Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY J DENGAN SNH

DI RUANG KEMUNING RSMS

DI SUSUSN OLEH
IKBAL MAULA FRAHARDIKA
1911040055

PROGRAM STUDI PROPESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
KASUS

Ny. J berusia 5 th tinggal di rumah bersama suaminya, pasien merupakan IRT.


Pasien datang ke IGD RSMS pada hari senin pukul 12.00 dengan kelhan lemah paa
angota gerak kiri, seja kamis yang lalu.
Saat di lakukan pengkajianpada hari senin pukul 14.30 pasien mengatakan tanan da
kai kirinya lemas, pasien juga mengatakan sulit untuk melakukan kegiatan sehari-
harinya. Pasien juga mengatakan sulit untuk menelan. Pemeriksaan fisik di dapatkan
lemah anggota gerak bagian kiri dengan nilai kanan 5 5 kiri 3 3, pasien terlihat bicara
pelo, kesadaran komposmentis, Td: 186/90 Mmhg, Nadi : 106 X/Menit, RR
25x/menit, S 36oC, hasil radiotherapi di dapatkan
Riwayat kesehatan daluhu pasien mengatakan sudah 1 tahun lebih menderita
hipertensi tetapi pasien tidak pernah kontrol karena merasa dirinya bai-baik saja .
Pathways
Hipertens tidak terkontrol

Defisit perawaan diri


Penyumbatan pembuluh darah

Pasien kurang merawat diri


Splai darah ke oak menurun

Hambatan mobilisasi
Perfusi jaringan serebral tidak adekuat

Penurunan fungsi anggota gerak


O2 menurun, asam laktat menimbun

Defisit neurologis
Iskemia

Infark
Proses degenerative
patofisiologi

 Stroke non haemorage terjadi karena adanya penyumbatan di


pembuluh darah otak yang disebabkan oleh trombosis, emboli
sehingga jumlah darah yang mengalir ke daerah distal dari
penyumbatan berkurang kedaerah tersebut juga mengalami
kekurangan oksigen akibat daerah tersebut juga mengalami
kekurangan oksigen akibatnya daerah tersebut menjadi ischemic, di
mana terjadi penekanan perfusi rendah, penyediaan oksigen
menurun, CO2 dan asam laktat tertimbun. Pembuluh darah di bagian
pusat daerah ischemic kehilangan tonus dan terjadi proses
degeneratif akibat dari oedema cerebri sehingga terjadi infark dan
timbul manifestasi deficit neurologik yang berupa hemiparese yang
bersifat kontra lateral dari daerah lesi di otak.
Diagnosa keperawatan

 ketidakefektifan perfusi jaringan serebral bd aliran darah keotak


terhambat
di tandai dengan terjadi kelemahan aggota gerak, kesultan menelan dan
berbicara pelo
 Hambatan mobilisasi fisik bd penurunan kontrol otot
di tandai dengan terjadi kelemahan pada anggota gerak, ketidakmampuan
psien untuk berpndah secara mandiri
 Defisit perawatan diri
di tandai dengan ketidakmampuan untu mandi, berpakaian, makan secara
mandiri karena kelemahan anggota gerak
ketidakefektifan perfusi jaringan serebral bd aliran darah
keotak terhambat

 pantau status neurologis pasien.


 monitor ttv
 kaji ku, tingkat kesadaran, kemampuan berbicara.
 posisikan pasien kepala sedikit ditinggikan atau posisi netral.
 pertahankan lingkungan yang tenang, utnuk meningkatkan waktu
istirahat pasien
 kolaborasi pemberian oksigen.
 kolaborasi medis, pemberian obat.
Hambatan mobilisasi fisik bd penurunan kontrol otot

 kaji kemampuan pergerakan pasien


 bantu/anjurkan keluarga untuk membantu pasien miring
kanan/kiri setiap 4 jam
 posisikan pasien netral
 bantu pasien melatih pergerakan sendi.
 anjurkan
pasien untuk membantu pergerakkan dan latihan
menggunakan ekstremitas yang masih sehat, untuk
menggerakkan sisi yang lemah.
 kolaborasi dengan fisioterapi.
Defisit perawatan diri

 Monitoring kemapuan pasien untukperaatan diri yang mandiri


 Sediakan antuan sampai pasien mampu secara utuh melakukan self care
 Bimbing kelarga gar melakukan seca minimal setiap pagi
komplikasi

 Komplikasi yang akan terjadi pada stroke jika dibiarkan tanpa di awasi yaitu
lemah angota gerak yang menjadikan pasien hanya dapat berbarin, hal ini
akan mengakibatkan emboli paru, infark miokard penyebab kematian pada
penderita sroke
prognosis

 Pasien suda mulai dapat menggerakkan angota tubuhnya bagian kiri dan
pasien sudah mapu untuk duduk.
Kasus
Pasien Ny. J di rawat di bansal syaraf mengeluh pans paa daerah puggun dan
bokongnya, pasien 2 hari ini haya bebarng ditempat tidur tanpa bergerak. Pasien
mengalami lemah pada anggta tubuh bagian kiri. Asil pemeiksaan TD 190/90
mmH, N:100x/m, RR 24x/m, S : 37, pada kult bagian belakang padatulan
menonjol tampak kemerahan .
Apakahtindakan keperawatan yang tepat pada kasus teresebut ?
A. Melatih ROM
B. Melakukan massage
C. Mobilisasi setiap 2 jam
D. Memonitor ttv
E. Memberikan kompres pada kulit yang kemerahan
Jawaban : A
Seorang perempuan berusia 55 tahun di rawat di ruang kemuning dengan diagnoa
medis SNH, hasil pengkajian kesadaran komposmentis ,kesan hemiparase sinistra
TD : 190/90 mmHg, N : 100x/m , S 37 oC , RR: 23x/m, pasien berbicara pelo.
Ct.Scan menunjukkan adanya gambaan hiperedema pada temporal.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasu tersebut ?
A. Ketidakefektifan pola nafas
B. Hambatan mobilisasi fisik
C. Resiko cidera
D. Ganguan perfusi jaringan serebral
E. Hipertermia
Jawaban : D
Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai