Anda di halaman 1dari 5

RESUME MATERI MATA KULIAH

PPCO (Pencegahan dan Perawatan Cedera Olahraga )

Dosen Pengampu : Ahmad Sulaiman M.Pd

Disusun oleh : Ahmad Alfan Syuhuri (2010281013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2021/2022
Cedera olahraga merupakan cedera yang terjadi pada otot, sendi atau
tulang selama olahraga. Cedera olahraga merupakan cedera yang terjadi pada otot, sendi
atau tulang selama olahraga atau latihan. Jenis cedera olahraga pun beragam.
Jika Anda melakukan olahraga kemungkinan untuk cedera olahraga mungkin saja
terjadi. Faktor lain risiko yang menyebabkan cedera meliputi:

1) Masa Kecil

Biasanya anak-anak lebih berisiko mengalami cedera olahraga karena sifat aktif
mereka. Terkadang anak-anak sering kali tidak mengetahui batasan fisik mereka
sehingga mereka mungkin lebih mudah untuk mendorong diri melampaui batas,
yang kemudian menyebabkan terluka atau cedera.

2) Usia

Seiring bertambahnya usia, maka semakin besar kemungkinan Anda mengalami


cedera. Faktor usia juga dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami cedera
olahraga yang berkepanjangan. Cedera baru dapat juga memperparah cedera
sebelumnya.

3) Kurangnya
Perawatan Terkadang cedera serius dimulai dari cedera kecil. Jika sebelumnya
pernah mengalami cedera, seperti tendonitas dan patah tulang segera lakukan
pemeriksaan dengan dokter. Pasalnya dokter dapat menangani lebih dini cedera
yang dialami Apabila tidak ditangani atau diabaikan cedera dapat berkembang
menjadi cedera serius.
4) Kelebihan Berat Badan

Ketika seseorang membawa beban lebih berat dapat memberikan tekanan yang
berlebih pada persendian terutama pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Lalu,
tekanan semakin besar saat olahraga sehingga meningkatkan risiko cedera olahraga.

1. Jenis Cedera Olahraga


Jenis-jenis cedera olahraga yang paling umum di antaranya:
1) Terkilir

Terkilir merupakan cedera yang terjadi akibat robeknya ligamen. Ligamen adakah
jaringan yang menghubungkan dua tulang satu sama lain dalam satu sendi.

2) Strain/Cedera Otot

Cedera otot yang melibatkan robekan tendon atau jaringan yang menghubungkan
tulang ke otot. Strain biasanya kerap disalahartikan sebagai keseleo.

3) Cedera Lutut
Cedera lutut atau cedera apa pun yang mengganggu persendian lutut bisa menjadi
cedera olahraga. Cedera ini bisa terjadi akibat peregangan berlebihan hingga
robekanm pada otot atau jaringan di lutut.

4) Otot Bengkak

Pembengkakan merupakan reaksi alami dari cedera. Biasanya otot yang bengkak
bisa terasa nyeri dan lemah.

5) Cedera Tendon Achilles

Tendon achilles merupakan tendon pipih dan kuat di bagian belakang pergelangan
kaki. Ketika berolahraga tendon ini bisa terbelah atau robek. Jika ini terjadi akan
menyebabkan rasa nyeri hebat dan kesulitan berjalan.

6) Patah Tulang

Patah tulang terjadi saat posisi tulang patah atau bentuknya berubah. Cedera ini
terkadang sulit dihindari.

7) Dislokasi

Dislokasi terjadi akibat bergesernya tulang atau sendi dari posisi normal. Jika ini
terjadi bisa terasa sakit dan menyebabkan pembengkakan.

8) Cedera Rotator Manset

Robeknya rotator manset adalah penyebab umum nyeri bahu. Manset rotator
membuat bahu dapat bergerak ke segala arah. Terjadinya robekan pada salah satu
otot ini akan melemahkan kekuatan sendi bahu.

CEDERA ACL APAKAH HARUS OPERASI ?

ACL adalah jaringan yang menghubungkan tulang paha dengan tulang


kering, di lutut. Sebagian besar cedera ACL terjadi selama olahraga tertentu seperti
basket, sepak bola, sepak bola, ski, dan tenis.Gejalanya meliputi pembengkakan
lutut, ketidakstabilan, dan nyeri. Perawatan mungkin termasuk operasi dan terapi
fisik. edera yang terjadi di ligamen tersebut biasanya terjadi akibat adanya
perubahan mendadak pada arah persendian di lutut. Ketika cedera terjadi,
kemungkinan akan terdengar bunyi kecil yang diikuti dengan rasa nyeri serta
pembengkakan.Tergantung pada tingkat keparahan dan seberapa berat aktivitas
yang dilakukan, ligamen bisa saja robek sebagian atau bahkan seluruh bagiannya.
Cedera yang muncul bisa ringan, yang hanya robek sedikit, atau parah saat
semua ligamen sobek.Umumnya, pengobatan yang dilakukan bertujuan agar
pasien dapat kembali melakukan aktivitas dengan normal setelah cedera. Namun,
dibutuhkan waktu sekitar 6 hingga 9 bulan sampai pasien dapat benar-benar pulih
dan menjalankan kegiatan sehari-hari.
 Gejala-gejalanya:
1. Terdengar suara keras saat cedera terjadi
Ketika cedera terjadi, Anda biasanya dapat mendengar suara keras
dari lutut Anda. Pada atlet olahraga seperti sepak bola, suara tersebut pun
bahkan terkadang dapat terdengar oleh penonton di sisi lapangan. Meskipun
Anda tidak mendengar suara dari lutut, biasanya penderita dapat merasakan
pergeseran pada sendi lututnya.
2. Lutut terasa tidak stabil
Ligamen anterior yang terdapat di lutut penting untuk menjaga
kestabilan dan keseimbangan sendi lutut. Ketika terjadi cedera, sendi pada
lutut akan menjadi tidak stabil. Kondisi ini berpotensi menyebabkan tubuh
kehilangan rentang gerak dan terasa tidak seimbang. Sendi pada lutut pun
cenderung mengalami kerusakan. Biasanya, gerakan memutar yang
mendadak berpotensi menyebabkan terjadinya kondisi ini.
3. Pembengkakan dan rasa sakit di lutut
Sendi yang robek dapat mengakibatkan terjadinya pembengkakan
beberapa menit atau jam kemudian. Hal ini kemungkinan disebabkan karena
adanya pendarahan di dalam lutut. Setelah itu, bengkak akan diikuti oleh rasa
sakit yang sangat parah sehingga tubuh tidak bisa melanjutkan kegiatan.
Namun, terkadang tingkat rasa sakit yang dirasakan setiap orang berbeda-
beda, tergantung pada seberapa parah kerusakan yang terjadi di ligamen lutut.
Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing tindakan:
1) Nonoperasi
Pada dasarnya, ligamen lutut yang robek tidak dapat
sembuh tanpa operasi. Namun, tindakan nonbedah dapat
diberikan pada pasien yang tua atau yang sangat jarang
bergerak. Apabila kestabilan lutut dan tubuh secara
keseluruhan tidak mengalami perubahan yang signifikan,
dokter akan merekomendasikan jenis perawatan ini.
 Bracing
Dokter akan menyarankan Anda untuk mengenakan
brace untuk menjaga kestabilan lutut Anda. Anda juga
mungkin akan diberikan kruk agar Anda lebih mudah
berjalan.
 Terapi fisik
Apabila pembengkakan mereda, terapi fisik
atau fisioterapi akan direkomendasikan. Olahraga dan
latihan tubuh tertentu dapat mengembalikan fungsi
lutut Anda, serta meluruskan otot kaki yang
mendukung pergerakan lutut.
2) Operasi
Dokter Anda dapat merekomendasikan operasi ACL
jika Anda adalah seorang atlet dan ingin melanjutkan
pekerjaan Anda yang berkaitan dengan olahraga tersebut,
terutama olahraga berintensitas tinggi dengan gerakan
melompat, memotong atau berputar. Selain itu, operasi sangat
disarankan apabila terdapat lebih dari satu ligamen atau tulang
rawan di lutut Anda yang cedera. Operasi juga ditujukan
untuk orang-orang yang masih muda dan aktif bergerak.
Operasi dilakukan dengan tujuan merekonstruksi ACL.
Pertama-tama, dokter bedah akan mengangkat ligamen yang
rusak dan menggantinya dengan tendon dari salah satu bagian
tubuh Anda. Pergantian jaringan ini disebut dengan graft.
3) Rehabilitasi
Rehabilitasi penting untuk dilakukan, baik bagi Anda
yang menjalani prosedur operasi maupun tidak. Terapi
rehabilitasi berperan besar dalam mengembalikan fungsi
tubuh, terutama lutut Anda. Terapi fisik dapat membantu
Anda mendapatkan kembali kekuatan dan pergerakan lutut
seperti sedia kala. Rehabilitasi biasanya dilakukan selama 6
sampai 9 bulan setelah perawatan.

Anda mungkin juga menyukai