Disusun oleh:
Muhammad Dzikri Akbar Rizal
402021065
Nama Ny. I
Tgl Lahir 28 /Maret / 1972
Umur : 50 tahun
o Diantar polisi /
TRIAGE o Sendiri Diantar keluarga o Rujukan…………. o DOA
masy umum
o Tanggal daftar o Jam datang
Non Trauma / Trauma o Kecelakaan air o KLL(Jenis)
JENIS KASUS Bidang……………. o Kecelakaan kerja ……………......
13 APR 2022 17.00 SURVEI PRIMER
o Gigitan binatang…….......... o Keracunan……. VS
o Kriminal o KRT ……………......
Keluhan Utama :
Pasien datang dengan penurunan kesadaran
Kronologis timbulnya keluhan :
1 minggu sebelum masuk rumah sakit klien mengalami penurunan nafsu makan. Penurunan nafsu makan terjadi saat bulan puasa. Keluarga pasien mengatakan beberapa hari
kebelakang ini pasien memang susah untuk makan, ditambah pasien saat ini sedang rutin minum obat penurun gula darah. Keluarga pasien juga mengatakan pasien memiliki
riwayat DM 1 tahun yang lalu. 1 hari SMRS klien seperti kebingungan, dan keesokan harinya klien mengalami penurunan kesadaran
EMERGENCY True emergency True emergency True emergency True emergency False emergency (Dzikri)
Nama&tandatangan
PENGKAJIAN PERAWAT
Respon Awal : Sadar □ Merespon suara □ Merespon nyeri Tidak ada respon
DOWN SCORE
0 1 2 Pupil : ( + / - )*
RR < 60 60 – 80 >80 Refleks cahaya : ( + / - )*
Retraksi (-) Ringan Berat Down □ Plegi □ ...................
score :
Sianosis (-) Hilang dengan O2 Tidak hilang dengan O2 □ Parese □ Kanan/kiri*
...........
Jalan masuk udara Bilateral baik Penurunan udara masuk Tdk ada udara masuk GCS :
Grunting (-) Dengan Stetoskop Terdengar langsung E M V
EKSPOSUR
Normal □ Jejas □ Fraktur □ Perdarahan □ Hematoma
□ Deformitas □ Luka .................................
Obstetri : □ Inpartu □ HIS + / - *, Frekuensi .............., Durasi .............. □ Nyeri tekan □ Perdarahan per vagina
Ginekologi Dokumentasi asuhan proses asesmen dilanjutkan pada lembar asesmen kebidanan
ANTROPOMETRI
BB : 53 Kg TB : 150 cm IMT : 17,6 Kg/m2 ( IMT = BB/TB2 )
ASESMEN SPIRITUAL
□ Agama Islam □ Baligh / Belum baligh / Halangan lain ...................... * □ Ibadah : Mandiri / dibantu *
□ Bersuci : Wudhu / tayamum / Tidak tahu * □ Sholat : teratur / tidak teratur / tidak sholat * □ Alasan tidak sholat : tidak tahu/
□ Berkerudung / Tidak * : berdiri / duduk / berbaring * mampu/ mau *
MASALAH KEPERAWATAN
Aktual/ Resiko*
□ Resiko syok ; cardiogenik /hipovolemik / sepsis / neurogenik / □ Diare
anafilaksis □ Gangguan termoregulasi
□ Penurunan curah jantung □ Ikterik neonatus
□ Risiko penurunan curah jantung □ Risiko gangguan fungsi hati
□ Gangguan ventilasi spontan □ Risiko ketidakseimbangan elektrolit
□ Penurunan kapasistas adaptif intracranial □ Kekurangan volume cairan
□ Gangguan pertukaran gas □ Intoleransi aktivitas
□ Ketidakefektifan pola napas □ Risiko perdarahan
□ Intolerasni aktivitas □ Risiko disfungsi neurovascular perifer
Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah □ Penurunan perfusi perifer
□ Resiko ketidakstabilan tekanan darah
□ Retensi Urine / Gangguan eliminasi urine □ Risiko penurunan perfusi jaringan : otak/ jantung/ ginjal/
□ Nyeri akut/ Nyeri kronis/ Sindrom nyeri kronis/ Nyeri persalinan periferal/ gastrointestinal/ placenta*
* □ Distress spiritual/ Perilaku kekerasan/ Bunuh diri/ Cemas
Ket : □ beri ceklis bila dilakukan * pilih salah satu dan lingkari
Jam SURVEI SEKUNDER (Diisi oleh dokter) Isi
No. RM lengkap
Periksa:
Subjektif : 1 minggu sebelum masuk rumah sakit klien mengalami penurunan : /
nafsu makan. Penurunan nafsu makan terjadi saat bulan puasa. Keluarga pasien
mengatakan beberapa hari kebelakang ini pasien memang susah untuk makan, Nama : ...................................................
ditambah pasien saat ini sedang rutin minum obat penurun gula darah. Keluarga
Tgl Lahir : .........../........................./..............
pasien juga mengatakan pasien memiliki riwayat DM 1 tahun yang lalu. 1 hari SMRS
klien seperti kebingungan, dan keesokan harinya klien mengalami penurunan Umur ............................Bln/ Hr/ Thn *
kesadaran tempelkan stiker
:
□ Objektif Kondisi Umum
Kepala : Kepala simetris, rambut bersih, kedua mata simetris, pupil isokor, sklera tidak
ikterik, konjungtiva ananemis
Leher : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada kesulitan menelan, tidak ada peningkatan JPV
Thorax
Dada simetris, tidak terdapat otot bantu
napas tambahan, suara perkusi resonan,
suara napas vesikuler
Abdomen
□ Planing :
TINDAKAN EVALUASI
Jam Tindakan / Terapi Jam Keterangan
17.00 Pasien datang kemudian masuk ruang resusitasi
17.10 Melakukan pengkajian 17.10 Klien tidak sadar tidak memberikan respon
17.15 Obs TTV 17.15 TD: 160/80 mmHg N: 112x/mnt RR: 24x/mnt S: 35,8
17.20 Melakukan pengecekan GDS 17.20 GDS pasien 15
17.25 Memberikan O2 5L nasal kanul 17.25 Pasien belum dapat memberikan respon apapun
17.30 Melakukan pemeriksaan darah rutin 17.45 Hb: 11 Leukosit: 9400 Trombosit: 23000 Hematokrit: 37
17.35 Memberikan terapi obat injek D40 50ml Setelah diberikan D40 dan cairan infus D10 pasien sudah
17.40 Memberikan cairan infus D10 20gtt/menit 17.55 mulai sadar dan mengatakan lemas
HASIL AKHIR
KEPUTUSAN Jam : 20.00 OBAT PULANG KONDISI AKHIR PASIEN
□ Rujuk Ke .............................................. Perbaikan □ Perburukan
□ Pulang, kontrol ke Poli ......................... □ Stabil □ Meninggal
Rawat inap, di ...................................... □ Pulang paksa
□ Dinyatakan meninggal
□ Observasi
Alasan :
Indikasi medis SELESAI PENANGANAN DOKTER PERAWAT/BIDAN
□ Atas permintaan sendiri Tanggal : 13 April 2022
□ Tempat penuh Jam : 20.00
(......................................) (Dzikri)
Nama & tanda tangan Nama & tanda tangan
PENILAIAN RISIKO JATUH PADA PASIEN DEWASA DAN ANAK
SKALA MORSE HUMPTY DUMPTY
Informasi Tentang Risiko Jatuh Skor Parameter Kriteria Skor Kriteria Skor
Ya 25 < 3 tahun 4 Kelamin : Laki-laki 2
Riwayat jatuh dalam waktu 3 bulan sebab apapun
Tidak 0 3 – 7 tahun 3 Perempuan 1
Umur
Ya 15 8 – 13 tahun 2
Mempunyai diagnosis sekunder (> 2 diagnosa)
Tidak 0 14 – 18 tahun 1
□ Tidak ada/Bed rest / kursi roda /dibantu 0 □ Kelainan neurologi 4
□ Penopang, tongkat / walker Ya 15 □ Gangguan oksigenasi (pernapasan), anemia, 3
dehidrasi, anoreksia, sinkop, sakit kepala
□ Berpegangan perabot 30 Diagnosis
Ya 20 □ Kelainan fisik / kelainan psikis 2
Memakai terapi heparin lock / Terpasang infus
Tidak 0 □ Diagnosis lain 1
Cara berjalan / berpindah : □ Normal 0 Gangguan □ Tidak memahami keterbatasan 3
Kognitif □ Lupa keterbatasan
□ Lemah 10 2
□ Terganggu 20 □ Orientasi terhadap kelemahan 1
Status Mental: □ Orientasi baik 0 Respon op □ Kurang dari 24 jam 3
/ sedasi □ Kurang dari 48 jam
□ Disorientasi 15 2
Jumlah Total 30 □ Lebih dari 48 jam 1
Pengguna □ Obat sedatif, hipnotik, barbiturat, phenotiazin 3
Kriteria Penilaian Hasil an obat □ Salah satu obat diatas 2
Skor 0 – 24 Tidak berisiko □ Pengobatan lain 1
MORSE Skor 24 – 44 Risiko Rendah / sedang Jumlah Total
Skor ≥ 45 Risiko tinggi
Skor < 7 Tidak berisiko
HUMPTY Skor 7 – 11 Risiko Rendah / sedang
DUMPTY
Skor ≥ 12 Risiko tinggi
Keterangan :
Pasien kelompok khusus :
1. Kasus emergensi Pelayanan Resiko Tinggi
2. Pelayanan resusitasi 1. Pasien bayi
3. Penanganan penggunaan darah dan produk darah 2. Pasien anak-anak
4. Pasien yang menggunakan peralatan bantuan hidup dasar atau 3. Lanjut usia
yang koma 4. Defable
5. Penyakit yang menular dan yang penurunan daya tahan tubuh 5. Pasien dengan kelainan emosional / gangguan jiwa
6. Dialisis 6. Korban kekerasan / terlantar
7. Penggunaan restrain atau alat penghalang 7. Pasien dengan infeksi / penyakit menular
8. Pelayanan Resiko Tinggi 8. Pasien Napi, korban dan tersangka tindak pidana
RM 09.8
PRAKTEK PROFESI NERS
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT No. RM :
Nama : ........................................................
Tgl Lahir : ............/........................../................
Umur : .......................................hr/bln/th *
NAMA &
TGL
PARAF
SHOCK
INTAKE OUTPUT RJP *
SPO2
NADI ** OBAT / CAIRAN /
& EKG
DC
PUPIL
BAK / BAB Lain
GCS
CVP
JAM TD ADA/ S RR Oral / NGT/ OKSIGEN / ETT /
HR / Muntah / lain Ya Tidak
TDK Infus
NGT ***
LAIN-LAIN
RUANG OBSV 17.00 pasien datang kemudian Pada saat masuk IGD pasien
: dimasukan ke ruang resusitasi mengalami penurunan
17.10 melakukan pengkajian kesadaran. Pengecekan GDS
17.15 mengobservasi TTV dilakukan dan didapatkan
17.20 melakukan pengecekan GDS hasil 15mg/dL. TD: 160/80 N:
(15mg/dL) 85 RR: 24 S: 35,8 SPO: 95%
17.25 memberikan O2 5L nasal kanul
17.30 melakukan pemeriksaan darah
rutin
17.35 memberikan terapi injek D40
50ml
17.40 memberikan cairan infus D10
20gtt
Pembahasan Kasus :
Pasien termasuk kategori 1 karena ditemukan data :
Pasien masuk ke IGD dengan penurunan kesadaran dan tidak
memberikan respon apapun ketika diberikan rangsangan berupa cubitan.
Kemudian pasien dibawa ke ruang resusitasi dan diberikan serangkaian
tindakan untuk memulihkan kesadaran pasien.
Penurunan kesadaran adalah kondisi saat kesadaran menurun sebagai
akibat berbagai macam gangguan atau penyakit. Gangguan tersebut
akhirnya mengacaukan fungsi reticular activating system secara langsung
maupun tidak langsung yang menyebabkan orang tersebut tidak sadar.
Pada kasus, pasien mengalami hipoglikemi atau kekurangan gula dalam
darah dengan hasil 15mg/dL, dimana dula dalam darah berfungsi untuk
meningkatkan energi bagi tubuh.
Pukul 17.10 Definisi hipoglikemi Sukmadani. M. 2020.
Pasien dilakukan anamesa. Hipoglikemia merupakan salah satu risiko mayor yang sering diderita Hipoglikemia pada
Hasil anamnesa pasien pasien DM. Hipoglikemia merupakan efek samping yang paling umum
perempuan usia 50 tahun dari penggunaan insulin dan sulfonilurea terkait mekanisme aksi dari obat pasien diabetes melitus.
dengan penurunan kesadaran tersebut
dan tidak dapat memberikan
respon apapun ketika Hipoglikemia merupakan suatu keadaan penurunan konsentrasi
diberikan rangsangan berupa glukosa serum dengan atau tanpa adanya gejala sistem autonom dan
cubitan. neuroglikopenia. Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar
glukosa darah
Etiologi
Hipoglikemia ditemukan sebagai barier utama dalam mencapai
kepuasan jangka panjang kontrol glikemik dan menjadi komplikasi yang
ditakuti dari terapi DM Komplikasi akut dan kronis dari hipoglikemia
dapat mengganggu kehidupan, seperti interaksi sosial, tidur, aktivitas seks,
mengemudi, olahraga, dan aktivitas lainnya.
Tanda dan gejala
Gejala dan tanda hipoglikemia tidaklah spesifik antar individu.
Hipoglikemia dapat ditegakkan dengan adanya Whipple’s Triad. Gejala
hipoglikemia dikategorikan menjadi neuroglikopenia, yaitu gejala yang
berhubungan langsung terhadap otak apabila terjadi kekurangan glukosa
darah. Otak sangat bergantung terhadap suplai yang berkelanjutan dari
glukosa darah sebagai bahan bakar metabolisme dan support kognitif. Jika
level glukosa darah menurun maka disfungsi kognitif tidak bisa
terelakkan. Gejala hipoglikemia kedua, adalah autonom, yaitu gejala yang
terjadi sebagai akibat dari aktivasi sistem simpato-adrenal sehingga terjadi
perubahan persepsi fisiologi.
Pembahasan Kasus:
Pada kasus ini, pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran
dan tidak dapat memberikan respon apapun ketika diberikan rangsangan
berupa cubitan. Penurunan kesadaran pada pasien disebabkan oleh akibat
gula dalam darah pasien rendah dengan nilai 15mg/dL. Otak sangat
bergantung terhadap suplai yang berkelanjutan dari glukosa darah sebagai
bahan bakar metabolisme dan support kognitif.
17.15 Pembahasan kasus : Sukmadani. M. 2020.
Pasien dilakukan Sirkulasi berkaitan dengan kelancaran peredaran darah dari jantung Hipoglikemia pada
pemeriksaan fisik dan TTV keseluruh tubuh sampai kembali lagi ke jantung. Sehingga hal ini tidak pasien diabetes melitus.
dengan hasil : akan lepas dari faktor pemompaan dan volume darah yang dipompakan.
TD : 160/80 mmHg Pada kasus tersebut Tekanan darah pasien cenderung tinggi karena tubuh
N : 85x/mnt berupaya untuk menstabilkan kembali tubuh pasien dimana otak
R : 24x/mnt memerlukan oksigen dalam darah agar pasien tidak mengalami hipoksia
S ; 35,8 C yang pada akhirnya pasien akan tersadar kembali
SPO2 95%
Mekanisme frekuensi nadi meningkat
Sistem simpatis akan merespon jika ada kekurangan oksigen, maka
akan mengirimkan sinyal motorik ke pembuluh darah dan ke jantung. Pada
pembuluh darah akan menyebabkan kontriksi pembuluh darah khususnya
vena sehingga terjadi peningkatan denyut nadi. Pada jantung pompa
jantung akan meningkat sehingga jantung mengalami kompensasi.
17.20 pasien dilakukan pengecekan gula darah bertujuan untuk mencegah Sukmadani. M. 2020.
Melakukan pengecekanrisiko hipoglikemi, dimana hipoglikemi adalah komplikasi mayor pada Hipoglikemia pada
GDS dengan hasil 15mm/dLpenyakit DM yang berakibat pada penurunan fungsi tubuh seperti salah pasien diabetes melitus.
satunya penurunan kesadaran
Pembahasan kasus
Pasien dengan penurunan kesadaran dimana kadar glukosa dalam darah
menjadi rendah. Akibatnya Otak tidak mendapatkan bahan bakar
metabolisme dan support kognitif dari glukosa.
17.25 Hypoglikemia dapat menyebabkan berkurangnya oksigen dalam Setyorini. D. 2018.
Melakukan pemberian O2 darah dan oksigen akan berkurang lagi karena untuk pembentukan glukosa Terapi oksigen terhadap
pada pasien sebagai kompensasi tubuh untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam kesadaran pada pasien
darah yang dipergunakan untuk mensuplai otak dalam melakukan hypoglikemia pada saat
aktivitasnya. Oleh karena itu pemberian terapi O2 penting untuk transportasi
memenuhi kebutuhan otak dan metabolime pembentukan glukosa
sehingga kesadaran akan meningkat.
17.30 Pada pasien DMT 2 tidak dijumpai hubungan bermakna antara rerata Gita. C. 2016.
Melakukan pemeriksaan Gambaran hematologi
gula darah dengan kadar hemoglobin, kadar hematokrit, kadar eritrosit, rutin dan hubungannya
darah rutin
dan kadar trombosit namun terdapat hubungan bermakna antara rerata gula dengan rerata gula
darah pada pasien
darah dan leukosit. diabetes melitus tipe 2 di
Poliklinik Endokrin
Pembahasan kasus RSUP Prof. Dr. R. D.
Pasien dilakukan cek darah rutin untuk melihat apakah terdapat Kandou Manado
17.35 dan 17.40 Berdasarkan klasifikasi hipoglikemi pada pasien, ditemukan bahwa Sukmadani. M. 2020.
Memberikan terapi injek D40 Hipoglikemia pada
pasien mengalami hipoglikemi berat. Untuk itu ada terapi yang perlu
50ml dan memberikan cairan pasien diabetes melitus.
infus D10 20gtt diberikan untuk mengatasi permasalahan pada pasien yang mengalami
penurunan kesadaran antara lain dengan memberikan terapi injek
Dekstrosa40 sebanyak 50CC (jika kadar glukosa belum naik signifikan,
diberikan dekstrosa 40% sebanyak 25 cc), diikuti dengan infus D5% atau
10%.
Diagnosa keperawatan yang Pada pasien dengan penurunan kesadaran abibat dari rendahnya glukosa
muncul dalam darah/hipoglikemia yang ditandai dengan kadar glukosa dalam
Ketidakstabilan kadar glukosa darah kurang dari 40mg/dl, maka dapat ditegakan diagnosa keperawatan
darah berhubungan dengan ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah b.d gangguan glukosa darah
gangguan glukosa darah puasa puasa yang memiliki definisi variasi kadar glukosa darah naik/turun dari
rentang normal