DISLOKASI
Dibimbing Oleh:
Bagus Dwi Cahyono, SST., M.Kes
Disusun Oleh :
Dinda Meisindy Hapsari 1801105
A. DEFINISI
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi
berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi).
D. PATOFISIOLOGI
Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh pada tangan .Humerus
terdorong kedepan ,merobek kapsul atau menyebabkan tepi glenoid
teravulsi.Kadang-kadang bagian posterolateral kaput hancur.Mesti jarang
prosesus akromium dapat mengungkit kaput ke bawah dan menimbulkan
luksasio erekta (dengan tangan mengarah ,lengan ini hampir selalu jatuh
membawa kaput ke posisi da bawah karakoid).
E. MANIFESTASIKLINIS
Nyeri terasa hebat .Pasien menyokong lengan itu dengan tangan
sebelahnya dan segan menerima pemeriksaan apa saja .Garis gambar
lateral bahu dapat rata dan ,kalau pasien tak terlalu berotot suatu
tonjolan dapat diraba tepat di bawah klavikula.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
G. KOMPLIKASI
Dini
Cedera saraf : saraf aksila dapat cedera ; pasien tidak dapat
mengkerutkan otot deltoid dan mungkin terdapat daerah kecil
yang mati rasa pada otot tesebut
Cedera pembuluh darah : Arteri aksilla dapat rusak
Fraktur disloksi
Komplikasi lanjut
H. PENATALAKSANAAN
Dislokasi reduksi: dikembalikan ketempat semula dengan
menggunakan anastesi jika dislokasi berat.
Kaput tulang yang mengalami dislokasi dimanipulasi dan
dikembalikan ke rongga sendi.
Sendi kemudian dimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips atau
traksi dan dijaga agar tetap dalam posisi stabil.
Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi dilakukan mobilisasi
halus 3-4X sehari yang berguna untuk mengembalikan kisaran
sendi
Memberikan kenyamanan dan melindungi sendi selama masa
penyembuhan.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no.
register, tanggal MRS, diagnosa medis.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari
disklokasi yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan
terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya penyakit.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab dislokasi, serta
penyakit yang pernah diderita klien sebelumnya yang dapat
memperparah keadaan klien dan menghambat proses penyembuhan.
Pemeriksaan Fisik
Pada penderita Dislokasi pemeriksan fisik yang diutamakan adalah nyeri,
deformitas, fungsiolesa misalnya: bahu tidak dapat endorotasi pada
dislokasi anterior bahu.
Htpps : //www.academia.edu/Dislokasi
https://images.app.goo.gl/
FORMAT PENGKAJIAN
DATA KEPERAWATAN
BIODATA
Nama : Tn. A
Jenis kelamin :L
Umur : 45 thn
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Wirawasta
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Pasuruan
No. Register : 175 xxx
Tanggal MRS : 1 oktober 2020
Tanggal pengkajian : 2 oktober 2020
AKTIVITAS SEHARI-HARI
A. POLA TIDUR/ISTIRAHAT
1. Waktu tidur : SMRS = 23.00 malam hari
MRS = 21.00 malam hari
2. Waktu bangun : SMRS = 05.00 Pagi hari
MRS = 05.00 Pagi hari
3. Masalah tidur : sering bangun dikarenakan merasakan nyeri
4. Hal-hal yang mempermudah tidur : ketika mengantuk dan lelah
5. Hal-hal yang mempermudah pasien terbangun : saat mendengarkan
keramaian dan merasakan nyeri
POLA ELIMINASI
1. BAB : SMRS = BAB 2 hari sekali
MRS = BAB 2 hari sekali
2. BAK : SMRS = BAK normal 3x sehari
MRS = BAK normal 3x sehari
3. Kesulitan BAB/BAK :
Tidak ada kesulitan BAB \ BAK
4. Upaya/cara mengatasi masalah tersebut :
Tidak ada
B. POLA MAKAN DAN MINUM
1. Jumlah dan jenis makanan :
SMRS = klien mengatakan makan 3x sehari 1 porsi habis yang berisikan
lauk, tempe, nasi, sayur sop atau lodeh
MRS = klien mengatakan makan 3x sehaari sesuai jadwal di rumah sakit
yang isinya, nasi setengah bubur, pentol, sayur, susu
2. Waktu pemberian makan :
SMRS = pagi, siang, malam
MRS = pagi, siang, sore
3. Jumlah dan jenis cairan :
SMRS = air putih kurang lebih 500ml/hari
MRS = air putih kurang lebih 1500ml/hari
4. Waktu pemberian cairan :
SMRS = saat klien merasa haus
MRS = saat klien haus dan cairan infusnya habis
5. Pantangan :
Tidak ada
6. Masalah makan dan minum :
a. Kesulitan mengunyah : Tidak ada kesulitan mengunyah
b. Kesulitan menelan : Tidak ada kesulitan untuk menelan
c. Mual dan muntah : Tidak ada mual muntah
7. Tidak dapat makan sendiri : Klien makan dibantu istri
8. Upaya mengatasi masalah : Tidak ada
DATA PSIKOSOSIAL
A. Pola Komunikasi :
Menggunakan bhs Indonesia dan jawa
B. Orang yang paling dekat dengan klien :
Istrinya
C. Rekreasi
Hobby :Memancing
Penggunaan waktu senggang : Menonton TV dengan berkumpul dengan
keluarga, memancing, merawat burung peliharaannya
D. Dampak di rawat di RS : Klien tidak bisa melakukan aktivitas seperti
biasanya
E. Hubungan dengan orang lain/interaksi sosial :
Klien mampu berbicara dengan orang disekitarnya dan menjawab
pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan orang kepadanya
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan : Istrinya
DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan beribadah :
SMRS = Klien sholat 5 waktu serta mengaji dan mengikuti rutinan ngaji
dimusholla tempat tinggalnya
MRS = klien hanya bisa berdoa supaya cepet diberikan kesembuhan dan
bisa melakukan aktivitasnya seperti biasanya
B. Keyakinan terhadap sehat/sakit : Klien percaya sakit yang dialaminya
sekarang adalah cobaan yang diberikan allah kepadanya
C. Keyakinan terhadap penyembuhan : Klien yakin sakit yang dialaminya
sekarang akan segera sembuh dan bisa melakukan aktivitas seperti
biasanya
PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum/Keadaan Umum : Lemah
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 36,7C Nadi : 87 x/menit
Tekanan Darah : 130/50 mmhg Respirasi : 20 x/menit
Tinggi badan : - Berat badan : 60 kg
C. Pemeriksaan kepala dan leher :
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk kepala : Normal
Ubun-ubun : Menyatu
Kulit kepala : Sedikit bersih
b. Rambut : Lurus
Penyebaran dan keadaan rambut : Merata
Bau : Tidak beraroma
Warna : Hitam
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap dan simetris
b. Kelopak mata (palpebra) : ada edema dieklopak mata sebelah kanan
c. Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva normal
d. Pupil : Normal
e. Kornea dan iris : Normal
f. Ketajaman penglihatan/Visus : Tidak terkaji
g. Tekanan Bola Mata : Tidak terkaji
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : Normal dan simetris
b. Lubang hidung : Normal
c. Cuping hidung : Nornal, tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk telinga : simetris
Ukuran telinga : sedang
Ketegangan telinga : Lentur
b. Lubang telinga : Tidak ada serumen maupun peradangan
c. Ketajaman pendengaran : Dapat mendengar dengan baik
6. Leher
a. Posisi trachea : Simetris
b. Tiroid : Normal,tidak ada edema
c. Suara : jelas
d. Kelenjar Limfe : normal, tidak ada edema
e. Vena Jugularis : normal teraba
f. Denyut Nadi Carotis : normal teraba
D. Pemeriksaan Integumen (kulit)
a. Kebersihan : tidak bersih
b. Kehangatan : Hangat
c. Warna : kuning langsat
d. Tekstur : sedikit lembut
e. Kelembaban : lembab
f. Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan pada kulit
c. Auskultasi :
- Suara napas :Vasikuler
- Suara ucapan : Jelas
- Suara tambahan Tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan palpasi
- Pulsasi : Tidak ada
- Ictus cordis : teraba
b. Perkusi :
- Batas-batas
jantung : ............................................................................................
...............
c. Auskultasi :
- Bunyi Jantung I : lup
- Bunyi Jantung II : dup
- Bunyi Jantung Tambahan : Tidak ada bunyi jantung tambahan
- Bising/Murmur : Tidak ada mur mur
- Frekwensi Denyut jantung : 87 x/menit
G. Pemeriksaan Abdomen :
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : normal
- Benjolan/Massa : tidak ada benjolan
- Bayangan Pembuluh darah abdomen : tidak terlihat
b. Auskultasi
- Peristaltik usus : normal
- Bunyi Jantung Anak/BJA :-
c. Palpasi
- Tanda Nyeri Tekan : tidak ada nyeri tekan dibagian
perut
- Benjolan/Massa : tidak ada benjolan
- Tanda-tanda ascites : tidak ada tanda-tanda ascites
- Hepar : tidak ada pembesaran hepar
- Lien : tidak ada pembesaran lien
- Titik McBurney : tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi
- Suara Abdomen : tympani
- Pemeriksaan ascites : tidak ada ascites
Perawat
DO :
K/U lemah dan kesakitan Rasa tidak nyaman
TD : 130/50 mmhg karena inflamsi
N : 87x / menit
S : 36,7c
RR : 20x / menit Nyeri akut
Skala nyeri 5
DO :
K/U lemah dan kesakitan Deformatis tulang
TD : 130/50 mmhg
N : 87x / menit
S : 36,7c Gangguan bentuk dan
RR : 20x / menit pergerakan
Kesulitan dalam
menggerakkan sendi
Skala nyeri 5
DATA TUJUAN DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWATAN
KODE DIAGNOS LUARAN INTERVENSI
A
2.Data Setelah D.0054 Gangguan Luaran utama : Intervensi
penunjang tindakan mobilitas Mobilitas fisik utama:
masalah keperawatan fisik Luaran Dukungan
individu: 1x24jam tambahan : ambulasi
diharapkan - Koordinasi - Indentifikasi
DS : kekuatan pergerakan adanya nyeri
Klien otot atau keluhan
mengatakan meningkat Setelah fisik lainnya
mengalami pasca operasi tindakan - Libatkan
kelemahan keperawatan keluarga
pada anggota 1x24jam untuk
gerak lengan diharapkan membantu
sebelah kanan kekuatan otot pasien dalam
meningkat meningkatka
pasca operasi n ambulasi
DO : - Jelaskan
TD : 130/50 - Kekuatan otot tujuan dan
mmhg - Kontrol prosedur
N : 87x / menit gerakan ambulasi
S : 36,7c - Keseimbanga Intervensi
RR : 20x / menit n gerakan pendukung:
- Berikan posisi
tubuh
optimal untuk
gerakan sendi
pasif atau
aktif
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Melanjutkan
intervensi
25nov 09.00 Mengkaji skala nyari 4-5 S : klien
2020 Melakukan rentang gerak mengatakan
(ROM) nyerinya
Memberikan lingkungan berkurang saat
yang nyaman, dan aktifitas beberapa saat
hiburan (menutup setelah
sampiran) diberikan obat
Mengolaborasikan anti nyeri
pemberian analgesik.
O : klien
melakukan
gerakan
(ROM)pasif,
Klien diberikan
obat anti
nyeri(analgesik)
TD : 120/60
mmhg
N : 80x / menit
S : 36c
RR : 22x / menit
Skala nyeri 3
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Intervensi
dihentikan.
Klien
diberikan
obat anti
nyeri(analges
ik)
TD : 130/50
mmhg
N : 87x /
menit
S : 36,7c
RR : 20x /
menit
Skala nyeri 5
A : Masalah
teratasi
sebagian
P :
Melanjutkan
intervensi
10.00 Mengkaji S : klien
keluhan klien mengatakan
Melakukan nyerinya
rentang gerak berkurang
(ROM) beberapa
Memberikan saat setelah
lingkungan yang diberikan
nyaman, dan obat anti
aktifitas hiburan nyeri
(menutup
sampiran) O : klien
Mengolaborasik melakukan
an pemberian gerakan
analgesik. (ROM)pasif,
Klien
diberikan
obat anti
nyeri(analges
ik)
TD : 120/60
mmhg
N : 80x /
menit
S : 36c
RR : 22x /
menit
Skala nyeri 3
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Intervensi
dihentikan.