Anda di halaman 1dari 15

TUGAS FT KOMUNITAS

“KASUS TENNIS ELBOW ”

Disusun oleh kelompok 5

1. Muh Arya Pratama 6. Amaliah Magfirah


2. Andi Shelvi Afisah 7.Husnul Khatimah
3. Andi Syarifah Afifah 8.Nuralfida Samiun
4. Dian Alveionita 9.Muliana
5. Nurbian 10.Ummu Kalsum

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR


JURUSAN FISIOTERAPI
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah
Fisioterapi Komunitas “kasus tennis elbow”. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan
shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
alam kegelapan menuju alam yang terang berderang seperti sekarang ini.

Tugas Makalah Fisioterapi Komunitas “kasus tennis elbow” ini disusun sebagai
salah satu penunjang nilai yang diberikan oleh dosen dalam proses perkuliahan. Semua
hasil diskusi kelompok kami telah terlampir dalam makalah ini.

Tugas Makalah Fisioterapi Komunitas “kasus tennis elbow”ini mengalami banyak


kendala dalam pembuatannya. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen maupun teman-teman sekalian yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.

Akhir kata, penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam


penyusunanmakalah ini. Dan demi kesempurnaan penyusunan Tugas
Makalah ini selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari pembaca.

Wassalam.

Makassar , 17 Mei 2019

ii
DAFTAR ISI

1. Kata pengantar............................................................................ii
2. Daftar isi.....................................................................................iii
3. Bab I (Pendahuluan)
- Latar Belakang......................................................................4

4. Bab II (Pembahasan)
- Definisi................................................................................5
- Epidemiologi........................................................................6
- Etiologi dan Patofisiologi.......................................................6
- Manifestasi Klinik.................................................................8
- Diagnosis..............................................................................8
- Penatalaksanaan ………………………………..……….............8
- Laporan Kasus......................................................................10

5. Bab III (Penutup)


- Kesimpulan...........................................................................14

6. Daftar Pustaka...............................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Tennis Elbow adalah suatu kasus yang terjadi dengan gejala nyeri dan sakit pada
daerah epycondylus lateralisyag biasanya terjadi karena aktas yang terus menerus atau
over use.Tennis elbow terdiri dari 4 tipe yaitu tipe I cedra pada otot ekstensorcarpiradialis
longus(1%), tipe II cedra pada otot ekstensor carpiradialis brevistenno periosteal (90%),
tipe III cedra pada otot ekstensor carpiradialis brevis tenno muskular junctian (1%), tipe
IV cedera pada otot ekstensor carpiradialis brevis muscle belly (8%). Dari keempat tipe
tersebut tennis elbowtipe II merupakan tipe yang paling umum di temukan dengan jumlah
temuan 90%(Fedorcyzk,2006)

Diperkirakan Tennis Elbow5% disandang oleh pemain tennis, sedangkan 95%


lainnya diderita oleh berbagai profesi seperti ibu rumah tangga, teknisi, montir, tukang
emas dan lain lain (Michael,2008).Faktor penyebab Tennis Elbowada bermacam-macam
yang diantaranya adanya pembenanansecara tiba-tiba serta terlalu berat pada otot dan
tendon ekstensor. Predisposisi adanya sistem sirkulasi otot dan sendi pada saat itu atau otot
belum siap dan adanya kondisi umum yang menurun serta kondisi secara lokal lemah,
latihan yang tidak teratur dan tidak cukup(Strwart 2006).Adapun gejala-gejala yang timbul
pada Tennis Elbowadalahpada kondisi akut akan terjadi nyeri yang sangat pada otot dan
tendon sehingga timbul gangguan fungsi pada siku dan ada bengkak pada area cidera.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Tennis elbow merupakan salah satu jenis overuse syndrome dan kondisi ini timbul
sebagai akibat dari ekstensi pergelangan tangan yang berlebihan. Hal ini sering ditemukan
pada orang-orang yang terbiasa melakukan repetisi supinasi dan pronasi lengan bawah
ketika sendi siku sedang dalam keadaan ekstensi (seperti gerakan pemain tenis yang
melakukan pukulan backhand)

Tennis Elbow sudah dikenal sejak tahun 1873 oleh Runge yang
menyatakan periostitis sebagai penyebabnya. Sesuai dengan namanya, cedera ini biasa
terjadi pada pemain tennis.Tetapi cedera ini juga didapatkan pada olahraga yang memakai
raket (seperti: squash, bulutangkis, golf, dan olahraga yang bersifat rekreasi seperti
memancing). Bahkan cedera ini juga dapat terjadi pada pekerja, seperti: montir listrik,
tukang kayu dan penjahit. Pertolongan pertama yang diberikan dengan tepat, cepat dan
akurat pada tempat kejadian cedera akan mencegah terjadinya cedera atau kecacatan
tambahan. Tennis Elbow merupakan keluhan yang paling sering terjadi, penelitian
menunjukkan pada 45% olahragawan yang bermain setiap hari dan 25 % yang bermain 1-2
kali perminggu. Tennis Elbow sering terjadi pada usia antara 30-40 tahun, dimana
sering di dapatkan pada “Weekend Tennis Player”. Tennis Elbow disebabkan penggunaan yang
berlebihan (overuse) karena peningkatan frekuensi, kekuatan, kecepatan dan durasi yang
mengakibatkan perubahan patologis pada tendon ektensor lengan bawah.Otot utama yang
terlibat adalah ekstensor karpi radialis brevis, extensor digitorum komunis, karpi radialis
longus dan extensor karpi ulnaris. Dengan penanganan yang meliputi pencegahan, terapi
yang benar serta tindakan rehabilitasi maka akan didapatkan pemulihan fungsi semaksimal
mungkin untuk kembali ke asal. Hal ini perlu dilaksanakan secara dini untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut.

5
B. Epidemiologi
Insiden kelainan ini pada populasi umum antara 1-3%. Epikondilitis lateral lebih
sering terjadi pada usia lebih dari 35 tahun, paling banyak ditemukan pada usia 40-50
tahun. Meskipun disebut
tennis elbow 95% kasus dilaporkan terjadi pada bukan pemain tenis.Kelainan ini lebih
sering pada pekerjaan yang membutuhkan aktivitas repetitif ekstremitas atas seperti
penggunaan komputer; meng- angkat barang berat; pronasi dan supinasi lengan yang
kurang tepat; dan vibrasi ber- ulang.Pada atlet, kelainan ini kebanyakan dihubungkan
dengan olahraga yang menggunakan raket, namun dapat terjadi pada pemain golf,
baseball, dan perenang.Pada tenis, insiden sebesar 30-40%, lebih sering pada pemain tenis
laki-laki, walaupun pada populasi umum dilaporkan tidak ada perbedaan insiden laki-laki
dan perempuan

C. Etiologi dan Patofisiologi


Tennis elbow dapat terjadi karena trauma. Kondisi ini sering ditemukan pada para
pemain tenis. Epikondilitis lateral terjadi karena kontraksi repetitif pada otot-otot ekstensor
lengan bawah, terutama pada origo ECRB (Ekstensor Carpi Radialis Brevis) yang
mengakibatkan robekan mikro lalu degenerasi tendon, perbaikan yang imatur, hingga
menimbulkan tendinosis. Selain gaya mekanik yang mengakibatkan stres varus berlebihan
pada ECRB, posisi anatomi tendon ECRB yang langsung berhimpitan dengan aspek lateral
capitellum menyebabkan tendon tersebut mudah mengalami abrasi berulang selama proses
ekstensi elbow. Hipovaskularitas permukaan bawah tendon juga berkontribusi dalam
proses degenerasi dan tendinosis.

Tennis elbow merupakan penyebab keluhan nyeri di siku yang sangat umum
ditemukan. Umur rata-rata penderita antara 36-65 tahun, dan risiko kejadian antara laki-
laki dan wanita hampir sama. Sekitar 75% terjadi pada lengan yang dominan (lengan

6
yang aktif digunakan untuk aktifirtas). Semua orang dapat menderita Tennis Elbow,
namun pada atlet yang menggunakan alat (raket, golf, anggar, dll) mempunyai risiko yang
lebih besar. Epikondilitis lateral sering terjadi pada pemain tennis, sehingga seringkali
disebut juga sebagai tennis elbow, terutama pada pemain tenis yang menggunakan pukulan
backhand dengan teknik yang salah. Kurang lebih 1/3 pemain tenis pernah mengalami
Tennis Elbow di sepanjang karier mereka. Tennis Elbow sering terjadi pada pemain tennis
Sumber : www.mozgasklinika.hu Beberapa gerakan lengan lain yang berkaitan dengan
pekerjaan juga dapat menyebabkan dan meningkatkan risiko terjadinya Epikondilitis
Lateral. Pekerja manual yaitu orang yang bekerja menggunakan tangan secara aktif,
misalnya melukis, memasang sekrup, menangkat beban atau memotong daging juga dapat
menderita kelainan ini. Penyebab pasti Tennis elbow tidak diketahui, tetapi diperkirakan
penggunaan yang berlebihan pada jaringan otot bisa menimbulkan peradangan pada
tendon yang melekatkan otot-otot lengan bawah ke tonjolan tulang di siku bagian luar
(Epikondilus Lateral). Peradangan (pembengkakan) pada tendon otot extensor di daerah
siku sebelah luar Sumber : www.knoxorthopedic.com

Selain itu, pada gerakan meluruskan dan menekuk siku yang berulang-ulang, dapat
menyebabkan pengikisan/sobekan dari tendon, akibat gesekan tendon dengan tonjolan
tulang tersebut. Kerusakan (sobekan) tendon otot extensor di daerah siku sebelah luar
Sumber : www.webmd.com Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan
terjadinya tennis elbow pada pemain tennis adalah :

• Penggunaan pukulan backhand yang tidak tepat


• Otot bahu dan lengan bawah yang lemah
•Menggunakan raket yang terlalu pendek
• Memukul bola tidak pada pusat raket
• Memukul bola yang berat dan basah

7
D. Manifestasi Klinik
1. Nyeri siku daerah epikondilus lateral
2. Nyeri timbul 24-72 jam setelah melakukan aktivitas ekstensi pergelangan tangan
secara berulang-ulang
3. Nyeri yang meningkat ketika menggunakan pergelangan tangan untuk kegiatan
kuat, seperti mengangkat benda
E. Diagnosis
1. Penekanan pada lateral elbow.
2. Maudsley Test
3. Mill Test
4. Cozen Test
5. Chair Test
Pemeriksaan Radiologi
 X-Ray
 USG
 MRI
 Elektromiografi
F. Penatalaksanaan
Fase Akut :Untuk tennis elbow fase akut, maka dilakukan terapi dingin regimen
R.I.C.E seperti halnya cedera jaringan lunak lainnya.
 Rest (istirahat)
 Ice (es)
 Compression (kompres)
 Elevation (elevasi)

8
G. Penatalaksanaan
Konservatif:
 NSAID (Non-steroidal anti-inflammatory drugs)
diclofenac, naproxen, ibuprofen
 Kortikosteroid
triamcinolone dan betamethasone
Terapi Fisik dan Latihan
Latihan untuk tennis elbow membantu menghilangkan nyeri siku dalam 4 sampai 6
minggu, setiap latihan penguluran dilakukan selama 15 detik dan diulangi 2 sampai
3 kali. Pola ini diulang-ulang 5 kali perhari.

H. Penatalaksanaan

Terapi Modalitas
 Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS)
 Ultrasound Diathermy (USD)

9
I. LAPORAN KASUS
ANAMNESIS UMUM
 Nama Penderita : Ny. STM
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Tgl Lahir / Umur : 15 September 1954 / 62 tahun
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Agama : Islam
 Hobby : Jalan jalan
 Suku : Bugis
 No Rekam Medis : 020176
ANAMNESIS KHUSUS
Keluhan Utama : Nyeri siku kiri
Riwayat Penyakit :
 Nyeri pada siku kiri dirasakan sejak dua bulan yang lalu, dengan sensasi nyeri tajam
dan intermiten serta tidak menjalar sampai ke lengan bawah. Nyeri dirasakan ketika
mengangkat beban terutama saat melakukan aktivitas sehari-hari menggendong cucu,
pasien juga sering menggendong cucu dalam waktu yang lama umur 1 tahun (20kg)
dan nyeri berkurang saat istirahat. VAS 5/10.
 Tidak ada kelemahan (-), dan rasa tebal (-)

 Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sering melakukan aktivitas sehari-hari
seperti cuci piring. Pasien juga mengatakan bahwa beliau sering menggendong
cucunya dalam waktu yang lama.
 Riwayat trauma (+) pasien pernah jatuh dilantai wc dan mengalami nyeri di punggung
bawah dan mendapat terapi fisioterapi di RSK Tadjuddin Chalid.

Riwayat Penyakit Terdahulu


 Diabetes Melitus : (-)
 Hipertensi : (-)

10
Pemeriksaan Neurologis
 DTRs : BPR ++/++ KPR ++/++
TPR ++/++ APR ++/++
Refleks Patologis : Babinski : (-)/(-)
Chaddock : (-)/(-)
Hoffman-Tromner : (-)/(-)
 Defisit sensoris : (-)
Pemeriksaan Khusus
 Cozen’s test (-)/(+)
 Chair test (-)/(+)
a. Pemeriksaan Fisik
Status pasien
Keadaan umum : Sakit Ringan / Compos Mentis / Independent ambulation /
Gait : normal / Postur : Normal in line potition / Right handed

Tanda vital
 Tekanan Darah : 140/80mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Pernapasan : 20x/menit
 Suhu : 36,7oC
 Vas : 4/10

DAFTAR MASALAH DAN PERENCANAAN

Daftar Masalah
Surgical : -
Medical : - Epincondilitis lateral sinistra (Tennis Elbow)

 Perencanaan
Perencanaan diagnostik : -
Perencanaan terapi :
Latihan : Range Of Motion (ROM) 15 detik 2-3 kali dengan frekuensi 5 kali sehari
penguluran otot ekstensor dengan memplantarpleksikan pergelangan tangan
penguluran otot fleksor dengan mendorsofleksikan pergelangan tangan

11
 Stretching
penguatan otot ekstensor, fleksor, ulnar dan radial, serta pronator dan supinator pergelangan tangan
dengan beban
 Terapi Modalitas dengan terapi 3 kali seminggu
-USD (Ultrasound Diathermy) regio epicondilus lateral sinistra
-TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) region epicondilus lateral sinistra
Perencanaan pengawasan : VAS, ADL
Perencanaan edukasi : Penjelasan kondisi pasien
Home exercise program
 AFR dan RBM

AFR dan RBM yang akan kami lakukan terkait hobby pasien, yaitu kami akan membawa pasien ke
suatu tempat yang menarik misalnya ke taman kota untuk melakukan perencanaan fisioterapi agar
pasien merasan nyaman dan senang sehingga pengobatannya bisa lebih baik.

b. Pencegahan
Beberapa penanganan yang bisa dilakukan untuk mengatasi tennis elbow
(epikondilus lateral)
1. Penanganan di rumah
• Istirahatkan (imobilisasi) lengan yang mengalami keluhan nyeri. Hindari
aktivitas yang menimbulkan nyeri selama beberapa minggu. Imobilisasi dapat
dilakukan dengan penggunaan brace (alat penyangga) khusus ataupun alat
tapping untuk mencegah otot bergerak berlebihan dan untuk mengistirahatkan
lengan tersebut. Brace bisa digunakan selama beberapa minggu.
• Memberikan kompres dingin pada siku bagian luar. Direkomendasikan untuk
melakukan kompres dingin selama 20-30 menit setiap 3-4 jam selama 2-3 hari
atau sampai nyeri hilang atau tergantung berat atau ringannya keluhan
• Jika diperlukan, obat pereda nyeri. Seperti ibuprofen, bisa digunakan
untuk sementara sampai mendapat penanganan lebih lanjut dari dokter.
2. Obat obatan
 Suntikan steroid seperti cortison umumnya sangat efektif untuk mengatasi
peradangan akut yang terjadi dan mengurangi rasa nyeri, namun suntikan
steroid tidak akan membantu untuk jangka panjang.
 Terapi fisik (fisioterapi) dan latihan fisik

12
 Terapi fisik (fisioterapi) merupakan perpaduan terapi menggunakan alat alat
ultrasound,laser dan pelatihan fisik.
 Ultrasound adalah metode terapi dengan gelombang suara frekuensi tinggi pada
daerah yang terkena.
 Latihan fisik perlu dilakukan dan dipadu oleh dokter ahli untuk menguatkan
dan menambah kelenturan siku dan pergelangan tangan setelah nyeri
berkurang. Diperlukan keteraturan dalam latihan fisik ini. Umunya dilakukan
3-5 kali sehari
 Terapi okupasi, adalah terapi yang bertujuan untuk menemukan cara sehingga
penderita dapat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan atau
hobby tanpa rasa nyeri dan mencegah kejadian berulang.
 Untuk kasus yang berat, mungkin diperlukan pembedahan, misalnya jika gejala
tidak membaik setelah 6-12 bulan dengan pemberian terapi konservatif. Pada
tindakan operasi, tendon yang mengalami kerusakan akan diangkat dan
dibuang serta tendonyang tersisa diperbaiki posisi dan kondisinya

13
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Tennis Elbow adalah suatu kasus yang terjadi dengan gejala nyeri dan sakit pada
daerah epycondylus lateralisyag biasanya terjadi karena aktas yang terus menerus atau
over use.Tennis elbow terdiri dari 4 tipe yaitu tipe I cedra pada otot ekstensorcarpiradialis
longus(1%), tipe II cedra pada otot ekstensor carpiradialis brevistenno periosteal (90%),
tipe III cedra pada otot ekstensor carpiradialis brevis tenno muskular junctian (1%), tipe
IV cedera pada otot ekstensor carpiradialis brevis muscle belly (8%). Dari keempat tipe
tersebut tennis elbowtipe II merupakan tipe yang paling umum di temukan dengan jumlah
temuan 90%(Fedorcyzk,2006)

14
DAFTAR PUSTAKA

http:///www.flexfreeclinic.com/detail-artikelx/43-epikondilitis -lateral-28%TENNIS-
ELBOW%29
 Walrod BJ. Medscape. [Online].; 2012 [cited 2012 July 29. Available
from: http://emedicine.medscape.com/article/96969-overview .
 Geoffroy P, Yaffe MJ, Rohan I. Diagnosis and treating lateral epicondylitis. Canadian
Family Physician. 1994 January; 46.

15

Anda mungkin juga menyukai