Anda di halaman 1dari 18

SISTEM SARAF

BY:
TIARA OKTARINI
MINADIA PURWANI
NURUL AFFIZA
Sistem Saraf

Struktur sel Sistem saraf Sistem saraf


saraf pusat tepi

Penghantar
Kelainan
rangsangan
pada sistem
saraf

Proses
terjadi gerak
Apa itu sistem saraf ?
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan
impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau
neuron.
Apa fungsi sistem saraf ?
• Menerima rangsangan (oleh indera)
• Meneruskan impuls saraf ke sistem saraf
pusat (oleh saraf sensorik)
• Mengolah rangsangan untuk menentukan
tanggapan (oleh sistem saraf pusat)
• Meneruskan rangsangan dari sistem saraf
pusat ke efektor (oleh saraf motorik).
1. Struktur Sel Saraf

• Sel Saraf (Neuron)


1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang dari pada
dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke
neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi
untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan
di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit
(akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain,
sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit
di sel saraf lainnya.
Menurut fungsinya,
ada tiga jenis sel saraf
yaitu:
1. Sel saraf
sensorik
2. Sel saraf
motorik
3. Sel saraf
penghubung
• Sel Glial

Sel Glial berfungsi


diantaranya untuk
memberi nutrisi pada sel
saraf. Macam-macam
neuroglia diantaranya
adalah astrosit,
oligodendrosit, mikroglia,
dan makroglia.
2. Sistem Saraf Pusat

Pusat saraf berfungsi memegang kendali dan


pengaturan terhadap kerja jaringan saraf
hingga ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri
atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan
(medula oblongata), dan sumsum tulang
belakang (medula spinalis). Otak terletak di
dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum
tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas
tulang belakang.
LOBUS PARIETAL
LOBUS FRONTAL

LOBUS OCCIPITAL

LOBUS TEMPORAL
1. dahi (lobus frontalis), berfungsi untuk mengatur gerakan-gerakan tubuh yang
disadari.
2. ubun-ubun (lobus parietalis), berfungsi mengatur kulit dan otot-otot terhadap
panas, dingin, sentuhan, dan tekanan
3.pelipis (lobus temporalis), berfungsi sebagai pusat pendengaran
4.kepala belakang (lobus oksipitalis), berfungsi sebagai pusat penglihatan. Antara otak
bagian tengah dan belakang terdapat pusat perkembangan, kecerdasan, ingatan,
kemauan dan sikap.
Otak kecil mempunyai dua
belahan, yaitu belahan otak
kanan dan belahan otak kiri.
Antara kedua belahan
dihubungkan oleh jembatan
varol.
Otak kecil terdiri dari dua
lapisan, lapisan luar berwarna
kelabu, dan lapisan dalam
berwarna putih
Otak kecil berfungsi untuk
mengatur keseimbangan
tubuh dan koordinasi kerja
otot-otot ketika bergerak.
Sumsum Tulang
Belakang

Sumsum tulang belakang


atau medula spinalis
berada di dalam tulang
belakang. Sumsum tulang
belakang terbagi menjadi
dua lapisan, yaitu lapisan
luar yang berwarna putih
dan lapisan dalam yang
berwarna kelabu. Sumsum
tulang belakang dilindungi
oleh tulang belakang atau
tulang punggung yang
keras. Tulang punggung
terdiri dari 33 ruas. Fungsi
utamanya adalah sebagai
pusat gerak refleks.
Sumsum Lanjutan
Sumsum lanjutan (sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di
persambungan antara otak dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan
adalah untuk mengatur suhu tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa
gerak refleks (seperti batuk, bersin, dan berkedip), dan pusat pernapasan.
Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk mengantarkan impuls yang
datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi refleks fisiologi,
seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi, pencernaan, dan sekresi
kelenjar pencernaan.

3. Sistem Saraf Tepi


• Sistem Saraf Sadar
• Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)
Proses terbentuknya
impuls

1. Rangsangan diterima
reseptor
2. Terjadi depolarisasi pada
reseptor
3. Impuls dijalarkan
Pada sinapsis

Impuls akan dirambatkan di


sepanjang neuron sampai ke saraf
pusat untuk diolah. Akan tetapi
antara neuron yang satu dengan
yang lain itu tidak bersambung/
menempel, tetapi ada celah.
Kalau ada celah maka impuls
tidak akan bisa sampai ke saraf
pusat. Jadi diperlukan suatu
struktur khusus agar impuls bisa
tetap sampai ke saraf pusat.
Struktur itu adalah
SINAPSIS
Proses terjadi gerak
Gerak biasa Gerak refleks

Gerak refleks adalah gerak


Pada umumnya, perjalanan rangsang
pertama kali diterima reseptor (alat yang terjadi secara spontan,
indera). Kemudian, rangsang tanpa memalui pusat gerak di
dihantarkan melalui saraf sensoris ke otak. Jalan terpendek yang
otak. Sesudah diolah di otak,
tanggapan terhadap rangsang akan ditempuh suatu gerak refleks
dihantarkan melalui saraf motoris ke disebut lengkung refleks.
efektor (otot atau kelenjar). Hasil
rangsangan tersebut menimbulkan
gerak biasa.
5. Kelainan pada sistem saraf
1. Encephalitis
2. Stroke
3. Alzheimer
4. Gegar Otak
5. Epilepsi
6. Narkolepsi
7. Afasia
8. Dementia

Anda mungkin juga menyukai