Anda di halaman 1dari 1

ELISYA KHARUNIAWATI

kaji tingkat kemampuan ADL,


ADL 22020117220130
kaji penyebab ketidakmampuan ADL

kaji adanya anemia dan perdarahan Sirkulasi

kaji mual muntah, nyeri abdomen,


Nutrisi dan cairan
anoreksia, mukosa
tumor ganas pada indung telur yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50-70 tahun,
Pengkajian dapat menyebar ke bagian panggul dan perut melalui sistem getah bening,
kaji riwayat menstruasi, melahirkan,
hubungan seksual, kaji riwayat penyakit keluarga
reproduksi dan seksualitas (Hamilton, 2016) dapat menyebar ke hati dan paru-paru melalui sistem pembuluh darah (Wingo dalam Nurarif, 2016)
DEFINISI
kaji nyeri secara komprehensif aman nyaman 65-70% keganasan ovarium merupakan kanker sel epitel,
yang biasanya terdeteksi setelah terjadi penyebaran intraperitoneal luas.
kaji persepsi klien terhadap kondisi saat ini konsep diri penyebaran terdekkat adalah di tuba fallopii dan uterus (Heffner & Schust, 2005)

kaji kemampuan klien menemukan perawatan,


informasi kesehatan Nuliparitas (tidak pernah melahirkan)
persepsi sehatsakit, dukungan perawatan

Menarche awal (haid pertama di usia terlalu muda)


Ia. pertumbuhan terbatas pada satu ovarium, tidak ada ascites yang Menopause terlambat (berhenti haid di usia terlalu tua)
Faktor Risiko
berisi sel ganas, tidak ada pertumbuhan di permukaan luar, kapsul utuh
(Schorge, 2008)
Peningkatan usia
Ib.Pertumbuhan tumor terbatas pada kedua ovarium, cairan ascites
tidak mengandung sel-sel ganas, tidak ada pertumbuhan KANKER OVARIUM adanya riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium dan
STADIUM I
tumor pada permukaan luar tumor, kapsul utuh kanker payudara akan meningkatkan risiko terkena
Riwayat keluarga
kanker ovarium sebanyak 3 kali lipat, diturunkan secara
Ic. Tumor pada stadium Ia atau Ib tetapi dengan pertumbuhan genetik berhubungan dengan mutasi dari gen.
tumor pada permukaan luar dari satu atau kedua atau kapsul pecah atau
airan ascites atau cairan bilasan peritoneum mengandung sel-sel ganas
pembesaran abdomen/kembung
IIa. Penyebaran dan atau metastasis ke uterus dan atau tuba fallopi
nyeri abdomen/pelvis
IIb. Penyebaran tumor ke organ pelvis lainnya
peningkatan frekuensi berkemih/
STADIUM II Gejala klinis urgensi berkemih (rasa ingin berkemih)
IIc. Tumor dengan stadium IIa atau IIb, tetapi dengan pertumbuhan tumor
(Clarke, 2009)
pada pemukaan luar dari satu atau kedua ovarium atau kapsul pecah atau menurunnya nafsu makan, rasa penuh di lambung
(Baron et al, 2005)
airan ascites atau cairan bilasan peritoneum mengandung sel-sel ganas Stadium kanker
(FIGO dalam teraba massa di daerah abdomen/pelvis,
IIIa. Secara makroskopis terbatas pada pelvis dan tidak ada Nurarif, 2016) biasanya memiliki karakteristik solid
pembesaran kelenjar limfe, tetapi pemeriksaan histologi Pathway
menunjukkan penyebaran ke permukaaan peritoneum abdominal (Nurarif, 2016) ascites
IIIb. Tumor pada satu atau dua ovarium dengan penyebaran
di permukaan peritoneum berdiameter <2 cm didukung STADIUM III
pemeriksaan histologi, tidak ada penyebaran kelenjar limfe

IIIc. terdapat penyebaran pada peritoneum abdominal


dengan diameter >2 cm, menyebar ke kelenjar limfe
retroperitoneal atau inguinal atau keduanya

Pertumbuhan tumor meliputi satu atau kedua ovarium dengan metastase jauh.
bila terdapat efusi pleura, harus ditemukan sel-sel ganas pada STADIUM IV
pemeriksaan sitologi, metastasis pada parenkim liver

darah lengkap

kimia darah
Laboratorium
CA 125: protein yang ditemukan pada
permukaan sel kanker ovarium, abnormal tinggi
Pemeriksaan penunjang
USG Abdomen (Sarwono, 2011)
CT Scan atau MRI perut

Biopsi: mengangkat contoh jaringan untuk pengujian

Anda mungkin juga menyukai