TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah,
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya.
2.1.2 Klasifikasi
Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe I. Sel-
Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar
hiperglikemia). Terjadi paling sering pada mereka yang berusia lebih dari
3. DM tipe lain
Diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengidap
diabetes.
2.1.3 Etiologi
a. Faktor genetik :
b. Faktor imunologi :
c. Faktor lingkungan
waktu yang cukup lama dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi pada
tahun)
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
d. Kelompok etnik
2.2.4. Patofisiologi
yang tidak terukur oleh hati.Di samping itu glukosa yang berasal dari
makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah
Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi maka ginjal tidak
(polidipsia).
dan substansi lain), namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan
terjadi tanpa hambatan dan lebih lanjut akan turut menimbulkan
abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, nafas berbau aseton dan bila tidak
Diabetes tipe II.Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yang
akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan
pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel-
maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II. Meskipun
terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas DM tipe II, namun
(HONK).
infeksi vagina atau pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya sangat
tinggi).
2.2.5. Manifestasi Klinis
1. Diabetes Tipe I
- Hiperglikemia berpuasa
- Glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, polifagia
- Keletihan dan kelemahan
- Ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah,
koma, kematian)
2. Diabetes Tipe II
poliuria, polidipsia,
- Luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi vaginal, penglihatan
kabur
- Komplikasi jangka panjang (retinopati, neuropati, penyakit
vaskular perifer)
1. Glukosa darah: gula darah puasa > 130 ml/dl, tes toleransi glukosa
menurun.
6. Gas darah arteri: menunjukkan Ph rendah dan penurunan HCO3
7. Trombosit darah: Ht meningkat (dehidrasi), leukositosis dan
2.2.7. Komplikasi
1. Akut
kapiler).
3) Penyakit mikrovaskuler, mengenai pembuluh darah kecil,
retinopati, nefropati.
4) Neuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf
1) Neuropati diabetic
2) Retinopati diabetic
3) Nefropati diabetic
4) Proteinuria
5) Kelainan koroner
6) Ulkus/gangren (Soeparman, 1987, hal 377)
Terdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain:
a. Grade 0 : Tidak ada luka
b. Grade I : Kerusakan hanya sampai pada
permukaan kulit
c. Grade II : Kerusakan kulit mencapai otot dan tulang
d. Grade III : Terjadi abses
e. Grade IV : Gangren pada kaki bagian distal
f. Grade V : Gangren pada seluruh kaki dan tungkai
bawah
distal
2.2.8. Penatalaksanaan
1. Medis
hipoglikemia dan gangguan serius pada pola aktivitas pasien. Ada lima
1) Diet
diabetic
penderita
2) Latihan
adalah :
sebagainya.
4) Obat
5) Cangkok pankreas
2. Keperawatan
Pengkajian
1) Airway
2) Cervical Control : -
Breathing + Oxygenation
1) Breathing :
1) Circulation
2) Hemorrhage control : -
b. Pengkajian Sekunder
Pemeriksaan Diagnostik
a. Keluhan Utama
KAD/ HONK) serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk
mengatasinya.
aterosklerosis.
perifer)
5. PK: Hipoglikemia
PK: Hiperglikemi