Partisipasi dalam olah raga dan kegiatan olah raga menawarkan banyak
manfaat dan harus didorong. Ini membantu pengelolaan berat badan, menjaga
kesehatan secara keseluruhan, meningkatkan kesejahteraan seseorang dan
memberikan manfaat psikologis. Namun, aktivitas ini memiliki risiko dan komplikasi
seperti cedera olahraga. Jenis aktivitas olahraga yang paling umum dikaitkan dengan
cedera olahraga adalah :
Lari atau jogging
Contact sports – rugby, soccer, hockey and boxing
Racket sports – tennis, badminton
Volleyball
Basketball
Heavy weight lifting
Cycling
Golfing
Swimming
Tanda-tanda dan gejala cedera akut dan kronis tercantum dalam tabel di bawah ini :
3. Cedera lutut
Cedera lutut cukup umum terjadi terutama pada olahraga atau latihan beban. Cedera
lutut juga berkisar dari cedera ringan hingga cedera parah.
Cedera ringan pada lutut dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan
membatasi rentang gerak. tiga masalah lutut yang paling umum ditemui adalah:
runners knee, iliotibial band syndrome dan tendonitis.
Cedera parah pada lutut termasuk kerusakan pada tulang, tulang rawan atau
ligamen.
4. Tarikan pangkal paha /Groin pull
Hal ini terjadi karena dorongan yang terus menerus dalam gerakan dari sisi ke sisi,
yang dapat menyebabkan ketegangan pada otot paha bagian dalam atau
selangkangan. Hal ini dapat terjadi pada individu yang berpartisipasi dalam
olahraga seperti hoki, sepak bola, sepak bola, dan bisbol.
5. Shin Splints
Terjadi pada kaki bagian bawah area tulang kering yaitu tepatnya pada otot
tibialis posterior dan anterior. Hal ini sebagian besar terjadi akibat berlari
terutama ketika memulai program latihan yang lebih berat/progresi seperti lari
jauh di jalan beraspal.
6. Tennis Elbow
Hal ini terjadi ketika ada penggunaan siku yang berulang-ulang, misalnya pada
olahraga seperti golf dan tenis yang melibatkan banyak ayunan. Ayunan ini dapat
menyebabkan iritasi atau robekan kecil pada tendon siku. Hal ini juga dikenal
sebagai epikondilitis. Hal ini sangat umum terjadi pada pemain tenis dan golf dan
lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 30-60 tahun.