DISUSUN OLEH :
Dian Hardiyanti N. (P17420613051)
Faradila Santi
(P17420613055)
Luthfi R. P. P.
(P17420613062)
Shinta Nuraini
(P17420613073)
Silvia Rahmawati
(P17420613074)
Zuliyatul Fajriyah
(P17420613077)
Jaringan nekrosis merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri, baik bakteri aerob
atau anaerob (Bale,dkk., 2004). Cooper dan Grey (2005) menyebutkan bahwa proporsi
bakteri anaerob yang relatif tinggi pada luka kanker. Bakteri anaerob berkolonisasi pada luka
kanker dan melepaskan volatile fatty acid sebagai sisa metabolik yang bertanggung jawab
terhadap malodor dan pembentukan eksudat pada luka kanker (Kalinski,dkk., 2005).
C. Gejala Luka Kanker
Gejala yang sering ditemukan pada luka kanker diantaranya adalah malodor dan eksudat
(Tanjung,dkk., 2007).
1.
Malodor
Malodor merupakan sensasi yang dirasakan reseptor olfactory yang terletak
dibelakang hidung. Produksi odor pada luka kanker selalu dirasakan dan dapat
menstimulasi reflek gag maupun muntah. Malodor pada luka kanker merupakan
sumber bau yang menyengat bagi pasien, keluarga, maupun petugas kesehatan
(Kalinski,dkk., 2005).
Penyebab malodor sebenarnya belum diketahui, namun beberapa hal yang
berkontribusi terhadap malodor sudah menjadi postulat yaitu terjadinya infeksi,
kolonisasi bakteri anaerob, dan nekrosis pada jaringan (Bale,dkk., 2004). Bakteri
anaerob yang berhubungan dengan malodor yaitu: Bacteroides spp, Prevotella spp,
Fusobacterium nucleatum, Clostridium perfringens, dan Anaerobic cocci (Draper,
2005). Volatile fatty acid sebagai hasil akhir metabolisme dari kolonisasi bakteri
anaerob
merupakan
hal
yang
menimbulkan
malodor
pada
luka
kanker
(Kalinski,dkk.,2005)
Pengkajian malodor masih tergolong subyektif karena tergantung dari penilaian
seseorang untuk mengenal bau dengan lebih baik. Menurut Bates-Jensen wound
assessment tool (Bates-Jensen & Sussman, 1998) beberapa kriteria yang dapat
memonitor bau dan dapat membantu dalam pengkajian dan evaluasi perawatan yaitu ;
Bau kuat : bau tercium kuat dalam ruangan (6- 10 langkah dari pasien) dengan balutan
tertutup.Bau sedang : bau tercium kuat dalam ruangan (6-10 langkah dari pasien)
dengan balutan terbuka.Bau ringan : bau tercium bila dekat dengan penderita pada
saat balutan dibuka. Bau tidak ada : bau tidak tercium saat disamping penderita.
Malodor juga dapat diukur menggunakan skor odor dari skala analog visual. Malodor
dari luka kanker pasien diberi skor 0 10 ; 0 = tidak ada bau, 1 4 = bau sedikit
ofensif, 5 8 = bau cukup ofensif , 9 10 = bau sangat ofensif(Kalinski,dkk., 2005)
2. Eksudat
Luka kanker juga mengeluarkan eksudat yang berlebihan dan tidak terkontrol.
Peningkatan permeabilitas pembuluh darah dan sekresi faktor permeabilitas vaskular
oleh sel tumor merupakan penyebab pengeluaran eksudat yang berlebihan. Produksi
eksudat juga akan meningkat ketika terjadi infeksi dan rusaknya jaringan karena
protease bakteri (Naylor, 2002).
Eksudat adalah setiap cairan yang merupakan filter dari system peredaran
darah pada daerah peradangan. Komposisinya bervariasi, tetapi umumnya terdiri dari
air dan zat-zat yang terlarut pada cairan sirkulasi utama seperti darah. Dalam hal ini,
darah akan berisi beberapa protein plasma, sel darah putih, trombosit dansel darah
merah (apabila terjadi kasus kerusakan vascular lokal) (Crisp & Taylor, 2001).
Jumlah eksudat juga dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang diambil dari
Bates-Jensen wound assessment tool (Bates-Jensen & Sussman, 1998).
Hasil pengukuran dikategorikan berdasarkan proporsi balutan yang terpapar
eksudat. Jumlah eksudat diukur dengan membagi area menjadi 4 bagian.
Kategori pengukuran digambarkan sebagai berikut:
Tidak ada = jaringan luka tampak kering
Kurang = jaringan luka tampak lembab, tidak terdapat eksudat yang diukur
pada balutan
Kecil = jaringan luka tampak basah, kelembaban terdistribusi pada luka,
D. Penatalaksanaan
Kanker merupakan penyebab dasar dari luka kanker sehingga tindakan medis yang
dilakukan ditujukan untuk mengurangi tumor dan juga mengurangi ukuran luka
kanker dan mengatasi gejala yang muncul. Penatalaksanaan akan tergantung pada
jenis kanker, bagian tubuh yang dipengaruhi dan bagaiman perkembangan kanker
lebih lanjut. Tindakan medis yang umum, antara lain:
Radioterapi; menggunakan high-energy rays yang dapat menghancurkan sel
kanker. Dapat membantu menyusutkan tumor dan mengeringkan cairan luka
yang banyak. Efek sampingnya akan menimbulkan kemerahan sekitar kulit
dan menjadi kering. Gejala tersebut akan hilang setelah beberapa minggu .
Eksudat yang berlebihan; dapat digunakan balutan yang menyerap eksudat banyak
seperti hidroselulosa (Aquacel), foam, gammge dan lainnya. Usahakan balutanyang
digunakan tidak melekat pada luka untuk menghindari perdarahan ketika membuka
balutan. Eksudat juga akan menyebabkan kulit sekitar luka lecet, untuk itu dapat
digunakan film barrier atau cream (zink cream atau metcovazin cream dll).
Bau tidak sedap; ditimbulkan akibat infeksi bakteri. Balutan yang dapat digunakan
adalah yang mengandung silver yang dapat mengurangi pertumbuhan bakteri, dan
efektif mengontrol bau. Charcoal dressing (Carboflex dll) juga dapat digunakan untuk
mengontrol bau. Jika bahan yang digunakan terlalu mahal maka dapat digunakan
metode alami menggunakan madu asli atau pasta gula yang dapat mencegah
pertumbuhan bakteri (6). Penggunakan aromaterapi untuk lingkungan sekitar juga
dapat membantu mengendalikan bau tidak sedap dan dapat meningkatkan
kenyamanan pasien.
Nyeri; disebabkan kerusakan saraf akibat kanker atau akibat dressing yang melekat
pada kulit. Obat anti nyeri/ analgetik dapat diberikan sebelum perawatan dan memilih
balutan yang tidak lengket pada luka akan membantu mengurangi nyeri pada pasien
luka kanker.
Perdarahan; diakibatkan oleh sel kanker yang merusak pembuluh darah kapiler.
Memilih balutan/dressing yang tidak melekat pada luka akan mengurangi resiko
perdarahan ketika membuka balutan. Selain itu juga dapat digunakan balutan yang
mengandung kalsium alginat (kaltostat, suprasorb A, seasorb dll) yang dapat
menghentikan perdarahan minor. Jika perdarahan tidak berhenti maka dapat
digunakan adrenalin dan tekan lembut pada daerah yang perdarahan
Gatal; disebakan oleh kulit yang meregang dan ujung saraf yang teriritasi oleh kanker.
Dapat diberikan anti histamin, TENS machine ( membantu merangsang otak
mengeluarkan
endorphin/painkiller),
menggunakan
lembaran
hidrogel
untuk
Gambar