Disusun Oleh:
Sobarudin 402021088
Nama:Tn.M
Tgl Lahir:26/04/1994
o Diantar polisi /
TRIAGE o Sendiri o Diantar keluarga o Rujukan
masy umum
o DOA
o Tanggal daftar o Jam datang
o Non Trauma / Trauma o Kecelakaan air o KLL(Jenis)
JENIS KASUS Bidang……………. o Kecelakaan kerja ……………......
04 Maret 2022 14:30 SURVEI PRIMER
o Gigitan binatang…….......... o Keracunan……. VS
o Kriminal o KRT ……………......
Keluhan Utama :
Nyeri Ulu Hati
Kronologis timbulnya keluhan :
Pasien datang ke IGD Rumah sakit Bhayangkara Sartika asih dengan keluhan nyeri ulu hati sejang 4 hari yang lalu, keluhan tidak disertai dengan mual (-), muntah(-),
nafsumakan menurun , Babhitam sejak tadi malam, BAK dalam batas normal , pasien sering meminum alkohol
EKSPOSUR
□ Normal □ Jejas □ Fraktur □ Perdarahan □ Hematoma
□ Deformitas □ Luka .................................
Obstetri: □ Inpartu □ HIS + / - *, Frekuensi .............., Durasi .............. □ Nyeri tekan □ Perdarahan per vagina
GinekologiDokumentasi asuhan proses asesmen dilanjutkan pada lembar asesmen kebidanan
SKALA NYERI DEATH ON ARIVAL
Skor nyeri : DEWASA Tanda Kehidupan
□ Saat datang : 5 □ Denyut nadi ( - )
□ Pasca terapi : 4 □ Refleks cahaya ( - / - )
Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Hebat □ EKG asistole
Jenis Nyeri : Jam penentuan kematian :
□ Nyeri akut ...............................................
□ Nyeri kronis
Durasi : Lokasi :
Area dada
SKOR RISIKO JATUH ANAK RISIKO JATUH
Skor (Untuk pengisian skor, lihat
Kategori
0 1 2 halaman terakhir)
□ Senyum □ Meringis sesekali, wajah □ Sering mengerutkan kening konstan,
Face
mengerut rahang mengepal, dagu bergetar Skor : 0
Legs □ posisi normal atau santai □ Gelisah, tegang □ Menendang atau posisi kaki disusun
□ Berbaring tenang, posisi □ Menggeliat, gerakan bolak-balik, □ Melengkung, kaku, atau menyentak
Activity □ Tidak berisiko
normal, bergerak mudah tegang
□ Tidak ada teriakan □ Erangan atau merintih, sesekali □ Menangis terus, berteriak / isak
Cry
(terjaga atau tertidur) mengeluh tangis; sering mengeluh □ Risiko rendah /
□ Santai □ Diyakinkan dengan sesekali □ Sulit untuk menghibur atau memberi
Consolability menyentuh, memeluk, atau kenyamanan
sedang
distraksi dengan berbicara
TOTAL □ Risiko tinggi
0 : tidak nyeri, 1-3 : Ketidak-nyamanan, 4-6 : Nyeri moderat, 7-10 : Ketidak-nyamanan parah/sakit
ANTROPOMETRI
BB : 55 Kg TB : 160 cm IMT : 21,4Kg/m2 ( IMT = BB/TB2 )
ASESMEN SPIRITUAL
□ Agama kriste □ Baligh / Belum baligh / Halangan lain* Ibadah : Mandiri / dibantu *
Alasan
Bersuci : Wudhu / tayamum / Tidak tahu *□ Sholat : teratur / tidak teratur / tidak sholat * Berkerudung / Tidak *: tidak
berdirisholat : tidak
/ duduk tahu/ mampu/
/ berbaring * mau *
MASALAH KEPERAWATAN
Aktual/ Resiko*
□ Resiko syok ; cardiogenik /hipovolemik / sepsis / neurogenik □ Diare
/ anafilaksis □ Gangguan termoregulasi
□ Penurunan curah jantung □ Ikterik neonatus
□ Risiko penurunan curah jantung □ Risiko gangguan fungsi hati
□ Gangguan ventilasi spontan □ Risiko ketidakseimbangan elektrolit
□ Penurunan kapasistas adaptif intracranial □ Kekurangan volume cairan
□ Gangguan pertukaran gas □ Intoleransi aktivitas
□ Ketidakefektifan pola napas □ Risiko perdarahan
□ Intolerasni aktivitas □ Risiko disfungsi neurovascular perifer
□ Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah □ Penurunan perfusi perifer
□ Resiko ketidakstabilan tekanan darah □ Risiko penurunan perfusi jaringan : otak/ jantung/ ginjal/
□ Retensi Urine / Gangguan eliminasi urine periferal/ gastrointestinal/ placenta*
□ Nyeri akut/ Nyeri kronis/ Sindrom nyeri kronis/ Nyeri persalinan □ Distress spiritual/ Perilaku kekerasan/ Bunuh diri/ Cemas
*
Ket : □ beri ceklis bila dilakukan * pilih salah satu dan lingkari
Jam SURVEI SEKUNDER (Diisi oleh dokter) Isi
No. RM : lengka
Periksa:
□ Subjektif : ............................................................................ p/
18:00 Nama : ................................................... tempel
............................................................................................... kan
Tgl Lahir : .........../........................./..............
............................................................................................... stiker
Umur.............................................Bln/ Hr/ Thn *
Abdomen
Mual (-), muntah (-)
Ekstremitas
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium :
Pemeriksaan swab antigen dilakukan
Keterangan gambar : dengan hasil negative
Radiologi :
HASIL AKHIR
KEPUTUSAN Jam : 18.00 OBAT PULANG KONDISI AKHIR PASIEN
□ Rujuk Ke .............................................. □ Perbaikan □ Perburukan
□ Pulang □ Stabil □ Meninggal
□ Rawat inap, di ruangan zaitun □ Pulang paksa
□ Dinyatakan meninggal
□ Observasi
Alasan :
□ Indikasi medis SELESAI
DOKTER PERAWAT
PENANGANAN
□ Atas permintaan sendiri Tanggal : 04 maret 2022
□ Tempat penuh Jam : 18.00
(......................................) Dimas Faisal
Nama & tanda tangan
Keterangan :
Pasien kelompok khusus :
1. Kasus emergensi Pelayanan Resiko Tinggi
2. Pelayanan resusitasi 1. Pasien bayi
3. Penanganan penggunaan darah dan produk darah 2. Pasien anak-anak
4. Pasien yang menggunakan peralatan bantuan hidup dasar atau 3. Lanjut usia
yang koma 4. Defable
5. Penyakit yang menular dan yang penurunan daya tahan tubuh 5. Pasien dengan kelainan emosional / gangguan jiwa
6. Dialisis 6. Korban kekerasan / terlantar
7. Penggunaan restrain atau alat penghalang 7. Pasien dengan infeksi / penyakit menular
8. Pelayanan Resiko Tinggi 8. Pasien Napi, korban dan tersangka tindak pidana
RM 09.8
PRAKTEK PROFESI NERS No. RM:
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Nama: ........................................................
Tgl Lahir: ............/........................../................
Umurhr/bln/th *
NAMA &
PARAF
NADI ** INTAKE OUTPUT RJP *
SPO2
SHOCK
& EKG OBAT / CAIRAN /
DC
PUPIL
BAK / BAB Lain OKSIGEN / ETT /
GCS
TD S RR
CVP
JAM ADA/ Oral / NGT/
HR / Muntah / lain Ya Tidak
TDK Infus
NGT *** LAIN-LAIN
ATS adalah Australian Triage Scale, suatu penilaian triase melibatkan masalah yang muncul
dan penampilan umum pasien, dan dapat dikombinasikan dengan pengamatan fisiologi yang
bersangkutan. Tanda vital hanya diukur pada triase bila diperlukan untuk memperkirakan urgensi
atau jika waktu cukup. Setiap pasien yang diidentifikasi sebagai ATS kategori 1 dan 2 harus segera
dibawa ke tempat penilaian dan perawatan yang tepat. Di Australia triase dilakukan oleh staff yang
terlatih dan berpengalaman secara khusus.
4. membedakan prediktor dari hasil yang buruk dari data lain yang dikumpulkan
6. mengalokasikan staf untuk pasien, termasuk serah terima singkat (menetapkan kategori
ATS yang sesuai dalam menanggapi hasil penilaian data klinis)
karena pada kategori 3 jalan napas asien bebas tidak ada sumbatan, napas spontan, dapat
berkomunikasi dengan baik, nadi teraba, kulit pasien pucat, akral hangat, GCS 15, nyeri sedang 5
(0-10). Tenang da nada kontak mata, pasien mengeluhkan nyeri dada. Dan pada pasien ada tanda-
tanda yang disebutkan pada kategori 3.
Keadaan umum Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi atau kondisi aseptik pada Alwi japanesa , Asril
selaput organ perut (peritoneum). Lokasi peritonitis bisa terlokasir atau difus dan riwayat atau Zahari , Selfi Renita
lemah, kesadaran
kronik. Rusjadi pola kasus
CM, keluhan nyeri Peritonitis juga menjadi salah satuu penyebab tersering dari akut abdomen, akut abdomen peritonitis akut di bangsal
salah satu kegawatan abdomen yang dapat terjadi karena masalah non bedah. Peritonitis Bedah RSUP Dr. M.
dada sejak 4hari
tersebut disebabkan akibat suatu proses dari luar maupun dalam abdomen. Peritonitis Djamil Padang
yang lalu. Nyeri merupakan suatu kegawatdaruratan yang biasanya disertai dengan bakteremia atau sepsis, http//jurnal.fk.unand.ac.id
peritonitis akut sering dikaitakn dengan perforasi viksus (secondry peritonitis)
dirasakan seperti
intraabdominal, peritonitis peritonitis dikategorikan sebagai primary peritonitis.
terbakar, skala
Tanda gejala
nyeri 5 (0-10, nyeri
Patogen
dirasakan saat
Terdpat banyak patogen yang menyebabkan peritonitis yaitu bakteri gram negatif, bakteri
beraktifitas dan gram positif, bakteri anaerob, dan fungsi.
berkurang saat Pelforaasi peritonitis akut
istirahat Peradangan pada tratus gastrointesnital yang mengalami pelforasi, iskemik intesnatal,
peradangan panggul yang pelforasi dapat menyebabkan peritonitisyang bersikap akut.
Pasca traumatis peritonitis
Trauma pada abdomen baik luka maupun akibat pukulan benda tumpul maupun tusukan
benda tajam dapat menyebabkan peradangan pada organ abdomen
Memberikan Keterolac adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan obat ini serinng https://ejournal3.undip.ac.id
terapi injeksi : digunakan setalah oprasi atau prosedur medis yang bisa menyebabkan nyer, keterolac https://core.ac.uk
keterolac meruapakan oabat golongan antiinflmasi nonstroid (OAINS) yang memiliki bentuk sediaan
Cefriaxone tablet atau suntik.
ranitidine Cefriaxone merupakan obat antibiotik golongan sefalosporin yang bekerja dengan
cara mengahambat pertumbuhan bakteri atau membenuh bakteri.
Mengobservasi Monitoring tanda-tanda vital diperlukan untuk memantau keadaan umum pasien dan melihat Makani (2017)
tanda-tanda kefektifitasan dari pemberian diuretic serta mencegah adanya hipotensi sebagai efek samping Pola penggunaan Furosemid
vital dari pemberian diuretic. dan perubahan elektrolit pada
tekanan darah pasien gagal jantung di Rumah
100/60 mmHg, Sakit X Yogyakarta
nadi
100/menit,
pernapasan
211x/menit,
suhu
tubuh 36,9°C
Perumusan diagnosa Diagnosa yang muncul pertama yaitu nyeri akut, berdasarkan SDKI nyeri akut merupakan 1. SDKI, DPP & PPNI (2016).
keperawatan : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau Standar Diagnosis
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang Keperawatan Indonesia:
- Nyeri akut
definisi dan indikator
berlangsung kurang dari 3 bulan.
diagnostik (Edisi 1). Jakarta:
Penyebab nyeri akut ini bisa berdasarkan: DPP PPNI
Intervensi keperawatan yang dapat diambil salah satunya yaitu manajemen nyeri:
1. Observasi
2. Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
3. Edukasi