sendi ankle mampu melakukan gerakan dorsi fleksi yakni gerakan ke arah atas dan plantar
fleksi gerakan ke arah bawah. Ankle merupakan persendian yang menghubungkan antara
tungkai bawah dengan kaki, sehingga sendi ankle sering mengalami cedera oleh karena sendi
ankle menjadi bagian pertama dari rantai gerak tubuh untuk menahan dampak berjalan,
berlari, memutar, mendorong.
(eprints.uny)
Fraktur tertutup adalah suatu fraktur yang tidak mempunyai hubungan
dengan dunia luar sehingga pada fraktur tertutup tidak terdapat luka luar.
Fraktur tertutup biasanya terjadi pada pasien yang memiliki riwayat trauma
seperti terjatuh atau pernah mengalami kecelakaan.Biasanya gejala yang
dikeluhkan Pasien adalah nyeri pada tulang dan sulit digerakkan serta terjadi
pembengkakan(Kementrian Kesehatan, 2014).
Dislokasi sendi terjadi ketika permukaan tulang sendi tidak sesuai dengan posisi
anatomi. Diskolasi umumnya terjadi pada jari dan bahu. Meski demikian,
persendian lain seperti lutut, pinggul, siku tangan, maupun pergelangan kaki
juga dapat mengalami cedera ini. Gejala utama dislokasi biasanya akan terlihat
melalui kejanggalan yang muncul pada bentuk sendi, misalnya muncul
benjolan aneh di dekat tempurung atau soket sendi. Sendi tersebut juga
akan mengalami pembengkakan, lebam, terasa sangat sakit, serta tidak
dapat digerakkan(Kementrian Kesehatan, 2014).
(hp oopo)
(jurnal stikes)
Penyakit pada sendi yang sering menyebabkan gejala nyeri adalah akibat
degenerasi atau kerusakan pada permukaan sendi tulang yang banyak
ditemukan pada lanjut usia, terutama yang gemuk (Nugroho, 2008).
Persendian pergelangan kaki mudah sekali terserang cedera, sendi ini tidak
mampu melawan kekuatan medial, lateral, penekanan, dan rotasi.
Kesemuanya ini terjadi karena lemahnya otot atau lapisan lemak.
2. Bagaimana cara pencegahan dan penanganan pada kecacatan sendi?
(hp oppo)
(jurnal stikes)
Terapi konservatif adalah suatu terapi dalam pengobatan atau perawatan
penyakit. Terapi ini mencegah memburuknya atau mempertahankan tulang
sehingga dapat mengurangi keluhan nyeri sendi. Terapi konservatif mencakup
penggunaan kompres air hangat, latihan rentang gerak sendi dan upaya untuk
mengistirahatkan sendi serta menghindari sendi yang berlebihan pemakaian
alatalat ortotail.
(skripsi akhmad)
Secara umum manfaat penggunaan es pada cedera jaringan lunak adalah sebagai berikut:
(a) Membatasi pembengkakan (b) Mengurangi nyeri (c) Mengurangi spasme otot
Pemberian es dilakukan dengan memasukkan pecahan es ke dalam kantung plastik seluas area
cedera atau lebih. Setelah itu bungkus plastik dengan handuk yang sudah dibasahi, kemudian
ditempelkan pada daerah yang cedera.
Masase terapi yang dilakukan pada rehabilitasi sendi pergelangan kaki (engkel) menggunakan
teknik masase dengan cara menggabungkan teknik gerusan dengan teknik gosokan yang
menggunakan ibu jari untuk merelakskan atau menghilangkan ketegangan otot. Setelah itu,
dilakukan penarikan dan pengembalian sendi pergelangan kaki (engkel) pada tempatnya.
(skripsi akhmad)
5. Apa saja penyusun , tulang , pergerakan yang ada pada sendi ankle?
(sinta unud)
Sendi ini tersusun dari tulang, ligamen, tendon, dan seikat jaringan penghubung (Paul M.
Taylor Dp. M., 2002:106). Sendi ankle dibentuk oleh empat tulang yaitu tibia, fibula, talus,
dan calcaneus. Pergerakan utama dari sendi ankle terjadi pada tulang tibia, talus, dan
calcaneus.
Sendi ankle terdiri atas sendi talocrularis dan sendi talotarsalis. Sendi talocrularis merupakan
sendi engsel (Tim Anatomi UNY, 2011: 55-56). Secara gerakan sendi ini dapat melakukan
gerakan dorsofleksi, plantarfleksi, inversi dan eversi. Range of Motion (luas gerak sendi)
dalam keadaan normal untuk dorsofleksi adalah 200 , plantarfleksi adalah 500 , gerakan
eversi adalah 200 , dan gerakan inversi adalah 400 (Russe, 1975:17).
Berdasarkan dari bentuk persendiannya, Pieter dan Gino (2014: 2) mengklasifikasikan sendi
ankle sebagai sendi ginglimus dengan gerakan yang mungkin terjadi adalah dorsofleksi
(fleksi) dan plantarfleksi (ekstensi) dengan jangkauan gerakan yang bervariasi untuk
dorsofleksi antara 13-330 dan plantar fleksi 23-560 . Sementara Christy Cael (2009: 391)
menggambarkan jangakauan gerak sendi ankle adalah dorso fleksi 200 dan plantar fleksi
500 .
6. Struktur ligamen dan otot penyusun pada sendi ankle
Struktur sendi ankle sangatlah kompleks dan kuat karena sendi ankle tersusun atas ligamen-
ligamen yang kuat dan banyak. Ligament yang terdapat pada sendi engkel (ankle) berfungsi
sebagai struktur yang mempertahankan stabilitas sendi ankle dalam berbagai posisi. Secara
anatomi struktur ligament dari sendi ankle adalah sebagai berikut:
1) Posterior talofibular ligament adalah ligamen yang melekat pada posterior tulang talus
dan fibula.
2) Calcaneofibular ligament adalah ligamen yang melekat pada tulang calcaneus dan fibula.
3) Anterior talofibular ligament adalah ligamen yang melekat pada anterior tulang talus dan
fibula.
5) Tibiocalcaneal ligament adalah ligamen yang melekat pada tulang tibia dan calcaneus.
6) Tibionavicular ligament adalah ligamen yang melekat pada tulang tibia dan navicular.
7) Anterior tibiotalar ligament adalah ligament yang melekat pada anterior tulang tibia dan
talus.
Otot penyusun sendi ankle adalah otot gastrocnemius, otot soleus, otot fleksor hallucis
longus, otot fleksor digitorum longus, otot tibialis posterior, otot tibialis anterior, otot
proneus longus, otot proneus brevis, otot popliteus, otot plantaris disatukan oleh tendon
achilles.
Otot pengerak pergelangan kaki gerak utama dorsi fleksi, adalah tibialis anterior disarafi oleh
n. peroneus profundus otot pengerak plantar fleksi adalah otot gastrknemius yang disarafi
oleh n. tibialis dan otot soleus disarafi juga oleh n. tibialis.
Menurut Ali Satia Graha (2009:12), cedera ligament pada sendi ankle itu sendiri dapat
dikelompokkan berdasarkan berat ringannya tingkat cedera yang terjadi, yaitu:
1) Cedera Tingkat I (Cedera Ringan) merupakan cedera yang tidak diikuti oleh kerusakan
dari jaringan tubuh, misalnya kekuatan dari otot dan kelelahan. Pada cedera ini biasanya
tidak diperlukan pengobatan apapun, dan akan sembuh dengan sendirinya setelah
istirahat beberapa waktu. Seperti pada gambar di bawah ini:
3) Cedera Tingkat III (Cedera Berat) Merupakan cedera yang serius, yang ditandai akan
adanya kerusakan pada jaringan tubuh, seperti robek otot, ligament maupun fraktur
atau bahkan patah tulang. Seperti pada gambar di bawah ini: