Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEUNTUNGAN DAN MERUBAH PARADIGMA BERPIKIR

”Mata Kuliah : Enterpreneurship”

Di susun Oleh :

Esa Zulfia (720153061)

Evita Maya (720153062)

Fittia Oktaviani (720153063)

Heri Wahyudi (720153064)

Ika Dian Purnama Sari ( 720153066)

Illya Ika Putri (720153067)

Lailis Safitri (720153068)

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS

Jl. Ganesha 1 Purwosari Kudus 59316 Tlp. O82227705300

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tak lupa pula penulis ucapkan salam dan sholawat
kepada nabi Muhammad SAW. Karena beliaulah yang mengantarkan kita dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang berkah ini.

Adapun judul makalah yang akan dibahas adalah “Keuntungan Dan Merubah Paradigma
Berpikir “ dan penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini penulis dapat memberikan
sedikit gambaran dan memperluas wawasan ilmu yang penulis miliki.

Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari semua pihak
demi sempurnanya makalah ini semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.

Kudus, 28 September 2017

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI

BAB I.PEMBUKAAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………..


B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..

BAB II. PEMBAHASAN

TEORI

A. Konsep Cash Flow Quadrant……………………………………………………………..


B. Strategi Investasi…………………………………………….…………………………….
C. Paradigma Pekerja Menjadi Paradigma Pencipta Lapangan Kerja Dan
Pengusaha………………..……………………………………………………………….

ANALISIS

BAB III. PENUTUP

A. SIMPULAN ……………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………….…………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nilai-nilai jujur merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sosial, baik
dilingkungan sekolah maupun dilingkungan tempat tinggal. Misalnya , jikalau memang
dngan kejujuran tersebut kemudian banyak siswa sekolah yang tidak lulus ujian, maka
cara memperbaikinya bukan dengan mengizinkan siswa untuk menyontek saat ujian,
tetapi meningkatkan kompetensi guru dalam proses pembelajaran , meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar, dan berbagai peningkatan lainnya.
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa, berbagai kondisi tersebut berawal dari perubahan
cara berpikir. Dalam banyak hal kondisi tersebut disebut paradigma atau mindset.
Walaupun untuk mengubah paradigma berpikir seseorang bukanlah sesuatu yang mudah,
apalagi jika paradigm berpikir yang harus diubah hamper meliputi keseluruhn orang
dalam suatu organisasi.
Untuk agar lebih jelasnya bagaimana kita tahu keuntungan atau bagaimana
mengubah pola pikir atau mindset kita. Makalah ini akan membahas mengenai
keuntungan dan merubah paradigma berpikir.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari cash flow quadrant ?
2. Bagaimana strategi investasi ?
3. Bagaimana paradigma pekerja menjadi paradigma pencipta lapangan kerja dan
pengusaha ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bgaimana konsep cash flow quadrant
2. Untuk mengetahui bagaimana strategi investasi
3. Untuk mengetahui paradigma pekerja menjadi paradigma pencipta lapangan kerja dan
pengusaha.
BAB II PEMBAHASAN

TEORI

A. KONSEP CASH FLOW QUADRANT

Konsep yang menjelaskan tempat semua orang didunia didapatkan didalam


sebuah diagram, terdapat 4 kelompok manusia, yang dipidahkan oleh dua garis (satu
vertikas dan satu lagi horisontal). Disetiap kelompok tersebut terdapat aktivitas seorang
individu mendapatkan uang:

 Kuadran “E” employee: kariyawan juga disebut bekerja pada seorang


pemilik usaha.
 Kuadran ‘S” selfemployee/semalbussines owner atau yang disebut juga
sebagai wiraswasta atau pemilik usaha kecil yakni seorang individu
menjadi pemilik sekaligus menjadi pimpinan atau bos.
 Kuadran “B” business owner atau pemilik bisnins yaitu individu
mempunyai sebuah “sistem” atau cara untuk mendapat uang, lebih besar
dari pada untuk mendaptkan uang.
 Kuadrat “I” investor yakni mengeluarkan uang untuk memperoleh bayaran
atau keuntungan yang berlipat kali ganda dari investasi yang di lakukan.

B. STRATEGI INVESTASI

Beberapa pakar membagi strategi investasi menjadi strategi aktif dan strategi
pasif. Berdasarkan kedekatan dan interaksi anda dengan investasi yang anda lakukan.
Kalau anda melakukan pembelian suatu saham atau oblikasi dan mendiamkannya untuk
yang lama sembari berharap harganya terus naik, maka anda menganut sttategi pasif
(passive investement). Sebaliknya, bila anda membeli saham dan melakukan jual beli
secara periodik untuk mendapatkan keuntungan atas strategi aktif (active investement).
Tidak dapat di katakan apakan strategi satu lebih baik dari strategi lain. Strategi
aktif mungkin bagus untuk kalangan investor tertentu, namun kurang baik untuk kalangan
investor yang lain. Begitu pula sebaliknya. Namun, ada sebagian pakar berpendapat
bahwa pilihan strategi tersebut juga terkait dengan teori pasar efisien.
Apabila anda percaya bahwa percaya bahwa pasar modal indonesia merupakan
pasar efesien, dimana harga surat berharga yang diperdagangkan di dalamnya
mencerminkan yang sesungguhnya, maka strategi pasif adalah strategi yang di
rekomendasikan. Di sisi lain, bila anda peercaya bahwa pasar modal indonesia.
Merupakan pasar yang tidak efisien atau lambat dalam merefleksikan harga, maka akan
banyak surat berharga yang di jual lrbih rendah dari nilai yang sebenarnya (undervalue).
Dengan strategi aktif, anda bisa mengoleksi surat berharga murah tersebut dan meraih
keuntungan dalam waktu yang relatif pendek.

C. PARADIGMA PEKERJA MENJADI PARADIGMA PENCIPTA LAPANGAN


KERJA DAN PENGUSAHA

Perubahan Pola Pikir (Mindset) Dari Mencari Kerja Menjadi Berwirausaha


Sebagian besar masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia lainnya masih
memiliki paradigma bahwa setelah menyelesaikan pendidikan maka fase berikutnya yang
harus dilalui adalah mencari kerja. Hal ini sepertinya menjadi pola yang telah mendarah
daging dimasyarakat. Jadi tidaklah mengherankan jika muncul pertanyaan “mau kerja
dimana setelah lulus dari kuliah ?” hal ini sering kali ditanyakan kepada seseorang yang
lukus kuliah atau menyelesaikan pendidikan kuliahnya, atau setelah mengikuti upacara
wisuda. Tapi realita yang dihadapi tidak demikian pada kenyataannya setelah sekian lama
lulus mereka tidak langsung mendapat pekerjaan.
Pola pikir atau mindset itu sangat penting. Karena itu mindset setiap lulusan,
orang tua, dan masyrakat mulai saat ini perlu diubah bahwa lulusan perguruan tinggi
kedepan yang berhasil adalah mereka yang mampu menciptakan lapangan kerja baru
bukan mencari kerja.
Berkaitan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan jumlah wirausaha dibutuhkan
pendidikan dan pelatihan. Namun saat ini belum tersedia format pendidikan
kewirausahaan yang baku. Perguruan tinggi juga belum memiliki standart baku dalam
mengembangkan pendidikan kewirausahaan. Meskipun banyak perguruan tinggi yang
mengatas namakan kewirausahakan, namun hasilnya belum dapat terlihat secara nyata.
Pendidikan bisnis dan menejemen lebih dipenuhi teori konsep serta model terlalu
birokratis dalam menerapkan menejemen, sedangkan aktifitas kewirausahaan terlalu
sedikit diterapkan. Disamping itu untuk pendidikan non formal, pendidikan
kewirausahaan lebih ditujukan hanya menyentuh sebatas ketrampilan saja, belum sampai
pada rana kewirausahaannya.
Menurut Solomon dan fernald (1991.,dalam bell,2008) serta hasrich dan pitter
(2002.,bell,2008) , mengungkapkan bahwa pendidikan kewirausahaan tradisional
memfokuskan pada penyusunan rencana bisnis, bagaimana mendapatkan pembiyaan
,proses pengembangan usaha dan managemen usaha kecil pendidikan tersebut juga
memberikan pengetahuan mengenai prinsip” kewirausahhan dan ketrampilan teknis dan
bagaimana menjalankan bisnis . namun demikian peserta didik yang mengetahui prinsip”
kewirausahaan dan pengelolaan bisnis tersebut belum tentu menjadi wirausaha yang
suksek (Solomon dan fernald,1991.,dalam bell,2008). Mereka perlu di bekali dengan
berbagai atribut, ketrampilan dan perilaku yang dapat meningkatkan kemampuan
kewirausahaan mereka artinya mata kuliah kewirausahaan perlu di rancang secara khusus
untuk dapat mengembangkan karakteristik kewirausahaan, seperti kreativitas ,
pengambilan keputusan, kepemimpinan, jejaring sosial.manajemen waktu, kerja sama tim
dll.(bll,2008)
Diharapkan melalui pendidikan kewirausahaan maka pola pikir atau manset bisa
berubah yaitu dengan memiliki minat untuk membuka usaha baru setelah menyelesaikan
pendidikannya. Dengan demikian maka mereka diharapkan pula dapat membuka
kesempatan kerja bagi orang lain, sehingga pengangguran dapat berkurang. Disamping
itu, melalui pendidikan kewirausahaan sudah dapat menjawab pertanyaan masyarakat
selama ini bahwa setiap orang bisa menjadi wirausaha . wirausaha bukan hanya
melibatkan factor keturuna saja, namun terlebih bahwa untuk menjadi wirausaha dapat di
pelajari melalui pendidikan kewirausahaan
Metode

Metode pembelajaran kewirausahaan harus mampu menstransfer bukan hanya


mengetahui dan ketrampilan , namun juga kemampuan untuk mewujudkan usaha yang
nyata. Metode pembelajaran seperti problem – based learning dirasa menjadi metode
yang efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran kewirausahaan , terutama dalam
mengembangkan kemampuan dalam mewujudkan cara bisnis yang mereka buat
(Bell,2008), bukan sekedar membuat rencana bisnis namun dapat mengaplikaikannya
pada bisnis yang sesungguhnya. Pendidikan kewirausahaan juga harus memuat keharusan
bagi mahasiswa untuk menjalankan bisnis nyata mereka sendiri, bukan sekedar simulasi
dalam perkuliahan. Mahasiswa harus diberikan kesempatan untuk terlibat dan
berkomitmen dalam mengembangkan usaha mereka, sehingga mereka dapat megkhayati
karakteristik berwirausaha dalam menghadapi resiko , berinovasi , menghadapi kegagalan
dan lain sebagainya.

ANALISIS

Kewirausahaan di pandang sebagai sebuah penciptaan kekayaan aktifitas ekonomi di


banyak Negara . di samping itu , kewirausahaan juga merupakan solusi terbaik untuk masalah
pengangguran khususnya bagi Negara berkembang. Dengan demikian kewirausahaan memiliki
peran yang sangat fital bagi sebuah Negara, khususnya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi
di suatu Negara. Namun sayangnya ,minat untuk menjadi wirausaha sepertinya belum menjadi
pilihan karir bagi sebagian besar masyarakat di dunia , tidak terkecuali masyarakat di Indonesia.
Karir sebagai wirausaha bukan merupakan sesuatu yang istimewa bagi para generasi muda
terutama kalangan para akademis oleh karena itu, sejak dini cara berfikir orang muda perlu di
buka untuk mengetahui manfaat penting menjadi wirausaha
BAB III PENUTUP

A. SIMPULAN
Kewirausahaan di pandang sebagai sebuah penciptaan kekayaan aktifitas ekonomi
di banyak Negara . di samping itu , kewirausahaan juga merupakan solusi terbaik untuk
masalah pengangguran khususnya bagi Negara berkembang. Dengan demikian
kewirausahaan memiliki peran yang sangat fital bagi sebuah Negara, khususnya sebagai
pendorong pertumbuhan ekonomi di suatu Negara. Namun sayangnya ,minat untuk
menjadi wirausaha sepertinya belum menjadi pilihan karir bagi sebagian besar
masyarakat di dunia , tidak terkecuali masyarakat di Indonesia. Karir sebagai wirausaha
bukan merupakan sesuatu yang istimewa bagi para generasi muda terutama kalangan para
akademis oleh karena itu, sejak dini cara berfikir orang muda perlu di buka untuk
mengetahui manfaat penting menjadi wirausaha .
DAFTAR PUSTAKA

Mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi penyedia lapangan pekerjaan ( T.
Elisabeth Cintya Santosa dan Ardhyan Krisdiyanto ), 2012
Hermawan Aksan, 2008. Ide Gila Marketing Tung Desem Waringin.Hikmah(PT Mizan
piblika):Jakarta selatan.
Prof.Dr.H. Muhaimin ,M.A.,et al.MANAJEMEN PENDIDIKAN :APLIKASI DALAM
PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH ATAU
MADRASAH.2009.Prenadamedia Group:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai