Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah
Fisioterapi Komunitas “kasus tennis elbow”. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan
shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
alam kegelapan menuju alam yang terang berderang seperti sekarang ini.
Tugas Makalah Fisioterapi Komunitas “kasus tennis elbow” ini disusun sebagai
salah satu penunjang nilai yang diberikan oleh dosen dalam proses perkuliahan. Semua
hasil diskusi kelompok kami telah terlampir dalam makalah ini.
Wassalam.
ii
DAFTAR ISI
1. Kata pengantar............................................................................ii
2. Daftar isi.....................................................................................iii
3. Bab I (Pendahuluan)
- Latar Belakang......................................................................4
4. Bab II (Pembahasan)
- Definisi................................................................................5
- Epidemiologi........................................................................6
- Etiologi dan Patofisiologi.......................................................6
- Manifestasi Klinik.................................................................8
- Diagnosis..............................................................................8
- Penatalaksanaan ………………………………..……….............8
- Laporan Kasus......................................................................10
6. Daftar Pustaka...............................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tennis Elbow adalah suatu kasus yang terjadi dengan gejala nyeri dan sakit pada
daerah epycondylus lateralisyag biasanya terjadi karena aktas yang terus menerus atau
over use.Tennis elbow terdiri dari 4 tipe yaitu tipe I cedra pada otot ekstensorcarpiradialis
longus(1%), tipe II cedra pada otot ekstensor carpiradialis brevistenno periosteal (90%),
tipe III cedra pada otot ekstensor carpiradialis brevis tenno muskular junctian (1%), tipe
IV cedera pada otot ekstensor carpiradialis brevis muscle belly (8%). Dari keempat tipe
tersebut tennis elbowtipe II merupakan tipe yang paling umum di temukan dengan jumlah
temuan 90%(Fedorcyzk,2006)
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Tennis elbow merupakan salah satu jenis overuse syndrome dan kondisi ini timbul
sebagai akibat dari ekstensi pergelangan tangan yang berlebihan. Hal ini sering ditemukan
pada orang-orang yang terbiasa melakukan repetisi supinasi dan pronasi lengan bawah
ketika sendi siku sedang dalam keadaan ekstensi (seperti gerakan pemain tenis yang
melakukan pukulan backhand)
Tennis Elbow sudah dikenal sejak tahun 1873 oleh Runge yang
menyatakan periostitis sebagai penyebabnya. Sesuai dengan namanya, cedera ini biasa
terjadi pada pemain tennis.Tetapi cedera ini juga didapatkan pada olahraga yang memakai
raket (seperti: squash, bulutangkis, golf, dan olahraga yang bersifat rekreasi seperti
memancing). Bahkan cedera ini juga dapat terjadi pada pekerja, seperti: montir listrik,
tukang kayu dan penjahit. Pertolongan pertama yang diberikan dengan tepat, cepat dan
akurat pada tempat kejadian cedera akan mencegah terjadinya cedera atau kecacatan
tambahan. Tennis Elbow merupakan keluhan yang paling sering terjadi, penelitian
menunjukkan pada 45% olahragawan yang bermain setiap hari dan 25 % yang bermain 1-2
kali perminggu. Tennis Elbow sering terjadi pada usia antara 30-40 tahun, dimana
sering di dapatkan pada “Weekend Tennis Player”. Tennis Elbow disebabkan penggunaan yang
berlebihan (overuse) karena peningkatan frekuensi, kekuatan, kecepatan dan durasi yang
mengakibatkan perubahan patologis pada tendon ektensor lengan bawah.Otot utama yang
terlibat adalah ekstensor karpi radialis brevis, extensor digitorum komunis, karpi radialis
longus dan extensor karpi ulnaris. Dengan penanganan yang meliputi pencegahan, terapi
yang benar serta tindakan rehabilitasi maka akan didapatkan pemulihan fungsi semaksimal
mungkin untuk kembali ke asal. Hal ini perlu dilaksanakan secara dini untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut.
5
B. Epidemiologi
Insiden kelainan ini pada populasi umum antara 1-3%. Epikondilitis lateral lebih
sering terjadi pada usia lebih dari 35 tahun, paling banyak ditemukan pada usia 40-50
tahun. Meskipun disebut
tennis elbow 95% kasus dilaporkan terjadi pada bukan pemain tenis.Kelainan ini lebih
sering pada pekerjaan yang membutuhkan aktivitas repetitif ekstremitas atas seperti
penggunaan komputer; meng- angkat barang berat; pronasi dan supinasi lengan yang
kurang tepat; dan vibrasi ber- ulang.Pada atlet, kelainan ini kebanyakan dihubungkan
dengan olahraga yang menggunakan raket, namun dapat terjadi pada pemain golf,
baseball, dan perenang.Pada tenis, insiden sebesar 30-40%, lebih sering pada pemain tenis
laki-laki, walaupun pada populasi umum dilaporkan tidak ada perbedaan insiden laki-laki
dan perempuan
Tennis elbow merupakan penyebab keluhan nyeri di siku yang sangat umum
ditemukan. Umur rata-rata penderita antara 36-65 tahun, dan risiko kejadian antara laki-
laki dan wanita hampir sama. Sekitar 75% terjadi pada lengan yang dominan (lengan
6
yang aktif digunakan untuk aktifirtas). Semua orang dapat menderita Tennis Elbow,
namun pada atlet yang menggunakan alat (raket, golf, anggar, dll) mempunyai risiko yang
lebih besar. Epikondilitis lateral sering terjadi pada pemain tennis, sehingga seringkali
disebut juga sebagai tennis elbow, terutama pada pemain tenis yang menggunakan pukulan
backhand dengan teknik yang salah. Kurang lebih 1/3 pemain tenis pernah mengalami
Tennis Elbow di sepanjang karier mereka. Tennis Elbow sering terjadi pada pemain tennis
Sumber : www.mozgasklinika.hu Beberapa gerakan lengan lain yang berkaitan dengan
pekerjaan juga dapat menyebabkan dan meningkatkan risiko terjadinya Epikondilitis
Lateral. Pekerja manual yaitu orang yang bekerja menggunakan tangan secara aktif,
misalnya melukis, memasang sekrup, menangkat beban atau memotong daging juga dapat
menderita kelainan ini. Penyebab pasti Tennis elbow tidak diketahui, tetapi diperkirakan
penggunaan yang berlebihan pada jaringan otot bisa menimbulkan peradangan pada
tendon yang melekatkan otot-otot lengan bawah ke tonjolan tulang di siku bagian luar
(Epikondilus Lateral). Peradangan (pembengkakan) pada tendon otot extensor di daerah
siku sebelah luar Sumber : www.knoxorthopedic.com
Selain itu, pada gerakan meluruskan dan menekuk siku yang berulang-ulang, dapat
menyebabkan pengikisan/sobekan dari tendon, akibat gesekan tendon dengan tonjolan
tulang tersebut. Kerusakan (sobekan) tendon otot extensor di daerah siku sebelah luar
Sumber : www.webmd.com Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan
terjadinya tennis elbow pada pemain tennis adalah :
7
D. Manifestasi Klinik
1. Nyeri siku daerah epikondilus lateral
2. Nyeri timbul 24-72 jam setelah melakukan aktivitas ekstensi pergelangan tangan
secara berulang-ulang
3. Nyeri yang meningkat ketika menggunakan pergelangan tangan untuk kegiatan
kuat, seperti mengangkat benda
E. Diagnosis
1. Penekanan pada lateral elbow.
2. Maudsley Test
3. Mill Test
4. Cozen Test
5. Chair Test
Pemeriksaan Radiologi
X-Ray
USG
MRI
Elektromiografi
F. Penatalaksanaan
Fase Akut :Untuk tennis elbow fase akut, maka dilakukan terapi dingin regimen
R.I.C.E seperti halnya cedera jaringan lunak lainnya.
Rest (istirahat)
Ice (es)
Compression (kompres)
Elevation (elevasi)
8
G. Penatalaksanaan
Konservatif:
NSAID (Non-steroidal anti-inflammatory drugs)
diclofenac, naproxen, ibuprofen
Kortikosteroid
triamcinolone dan betamethasone
Terapi Fisik dan Latihan
Latihan untuk tennis elbow membantu menghilangkan nyeri siku dalam 4 sampai 6
minggu, setiap latihan penguluran dilakukan selama 15 detik dan diulangi 2 sampai
3 kali. Pola ini diulang-ulang 5 kali perhari.
H. Penatalaksanaan
Terapi Modalitas
Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS)
Ultrasound Diathermy (USD)
9
I. LAPORAN KASUS
ANAMNESIS UMUM
Nama Penderita : Ny. STM
Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl Lahir / Umur : 15 September 1954 / 62 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Hobby : Jalan jalan
Suku : Bugis
No Rekam Medis : 020176
ANAMNESIS KHUSUS
Keluhan Utama : Nyeri siku kiri
Riwayat Penyakit :
Nyeri pada siku kiri dirasakan sejak dua bulan yang lalu, dengan sensasi nyeri tajam
dan intermiten serta tidak menjalar sampai ke lengan bawah. Nyeri dirasakan ketika
mengangkat beban terutama saat melakukan aktivitas sehari-hari menggendong cucu,
pasien juga sering menggendong cucu dalam waktu yang lama umur 1 tahun (20kg)
dan nyeri berkurang saat istirahat. VAS 5/10.
Tidak ada kelemahan (-), dan rasa tebal (-)
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sering melakukan aktivitas sehari-hari
seperti cuci piring. Pasien juga mengatakan bahwa beliau sering menggendong
cucunya dalam waktu yang lama.
Riwayat trauma (+) pasien pernah jatuh dilantai wc dan mengalami nyeri di punggung
bawah dan mendapat terapi fisioterapi di RSK Tadjuddin Chalid.
10
Pemeriksaan Neurologis
DTRs : BPR ++/++ KPR ++/++
TPR ++/++ APR ++/++
Refleks Patologis : Babinski : (-)/(-)
Chaddock : (-)/(-)
Hoffman-Tromner : (-)/(-)
Defisit sensoris : (-)
Pemeriksaan Khusus
Cozen’s test (-)/(+)
Chair test (-)/(+)
a. Pemeriksaan Fisik
Status pasien
Keadaan umum : Sakit Ringan / Compos Mentis / Independent ambulation /
Gait : normal / Postur : Normal in line potition / Right handed
Tanda vital
Tekanan Darah : 140/80mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,7oC
Vas : 4/10
Daftar Masalah
Surgical : -
Medical : - Epincondilitis lateral sinistra (Tennis Elbow)
Perencanaan
Perencanaan diagnostik : -
Perencanaan terapi :
Latihan : Range Of Motion (ROM) 15 detik 2-3 kali dengan frekuensi 5 kali sehari
penguluran otot ekstensor dengan memplantarpleksikan pergelangan tangan
penguluran otot fleksor dengan mendorsofleksikan pergelangan tangan
11
Stretching
penguatan otot ekstensor, fleksor, ulnar dan radial, serta pronator dan supinator pergelangan tangan
dengan beban
Terapi Modalitas dengan terapi 3 kali seminggu
-USD (Ultrasound Diathermy) regio epicondilus lateral sinistra
-TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) region epicondilus lateral sinistra
Perencanaan pengawasan : VAS, ADL
Perencanaan edukasi : Penjelasan kondisi pasien
Home exercise program
AFR dan RBM
AFR dan RBM yang akan kami lakukan terkait hobby pasien, yaitu kami akan membawa pasien ke
suatu tempat yang menarik misalnya ke taman kota untuk melakukan perencanaan fisioterapi agar
pasien merasan nyaman dan senang sehingga pengobatannya bisa lebih baik.
b. Pencegahan
Beberapa penanganan yang bisa dilakukan untuk mengatasi tennis elbow
(epikondilus lateral)
1. Penanganan di rumah
• Istirahatkan (imobilisasi) lengan yang mengalami keluhan nyeri. Hindari
aktivitas yang menimbulkan nyeri selama beberapa minggu. Imobilisasi dapat
dilakukan dengan penggunaan brace (alat penyangga) khusus ataupun alat
tapping untuk mencegah otot bergerak berlebihan dan untuk mengistirahatkan
lengan tersebut. Brace bisa digunakan selama beberapa minggu.
• Memberikan kompres dingin pada siku bagian luar. Direkomendasikan untuk
melakukan kompres dingin selama 20-30 menit setiap 3-4 jam selama 2-3 hari
atau sampai nyeri hilang atau tergantung berat atau ringannya keluhan
• Jika diperlukan, obat pereda nyeri. Seperti ibuprofen, bisa digunakan
untuk sementara sampai mendapat penanganan lebih lanjut dari dokter.
2. Obat obatan
Suntikan steroid seperti cortison umumnya sangat efektif untuk mengatasi
peradangan akut yang terjadi dan mengurangi rasa nyeri, namun suntikan
steroid tidak akan membantu untuk jangka panjang.
Terapi fisik (fisioterapi) dan latihan fisik
12
Terapi fisik (fisioterapi) merupakan perpaduan terapi menggunakan alat alat
ultrasound,laser dan pelatihan fisik.
Ultrasound adalah metode terapi dengan gelombang suara frekuensi tinggi pada
daerah yang terkena.
Latihan fisik perlu dilakukan dan dipadu oleh dokter ahli untuk menguatkan
dan menambah kelenturan siku dan pergelangan tangan setelah nyeri
berkurang. Diperlukan keteraturan dalam latihan fisik ini. Umunya dilakukan
3-5 kali sehari
Terapi okupasi, adalah terapi yang bertujuan untuk menemukan cara sehingga
penderita dapat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan atau
hobby tanpa rasa nyeri dan mencegah kejadian berulang.
Untuk kasus yang berat, mungkin diperlukan pembedahan, misalnya jika gejala
tidak membaik setelah 6-12 bulan dengan pemberian terapi konservatif. Pada
tindakan operasi, tendon yang mengalami kerusakan akan diangkat dan
dibuang serta tendonyang tersisa diperbaiki posisi dan kondisinya
13
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Tennis Elbow adalah suatu kasus yang terjadi dengan gejala nyeri dan sakit pada
daerah epycondylus lateralisyag biasanya terjadi karena aktas yang terus menerus atau
over use.Tennis elbow terdiri dari 4 tipe yaitu tipe I cedra pada otot ekstensorcarpiradialis
longus(1%), tipe II cedra pada otot ekstensor carpiradialis brevistenno periosteal (90%),
tipe III cedra pada otot ekstensor carpiradialis brevis tenno muskular junctian (1%), tipe
IV cedera pada otot ekstensor carpiradialis brevis muscle belly (8%). Dari keempat tipe
tersebut tennis elbowtipe II merupakan tipe yang paling umum di temukan dengan jumlah
temuan 90%(Fedorcyzk,2006)
14
DAFTAR PUSTAKA
http:///www.flexfreeclinic.com/detail-artikelx/43-epikondilitis -lateral-28%TENNIS-
ELBOW%29
Walrod BJ. Medscape. [Online].; 2012 [cited 2012 July 29. Available
from: http://emedicine.medscape.com/article/96969-overview .
Geoffroy P, Yaffe MJ, Rohan I. Diagnosis and treating lateral epicondylitis. Canadian
Family Physician. 1994 January; 46.
15