DISLOKASI
A. Definisi
berhubungan secara anatomis atau tulang lepas dari sendi. Keluarnya atau
terpisahnya kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu
Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau
mangkuk sendi.
bahu dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi
itupun menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah
B. Etiologi
Olah raga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan
hoki, serta olah raga yang beresiko jatuh misalnya: terperosok akibat bermain
ski, senam, volly. Pemain basket dan pemain sepak bola paling sering
mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari karena secara tidak sengaja
3. Terjatuh
Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin.
C. Patofisiologi
kadang
hampir selalu jatuh membawa kaput ke posisi dibawah karakoid). Dislokasi terjadi saat
posisinya yang normal didalam sendi, karena terpeleset dari tempatnya maka
mengalami macet, selain itu juga mengalami nyeri .Sebuah sendi yang pernah
D. Klasifikasi
misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan
rusak dan mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat
juga merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan system vaskular. Kebanyakan
• Dislokasi Akut : Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai
nyeri akut dan pembengkakan di sekitar sendi.
• Dislokasi Kronik
• Dislokasi Berulang
Jika suatu trauma Dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang
Umumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint. Dislokasi
berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya trauma, tonus atau
E. Manifestasi Klinis
1. Deformasi Pada Persendian, jika sebuah tulang diraba secara sering akan
terdapat celah.
2. Gangguan Gerakan, otot-otot tidak dapat bekerja dengan baik pada tulang
tersebut.
3. Pembengkaan, pembengkan ini bisa parah pada kasus trauma dan dapat
menutupi deformitas.
5. Kekakuan
F. Penatalaksanaan
1. Medis
a. Farmakologi
Pemberian obat-obatan : analgesik non narkotik
• Analsik yang berfungsi untuk mengatasi nyeri otot, sendi, sakit kepala, nyeri
pinggang. Efek samping dari obat ini adalah agranulositosis. Dosis: sesudah
makan, dewasa: sehari 3×1 kapsul, anak: sehari 3×1/2 kapsul.
b. Pembedahan
• Operasi ortopedi
2. Non medis
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar-X
humerus dan fossa Glenoid, Kaput biasanya terletak di bawah dan medial terhadap
2. CT Scan
komputer, sehingga memperoleh gambar yang lebih detail dan dapat dibuat
3. MRI
MRI merupakan pemeriksaan yang menggunakan gelombang magnet dan
frekuensi radio tanpa menggunakan sinar-X atau bahan radio aktif, sehingga dapat
diperoleh gambaran tubuh (terutama jaringan lunak) dengan lebih detail. Seperti
halnya CT-Scan, pada pemeriksaan MRI ditemukan adanya pergeseran sendi dari
mangkuk sendi.
H. Komplikasi
1. Dini
mati
• Fraktur disloksi
2. Komplikasi lanjut
• Dislokasi yang berulang : terjadi kalau labrum glenoid robek atau kapsul
• Kelemahan otot
I. Pathway
AS[HAN KEPETAYATAN TEOTI
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai,
b. Keluhan Utama
penyebab, kualitas, skala nyeri dan saat kapan nyeri meningkat dan saat kapan
yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini
e. Pemeriksaan Fisik
Pada penderita Dislokasi pemeriksan fisik yang diutamakan adalah nyeri,
fisik:
3. Intervensi Keperawatan
Damayanti, D., Munir, M. A., Tata, H., Program, M. P., Humanities, H., &
Surgery, T. (2019). Open Dislocation Proxymal Interphalanx Digiti V
Manus Dextra. l(2), 118‐121.