Sprain adalah bentuk cedera yaitu robeknya ligament (jaringan yang menghubungkan
antar tulang ke tulang) atau kapsul sendi yang menyebabkan ketidakstabilan pada sendi.
Manifestasi klinisnya berupa nyeri, inflamasi atau peradangan, dan beberapa kasus tidak dapat
menggerakkan tungkai.Sprain merupakan cedera yang paling sering terjadi dalam aktivitas olahraga.
Cedera ini adalah jenis cedera akut pada sistem muskuloskeletal yang memengaruhi satu atau lebih
ligamen di pergelangan kaki.
Penyebab :
Cedera yang sering terjadi pada atlet adalah sprain yaitu cedera pada sendi yang mengakibatkan
robekan pada ligament. Sprain terjadi karena adanya tekanan yang berlebihan dan mendadak pada
sendi, atau karena penggunaan berlebihan yang berulang-ulang. Sprain ringan biasanya disertai
hematom dengan sebagian serabut ligament putus, sedangkan pada sprain sedang terjadi efusi cairan
yang menyebabkan bengkak. Pada sprain berat, seluruh serabut ligamen putus sehingga tidak dapat
digerakkan seperti biasa dengan rasa nyeri hebat, pembengkakan, dan adanya darah dalam sendi.
Cedera pada serabut otot ligamentum (SPRAIN) menurut Sadoso (t.t.:8) dan
Brukner & Khan (1993: 12) terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu:
1. Sprain tingkat I. Pada cedera ini terdapat sedikit hematoma dalam ligamentum
2. Sprain tingkat II. Pada cedera ini lebih banyak serabut otot dari ligamentum yang
3. Sprain tingkat III. Pada cedera ini seluruh ligamentum putus sehingga kedua
ujungnya terpisah.
Namun, perlu dicatat bahwa setiap cedera ligamen unik dan perawatan yang tepat tergantung
pada berbagai faktor, termasuk lokasi cedera, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan
keseluruhan. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional
kesehatan yang berkualifikasi untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
a) Pemanasan sebelum aktivitas fisik: Pemanasan dapat membantu mengurangi risiko cedera pada
ligamen dan otot. Pemanasan dapat dilakukan dengan melakukan gerakan ringan seperti
berjalan atau melompat-lompat.
b) Gunakan sepatu yang tepat: Sepatu yang tepat dapat membantu menopang dan melindungi kaki
dan pergelangan kaki dari cedera.
c) Hindari gerakan tiba-tiba: Gerakan tiba-tiba dapat meningkatkan risiko cedera pada ligamen.
Hindari gerakan tiba-tiba seperti melompat atau berlari secara mendadak.
d) Kekuatan dan fleksibilitas: Melakukan latihan kekuatan dan fleksibilitas dapat membantu
memperkuat ligamen dan mencegah cedera pada ligamen.