Anda di halaman 1dari 3

TUGAS CEDERA OLAHRAGA

Nama : Andi Febrianto


Nim : 21060464137
Kelas : 2021 D

1. Terminologi Cedera OR
 Cedera akut
 Cedera kronis/overuse
Klasifikasi Umum Cedera OR
 Tingkat 1 (cedera ringan)
o Keluhan minimal, performa tak terganggu.
o Ct. Lecet, memar, sprain ringan.

 Tingkat 2 (cedera sedang)


o Kerusakan jaringan, performa terganggu.
o Ct. Nyeri, bengkak, merah, gangguan fungsi, lebam otot, strain, robeknya
ligamen.

 Tingkat 3 (cedera berat)


o Perlu penanganan intensif, istirahat total, mungkin perlu pembedahan.
o Ct. Gegar otak, patah tulang (tertutup/terbuka), luksasio (terkilir/dislokasi),
sprain/strain.
2. a. Sepak Bola
 Sprain Injuries
Sprain injuries yang dikenal dengan cedera keseleo atau terkilir. Sprain injuries
merupakan cedera yang terjadi pada ligamen, yaitu jaringan ikat yang
menghubungkan antara tulang dan sendi. Jenis cedera satu ini dalam dunia sepak bola
bisa diakibatkan oleh hantaman antar tubuh pemain yang tidak terelakkan, salah posisi
lari, atau mendarat dengan posisi yang salah. Cedera ini bisa terjadi pada sisi luar
pergelangan kaki, ketika posisi telapak kaki berubah tiba-tiba ke dalam atau karena
telapak kaki yang mengarah ke luar.

 Cedera ACL
Cedera ACL adalah peregangan berlebih atau bahkan robekan yang terjadi pada
anterior cruciate ligaments (ACL), salah satu ligamen penahan persendian lutut.
Cedera satu ini bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena kontak langsung saat
melakukan tackle. Kedua, bergerak terlalu cepat dan mendarat dengan posisi yang
salah. Cedera ACL merupakan salah satu cedera yang menjadi momok bagi pesepak
bola karena penyembuhannya bisa memakan waktu lama, setidaknya enam bulan.
 Cedera Hamstring
Hamstring merupakan cedera yang sering dialami pemain sepak bola, bahkan cedera
satu ini bisa menimpa pesepak bola lebih dari satu kali. Cedera hamstring terjadi
karena otot hamstring terpelintir atau mengalami robek. Hamstring sendiri dibagi jadi
tiga kelompok otot pada paha bagian belakang. Cedera ini biasanya terjadi karena
gerakan menendang yang dilakukan pemain.

 Cedera Kepala
Dalam permainan sepak bola, seorang pemain pasti tidak bisa lepas dari namanya
menyundul bola, baik itu untuk mencetak gol atau membuang bola. Akan tetapi,
menyundul bola terkadang bisa berakibat fatal karena bisa saja terjadi kecelakan
seperti benturan sesama pemain, tiang gawang, tanah, ataupun bola sehingga
menyebabkan cedera kepala. Akibatnya, cedera ini bisa menyebabkan gegar otak,
cedera pada mata, ataupun keretakan tulang tengkorak.
b. Bola Voli
 Angkle Sprain
Seperti kebanyakan olahraga, keseleo pada pergelangan kaki adalah cedera pada
permainan bola voli yang umum. Cedera tersebut dapat terjadi ketika atlet salah
dalam melakukan pendaratan setelah melakukan gerakan lompatan. Cedera tersebut
juga dapat terjadi ketika atlet melakukan pendaratan kemudian pergelangan kaki
mereka berbenturan dengan kaki pemain lain. Namun cedera ini jarang ditangani
secara medis seperti dilakukan pembedahan karena ketika cedera ini terjadi dalam
kurun waktu yang kurang dari 1 bulan sudah dapat pulih dengan sendirinya, akan
tetapi cedera ini juga perlu diperhatikan dan ditangani dengan tahapan-tahapan yang
benar.

 Soulder Impingement
Cedera bahu adalah cedera yang umum tapi juga termasuk cedera yang berlebihan
pada pemain bolavoli. Seringkali atlet melampiaskan emosi dengan melakukan
gerakan smash yang berulang-ulang namun dengan gerakan yang salah. Untungnya,
istirahat dan terapi fisik dapat membantu mereka mengatasi rasa sakit.

 Low Back Pain


Hiperekstensi yang dilakukan berulang-ulang oleh tulang belakang ketikan melakukan
gerakan spiking dan blocking dapat menyebabkan nyeri punggung bagian bawah.
Sebagian besar kasus dari cedera ini dapat pulih dengan istirahat dan terapi fisik.
Kadang-kadang, spondylolysis, yang merupakan cedera pada area tulang kecil di
tulang belakang dapat berkembang dan lebih serius yang mengakibatkan atlet absen
lebih lama dari olahraga bolavoli.

 Patellar Tendinitis
Cedera lutut ini sering terjadi pada atlet yang bermain olahraga yang sering
melakukan gerakan melompat, seperti bola basket dan bola voli. Atlet yang
mengalami cedera ini akan merasakan sakit di bawah tempurung lutut selama latihan
dan selama bermain, namun cedera ini tidak akan terasa ketika atlet sedang istirahat
atau sedang beraktivitas normal. Tendinitis patella dapat membatasi kinerja atlet dari
waktu ke waktu. Seringkali istirahat, es, tali pengikat dan terapi fisik dapat membantu
mengatasi nyeri lutut akibat dari cedera ini.

Anda mungkin juga menyukai