Anda di halaman 1dari 27

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM OTOT

Martina Kurnia Rohmah, S.Si., M. Biomed


PENDAHULUAN
 Ketika kita bekerja atau berolah raga terlalu berat, otot kita akan membesar.
Apa yang terjadi pada tingkat selular otot?
 Baik laki-laki maupun perempuan dapat meningkatkan massa otot dengan
latihan fisik, namun mengapa massa otot laki-laki lebih besar dibanding
wanita?
Peningkatan
massa otot dapat
meningkatkan
metabolisme
PENGERTIAN SISTEM OTOT
 Sistem Otot merupakan sistem gerak aktif yang tersusun dari
jaringan otot dan mempunyai kemampuan berkontraksi
 Tulang-tulang tidak dapat bergerak jika tidak digerakkan oleh otot
 Cabang ilmu anfisman yang mempelajari sistem otot disebut
miologi
 Istilah yang kita sebut sebagai daging tidak lain sebenarnya
merupakan kumpulan dari serabut-serabut otot.
 Serabut-serabut otot itu pada hakikatnya merupakan sel-sel
otot. Serabut otot akan berkumpul menjadi berkas otot.
PERLEKATAN OTOT PADA TULANG
 Origo : bagian ujung otot yang melekat
pada tulang, dan bersifat tetap pada saat
kontraksi
 Insersion : bagian ujung otot yang
melakat pada tulang, dan berubah posisi
pada saat kontraksi
 Tendon (urat): jaringan ikat yang
menghubungkan otot dengan tulang
 Ligamen : jaringan ikat yang
menghubungkan tulang dengan
tulang
FUNGAI-FUNGSI OTOT

MENGONTROL GERAK TUBUH – disebabkan kemampuan sel


1 otot dalam berkontraksi – Kontraksi menimbulkan gerakan

MENSTABILKAN POSISI TUBUH – kontraksi juga dapat


2 mempertahankan posisi tubuh misalnya posisi berdiri atau duduk

MENYIMPAN DAN MEMINDAHKAN ZAT DALAM TUBUH –


3 Misalnya: sfingter otot polos pada kandung kemih menahan urin
keluar

MENGHASILKAN PANAS – Otot yang berkontraksi dapat


4 menimbulkan panas (termoregulasi)
SIFAT DAN KARAKTERISTIK OTOT
1. KONTRAKTILITAS  kemampuan otot untuk mengadakan
respon (memendek) bila dirangsang (otot polos 1/6 kali; otot
rangka 1/10 kali)
2. EKSTENSIBILITAS = DISTENSIBILITAS  kemampuan otot
untuk memanjang bila otot ditarik atau ada gaya yang bekerja pada
otot tersebut  bila otot rangka diberi beban; uterus berisi fetus
3. ELASTISITAS  kemampuan otot untuk kembali ke bentuk &
ukuran semula setelah mengalami ekstensibilitas/distensibilitas
(memanjang) atau kontraktilitas (memendek)
4. IRRITABILITAS = EKSITABILITAS  kemampuan otot untuk
mengadakan respon bila di rangsang
OTOT DATAR DAN OTOT PANJANG

Otot Datar langsung terletak


Di bawah kulit

Otot Panjang terletak


di dekat anggota gerak
(tulang)
ANATOMI OTOT DI TUBUH MANUSIA
ANATOMI OTOT DI TUBUH MANUSIA
JENIS OTOT
BERDASARKAN CARA KERJANYA
1. OTOT SINERGIS 2. OTOT ANTAGONIS

Otot yang bekerja berpasangan Otot yang bekerja berpasangan


untuk mendorong terjadinya untuk mendorong terjadinya
gerakan yang tidak berlawanan gerakan yang berlawanan

Contoh: Otot bisep dan otot Contoh: Otot bisep dan trisep
tangan
JENIS OTOT
Otot Jantung
Otot Rangka
Terletak pada jantung
Terletak pada rangka

Otot Polos
Terletak pada
dinding
organ viseral
PERBEDAAN OTOT RANGKA, OTOT JANTUNG
DAN OTOT POLOS
STRUKTUR OTOT

Saraf dan
pembuluh darah

Otot Rangka

Serabut Otot

Myofibril
SERABUT OTOT (Muscle Fiber)
Penampang Melintang Serabut Otot
• Satu sel otot disebut dengan
serabut otot

• Serabut otot mengandung


lebih dari satu inti sel dan
terdiri atas globulin

• Serabut otot terdiri dari


miofibril-miofibril

• Myofibril mengandung serat


yang kontraktil (dapat
berkontraksi)
MYOFIBRIL
 Myofibril merupakan unit terkecil dari

serabut otot. Myofibril terbagi menjadi

banyak sarkomer yang dibatasi oleh Z line.

 Sarkomer merupakan unit fungsional

terkecil kontraksi otot.

 Myofibril terdiri dari : filamen tipis (thin

filament), filamen tebal (thick filament) dan Z

line.

 Masing-masing filamen tersusun atas

benang-benang protein.

 Garis Z ini pula yang menunjang sarkomer-

sarkomer pada filamen tipis tetap menyatu.


FILAMEN TIPIS DAN TEBAL
Filamen tipis tersusun dari
aktin, troponin dan
tropomyosin. Protein ini
akan ditempeli oleh kepala
myosin saat kontraksi

Filemen tebal sebagian


besar tersusun dari myosin
yang memiliki kepala myosin
(myosin heads) dan akan
bergerak saat terjadi
kontraksi otot
KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT

 Otot bekerja dengan dua cara:

berkontraksi (memendek) dan

relaksasi (kembali ke keadaan

semula, memanjang dan mengendur)

 Keadaan kontraksi otot maksimal

disebut tonus.

 Tonus biasanya diikuti relaksasi.

Tonus yang tidak diikuti oleh

relaksasi disebut tetanus (kejang)


MEKANISME KONTRAKSI DAN
RELAKSASI
 Rangsangan dari serabut saraf akan sampai ke sel otot
akan mempengaruhi asetilkolin yang peka terhadap
rangsangan.
 Asetilkolin adalah sejenis neurotransmitter yaitu zat
kimia yang dapat menanggapi rangsangan pada saraf
dan memindahkan rangsangan ke saraf berikutnya.
Asetilkolin diproduksi di ujung serabut saraf.
MEKANISME KONTRAKSI DAN
RELAKSASI
 Asetilkolin yang lepas akan membebaskan ion kalsium yang berada di
antara sel otot. Ion kalsium ini lalu masuk ke dalam otot sambil
mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin sehingga posisi aktin
akan berubah dan mempengaruhi filamen penghubung.
 Selanjutnya aktin akan mendekati myosin, sehingga aktin dan myosin
saling menempel (aktomyosin).
 Akibatnya serabut otot akan lebih pendek. Keadaan ini disebut kontraksi.
 Setelah itu ion kalsium akan kembali ke plasma sel sehingga ikatan
troponin dan ion kalsium (Ca2+) lepas, dan menyebabkan lepasnya
perlekatan aktin dan miosin. Keadaan ini disebut relaksasi.
MEKANISME
KONTRAKSI
DAN
RELAKSASI
PERIODE KONTRAKSI OTOT

PERIODE LATENT (PL)


1 Periode pemberian rangsang sampai terjadinya respon

PERIODE KONTRAKSI (PK)


2 Periode pemendekan otot (Kontraksi)

PERIODE RELAKSASI (PR)


3 Periode kembalinya otot pada keadaan semula setelah
mengalami kontraksi
PROSES PERANGSANGAN KE-2

Saat Kontraksi Selesai  akan


menimbulkan respons kontraksi
tunggal yang berturut-turut

Saat periode relaksasi (awal relaksasi, pertengahan relaksasi dan hampir


akhir relaksasi)  akan memberikan tambahan kontraksi yang lebih tinggi,
sama tinggi atau lebih rendah dari awal

Segera pada saat periode latent  tidak akan


memberikan respons apa-2  artinya grafik seperti
biasa atau umum
PERUBAHAN-PERUBAHAN SELAMA
KONTRAKSI OTOT

Perubahan Perubahan Perubahan Perubahan


Bentuk Kimia Panas Listrik

Saat kontraksi, Saat kontraksi: Kontraksi dapat Polarisasi,


otot akan menimbulkan
 Fosfat dan depolarisasi dan
menjadi pendek panas (dari ATP
asam laktat repolarisasi
dan gemuk yang dihasilkan).
meningkat
jumlahnya Panas dapat
 Fosfat dan mempertahankan
glikogen suhu
menurun
jumlahnya
 Oksigen banyak Polarisasi  dalam keadaan
digunakan; H2O istirahat  artinya otot bagian luar
& CO2 banyak bermuatan positif, bagian dalam
dihasilkan bermuatan negatif
KELELAHAN OTOT
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat.
Kelelahan Otot adalah suatu keadaan otot, dimana otot tidak dapat berkontraksi
secara cepat dan kuat atau bahkan tidak dapat berkontraksi sama sekali.

Penyebab Kelelahan Otot

Pengosongan ATP Pengosongan Akumulasi Asam


Glikogen Lakstat
MACAM-MACAM KONDISI OTOT
• Hipertrofi : kondisi dimana otot menjadi besar dan lebih kuat terjadi
karena aktivitas otot yang berlebihan (lebih dari normal).Setiap otot
menjadi sangat tegang dengan tendon yang kuat dan suplai darah
meningkat. Makanan yang mengandung karbohidrat dan protein
akan memperbesar otot.
• Atrofi : keadaan otot mengecil sehingga kehilangan kemampuan
untuk kontraksi. Gangguan otot ini dapat terjadi pada seseorang
yang menderita suatu penyakit sehingga harus beristirahat di
tempat tidur dalam janga waktu cukup lama. Hal ini karena
kurangnya aktifitas sehingga kekuatan ototnya menjadi menurun.
MACAM-MACAM KONDISI OTOT
• Kram : kontraksi singkat yang muncul secara tiba-tiba dan terasa
sakit sekali di otot.
• Tetanus : kontraksi otot maksimal yang tidak disertai dengan
relaksasi menyebabkan kejang. Bakteri Clostridium tetani
menyebabkan otot berkontraksi berkali-kali, otot tidak mempu
berelaksasi dan terjadi kejang.
• Nyeri Otot (Mialgia) : kondisi diakibatkan dari penggunaan otot
yang salah atau otot terlalu tegang akibat kelelahan otot

Anda mungkin juga menyukai