Anda di halaman 1dari 9

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA (PPC)

“CEDERA ANKLE PADA PERMAINAN SEPAK BOLA”

NAMA NIM
M.SHOFIYUDIN 15311145

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP) MATARAM
2017

i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kita
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang “Cedera Ankle Saat Bermain Sepak Bola”.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Cedera Ankle Saat Bermain Sepak
Bola ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap kita semua.

Mataram,20 April 2017

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1. 3 Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
2.1 Pengertian .............................................................................................................. 2
2.2 Faktor Resiko/Penyebab terjadinya Cedera Ankle ............................................... 2
2. 3 Proses Terjadinya Cedera Ankle ........................................................................... 3
2.4 Pencegahan Cedera Ankle ..................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 6
Kesimpulan .................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 6

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cedera atau luka adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh karena suatu
paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi.

1.2 Rumusan Masalah


1.Pengertian Cedera Ankle ?
2. Faktor resiko/penyebab Cedera Ankle ?
3. Proses Terjadinya Cedera Ankle ?
4. Pencegahan Cedera Ankle ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu Cedera Ankle
2. mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya Cedera Ankle
3. mengetahui cara mencegah atau mengobati Cedera Ankle

1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Cedera pergelangan kaki (cedera ankle) terjadi ketika ligamen, yang mendukung
tulang-tulang pergelangan kaki teregang atau robek. Cedera ankle merupakan jenis cedera
yang paling sering terjadi pada atlet, non atlet, anak-anak dan orang dewasa.
Secara umum disebutkan keseleo, terkilir hingga pada kondisi yang berat terjadi patah tulang
pada pergelangan kaki. Nah dalam hal ini, maka perlu terlebih dahulu dipahami gambaran
mengenai kondisi ankle kaki tersebut.
Ankle merupakan salah satu sendi di tubuh yang berada pas diatas kaki, yang
berfungsi menumpu berat badan, tapi juga mempunyai gerakan harmonis tertentu waktu
berdiri dan berjalan atau bahkan untuk berlari.
Kalau dilihat pada Foto X-Ray, ankle terdiri dari susunan tiga tulang, yaitu tulang
kering, tulang betis dan tulang talus: atap ankle merupakan ujung bawah tulang kering yang
datar melintang dengan bentuk tertentu, berpasangan dengan dasar ankle merupakan
permukaan atas tulang talus, disisi dalam dikuatkan oleh mata kaki dalam yang merupakan
tojolan kebawah dari tulang kering; disisi luar dikuatkan oleh mata kaki luar yang merupakan
ujung bawah tulang betis.
Kestabilan sendi tidak cukup dengan susunan tulang yang harmonis tersebut, tapi ada
penguat lain, berupa jaringan “non tulang” yang meliputi: tulang rawan yang menjadi
permukaan sendi yang licin, capsul sendi, urat sendi (ligament) dan urat otot (tendon) dari
otot yang kekuatannya normal.

2.2 Faktor Resiko/Penyebab terjadinya Cedera Ankle


Cedera Ankle terjadi karena adanya beberapa Faktor yaitu :
1. Kelemahan otot, terutama otot-otot di sekitar sendi pergelangan kaki.(muscle weakness)
2. Lemah atau longgarnya ligamen-ligamen yang berada pada sendi ankle, sering
diakibatkan karena cedera ankle yang berulang.
3. Fleksibilitas yang buruk.
4. Kurang melakukan pemanasan dan peregangan saat sebelum berolahraga.
5. Keseimbangan yang buruk.
6. Permukaan lapangan olahraga yang tidak rata
7. Sepatu atau alas kaki yang tidak tepat
Salah satunya contonya yaitu Terkilir atau keseleo yang sering kali terjadi pada pemain
sepak bola salah satunya yaitu cedera ankle. Cedera ankle ini bisa terjadi dikarenakan

2
salah tumpuan sehingga otot pada kaki bisa robek ataupun lainnya.Bahasa medisnya
disebut juga dengan ankle sprain dan strain.
a. Sprain adalah cedera akibat teregangnya ligamen (jaringan penghubung antar tulang)
sehingga menimbulkan robekan.
b. Strain adalah cedera akibat teregangnya otot dan tendon.
gejalanya adalah nyeri, bengkak, kulit tampak kemerahan, dan tentunya akan mengganggu
fungsi bagian yang terkena.
Ankle atau pergelangan kaki ini memliki peranan penting dalam proses berjalan atau
lokomotor sehingga cedera pada area ini akan sangat membatasi mobilitas. Pada pemain
sepak bola dan dancer cedera ini menghambat program latihan selama beberapa minggu
hingga beberapa bulan.
Cedera ankle biasa terkena pada sisi luar kaki (lateral) dibanding sisi dalam (medial), karena
ligamen pada sisi luar lebih lemah dibanding medial.

2. 3 Proses Terjadinya Cedera Ankle


Pada dasarnya cedera engkel ada 2 jenis, yaitu strain ankle dan sprain ankle injury :
Strain Angkle terjadi ketika
otot atau tenden kita terlalu
renggang.
Sedangkan Sprain Angkle,
merupakan cedera yang lebih
serius, dimana terjadi ketika
ada peregangan pada ligamen
(jaringan ikat yang
menghubungkan antar tulang).
Mayoritas cedera
engkel/angkle adalah Sprain
dimana 85% orang
mengalaminya. Dan 45%-nya
terjadi ketika berolahraga,
salah satunya sepak bola.
Kebanyakan cedera engkel

3
(sekitar 85%) adalah inversion injury yaitu kaki tertekuk ke arah dalam, sehingga terjadi
peregangan pada ligament bagian luar. Ini biasa terjadi ketika kiper menangkap bola sambil
melompat dan tumpuan atau pijakannya salah.
Sedangkan cedera engkel karena kaki tertekuk ke arah luar jarang terjadi, dikarenakan
posisi anatomis kaki kita.
Dalam menangani cedera engkel sering kali kita sebagai teman, malah menekuk kakinya
seperti orang yang terkena kram hal ini malah bisa dikatakan salah.

2.4 Pencegahan Cedera Ankle


Pencegahan adalah Langkah awal dalam mengantisipasi agar Cedera Ankle yang
dialami tidak menjadi kronis.adapun Penanganan Pertolongan Pertama yaitu dengan prinsip
RICE yaitu :
R : Rest/istirahat. Segera berhenti melakukan segala aktivitas. Aktivitas yang berlebih pada
bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang
robek akan semakin parah.
I : Ice/es. Ingat bukan kompres hangat atau bahkan
panas saat cedera baru berlangsung (24 jam setelah
cedera), akan terjadi robekan pembuluh darah yang
berakibat keluarnya “isi” pembuluh darah tersebut ke
jaringan sekitar nya sehingga bengkak, pembuluh
darah sekitar tempat cedera juga akan melebar
sebagai respon peradangan. Pemberian kompres

Menggunakan Ice/es pada bagian yang terkena dingin/es akan menyempitkan pembuluh darah yg
cedera
melebar sehingga mengurangi bengkak, sebaliknya
hangat/panas malah akan menambah lebar pembuluh darah! Kompres dingin bisa dilakukan
1-2 kali sehari, jangan lebih dari 20 menit karena justru kan mengganggu sirkulasi darah.
Sebaliknya, saat cedera sudah lama/kronis (± 1-2 minggu), tanda2 peradangan seperti
bengkak, warna merah, nyeri hebat sudah hilang, maka prinsip pemberian kompres hangat
bisa dilakukan
C : Compression. Penekanan pada bagian
cedera, bisa dilakukan dengan perban/dibalut.
Jangan terlalu erat, tujuannya untuk mengurangi
pembengkakan.

Bebat engkel yang cedera berguna untuk 4


meminimalisir terjadinya pergerakan pada engkel
E : elevation. Ankle kaki yg terkilir sering-sering
istirahat dengan diangkat, dengan diganjal. Tujuannya
untuk mengurangi pembengkakan.
Jangan melakukan Pijat/Urut Tradisional
Secara medis, ini sangat tidak dapat dibenarkan.
Terkilir adalah suatu cedera yang melibatkan proses

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir peradangan, yang disertai robekan pembuluh darah dan
bengkak dan memar pada bagian yang
cedera (engkel).
bahkan yang lebih berat lagi dapat disertai fraktur atau
robekan ligamen yang lebih besar. Memijat/mengurut
bagian yg cedera akan memperparah karena merusak pembuluh darah robek yang harusnya
secara normal akan menutup sendiri secara alami, belum lagi jika ada robekan ligamen dan
fraktur. Prinsip RICE adalah prinsip utama yang sudah menjadi gold standard/prinsip
penanganan utama untuk terkilir di seluruh dunia.
Ada satu hal yg harus menjadi perhatian, yaitu bahwa ketika seseorang pernah
mengalami ankle sprain, maka dia akan memiliki resiko lebih besar utk mengalami sprain
berikutnya. hal ini disebabkan karena adanya kerusakan struktur di ankle yang akan
menyebabkan terjadinya ketidakstabilan fungsional ankle. dari foto rontgen, atau dari
pemeriksaan mungkin tidak akan ada kelainan, namun akan merasa "tidak enak" atau kurang
bisa mengontrol keseimbangan saat melompat, berjalan/berlari di tempat tidak rata. jika
orang tersebut tidak melakukan tindakan pencegahan, maka cedera akan terjadi berulang dan
justru akan semakin memperparah kerusakan struktur di ankle.
Pencegahan cedera ankle dapat dengan melakukan warming up yg benar, latihan
memperkuat otot kaki bagian bawah, latihan keseimbangan dengan woble board untuk yang
mengalami cedera berulang, dan yg juga tidak kalah penting adalah pemakaian ankle
taping/bracing.
Selain itu penanganan dan pencegahan dengan menggunakan Kinesiotaping juga dapat
mengatasi masalah cedera ankle yang tidak disertai patah tulang atau robekan parah ligamen.
Pengobatan
Untuk pemilihan obat anti nyeri dan radang ada beberapa kontroversi, tidak semua
anti nyeri memiliki efek yang baik. Anti nyeri yang disarankan untuk dikonsumsi tanpa
memiliki efek samping yang buruk untuk penyembuhan cedera ligamen adalah Acetaminofen
atau Paracetamol.

5
Golongan anti nyeri yang tidak memiliki efek samping terhadap lambung (cox-2 selective
inhibitor) seperti celecoxib sangat tidak dianjurkan, karena ditemukan dapat menghambat
penyembuhan ligamen.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan : Cedera pergelangan kaki (cedera ankle) terjadi ketika ligamen, yang
mendukung tulang-tulang pergelangan kaki teregang atau robek.

DAFTAR PUSTAKA
http://doktersehat.com/ankle-sprain-cedera-pergelangan-kaki/
http://terapipurwodadi.blogspot.sg/2016/07/cedera-ankle.html
http://www.zonapelatih.net/2016/01/cara-termudah-mengobati-cedera-engkel.html
http://dokterfisik.blogspot.sg/2011/02/cedera-ankle-pergelangan-kaki-terapi.html

Anda mungkin juga menyukai