PROFESI NERS
DI SUSUN OLEH :
LUKMAN MUSTAQIM
122020030299
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah nyeri punggung bawah merupakan sumber data tarik, frustasi dan kadang
menjadi kebingungan pada banyak dokter dan ilmuan untuk mempelajari dan menangani
penyakit ini. Tulang belakang merupakan satu- satunya organ yang terdiri dari tulang-
tulang, sendi- sendi, ligament-ligamen, jaringan lemak, berlapis lapis otot, syaraf tepi,
ganglion sensoris, ganglion otonom dan saraf tulang belakang. Struktur tersebut di suplay
oleh satu sistem arteri dan vena yang rumit. Selain itu pergerakan dari tulang belakang itu
sendiri sangat kompleks dan cidera pada tulang belakang dan struktur-struktur tersebut
Menurut data dari Amerika, prevalensi gangguan low back pain berkisar 15-20% dari
populasi umum. Dari kelompok usia bekerja sekitar 50% mengaku pernah mengalami low
back pain setiap tahunnya (Meliala, dkk 2005). Kelompok Jayson menemukan bahwa 35-
37% pekerja mengalami nyeri punggung dan sebagian penderita yang dimaksud adalah
Di Indonesia, data mengenai jumlah penderita low back pain di RSUD dr. Soedarso
Pontianak didapatkan bahwa pada tahun 2010 sebanyak 189 kasus, tahun 2011 sebanyak
63 kasus dan tahun 2012 sebanyak 959 kasus (Tuti, 2013). Low Back Pain (LBP) sering
85% dari seluruh populasi pernah mengalami episode ini selama hidupnya. Prevalensi
tahunannya bervariasi dai 15-45% dengan point prevalence (Sadeli dan Tjahjono 2004).
Data epidemiologi mengenai LBP di Indonesia belum ada, namun diperkirakan 40%
penduduk Jawa Tengah berusia di atas 65 tahun pernah menderita nyeri punggung,
prevalensi laki-laki 18,2% da pada wanita 13,6%. Insiden berdasarkan kunjungan pasien ke
beberapa rumah sakit di Indonesia berkisar antara 3-17% (Sadeli & Tjahjono, 2004).
Angka kejadian low back pain di Bali berdasarkan data yang diperoleh dari poliklinik
Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar pada tahun 2011 dan
2012 di dapatkan jumlah penderita low back pain (LBP) yang menjalani rawat jalan
Sebagian besar pasien dapat diatasi secara efektif dengan kombinasi dari pemberian
informasi, saran, analgesia, dan jaminan yang tepat. Selain itu pasien juga dapat didorong
untuk melakukan aktivitas, tirah baring, dan olahraga. Medikasi dan operasi juga bisa
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien LBP (Low Back Pain) pendekatan dengan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Laporan ini dilaksanakan untuk mengetahui pelaksanaan asuhan keperawatan pada
Ny.T dengan Gastroentritis di Ruang MINA, RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
yang meliputi:
a. Dapat melakukan pengkajian pada klien dengan LBP (Low Back Pain)
b. Dapat menentukan masalah keperawatan pada klien dengan LBP (Low Back
Pain)
c. Dapat merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan LBP (Low Back
Pain)
d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan LBP (Low Back
Pain).
e. Dapat melakukan evaluasi pada klien dengan LBP (Low Back Pain)
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Nyeri punggung bawah adalah perasaan nyeri didaerah lumbasakral dan sakroiliakal,
nyeri pinggang bawah ini sering disertai penjalaran ketungkai sampai kaki. (Harsono,
2010)
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial. Peraturan utama dalam merawat
pasien dengan nyeri adalah bahwa semua nyeri adalah nyata, meskipun penyebabnya tidak
diketahui. Oleh karena itu, keberadaan nyeri adalah berdasarkan hanya pada laporan
pasien..
Low Back Pain adalah nyeri kronik didalam lumbal, biasanya disebabkan oleh
terdesaknya para vertebral otot, herniasi dan regenerasi dari nucleus pulposus, osteoartritis
Low back pain dapat terjadi pada siapa saja yang mempunyai masalah pada
lumbosacral, kelemahan otot, osteoartritis, spinal stenosis serta masalh pada sendi inter
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan Low Back Pain adalah
nyeri kronik atau acut didalam lumbal yang biasanya disebabkan trauma atau terdesaknya
otot para vertebra atau tekanan,herniasi dan degenerasi dari nuleus pulposus, kelemahan
Tulang belakang merupakan organ mekanik yang sering digambarkan sebqgai suatu
derek (crane) dengan kemampuan menyangga berat badan, menjaga keseimbangan dan
melawan berbagai tarikan sebagai akibat dari pekerjaan sehari- hari maupun aktivitas
rekreasional. Walaupun tulang belakang memiliki kemampuan yang luar biasa untuk
menahan sebagian besar tekanan mekanis, tulang belakang tidak dapat dipaksa untuk
Penyebab dari nyeri punggung masih belum dapat diketahui dengan jelas dan masih
belum dapat dijelaskan dengan detail. Banyak grup peneliti telah menyerah dalam usaha
untuk menjelaskan penyebab dari nyeri punggung bawah dan kemudian justru menjelaskan
beberapa kondisi tanda bahaya (red flag) yang berkaitan dengan gangguan ini. Kelompok
1. Berasal dari biomekanis dan destruktif, misalnya kompresi diskus vertebralis, herniasi
terlihat pada klien yang memiliki pekerjaan yang membutuhkan kerja mengangkat
yang berat dan berulang pada posisi membungkuk atau pekerjaan mengoprasikan
tersebut dapat memberikan tekanan pada saraf tulang belakang atau akarnya, atau
fibroid retrouteri
superior
c. LBP Neuvogenik
d. LBP Spondilogenik
Berasal dari :
2. Sendi-sendir sakroiliakan
3. Jaringan lunak (degenerasi diskus, aptur diskus, penjepitan akar saraf akibat
stenosis spinalis.
e. LBP Psikogenik
a. LBP Traumatik
1. Spondilosis
2. HNP
3. Stenosis spinalis
4. Oesteoartritis
1. Artritis rematoid
2. Spondilitis angkilopoetika
3. Spondylitis
1. Tumor myelum
2. Retikulosis
1. Nyeri Nosiseptif
Bangunan peka nyeri yang terdapat di punggung bawah adalah periosteum, 1/3
ligamentum kapsula artikularis, fasia dan otot. Semua bangunan tersebut mengandung
nosiseptor yang peka terhadap berbagai stimulus (mekanik, termal, kimiawi). Bila
reseptor dirangsang oleh sebagian stimulus lokal akan, dijawab dengan pengeluaran
mencegah kerusakan yang lebih berat adalah spasme otot yang membatasi pergerakan.
Spasme otot ini menyebabkan iskemia dan sekaligus menyebabkan munculnya titik
picu (trigger points) yang merupakan salah satu kondisi nyeri. Pembungkus syaraf juga,
kaya akan nosiseptor yang merupakan akhiran dari nervi nervorum yang juga berperan
sebagai sumber nyeri nosiseptif inflamasi, terutama nyeri yang dalam dan sulit
2002).
Nyeri neuropatik adalah nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi atau
disfungsi primer pada system syaraf. Nyeri neuropatik yang sering ditemukan pada
LBP berupa penekanan atau jeratan radiks syaraf oleh karena Hernia Nukleus
sekitarnya, fraktur mikro (misalnya penderita osteoporosis), penekanan oleh tumor dan
Kontraksi punggung
Terjadi perubahan
Otot abdominal dan torak struktur Fibri dan kartilago padat
melmah dan tidak teratur
Penonjolan diskus
Mobilitas fisik terganggu Takut bergerak
kerusakan sendi pusat
RAS teraktivasi
REM menurun
Gambaran klinis LBP adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat
merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari
daerah punggung bawah dapat menuju ke daerah lain atau sebaliknya , nyeri yang berasal
dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (reffered pain/nyeri yang menjalar).
neurologis)
kelainan psikiatrik)
c. Nyeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal (pinggang)
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP), yang termasuk dalam
1. Lumbar Spinal Pain, nyeri di daerah yang dibatasi: superior oleh garis transversal
imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari vertebra thorakal terakhir, inferior
oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari vertebra
sakralis pertama dan lateral oleh garis vertikal tangensial terhadap batas lateral spina
lumbalis.
2. Sacral Spinal Pain, nyeri di daerah yang dibatasi superior oleh garis transversal
imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus vertebra sakralis pertama, inferior oleh
garis transversal imajiner yang melalui sendi sakrokoksigeal posterior dan lateral oleh
3. Lumbosacral Pain, nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbar spinal pain dan 1/3 atas
c. Low Back Pain Subakut, telah dirasakan minimal 5-7 minggu, tetapi tidak lebih dari
12 minggu.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Neurofisiologik
a. Need EMG dan H-reflex dianjurkan bila dugaan disfungsi radiks lebih dari 3-4
minggu
mielopati spinal.
2. Radiologik
a. Foto polos.
3. Laboratorium
a. Laju endap darah, darah perifer lengkap, C-reactif protein (CRP), faktor
F. Penatalaksanaan
1. Medik
a) Formakoterapi
b) Invasif nonbedah
intractable)
c) Bedah
- Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih dari empat minggu: nyeri
2. Asuhan keperawatan
i. Anamnesa
a) Identitas
b) Keluhan utama
dari 2 bulan, nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit, nyeri menyebar
terjadinya keluhan, apa saja yang dilakukan untuk mengurangi keluhan yang
Tanyakan pada klien apakah klien dulu pernah menderita penyakit yang
sebelumnya
e) Riwayat pekerjaan
Faktor resiko ditempat kerja yang banyak menyebabkan gangguan otot
rangka terutama adalah kerja fisik berat, penanganan dan cara pengangkatan
barang, posisi atau sikap tubuh selama bekerja, dan kerja statis.
1. Keadaan Umum
2. Pemeriksaan persistem
a) Pemeriksaan motorik
b) Pemeriksaan sensorik
g) Tes Naffziger
h) Tes valsava.
5. Sistem pernafasan
6. Sistem kardiovaskuler
7. Sistem Gastrointestinal
(Nilai kemampuan menelan,nafsu makan, minum, peristaltic dan eliminasi)
8. Sistem Integumen
9. Sistem Reproduksi
b) Diagnose keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik(trauma menganggkat berat) d.d tampak
meringis, cidera traumatic
2. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan muskulukeletal d.d rentang gerak
(REM) menurun
3. Devisit perawatan diri b.d gangguan muskuluskeletal d.d menolak melakukan
perawatan diri, cidera medulla spinalis
4. Gangguan pola tidur b.b kurang control diri d.d mengeluh susah tidur, nyeri
kolik.
c) Rencana keperawatan
- Purnomo. (2007). Dasar-dasar urologi, edisi kedua. Jakrta: CV. Agung Seto.
- Tan, T. & Rahardja, K. (2010). Obat-obat sederhana untuk ganghuan sehari-hari. Jakarta :
- Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal
- Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal
- Ruth F. Craven, EdD, RN, Fundamentals Of Nursing, Edisi II, Lippincot, Philadelphia, 2014
- Askep LBP (Low Back Pain). Diakses pada tanggal 12 Februaei 2012.
http://nursingbegin.com/askep-lbp/.
- .Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Low Back Pain. Diakses pada tanggal 12 Februari
2021. http://sedetik.multiply.com/journal