Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Terapi Latihan
semester 115
Disusun Oleh :
1. Anggrahini Friska Ayu Wijayanti – 1604620104
2. Ahmad Nabil
A. Latar Belakang
membuat tubuh secara umum menjadi lebih kuat dan resisten terhadap berbagai jenis
diri dengan alat protektor namun tetap saja cedera tidak dapat dihindarkan, peluang
adanya cedera tersebut tetap saja bisa terjadi misalnya kram, dislokasi bahkan fraktur.
Cedera tersebut bisa saja terjadi pada masyarakat umum yang gemar berolahraga dan
tubuh yang melakukan aktivitas olahraga. Pada umumnya penyebab terjadi cedera
olahraga antara lain kurang pemanasan, memaksakan kodisi tubuh melampaui batas
bidang olahraga agar dapat kembali melakukan latihan-latihan dan prestasi. Untuk
mencapai tujuan tersebut pengelolaan cedera olahraga harus didukung oleh berbagai
1
disiplin ilmu atau profesi. Banyak macam dan ragam cedera olahraga sehingga
diperlukan pendekatan terapi yang bersifat umum maupun spesifik. Oleh karenanya,
diperlukan referensi dari para ahli, tidak hanya dalam proses penyembuhan, namun
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dilakukan pada saat pertolongan pertama cidera olahraga
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk membantu para pembaca baik
mahasiswa, atlet, pelatih, juga masyarakat umum yang gemar berolahraga agar
mengalami cidera.
2
BAB II
PEMBAHASAN
suatu penyakit atau kecelakaan. Hal ini dapat dilakukan oleh orang yang bukan ahli
dalam menangani kejadian sakit atau cedera, sambil menunggu pengobatan definitif
yang dapat diakses. Cedera yang ringan/minor tidak perlu memerlukan perawatan
medis yang lebih lanjut, setelah dilakukan pertolongan pertama. Biasanya terdiri dari
beberapa kasus yang sederhana, dimana teknik pertolongan pertama dapat diberikan
kepada individu untuk melakukan hal tersebut dengan peralatan yang minimal. Dan
yang lebih penting lagi adalah diperlukan tindakan cepat dan efektif dalam
antara lain:
3
Cidera dalam olahraga disebabkan oleh beberapa tingkatan traumatis seperti
b. Cedera ini umumnya disebabkan oleh beban yang berulang dalam latihan.
4
setiap orang,sebagian besar cedera otot terjadi setelah dua tahun latihan
harian dan biasanyaterjadi pada bagian tubuh bawah seperti lutut, engkel,
3. Peradangan
tekanan, benturan, beban berat dan trauma fisik. Ini biasanya berhubungan
4. Sakit
sehingga kita dapat melakukan tindakan perawatan yang tepat. Ada beberapa
tipe sakit yang umum dalam olahraga seperti sakit akut yang disebabkan oleh
keretakan, sakit yang disebabkan peradangan kronis dan kram saat beraktifitas
Sakit biasanya dapat diobati tapi akan timbul kembali bila penyebabnya
belum dirawat dengan tepat. Sakit harus diartikan sebagai peringatan dari
5
Cedera olahraga yang dapat terjadi pada atlet maupun masyarakat olahraga saat
Strain, merupakan kerusakan yang terjadi pada saat otot dan tendon karena
karena benturan langsung pada otot atau ligamen. Bila disertai dengan
Muscle Cramp (kram otot). Kelainan pada otot akibat gangguan sirkulasi
darah.
ekskoriasi (lecet).
B. PENANGANAN
oleh mahasiswa, atlet, pelatih, dan juga masyarakat olahraga, antara lain keterampilan
dalam merawat luka sehingga tidak menimbulkan infeksi yang dapat memperpanjang
masa penyembuhan luka tersebut, keterampilan melakukan metode RICE (Rest, Ice,
6
Compresion, Elevation) dalam memberikan pertolongan pertama pada cedera
olahraga. pertolongan pertama yang dibahas tersebut antara lain luka, patah tulang,
Pada kasus luka, untuk membersihkan luka dengan tepat (satu arah) sehingga
tidak menimbulkan infeksi serta memberikan desinfektan dengan betadin pada luka
yang telah dibersihkan. Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan
secara tiba-tiba karena kekerasan atau injury. Luka harus dibersihkan dengan baik
sehingga tidak ada lagi benda asing dalam luka yang dapat menimbulkan infeksi
Terapkan tekanan lembut (langkah ini hanya berlaku jika luka berdarah.
Bilas dengan air (setelah dicuci jika lukanya tidak bisa dibersihkan, hubungi
dokter)
7
Perban luka (jika anda memiliki goresan kecil atau potongan, bersihkan dan
biarkan saja. Jika tidak letakka perban yang steril pada luka setelah
membersihkannya)
Pada kasus cidera patah tulang disarankan untuk memasang bidai untuk
imobilisasi patah tulang sehingga saat pemindahan penderita untuk dirujuk, cidera
Pada kasus keseleo dan memar dilaksanakan metode RICE (Rest, Ice,
Compresion, Elevation). Penanganan cidera metode RICE akan sangat berguna dalam
Rest (istirahat)
8
Bagian tubuh yang cedera harus segera diistirahatkan, karena gerakan aktif
parahnya cedera.
Ice (es)
dilakukan selama 15-20 menit setiap 1-2 jam, kemudian frekwensi diturunkan
secara bertahap sampai 24-48 jam disesuaikan dengan berat ringannya cedera
9
Penggunaan bandage untuk balut tekan pada daerah yang mengalami cedera
pembengkakan.
Elevation (meninggikan)
RICE dilakukan selama 24-48 jam pertama sejak terjadinya cedera. Setelah itu
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
atau di pahami.
Langkah pencegahan agar cedera bisa diatasi bila mencurigai ada patah tulang
raysecepatnya.
Istirahatkan area cedera antara 2 sampai 8 minggu, baru kemudian pulih atau
11
Kembali melakukan aktifitas sehari-hari jika itu sudah tidak menimbulkan
rasa sakit
12