticoid,
dan Gonadocorticoid.
Mineralcorticoid, mengatur kadar garam dalam darah dengan cara pengaturan ekskresi urine
dan keringat. Mekanismenya hormon ini merangsang reabsopsi ion-ion Na+ dan CI- dalam
tubulus ginjal, dan dapat mempertahankan tekanan osmotik selalu tinggi, sehingga volume dan
tekanan darah menjadi normal.
Glucocorticoid, menaikkan kadar gula darah, pengubahan protein menjadi glikogen di hati
dan selanjutnya mengubahnya menjadi glukosa. Hormon glucocorticoid bekerja pada saat tubuh
dalam kondisi stres.
1) Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa
sehingga tekanan darah meningkat.
2) Mempercepat metabolisme pemecahan glikogen (glikogenolisis ) dalam hati sehingga
menaikkan kadar gula darah.
1. Pengertian
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga
dikenal dengan pulau – pulau langerhans.
d. Sel F
Memproduksi polipeptida pankreas.
Terlihatpucat, umumnya tidak bergranula dan terletak di tengah di antara sel β.
1. Pengertian
Kelenjar lambung menghasilkan beberapa enzim, seperti pepsin, rennin dan HCL atau asam
klorida.Pepsinogen yang diaktifkan asam lambung merupakan cikal bakal enzim
pepsin.Keluarnya asam lambung dipengaruhi oleh gerak reflex yang timbul ketika masuknya
makanan ke dalam lambung.
b. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum.Pembentukannya dirangsang oleh LH dan
berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
D. SISTEM INDRA
Sistem Indra pada Manusia|Keadaan lingkungan sekitar dapat diperoleh melalui indra
kita, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit merupakan sistem indra manusia. Informasi
tersebut dihantarkan ke otak untuk diolah dan diartikan sehingga kita dapat melihat, mendengar,
mencium, mengecap, dan meraba. Jadi, masing-masing alat indra memiliki kepekaan terhadap
rangsangan dari luar atau juga disebut reseptor Alat indra kita memiliki bagian yang dapat
menerima rangsang berupa ujung-ujung saraf sensorik atau sel-sel reseptor. Satu macam reseptor
hanya mampu menanggapi satu macam rangsangan. Rangsangan yang diterima oieh sel reseptor
terlebih dulu diubah menjadi impuls saraf, kemudian dihantarkan ke pusat susunan saraf melalui
serabut saraf sensorik. Di dalam pusat susunan saraf, impuls saraf tersebut diolah dan diartikan
sehingga kita mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita. Setelah itu, otak memerintahkan jenis
tanggapan yang akan diberikan. Perintah dan otak disampaikan ke Otot atau kelenjar sebagai
efektor yang bertugas memberi tanggapan terhadap rangsang tersebut.
A. Mata
Mata merupakan indra kita yang paling penting. Di dalamnya terdapat reseptor khusus
untuk mengenali perubahan cahaya dan warna. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Adapun bagian luar bola mata dilindungi oleh kelopak,
kelenjar air mata, dan bulu mata agar tidak adanya gangguan dan penyakit pada mata.
Apabila debu masuk ke dalam mata secara tiba-tiba, dengan cepat mata berkedip dan
banyak mengeluarkan air mata. Makin cepat berkedip, air mata yang dihasilkan makin banyak.
Dengan demikian, debu yang masuk ke mata dapat mudah dikeluarkan. Selain itu, air mata
mengandung zat yang dapat membunuh bakteri.
MEKANISMENYA
Kornea - Aqueous Humour – Pupil– Lensa - Vitreous Humour - Retina
1). Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat berwarna putih buram, tidak tembus cahaya, dan
tersusun dan jaringan ikat dengan serat yang kuat. Lapisan sklera membentuk dinding yang
mengelilingi bola mata. Bagian dari mata yang berwarna putih sesungguhnya merupakan sklera.
Bagian depan (anterior) sklera yang tampak menggembung dan transparan disebut kornea.
Kornea mempunyai selaput pelindung yang disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap
iritasi. Iritasi pada konjungtiva menyebabkan peradangan yang dinamakan konjungtivitis.
2). Selaput Pembuluh
Selaput pembuluh (koroid) adalah lapisan tengah yang berwarna cokelat kehitaman
sampai hitam. Lapisan ini banyak berisi pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen pada
retina. Warna gelap pada koroid dapat berfungsi untuk mencegah adanya pemantulan sinar.
Dibagian depan koroid membentuk tirai berpigmen yang dinamakan iris (selaput pelangi).
Pigmen pada iris inilah yang menentukan wama kornea mata. Di bagian tengah selaput pelangi
terdapat lubang untuk mengatur banyak sedikitnya (intensitas) cahaya yang masuk ke mata,
dinamakan pupil (anak mata). Pupil mampu melebar dan menyempit karena kerja otot pada
selaput pelangi tersebut. Apabila cahaya meredup, pupil melebar agar lebih banyak cahaya yang
masuk. Sebaliknya, apabila cahaya kuat, lubang pupil menyempit.
3). Lensa
Lensa mata terletak di belakang selaput pelangi. Lensa akan mencembung ketika melihat
benda yang dekat dan memipih ketika melihat benda yang jauh. Kemampuan mencembung dan
memipih lensa itu bertujuan agar bayangan tepat jatuh pada bintik kuning. Kemampuan lensa
mata untuk mencembung dan memipih disebut daya akomodasi.
Apabila seberkas cahaya yang melewati pupil telah sampai pada lensa mata, otot lensa akan
mengubah bentuknya untuk memfokuskan bayangan agar jatuh tepat pada retina. Untuk
memfokuskan bayangan dari benda yang jauh, lensa menjadi lebih pipih, sedangkan untuk
memfokuskan bayangan benda yang dekat, lensa lebih mencembung.
4). Retina
Retina adalah selaput tipis yang banyak mengandung ujung-ujung saraf penglihat.
Terdapat dua macam sel penglihat, yaitu sel-sel berbentuk batang (basilus/rod) dan sel-sel
kerucut (konus). Pada manusia, sel-sel batang berjumlah sekitar 115 juta, sedangkan sel-sel
kerucut berjumlah sekitar 6,5 juta. Sel-sel batang peka terhadap cahaya sehingga memungkinkan
kita melihat dalam keadaan remang-remang, tetapi tidak dapat membedakan warna. Sel-sel
berbentuk kerucut aktif dalam sinar yang kuat dan peka terhadap detail dan warna. Sel-sel
kerucut ini banyak terdapat di bagian tengah bintik kuning. Sel saraf menghubungkan sel batang
dan sel kerucut ke saraf penglihat yang menghantarkan rangsangan menuju ke pusat penglihat di
otak.
Bagian dan retina yang paling peka terhadap rangsang cahaya dinamakan bintik kuning (fovea).
Agar benda dapat dilihat, bayangan harus jatuh tëpat pada bintik kuning tersebut. Adapun bagian
dari retina yang sama sekali tidak peka terhadap rangsang cahaya dinamakan bintik buta. Bagian
itu merupakan tempat keluarnya serabut-serabut saraf mata. Apabila bayangannya jatuh pada
bintik buta, benda yang diamati tidak terlihat.
B. Telinga
Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima rangsang berupa suara
(fonoreseptor). Selain berfungsi sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai alat
keseimbangan. Telinga tersusun atas telinga bagian luar, telinga bagian dalam, telinga bagian
tengah.
a. Telinga bagian luar
Pada bagian ini terdapat daun telinga dan saluran telinga luar. Telinga bagian luar berfungsi
menangkap getaran bunyi.
b. Telinga bagian tengah
Pada bagian ini terdapattulang-tulang pendengaran dan saluran eustachius. Tulang-tulang
pendengaran terdiri dari martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Saluran
eustachius berfungsi menyamakan tekanan luar dengan telinga tengah.
c. Telinga bagian dalam
Telinga bagian dalam sendiri dari beberapa bagian berikut.
1). Alat keseimbangan yang terdiri dari kanalis semisirkularis, sarkulus, dan utrikulus.Bagian-
bagian tersebut berhubungan dengan saraf otak VII.
3). Koklea/rumah siput, saluran koklea berisi cairan limfe dan terdapat ujung saraf pendengaran
yang menghubungkan koklea dengan otak.
Bagian-bagiantelinga :
C. Hidung
Bau harum bunga atau parfum dan bau busuk merupakan molekul bahan kimia yang
berbentuk uap dan mengapung di udara. Bau dapat dikenali melalui indra pencium, di dalam
rongga hidung. Bau yang terhirup ke dalam rongga hidung akan diterima ujung-ujung saraf
pencium (epitelium olfaktori) yang dilapisi oleh mukus (lendir bening). Sel saraf pencium
memiliki rambut-rambut getar (silia) yang menjulur ke dalam mukus untuk menerima rangsang
bau.
Mukus berfungsi melarutkan molekul bau sehingga dapat diterima oleh rambut-rambut
getar. Bau diterima oleh sel saraf olfaktori, kemudian diteruskan ke otak dalam bentuk impuls
saraf sehingga kita dapat mengenal/mengindra bau. Pada umumnya, orang dapat membedakan
lebih dan 3.000 jenis zat kimia melalui baunya. Bahkan, orang yang terlatih mampu
membedakan 10.000 jenis bau.
Struktur Hidung
Indera pembau dan indera pengecap merupaka suatu sistem kemoreseptor yang sangat peka.
Indera pembau dibangun oleh jaringan epitel olfaktori dan sel-sel reseptor olfaktori. Sel olfaktori
merupakan sel-sel saraf yang terdapat didalam lapisan mukus atau lendir jaringan epitel rongga
hidung bagian atas. Reseptor olfaktori memiliki rambut-rambut olfaktori yang terbenam pada
lapisan mukus. Rambut-rambut olfaktori merupakan penonjolan dari dendrit, sedangkan ujung
yang lainnya merupakan akson membentuk sinapsis dengan sel saraf lain di dalam bulbus
olfaktori (otak). Pada rambut-rambut olfaktori terdapat protein reseptor bau.
Bau bahan kimia yang terhirup bersama udara (berupa gas) tidak langsung naik ke bulbus
olfaktori, melainkan berdifusi di dalam lapisan mukus dan berikatan dengan reseptor pada
dendrit. Selanjutnya sel-sel reseptor olfaktori teransang dan menimbulkan impuls-impuls saraf
yang kemudian dikirim oleh saraf olfaktori ke pusat penciuman (otak). Di otak informasi bau
diolah atau diterjemahkan sehingga menimbulkan sensasi bau.
Otak dapat mengingat aroma tertentu karena tabung olfaktori berhubungan langsung dengan
pusat emosi dan memori di otak. Misalnya, saat mencium bau parfum tertentu kita akan ingat
pada seseorang yang pernah memakai parfum tersebut.
D. Lidah
Lidah adalah indra pengecap yang peka terhadap rasa dari zat yang terlarut. Pada
permukaan lidah tersebar ujung-ujung saraf pengecap yang terkumpul dalam bentuk kuncup-
kuncup (simpul) pengecap. Kuncup-kuncup pengecap terletak dicelah-celah tonjolan lidah
(papila). Berdasarkan bentuknya, papila dibedakan menjadi papila benang, papila payung
(bentuk jamur), dan papila sirkumvalata (bentuk dataran dikelilingi parit).
Kuncup pengecap dapat membedakan empat cita rasa dasar, yaitu manis, asam, asin, dan
pahit. Rasa manis dan asin dideteksi pada ujung lidah, rasa asam di tengah sisi-sisi lidah, dan
rasa pahit di bagian belakang. Kuncup pengecap di lidah dapat menerima rangsangan rasa suatu
zat dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, makanan harus dikunyah dan dibasahi dengan ludah
terlebih dahulu agar dapat dinikmati rasanya. Makanan yang sudah mengalami proses
pencernaan di rongga mulut menghasilkan bahan kimia yang larut dalam ludah. Bahan kimia
tersebut masuk ke dalam bentuk impuls saraf kesaraf gustatori, kemudian meneruskannya ke
otak.
Cita rasa timbul saat kita mengecap makanan, sesungguhnya merupakan perpaduan
antara rasa dan bau. Sel penerima rasa terletak di lidah. Pada waktu kita mengunyah makanan,
sel-sel penerima (reseptor) di lidah dan hidung menyampaikan informasi masing-masing ke otak.
Kemudian, otak menerima kesan rasa dan bau yang disampaikan oleh indra pengecap (lidah) dan
indra pencium (hidung). Cita rasa makanan yang lezat selalu didahului oleh baunya. Ketika
rongga hidung tersumbat oleh lendir karena pilek dan flu, makanan yang kita makan akan
kehilangan sebagian cita rasanya.
Indera pengecap pada manusia terutama terdapat pada lidah. Selain itu indera pengecap juga
terdapat pada langit-langit yang lunak dan epiglotis. Indera pengecap merupakan kemoreseptor
yang mendeteksi bahan kimia yang masuk melalui makanan dan minuman.
Indera pengecap dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap (Taste buds).
Pada lidah terdapat lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar di permukaan atas dan
sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertananm di bagian epitel lidah dan bergabung
dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papila.
Kuncup pengecap tersusun dari sel pendukung dan sel pengecap yang bentuknya memanjang
dan memiliki mikrovili. Pada mikrovili terdapat reseptor molekul protein yang menyebabkan
otak dapat mengenali lima pengecap dasar yaitu manis, asam, pahit dan asin.
E. Kulit
Kulit merupakan indra peraba yang memiliki reseptor khusus yang peka terhadap tekanan,
sentuhan, panas, dingin, dan rasa nyeri. Dengan reseptor tersebut, kita mampu membedakan
rabaan keras atau halus, rasa sakit atau tidak, dan membedakan panas dan dingin.
Kulit tersusun dan tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan lapisan subkutan
(hipodermis). Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung.
Dermis merupakan lapisan tengah kulit. Di dalanmya terdapat kelenjar keringat, kelenjar
minyak, folikel rambut, pembuluh darah, serta sel-sel saraf khusus yang berkaitan dengan fungsi
kulit sebagai indra peraba. Lapisan subkutan merupakan lapisan paling dalam pada kulit atau
disebut lapisan bawah kulit. Di dalam lapisan itu terdapat jaringan lemak yang berfungsi untuk
menghangatkan tubuh.
Ujung jari mengandung Iebih dari 1.000 jenis reseptor, sedangkan punggung tangan
hanya sedikit. Orang buta dapat membaca huruf timbul (braile) karena kepekaan ujung-ujung
jarinya. Letak ujung saraf perasa sakit menjalar masuk ke daerah epidermis. Saraf tersebut sangat
penting .untuk keselamatan kita karena memperingatkan tubuh dari bahaya yang lebih besar.
Ujung reseptor untuk tekanan berada di bagian dermis yang jauh dan permukaan kulit.