Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
Kebidanan (S.Tr.Keb)
Skripsi
“EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP
KUALITAS TIDUR LANSIA DI POSYANDU LANSIA BHAKTI
KENCANA KOTA PALEMBANG
TAHUN 2020”
Disusun oleh:
NAMA : Wahida Putri Rahayu
NIM : PO.71.24.2.16.037
ii
HALAMAN
SKRIPSI
“EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP
KUALITAS TIDUR LANSIA DI POSYANDU LANSIA BHAKTI
KENCANA KOTA PALEMBANG
TAHUN 2020”
Disusun oleh:
NAMA : Wahida Putri Rahayu
NIM : PO.71.24.2.16.037
Ketua
Anggota
iii
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : PO.71.24.2.16.037
Tanda Tangan :
iv
Motto dan Persembahan
Persembahan :
Skripsi dan hasil belajar selama 4 tahun ini saya persembahkan untuk :
v
9. Ajeng, Putri, Aisyah, Nisak, Uni Shinda, Rizky Fadillah, Selviana, Umi
Novita, Ega dan Kak May terima kasih atas semua bantuan dan setiap ilmu
yang bermanfaat kepada penulis.
10. Vianti Nandeswari terima kasih selalu ada dalam memberikan masukan,
doa serta dukungan dari jauh.
11. Adek Sela Marselin terima kasih telah banyak mensuport.
12. Adek Kamar 8A Selvi, Radha, Riska, Dewi, Okta terima kasih telah
banyak menyemangati.
13. Teman-teman DIV Kebidanan angkatan ke-3, terima kasih atas semua
dukungan, kegembiraan dan kebersamaan yang telah kita lalui bersama
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Terapan pada Program Studi D-IV Kebidanan Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Palembang. Skripsi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan,
dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Muhammad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Palembang.
2. Ibu Nesi Novita, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Palembang dan Pembimbing Pendamping;
3. Ibu Elita Vasra, SST, M.Keb selaku Ketua Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes
Palembang;
4. Ibu Rohaya, S.Pd, SKM, M.Kes selaku Pembimbing Utama;
5. Ibu Chairuna MB, S.Pd, M.Kes selaku Pihak Posyandu Lansia Bhakti Kencana
Kota Palembang yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data
yang penulis perlukan;
6. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
7. Teman-teman yang telah banyak membantu saya dalam pembuatan skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
vii
ABSTRAK
Rahayu, Wahida Putri. 2020. Efektivitas Teknik Relaksasi Benson Terhadap
Kualitas Tidur Lansia di Posyandu Lansia Bhakti Kencana Kota
Palembang, 2020. Skripsi D.IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Palembang. Pembimbing Rohaya, SKM, S.Pd, M.Kes dan Nesi Novita,
S.SiT.
Kata Kunci : Teknik Relaksasi Benson, Kualitas Tidur, Lansia
Latar Belakang : Gangguan tidur adalah salah satu keluhan paling umum
ditemukan pada lansia. Gangguan tidur adalah saat seseorang merasa sulit untuk
memulai tidur. Gangguan yang biasa terjadi adalah lamanya waktu tidur atau
kuantitas tidur yang tidak sesuai. Selain itu, tidur yang tidak efektif berkaitan
dengan kualitas tidur pada lansia. Di sisi lain, peningkatan kualitas tidur pada
lansia dapat diatasi dengan menggunakan metode non-farmakologis yang efektif
dan aman. Salah satu metode non-farmakologis yang dapat diterapkan adalah
Teknik Relaksasi Benson. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas teknik relaksasi Benson terhadap kualitas tidur lansia di Posyandu
Lansia Bhakti Kencana Kota Palembang pada tahun 2020. Metode : Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian Pra-
Eksperimental dan model One-Test-Post-Postest Group. Sampel penelitian adalah
lansia yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 30 orang. Data dianalisis dengan
menggunakan uji statistik Mc.Nemar. Hasil : Melalui analisis bivariat
menggunakan uji Mc.Nemar terhadap kualitas tidur responden sebelum dan
sesudah relaksasi Benson diberikan untuk menunjukkan bahwa nilai signifikansi ρ
adalah 0,000 (p≤ 0,05), yang berarti terdapat perbedaan antara kualitas tidur
responden sebelum dan sesudah perawatan. Kesimpulan : Adanya efektivitas
teknik relaksasi benson terhadap kualitas tidur lansia. Untuk peneliti selanjutnya
diharapkan dapat menambah lagi variabel dalam penelitian yang berhubungan
dengan kualitas tidur pada lansia.
viii
ABSTRACT
Rahayu, Wahida Putri. 2020. The Effectiveness of Benson's Relaxation
Technique on the Quality of Elderly Sleep in Posyandu Elderly Bhakti
Kencana Palembang City, 2020. Skripsi, Prodi D.IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Palembang. Pembimbing Rohaya, SKM, S.Pd,
M.Kes dan Nesi Novita, S.SiT.
Keywords: Benson's Relaxation Techniques, Sleep Quality, Elderly
Background : Sleep disturbance is one of the most common complaints found in
the elderly. Sleep disturbance is where a person finds it difficult to start sleep. A
disturbance that commonly occurs is the length of time to sleep or the quantity of
sleep that is not appropriate. In addition, ineffective sleep is related to sleep
quality in the elderly. On the other hand, improving the quality of sleep in the
elderly can be overcome using a non-pharmacological method that is effective
and safe. One of the non-pharmacological methods that can be applied is the
Benson Relaxation Technique. Purpose: This study's aim was to determine the
effectiveness of Benson's relaxation techniques on the quality of sleep of the
elderly in the Bhakti Kencana Elderly Integrated Service Pos Palembang City in
2020. Methods : This research is a quantitative study using a Pre-Experimental
research method and a One Group Pre-Test-Postest model. The research sample
is the elderly who meet the inclusion criteria amounted to 30 people. Data is
analyzed by using Mc.Nemar statistical test. Results: Through bivariate analysis
using Mc.Nemar test of the respondent quality of sleep before and after Benson's
relaxation been given to showed that the significance of ρ value is 0,000 (p ≤
0.05), which means there is a difference between sleep quality of respondents
before and after treatment. Conclusion : it can be concluded that Benson's
relaxation technique is effective in improving the quality of sleep in the elderly.
The next researcher is expected to be able to add more variables in research
related to sleep quality in the elderly in order to have more adequate results.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...........................................................................v
KATA PENGANTAR..............................................................................................vii
ABSTRAK................................................................................................................viii
ABSTRACT..............................................................................................................ix
DAFTAR ISI.............................................................................................................x
DAFTAR TABEL.....................................................................................................xii
DAFTAR BAGAN....................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................62
LAMPIRAN..............................................................................................................
xi
DAFTAR
xii
DAFTAR
xiii
DAFTAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lain sebagainya. Perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sel,
kesehatan fisik dan psikis lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh
pada aktivitas sehari-hari (Fatmah, 2010 dalam Marlita, dkk. 2018, p.66).
(2017, p.582) lanjut usia adalah seseorang yang sudah masuk usia 60 tahun
keatas. Lanjut usia terbagi ke dalam empat batasan usia dimana usia
pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly)
berusia antara 60 dan 74 tahun , lanjut usia tua (old) usia 75 sampai 90 tahun,
lansia di Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat. Pada tahun 2018,
persentase lansia mencapai 9,27% atau sekitar 24,49 juta orang. Adapun
umur 60-69 tahun (63,39%) sisanya adalah lansia madya dengan kelompok
umur 70-79 tahun (27,92%) dan lansia tua dengan kelompok umur 80 tahun
1
2
permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Masalah yang sangat
tercapainya kualitas tidur yang baik dan berbagai macam keluhan tidur yang
Data dari WHO dalam Siregar (2011) kurang lebih 18% penduduk dunia
Prevalensi gangguan tidur lansia pada tahun 2014 di Indonesia sekitar 10%.
Artinya kurang lebih 28 juta dari total 238 juta penduduk Indonesia yang
menderita gangguan tidur 30% terjadi pada usia lebih dari 50 tahun (Sincihu,
ditemukan pada lanjut usia. Gangguan tidur yaitu dimana seseorang merasa
sulit untuk memulai tidur, gangguan tidur yang terjadi yaitu lamanya waktu
tidur atau kuantitas tidur yang tidak sesuai. Selain itu tidur yang tidak efektif
Keadaan tidur yang berkualitas adalah suatu keadaan dimana tidur yang
terbangun di pagi hari (Nashory dan Diana, 2005 dalam mayuri, dkk. 2017,
3
lamanya waktu tidur semakin berkurang. Jumlah kebutuhan tidur yang cukup
untuk lansia yaitu 6 jam per hari (Kemenkes RI, 2016 dalam mayuri dkk.
2017, p.78).
berumur 60-75 tahun seringkali mengalami kualitas tidur yang kurang baik.
Hal ini berdasarkan pernyataan langsung yang diberikan oleh lansia tersebut,
mereka menyatakan sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk
perilaku seperti agresif, menarik diri atau depresi, rasa capai meningkat,
disorientasi terhadap tempat dan waktu, koordinasi menurun serta bicara tidak
jelas, mudah tersinggung dan tidak rileks (Priharjo, 1996 dalam Risnasari
2015, p.34).
Dengan demikian diperlukan terapi non farmakologis yang efektif dan aman
untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia yaitu salah satunya Teknik
Relaksasi Benson (Potter & Perry, 2009 dalam Rahman dkk, 2019, p.17).
melibatkan faktor keyakinan agama. Pada masa ini lansia cenderung untuk
2014 dalam Rahman dkk. 2019, p.16). Relaksasi Benson merupakan teknik
antara teknik respon relaksasi dan sistem keyakinan individu (Benson &
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Indah Maulida, dkk (2017)
benson terhadap kualitas tidur lansia didapatkan nilai Sig = 0,000(p ≤ 0,05)
tahun 2020”.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2020.
2020.
2020.
6
D. Manfaat
Penelitian
1. Secara Teoritis
tentang salah satu teknik dalam peningkatan kualitas tidur pada lansia
yaitu dengan teknik Relaksasi Benson serta dapat dijadikan dasar untuk
penelitian selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
c. Bagi Institusi
1. Pengertian Lansia
penuaan masa ketika seorang individu berusaha untuk tetap menjalani hidup
seorang individu yang telah melewati usia 45 tahun atau 60 tahun disebut
mengalami tiga tahap kehidupan yaitu anak, dewasa, dan tua. Lansia juga
7
8
2. Ciri-Ciri Lansia
minoritas
Menurut Butler dan Lewis serta Aiken dalam Marmi (2017, p.374)
diantaranya adalah:
e. Kreativitas
lain.
a. Perubahan Fisik
1) Sel
Perubahan sel pada lanjut usia meliputi penurunan jumlah sel, perubahan
ukuran, berkurangnya jumlah cairan dalam tubuh dan cairan intra dan
extra seluler.
2) Sistem Persyarafan
3) Sistem Penglihatan
katarak.
1
4) Sistem Kardiovaskuler
5) Sistem Muskuloskeletal
tinggi badan berkurang, tendon mengkerut dan atropi serabut erabit otot
6) Sistem Respirasi
7) Sistem Gastrointestinal
8) Sistem Genitourinaria
9) Sistem Endokrin
testosteron.
akibat kehilangan jaringan lemak, kulit kepala dan rambut menipis, kuku
b. Perubahan Kognitif
2) IQ (Intellegent Quotient)
7) Kebijaksanaan (Wisdom)
8) Kinerja (Performance)
9) Motivasi
1
c. Perubahan Mental
Menurut Qonitah, dkk (2015, p.3) Semua organ pada proses lanjut
usia akan mengalami perubahan struktural dan fisiologis, begitu juga otak.
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Diskriminasi
5) Lingkungan
teman
d. Perubahan Spiritual
ini terlihat dalam berpikir dan bertindak sehari-hari. Lansia akan semakin
e. Perubahan Psikososial
pada dirinya.
sendiri yang sulit untuk dibantu orang lain atau cenderung membuat
(lingkungan luar) dan faktor internal (diri sendiri), namun penyebab yang
paling sering terjadi yaitu karena adanya penyakit seperti gangguan ginjal
dan pola makan yang kurang baik (banyak mengkonsumsi makanan yang
2) Kolesterol
Tinggi nya kolesterol dikarenakan pola makan yang kurang baik serta
yang ada dalam tubuh sulit untuk dikeluarkan sehingga pola makan yang
buruk saat masih muda baru bisa dirasakan ketika umur sudah diatas 50
tahun.
3) Jantung
membiasakan diri dengan gaya hidup sehat di awal masa muda. Gaya
hidup yang buruk membuat organ vital bekerja lebih keras untuk
4) Stroke
disebabkan karena pola makan dan pola hidup yang buruk. Stroke
5) Prostat
Masalah prostat biasanya terjadi di saat usia sudah senja. Salah satu
6) Artritis
Arthritis atau yang sering disebut radang sendi merupakan penyakit yang
bagian sendi yang terjadi karena beberapa faktor salah satunya karenan
makanan yang kita makan. Mengusahakan pola hidup yang baik salah
7) Diabetes
faktor, yaitu genetik atau keturunan dan juga disebabkan oleh gaya hidup
1) Resiko Jatuh
2) Gangguan Tidur
lansia
3) Kecemasan
oleh lansia. Penurunan kemampuan fisik pada lansia inila yang seriing
b. Intoleransi aktivitas
d. Bersedih
1. Pengertian Tidur
Menurut Guyton & Hall (1977) dalam Wicaksono (2019, p.92) Tidur
orang memerlukan kebutuhan istirahat atau tidur yang cukup agar tubuh
dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh akan
sehingga tubuh akan berada dalam kondisi yang optimal. Pola tidur yang
2. Fisiologi Tidur
tidur susunan saraf pusat masih bekerja, tidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu:
Fase awal tidur didahului pada fase NREM yang terdiri dari empat
stadium, kemudian diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara
fase NREM dan REM terjadi secara bergantian 4-6 kali siklus semalam.
Tidur NREM meliputi 75% dari keseluruhan waktu tidur yang dibagi
nya 0,5 hingga 2,5 siklus perdetik yaitu gelombang delta. Seseorang
stadium 3 dan 4 juga disebut dengan nama tidur dalam atau delta sleep
a) Mimpi berkurang
1
Tidur REM meliputi 25% dari keseluruhan waktu tidur . tidak terbagi
menjadi stadium seperti dalam tidur NREM. Tidur REM ini ditandai
dengan:
5) Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat, dan tekanan darah
Menurut Senja & Tulus (2019, p.11) Semakin tua usia seseorang,
maka jam tidur malam yang diperlukan jadi semakin berkurang. Mengingat
lansia sering kali terbangun di malam hari. Organ tubuh akan mengalami
dalam tubuh salah satunya melatonin. Hormon alami ini berperan dalam
terganggu, maka siklus tidur dan bangun akan berubah. Waktu ideal untuk
lansia adalah 6 jam per hari. Akan tetapi, banyak lansia yang tidak
memenuhi tidur nya 6 jam per hari. Mereka umumnya sulit untuk memulai
waktu tidur seseorang bergantung pada usia, semakin dewasa, lamanya waktu
tidur semakin berkurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.1
sebagai berikut :
a. Arthitis
b. Osteoporosis
c. Heartburn
d. Kanker
e. Penyakit Parkinson
2
f. Demensia
g. Penyakit Alzheimer
h. Katarak
i. Gastroesophageal Reflux
k. ISPA
l. Kegagalan Jantung
yang berkaitan dengan masalah tidur pada lansia meliputi pola tidur yaitu:
a. Seringnya Terjaga
malam hari. hal ini disebabkan oleh kondisi fisik akibat proses penuaan.
waktu tidur. biasanya lansia tertidur lebih awal dimalam hari dan dapat
lansia. Pada lansia waktu tidur menjadi lebih sedikit dalam tidur yang
lelap.
2
d. Perubahan
Hormonal
Kualitas tidur lansia adalah kepuasan lansia terhadap tidur, sehingga lansia
apatis. Terdapat beberapa aspek kualitas tidur pada lansia yang meliputi
aspek kuantitatif dan kualitatif tidur pada lansia seperti lamanya tidur, waktu
yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek subjektif
1) Usia
tidur.
2) Fisik
3) Psikososial
4) Lingkungan
2) Latensi tidur
3) Durasi tidur
5) Gangguan tidur
Nilai Skor PSQI berada pada rentang 0-21, yang bermakna bahwa apabila
skor ≤5 berarti kualitas tidur baik, dan jika skor global PSQI >5
mengindikasikan ukuran yang sensitif dan spesifik dari kualitas tidur yang
buruk pada individu. Semakin tinggi skor yang didapat semakin buruk pula
1) Terapi farmakologi
tidur secara terus menerus dalam waktu yang lama pada lansia dapat
kognitif dan psikomotor, mengantuk dan cemas pada siang hari. Begitu
lansia.
waktu tidur, mandi air hangat, melakukan olahraga secara teratur, serta
serta terapi bekam dan akupuntur. Terapi komplementer lain yang dapat
1. Pengertian relaksasi
ketegangan otot.
2. Macam-macam relaksasi
a. Relaksasi Otot
dengan cara melemaskan otot-otot badan. Dimulai dari otot ibu jari kaki
sampai kepala.
c. Relaksasi Meditasi
3. Manfaat relaksasi
untuk melemaskan dan memberi efek nyaman pada seluruh tubuh Rasa
Relakasi juga dapat mengatasi tekanan darah tinggi dan tidak teraturnya
4. Relaksasi Benson
Menurut Benson & Proctor (2000) dalam Solehati & Kosasih (2015,
Harvard yang mengkaji beberapa manfaat doa dan meditasi bagi kesehatan.
Teknik relaksasi ini dikenal dengan nama teknik Relaksasi Benson (Benson
relaksasi ini merupakan gabungan antara teknik respons relaksasi dan sistem
masa ini lansia cenderung untuk lebih meningkatkan spiritualnya dan lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga teknik relaksasi yang tepat untuk
Relaksasi Benson.
Menurut Benson & Proctor (2009) dalam Solehati & Kosasih (2015,
dahulu tentang kata-kata atau ungkapan bermakna apa yang akan pasien
1) Langkah pertama
Benson
pasien.
2) Langkah kedua
b) Pilih posisi yang nyaman. Posisi yang akan dilakukan bisa dengan
3) Langkah ketiga
mata.
4) Langkah keempat
5) Langkah kelima
atau ungkapan yang telah dipilih dan diulang dalam hati selama
mengeluarkan nafas.
6) Langkah keenam
untuk lebih focus pada kata-kata atau ungkapan yang telah mereka
7) Langkah ketujuh
menit.
8) Langkah kedelapan
Teknik ini dilakukan dengan frekuensi dua kali sehari. Waktu untuk
Relaksasi Benson merupakan teknik latihan nafas yang teratur dan dilakukan
saat mengalami stress dan bebas dari ancaman. Perasaan rileks akan
endorphin kebutuhan tidur akan terpenuhi dan lansia akan merasa lebih rileks
oksigen (O2) yang sangat diperlukan tubuh untuk membersihkan darah dan
Pada waktu tarik nafas panjang otot–otot dinding perut (rektus abdominalis,
aliran darah baik pada vena cava inferior maupun aorta abdominalis,
E. Penelitian Terkait
tidur pada lanjut usia di posyandu lansia srikandi wilayah pilang kelurahan
group pre test dan post test. Sampel yang digunakan sebanyak 21 orang dan
disimpulkan bahwa, didapatkan nilai signifikan = 0,011 < α (0,05) yang berarti
data dinyatakan signifikan dan menerima H1 yang artinya ada pengaruh teknik
tidur yang digunakan adalah kuesioner Pittburgh Sleep Quality Index (PSQI).
intervensi pada kelompok kontrol (ρ value (1,00 > α (0,05)) yang artinya tidak
(0,05)) yang artinya ada perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok
relaksasi benson terhadap kualitas tidur pada lansia dengan nilai signifikan ρ=
F. Kerangka Teori
LANSIA
Masalah
1. Resiko Jatuh
Kesehatan
2. Gangguan Tidur
3. Kecemasan
Mempengaruhi
suasana hati
Tidur lebih
nyaman dan
3
G. Kerangka Konsep
H. Hipotesis
a. Bila nilai ρ value ≤ α (0,05), maka H0 ditolak artinya ada pengaruh antara
Bila nilai ρ value > α (0,005), maka H 0 diterima artinya tidak ada pengaruh
dilakukan test awal (pretest) yang kemudian dilakukan test akhir (posttest)
Pretest Perlakuan
Posttest
O1 X
Sumber : Sugiyono (2018, p.74)
O2
Keterangan:
Benson
35
3
1. Waktu penelitian
2. Tempat Penelitian
Tahun 2020
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan kuantitas
2. Sampel Penelitian
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jika pada populasi
semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan pada dana,
tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang bisa
diambil dari populasi itu tersebut. Dalam hal ini peneliti mengambil dari
Sampel pada penelitian ini adalah lansia yang memiliki gangguan tidur
2) Lansia akhir usia 56-65 tahun dan manula usia >65 tahun
b. Kriteria Eksklusi
b. Besar Sampel
D. Variabel
mengenai hal tersebut dan ditarik kesimpulan. Ada 2 jenis variabel yaitu :
E. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
2. Dependen: Kondisi dimana lansia Kuesioner Wawancara 1. Baik, jika skor ≤5 Ordinal
mendapatkan kepuasan
Kualitas tidur dari memulai tidur, 2. Buruk, jika skor >5
lansia mempertahankan tidur,
dan merasa rileks setelah
bangun tidur
(Ernawati, 2017)
mengukur fenomena alam maupun sosial yang akan diamati. Secara spesifik
Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuisioner Pittburgh Sleep
alat ukur yang dipakai bisa dipercaya atau bisa diandalkan. Hasil pengukuran
4
akan tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama menggunakan alat ukur yang sama (Sugiyono, 2018, p.268).
Uji validitas dan reabilitas tidak dilakukan lagi karena alat ukur
a. Editing
kuesioner tersebut.
b. Coding
coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
c. Entry
proses SPSS.
d. Cleaning
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
variabel bebas dan variabel terikat. Pada umumnya analisis ini untuk
b. Analisis Bivariat
variabel dependen. Jika ρ value > α, maka tidak terdapat pengaruh antara
(kualitas tidur lansia) menggunakan skala ukur ordinal. Uji statistik yang
I. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah (1)
Kajian Jurnal
Langkah (2)
Langkah (3) Langkah(4)
Langkah (7)
Menentukan Langkah (6) Langkah (5)
Judul Melakuka Penentu
n Survei an
Langkah
Intervensi(8) Langkah (9)
Melakuka
Tempat Langkah
Membuat
Sampel(10)
menggunaka n kriteria
nMelakukan
teknik Anali inklusi
Presentadan
relaksasi Langkah Pre-test
(12) Langkah (13)
sa eksklusi
si
post-test
benson Data peneliti
Pengumpul Revisi
an
-Editing
an
Bagan 3.2 Langkah-langkah penelitian peneliti
penelitian
-Coding an
-Entry
-Cleaning
4
J. Etika penelitian
Confidentiality)
untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh
terjadi bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat
mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit cidera, stress, maupun
A. Hasil Penelitian
Palembang.
a. Lokasi Penelitian
Palembang.
b. Gambaran Demografis
1) Tujuan Umum
masyarakat”.
kesehatannya
45
4
orang lansia yang mengalami gangguan tidur atau kualitas tidur buruk.
tidur atau kualitas tidur buruk di Posyandu Lansia Bhakti Kencana Kota
penelitian ini yaitu dengan Total Sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan
Usia, Jenis Kelamin dan Pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin dan
Pekerjaan di Posyandu Lansia Bhakti Kencana Kota Palembang Tahun
2020
Variabel F %
Usia
Jenis Kelamin
Laki-laki 8 26,7
Perempuan 22 73,3
Pekerjaan
Bekerja 11 36,7
Total 30 100
4
B. Analisis Data
1. Analisis Univariat
mendapat kategori kualitas tidur buruk yaitu dengan skor >5 dapat dilihat
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur
Lansia Sebelum dilakukan Teknik Relaksasi Benson di Posyandu
Lansia
Bhakti Kencana Kota Palembang Tahun 2020
Teknik Relaksasi Benson yaitu kualitas tidur buruk (skor >5) dan kualitas
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur Lansia
Sesudah Diberikan Perlakuan Teknik Relaksasi Benson di Posyandu
Lansia Bhakti Kencana Kota Palembang Tahun 2020
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
independen dengan variabel dependen. Jika ρ value >α maka tidak terdapat
Tabel 4.4
Efektivitas Teknik Relaksasi Benson Terhadap Kualitas Tidur Lansia
di Posyandu Lansia Bhakti Kencana Kota Palembang Tahun 2020
Setelah Diberikan
Teknik Relaksasi P
Benson Total value
Buruk Baik (*)
f (%) f (%)
Sebelum
Diberikan
Teknik Buruk f (%) 1 (3,3) 29 (96,7) 30 (100)
Relaksasi 0,000
Benson
Total 1 (3,3) 29 (96,7) 30 (100)
(*) Uji Mc Nemar
mengalami kualitas tidur dengan kategori baik dan 1 responden (3,3%) tetap
pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa p value 0,000 (α≤0,05). Hal ini dapat
Tahun 2020.
5
C. Pembahasan
adalah semua lansia yang mempunyai gangguan tidur atau kualitas tidur buruk
kuisioner.
terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Pada analisis bivariat menggunakan
uji Mc.Nemar dengan batas kemaknaan α= 0,05 dimana analisis data tersebut
relaksasi benson).
a. Usia
berada pada lansia akhir usia 56-65 tahun sebanyak 20 responden (66,7%)
dan yang paling sedikit berada pada manula usia >65 tahun yaitu
faktor yang mempengaruhi kualitas tidur lansia yaitu Faktor usia, dimana
maka kualitas tidur menjadi buruk. Usia merupakan salah satu faktor
maka semakin sedikit pula lama tidur yang di butuhkan (Rudimin, 2017).
b. Jenis Kelamin
(73.3%).
tidur.
c. Pekerjaan
Penelitian ini juga sejalan dengan teori salah satu faktor yang
2. Analisis Univariat
(100%).
gejala yang sering muncul pada lansia yaitu mengalami gangguan sulit
kesulitan untuk memulai tidur dan menjaga tidur, bangun dini hari dan
bertambahnya usia. Hal ini sejalan dengan penelitian Rudimin (2017) yang
menyatakan bahwa semakin tua umur seseorang maka semakin sulit untuk
3. Analisis Bivariat
ketidaknyamanan.
didapatkan ρ value sebesar 0,000 (ρ value < (0,05)), maka H0 ditolak dan
yang bermakna antara kualitas tidur lansia sebelum dan sesudah dilakukan
Kota Palembang.
test dan post test. Sampel yang digunakan sebanyak 21 orang dan sampel
sebelum intervensi pada kelompok kontrol (ρ value (1,00 > α (0,05)) yang
(ρ value (0,0005 <α (0,05)) yang artinya ada perbedaan antara kelompok
benson.
benson terhadap kualitas tidur pada lansia dengan nilai signifikan ρ= 0,000
dikarenakan adanya gaya hidup yang buruk seperti kebiasaan tidak adanya
pendapat Collins (2008) dalam Dahroni (2017) bahwa kualitas tidur lansia
Pada lansia yang mengalami kualitas tidur yang tetap buruk setelah
jantung dan susah tidur, serta sakit kepala. Setelah di lakukan nya teknik
relaksasi benson dengan latihan nafas dalam yang teratur, tubuh akan
lansia akan merasa lebih rileks dan nyaman dalam tidurnya (Mou, 2012
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan dari penelitian ini. Hal
A. KESIMPULAN
berikut:
30 responden (100%).
B. SARAN
terkait dengan kualitas tidur pada lansia serta mengkaji lebih dalam hal-hal
60
61
cara alternative dalam meningkatkan kualitas tidur pada lansia dan juga
sebagai salah satu cara yang efektif bagi lansia untuk dilakukan dirumah.
DAFTAR PUSTAKA
BPS Provinsi Sumsel. 2018. Statistik Penduduk Lanjut Usia Provinsi Sumatera
Selatan 2018. Palembang: BPS Provinsi Sumsel.
Chasanah, Nur. 2017. Hubungan Kualitas Tidur dengan Kualitas Hidup pada
Lansia di Kelurahan Karangasem Kecamatan Laweyan Surakarta. Jurnal
IlmiahKesehatan.file:///C:/Users/Samsung/Downloads/Documents/Naskah%2
0Publikasi_3.pdf. Diakses pada tanggal 15 November 2019.
Dahroni, dkk. 2017. Hubungan Antara Stres Emosi dengan Kualitas Tidur Lansia.
jurnal.unimus.ac.id. Diakses pada tanggal 10 Mei 2020.
Ernawati, dkk. 2017. Gambaran Kualitas Tidur dan Gangguan Tidur Pada
Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi.
file:///C:/Users/Samsung/AppData/Local/Temp/JURNAL.pdf. Diakses pada
tanggal 27 Desember 2019.
Hidaayah, Nur & Alif, Hilmi. 2016. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan
Terjadinya Insomnia Pada Wanita Premenopause di Dusun Ngablak Desa
Kedungrukem Kecamatan Benjeng Kebupaten Gresik. Jurnal Ilmiah
Kesehatan.file:///C:/Users/Samsung/AppData/Local/Temp/187Article%20Te
xt-318-11020181026.pdf. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2019
62
6
Kartinah & Sudaryanto Agus. 2017. Masalah Psikososial pada Lanjut Usia.
file:///C:/Users/Samsung/Downloads/Documents/3743-7919-1-SM.pdf.
Diakses pada tanggal 15 Desember 2019.
Leblanc, M. F, dkk. 2015. The relationship between sleep habits, anxiety, and
depression in the elderly. Dove Press Journal: Nature and Science of Sleep.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/5bde59576133dcca48
a5cb4d905afb39.pdf. Diakses pada tanggal 29 April 2020.
Mayuri, dkk. 2017. Strategi Tidur Sehat Sebagai Upaya Pencegahan Terhadap
Hipertensi Dini.
file:///C:/Users/Samsung/Downloads/Documents/43-110-PB.pdf. Diakses
pada tanggal 21 November 2019.
Nabil M & Sulistyarini. 2016. Perbedaan Kualitas Tidur Lansia yang Tinggal
BersamaKeluarga dengan Lansia di PSTW.
file:///C:/Users/Samsung/Downloads/21-39-5-PB.pdf. Diakses pada tanggal28
Desember 2019.
Qonitah, dkk. 2015. Hubungan Antara IMT dan Kemandirian Fisik dengan
Gangguan Mental Emosional pada Lansia.
file:///C:/Users/Samsung/AppData/Local/Temp/1308-2310-1-SM.pdf.
Diakses pada tanggal 22 Desember 2019.
6
Rahmawati, dkk. 2015. Efektivitas Mandi Air Hangat & Aromaterapi Lavender
Terhadap Insomnia Pada Lansia. Journal Nursing Studied. Vol.1. No.1.
Diakses pada tanggal 22 Oktober 2019.
Rosdianti, dkk. 2018. Hubungan Activity Of Daily Living (ADL) dengan Kualitas
Tidur pada Lansia di PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru.
file:///C:/Users/Samsung/AppData/Local/Temp/21378-41423-1-SM.pdf.
Diakses pada tanggal 14 Desember 2019.
Rudimin, dkk. 2017. Hubungan Tingkat Umur dengan Kualitas Tidur Pada
Lansia di Posyandu Permadi Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru
Malang. https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/viewFile/150/184.
Diakses pada tanggal 10 April 2020.
Senja & Prasetyo. 2019. Perawatan Lansia oleh Keluarga dan Care Giver.
Jakarta: Bumi Medika.
Sincihu, dkk. 2018. Hubungan Kecemasan dengan Derajat Insomnia pada Lansia.
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma. file://C:Users/samsung/AppData/
Local/Temp/91-910-2-PB.pdf.Diakses pada tanggal 18 Desember 2019.
Solehati, Tetti dan Cecep Eli Kosasih. (2015). Relaksasi dalam Keperawatan
Maternitas. Bandung: PT Refika Aditama
Sunaryo, Wijayanti, Kuhu, Sumedi & Widayanti, et. al. 2016. Asuhan
Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Cv. Andi Offset.
Madrid-Valero JJ, dkk. 2016. Age and gender effects on the prevalence of poor
sleep quality in the adult population. Gac Sanit.
http://dx.doi.org/10.1016/j.gaceta.2016.05.013.
Widhiyanti, dkk. 2017. Pemberian Back Massage Durasi 60 Menit dan 30 Menit
Meningkatkan Kualitas Tidur pada Mahasiswa IV A Penjaskesrek FPOK
IKIP PGRI Bali Semester Genap Tahun 2016/2017.
file:///C:/Users/Samsung/Downloads/231-37-415-1-10-20190402.pdf.
Diakses pada tanggal 17 Desember 2019.
Wulansari, dkk. 2019. Pengaruh Terapi Beapresi (Kombinasi Senam Otak dengan
Relaksasi Benson) Terhadap Kualitas Tidur Pada Lanjut Usia dengan
Insomnia. file:///C:/Users/Samsung/AppData/Local/Temp/199-714-2-PB.pdf.
Diakses pada tanggal 25 Desember 2019.
6
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa : Wahida Putri Rahayu
Nim : PO.71.24.2.16.037
Program Studi : Diploma IV Kebidanan Tingkat IV
Dosen Pembimbing I : Rohaya, S.Pd., SKM., M.Kes
No Tanggal Materi Bimbingan Saran Paraf
1. 3 Oktober 2019 Pengajuan Judul ACC
Perbaikan Latar Belakang,
2. 10 Desember 2019 BAB I dan III
Definisi Operasional
Perbaikan Tujuan Penelitian,
3. 17 Desember 2019 BAB I, II
Kerangka Teori
Perbaikan Manfaat penelitian
4. 18 Desember 2019 BAB I, III
Langkah-langkah Penelitian
5. 19 Desember 2019 BAB I ACC
Perbaikan Kerangka Konsep,
6. 23 Desember 2019 BAB II dan III
Penelitian Terkait
ACC, ditambah Daftar
7. 27 Desember 2019 BAB II dan III Pustaka
8. 9 Januari 2020 Perbaikan Proposal Perbaikan BAB III
9. 10 Januari 2020 Proposal ACC
10. 12 Januari 2020 Perbaikan Proposal ACC
Perbaikan Tabel
11. 17 April 2020 BAB IV dan V Karakteristik Responden dan
Jumlah Populasi
12. 27 April 2020 BAB IV, dan V Perbaikan pembahasan
Perbaikan Jumlah Populasi
13. 28 April 2020 BAB I, II, III, IV dan V
dan Sampel Penelitian
Perbaikan Kesimpulan dan
14. 5 Mei 2020 BAB I, II, III, IV dan V
Saran
15. 12 Mei 2020 BAB I, II, III, IV dan V ACC
Lampiran, Abstrak, dan
16. 21 Mei 2020 ACC
Daftar Pustaka
Mengetahui
Ketua Prodi D.IV Kebidanan
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa : Wahida Putri Rahayu
Nim : PO.71.24.2.16.037
Program Studi : Diploma IV Kebidanan Tingkat IV
Dosen Pembimbing II: Nesi Novita, S.SiT., M.Kes
No Tanggal Materi Bimbingan Saran Paraf
1. 3 Oktober 2019 Pengajuan Judul ACC
Perbaikan Penulisan Latar
2. 26 Desember 2019 BAB I
Belakang
Perbaikan Penulisan Manfaat
3. 27 Desember 2019 BAB I, II
Penelitian
4. 30 Desember 2019 BAB I ACC
Perbaikan Penulisan, Sumber
5. 31 Desember 2019 BAB II dan III
Gambar dan Kerangka Teori
6. 31 Desember 2019 BAB II dan III ACC
Perbaikan Daftar Isi, Daftar
7. 9 Januari 2019 Perbaikan Proposal
Pustaka
8. 10Januari 2020 Proposal ACC
Mengetahui
Ketua Prodi D.IV Kebidanan
Nama :
Umur :
Alamat :
Bersedia dan mau berpartisipasi menjadi responden penelitian
― Efektivitas Teknik Relaksasi Benson Terhadap Kualitas Tidur Pada
Lansia di Posyandu Lansia Bhakti Kencana Kota Palembang tahun
2020 yang dilakukan oleh Wahida Putri Rahayu mahasiswa program
studi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa ada
paksaan dari siapapun, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Palembang, 2020
Responden
( )
7
No Pertanyaan
1 Sekitar pukul berapa anda biasanya tidur di malam hari? …………………
2 Berapa menit anda membutuhkan waktu untuk dapat tertidur di malam hari?
…………
3 Sekitar pukul berapa anda biasanya bangun tidur di pagi hari? ………….
4 Berapa lama waktu tidur dalam semalam?………….
5 Seberapa sering anda Tidak 1x/minggu 2x/minggu 3x/minggu
terjaga karena… Pernah
Komponen 1: Komponen 3:
Komponen 2:
Komponen 4:
Latensi tidur (kesulitan memulai
Efisiensi tidur Pertanyaan nomer 1,3,4
tidur) Total skor dari pertanyaan
Efisiensi tidur =
nomer 2 dan 5a Pertanyaan nomer (lama tidur : lama ditempat tidur ) x 100%
2: dari pertanyaan nomer 1 dan 3
Jika di dapat hasil berikut, maka skornya:
≤ 15 menit =0
> 85 % =0
16-30 menit =1
75-84 % =1
31-60 menit =2
65-74 % =2
> 60 menit =3
< 65 % =3
7
Tidak pernah = 0
Sekali seminggu = 1
2 kali seminggu =2
>3 kali seminggu = 3
Skor 0 =0
Skor 1-2 =1
Skor 3-4 =2
Skor 5-6 =3
Komponen 5: Komponen 6:
Pertanyaan nomer 7:
Tidak pernah =0
Sekali seminggu =1
2 kali seminggu = 2
Skor akhir:
Pertanyaan nomer 8: Jumlahkan semua skor mulai dari
komponen 1 sampai 7
Tidak pernah =3
Kecil =2
Sedang =1
Besar =0
Skor 0 =0
Skor 1-2 =1
Skor 3-4 =2
Skor 5-6 =3
7
Standar
Operasional
Relaksasi Benson
Prosedur
Metode respon relaksasi dengan melibatkan faktor
keyakinan pasien, dalam menangani masalah
ketidaknyamanan sehingga dapat membantu mencapai kondisi
PENGERTIAN kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi.
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dapat
meningkatkan kemampuan diri dalam mengatasi gangguan tidur
B. POKOK BAHASAN
Mengajarkan teknik relaksasi benson
D. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
7
E. MEDIA
1. Leaflet
F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO TAHAP/WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE
PENYULUHAN SASARAN
1. Membuka kegiatan
dengan mengucapkan 2. memperhatikan
salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pokok
bahasan dan tujuan
penyuluhan
1. menjelaskan
pengertian Teknik
Relaksasi Benson
2. Menjelaskan
manfaat Teknik
Relaksasi Benson
3. Menjelaskan
7
Langkah-
langkah Teknik
Relaksasi
Benson
peserta untuk
bertanya tentang
materi yang telah
disampaikan
2. Menanyakan peserta
tentang materi yang
telah disampaikan
Mengucapkan salam
7
REKAPITULASI RESPONDEN
Jenis Post
NO Kode Umur Kelamin Pekerjaan Pretest Kategori test Kategori
1 R1 2 2 1 6 1 4 2
2 R2 1 2 1 6 1 5 2
3 R3 2 2 2 6 1 4 2
4 R4 1 2 1 6 1 5 2
5 R5 1 2 2 7 1 4 2
6 R6 2 2 1 7 1 5 2
7 R7 1 2 1 9 1 5 2
8 R8 2 2 1 8 1 5 2
9 R9 2 2 1 7 1 3 2
10 R10 2 2 2 6 1 4 2
11 R11 1 2 1 7 1 5 2
12 R12 2 2 1 6 1 6 1
13 R13 1 2 1 7 1 5 2
14 R14 2 1 2 5 1 5 2
15 R15 1 1 2 7 1 5 2
16 R16 1 2 1 6 1 5 2
17 R17 2 1 2 7 1 5 2
18 R18 1 2 1 6 1 4 2
19 R19 1 2 1 6 1 3 2
20 R20 1 2 1 6 1 4 2
21 R21 1 2 1 6 1 4 2
22 R22 1 1 2 6 1 5 2
23 R23 1 2 1 7 1 5 2
24 R24 1 2 1 6 1 5 2
25 R25 1 2 1 6 1 5 2
26 R26 1 1 2 6 1 5 2
27 R27 1 1 2 6 1 5 2
28 R28 2 1 2 8 1 5 2
29 R29 1 2 1 6 1 5 2
30 R30 1 1 2 7 1 5 2
8
Frequencies
Statistics
umur jenis kelamin Pekerjaan pretest postest
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid lansia akhir usia 56-65 tahun 20 66.7 66.7 66.7
manula usia >65 tahun 10 33.3 33.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 8 26.7 26.7 26.7
perempuan 22 73.3 73.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak bekerja 19 63.3 63.3 63.3
bekerja 11 36.7 36.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
8
Frequency Table
Pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid buruk 30 100.0 100.0 100.0
Postest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
NPar Tests
McNemar Test
Test Statisticsa
pretest & postest
N 30
b
Chi-Square 27.034
Asymp. Sig. .000
a. McNemar Test
b. Continuity Corrected
8
RIWAYAT HIDUP
A. BIODATA
NIM : PO.71.24.2.16.037
Agama : Islam
Email : wahidaputrir@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
DOKUMENTASI