Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah Futsal diciptakan dimontevidio Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos
Ceriani. Keunikan futsal mendapatkan perhatian diseluruh Amerika Selatan, terutamanya
dibrasil. Sementra brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan
dibawah perlindungan FIFA diseluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika
Utara serta Afrika ,Asia dan Osean.

Olahraga futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh banyak
kalangan, dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Selain dapat menyehatkan badan,
permainan ini juga mengandung banyak manfaat, diantaranya menumbuhkan sikap sportif,
mengembangkan kepribadian sosial, serta melatih bakat, minat dan keterampilan. Permainan
Futsal, permainan sejenis sepak bola yang dimainkan dalam lapangan yang berukuran kecil.

Sport Injuries atau cedera olahraga, banyak macam bentuk cedera yang timbul, baik pada
waktu latihan, maupun pada waktu berolahraga (bertanding), atau pun sesudah pertandingan.
Cedera ini biasanya terjadi pada saat program latihan maupun saat pertandingan. Ada 2 jenis
cedera yang kerap kali dialami yaitu trauma akut ialah trauma yang di dapat secara mendadak
dan langsung seperti luka gores, robek pada tali ikat sendi / ligament, bahkan patah tulang akibat
dari terjatuh. Cedera kedua yaitu Overuse syndrome suatu cedera ringan namun mengalami
gerakan yang terus berulang dan tentunya berlebihan dalam jangka waktu lama sehingga
membuat cedera semakin parah. Penanganan pertama untuk mengatasi cedera sangatlah penting
dalam olahraga futsal, karena dapat menolong dan mengatasi cedera pada pemain.

Penanganan pertama cedera olahraga ini sangat penting, akan tetapi ada dampak yang
buruk jika dalam melakukan penanganan pertama dengan yang salah seperti contoh jika terjadi
peradangan penanganan pertamanya justru diberikan dengan yang menimbulkan panas seperti
balsem atau koyo perlakuan itu akan menambah parah peradangan karena pembuluh darah akan

1
pecah dan semakin melebar peradangannya. Selain itu dislokasi, kerusakan bagian otot atau
tendon (strain), cedera pada ligamentum (sprain) bermain.Lebih bangusnya untuk penanganan
cedera Terapi dingin dianjurkan selama satu sampai tiga hari setelah cedera (tergantung pada
beratnya) atau pada fase cedera akut. Selama waktu ini, pembuluh darah di sekitar jaringan yang
terluka membuka, nutrisi dan cairan masuk kedarah untuk membantu penyembuhan jaringan.

1.2 Rumusan Masaalah


Berdasarkan latar belakang di atas masalah maka dirumuskan bagaimana cara menangani
dan pencegahan cedera dalam olahraga futsal.

1.3 Tujuan
Tujuan isi makalah ini mengetahui gambaran pengetahuan tentang menangani dan
pencegahan dalam olahraga futsal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis-jenis Cedera

1. Keseleo (Sprains)

Keseleo (Sprains) Adalah jenis yang paling umum dari cedera olahraga futsal,
pengobatan paling baik untuk cedera ini yaitu dengan metode "RICE" (Rest, Ice, Compression,
Elevate).

2. Patah Tulang (Fraktur account)

Merupakan seperempat dari semua cedera olahraga futsal yang serius (Cedera yang
membutuhkan perawatan Rumah Sakit), Contohnya: patah tulang termasuk jari, pergelangan
tangan, dan kaki.

3. Ujung Kaki (Turf toe)

Ujung Kaki (Turf toe) Adalah cedera pada pangkal jempol kaki. Cedera ini sering
disebabkan karena berlari atau melompat pada permukaan yang keras seperti rumput sintetis.

4. Tendon (Achilles tendonitis)

Tendon (Achilles tendonitis) Adalah kondisi yang menyakitkan dari tendon di bagian
belakang pergelangan kaki. Terlambat dalam pengobatan, maka dapat menyebabkan
peningkatan resiko tendon achilles pecah.

5. Pergelangan kaki (Ankle)

Keseleo pergelangan kaki adalah cedera umum yang dialami pemain olahraga futsal
profesional. Semakin cepat cedera ini (Cedera ligamen pergelangan kaki) diketahui dan diobati,
maka semakin cepat pula pemulihannya.

6. Ligamen (ACL tear)

Anterior Cruciate Ligament atau lebih kita kenal dengan cedera ACL merupakan cedera
lutut. Sering menimpa pemain olahraga futsal, cedera ini dapat membuat pemain berada di
pinggir lapangan selama berbulan-bulan atau lebih.
3
7. Tulang rawan (Torn)

Cairan yang timbul di lutut terjadi ketika meniskus mengalami luka. Meniskus di lutut
adalah dua buah lingkaran tulang rawan yang memiliki dua bantal dan mendukung lutut sendi.

8.Pinggul (Hip pointer)

Cedera pinggul adalah bahwa ada memar di tulang, atau mungkin patah tulang dari
Pelvis.

9. Gegar otak (Concussions)

Gegar otak (Concussions) Adalah disebabkan oleh benturan keras di kepala, cedera ini
dapat menyebabkan penurunan beberapa tingkat dari fungsi otak. Gejala gegar otak mungkin
termasuk kebingungan, masalah memori jangka pendek, dan kehilangan kesadaran.

10. Luka (Spine)

Jarang terjadi tapi sangat terlihat karena luka ini berada di luar tubuh, terjadi ketika
pemain berbenturan dan bergesekan dengan pemain lawan atau bahkan dengan perangkat
permainan seperti sepatu, rumput lapangan, tiang gawang, dan lain sebagainya.

2.2 Olahraga Futsal

2.2.1 Definisi dari Futsal

Kata “futsal” diambil dari bahasa Spanyol yakni “Futbol” yang maksudnya adalah sepak
bola dan “Sala” yang maksudnya ialah ruangan. Sehingga, futsal bisa diartikan sepak bola yang
dimainkan di ruangan.

Futsal adalah pemainan bola yang dimaikan oleh dua regu, yang masing-masing
beranggotakan 5 (lima) orang. Tujuannya untuk memasukan bola kegawang lawan dengan
memanipulasi bola dengan kaki dan anggota tubuh lain selain tangan kecuali posisis kiper.

4
2.2.2 Penanganan dan Pencegah Cedera pada Olahraga Futsal

A. Cara Menangani Cedera

Cara menangani cedera yaitu Pertama-tama harus dipastikan dahulu ada atau tidak
adanya tulang yang patah. Dalam hal ini tulang yang patah biasanya adalah ujung-ujung bawah
tulang betis dan tulang kering. Hal itu dapat diperiksa dengan jalan menekan tulang itu dari
telapak kaki dan betis sebelah atas. Dapat pula dengan menekan tulang kering dan tulang betis
kearah saling mendekati. Apabila tidak tearasa nyeri, kemungkinan ujung tulang itu dalam
keadaan aman atau tidak patah.

1) Rest atau istirahatmengistirahatkan kaki yang cedera dari gerakan berlebihan yang tidak perlu
dan dari gerakan menahan beban badan dengan menjejakkan kaki ke tanah. Kruk (crutches) atau
bidai (splint) sangat membantu.

2) Ice atau es Kompres es digunakan untuk mengurangi bengkak. Dilakukan 20 menit tiap jam
selama bengkak masih ada.

3) Compression Engkel dan kaki dibebat dengan bebat elastis atau stocking khusus dengan rapat
tapi tidak erat. Jika bengkak menyebabkan bebat terlalu erat, harus direnggangkan secepatnya

4) Elevation Kaki diletakkan di atas letak jantung selama 48 jam pertama. Ini dilakukan untuk
meminimalisir bengkak dan memar. Selain itu, bisa diberikan obat pereda rasa nyeri. Tentu
penggunaannya harus sesuai instruksi dokter. Cedera engkel dengan penanganan yang sesuai
kebanyakan sembuh antara 2 sampai 6 minggu. Cedera yang berat memerlukan waktu yang lama
sekitar 12 minggu dan memerlukan fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan dan koordinasi
otot. Tindakan bedah jarang diperlukan. Bila kita mengalami nyeri terus menerus dalam jangka
waktu lama atau cedera engkel kambuhan, tindakan bedah mungkin diperlukan. Oleh karena itu,
sebaiknya sebelum olahraga kita melakukan pemanasan dan pilih sepatu yang sesuai dengan
aktivitas yang kita lakukan.

B. Cara Pencegahan Cedera

Pencegahan cidera olahraga terbagi dalam tiga tahap, yaitu pencegahan primer, sekunder
dan tersier.

5
1. Pencegahan primer dapat berbentuk seperti yang tertulis dibawah ini :

a. Menentukan kondisi kesehatan secara umum

b. Mendeteksi keadaan postur tubuh yang mungkin dapat menyebabkan cidera.

c. Berlatih secara teratur, sistematis dan terprogram

d. Mematuhi peraturan permainan dan pertandingan

e. Melakukan pemanasan dan pendinginan

f. Memakai alat pelindung yang adekuat.

. Untuk mendukung pencegahan primer diatas harus dilakukan:

A. Pemeriksaan sport medis yang mencakup

a. Anamnesis

b. Pemeriksaan umum

c. Pemeriksaan system musculoskeletal secara rinci dan sistematik, seperti pemeriksaan panjang
otot, lingkaran otot, lingkup gerak, sendi, tebal lemak, berat badan dll.

B. Penukaran kapasitas fungsional untuk mengukur kemajuan hasil latihan:

a. Master test

b. Astrand test untuk mengukur VO2Max

c. Cycle ergometer

d. Laboraturium

C. Pengawasan cara hidup sehat atlet,yaitu menghindari:

a. Obat-obatan pemanasan

b. Penggunaan obat perangsang

c. Penggunaan alcohol, rokok, dll.

D. Perbaikan gizi yaitu Cukup karbohidrat, protein, lemak mineral dan vitamin.

6
2. Pencegahan Sekunder

Pengenalan gejala awal cidera dan tindakan cepat dan tepat untuk menghindari cidera
sekunder.

a. Gejala dini pembebanan pada tendon otot biasanya adalah:

 Nyeri pada pagi hari / bangun tidur


 Kaku
 Mudah lelah
 Nyeri kontraksi pada otot bersangkutan
 Nyeri regangan
 Nyeri sentuh
 Pengerasan otot
 Pembengkakan ringan

b. Gejala latihan berlebihan antra lain :

 Cepat lelah dan kekakuan pada otot


 Keengganan untuk latihan dan bertanding
 Nadi istirahat tinggi dan berdebar
 Nafsu makan terganggu
 Sulit tidur
 Berat badan menurun
 Pusing
 Berkeringat
 Mudah marah/ tersinggung
 Tekanan darah naik

3. Pencegahan Tersier

Pencegahan cedera agar tidak berulang :

 Penanganan cidera sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut


 Diagnosa yang tepat
 Pengobatan yang spesifik mempercepat penyembuhan

7
Program rehabilitasi agar bagian yang cidera dapat berfungsi seperti semula dan atlet
dapat kembali ke lapangan.

Selain itu pencegahan cedera dapat juga dilakukan dengan cara :

a) Pemanasan dan Pendinginan

Tujuan utama pemanasan adalah meningkatkan temperatur tubuh baik otot maupun tubuh
secara keseluruhan dan untuk peregangan jaringan kolagen agar diperoleh fleksibilitas yang lebih
besar. Ini akan mengurangi risiko robeknya otot maupun ligamen, serta membantu untuk
mencegah nyeri otot. Pemanasan terdiri dari pemanasan general dan pemanasan spesifik.
Pemanasan general biasanya berupa jogging, berlari santai, latihan/exercise dan
peregangan/stretching.; setelah itu perlu diikuti dengan pemanasan spesifik yaitu sesuai dengan
jenis olahraga pemain. Pendinginan dapat dilakukan dengan jogging selama 30 detik sampai 1
menit, diikuti dengan jalan 3 sampai 5 menit.

b) Latihan (training)

Perlu dilakukan secara teratur, sistematis dan terprogram.

 Endurance training adalah latihan yang dilakukan dengan tujuan untuk


meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot agar lebih efisien dan tidak cepat
lelah.
 Strength training adalah latihan yang dilakukan dengan tujuan mempersiapkan
pemain untuk melakukan usaha- usaha “eksplosif” contonya seperti pada
( Lempar lembing ).
 Skill training bertujuan untuk meningkatkan katrampilan pemain dengan
melakukan teknik berolahraga dari yang paling dasar sampai teknik yang paling
tinggi.

c) Sehat jasmani dan Rohani Kondisi sehat sangat diperlukan agar pemain dapat
melakukan koordinasi gerakan dengan baik serta dengan konsentrasi yang penuh.
d) Mematuhi aturan pertandingan Kondisi sehat sangat diperlukan agar pemain dapat
melakukan koordinasi gerakan dengan baik serta dengan konsentrasi yang penuh.
e) Tidak memiliki kelainan anatomis maupun antropometri.

8
 Pencegahan Re-cedera

Dari aspek rehabilitasi medik, terdapat beberapa alat fisioterapi yang sering digunakan
dalam penanganan cedera atau pencegahan re-cedera olahraga, yaitu :

a. Terapi dingin (Cryo), untuk menghentikan perdarahan, mencegah pembengkakan.

b. Terapi gelombang suara (Ultrasound), untuk relaksasi otot, mengurangi nyeri.

c. Stimulasi elektrik (TENS), untuk menghilangkan nyeri.

d. Terapi panas (Diatermi),untuk relaksasi otot, meningkatkan dilatasi pembuluh darah.

e. Terapi gerak (Exercise),untuk mobilisasi sendi, penguatan otot, meningkatkan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas kami dapat menyimpulkan bahwa cidera yang sering
kami dapat dilapangan futsal adalah sprain ankle, karena permainan futsal sering
menggunakan gerakan yang melibatkan kaki. Gerakan pada kaki yang salah atau
benturan fisik antar pemain saat berebut bola bisa menyebabkan terjadinya cidera, cidera
pada ankle bisa juga terjadi oleh karena kesalahan saat menumpu, Dimana saat pemain
menendang atau melompat berebut bola tidak jarang membuat tubuh dan kaki pemain
tidak seimbang dan menyebabkan tumpuan kaki tidak sempurna pada lantai/ tanah dan
terjadilah cidera ankle atau disebut sprain ankle.

3.2 Saran

Untuk isi makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya dengan
sangat kami harapkan ada tambahan materi dari teman - teman untuk kita pelajari
bersama.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=permainan+olahraga+futsal.pdf

http://repository.unj.ac.id/21158/2/BAB%20I.pdf.pdf

https://www.academia.edu/39342580/Makalah_Pencegahan_Dan_perawatan_cedera.pdf

https://repository.um-surabaya.ac.id/6067/1/Skripsi.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai