“OSTEOARTRITIS”
OLEH
KELAS A 10 C
KELOMPOK 3
1.2 Epidemiologi
Angka kejadian OA sering dijumpai pada orang dengan usia 45 thn keatas dengan
angka kejadian pada wanita lebh banyak daripada pria. Diseluruh dunia, diperkirakan
9,6% pria dan 18% wanita berumur 60 thn keatas, terkena OA. Insiden OA pada umur
kurang dari 20 tahun sekitar 10% dan meningkat lebh dari 80% pada umur lebih dari
55 tahun (Susanto,2011).
1.3 Penyebab
1. Faktor Predisposisi
Beberapa faktor pencetus dari Osteoartritis yang banyak meyebabkan gejala,
meliputi:
1) Umur
Perubahan fisik dan biokimia yang terjadi sejalan dengan bertambahnya usia
dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya berbentuk
pigmen yang berwarna kuning.
2) Pengausan
Pemakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak rawan sendi
melalui 2 mekanisme yaitu pengikisan dan proses degenerasi karena bahan
yang harus dikandungnya.
3) Kegemukan
Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat badan,
sebaliknya nyeri atau cacat yang disebabkan oleh osteoartritis
mengakibatkan seseorang menjadi tidak aktif dan dapat menambah
kegemukan
4) Trauma
Kegiatan fisik yang dapat menyebabkan osteoartritis adalah trauma yang
menimbulkan kerusakan pada integritas struktur dan biomekanik sendi
tersebut.
5) Keturunan
Herbeden node merupakan salah satu bentuk osteortritis yang biasa
ditemukan pada pria yang kedua orang tuanya terkena osteoartritis
sedangkan wanita, hanya salah satu dari orang tuanya yang terkena.
6) Akibat penyakit radang sendi lain
Infeksi (artritis rematoid, infeksi akut, infeksi kronis) menimbulkan reaksi
peradangan dan pengeluaran enzim perusak matrik rawan sendi oleh
membran synovial dan sel- sel radang.
7) Joint mallignment
Pada akromegali karena pengaruh hormone pertumbuhan, maka rawan sendi
akan menebal dan menyebabkan sendi menjadi tidak stabil/ seimbang
sehingga memperceat proses degenerasi
8) Penyakit Endokrin
Pada hipertiroidisme terjadi produksi air dan garam- garam proteglikan yang
berlebihan pada seluruh jaringan penyokong sehinggga merusak sifat fisik
rawan sendi, ligament. Tendon, synovial, dan kulit pada diabetes melitus,
glukosa akan menyebabkan produksi proteaglandin menurun.
9) Deposit pada rawan sendi
Hemokromatosis,penyakit wilson, akronotis, kalsium pirofosfat dapat
mengendapkan homosiderin, tembaga polimer, asam hemogentisis, kristal
monosodium urat/ pirofosfat dalam rawan sendi.
2. Faktor Presipitasi
Mereka yang terdiagnosis osteoartritis, sangatlah diperlukan adanya perhatian lebih
mengenai keadaan lingkungan. Ketika lingkungan sekitarnya yang tidak
mendukung. Maka kemungkinan besar klien akan merasakan gejala penyakit ini.
Banyak diantaranya ketika keadaan suhu lingkungan sekitar klien yang cukup
dingin, maka klien akan merasa ngilu, kekakuan sendi pada area- area yang biasa
terpapar, sulit untuk mobilisasi dan bahkan kelumpuhan.
1.4 Patofisiologi
Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik, tidak meradang,
dan progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan, rawan sendi
mengalami kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan tulang baru pada
bagian tepi sendi. Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit
yang merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga diawali oleh
stress biomekanik tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan dipecahnya
polisakarida protein yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga
mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi
yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis.
Sendi interfalanga distal dan proksimasi.
Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan terbatasnya gerakan.
Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan
ruang sendi atau kurang digunakannya sendi tersebut. Perubahan-perubahan
degeneratif yang mengakibatkan karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera
sendi infeksi sendi deformitas congenital dan penyakit peradangan sendi lainnya akan
menyebabkan trauma pada kartilago yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga
menyebabkan fraktur ada ligamen atau adanya perubahan metabolisme sendi yang pada
akhirnya mengakibatkan tulang rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang
menjadi tebal dan terjadi penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki
kripitasi, deformitas, adanya hipertropi atau nodulus.
Pathway (Terlampir)
1.5 Klasifikasi
Osteoartritis diklasifikasikan menjadi:
1. Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang berhubungan
dengan osteoartritis.
2. Tipe skunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah mengalami fraktur.
1.7 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi bila osteoartritis tidak ditangani yaitu terjadi
deformitas atau kerusakan struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit.
Pergeseran ulnar atau jari, subluksasi sendi metakarpofalangeal, deformitas bautonmere
dan leher angsa pada kaki terdapat protrusi (tonjolan) kaput metatarsal yang timbul
sekunder dari subluksasi metatarsal.
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus
peptikum yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti inflamasi
nonsteroid (OAINS) atau obat pengubah perjalanan penyakit (disease modifying
antirhematoid drugs, DMARD) yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan
mortalitas utama pada arthritis reumatoid.
Komplikasi saraf yang terjadi memberikan gambaran jelas, sehingga sukar
dibedakan antara akibat lesi artikuler dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan
dengan mielopati akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati iskemik akibat
vaskulitis.
Proses Penuaan
Trauma
- Intrinsik
Pemecahan Perubahan - Ekstrinsik
kondrosit Komponen sendi
- Kolagen Perubahan
- Progteogtikasi metabolisme sendi
Proses penyakit - Jaringan sub
degeneratif yang kondrial
panjang
MK: Pengeluaran
enzim lisosom
Resiko Trauma
Kerusakan matrik
- Kurang
kartilago
kemampuan
mengingat
- Kesalahan
interpretasi Penebalan tulang Perubahan fungsi
sendi sendi
Distensi Cairan
1. Pengkajian
1) Pengkajian fisik
a) Identitas
b) Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada persendian, bengkak, dan terasa kaku.
c) Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan sakit pada persendian, bengkak, dan terasa kaku.
d) Pola fungsi Gordon
Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya, saat klien sakit tindakan yang dilakukan
klien untuk menunjang kesehatannya.
Nutrisi/metabolic
Kaji makanan yang dikonsumsi oleh klien, porsi sehari, jenis makanan, dan volume
minuman perhari, makanan kesukaan.
Pola eliminasi
Kaji frekuensi BAB dan BAK, ada nyeri atau tidak saat BAB/BAK dan warna
Pola aktivitas dan latihan
Kaji kemampuan klien saat beraktivitas dan dapat melakukan mandiri, dibantu atau
menggunakan alat
Pola tidur dan istirahat
Kaji pola istirahat, kualitas dan kuantitas tidur, kalau terganggu kaji penyebabnya
Pola kognitif-perseptual
Status mental klien, kaji nyeri dengan Provokasi (penyebab), Qualitas 9nyerinya
seperti apa), Reqion (di daerah mana yang nyeri), Scala (skala nyeri 1-10), Time
(kapan nyeri terasa bertambah berat).
Pola persepsi diri
Pola persepsi diri perlu dikaji, meliputi; harga diri, ideal diri, identitas diri, gambaran
diri.
Pola seksual dan reproduksi
kaji manupouse, kaji aktivitas seksual
Pola peran dan hubungan
Kaji status perkawinan, pekerjaan
Pola manajemen koping stress
Sistem nilai dan keyakinan
b. Fungsional klien
1) Indeks Barthel yang dimodifikasi
Penilaian didasarkan pada tingkat bantuan orang lain dalam meningkatkan aktivitas
fungsional. Penilaian meliputi makan, berpindah tempat, kebersihan diri, aktivitas di
toilet, mandi, berjalan di jalan datar, naik turun tangga, berpakaian, mengontrol defikasi
dan berkemih. Cara penilaian:
NO KRITERIA BANTUAN MANDIRI
1 Makan 5 10
2 Minum 5 10
3 Berpindah dari kursi roda ketempat tidur/sebaliknya 5-10 15
4 Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, 0 5
menggosok gigi)
5 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka 5 10
tubuh, menyiram)
6 Mandi 5 15
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Menggunakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10
11 Kontrol Bladder (BAK) 5 10
Total skor
Cara penilaian:
< 60 : ketergantungan penuh/total
65-105 : ketergantungan sebagian
110 : mandiri
2) Indeks Katz
Pengkajian menggunakan indeks kemandirian katz untuk aktivitas kehidupan sehari-
hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau bergantung dari klien dalam
hal: makan, kontinen (BAB/BAK), berpindah, ke kamar mandi, mandi dan berpakaian.
Indeks Katz adalah pemeriksaan disimpulkan dengan system penilaian yang didasarkan
pada tingkat bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas fungsionalnya. Salah
satukeuntungan dari alat ini adalah kemampuan untuk mengukur perubahan fungsi
aktivitas dan latihan setiap waktu, yang diakhiri evaluasi dan aktivitas rehabilitasi.
Pengukuran pada kondisi ini meliputi:
Termasuk kategori manakah klien?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan pakaian, pergi
ke toilet, berpindah dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi lain
D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan salah satu fungsi diatas
E. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan salah satu fungsi yang lain
F. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang
lain
G. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif dari orang lain,
seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi, meskipun ia dianggap mampu.
Interpretasi hasil :
1) Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
2) Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
3) Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
4) Salah 9-10 : kerusakan intelektual berat
sendi
5) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemahaman/mengingat
kesalahan interpretasi informasi.
6) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan deformitas sendi, perubahan bentuk tubuh
pada sendi dan tulang.
3. Perencanaan
No Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Nyeri b.d agen Setelah diberikan asuhan Pain Management
cedera biologis, keperawatan selama 1x24 Lakukan pengkajian nyeri
distensi jaringan jam diharapkan nyeri secara komprehensif
oleh akumulasi berkurang/terkontrol dengan termasuk lokasi,
cairan, destruksi kriteria hasil : karakteristik, durasi,
sendi Mampu mengontrol frekuensi, kualitas dan Commented [A5]: Cek di buku diagnosa terbaru, boleh SDKI,
boleh NANDA, , apakah ada diagnosa yg bunyinya bgini?
nyeri (tahu penyebab faktor presipitasi
nyeri, mampu Observasi reaksi
menggunakan tehnik nonverbal dari
nonfarmakologi ketidaknyamanan
untuk mengurangi Evaluasi pengalaman
nyeri, mencari nyeri masa lampau
bantuan) Kurangi faktor presipitasi
Melaporkan bahwa nyeri
nyeri berkurang Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
dengan menggunakan (farmakologi, non
manajemen nyeri farmakologi dan inter
Mampu mengenali personal)
nyeri (skala, Kaji tipe dan sumber nyeri
intensitas, frekuensi untuk menentukan
dan tanda nyeri) intervensi
Menyatakan rasa Ajarkan tentang teknik
nyaman setelah nyeri non farmakologi
berkurang Berikan analgetik untuk
Tanda vital dalam mengurangi nyeri
rentang normal Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
Monitor penerimaan
pasien tentang manajemen
nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
Tentukan analgesik
pilihan, rute pemberian,
dan dosis optimal
Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
I. PENGKAJIAN/PENGUMPULAN DATA :
A. IDENTITAS/DATA BIOGRAFIS KLIEN
1. Nama : Bpk K
2. No. Rekam Medis :
3. Jenis Kelamin : Laki - laki
4. Tempat Tanggal Lahir : 1 Januari 1952
5. Umur : 67 tahun
6. Agama : Hindu
7. Status Perkawinan : Kawin
8. Pekerjaan : Wiraswasta
9. Pendidikan Terakhir : S1
10. Alamat Rumah :Br. Glogor Carik Denpasae Barat
11. Orang yang dekat dihubungi : Istri
12. Hubungan dengan klien : Suami
13. Tanggal masuk ke RS :-
B. KELUHAN UTAMA
Nyeri di bagian lutut kanan dan kiri
C. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. P (Provocative ): pasien mengatakan nyeri dibagian lutut kanan dan diri
2. Q ( Quality) : pasien mengatakan kakinya terasa nyeri untuk bergerak
sehingga beraktifitas nya terganggu seperti berjalan hati-hati dan terutama saat
naik tangga
3. R (Region ) : bagian ektremitas bawah kedua lutut
4. S (Skala) : skala nyeri 4 yang mengakibatkan sulit melakukan moobilitas
fisik seperti naik turun tangga, dan berjalan hati-hati
5. T (Time) : Terjadi sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu
6. Faktor pencetus yang menimbulkan serangan :
Pada saat beraktifitas lama (misal mengendarai mobil, berjalan terlalu lama,
bersila terlalu lama).
7. Apakah keluhan bertambah/berkurang pada saat-saat tertentu (saat-saat mana)
Menurut Bpk. K Keluhan bertambah pada saat aktivitas yang terlalu lama dan.
Sedangkan keluhan berkurang pada saat klien beristirahat (misal duduk dan
tidur)
8. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan
Memijat - mijat bagian yang sakit dan istirahat (tidur) Commented [A6]: Narasikan
D. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Pasien tidak memiliki penyakit masa lalu yang serius
B. Pengobatan atau tindakan yang dilakukan
Pasien mengatakan jika pasien sakit kadang-kadang pergi ke puskesmas dan
kadang-kadang membeli obat di warung
C. Pernah Dirawat atau Operasi
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
D. Alergi
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat
E. Imunisasi
Pasien mengatakan dulu tidak ada dilakukan imunisasi
4444 4444
L. PENGKAJIAN FUNGSIONAL
ADL (Activity Daily Living)
Pengkajian fungsional berdasarkan INDEKS KATZ
Pengkajian ini meliputi obsservasi kemampuan klien untuk melakukan aktivitas
kehdupan sehari-hari/Activity Daily Living (ADL)
1. INDEKS KATZ
Skore Kriteria: kategori A
Katagori Keterangan
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen
(BAB atau BAK), berpindah, ke kamar
kecil, mandi dan berpakaian
B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua hal, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua hal kecuali
mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua hal, kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua hal kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi
tersebut
Lain- Tergantung pada sedikitnya dua fungsi,
Lain tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai C,
D, E atau F
Keterangan:
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif dari orang lain,
seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi meskipun klien dianggap mampu
2. MODIFIKASI DARI BARTHEL INDEKS
Termasuk yang manakah klien?
Nilai pasien 18 yaitu tergantungan ringan
Item yang
NO Skor Nilai
dinilai
1 Makan 0 = Tidak mampu
(Feeding) 1 = Butuh bantuan
memotong, mengoles 2
mentega, dll
2 = Mandiri
2 Mandi 0 = Tergantung dengan
(Bathing) orang lain
1
1 = Mandiri
Keterangan
Kesalahan 0-2 : Skore No Pertanyaan Jawaban
Fungsi intelektual + -
utuh 1 Tanggal berapa hari ini? Tgl 30
Kesalahan 3-4 : 2 Hari apa sekarang? Kamis
Kerusakan 3 Apa nama tempat ini? Dirumah saya
intelektual ringan 4 Berapa nomor telepon Anda? No hp
Kesalahan 5-7 : Dimana alamat Anda? 081338753868
Kerusakan (tanyakan bila tidak memiliki
Alamaat saya
intelektual sedang telepon) jln bukit
Kesalahan 8-10 : tunggal no 1 br
Kerusakan glogor
intelektual berat 5 Berapa umur Anda? 67 tahun
6 Kapan Anda lahir? 01 januari
1952
7 Siapa Presiden Indonesia Bapak Jokowi
sekarang?
8 Siapa Presiden sebelumnya? Bapak Jokowi
9 Siapa nama Ibu Anda? Ni wayan
lamed
10 Berapa 20 dikurangi 3? 17
17 kurang 3 14
14 kurang 3 11
11 kurang 3 9
2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan mnggunakan Mini Mental
Status Exam (MMSE)
Nilai Nilai Pertanyaan
maksimum pasien
Orientasi
Registrasi
Mengingat
Bahasa
1 1
30 27 Nilai total
Keterangan
Catatan: dalam membuat penilaian fungsi kognitif harus diperhatikan tingkat pendidikan dan
usia responden Commented [A7]: Nilai px brapa?
PENGKAJIAN STATUS EMOSIONAL
Identifikasi masalah emosional : keadaan pasien stabil
Pertanyaan tahap 1
a. Apakah klien mengalami kesulitan tidur? tidak
b. Apakah klien sering merasa gelisah? tidak
c. Apakah klien sering murung dan menangis sendiri? tidak
d. Apakah klien sering was-was atau khawatir? tidak
Pertanyaan tahap 2
a. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari satu kali dalam satu bulan? Tidak ada
b. Ada atau banyak pikiran? Tidak ada
c. Ada masalah atau gangguan dengan keluarga lain? Tidak ada
d. Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? Tidak ada
e. Cenderung mengurung diri? Tidak ada
Bila lebih dari satu atau sama 1 jawaban “ya”Masalah Emosional Positif (+)
N. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Pasien mau menerima kedatangan mahasiswa untuk di wawancarai dan pasien mampu
berinterkasi social dengan tegangganya
O. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Agama yang dianut pasien hindu, pasien sering sembahyang di sore hari pukul 6 dan
juga melaukan persembahyangan dipura dan merjan saat odolan. Pasien mengatakan
menerima keadaannya saat ini karena sudah umur
P. PENGKAJIAN DEPRESI
Menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS)
Pasien memiliki skor 6.
NO ITEM PERTANYAAN YA TIDAK Jawaba
n
1 Apakah Bapak/ Ibu sekarang ini 0 1 Y
merasa puas dengan kehidupannya?
2 Apakah Bapak/ Ibu telah 1 0 T
meninggalkan banyak kegiatan atau
kesenangan akhir-akhir ini?
3 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0 T
hampa/ kosong di dalam hidup ini?
4 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0 Y
bosan?
5 Apakah Bapak/ Ibu merasa mempunyai 0 1 Y
harapan yang baik di masa depan?
6 Apakah Bapak/ Ibu merasa mempunyai 1 0 Y
pikiran jelek yang mengganggu terus
menerus?
7 Apakah Bapak/ Ibu memiliki semangat 0 1 Y
yang baik setiap saat?
8 Apakah Bapak/ Ibu takut bahwa 1 0 Y
sesuatu yang buruk akan terjadi pada
Anda?
9 Apakah Bapak/ Ibu merasa bahagia 0 1 Y
sebagian besar waktu?
10 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa tidak 1 0 Y
mampu berbuat apa- apa?
11 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa resah 1 0 T
dan gelisah?
12 Apakah Bapak/ Ibu lebih senang 1 0 Y
tinggal dirumah daripada keluar dan
mengerjakan sesuatu?
13 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0 T
kawatir tentang masa depan?
14 Apakah Bapak/ Ibu akhir – akhir ini 1 0 T
sering pelupa?
15 Apakah Bapak/ Ibu pikir bahwa hidup 0 1 Y
Bapak/ Ibu sekarang ini
menyenangkan?
16 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa sedih 1 0 T
dan putus asa?
17 Apakah Bapak/ Ibu merasa tidak 1 0 T
berharga akhir-akhir ini?
18 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0 T
kawatir tentang masa lalu?
19 Apakah Bapak/ Ibu merasa hidup ini 0 1 Y
mengembirakan?
20 Apakah sulit bagi Bapak/ Ibu untuk 1 0 Y
memulai kegiatan yang baru?
21 Apakah Bapak/ Ibu merasa penuh 0 1 Y
semangat?
22 Apakah Bapak/ Ibu merasa situasi 1 0 T
sekarang ini tidak ada harapan?
23 Apakah Bapak/ Ibu berpikir bahwa 1 0 T
orang lain lebih baik keadaanya
daripada Bapak/ Ibu?
24 Apakah Bapak/ Ibu sering marah 1 0 T
karena hal- hal yang sepele?
25 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa ingin 0 0 T
menangis?
26 Apakah Bapak/ Ibu sulit 1 0 Y
berkonsentrasi?
27 Apakah Bapak/ Ibu merasa senang 0 1 Y
waktu bangun tidur di pagi hari?
28 Apakah Bapak/ Ibu tidak suka 1 0 T
berkumpul di pertemuan sosial?
29 Apakah mudah bagi Bapak/ Ibu 0 1 Y
membuat suatu keputusan?
30 Apakah pikiran Bapak/ Ibu masih tetap 1 0 T
mudah dalam memikirkan sesuatu
seperti dulu?
Ket: Setiap jawaban yang “ SESUAI” diberi skor 1
Skor 0-10 : Menunjukkan tidak depresi
Skor 11-20 : Menunjukkan depresi ringan
Skor 21-30 : Menunjukkan depresi sedang/ berat
5 Kognisi
a. Orientasi baik 0 0
b. Kesulitan mengerti 2
perintah 2
c. Gangguan memori 3
d. Kebingungan 3
e. Disorientasi
6 Pengobatan dan Penggunaan
Alat Kesehatan
a. >4 jenis pengobatan 1 -
b. Antihipertensi/ 2
hipoglikemik/ 2
antidepresan 2
c. Sedative/
psikotropika/narkotika
d. Infuse/ epidural/ spinal/
dower catheter/ traksi
7 Mobilitas
a. Mandiri 0
b. Menggunakan alat 1
bantu berpindah
c. Kordinasi/ 2
keseimbangan
memburuk
d. Dibantu sebagian 3 3
e. Dibantu 4
penuh/bedrest/nirse
assist
f. Lingkungan dengan 4
banyak furniture
8 Pola BAB/BAK
a. Teratur 0 0
b. Inkotinensia urine/feses 1
c. Nokturia 2
d. Urgensi/frekuensi 3
9 Komorbiditas -
a. Diabetes/ penyakit 2
jantung/ stroke/ ISK 2
b. Gangguan saraf pusat/ 3
Parkinson
c. Pasca bedah 0-24 jam
Total skor 7
Keterangan
Risiko Rendah 0-7
Risiko Tinggi 8-13
Risiko Sangat Tinggi ≥ 14
Nama/ paraf
Catatan:
a. Pengkajian awal risiko jatuh dilakukan pada saat pasien masuk rumah sakit, dituliskan
pada kolom IA (Initial Assessment)
b. Pengkajian ulang untuk pasien risiko jatuh ditulis pada kolom keterangan dengan kode:
1) Setelah pasien jatuh (Post Falls) dengan kode: PF
2) Perubahan kondisi (Change of Condition) dengan kode: CC
3) Menerima pasien pindahan dari ruangan lain (On Ward Transfer) dengan kode: WT
4) Setiap minggu (Weekly) dengan kode: WK
5) Saat pasien pulang (Discharge) dengan kode: DC
Kode ini dituliskan pada kolom keterangan
DO:
TD: 130/90 mmHg Commented [A9]: TD normal brapa? Ini termasuk normal atau
tidak? Di data: yang ada hanya data abnormal, data normal jngan
Nampak meringis masukkan di data fokus
2 Tgl 31, November DS: pasien mengatakan terganggu saat nyeri Gangguan mobilitas
2019 beraktivitas seperti berjalan hati-hati, fisik
Pukul : 16.15 naik turun tangga
5555 5555
4444 4444