Anda di halaman 1dari 28

GAMBARAN KUALITAS TIDUR PASIEN

CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF):


LITERATURE REVIEW

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:
Anggie Novita Sari
1.170.09

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


STIKES TELOGOREJO
SEMARANG
2021
GAMBARAN KUALITAS TIDUR PASIEN
CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF):
LITERATURE REVIEW

SKRIPSI
Skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar S-1 Keperawatan

DISUSUN OLEH:
Anggie Novita Sari
1.170.09

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


STIKES TELOGOREJO
SEMARANG
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Literature Review ini telah disetujui, diperiksa untuk dipertahankan di hadapan

Tim Penguji Program Studi S-1 Keperawatan

STIKES Telogorejo Semarang

Semarang, Mei 2021

Pembimbing Utama,

Ns. Felicia Risca Ryandini, M. Kep., Sp.Kep.MB

Pembimbing Pendamping,

Ns. Bagus Ananta T., M. Kep


PERNYATAAN ORISINILITAS

Literature Review ini adalah hasil karya saya sendiri dan sumber baik yang dikutip maupun

dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Anggie Novita Sari

NIM : 117009

Tanda Tangan :

Tanggal : Mei 2021


PRAKATA
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Gambaran Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure
(CHF)” dengan baik dan lancar. Literature Review ini disusun guna memenuhi syarat
dalam menyelesaikan Pendidikan S-1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Telogorejo Semarang. Dalam penyusunan Literature Review ini penulis tidak lepas
dari kesalahan dan kekurangan. Namun berkat bimbingan, bantuan dan dukungan dari
pembimbing dan pihak lain maka penulis dapat menyelesaikan Literature Review ini
dengan baik. Untuk itu pada kesemapatan ini dengan segala kerendahan hati dan tulus
ikhlas perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. dr. Swanny Trikajanti Widyaatmaja, M. Kes, Ph. D selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Telogorejo Semarang.

2. Ns. Ismonah, M.Kep.,Sp.MB selaku Wakil Ketua I STIKES Telogorejo


Semarang.

3. Ns. Sri Puguh K, M.Kep.,Sp.MB selaku Ketua Program Studi S-1 Keperawatan
STIKES Telogorejo Semarang.

4. Ns. Arlies Zenitha V, M.Kep selaku Koordinator Akademik Semester VIII yang
selalu memberi semangat dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

5. Ns. Felicia Risca Ryandini, M.Kep.,Sp.Kep.MB selaku pembimbing utama yang


telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis
selama penyusunan skripsi.

6. Ns. Bagus Ananta T, M.Kep selaku pembimbing pendamping yang telah


memberikan bimbingan dan saran serta semangat selama penyusunan skripsi.

7. Kepada orangtua tercinta Bapak Juned dan Ibu Larmi yang telah memberikan
dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun materil sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi dengan baik.

8. Teman teman saya Ade Maila, Aisa Vaatun, Sarah Nursa, Farikhah Ismawati,
Latifa Maqfiroh, dan Eka Sayang W yang selalu memberikan semangat dan
masukan untuk lebih baik.
9. Teman teman mahasiswa prodi S-1 Keperawtaan angkatan 2017 terutama teman
satu kelompok (Anisa DC, Ade K, dan Humairoh) yang saling memberikan
semangat dan bahu membahu selama proses konsultasi, hingga terselesaikannya
penyusunan skripsi.

10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi. Dengan kerendahan hati,
penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penulisan ini, dan nantinya akan bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat,
hidayat, serta karunia-Nya kepada kita sekalian. Aamiin.

Semarang, Mei 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jantung adalah organ tubuh yang berongga berbentuk kerucut dengan ukuran sekitar

satu kepalan orang dewasa (Riza, 2018). Jantung memiliki fungsi untuk memompa

darah ke seluruh tubuh, selain itu jantung juga berfungsi untuk mengangkut oksigen,

nutrisi dan zat-zat untuk di distribusikan ke seluruh tubuh, serta mengangkat zat-zat

sisa (Riza, 2018). Banyak penyakit yang dapat muncul ketika jantung tidak dapat

berfungsi dengan baik, salah satunya adalah penyakit Congestive Heart Failure

(CHF). Penyakit CHF adalah keadaan dimana terjadi bendungan sirkulasi akibat

gagal jantung dan mekanisme kompensatoriknya (Irwan, 2018). CHF dapat

disimpulkan sebagai kondisi dimana ketidakmampuan jantung untuk memompakan

darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan tubuh.

Penyakit jantung merupakan penyakit yang menyebabkan kematian, sekitar 5,1 juta

orang di Amerika Serikat mengalami gagal jantung (Putri, 2018). Peningkatan kasus

gangguan kardiovaskular di Indonesia juga semakin nyata hingga ke daerah-daerah

dengan data berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13%

dan yang terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 (Kemenkes RI, 2018).

Prevelansi penyakit CHF di Jawa Tengah yaitu 1,6% Terdapat 17,5 juta jiwa (31%)

dari 58 juta angka kematian disebabkan oleh penyakit jantung (World Health

Organization, 2016).
New York Heart Association (NYHA) pertama kali membuat klasifikasi gagal jantung

berdasarkan pada derajat keterbatasan fungsional (PERKI, 2015). Klasifikasi NYHA

terdiri dari 4 kelas: yaitu kelas I (satu) tidak terdapat batasan dalam melakukan

aktivitas fisik, tetapi aktivitas fisik tidak menimbulkan kelelahan atau sesak nafas.

Kelas II (dua) terdapat batasan aktivitas ringan, tidak terdapat keluhan saat istirahat,

tetapi aktivitas fisiknya menimbulkan kelelahan dan sesak nafas. Kelas III (tiga)

terdapat batasan aktivitas bermakna, tidak terdapat keluhan saat istirahat, tetapi

aktivitas fisiknya menimbulkan kelelahan dan sesak nafas. Kelas IV (empat) tidak

dapat melakukan aktivitas fisik tanpa keluhan, tetapi terdapat gejala saat istirahat dan

keluhan meningkat saat melakukan aktivitas (PERKI, 2015).

Selain adanya keterbatasan aktivitas, CHF memiliki tanda dan gejala lain yang sering

ditemukan yaitu sesak nafas saat istirahat atau beraktivitas, kelelahan, edema tungkai,

efusi pleura, nafsu makan menurun, takipnea, takikardi, orthopnea position, dan

paroxysmal nocturnal dyspnea (PERKI, 2015). Dari tanda dan gejala tersebut

menyebabkan penderita CHF mengalami penurunan kualitas tidur.

CHF menimbulkan berbagai gejala yang sering dirasakan adalah Orthopnea, dan

yang sering dijumpai adalah Paroxysmal Nocturnal Dyspnea. Orthopnea position

atau posisi orthopnea yaitu merupakan adapatasi dari posisi semi fowler tinggi,

dimana pasien dengan posisi 90 pasien duduk di tempat tidur atau di tepi tempat tidur
0

dengan meja yang menyilang diatas tempat tidur (Roihatul, 2017). Tujuan dari

orthopnea position yaitu: membantu mengatasi masalah kesulitan pernapasan dengan

memberikan ekspansi dada maksimum, membantu pasien yang mengalami masalah

ekhalasi, membantu memaksimalkan ekspansi dada dan paru (Roihatul, 2017).

Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) adalah sesak nafas yang terjadi secara tiba-tiba

pada saat tengah malam setelah penderita tidur selama beberapa jam. PND terjadi
karena posisi tidur pasien telentang, pasien terbangun kira-kira 2 jam setelah tertidur,

sangat sesak, dan seringkali batuk (Suci, 2017).

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur sehingga tidak merasa lelah,

gelisah, dan mudah terangsang, apatis, dan lesu, sering menguap dan mudah

mengantuk, mata perih. Kualitas tidur meliputi kuantintas atau waktu lama tidur itu

sendiri, meliputi frekuensi terbangun, aspek subjektif lain dan kepulasan tidur. Tidur

merupakan cara untuk melepaskan kelelahan jasmani maupun mental (Sugiono,

2018).

Dampak fisik kualitas hidup berhubungan dengan kualitas tidur kurang yang dapat

mengakibatkan depresi akibat kelelahan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

terkait gambaran kualitas tidur pasien CHF sebagai penelitian dasar.

Menurut hasil penelitian Leni (2018) menunjukkan bahwa kualitas tidur pasien

CHF hampir seluruh responden (79,0%) kurang baik karena mengalami gangguan

pada saat tidur, seperti sesak nafas, rasa nyeri, lelah dan jantung berdebar-debar,

serta sering batuk ketika tidur. Menurut hasil penelitian (Suci, 2016)

menunjukkan bahwa kualitas tidur pasien CHF hampir seluruh responden

memiliki kualitas tidur yang buruk. Banyak yang mempengaruhi kualitas tidur

pasien CHF selain akibat dari faktor fisiologis dari penyakitnya, seperti halnya

lingkungan (pencahayaan yang kurang terang, suara bising, posisi tempat tidur

yang terlalu dekat dengan pintu. Hasil penelitian Diah (2019) menunjukkan

bahwa kualitas tidur pasien CHF buruk, yang disebabkan oleh ketidaknyamanan

fisik misalnya kesulitan bernafas dan kecemasan.

B. Tujuan Literature Review


Menganalisis dari jurnal yang didapat terkait tentang kualitas tidur pasien CHF

BAB II

METODOLOGI

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah literature review atau tinjauan pustaka.

Literature Review yaitu urian teori atau temuan dan bahan penelitian lain yang

diperoleh sebelumnya dari bahan acuan untuk selanjutnya dijadikan sebagai

landasan kegiatan penelitian yang jelas dari rumusan masalah yang akan diteliti

(Amelia, 2019). Pencarian jurnal pada literature review ini menggunakan metode

PICO yaitu sebagai berikut:

Gambaran Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure (CHF)

P (Pattient, Population, Problem) : Pasien Congestive Heart Failure (CHF)

I (Intervention) :

C (Comparsion, Control) : Tidak terdapat comparsion dan control

O (Outcame) : Kualitas tidur

1. Jurnal 1

Penelitian (Nugraha, 2019) merupakan jurnal dengan penelitian kuantitatif, maka

teknik analisis jurnal yang digunakan adalah PICO. PICO yaitu metode pencarian

informasi klinis yang terdiri dari P (Pattient, Population, Problem) , I (Intervention),

C (Comparsion, Control), O (Outcome).

Sehingga jurnal 1 dengan judul Tingkat Kualitas Tidur Pada Pasien Gagal

Jantung Kongestif (CHF) Dengan Posisi Tidur Semi Fowler, Semi Fowler
Miring Kanan, dan Semi Fowler Miring Kiri di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Gombong dapat dianalisa sebagai berikut:

P : Pasien Gagal Jantung Kongestif (CHF)

I : Posisi tidur

C : Semi fowler, semi fowler miring kanan, dan semi fowler miring kiri

O : Tingkat kualitas tidur

2. Jurnal 2

Penelitian (Diah, 2019) merupakan jurnal dengan penelitian kuantitatif, maka teknik

analisis jurnal yang digunakan adalah PICO. PICO yaitu metode pencarian

informasi klinis yang terdiri dari P (Pattient, Population, Problem) , I (Intervention),

C (Comparsion, Control), O (Outcome).

Sehingga jurnal 2 dengan judul Peningkatan Kualitas Tidur Klien

Kardiovaskuler Dengan Pengaturan Posisi Tidur dapat dianalisa sebagai berikut:

P : Pasien kardiovaskuler

I : Pengaturan posisi tidur

C : Tidak terdapat comparsion dan control

O : Peningkatan kualitas tidur

3. Jurnal 3

Penelitian (Karmitasari, 2016) merupakan jurnal dengan penelitian kuantitatif, maka

teknik analisis jurnal yang digunakan adalah PICO. PICO yaitu metode pencarian

informasi klinis yang terdiri dari P (Pattient, Population, Problem) , I (Intervention),

C (Comparsion, Control), O (Outcome).

Sehingga jurnal 3 dengan judul Hubungan Tingkat Stress Dengan Kualitas Tidur

Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang ICCU Dr. Doris

Sylvanus Palangka Raya dapat dianalisa sebagai berikut:


P : Pasien CHF

I :-

C : Tidak terdapat comparsion dan control

O : Hubungan tingkat stress dengan kualitas tidur

4. Jurnal 4

Penelitian (Yesni, 2019) merupakan jurnal dengan penelitian kuantitatif, maka

teknik analisis jurnal yang digunakan adalah PICO. PICO yaitu metode pencarian

informasi klinis yang terdiri dari P (Pattient, Population, Problem) , I (Intervention),

C (Comparsion, Control), O (Outcome).

Sehingga jurnal 4 dengan judul Pengaruh Terapi Posisi Lateral Kanan Terhadap

Kualitas Tidur Pasien Gagal Jantung Di RSUP M Djamil Padang dapat

dianalisa sebagai berikut:

P : Pasien Gagal Jantung

I : Terapi Posisi Lateral Kanan

C : Tidak terdapat comparsion dan control

O : Kualitas Tidur

5. Jurnal 5

Penelitian (Neni, 2019) merupakan jurnal dengan penelitian kuantitatif, maka teknik

analisis jurnal yang digunakan adalah PICO. PICO yaitu metode pencarian

informasi klinis yang terdiri dari P (Pattient, Population, Problem) , I (Intervention),

C (Comparsion, Control), O (Outcome).

Sehingga jurnal 5 dengan judul Hubungan Paroxysmal Nocturnal Dyspnea

(PND) Dengan Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Di

Ruang Penyakit Dalam RSUD Hasanuddin Damrah Manna dapat dianalisa

sebagai berikut:
P : Pasien CHF

I : Tidak terdapat intervensi

C : Tidak terdapat comparsion dan control

O : Kualitas tidur pasien CHF

6. Jurnal 6

Penelitian (Zela, 2020) merupakan jurnal dengan penelitian kuantitatif, maka teknik

analisis jurnal yang digunakan adalah PICO. PICO yaitu metode pencarian

informasi klinis yang terdiri dari P (Pattient, Population, Problem) , I (Intervention),

C (Comparsion, Control), O (Outcome).

Sehingga jurnal 6 dengan judul Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas

Tidur Pasien Gagal Jantung Kongesti (CHF) dapat dianalisa sebagai berikut:

P : Pasien Gagal Jantung Kongestif (CHF)

I :-

C : Tidak terdapat comparsion dan control

O : Kualitas Tidur

7. Jurnal 7

Penelitian (Putri, 2018) merupakan jurnal dengan penelitian kuantitatif, maka teknik

analisis jurnal yang digunakan adalah PICO. PICO yaitu metode pencarian

informasi klinis yang terdiri dari P (Pattient, Population, Problem) , I (Intervention),

C (Comparsion, Control), O (Outcome).

Sehingga jurnal 7 dengan judul Gambaran Kualitas Tidur Pada Pasien Gagal

Jantung di Ruang ICCU RSUD Dr. M Yunus Bengkulu dapat dianalisa sebagai

berikut:

P : Pasien Gagal Jantung

I : Tidak terdapat intervensi


C : Tidak terdapat comparsion dan control

O : Kualitas Tidur

8. Jurnal 8

Penelitian (Jessica, 2015) merupakan jurnal dengan penelitian kuantitatif, maka

teknik analisis jurnal yang digunakan adalah PICO. PICO yaitu metode pencarian

informasi klinis yang terdiri dari P (Pattient, Population, Problem) , I (Intervention),

C (Comparsion, Control), O (Outcome).

Sehingga jurnal 8 dengan judul The Effect Of a Supervised Exercise Training

Programme On Sleep Quality In Recently Discharged Heart Failure Patientes

dapat dianalisa sebagai berikut:

P : Pasien CHF

I : Pelatihan Olahraga

C : Tidak terdapat comparsion dan control

O : Kualitas

9. Jurnal 9

Penelitian (Valentina, 2021) merupakan jurnal dengan penelitian kuantitatif, maka

teknik analisis jurnal yang digunakan adalah PICO. PICO yaitu metode pencarian

informasi klinis yang terdiri dari P (Pattient, Population, Problem) , I (Intervention),

C (Comparsion, Control), O (Outcome).

Sehingga jurnal 9 dengan judul Association Between Sleep Quality And Self-Care

In Adults With Heart Failure: A Systematic Review dapat dianalisa sebagai

berikut:

P : Pasien CHF

I : Perawatan diri pada orang dewasa


C : Tidak terdapat comparsion dan control

O : Kualitas Tidur

10. Jurnal 10

Penelitian (Paola, 2021) merupakan jurnal dengan penelitian kuantitatif, maka

teknik analisis jurnal yang digunakan adalah PICO. PICO yaitu metode pencarian

informasi klinis yang terdiri dari P (Pattient, Population, Problem) , I (Intervention),

C (Comparsion, Control), O (Outcome).

Sehingga jurnal 10 dengan judul Effectiveness Of Motivational Interviewing On

Anxiety, Depression, Sleep Quality And Quality Of Life In Heart Failure

Patients: Secondary Analysis Of The MOTIVATE-HF Randomized Controlled

Trial dapat dianalisa sebagai berikut:

P : Pasien CHF

I : Wawancara motivasi

C : Kecemasan, depresi, kualitas tidur, kualitas hidup

O : Kualitas tidur dan kualitas hidup baik

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi

Terdapat kriteria inklusi dalam literature review ini seperti jangka waktu penerbitan

jurnal, subyek penelitian, bahasa yang digunakan, jenis jurnal, serta tema isi jurnal

berdasarkan kata kunci yang akan dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Kriteria Inklusi Penelitian

Kriteria Inklusi
Jangka waktu : Rentang waktu penerbitan maksimal 5 tahun (2016-2021)
Tipe studi : Eksperimen (pre, quasy, true)
Bahasa : Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Jenis jurnal : Original artikel penelitian, tersedia full text
Tema isi jurnal : Kualitas tidur/sleep quality
Subyek : Kualitas Tidur Pasien CHF

Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi dalam Literature Review ini seperti kemiripan jurnal kemudian jika

jurnal yang digunakan pada literature review diatas 5 tahun akan di drop-out.

C. Strategi Pencarian Literature

Strategi dalam pencarian literature review yaitu dengan menentukan topik pencarian

yang sesuai, kemudian memilih kata kunci yang tepat dan mewakili topik yang

diinginkan yaitu dengan kata kunci kualitas tidur pasien chf/sleep quality of patient

congestive heart failure, selanjutnya menentukan di mana akan melakukan pencarian

literature review, yaitu menggunakan cara information/browsing (menggunakan

google scholar) dengan memasukkan kata kunci.

D. Sintesis Data

Teknik yang digunakan dalam sintesis data adalah dengan menggunakan matrik

sintesis yang dikelola berdasarkan pada topik tertentu (Ramadani, 2014). Dalam

review ini terdapat beberapa artikel yang sudah didapatkan sintesisnya dengan cara

mengidentifikasi judul, tahun, sumber jurnal desain penelitian populasi, sampel,

teknik sampling, dan hasil. Adapun sintesa data dalam review ini adalah nama

peneliti, tahun terbit, judul penelitian, metode dan ringkasan hasil pada tabel berikut:
Tabel 2.2

Sintesis Data

No Judul Peneliti Sumber Desain Populasi dan Teknik Hasil

Tahun Jurnal Penelitian Sampel Sampling

1 Tingkat Kualitas Nugraha, Jurnal Ilmiah Deskriptif Populasi seluruh Randomized Sebanyak 54,7%

Tidur Pada Sawiji & Kesehatan pasien gagal Controlled sampel mengalami

Pasien Gagal Wahid Keperawatan jantung kongestif Trial (RCT) kualitas tidur yang

Jantung (2019) yang dirawat baik dan sebanyak

Kongestif diruang kelas 2 18,8% sampel

(CHF) dengan dan 3 mengalami

Posisi Tidur kualitas tidur

Semi Fowler, buruk

Semi Fowler

Miring Kanan,

dan Semi
Fowler Miring

Kiri di Rumah

Sakit PKU

Muhammadiyah

Gombong
2 Peningkatan Diah, Jurnal Quasy Populasi Accidental Terdapat pengaruh

Kualitas Tidur Farida & Endurance: Experimen penelitian adalah Sampling pengaturan posisi

Klien Maulani Kajian Ilmiah dengan pasien CHF, tidur terhadap

Kardiovaskuler (2019) Problema desain one Decompensasi kualitas tidur pada

Dengan Kesehatan group pre- Cordis, Infark klien di ruang

Pengaturan test and post- miokard akut, rawat inap jantung

Posisi Tidur test hipertensi, dan

penyakit jantung

koroner
3 Hubungan Karmitasari Dinamika Desain Populasi Nonprobality Hasil penelitian ini

Tingkat Stress , Meilitha & Kesehatan penelitian penelitian ini Sampling menunjukan

Dengan Kualitas Wijaya menggunakan adalah semua adanya hubungan


Tidur Pada (2016) korelasional pasien CHF tingkat stress

Pasien dengan kualitas

Congestive tidur pasien CHF

Heart Failure

(CHF) di Ruang

ICCU Dr. Doris

Sylvanus

Palangka Raya
4 Pengaruh Terapi Yesni Jurnal Quasy Sampel terdiri dari Hasil penelitian

Lateral Kanan (2019) Akademika Eksperimen , 15 responden menunjukkan

Terhadap Baiturrahim pre and post- kelompok terdapat perbedaan

Kualitas Tidur test control intervensi dan 14 signifikan selisih

Pasien Gagal grup responden kualitas tidur

Jantung di kelompok kontrol antara kelompok

RSUP M Djamil posisi lateral

Padang dengan kelompok

kontrol
5 Hubungan Neni, Riset Media Cross- Seluruh pasien Accidental Hasil penelitian

Paroxysmal Hanifah & Keperawatan Sectional CHF di Ruang Sampling ada hubungan

Nocturnal Intan Penyakit Dalam PND dengan

Dyspnea (PND) (2019) RSUD kualitas tidur pada

Dengan Kualitas Hasanuddin pasien CHF di

Tidur Pasien Damrah Manna Ruang Penyakit

Congestive Dalam RSUD

Heart Failure Hasanuddin

(CHF) di Ruang Damrah Manna

Penyakit Dalam

RSUD

Hasanuddin

Damrah Manna
6 Hubungan Zela, Yosi Jurnal Ilmiah Survey Populasi Purposive Hasil penelitian ini

Tingkat & Dini Ners Indonesia Analitik penelitian ini Sampling adalah

Kecemasan (2020) adalah seluruh menunjukkan

Dengan Kualitas pasien gagal terdapat hubungan


Tidur Pasien jantung kongestif antara tingkat

Gagal Jantung kecemasan dengan

Kongesti (CHF) kualitas tidur , hal

ini menunjukkan

bahwa penderita

gagal jantung

kongestif

mengalami

gangguan tidur

karena kecemasan

sehingga

mengakibatan

kualitas tidur

buruk.
7 Gambaran Putri, Metode Sampel pada Hasil penelitian ini

Kualitas Tidur Yusran & Deskriptif penelitian ini adalah kualitas

Pada Pasien Marti adalah pasien tidur dapat


Gagal Jantung di (2018) gagal jantung yang dipengaruhi dari

Ruang ICCU terdapat di ruang faktor usia, jenis

RSUD Dr. M ICCU RSUD M. kelamin, tingkat

Yunus Bengkulu Yunus Bengkulu pendidikan, dan

pekerjaan.
8 The Effect Of a Jessica, Journal Of Sub Studi Populasi semua Hasil penelitian ini

Supervised (2021) Cardiovascular pasien rawat inap adalah Skor global

Exercise Nursing gagal jantung PSQI meningkat

Training secara signifikan

Programme On lebih pada

Sleep Quality In kelompok ET

Recently daripada kelompok

Discharged kontrol (-1,5±3,7 vs

Heart Failure 0,4±3,8, p=0,03).

Patients Peningkatan kualitas

tidur berkorelasi

dengan peningkatan
kapasitas olahraga

dan pengurangan

gejala depresi, tetapi

tidak dengan

perubahan indeks

massa tubuh atau

detak jantung

istirahat.
9 Association Valentina European Populasi dalam Hasil dari penelitian

Between Sleep (2020) Journal Of penelitian ini ini adalah kualitas

Quality And Self- Cardiovascular adalah 1038 tidur tampaknya

Care In Adults Nursing peserta mempengaruhi

With Heart perawatan diri pada

Failure: A pasien gagal

Systematic jantung.

Review
10 Effectiveness Of Paola, Quality Of Analisa hasil Populasi Hasil penelitian ini
Motivational
Interviewing On (2021) Life Research sekunder, uji penelitian ini adalah tidak
Anxiety,
Depression, Sleep coba adalah orang berpengaruh pada
Quality And
Quality Of Life In terkontrol dewasa dengan kecemasan, depresi
Heart Failure
Patients: secara acak CHF atau kualitas tidur
Secondary
Analysis Of The (RCT) yang dialami pasien
MOTIVATE-HF
Randomized gagal jantung dalam
Controlled Trial
12 bulan setelah

intervensi.
E. Penelusuran Jurnal

Hasil penelusuran literaure melalui beberapa database pada review ini digambarkan

oleh skema di bawah ini :

Skema 2.1

Review Struktur

553 jurnal penelitian yang


didapat dari Google Scholar: 198
Jurnal

136 jurnal
62 jurnal penelitian
penelitian non
eksperimen
experimen

20 jurnal penelitian 42 jurnal penelitian


intervensi non intervensi
keperawatan keperawatan

22 jurnal tidak
20 jurnal memenuhi
memenuhi kriteria
kriteria inkulsi sampel
inkluasi sampel

10 jurnal penelitian
full text dilakukan
review

Note:

7 artikel nasional
3 artikel internasional
F. Hasil Penelitian
1. Hasil

Dalam review ini, terdapat 10 jurnal yang direview. 7 jurnal berbahasa Indonesia

dan 3 jurnal berbahasa Inggris. Seluruh jurnal mempunyai desain penelitian

eksperimen (pre, quasy, dan true), pada review ini fokus intervensi yang dibahas

adalah kualitas tidur pasien CHF. Persamaan dari 10 jurnal yaitu populasinya

adalah pasien CHF.

2. Pembahasan

Pembahasan yang pertama kualitas tidur adalah suatu keadaan dimana individu

mampu mempertahankan tidur dan mendapatkan kebutuhan tidur REM dan

NREM. Pada penderita gagal jantung sering mengalami hipersomia di siang hari,

tetapi kurang tidur di malam hari karena mengalami sesak. Pada penelitian (Putri,

2018) kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Hasil penelitian bahwa hampir

seluruh responden 60% memiliki kualitas tidur yang buruk, dan hanya sedikit 40%

memiliki kualitas tidur yang buruk. Mayoritas usia 51-60 tahun karena pada usia

tua fungsi jantung sudah mengalami penurunan dan terjadi perubahan pada system

kardiovaskular, berdasarkan jenis kelamin 60% terdiri dari laki-laki, berdasarkan

tingkat pendidikan terdapat 80% tamatan SD dan SMP, berdasarkan pekerjaan

terdapat 30% responden tidak bekerja. Kebanyakan yang mengalami kualitas tidur

buruk disebabkan responden sering terbangun karena sesak atau BAK. Hal

tersebut memang sering terjadi pada pasien gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai