Anda di halaman 1dari 49

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM SARAF MANUSIA


Martina Kurnia Rohmah, S.Si., M.Biomed
PENGERTIAN SISTEM SARAF
 Sistem saraf merupakan salah
satu sistem koordinasi yang
bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk
dideteksi dan direspon oleh tubuh.
 Sistem saraf memungkinkan
makhluk hidup tanggap dengan
cepat terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di
lingkungan luar maupun dalam.
FUNGSI-FUNGSI SISTEM SARAF
1. Menerima informasi (rangsangan)
dari dalam maupun luar tubuh
2. Pusat pengendali tanggapan
terhadap rangsangan
3. Pusat koordinasi kerja organ-
organ tubuh
Sekilas Cerita
Pernah dilaporkan di Amerika Serikat sekitar satu abad yang lalu adanya
peristiwa yang menimpa seorang anak pria berusia 4 tahun jatuh sehingga
tulang lehernya patah. Beberapa bulan setelah di rawat, tulang leher yang
patah tadi sudah sembuh, namun anak tersebut tidak dapat menggunakan
tangannya. Dia masih bisa merasakan saat diraba dan merasakan
kesakitan saat ditusuk jarum, tetapi dia tidak dapat mengangkat
tangannya, menggerakkan jari-jarinya, atau melipat sikunya. Tangannya
tetap peka menerima rangsangan luar namun dia tidak mampu
memberikan respon. Anak tersebut berada pada kondisi lumpuh.
STIMULUS DAN IMPULS
 Stimulus adalah rangsang atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar. Contoh-contoh rangsangan:
1) Perubahan dari dingin menjadi panas.
2) Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
3) Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
4) Suatu benda yang menarik perhatian.
5) Suara bising.
6) Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan. dsb
 Impuls merupakan serangkaian pulsa elektrik yang menjalar pada
serabut saraf.
ALUR SISTEM SARAF
DALAM MENERIMA
 Reseptor merupakan molekul protein yang
RANGSANGAN
menerima stimulus dan mengubahnya
menjadi sinyal berupa impuls.
 Impuls dari reseptor akan dibawa ke sistem Konduktor

saraf oleh sel saraf sensorik.


 Sistem saraf berperan pada pengolahan
informasi sekaligus penghantar impus
(konduktor) itu sendiri
 Impuls yang sudah diolah di sistem saraf akan Konduktor

diteruskan ke efektor oleh sel saraf motorik.


 Efektor merupakan organ tubuh yang akan
merespon stimulus yang diberikan
SEL SARAF (NEURON)
BAGIAN-BAGIAN SEL SARAF (NEURON)
3 Bagian Utama Sel Saraf:
1) Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek
dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel.
Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2) Badan Sel
Badan sel berfungsi utk menerima
rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Seperti suatu
sel, badan sel saraf memiliki nukleus dan
organel sel.
Badan nissl 3) Akson (Neurit)
merupakan kumpulan Akson adalah serabut sel saraf panjang
retikulum endoplasma yang merupakan perjuluran sitoplasma
tempat transportasi badan sel dan diakhiri dengan serabut
neurofibril. Akson berfungsi menhantarkan
sintesis protein.
impuls ke sel saraf lainnya.
BAGIAN-BAGIAN SEL SARAF (NEURON)
Sel Schwann merupakan sel
glia (pendukung sistem saraf)
yang memproduksi selubung
mielin dan menyediakan
makanan bagi sel saraf

Selubung Mielin merupakan


selubung yang melindungi
akson dari kerusakan dan
menghantar impuls sepanjang
akson

Nodus Renvier merupakan


lekukan dari akson yang tidak
berselubung berfungsi
mempercepat impuls saraf
PEMBUNGKUSAN MIELIN OLEH SELUBUNG MIELIN
JENIS SEL SARAF BERDASARKAN BENTUK DAN
JUMLAH JULURANNYA
JENIS SEL SARAF BERDASARKAN FUNGSINYA

1. Sel Saraf Sensorik (Sel Saraf Afferent) – Sel


saraf yang berfungsi menghantarkan
rangsangan dari reseptor (penerima
rangsangan) ke saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang)
2. Sel Saraf Penghubung (Konektor atau
Intermidiet)- Sel saraf yang berfungsi
menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel
saraf yang lain, penyusun 90% sistem saraf.
3. Sel Saraf Motorik (Sel Saraf Efferent) Sel saraf
yang berfungsi menghantarkan impuls motorik
dari susunan saraf pusat ke efektor.
SEL GANGLION
Sel Ganglion adalah sel yang terdiri dari massa jaringan saraf dalam tubuh. Sel-
sel iti terdiri dari struktur akson dan struktur dendrit yang mengirim dan menerima
impuls saraf
SINAPSIS
 Sinapsis adalah pertemuan antara
ujung neurit (akson) di sel saraf satu
dan ujung dendrit di sel saraf lainnya.
 Pada setiap sinapsis terdapat celah
sinapsis.
 Pada bagian ujung akson terdapat
kantong yang disebut bulbus akson.
 Kantong tersebut berisi zat kimia yang
disebut neurotransmiter.
 Neurotransmiter dapat berupa
asetilkolin dan kolinesterase yang
berfungsi dalam penyampaian impuls
saraf pada sinapsis.
 Neurotransmiter dapat bersifar eksitasi
(meningkatkan impuls) dan inhibisi
(menghambat impuls)
SINAPSIS
NEUROGLIA (SEL GLIAL)
 Neuroglia merupakan sel di dalam sistem saraf yang beperan dalam mendukung
kerja sel saraf (neuron).
 Neuroglia memiliki struktu yang mirip dengan neuron namun tidak berperan dalam
menghantarkan impuls.
 Neuroglia dibagi menjadi 2
kelompok:
1) Neuroglia pada sistem saraf
pusat (central nervous system):
sel ependymal, oligodendrosit,
astrosit, dan mikroglia
2) Neuroglia pada sistem saraf tepi
(peripheral nervous system): sel
satelit dan sel schwann
KLASIFIKASI SISTEM SARAF
Otak Besar
Otak Tengah
OTAK
SISTEM Otak Kecil
SARAF Sumsum Lanjutan
PUSAT (Medula Oblongata)
SUMSUM TULANG
BELAKANG
SISTEM
(MEDULA SPINALIS)
SARAF
Saraf kranial (12 Psng
serabut saraf otak)
Saraf sadar
SISTEM (Somatik) Saraf spinal (31 Psng
SARAF
serabut saraf otak)
TEPI
Saraf tak Simpatik
sadar
(Otonom) Parasimpatik
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI

 Sistem Saraf Pusat (Cranial Nervous System): sistem saraf yang berfungsi
mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang terjadi di semua bagian tubuh.
SSP terdiri dari Otak dan Sumsum Tulang Belakang.
 Sistem Saraf Tepi (Periferal Nervous System): sistem saraf yang
merupakan perluasan dari sistem saraf pusat dan berfungsi untuk
menghubungkan antara sistem saraf pusat dengan organ dalam tubuh. SST
terdiri dari sistem saraf sadar (saraf kranial dan spinal) dan tak sadar
(simpatik dan parasimpatik).

Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang,
membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis.
SISTEM SARAF SADAR DAN TAK SADAR
PADA SISTEM SARAF TEPI
• Sistem saraf sadar (somatik) merupakan sistem saraf yang mengatur
segala gerakan yang disadari di bawah koordinasi saraf pusat. Sistem saraf
sadar terdiri dari saraf kranial (12 pasang serabut saraf yang berasal dari
otak) dan saraf spinal (31 pasang serabut saraf yang berasal dari sumsum
tulang belakang). Gerakan sadar meliputi berbicara, berjalan, makan, berpikir,
belajar dsb.

• Sistem saraf tak sadar (otonom) merupakan sistem saraf yang mengatur
segala gerakan yang tidak disadari (gerak refleks) seperti denyut jantung,
gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem ini terdiri dari sistem
saraf simpatik dan parasimpatik.
OTAK
 Otak merupakan pusat kendali tubuh
 Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
 Otak memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh

OTAK BESAR (SEREBRUM)

OTAK KECIL (SEREBELUM)


Bagian-
Bagian OTAK TENGAH (MESENSEFALON)
OTAK
SUMSUM LANJUTAN (MEDULA OBLONGATA)

PONS VAROLI
LAPISAN PELINDUNG OTAK
 Otak dan sumsum tulang
belakang merupakan organ
yang sangat penting namun
lunak dan butuh
perlindungan.
 Jika sumsum tulang
belakang dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang,
maka Otak dilindungi oleh
tengkorak dan selaput
Meninges.
LAPISAN PELINDUNG OTAK
Selaput meninges pelindung otak terdiri

dari 3 lapisan:

1) Duramater, Bersatu dengan tengkorak

atau melekat pada tulang

2) Arachnoideamater, Bantalan untuk

melindungi otak dari bahaya kerusakan

mekanik, berisi cairan serobrospinal

(cairan limfa)

3) Piamater, Penuh dengan pembuluh

darah, di permukaan otak, suplai oksigen

dan nutrisi, mengangkut sisa metabolisme.


BAGIAN OTAK DAN FUNGSINYA
OTAK BESAR (Bagian Terbesar
Otak) berfungsi dalam
mengontrol mental, intelektual,
Otak Besar
kesadaran, memori, dan
dipisahkan oleh 2
pertimbangan, kontraksi otot Hemisfer kanan
dan kiri, yang
Menyampaikan infomasi ke otak kemudian bersatu
dan menentukan kesadaran lagi disebuah
celah yang
disebut dengan
Pusat kontrol emosi, pusat corpus collusum
kontrol saraf tak sadar, BATANG
kontrol produksi hormon OTAK

OTAK KECIL
berfungsi dalam
OTAK TENGAH berfungsi koordinasi otot secara
pada proses visual dan sadar, keseimbangan,
audio, posisi tubuh.

Penghung otak kecil (kanan-kiri), Sumsum Lanjutan mengontrol detak jantung, tekanan darah,
menghubungkan otak besar dan sumsum volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, sekresi
tlng belakang kelenjar pencernaan, dan gerak reflek (batuk, bersin, berkedip)
OTAK BESAR
3 Area Otak Besar:

1) Area Sensorik, memiliki fungsi untuk menerjemahkan semua impuls


sensorik menjadi sensai, misalnya menerima impuls yang berasal dari
mata serta mengartikan bentuk dan warna

2) Area Penghubung (Konektor), merupakan area yang berkaitan dengan


memori, emosi, nalar, kemauan, pertimbangan dan intelegensi.

3) Area Motorik, merupakan area yang memiliki fungsi mengendalikan


pergerakan otot, misalnya menerjemahkan pikiran ke dalam bentuk
tindakan atau gerakan.
OTAK BESAR

Bagian atau Lobus Otak Besar:

1) Lobus frontalis (bagian depan) sebagai pengendali gerak otot dan berpikir

2) Lobus temporalis (bagian samping) sebagai pusat pendengaran, penciuman, dan


pengecap

3) Lobus Parietalis (bagian tengah), sebagai pengatur perubahan pada kulit dan otot.

4) Lobus Oksipitalis (bagian belakang) sebagai pusat penglihatan.


OTAK KANAN DAN OTAK KIRI

KIRI KANAN
SUMSUM LANJUTAN (MEDULA OBLONGATA)
SUMSUM TULANG BELAKANG
(MEDULA SPINALIS)
 Sumsum Tulang Belakang bekerja
secara sadar dan tak sadar.
 Sumsung tulang belakang
berfungsi menghubungkan saraf
tepi ke otak.
 Informasi melalui neuron sensori
ditransmisi dengan bantuan
interneuron (impuls dari dan ke
otak) memungkinkan jalan
terpendek dari proses transmisi
impuls dan menimpulkan gerak
refleks.
PENAMPANG MELINTANG OTAK DAN
SUMSUM TULANG BELAKANG
• Substansi Kelabu
Substansia Grissea) adalah
kumpulan badan neuron,
dendrit, awal akson dan sel
glia tidak bermielin.
• Substansi Putih (Substansia
Alba) merupakan kumpulan
dari serabut saraf mengandung
lemak. Substansi putih tidak
mengandung badan sel saraf
Persyarafan Pada Sumsung Tulang
Belakang (Medula Spinalis)
GERAK BIASA DAN GERAK REFLEKS
GERAK REFLEKS
SARAF TEPI (PERIFER) : SARAF SADAR

Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :


12 pasang saraf serabut otak (saraf Kranial)
 3 pasang saraf sensori.
 5 pasang saraf motori.
 4 pasang saraf gabungan.
31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf
Spinal).
 8 pasang → saraf leher (servikal).
 12 pasang → saraf punggung (Torakal).
 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
 5 pasang → saraf pinggul (Sakral).
 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
SARAF KRANIAL DI OTAK BESAR
SARAF KRANIAL DI OTAK BESAR
SARAF TEPI: SARAF TAK SADAR

 Saraf tak sadar (otonom) dibagi menjadi 2: simpatik dan parasimpatik.

 Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak


pada posisi ganglion.

1. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang


tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek

2. Saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang


karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
FUNGSI SARAF SIMPATIK DAN
PARASIMPATIK
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).
sumsum sambung. 
IMPULS

Impuls adalah perubahan energi listrik yang dirambatkan sepanjang


akson. Impuls saraf memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Hukum “semua atau tidak” artinya bila intensitas rangsang ditingkatkan tidak
akan meningkatkan kekuatan respons.
2. Pada akson didalam tubuh arah pergerakan impuls hanya menuju satu arah
saja, yaitu dari badan sel ke akson atau dari dendrit ke badan sel.
3. Bila dalam keadaaan tidak normal seperti kekurangan oksigen, kemampuan
saraf akan berkurang.
4. Kecepatan impuls saraf dipengaruhi oleh: suhu tubuh, diameter serabut saraf,
ada tidaknya selubung mielin, blokade impuls saraf.
CARA KERJA IMPULS SARAF

Cara kerja impuls saraf menurut teori membran adalah


sebagai berikut:
1. Saat tidak menghantarkan impuls serabut saraf dalam
keadaan polarisasi.
2. Bila dirangsang, akan terjadi depolarisasi.
3. Daerah polarisadi dengan depolarisasi akan timbul arus
elektrik
4. Depolarisasi akan menjalar sepanjang serabut saraf.
5. Daerahdepolarisasai akan mengalami refakter (tidak peka
tehadap rangsang) yang berlangsung selama 1 sampai 5
milidetik.
MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS
DI SEL SARAF
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan
ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson)
dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada
waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di
bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian
dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan
(stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya
pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat.
PENGHANTARAN IMPULS
DI SINAPSIS
 Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain
dinamakan sinapsis.
 Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan
membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis.
 Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-
sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk
sinapsis disebut post-sinapsis.
 Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan
melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan
melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter
adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron
pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam
misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin
terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang
terdapat di otak.
LARUTAN KIMIA PENGHAMBAT
IMPULS SARAF
Larutan kimia yang dapat menghambat impuls saraf dapat
digolongkan dalam:
1. Anestasia merupakan kondisi hilangnya sebagian atau seluruh
perasaaan (sensasi) yang disertai dengan ketidaksadaran.
Disebabkan pemberian eter, kokain, prokain dll
2. Sedatif adalah suatu keadaan dimana iritabilitas saraf menurun
sehingga mempunyai efek penenang. Disebabkan pemberian
bromida, opium, dll.
3. Hipnotik adalah suatu keadaan dimana hewan itu tidur.
Disebabkan oleh morfin, luminal, veronal, dll.

Anda mungkin juga menyukai