DIABETES MELITUS
Disusun Oleh:
Pramesti Sindy Ariesty
202202040036
DM Tipe 1 DM Tipe 2
Definisi insulin
Nyeri
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Kadar glukosa darah
b. Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali
pemeriksaan
1) Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2) Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3) Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) >200 mg/dl)
c. Tes laboratorium DM
Jenis tes pada pasien DM dapat berupa tes saring, tes diagnostik, tes pemantauan
terapi dan tes untuk mendeteksi komplikasi
d. Tes saring
1) GDP, GDS
2) Tes glukosa urin
e. Tes diagnostik
Tes-tes diagnostik pada DM adalah GDP, GDS, GD2PP (glukosa darah 2 jam
post prondial)
f. Tes monitoring terapi
1) GDP : plasma vena, darah kapiler
2) GD2PP : plasama vena
3) A1c : darah vena, darah kapiler
g. Tes untuk mendeteksi komplikasi
1) Mikroalbuminuria : urin
2) Ureum, kreatinin, asam urat
3) Kolesterol total : plasma vena (puasa)
4) Kolesterol LDL : plasma vena (puasa)
5) Kolesterol HDL : plasma vena (puasa)
6) Trigliserida : plasma vena (puasa)
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian fisik
a) Identitas
b) Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada persendian, bengkak, dan terasa kaku.
c) Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan sakit pada persendian, bengkak, dan terasa kaku.
d) Pola fungsi Gordon
Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya, saat klien sakit
tindakan yang dilakukan klien untuk menunjang kesehatannya.
Nutrisi/metabolic
Kaji makanan yang dikonsumsi oleh klien, porsi sehari, jenis makanan, dan
volume minuman perhari, makanan kesukaan.
Pola eliminasi
Kaji frekuensi BAB dan BAK, ada nyeri atau tidak saat BAB/BAK dan warna
Pola aktivitas dan latihan
Kaji kemampuan klien saat beraktivitas dan dapat melakukan mandiri, dibantu
atau menggunakan alat
1 Makan 5 10
2 Minum 5 10
9 Menggunakan pakaian 5 10
Total skor
Cara penilaian:
< 60 : ketergantungan penuh/total
65-105 : ketergantungan sebagian
110 : mandiri
2) Indeks Katz
Pengkajian menggunakan indeks kemandirian katz untuk aktivitas kehidupan sehari-
hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau bergantung dari klien dalam
hal: makan, kontinen (BAB/BAK), berpindah, ke kamar mandi, mandi dan
berpakaian. Indeks Katz adalah pemeriksaan disimpulkan dengan system penilaian
yang didasarkan pada tingkat bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas
fungsionalnya. Salah satukeuntungan dari alat ini adalah kemampuan untuk mengukur
perubahan fungsi aktivitas dan latihan setiap waktu, yang diakhiri evaluasi dan
aktivitas rehabilitasi. Pengukuran pada kondisi ini meliputi:
Termasuk kategori manakah klien?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan pakaian, pergi
ke toilet, berpindah dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi lain
D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan salah satu fungsi diatas
E. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan salah satu fungsi yang lain
F. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang
lain
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif dari orang lain,
seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi, meskipun ia dianggap mampu.
4 Alamat anda?
Interpretasi hasil :
a. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan injuri biologis (penurunan perfusi jaringan
perifer)
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan gangguan keseimbangan insulin, maknan dan aktivitas jasmani
c. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan nekrosis kerusakan
jaringan (nekrosisi luka gangrene)
b. Intervensi Keperawatan
Agustin, Yeni, dkk. 2013. Pengalaman Klien Diabetes Melitus Tipe 2 Pasca Amputasi
Mayor Ekstremitas Bawah. Jurnal Keperawatan Indonesia
Brunner & Suddarth. 20012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bed Pola
peran dan hubungan
Kaji status perkawinan, pekerjaan
Pola manajemen koping stress
Sistem nilai dan keyakinan.
ah, edisi 8 vol 3. Jakarta : EGC
Corwin Ej. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta : EGC
https://www.slideshare.net/mobile/menantisenjadihati/laporan-pendahuluan-diabetes-
melitus-70364189 diakses pada 06 Maret 2023.
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Kperawatan Diagnosis
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : Media Action.