DISUSUN OLEH :
NIM : P1337420517090
KELAS : ANATSENA 2
2019
1. Pengertian Dislokasi dan jenis jenis dislokasi
sendi terlepas dan terpisah dengan ujung-ujung tulang tidak lagi menyatu. Bahu, siku,
jari, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki merupakan sendi-sendi yang sering mrngalami
Dislokasi sendi merupakan suatu keadaan dimana permukaan sendi tulang yang
membentuk sendi tak lagi dalam hubungan anatomis. Secara kasar “tulang lepas dari
adalah kedaruratan ortopedi, karena struktur sendi yang terlibat, pasokan darah, dan saraf
rusak susunannya dan mengalami stress berat. Bila dislokasi tidak ditangani segera, dapat
terladi nekrosis avaskuler ( kematian jaringan) akibat anoksia dan hilangnya pasokan
Penyebab terjadinya dislokasi sendi ada tiga hal yaitu karena kelainan congenital
sendi. Dari adanya traumatic akibat dari gerakan yang berlebih pada sendi dan dari
patologik karena adanya penyakit yang akhirnya terjadi perubahan struktur sendi. Dari 3
sehingga terjadi perubahan struktur. Dan yang terakhir terjadi kekakuan pada sendi. Dari
disebut dengan dislokasi yang terutama terjadi pada ligamen. Ligamen akan mengalami
kerusakan serabut dari rusaknya serabut yang ringan maupun total ligamen akan
mengalami robek dan ligamen yang robek akan kehilangan kemampuan stabilitasnya. Hal
tersebut akan membuat pembuluh darah akan terputus dan terjadilah edema. Sendi
mengalami nyeri dan gerakan sendi terasa sangat nyeri. Derajat disabilitas dan nyeri terus
meningkat selama 2 sampai 3 jam setelah cedera akibat membengkak dan pendarahan
a. Dislokasi Kongenital.
b. Dislokasi Patologik.
Terjadi akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi (mis : tumor,
c. Dislokasi Traumatik.
orang dewasa.
a. Dislokasi Akut
Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akut dan
b. Dislokasi Berulang.
Jika suatu trauma Dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi
berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.
tulang siku.
Sendi jari mudah mengalami dislokasi dan bila tidak ditolong dengan
segera sendi tersebut akan menjadi kaku kelak. Sendi jari dapat
persendian
f. Dislokasi panggul
g. Dislokasi patella
Penyebab dislokasi
a. Cedera olahraga
Olahraga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan hoki, serta
olahraga yang beresiko jatuh misalnya : terperosok akibat bermain ski, senam, volley.
Pemain basket dan keeper pemain sepak bola paling sering mengalami dislokasi pada
tangan dan jari-jari karena secara tidak sengaja menangkap bola dari pemain lain.
b. Trauma
Trauma yang tidak berhubungan dengan olahraga. Benturan keras pada sendi saat
c. Terjatuh
Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin.
d. Patologis
Terjadinya tear ligament dan kapsul articuler yang merupakan komponen vital
(imobilisasi) pada tulang dan sendi yang mengalami cedera. Imobilisasi ini
tulang dan cedera sendi serta menghindari rasa nyeri. Pemasangan bidai juga akan
utamakan orang yang paham tentang tata cara pertolongan pertama dan sebagian orang
lain yang akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Apabila tidak ada orang yang
paham tentang cara pertolongan pertama maka segeralah lapor kepada petugas kesehatan
terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang
Komplikasi Dislokasi
a. Komplikasi Dini
1) Cedera Syaraf
Saraf aksila dapat cedera ; pasien tidak dapat mengkerutkan otot deltoid dan
mungkin terdapat daerah kecil yang mati rasa pada otot tesebut.
b. Kompilasi Lanjut
1) Kekakuan Sendi
Terjadi kalau labrum glenoid robek atau kapsul terlepas dari bagian depan leher
glenoid
3) Kelemahan Otot
Dislokasi sering terjadi pada bagian persendian, diantaranya sendi bahu, sendi
6. Penanganan dislokasi
R : Rest
I : Ice
C : Compression
nyeri.
b. Pemeriksaan penunjang
1. Sinar –X (Rontgen)
adanya pergeseran sendi dari mangkuk sendi dimana tulang dan sendi berwarna
putih
2. CT Scan
CT-Scan yaitu pemeriksaan sinar-X yang lebih canggih dengan bantuan komputer,
sehingga memperoleh gambar yang lebih detail dan dapat dibuat gambaran secara
3 dimensi. Pada pasien dislokasi ditemukan 3 dimensi dimana sendi tidak berada
pada tempatnya
3. MRI
frekuensi radio tanpa menggunakan sinar-X atau bahan radio aktif, sehingga dapat
diperoleh gambaran tubuh (terutama jaringan lunak) dengan lebih detail. Seperti
mangkuk sendi
c. Pengobatan Dislokasi
Pengobatan akan disesuaikan dengan area dan tingkat keparahan dislokasi yang
pasien alami. Beberapa bentuk pengobatan yang mungkin dilakukan, antara lain
adalah:
semula.
3. Operasi. Jika dokter tidak mampu mengembalikan tulang ke posisi semula atau
jika pembuluh darah, saraf, atau ligamen yang berdekatan dengan dislokasi
pada tempat kejadian. Dislokasi dapat direposisi tanpa anastesi, misalnya pada
sendi bahu atau siku. Reposisi dapat diadakan dengan gerakan atau perasat yang
barlawanan dengan gaya trauma dan kontraksi atau tonus otot. Reposisi tidak
tulang. Untuk mengendurkan kontraksi dan spasme otot perlu diberikan anastesi
melemaskan otot-ototnya.
Dislokasi sendi :
dislokasi bahu.
b) Dislokasi bahu, siku atau jari dapat direposisi dengan anastesi lokal
10. Jika anda tidak terlatih dan tidak berpengalaman jangan melakukan
dengan fraktur
segera diberikan.
a. Pembidaian
fraktur
Dilakukan untuk mencegah pergerakan sendi atau tulang patah
Dapat mengurangi rasa nyeri dan kerusakan lanjut dari otot saraf
1. Jenis-jenis bidai :
2. Syarat Pembidaian:
yang patah
b. Pembalutan.
a) Harus dipasang cukup kuat untuk mencegah pergerakan tapi
menyebabkan nyeri
cedera
12. Bila semua sudah dilakukan langsung bawa ke rumah sakit, jangan
lakukan reposisi bila tidak tau cara dan posisi dislikasi, cukup bawa
mengurangi imobilisasi.
13. Fisioterapi harus segera mulai untuk mempertahankan fungsi otot dan
latihan yang aktif dapat diawali secara dini untuk mendorong gerakan
teregang.
dan dijaga agar tetap dalam posisi stabil. Beberapa hari sampai minggu
a. Analgetik
Analgetik biasanya digunakan untuk klien yang mengalami nyeri.
b. Aspirin:
1tablet atau 3tablet perhari, anak > 5tahun setengah sampai 1tablet,
c. Bimastan :
DAFTAR PUSTAKA
http://academia.edu/31917669/ASKEP_DISLOKASI_SENDI (Di akses tanggal 28 Agustus 2019