Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PENCEGAHAN PERAWATAN CEDERA

DI SUSUN OLEH:

1. AHMADIN

2. KHAERULUL FADLI

3. LUTFI AL-JIHADI

4. MUHAMMAD DEDY BAHTIYAR

5. MUHAMMAD AMINULLAH

6. RIFALDI

7. RADEN TEGUH PRAYOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP MATARAM
2019
DAFTAR ISI

Halaman Cover
Kata Pengantar .......................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................ii
BAB I : Pendahuluan ..............................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................2
B. Rumusan Masalah ......................................................................3
C. Tujuan .........................................................................................3
BAB II : Pembahasan .............................................................................5
A. Jenis-jenis Cedera .......................................................................5
BAB III : Pemecahan Masalah ...............................................................6
A. Penyebab Cidera .........................................................................6
B. Cara mencegah terjadinya cidera ...............................................7
C. Pencegahan Re-cedera ................................................................9
D. Penanganan Cidera .....................................................................12
BAB IV : Penutup ..................................................................................15
A. Kesimpulan .................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A.LatarBelakang
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-
masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola kegawang
lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap
regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak
bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
Bermain futsal memang sungguh mengasyikkan, semua orang bisa
mengikutinya hanya dengan menyewa lapangan futsal yang kini banyak tersedia,
salah satunya adalah dikota MATARAM, banyak sekali kita temui lapangan futsal
dengan berbagai corak dan bentuk lapangan. Seseorang tidak harus ahli untuk bias
mengikuti olahraga ini. Meskipun begitu,futsal merupakan olahraga yang perlu
penanganan tepat terutama dalam pelaksanaannya,karena apabila tidak
mendapatkan penanganan yang tepat, bisa terjadi cedera pada pemain tersebut.Hal
lain yang perlu mendapat perhatian adalah penggunaan sepatu, pemanasan,
permainan dan pendinginan.
Cidera yang sering terjadi dilapangan futsal adalah sprain ankle, karena
permainan futsal sering menggunakan gerakan yang melibatkan kaki. Gerakan
pada kaki yang salah atau benturan fisik antar pemain saat berebut bola bisa
menyebabkan terjadinya cidera, cidera pada ankle bisa juga terjadi oleh karena
kesalahan saat menumpu,dimana saat pemain menendang atau melompat berebut
bolatidak jarang membuat tubuh dan kaki pemain tidak seimbang dan
menyebabkan tumpuan kaki tidak sempurna pada lantai/ tanah dan terjadilah
cidera ankle atau disebut sprain ankle.
Cidera di ligament atau otot komplek pada pergelangan kaki atlet atau
olahragawan adalah salah satu cidera paling umum terjadi lebih dari 23.000 tahun.
Diperkirakan bahwa keluar dari 23.000, 55% tidak mencari perawatan medis.
Ligament yang dikompromikan selama keseleo pergelangan kaki lateral yang
termasuk ligament anterior talofibular dan ligament calcaneofibular. Inversi
digambarkan sebagai gerakan kaki sehingga merubah telapak kaki kedalam.
Sprain ankle, bagi yang suka berolah raga pasti sering mendengarnya,
bahkan mengalaminya. Cedera ini akan sangat menjengkelkan jika kita
mengalaminya bertepatan dengan adanya suatu pertandingan, pasalnya kita
tidakakan bisa memperkuat tim saat sedang menderita cidera ini, apalagi saat
turnamen, baik futsal, basket, badminton, maupun olahraga lainnya. Daerah
pergelangan kaki itu tempat bertemunya tiga tulang, tulang kering (tibia), tulang
kaki (fibula), dan talus (tulang telapak) yang dihubungkan oleh ligamen otot. Saat
ligamen mengalami over-stretching atau peregangan berlebihan, itulah yang
menyebabkan cedera. Saat cedera, pembuluh darah di sekitar kaki sehingga terjadi
peningkatan aliran darah, sel darah putih jadi banyak dan terjadi peradangan. Saraf
disekitarnya bakalan lebih sensi, sehingga bahlan nyeri kalau kita tekan-tekan.
Penyebab utamanya adalah gerakan yang salah, bisa gara-gara salah tumpuan saat
berlari dan bergerak atau pendaratan saat melompat. Kepleset juga bisa.Strain
Angkle terjadi ketika otot atau tenden kita terlalu renggang.Sedangkan Sprain
Angkle, merupakan cedera yang lebih serius, dimana terjadi ketika ada peregangan
pada ligamen (jaringan ikat yang menghubungkan antar tulang).
Mayoritas cedera engkel/ankle adalah sprain dimana 85% orang
mengalaminya. Dan 45%-nya terjadi ketika berolahraga, salah satunya
futsal.Kebanyakan cedera ankle(sekitar 85%) adalah inversion injury yaitu kaki
tertekuk ke arah dalam, sehingga terjadi peregangan pada ligament bagian luar. Ini
biasa terjadi ketika kiper menangkap bola sambil melompat dan tumpuan atau
pijakannya salah.Sedangkan cedera engkel yang dikarenakan oleh kaki tertekuk ke
arah luar jarang terjadi, dikarenakan posisi anatomis kaki kita.
Dalam menangani cedera engkel sering kali kita sebagai teman, malah
menekuk kakinya seperti orang yang terkena kram hal ini malah bisa dikatakan
salah.Karena sebenarnya ada 4 langkah penangan yang benar untuk cedera
engkel,langkah-langkahnya seperti yang telah saya sebutkan di atas, RICEyaitu
Rest, Ice, Compression, Elevation.
Pemberian ice pada kasus sprain ankleakut selama 10-15 menit membantu
mengurangi nyeri dan pembengkakan.Penelitian yang dilakukan tentang
penanganan cedera dengan menggunakan es didapatkan hasil bahwa pengobatan
menggunakan es terhadap jaringan lunak yang cedera dapat menurunkan nyeri dan
menghilangkan pembengkakan. Terapi dingin dianjurkan selama satu sampai tiga
hari setelah cedera (tergantung pada beratnya) atau pada fase cedera akut. Selama
waktu ini, pembuluh darah di sekitar jaringan yang terluka membuka, nutrisi dan
cairan masuk kedarah untuk membantu penyembuhan jaringan.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis membuat rumusan masalah
mengenai cidera yang sering terjadi dalam olahraga futsal dan cara menangani
cidera.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Cedera
a. Keseleo (Sprains)
Adalah jenis yang paling umum dari cedera olahraga futsal, pengobatan
paling baik untuk cedera ini yaitu dengan metode "RICE" (Rest, Ice,
Compression, Elevate).
b. Patah Tulang (Fraktur account)
Merupakan seperempat dari semua cedera olahraga futsal yang serius
(Cedera yang membutuhkan perawatan Rumah Sakit),
Contohnya:  patah tulang termasuk jari, pergelangan tangan, dan kaki.
c. Ujung Kaki (Turf toe)
Adalah cedera pada pangkal jempol kaki. Cedera ini sering disebabkan
karena berlari atau melompat pada permukaan yang keras seperti rumput
sintetis.
d. Tendon (Achilles tendonitis)
Adalah kondisi yang menyakitkan dari tendon di bagian belakang
pergelangan kaki. Terlambat dalam pengobatan, maka dapat menyebabkan
peningkatan resiko tendon achilles pecah.
e. Pergelangan kaki (Ankle)
Keseleo pergelangan kaki adalah cedera umum yang dialami pemain
olahraga futsal profesional. Semakin cepat cedera ini (Cedera ligamen
pergelangan kaki) diketahui dan diobati, maka semakin cepat pula
pemulihannya.
f. Ligamen (ACL tear)
Anterior Cruciate Ligament atau lebih kita kenal dengan cedera ACL
merupakan cedera lutut. Sering menimpa pemain olahraga futsal, cedera ini
dapat membuat pemain berada di pinggir lapangan selama berbulan-bulan atau
lebih.
g. Tulang rawan (Torn)
Cairan yang timbul di lutut terjadi ketika meniskus mengalami luka.
Meniskus di lutut adalah dua buah lingkaran tulang rawan yang memiliki dua
bantal dan mendukung lutut sendi.
h.Pinggul (Hip pointer)
Yang dimaksud cedera pinggul adalah bahwa ada memar di tulang, atau
mungkin patah tulang dari Pelvis.
i. Gegar otak (Concussions)
Adalah disebabkan oleh benturan keras di kepala, cedera ini dapat
menyebabkan penurunan beberapa tingkat dari fungsi otak. Gejala gegar otak
mungkin termasuk kebingungan, masalah memori jangka pendek, dan
kehilangan kesadaran.
j. Luka (Spine)
Jarang terjadi tapi sangat terlihat karena luka ini berada di luar tubuh,
terjadi ketika pemain berbenturan dan bergesekan dengan pemain lawan atau
bahkan dengan perangkat permainan seperti sepatu, rumput lapangan, tiang
gawang, dan lain sebagainya.
BAB III
PEMECAHAN MASALAH

A.Penyebab Cidera
Ankle merupakan kecelakaan sehari-hari, terutama dilapangan olahraga.
Ankle disebabkan adanya hentakan yang keras terhadap sebuah sendi, tetapi
dengan arah yang salah. Akibatnya, jaringan pengikat antara tulang (ligament)
robek. Robekan ini di ikuti oleh pendarahan dibawah kulit. Darah yang
mengumpul dibawah kulit itulah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan.
Secara Umum:
1. Adanya pemaksaan gerak sehingga terjadi kontraksi yang berlebihan
2. Kesalahan gerak
3. Adanya gerakan yang tiba-tiba
4. Belum adanya kesiapan fisik
Secara khusus:
1. Secara psikologi adanya kelelahan yang berlebih
2. Secara anatomi adanya ketidak seimbangan otot dalam hal berkontraksi
3. Adanya starching yang berlebihan
4. Akibat benturan yang berlebihan
5. Akibat berat badan yang berlebih
6. Kesalahan tumpuan

B. Cara mencegah terjadinya cidera


Pencegahan cidera olahraga terbagi dalam tiga tahap, yaitu pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
1. Pencegahan primer dapat berbentuk
a. Menentukan kondisi kesehatan secara umum
b. Mendeteksi keadaan postur tubuh yang mungkin dapat menyebabkan
cidera.
c. Berlatih secara teratur, sistematis dan terprogram
d. Mematuhi peraturan permainan dan pertandingan
e. Melakukan pemanasan dan pendinginan
f. Memakai alat pelindung yang adekuat.
Untuk mendukung pencegahan primer diatas harus dilakukan:
a) Pemeriksaan sport medis yang mencakup:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan umum
3. Pemeriksaan system musculoskeletal secara rinci dan sistematik, seperti
pemeriksaan panjang otot, lingkaran otot, lingkup gerak, sendi, tebal
lemak, berat badan dll.
b). Penukaran kapasitas fungsional untuk mengukur kemajuan hasil latihan:
1. Master test
2. Astrand test untuk mengukur VO2Max
3. Cycle ergometer
4. Laboraturium
c). Pengawasan cara hidup sehat atlet,yaitu menghindari:
1. Obat-obatan pemanasan
2. Penggunaan obat perangsang
3. Penggunaan alcohol, rokok, dll
d). Perbaikan gizi:
Cukup karbohidrat, protein, lemak mineral dan vitamin.
2. Pencegahan Sekunder
Pengenalan gejala awal cidera dan tindakan cepat dan tepat untuk
menghindari cidera sekunder.
a. Gejala dini pembebanan pada tendon otot biasanya adalah:
- Nyeri pada pagi hari / bangun tidur
- Kaku
- Mudah lelah
- Nyeri kontraksi pada otot bersangkutan
- Nyeri regangan
- Nyeri sentuh
- Pengerasan otot
- Pembengkakan ringan
b. Gejala latihan berlebihan:
- Cepat lelah dan kekakuan pada otot
- Keengganan untuk latihan dan bertanding
- Nadi istirahat tinggi dan berdebar
- Nafsu makan terganggu
- Sulit tidur
- Berat badan menurun
- Pusing
- Berkeringat
- Mudah marah/ tersinggung
- Tekanan darah naik
3. Pencegahan tersier
Pencegahan cedera agar tidak berulang :
- Penanganan cidera sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
- Diagnosa yang tepat
- Pengobatan yang spesifik mempercepat penyembuhan

Program rehabilitasi agar bagian yang cidera dapat berfungsi seperti semula
dan atlet dapat kembali ke lapangan.
Selain itu pencegahan cedera dapat juga dilakukan dengan cara :
a) Pemanasan dan Pendinginan
Tujuan utama pemanasan adalah meningkatkan temperatur tubuh baik
otot maupun tubuh secara keseluruhan dan untuk peregangan jaringan kolagen
agar diperoleh fleksibilitas yang lebih besar. Ini akan mengurangi risiko
robeknya otot maupun ligamen, serta membantu untuk mencegah nyeri otot.
Pemanasan terdiri dari pemanasan general dan pemanasan spesifik. Permanasan
general biasanya berupa jogging, berlari santai, latihan/exercise dan
peregangan/stretching.; setelah itu perlu diikuti dengan pemanasan spesifik
yaitu sesuai dengan jenis olahraga pemain. Pendinginan dapat dilakukan dengan
jogging selama 30 detik sampai 1 menit, diikuti dengan jalan 3 sampai 5 menit.
b) Latihan (training)
Perlu dilakukan secara teratur, sistematis dan terprogram.
 Endurance training adalah latihan yang dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot agar lebih efisien dan
tidak cepat lelah.
 Strength training adalah latihan yang dilakukan dengan tujuan
mempersiapkan pemain untuk melakukan usaha-usaha “eksplosif”
(misal pada lempar lembing ).
 skill training bertujuan untuk meningkatkan katrampilan pemain
dengan melakukan teknik berolahraga dari yang paling dasar sampai
teknik yang paling tinggi.
c) Sehat jasmani dan Rohani
Kondisi sehat sangat diperlukan agar pemain dapat melakukan koordinasi
gerakan dengan baik serta dengan konsentrasi yang penuh.
d) Mematuhi aturan pertandingan
Kondisi sehat sangat diperlukan agar pemain dapat melakukan koordinasi
gerakan dengan baik serta dengan konsentrasi yang penuh.
e) Tidak memiliki kelainan anatomis maupun antropometri
Kelainan anatomis misalnya tungkai X atau O, sedangkan kelainan
antropometri misalnya tungkai yang tidak sama panjang. Menggunakan
peralatan atau pelindung yang memadai.Misal sepatu olahraga yang sesuai atau
memakai pelindung kepala atau tubuh pada jenis olahraga tertentu.

f) Melakukan 10 prinsip utama “conditioning”


yaitu pemanasan yang cukup, peningkatan kondisi secara bertahap, lama,
intensitas, level kapasitas, kekuatan, motivasi, spesialisasi, relaksasi dan
rutinitas.
C .Pencegahan Re-cedera
Dari aspek rehabilitasi medik, terdapat beberapa alat fisioterapi yang sering
digunakan dalam penanganan cedera atau pencegahan re-cedera olahraga, yaitu :
a. Terapi dingin (Cryo), untuk menghentikan perdarahan, mencegah
pembengkakan.
b. Terapi gelombang suara (Ultrasound), untuk relaksasi otot, mengurangi nyeri.
c. Stimulasi elektrik (TENS), untuk menghilangkan nyeri
d. Terapi panas (Diatermi),untuk relaksasi otot, meningkatkan dilatasi pembuluh
darah
e. Terapi gerak (Exercise),untuk mobilisasi sendi, penguatan otot, meningkatkan
koordinasi gerak selain itu juga dapat dilakukan resting/istirahat,
compression/pembalutan

D. Penanganan Cidera
Pertama-tama harus dipastikan dahulu ada atau tidak adanya tulang yang
patah. Dalam hal ini tulang yang patah biasanya adalah ujung-ujung bawah tulang
betis dan tulang kering. Hal itu dapat diperiksa dengan jalan menekan tulang itu
dari telapak kaki dan betis sebelah atas. Dapat pula dengan menekan tulang kering
dan tulang betis kearah saling mendekati. Apabila tidak tearasa nyeri,
kemungkinan ujung tulang itu dalam keadaan aman atau tidak patah.
1. Rest atau istirahat
Mengistirahatkan kaki yang cedera dari gerakan berlebihan yang tidak
perlu dan dari gerakan menahan beban badan dengan menjejakkan kaki ke
tanah. Kruk (crutches) atau bidai (splint) sangat membantu.

2. Ice atau es
Kompres es digunakan untuk mengurangi bengkak. Dilakukan 20 menit
tiap jam selama bengkak masih ada.
3. Compression
Engkel dan kaki dibebat dengan bebat elastis atau stocking khusus
dengan rapat tapi tidak erat. Jika bengkak menyebabkan bebat terlalu erat,
harus direnggangkan secepatnya
4. Elevation
Kaki diletakkan di atas letak jantung selama 48 jam pertama. Ini
dilakukan untuk meminimalisir bengkak dan memar. Selain itu, bisa diberikan
obat pereda rasa nyeri. Tentu penggunaannya harus sesuai instruksi dokter.
Cedera engkel dengan penanganan yang sesuai kebanyakan sembuh antara 2
sampai 6 minggu. Cedera yang berat memerlukan waktu yang lama sekitar 12
minggu dan memerlukan fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan dan
koordinasi otot. Tindakan bedah jarang diperlukan. Bila kita mengalami nyeri
terus menerus dalam jangka waktu lama atau cedera engkel kambuhan,
tindakan bedah mungkin diperlukan. Oleh karena itu, sebaiknya sebelum
olahraga kita melakukan pemanasan dan pilih sepatu yang sesuai dengan
aktivitas yang kita lakukan.

KESIMPULAN
Cidera yang sering terjadi dilapangan futsal adalah sprain ankle, karena
permainan futsal sering menggunakan gerakan yang melibatkan kaki. Gerakan
pada kaki yang salah atau benturan fisik antar pemain saat berebut bola bisa
menyebabkan terjadinya cidera, cidera pada ankle bisa juga terjadi oleh karena
kesalahan saat menumpu,dimana saat pemain menendang atau melompat berebut
bolatidak jarang membuat tubuh dan kaki pemain tidak seimbang dan
menyebabkan tumpuan kaki tidak sempurna pada lantai/ tanah dan terjadilah
cidera ankle atau disebut sprain ankle.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sekolahsepakbola.com/node/156
http://olahragamesinboreup.blogspot.com/2011/07/makalah-cidera-futsal.html
http://eprints.ums.ac.id/48728/6/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai