Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH FISIOLOGI OLAHRAHA

NEUROMUSCULAR

Disusun Oleh :

Nama Difa Setiyawan

NIM 20601241031

PJKR-A

Dosen Pengampu : Dra. Farida Mulyaningsih, M.Kes

Galih Dewanti, M.Pd

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN & REKREASI S-1

Tahun 2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

A. Latar Belakang....................................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................3

C. Tujuan.................................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

A. Neuromuscular....................................................................................................................................5

1.Pengertian neuromuscular.................................................................................................................5

2. Susunan neuromuscular...................................................................................................................5

3.Sel saraf............................................................................................................................................5

4. Sel otot.............................................................................................................................................7

B. Macam-macam Gerakan Neuromuscular............................................................................................9

1.Fleksi dan Ekstensi.........................................................................................................................10

2.Abduksi dan Adduksi.....................................................................................................................10

3.Depresi dan Elevasi........................................................................................................................11

4.Supinasi dan Pronasi.......................................................................................................................11

5.Protraksi dan Retraksi.....................................................................................................................11

C. Pengaruh Neuromuscular Terhadap Latihan.....................................................................................11

D. Perubahan Neuromuscular terhadap Olahraga.................................................................................12

E. Cedera pada neuromuscular Saat latihan...........................................................................................14

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................19

A. KESIMPULAN................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otot dan Saraf tidak bisa dipisahkan dengan sistem gerakan, Neuromuscular merupakan
penyebab adanya gerakan. Gerakan adalah suatu perubahan tempat atau perpindahan dari satu tempat ke
tempat Iain dengan sebuah titik referensinya (titik orientasi). Kontraksi Otot berlangsung cepat bila
menerima rangsangan. berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh Saraf sadar.

Menurut Sugiarto. "Latihan olahraga Yang dilakukan secara baik, teratur, progesif. dan tepat
dosis akan menyebabkan peningkatan sistem adaptasi tubulf' (Bawono. 2008: 103). Adaptasi fisiologis
merupakan bentuk reaksi Yang terjadi dalam tubuh untuk mempertahankan homeostatis tubuh Saat
menghadapi tekanan latihan.

Ada empat bentuk adaptasi Yang nampak dalam mempertahankan proses homeostatis tubuh.
meliputi adaptasi neuromuscular. adaptasi metabolisme. adaptasi kardiorespiratori. dan adaptasi Otot
skelet, Selain empat bentuk adaptasi tersebut. kelelahan Otot merupakan Salah bentuk mempertahankan
homeostatis tubuh.

Aktivitas Otot Yang dilakukan berkali-kali akan menyebabkan bertambah besarnya Otot skelet.
Karena latihan. Otot membesar Sampai batas maksimumnya. Hipertropi Otot biasanya diikuti karena
banyaknya kapiler Yang aktif di dalam Otot. Daya Otot adalah hasil dari kekuatan kali kecepatan
kontraksi. Jadi peningkatan daya Otot maksimal adalah hasil dari kenaikan dua unsur yaitu kenaikan
kekuatan dan kenaikan kecepatan.

Untuk lebih jelasnya. pada makalah ini akan diuraikan lebih detailnya mengenai terminologi
neuromuscular. peran neuromuscular dalam mengontrol gerakan. adaptasi neuromuscular terhadap
latihan. dampak dari latihan dan gerakan terhadap neuromuscular, serta perubahan Yang terjadi pada
neuromuscular.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang dimaksud dengan neuromuscular'?

2. Bagaimana peran neuromuscular dalam mengontrol gerakan?

3. Bagaimana pengaruh neuromuscular terhadap latihan?

4. Perubahan apa saja Yang terjadi pada neuromuscular saat latihan ?

5. Cedera apa saja Yang dapat ditimbulkan pada neuromuscular Saat latihan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian neuromuscular

2. Mengetahui peran neuromuscular dalam mengontrol gerakan

3. Mengetahui cara adaptasi neuromuscular terhadap latihan

4. Mengetahui perubahan yang terjadi pada neuromuscular terhadap latihan

5. Mengetahui cidera yang terjadi pada neuromuscular terhadap latihan


BAB II

PEMBAHASAN
A. Neuromuscular
Dalam tubuh manusia, ada sel sel yang disebut sel peka rangsang. Sel yang di beri rangsangan
yang mampu menimbulkan terjadinya potensial aksi. Sel-sel tersebut adalah sel otot dan sel saraf.

1.Pengertian neuromuscular
Ujung-ujung saraf membuat hubungan yang dinamakan hubungan saraf otot atau Neuromuskular,
dengan serabut-serabut otot kira-kira pada pertengahan serabut. sehingga potensial aksi dalam scrabut
berjalan dalam dua arah.

2. Susunan neuromuscular
a. Upper motor neuron ( UMN)

UMN merupakan kumpulan saraf-saraf motorik yang menyalurkan impuls dan area
motorik di korteks motorik sampai inti-inti motorik di saraf cranial di batang otak atau
kornuanterior. Berdasarkan perbedaan anatomic dan fisiologik kelompok LIMN di bagi
dalam susunan pyramidal yang terdiri dari traktus kortikospinal dan traktus
kortikobulbar. Traktus kortikobulbar fungsinya untuk gerakan-gerakan otot kepala dan
leher. sedangkan traktus kortikospinal fungsmya untuk gerakan-gerakan otot tubuh dan
anggota gerak.

b. Lower motor neuron (LMN)

LMN merupakan kumpulan saraf-saraf motorik yang berasal dari batang otak, pesan
tersebut dari otak dilanjutkan ke berbagai otot dalam tubuh seseorang. Dari otak medulla
spinalis turun ke bawah kira-kira di tengah pungung dan dilindungt olell cairan jernih
yaitu cairan serebrospinal. Medula spinalis terdiri dari berjuta-juta saraf yang
mentransmisikan informasi elektrik dari dan ke ekstremitas. badan, organ-organ tubuh
dan kembali ke otaku Otak dan medulla spinalis merupakan SSP yang menghubungkan
saraf-saraf medulla spinalis ke tubuh adalah SST. Medula spinallis terdiri dari traktus
ascenden (yang membawqa informasi di tubuh menuju ke otak seperti rangsangan raba,
suhu, nyeri dan gerak posisi) dan traktus descenden (yang membawa informasi dari otak
ke angota gerak dan mengontrol fungsi tubuh).

3.Sel saraf
Sel saraf atau neuron bagian tang tak kalah penting dari anatomi sistem saraf adalah sel saraf itu
sendiri atau disebut neuron. Fungsi sel saraf atau neuron adalah menghantarkan implus saraf.
Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu neuron sensorik yang membawa
pesan ke saraf pusat, neuron motorik yang membawa pesan dari saraf pusat, serta interneuron yang
menghantarkan pesan di antara neuron sensorik dan motorik di saraf pusat.

Susunan sel saraf manusia mengandung neorun dan sel glia. Neuron terdiri dari dendrit (penerima
rangsang), Soma (perikarion, tubuh sel yang berfungsi untuk menyediakan bahan makanan untuk
hidup sel). dan akson (penghantar impuls). Neuron (kompleks bangunan dasar susunan saraf) telah
disusun dari sel neuroefektor primitive yang berespon terhadap berbagai rangsangan dengan
berkontraksi.

Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam
menghantarkan impuls (rangsangan), Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu hadan sel.
dendrit dan neurit (akson),

Setiap neuron atau sel saraf tersebut terdiri dari tiga bagian atau struktur dasar. Anatomi neuron
tersebut, yaitu:

a) Badan sel, yang memiliki inti. Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf.
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan
sel saraf (neuron)

b) Dendrit, yang berbentuk seperti cabang dan berfungsi menerima situmulus dan membawa impuls
ke badan sel.

c) Akson, yaitu bagian dari sel saraf yang membawa impuls keluar dari badan sel. Akson umumnya
dikelilingi oleh mielin, yaitu lapisan padat berlemak yang melindungi saraf dan membantu pesan
untuk keluar. Pada saraf tepi, mielin ini diproduksi oleh sel Schwann.

Sel-sel saraf ini dapat ditemukan di seluruh tubuh dan berkomunikasi satu sama lain untuk menghasilkan
respons dan tindakan fisik. Dilansir dari National Institues of Health, diperkirakan terdapat sekitar 100
miliar neuron di otak. Sel saraf ini termasuk dengan 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf tulang
belakang, dan di bagian lainnya.
Fungsi sistem saraf
1. Secara umum, sistem saraf pada manusia memiliki beberapa fungsi. Fungsi tersebut adalah:

2. Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh (fungsi sensorik).

3. Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang.

4. Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang (fungsi integrasi).

5. Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat merespon dengan tepat
(fungsi motorik).

Macam-macam Neuron (Sel Saraf)


a) Saraf sensorik

Saraf sensorik adalah Saraf Yang membawa rangsangan (Impuls) dari reseptor ( indra) ke
saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang).

b) Saraf motorik

Saraf motorik adalah saraf Yang membawa rangsangan (Impuls) dari sarafpusat susunan
sarafke efektor (otot dan kelenjar).

c) e. Saraf konektor

Saraf konektor adalah Saraf Yang menghubungkan rangsangan (impulsi dari saraf sensorik ke
saraf motorik.

4. Sel otot
Sistem otot manusia terdiri atas lebih dari 600 otot di dalam tubuh. Otot-otot tersebut terbentuk
dari sel-sel khusus yang disebut sebagai serabut otot. sel otot (seperti neuron) dapat dirangsang
secara kimia. secara listrik dan secara mekanik untuk menimbulkan suatu potensial aksi yang
dihantarkan sepanjang membran selnya. la mengandung protein kontraktil dan (berbeda dari
neuron) ia mempunyai mekanisme kontraktil yang diaktifasi oleh potensial aksi. Pada umumnya,
otot terbagl atas 3 yaitu otot rangka. otot jantung dan otot polos.

Otot polos (smooth muscle)


Otot polos dapat ditemukan di dinding organ dalam seperti pembuluh darah, saluran pencernaan,
saluran pernapasan, kandung kemih, hingga rahim. Tak hanya itu, otot polos juga dapat
ditemukan pada mata.

a. Stuktur otot polos, otot polos tersusun tersebar dan berbentuk lembaran, otot polos tersusun
atas miofilamen halus dan miofilamen kasar.

b. Fungsi otot polos beraneka ragam, tergantung letak dan posisinya di dalam tubuh. Sebagai
contoh, mekanisme gerak otot polos pada sistem pencernaan, seperti berkontraksi dan
relaksasi secara bergantian, membantu makanan masuk ke dalam tubuh saat proses
pencernaan terjadi.

c. Ciri-ciri dari otot polos adalah berbentuk gelendong atau memiliki poros dengan satu inti
pusat. Mekanisme kontraksi otot ini adalah berkontraksi perlahan dan berirama.

Otot jantung (heart muscle)


Otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung dan dikontrol oleh sistem saraf otomatis.

a. Struktur otot jantung, otot jantung juga tersusun atas serabutser-abut sel otot dan terdiri dari
miofilamen tebaldan tipis. hanya saja susunannya tidak teratur sepelli otot lurik.

b. Fungsi otot jantung, Otot ini bekerja di luar kesadaran dan hanya terdapat di miokardium
jantung. Otot jantung ini hanya berfungsi mengatur kontraksi kerja jantung.

c. ciri-ciri otot jantung, Otot jantung berbentuk seperti otot lurik tetapi bentuknya tidak silindris,
tetapibercabang, Namun letak inti selnya di tengah. Sama halnya dengan otot lurik

Otot rangka (skeletal muscle)


Otot rangka merupakan bagian dari sistem otot yang memiliki kaitan erat dengan sistem
muskuloskeletal. Pengertian dari otot rangka adalah jaringan otot yang melekat pada tulang
manusia. Otot rangka menjadi satu-satunya jaringan otot yang bisa dikendalikan secara sadar.

a.srtruktur otot rangka Sel otot rangka berbentuk silinder. berinti banyak dan letaknya di tepi, dan
berukuran besar. Setiap otot rangka yang utuh disusun oleh sel-sel otot atau serat-serat otot.
Setiap serat otot tersusun alas miofibril-miofibril.

b. Fungsi sel otot rangka Otot lurik berada menempel di seluruh rangka dan bekerja sesuai
kesadaran. Selainmengatur gerak pada tulang, otot lurik juga disebut sebagal alat gerak aktif.
Fungsi dari otot rangka ini juga untuk melindungi organ dalam, khususnya yang berlokasi di area
perut, serta membantu menopang berat dari organ-organ tersebut.

c. ciri-ciri otot rangka, Sel otot rangka berbentuk silinder. berinti banyak dan letaknya di tepi, dan
berukuran besar
B. Macam-macam Gerakan Neuromuscular
Gerakan merupakan Salah satu cara tubuh dalam mengagapi rangsangan. Berdasarkan jalannya
rangsangan (impuls) gerakan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak sadar dan gerak refleks.
Gerak sadar adalah gerak yang terjadi akibat disengaja atau disadari. Contohnya gerakan memegang buku
saat ingin belajar, atau ketika mengambil pensil.

Sedangkan Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Penjalaran pada gerak
reflek berlangsung cepat, melewati jalur pendek dan tidak melewati otak. Tetapi gerak refleks ini
melewati sumsum tulang belakang. Contohnya antara lain terangkatnya kaki saat menginjak paku,
menutupnya kelopak mata ketika benda asing masuk ke mata dan gerakan tangan saat memegang benda
panas.

Gerak merupakan suatu perubahan tempat atau perpindahan posisi dari titik orientasinya
(referensi). Gerak terjadi karena adanya saraf dan otot yang bekerja pada tubuh Saat beraktifitas baik
motorik maupun sensorik.

Aktivitas motorik somatik sangat bergantung pada pola dan kecepatan lepas muatan saraf motorik spinalis
dan saraf homolog yang terdapat di nukleus motorik saraf kranialis. Saraf ini, yang merupakan jalur
terakhir ke otot rangka. yang dibawa oleh impuls dari berbagai jalur, Banyak masukan menuju ke setiap
neuron motorik spinalis berasal dari segmen spinal yang sama. Berbagai masukan supra segmental juga
bertemu di sel saraf ini. yaitu dari segmen spinal lain, batang otak, dan korteks serebrum. Sebagian
masukan ini berakhir langsung ke saraf motorik, tetapi banyak yang efeknya dilanjutkan melalui neuron
antara ( interneuron ) atau melalui sistem saraf efferen ke kumparan otot dan kembali melalui serat
afferent la ke medulla spinalie Aktifitas terintegrasi dari tingkat spinal, medulla oblongata. otak tengah
dan korteks inilah yang mengatur postur tubuh dan memungkinkan terjadinya gerakan terkoordinasi

Otot adalah jaringan pada tubuh yang berfungsi untuk menggerakkan organ tubuh. Ada bermacam-
macam gerak otot pada tubuh manusia yang memiliki nama, ciri, dan fungsinya masing-masing. Guna
menghasilkan gerakan-gerakan yang dilakukan secara bersamaan, diperlukkan dua jenis otot yaitu
antagonis dan sinergis.

Otot antagonis merupakan pasangan otot yang melakukan gerak berlawanan pada otot yang sedang
berkontraksi. Sementara itu, otot sinergis disebut sebagai otot yang kerjanya saling bersinergi. Beragam
gerak otot juga termasuk bagaimana otot bergerak beserta fungsinya.

Jaringan dari otot adalah sel-sel yang sedang melakukan kontraksi agar tubuh bisa melakukan pergerakan
yang berbeda. Macam gerakan otot memiliki fungsi untuk menciptakan gerakan dengan cara kontraksi
antar otot. Oleh karena itu, bermacam gerakan otot aktif bekerja guna menggerakkan tulang pada tubuh
manusia. Sementara itu, sistem otot merupakan salah satu komponen muskuloskeletal yang termasuk
tidak hanya otot, namun tulang, tendon, dan sendi yang membuat tubuh manusia bisa bergerak.

Bermacam gerak otot inilah yang membuat tubuh manusia melakukan pergerakan. Anda mungkin tidak
sadar bahwa selama ini otot selalu melakukan pergerakan, meskipun Anda sedang diam sekalipun. Untuk
mengetahui lebih lanjut, berikut macam-macam gerak otot pada manusia:

Fleksi dan Ekstensi


Gerakan tubuh maju dan mundur biasa disebut juga fleksi dan ekstensi. Fleksi adalah gerakan mengurangi
sudut antara dua tulang, sedangkan ekstensi adalah gerak menambah sudut antara dua tulang. Contoh dari
fleksi dan ekstensi bisa dilihat dari gerakan menganggukkan kepala. Contoh lainnya adalah ketika berdiri
dengan posisi kaki yang lurus.

Gerakan seperti itu berarti otot sedang memperagakan gerak ekstensi. Ketika posisi jongkok, otot sedang
memperagakan gerak fleksi. Pengertian mudahnya adalah, fleksi memiliki peranan menggabungkan dua
bagian tubuh. Sementara itu, ekstensi merenggangkan dua bagian tubuh antara satu dengan yang lain.

Abduksi dan Adduksi


Gerakan dari satu sisi ke sisi lainnya biasa disebut abduksi dan adduksi, contohnya seperti mengayunkan
lengan secara lateral. Abduksi adalah gerakan menjauh dari titik tengah tubuh, sementara adduksi adalah
gerak otot yang mengarah ke titik tengah tubuh. Contoh dari gerak abduksi adalah ketika mengangkat
lengan tinggi ke atas atau berjalan di sebuah tali. Sedangkan contoh untuk adduksi adalah ketika
menjatuhkan lengan ke samping setelah mengangkat lengan tinggi dari atas.
Depresi dan Elevasi
Depresi di sini berarti gerak otot yang menurunkan anggota tubuh. Sebaliknya dengan depresi, elevasi
adalah gerak yang menaikkan anggota tubuh. Gerakan yang mencontohkan depresi dan elevasi mungkin
sudah Anda lakukan secara tidak sadar, seperti ketika melihat ke atas dan mengangkat bahu.

Supinasi dan Pronasi


Supinasi dan pronasi mengacu pada gerak rotasi bolak-balik dari kaki atau lengan. Namun, baik supinasi
dan pronasi jelas memiliki pengertiannya masing-masing. Supinasi adalah gerakan otot untuk memutar
lengan atau kaki, sehingga telapak tangan mengarah ke atas. Sementara itu, pronasi adalah gerakan otot
lengan bawah, sehingga telapak tangan mengarah ke bawah atau belakang.

Gerakan otot supinasi dan pronasi adalah pasangan unik yang hanya bisa terjadi pada lengan, sehingga
memungkinkan anggota tubuh membalikkan telapak tangan menghadap keatas atau belakang. Anggota
tubuh manusia seperti persendian, tulang, dan otot memang bisa digerakkan sedemikian rupa guna
memungkinkan rotasi.

Protraksi dan Retraksi


Protaksi dan rektraksi merupakan gerakan otot anterior-posterior di tulang belikat dan rahang. Protraksi
sendiri adalah gerakan tulang ke depan tanpa perlu mengubah sudut, sementara retraksi merupakan
gerakan tulang ke belakang tanpa mengubah sudut. Contoh dari protraksi dan retraksi adalah saat
mendorong sesuatu atau ketika melempar bola. Gerakan tarik ke belakang merepresentasi retraksi,
sementara gerakan penarikan ke depan disebut protraksi.

C. Pengaruh Neuromuscular Terhadap Latihan


Fisiologi olahraga (exercise physiology) adalah penggambaran dan penjelasan perubahan fungsi
tubuh manusia sewaktu melakukan olahraga, baik perubahan akut maupun kronis. Meningkatkan
kemampuan fungsional hanya dapat dilakukan dengan benar, baik, efisien dan aman bila pelatih memiliki
pengetahuan tentang mekanisme kerja dan mekanisme respons organ-organ tubuh terhadap latihan
pembebanan dan latihan keterampilan.

Sebagai langkah awal, perlu kiranya kita mengingat kembali bahwa garis besar penilaian kemampuan
kerja otot adalah kekuatan maksimumnya (yaitu kemampuan maksimum otot menghasilkan gaya pada
satu kontraksi otot), yang disebut juga muscle strength dan daya tahan otot dalam mempertahankan
kontraksi (atau kerja otot) yang disebut sebagai muscle endurance. Pada latihan otot, prinsip latihan.
yang sangat penting adalah Progressive overload principle∗. Maksud prinsip ini adalah agar otot dapat
meningkat kekuatannya harus diberi beban kerja di atas beban kerja yang biasa dilakukan oleh otot
tersebut, dan selanjutnya setelah otot tersebut menjadi lebih kuat maka beban yang diberikan harus lebih
tinggi lagi untuk menghasilkan kemampuan yang lebih meningkat. Dengan menerapkan program latihan
yang memperhatikan prinsip ini, maka otot senantiasa akan memperoleh rangsang yang
memungkinkannya berubah, atau dengan kata lain mengalami adaptasi latihan.
Otot rangka memperlihatkan kemampuan berubah atau plastisitas yang besar dalam memberi respon
terhadap berbagai bentuk perlatihan. Plastisitas ini berupa adaptasi aktivitas kontraksi yang berbeda
akibat bentuk latihan yang berbeda, yang dalam hal ini adalah latihan kekuatan (strength) dandaya tahan
(endurance). Di tingkat seluler, adaptasi latihan dapat terlihat sebagai akumulasi sejumlah protein yang
penyebab utamanya adalah perubahan ekspresi gen. Di tingkat organ, perbedaan ini tampak sebagai otot
rangka yang berbeda karakteristiknya.

Dalam suatu latihan otot, beban kerja diberikan dalam bentuk massa yang harus dilawan atau dipindahkan
oleh gaya kontraksi otot. Dengan memperhatikan besar beban (resistance/intensity) dan ulangan
kontraksi otot (repetitions), pembebanan terhadap otot dapat diatur. Secara umum, peningkatan kekuatan
otot dapat dicapai dengan latihan beban besar untuk kurang dari 6 kontraksi otot (higher resistances (high
intensity) and lower repetitions) sedangkan daya tahan otot meningkat pada latihan beban ringan untuk
kontraksi otot lebih dari 20 kali (lower resistances and higher repetitions). Perhatikan bahwa setiap jenis
latihan tersebut merupakan rangsang yang sifatnya spesifik yang akan menghasilkan suatu bentuk
adaptasi otot yang juga bersifat spesifik. Sifat spesifik dari perangsangan ini juga berlaku khusus pada
otot/kelompok otot yang diaktifkan sehingga analisis kerja otot – khususnya otot penggerak utama (prime
mover) – pada berbagai bentuk latihan harus diperhatikan agar latihan otot dapat mencapai tujuan.

Pada suatu latihan kekuatan otot, peningkatan kekuatan otot awalnya disebabkan oleh perbaikan kontrol
sistem saraf motorik seperti penyelarasan rekrutmen motor unit, penurunan penghambatan autogen Golgi
tendon organ,koaktivasi otot agonis dan antagonis serta frekuensi impuls motorik yang menuju motor
unit. Perubahan struktur dapat terjadi sebagai akibat latihan kekuatan, baik di neuromuscular junction
maupun di serat otot. Pembesaran otot, atau disebut juga hipertrofi otot dapat terjadi sebagai akibat dari
latihan kekuatan otot. Pada otot yang hipertrofi terjadi peningkatan jumlah miofibril, filamen aktin dan
miosin, sarkoplasma, serta jaringan penunjang lainnya. Peningkatan pembentukan protein yang
dipengaruhi oleh testosteron diduga sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan ini Akibat latihan
daya tahan, otot juga akan mengalami sedikit hipertrofi namun adaptasi terbesar terjadi pada proses
biokimiawi di dalam otot. Mitokondria otot meningkat jumlahnya, disertai peningkatan jumlah dan
aktivitas enzim oksidatif yang ditunjang oleh perubahan struktur lain yang menunjang peningkatan kerja
otot seperti peningkatan mikrosirkulasi otot. Penelitian selanjutnya memperlihatkan bahwa otot yang
terlatih daya tahannya (endurance-trained) dapat lebih efektif menggunakan trigliserida, glukosa dan
asam lemak bebas sebagai sumber energi sedemikian rupa sehingga sumber energi utama otot tersebut
pada waktu exercise berubah dari karbohidrat menjadi lemak

D. Perubahan Neuromuscular terhadap Olahraga


Olahraga, terutama bila dilakukan secara teratur,dapat meningkatkan kesegaran jasmani
serta daya tahan.Padatingkat sel dan jaringanolahragadapat memperbaiki bentuk, fungsi, ketahanan,
dan kekuatan otot rangka.Otot rangka tergolong jaringan yang purna-kembang artinya sel-
selnyatidakdapatmembelah lagi untuk memperbanyak diri. Sekalipun serat ototnya tidak dapat
membelah lagi otot yang rusak dapat diganti dengan serat baru sehingga pulih-asal seperti
sediakala.Dalam proses regenerasi, pertumbuhan seratototbaru bersaing dengan pertumbuhan jaringan
ikat. Jika pasokan oksigen terhambat, regenerasi jaringan otot akan terganggu sedangkanjaringan ikat
akan lebih leluasa tumbuh.Perubahanyang terjadipada otot rangkasesuai dengan beban latihan.
Sepanjang latihan tidak melampauibatas kemampuan penyesuaian tubuh, umumnya tidak akan terjadi
cederaotot.Dengan latihan yang teratur sistem dalam tubuh akan menjadi makin baik mutu kerja dan
kekuatannya, dan ukuran serat otot bertambah besar (hipertrofi). Ketahanan dan kekuatan otot yang
baikakan dapat melindungi sendi terhadap cedera yang disebabkan oleh beban tambahan yang mendadak
dari luar.

Bagi siapapun, setiap jenis olahraga mempunyai arti khusus. Olahraga, terutama bila dilakukan
secara teratur telah terbukti meningkatkan kesegaran jasmani serta daya tahan
pelakunya. Otot jantung menjadi kuat dan kemampuan paru serta kapasitas pernapasan menjadi
lebih baik, peredaran darah ke alat-alattubuh, otot dan kulit bertambah, dengan demikian
memperbaiki penyediaan bahan makanan yang diperlukan organ tersebut serta meningkatkan
pembuangan sisa metabolisme yang mungkin mem-bahayakan.Latihan fisik yang
terarah dapat memperbaiki bentuk, fungsi, ketahanan, dan kekuatan otot rangka. Perbaikan itu
didasari oleh perubahan di tingkat sel dan jaringan. Demikian pula jika terjadi kerusakan akibat
latihan yang berlebihan atau kecelakaan, perbaikan atas kerusakan itu juga bergantung kepada
perbaikan di tingkat yang sama.

Otot yang tampak normal dari luar, belum tentu berfungsi normaljika telah terjadi kerusakan
permanen di dalamnya. Oleh karena itu berbagai perubahan mendasar pada otot rangka akibat
latihan perlu dipahami agar latihan dapat dilakukan dan dimanfaatkan sebaik mungkin.Uraian di
atas menggambarkan bagai-mana latihan jasmani terutama bila dilakukan secara teratur
membawa kesegaran jasmani secara menyeluruh bagi pelakunya. Penampilan fisik yangbaik
dengan rona yang sehat berseri jelas merupakan keuntungan, selain ituotot-otot tubuh lebih
mampu dan tahan melakukan pekerjaan berat tanpa cepat merasa lelah,hal ini merupakan suatu
peningkatan daya tahan (endurance)

Olahraga sebenarnya bukan hanya memengaruhi otot, tetapi juga memengaruhi keseluruhan
sistem pergerakan, yaitu: tulang, sendi, ikat sendi, otot, tendo, saraf, dan pembuluh darahnya
secara berimbang. Perubahan yang terjadi sesuai dengan beban latihan. Sepanjang latihan itu
tidak melampaui batas kemampuan penyesuaian tubuh, pada umumnya tidak akan terjadi cedera
akibat latihan. Dengan latihan yang teratur semua sistem akan menjadi makin baik mutu kerjanya
dan kekuatannya.

Melalui latihan, ukuran serat otot bertambah besar (hipertrofi otot), dengan demikian
diameter otot menjadi besar. Jadi ketahanan dan kekuatan otot bertambah baik, sehingga otot akan
dapat melindungi sendi terhadap cedera yang disebabkan oleh beban tambahan yang mendadak dari luar.

Pada dasarnya perubahan yang terjadi pada latihan adalah bertambahnya jumlah pembuluh darah,
diameter serat otot, dan organel intrasel. Bertambahnya kekuatan otot yang diperoleh melalui
latihan tidak dapat diperoleh begitu saja. Memerlukan waktu latihan rutin selama dua bulan barulah
akan didapat peningkatan yang bermakna. Peningkatan kekuatan ini harus dipelihara terus sebab
peningkatan yang telah dicapai dalam waktu dua bulan itu akan hilang sama sekali jika tidak berlatih
selama lima bulan berikutnya.Tubuh cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan jasmani. Bila
kebutuhan berkurang maka massa otot akan berkurang (atrofi otot), dan volume darah yang
mengalir ke otot juga berkurang. Akibatnya efisiensi pengangkutan oksigen dari paru ke jaringan
juga menurun dan akhirnya pasokan energi ke ototpun ikut menurun.
Jenis latihan otot bermacam-macam. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua
kegiatan. Pertama, latihan statis, artinya otot berkontraksi tetapi tidak menghasilkan gerakan.
Kedua, latihan dinamis, artinya terjadi kontraksi otot yang menghasilkan gerakan pada sendi.
Dalam latihan dinamis terdapat dua jenis gerakan, yaitu gerakan konsentrik, anggota badan
mendekati tubuh, dan gerakan eksentrik anggota badan menjauhi tubuh. Pada kedua gerakan
dinamis ini terjadi pemanjangan dan pemendekan sekaligus.Kedua jenis latihan di atas mempunyai
pengaruh yang berbeda pada sifat otot, sekalipun dasar perubahannya sama. Latihan statis biasanya
digunakan pada latihan awal untuk rehabilitasi pascacedera, sedangkan latihan dinamis dilakukan
setelah pemulihan dianggap sempurna. Latihan dinamis dapat memperbaiki kekuatan otot atau
memelihara tingkat kekuatannya pada taraf tertentu tanpa mengurangi kecepatan geraknya, sedangkan
latihan statis dapat mengurangi kecepatan gerak, artinya gerak otot yang bersangkutan menjadi
lamban.

Pada saat istirahat volume darah total yang mengalir ke otot hanya 15-20%, setelah 10-20 menit
pemanasan, jumlah darah yang mengalir ke otot meningkat sampai 70-75%. Di sini terlihat betapa
besarnya otot mengambil pasokan darah agar dapat berfungsi normal. Otot akan memperlihatkan
kemampuan maksimaljika seluruh pembuluh darahnya berfungsi. Dengan begitu artinya
pemanasan sangat membantu mempertinggi kemampuan otot dan sekaligus mencegah
kemungkinan cedera.

Apabila seseorang mengalami kelelahan akibat latihan, kemudian istirahat, maka setelah beberapa waktu
ia akan pulih dengvan ditandai kekuatan otot Yang lebih besar. Keadaan ini dikenal dengan recovery. Jadi
recovery adalah proses pemulihan kekuatan otot. bukan pemulihan tenaga. Proses recovery dapat
dijelaskan sebagai berikut:

a. Otot Yang lelah karena kada asam laktat tinggi akibat latihan dengan intensitas tinggi.

b. Kalau otot terus digunakan untuk latihan dan pemasukan 02 relatif sedikit, maka makin
lama kadar asam laktat semakin tingi sehingga menghalangi saraf dan kekuatan semaikin
lama makin menurun.

c. Dengan istirahat maka produksi asam laktat dan dio otot tak selalu ada proses oksidasi
sehingga kadar asam laktat makin kecil, kemudian blokir terhadap rangsang hilang atau
berkurang.

d. Setelah beristirahat kekuatan otot akan pulih kembali (Tjaliek, 1992: 77-79).

E. Cedera pada neuromuscular Saat latihan


Cedera otot dapat terjadi akibat kecelakaan olahraga ataupun latihan
berlebihan. Latihan yang tidak mengikuti tatacara dapatberakibat cedera. Cedera otot
dapat beragam bentuknya dan berat-ringannya. Penyebabnya yang umum ialah
tarikan berlebijhan atau gerakan kuat mendadak, yang dapat merobek fascia atau
bahkan otot atau tendonya. Selain itu cedera dapat pula timbul akibat tekanan kuat
misalnya pada benturan.

Dalam hal cedera ini, yang penting ialah mengenal secara dini cedera yang
memerlukan penanganan medis. Jika cedera itu ringan, nyeri akan hilang segera atau
berangsur dalam beberapa hari. Memaksa latihan pada otot yang cedera dapat
dipastikan akan menurunkan kekuatannya dan mengundang cedera ulang di masa
mendatang setelah sembuh. Agar lebih mudah memahami, lihatlah bagan di bawah ini
yang pada dasarnya menekankan adanya lingkaran setan pada otot cedera yang tidak
diistirahatkan, akibatnya cedera otot semakin parah.

Cedera otot yang paling ringan adalah nyeri otot pasca latih. Nyeri semacam ini dapat
terjadi pada setiap orang pasca latihan. Kadang dapat timbul pembengkakan otot dan
muncul beberapa jam setelah latihan berat.Nyeri dapat berasal dari satu atau
sekelompok otot. Rasa nyeri itu timbul pada saat bergerak ataupun diam; dan otot yang
tersebut akan terasa lemah. Cedera sepertiini dapat terjadi pada „start‟ yang terlalu kuat dan
mendadak, pada latihan yang sekaligus memanjang dan memendekkan otot, dan pada
orang yang sudah lama tidak berlatih. Selain itu, juga dapat terjadi pada latihan yang lain
dari biasanya.

Sebenarnya cedera itu terjadi pada unit kontraksi yang paling kecil yaitu sistem
miofilamen, miofibril, dan dapat pula disertai pecahnya pembuluh kapiler darah.
Akibatnya terjadi reaksi radang dan pembengkakkan yang menjadikan aliran
darah terhambat dan timbulnya rasa nyeridan kaku. Namun demikian keadaan ini tidak
berbahaya dan akan berangsurhilang dalam beberapa hari.

Untuk menghindari kejadian seperti itu perlu dilakukan langkah-langkahberikut:

a) Sesuaikan program latihan dengan hasil yang hendak dicapaidan gunakanlah


peralatan yang sesuai.

b) Jika nyeri ringan, latihan dapat diteruskan tetapi sedikit diubah.


Intensitas latihan dinaikkan bertahap, terutama pada tahap awal.

c) Gerakan yang kalem tidak akan menambah nyeri.

Lingkungan yang hangat dapat membantu penyembuhan.Cedera dapat pula berat


misalnya putusnya tendo, robekan fascia, robekan otot, dan hematom. Cedera seperti ini
biasanya akan semakin sakit jika digunakan untuk bergerak, dan sakitnya tidak mereda
dalam waktu 24-48 jam.

Terdapat beberapa keadaan yang memudahkan terjadinya cedera. Hal-hal tersebut perlu
diwaspadaidan jika ditemukan langkah khususharus diambilagar cedera dapat dihindari.
Keadaan tersebut ialah

a) Kurang persiapan, kurang pemanasan.


b) Otot yang melemah akibat cedera yang terjadi sebelumnya, dan rehabilitasi yang
salah.

c) Bekas cedera dengan jaringan parut yang luas.

d) Otot yang kelelahan dan tarikan yang berlebihan.

e) Otot yang terlalu pendek lebih mudah cedera pada olahraga yang mengandal-kan
kelenturan.

f) Otot yang terlalu lama kedinginan, kurang kontraktil.

Berikut cedera otot yang sering terjadi saat melakukan aktivitas latihan :

1. Cedera otot pergelangan kaki

Anda mungkin pernah atau bahkan sering mengalami cedera yang satu ini. Pergelangan kaki yang
terkilir atau cedera adalah salah satu kejadian yang paling banyak ditemui dalam olahraga.
Biasanya hal ini disebabkan oleh peregangan berlebihan atau robekan pada urat (pita jaringan
yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya), tendon (jaringan yang menghubungkan
otot dengan tulang), atau otot. Pergelangan kaki sering mengalami cedera karena inilah tempat
tiga tulang bertemu. Biasanya ketika sedang berlari atau berjalan pada permukaan yang tidak rata,
pergelangan kaki lebih rawan terkilir.

Ketika pergelangan kaki terkilir, istirahatkan dulu kaki Anda dan jangan dipakai berjalan atau
berdiri. Anda bisa mengompresnya dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan mengurangi
rasa sakit. Supaya lebih cepat pulih, angkat pergelangan kaki sampai sejajar dengan jantung.
Lakukanlah sambil duduk dan bersandar.

2. Cedera tulang kering

Cedera ini ditandai dengan rasa nyeri pada betis dan tulang kering bagian atas. Cedera tulang
kering atau shin splints terjadi karena peradangan pada otot dan bisa terjadi pada siapa pun.
Umumnya cedera tulang kering terjadi saat Anda berlari atau melompat. Penyebab yang paling
sering ditemui adalah ketika Anda meningkatkan intensitas aktivitas fisik secara tiba-tiba.
Misalnya mempercepat laju jogging. Penyebab lainnya adalah berolahraga dengan sepatu yang
tidak nyaman dan berlari sambil menanjak atau menurun jalanan aspal yang keras.

Untuk meredakan nyeri, kompres betis dan tulang kering dengan es dan biarkan selama beberapa
menit. Jika rasa sakit tak kunjung mereda, Anda boleh minum obat pereda nyeri dan peradangan
seperti ibuprofen atau aspirin. Apabila sampai berhari-hari cedera Anda belum membaik,
sebaiknya periksakan dengan tenaga kesehatan.

3. Nyeri pinggang

Nyeri pinggang atau cedera punggung bawah banyak dialami oleh Anda yang mengangkat beban,
bersepeda, atau bermain golf, tenis, dan bisbol. Biasanya rasa nyeri akan muncul di bagian
pinggang atau punggung bawah. Nyeri ini bisa disebabkan oleh banyak hal seperti saraf terjepit,
tendon atau otot sobek, dan herniated disk. Ini adalah tanda bahwa olahraga yang sedang Anda
jalani sudah terlalu berat bagi tubuh dan Anda membutuhkan istirahat.

Anda bisa mengobati sendiri nyeri pinggang ini dengan cara beristirahat dan memberikan
kompres es. Hindari dulu gerakan-gerakan seperti membungkuk atau mengangkat beban yang
berat. Jika rasa nyeri sudah mulai reda, Anda bisa melakukan peregangan ringan.

4. Cedera bahu

Pada bahu Anda terdapat empat otot besar yang bertugas untuk menopang dan menjaga sendi-
sendi bahu. Maka, bahu adalah bagian yang rawan cedera apabila Anda melakukan olahraga
seperti berenang, push up, bulutangkis, atau bisbol di mana sendi bahu menjadi tumpuan
pergerakan lengan Anda. Pergerakan sendi bahu yang berulang-ulang secara intens akan
menyebabkan otot-otot bahu kelelahan dan membengkak atau sobek.

Ketika Anda mengalami cedera ini, hentikan pergerakan pada lengan dan bahu Anda. Untuk
meredakan nyeri, kompres bagian bahu yang terasa sakit dengan es dan diamkan selama 15
sampai 20 menit. Kalau rasa sakit sudah berkurang dalam waktu beberapa hari, kompres dengan
kain panas atau oleskan salep panas untuk melemaskan otot-otot yang kaku dan nyeri.

5. Kram otot

Jenis cedera olahraga ini sering terjadi, terutama jika Anda langsung berolahraga secara intens
tanpa melakukan pemanasan dan peregangan otot yang tuntas. Kram otot bisa terjadi di bagian
tubuh mana pun, tetapi biasanya saat berolahraga kram akan muncul pada kaki. Ketika kram
menyerang, otot Anda mengalami kontraksi tiba-tiba sehingga Anda akan merasakan nyeri dan
bagian tubuh yang diserang kram akan sulit digerakkan selama beberapa detik atau menit. Kram
otot bisa mengancam nyawa jika terjadi saat berenang karena Anda berisiko tenggelam.

Saat kram menyerang, usahakan untuk tetap tenang dan jangan panik. Lakukan peregangan
ringan pada bagian yang kram dan pijat dengan lembut sambil terus Anda gerak-gerakkan.
Setelah kram hilang, jangan langsung melanjutkan olahraga. Biarkan otot-otot Anda beristirahat
dulu.

6. Cedera lutut

Cedera lutut sering terjadi pada atlet lari, sepak bola, basket, voli, dan olahraga cabang atletik
yang banyak bertumpu pada lutut. Biasanya ditandai dengan rasa nyeri pada tempurung lutut
yang disertai dengan bunyi seperti retakan atau patahan. Jenis cedera olahraga ini bisa terjadi
karena kecelakaan seperti jatuh dan terbentur atau karena gerakan yang tidak lazim dan terlalu
lama melakukan gerakan dengan lutut sebagai tumpuan. Pada beberapa kasus, sendi pada lutut
mengalami pergeseran sehingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

Menyembuhkan cedera lutut butuh perawatan yang intens. Anda sebaiknya beristirahat total agar
lebih cepat pulih. Posisikan lutut agar selalu terangkat, misalnya dengan mengganjal pakai bantal
tinggi saat Anda berbaring. Untuk membantu mengurangi rasa sakit, kompres dengan es. Namun,
jika cedera Anda tidak membaik setelah perawatan berhari-hari, konsultasikan pada tenaga
kesehatan profesional.

7. Cedera siku

Bagi Anda yang sering berolahraga seperti bulutangkis, tenis, golf, voli, atau angkat beban,
berhati-hatilah supaya tidak mencederai siku Anda yang sering menjadi tumpuan. Cedera siku
terjadi karena peradangan otot yang terus-menerus digunakan untuk bergerak dan menahan
beban. Anda pun akan merasakan sakit ketika menggerakan dan mengangkat lengan atau tangan.

Untuk mengurangi rasa sakit, kompres siku dan bagian yang sakit dengan es selama 20 sampai 30
menit setiap empat jam sampai nyeri mereda. Anda juga bisa minum obat pereda nyeri dan
peradangan untuk mempercepat penyembuhan.

8. Cedera Achilles tendon

Jenis cedera olahraga ini biasanya terjadi pada otot tumit hingga betis Anda. Olahraga seperti
sepak bola, basket, voli, dan lari meningkatkan risiko Anda mengalami Achilles tendinitis. Anda
akan merasakan nyeri pada tumit atau betis yang disebabkan oleh robeknya tendon.

Umumnya cedera tendon Achilles akan pulih dengan sendirinya setelah Anda mengistirahatkan
kaki. Namun, untuk meredakan nyeri Anda bisa mengompres dengan es dan mengangkat tumit
lebih tinggi.

9. Cedera hamstring

Saat Anda merasakan sensasi nyeri seperti otot Anda ditarik pada bagian belakang paha, ini
berarti Anda mengalami cedera hamstring. Hamstring adalah empat otot yang berjajar sepanjang
paha belakang Anda. Jenis cedera olahraga ini bisa melukai siapa pun dan biasanya terjadi karena
kurang pemanasan, otot yang kelelahan, dan gerakan yang tiba-tiba. Menangani cedera hamstring
mirip dengan cedera otot lainnya. Cukup kompres dengan es dan istirahatkan selama beberapa
saat.

10. Gegar otak

Anda pasti pernah mendengar cedera ini. Gegar otak memang sering terjadi dan menjadi salah
satu cedera yang banyak ditangani di instalasi gawat darurat di seluruh dunia. Gegar otak
biasanya terjadi karena benturan (trauma) pada kepala yang melukai pembuluh darah dan saraf
otak. Akibatnya, Anda akan mengalami berbagai gangguan seperti pusing, penglihatan berkurang,
muntah-muntah, dan hilang kesadaran. Segera hubungi tenaga medis jika Anda mengalami
gejala-gejala tersebut.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam tubuh manusia. ada sel sel yang disebut sel peka rangsang. Sel yang di beri rangsangan
yang adekuat mampu menimbulkan terjadinya potensial aksi. Sel•sel tersebut adalah sel otot dan sel saraf.
Ujung-ujung saraf membuat hubungan yang dinamakan hubungan saraf-otot atau neuromuskulor. dengan
serabut-serabut otot kira-kira pada pertengahan serabut. sehingga potensial aksi dalam serabut berjalan
dalam dua arah,

Aktivitas motorik somatik sangat bergantung pada pola dan kecepatan lepas muatan saraf motorik spinalis
dan saraf homolog yang terdapat di nukleus motorik saraf kranialis. Saraf ini, yang merupakanjalur
terakhir ke otot rangka, yang dibawa oleh impuls dari berbagai jalur.

Aktivitas otot yang dilakukan berkali-kali akan menyebabkan bertambah besarnya otot skelet. Keadaan
ini bukan karena terbentuknya serabut-serabut otot baru, tetapi discbabkan karena menjadi aktifnya
serabut otot yang tadinya berada di dalam keadaan tidak aktif, Karena latihan. otot membesar sampai
batas maksimumnya,

Neuromuscular juga mengalami perubahan Saat latihan. Perubahan tersebut yaitu hipertropi dan
hyperplasia serta terjadinya kelelahan otot.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/saraf/sistem-saraf-manusia/%3famp=1

https://www.google.com/search?
q=gerak+sadar+dan+gerak+tak+sadar&oq=gerak+sadar+dan+gerak+tak+sadar&aqs=chrome..69i57.1067
5j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://hellosehat.com/muskuloskeletal/sistem-otot-manusia/

https://www.google.com/search?
q=Kontrol+Neuromuscular+Terhadap+Gerakan&rlz=1C1CHBD_enID935ID935&oq=Kontrol+Neuromu
scular+Terhadap+Gerakan&aqs=chrome..69i57j69i59i450l2.430j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?
q=Kelainan+pada+neuromuscular+Saat+latihan&rlz=1C1CHBD_enID935ID935&oq=Kelainan+pada+ne
uromuscular+Saat+latihan&aqs=chrome..69i57j69i59i450l4.248j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/view/183

https://www.alodokter.com/hipertrofi-ventrikel-kiri

https://www.anlene.com/id/ms/macam-macam-gerak-otot.html

https://www.google.com/search?
q=cedera+otot+saat+latihan&rlz=1C1CHBD_enID935ID935&oq=cedera+otot+saat+latihan&aqs=chrom
e..69i57.9003j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://studylibid.com/doc/926808/pengaruh-latihan-terhadap-kerja-otot-rangka

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/6323/0

Anda mungkin juga menyukai