Oleh
Oleh :
ii
ABSTRAK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)
BINA HUSADA PALEMBANG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Skripsi, Juli 2019
iii
ABSTRACT
BINA HUSADA COLLEGE OF HEALTH SCIENCES
NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM
Student Thesis, July 2019
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul:
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT
DEPRESIN PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISADI RUMAH
SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN 2019
Oleh :
Pembimbing
Mengetahui,
Plt. Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan-Ners
v
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA
PALEMBANG
Ketua Penguji
Penguji I
Penguji II
vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS
vii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan Rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang
Motto :
“Tidak Penting Seberapa Lambat Kita Melaju,
Selagi Kita Tidak Berhenti”
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
keluarga terhadap tingkat depresi pada pasien chronic kidney disease (CKD) yang
menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang 2019”
dapat diselesaikan.
dan tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan
ini, kami mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang
1. Dr. dr. Chairil Zaman, M.Sc. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
2. Kardewi, S.Kep., Ners., M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
kesabaran yang telah diberikan kepada peneliti sejak awal pembuatan skripsi,
4. Hili Aulianah, S.Kep., Ners., M.Kes selaku Penguji I yang bersedia menjadi
ix
6. Sahabat-sahabatku Putra Suwarda Tama, Yoga Adi Pratama, M. Chaidir Ali
7. Semua pihak dan rekan-rekan yang tak lelah memberikan semangat untuk
Namun, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu, saran dan masukan
sangat kami harapkan agar kami menjadi lebih baik lagi di kemudian hari.
Peneliti
x
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.3 Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
1.4.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 6
1.4.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
1.5.1 Bagi Rumah Sakit ................................................................................. 7
1.5.2 Bagi STIK Bina Husada ....................................................................... 7
1.5.3 Bagi Peneliti ......................................................................................... 7
1.6 Ruang Lingkup ..................................................................................... 8
xi
2.2.1 Definisi Depresi .................................................................................... 15
2.2.2 Teori Tentang Depresi .......................................................................... 16
2.2.3 Etiologi Depresi .................................................................................... 18
2.2.4 Gejala – gejala depresi .......................................................................... 19
2.2.5 Macam – macam depresi ...................................................................... 19
2.2.6 Tingkatan Depresi................................................................................. 20
2.2.7 Penatalaksanaan Depresi ...................................................................... 22
2.3 Konsep Gagal Ginjal Kronik ................................................................ 23
2.3.1 Definisi Gagal Ginjal Kronik ............................................................... 23
2.3.2 Anatomi Fisiologi ................................................................................. 24
2.3.3 Etiologi ................................................................................................. 26
2.3.4 Patofisiologi .......................................................................................... 28
2.3.5 Klasifikasi ............................................................................................. 29
2.3.6 Manifestasi Klinis ................................................................................. 32
2.3.7 Penatalaksanaan Medis ......................................................................... 34
2.3.8 Pemeriksaan Diagnostik ....................................................................... 36
2.4 Konsep Dasar Hemodialisa .................................................................. 38
2.4.1 Definisi Hemodialisa ............................................................................ 38
2.4.2 Indikasi dan Kontra indikasi ................................................................. 39
2.4.3 Prinsip Hemodialisa.............................................................................. 40
2.4.4 Prosedur Hemodialisa ........................................................................... 41
2.4.5 Komplikasi ........................................................................................... 42
2.5 Penelitian Terkait .................................................................................. 43
2.6 Kerangka Teori ..................................................................................... 44
xii
3.9.2 Analisa Bivariat .................................................................................... 55
3.10 Etika Penelitian ..................................................................................... 56
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR BAGAN
Halaman
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
hemodialisa, orang yang hidup dalam lingkungan yang supportif dengan adanya
perhatian, kasih sayang, motivasi kondisinya akan jauh lebih baik dari mereka
yang tidak memilikinya. Keluarga menjadi bagian terpenting dalam sistem sosial
berkaitan dengan alam perasaan yang sedih, termasuk perubahan pada pola tidur
dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tidak
cairan dalam tubuh, menjaga level elektrolit seperti sodium, potasium dan fosfat
tetap stabil, serta memproduksi hormon dan enzim yang membantu dalam
1
2
mengendalikan tekanan darah, membuat sel darah merah dan menjaga tulang
Gagal ginjal terjadi jika ginjal tidak mampu dalam mengangkut sampah
metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan yang biasanya
elektrolit, serta asam basa. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan
merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan
hemodialisa Rumah Sakit Tentara dr. Soejono Magelang pada tahun 2017
menunjukkan nilai yang signifikan sebesar 0,000 (p>0,05) yang artinya adanya
hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien yang menjalani
Ginjal Kronis merupakan penyebab kematian ke-27 di dunia tahun 1990 dan
meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010. Lebih dari 2 juta penduduk di
3
RI, 2018).
Penyakit gagal ginjal kronik di Indonesia mencapai 2.0% dan meningkat menjadi
3.8% pada tahun 2018. Daerah yang mengalami angka tertinggi di indonesia
adalah Kalimatan Utara mencapai 2.0% pada tahun 2013 dan mengalami
peningktan menjadi 6.4% pada tahun 2018. Daerah yang mengalami angka
kejadian paling sedikit di Indonesia pada tahun 2013 diantranya adalah Nusa
Belitung, Sumatera Selatan dan Riau mencapai 1.0%. daerah yang mengalami
angka kejadian paling sedikit di indonesia adalah Sulawesi Barat yang mencapai
2.0% pada tahun 2013 dan mengalami penurunan angka kejadian menjadi 1.8%
pada tahun 2018. Di Sumatera Selatan sendiri Pada tahun 2013 mencapai 1.0%
dan mengalami peningkatan menjadi 2.3% pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018).
dapatkan pasien mengatakan bahwa saat awal terdiagnosa penyakit gagal ginjal
kronik dirinya merasa sangat terbebani karena dirinya berfikir terapi yang harus
ia jalani akan memerlukan biaya yang tidak sedikit, tetapi dengan adanya
dukungan dari pihak keluarga yang meyakinkan dirinya dan bisa sampai di
kondisi saat ini. Lalu ada juga pasien yang mengatakan bahwa saat pertama
4
tetapi dengan adanya saran dan support dari keluarga dirinya merasa lebih tenang
Medical Record Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Kota Palembang bahwa pada
tahun 2016 terdapat 125 pasien yang mengalami penyakit Chronic Kidney
Disease (CKD), pada tahun 2017 terjadi peningkatan pasien gagal ginjal kronik
menjadi 147 pasien. Pada tahun 2018 terdapat peningkatan yang begitu
signifikan menjadi 335 pasien, pada awal januari sampai akhir bulan maret
Tahun 2019 tercatat ada 183 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
artinya adanya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien
terapi hemodialisa.
pasien chronic kidney disease (CKD) yang menjalani terapi hemodialisa di RSI
berkaitan dengan alam perasaan yang sedih, termasuk perubahan pada pola tidur
dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tidak
berdaya. Chronic Kidney Disease (CKD) yaitu penyakit ginjal tahap akhir
pasien chronic kidney disease (CKD) yang menjalani terapi hemodialisa di RSI
pasien chronic kidney disease (CKD) yang menjalani terapi hemodialisa di RSI
sumber informasi dalam proses pengembangan belajar dalam teori dan praktik
khususnya tingkat depresi pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa.
8
Penelitian ini dilakukan di RSI Siti Khadijah Palembang pada tanggal 4-11 Juli
2019. Populasi pada penelitian ini adalah pasien chronic kidney disease (CKD)
TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena
hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri,
atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
1) Patrlineal adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah
ayah.
9
10
sedarah istri.
saudara suami.
yakni:
1. inti, yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak.
2. Keluarga konjugal, yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan
3. Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis
1) Fungsi biologis:
a. Meneruskan keturunan
2) Fungsi psikologis:
3) Fungsi sosialisasi:
perkembangan anak
4) Fungsi ekonomi:
keluarga
kebutuhan keluarga
5) Fungsi pendidikan:
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
dukungan sosial yang dirasakan oleh anggota keluarga ada atau dapat diakses
datang dari dalam dukungan sosial keluarga, seperti dukungan pasangan atau
dukungan sibling atau dari luar dukungan sosial keluarga, yaitu dukungan
sebagai berikut:
terhadap emosi.
keterlibatan yang diberikan oleh keluarga dan teman kepada klien untuk
yang memiliki dua elemen dasar diantaranya adalah persepsi bahwa ada
sedang dihadapi.
anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya serta bunuh diri
(Lestari, T. 2015).
16
yang sangat nyata sesudah bekerja sedikit saja, dan berkurangnya aktivitas.
ditandai muram, sedih, loyo, karena tekanan jiwa, keadaan merosotnya hal-hal
1. Teori biologis
disregulasi asetilkolin.
2. Pandangan psikodinamika
Studi psikologi tentang depresi dimulai oleh freud dan karl Abraham.
kehilangan.
3. Prespektif behavioral
17
yaitu:
menyenagkan.
rendah.
kurang.
4. Perspektif kognitif
Dasar teori ini adalah adanya ide bahwa pengalaman yang sama
perspektif kognitif ini muncul model distorsi dari Beck dia menyatakan
depan.
buatan di bagi menjadi faktor biologi, faktor genetik dan faktor psikososial.
a. Faktor Biologi
dalam darah urine dan cairan serebrospinal pada pasien gangguan mood.
b. Faktor Genetik
umum.
c. Faktor psikososial
Penyebab defresi salah satunya ialah kehilangan objek yang di cintai. Ada
Orang dengan gangguan depresi tidak selalu memiliki gejala yang sama
(Manurung, N. 2016).
menyenangkan.
Adanya tanda berupa waktu yang lama (dua tahun atau lebih) tidak
nyaman.
depresi ini:
dan delusi.
ada cahaya matahari. Depresi ini secara umum akan menghiang selama
musim gugur dan musim semi. SAD biasanya diberi perlakuan berupa
terapi cahaya.
sedang, dan berat terletak pada penilaian klinis yang kompleks yng meliputi
1. Depresi ringan
a. Sekurang kurangnya harus ada dua dari gejala – gejala utama depesi.
minggu.
2. Depresi sedang
a. Sekurang – kurangnya ada dua dari gejala utama dari deresi ringan.
b. Dan sekurang – kurangnya tiga dan sebaik – baiknya ada empat dari
gejala lain.
3. Depresi berat
c. Bila ada gejala penting yang jelas, maka pasien tidak mau atau tidak
sosial.
22
perasaan.
2. Psikotik Suportif
3. Psikotrapi kelompok
kelompok.
4. Latihan relaksasi
5. Terapi prilaku
laku maladaptive.
23
disebut dengan Chronic Kidney Disease (CKD) adalah kerusakan faal ginjal
yang hampir selalu tak dapat pulih dan dapat disebabkan berbagai hal. Istilah
uremia telah dipakai sebagai nama keadaan ini selama lebih dari satu abad,
walaupun sekarang kita sadari bahwa gejala gagal ginjal kronik tidak
(PGK) yaitu penyakit ginjal tahap akhir dimana kemampuan tubuh gagal
cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen
lain dalam darah). Gagal ginjal kronis terjadi bila ginjal sudah tidak mampu
pemulihan fungsi tidak dimulai. Pada kebanyakan individu transisi dari sehat
ke status kronis atau penyakit yang menetap sangat lamban dan menunggu
Perbedaan kata kronis disini dibanding dengan akut adalah kronologis waktu
24
dan tingkat fisiologis filtrasi. Dijelaskan bahwa gagal ginjal kronis merupakan
https://www.google.com/amp/alamipedia.com/anatomi-fisiologi-ginjal-
gambar-menarik/amp/
1. Mengatur volume air (cairan dalam tubuh). Kelebihan air dalam tubuh
akan dieksresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam
25
posfat).
perubahan pH darah.
(pestisida).
2.3.3 Etiologi
1. Diabetus mellitus
2. Glumerulonefritis kronis
3. Pielonefritis
7. Gangguan vaskuler
8. Lesi herediter
kronik adalah:
sistemik)
27
tubulus ginjal)
7) Netropati toksik
dinding arteri.
penyebab utama gagal ginjal kronik, terutama pada populasi bukan orang
kulit putih.
sitemik).
7) Nefropati toksik.
2.3.4 Patofisiologi
Secara ringkas patofisiologi gagal ginjal kronis dimulai pada fase awal
sisa masih bervariasi dan bergantung pada bagian ginjal yang sakit. Sampai
fungsi ginjal turun kurang dari 25% normal, manifestasi klinis gagal ginjal
kronik mugkin minimal karena nefron-nefron sisa yang sehat mengambil alih
29
Seiring dengan makin banyaknya nefron yang mati, maka nefron yang
rusak dan akhirnya mati. Sebagian dari siklus kematian ini tampaknya
pembentukan jaringan parut dan aliran darah akan berkurang. Pelepasan renin
sebagai respon dari kerusakan nefron dan secara progresif fungsi ginjal
2.3.5 Klasifikasi
a. Stadium I
yang paling ringan, faal ginjal masih baik. Pada tahap ini penderita belum
30
dalam batas normal. Selama tahap ini kreatinin serum dan kadar BUN
memberikan beban kerja yang berat, seperti tes pemekatan kemih yang
b. Stadium II
Insufiensi ginjal (faal ginjal antara 20%-50%). Pada tahap ini penderita
ke tahap yang lebih berat. Pada tahap ini lebih dari 75% jaringan yang
berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru mulai meningkat diatas batas
melebihi kadar normal. Poliuria akibat gagal ginjal biasanya lebih besar
anemia pada gagal ginjal dengan faal ginjal diantara 5%-25%. Faal ginjal
c. Stadium III
Uremi gagal ginjal (faal ginjal kurang dari 10%). Semua gejala sudah
jelas dan penderita masuk dalam keadaan tak dapat melakukan tugas
mual, muntah, nafsu makan berkurang, sesak nafas, pusing, sakit kepala,
90% dari masa nefron telah hancur. Nilai GFR-nya 10% dari keadaan
Pada keadaan ini kreatinin serum dan kadar BUN akan meningkat dengan
penderita mulai merasakan gejala yang cukup parah karena ginjal tidak
dalam tubuh. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita pasti akan
32
gejala klinis pada gagal ginjal kronis dikarenakan gangguan yang bersifat
vasomotor. Berikut ini adalah tanda gejala yang ditunjukkan oleh gagal ginjal
kronis:
2) Kardiovaskuler
33
3) Respiratory system
Biasanya terjadi edema pulmonal, nyeri pleura, friction rub dan efusi
pleura, crackles, spuntum yang kental, uremic pleuritis, dan uremic lung,
4) Gastrointestinal
vomiting.
5) Integumen
6) Neurologis
lengan, dan kaki. Selain itu, juga adanya kram pada otot dan refleks
7) Endokrin
8) Hematopoitiec
9) Muskuloskeletal
Nyeri pada sendi dan tulang, demineralisasi tulang, fraktur patologis, dan
ginjal yang rusak sangat sulit untuk dilakukan pengembalian, maka tujuan
Lakukan perawat oral hygiene melalui sikat gigi dengan bulu sikat yang
nyaman di mulut.
sesuai dengan anjuran diet. Beri dukunan intake tinggi kalori, rendah
crackles pada auskultasi paru.selain itu juga, status hidrasi bisa dilihat
36
dari keringat berlebih pada aksila, lidah yang kering, hipertensi, dan
edema perifer.
9) Latih klien napas dalam dan batuk efektif untuk mencegah terjadinya
10) Jaga kondisi septik dan aseptik setiap prosedur perawatan (pada
15) Laporkan segera jika ditemui tanda-tanda perikarditis (friction rub dan
nyeri dada).
sebagai berikut:
1. Urin
37
Volume: biasanya kurang dari 400ml/24 jam atau tak ada (anuria)
Natrium: lebih besar dari 40mEq/L karena ginjal tidak mampu me-
reabsorbsi natrium
2. Darah
Kalium: meningkat
Magnesium: meningkat
38
Kalsium: menurun
Protein: menurun
ekstravaskular, masa
atau filtrasi. Hemodialisis adalah suatu metode terapi dialisis yang digunakan
untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh ketika secara
Hemdialisa dapat dilakukan pada saat toksin atau zat racun harus segera
39
dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea,
kreatin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semi permeable sebagai
pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi proses
gagal ginjal untuk menghilangkan sisa toksik, kelebihan cairan dan untuk
semi permeable sebagai pemisah antara darah dan cairan diaksat yang sengaja
1) Pasien yang memerlukan hemodialisa adalah pasien GGK dan GGA untuk
sementara sampai fungsi ginjalnya pulih (laju filtrasi glomerulus <5 ml).
terdapat indikasi:
b. Asidosis
d. Kadar ureum / kreatinin tinggi dalam darah (ureum > 200 mg%,
e. Kelebihan cairan
Pada Muttaqin & Sari (2014), menjelaskan bahwa ada tiga prinsip
Menurut Wijaya & Putri (2013), Ada 3 unsur penting untuk sirkuit HD :
a. Sirkuit darah
Dari klien mengalir darah dari jarum/kanul arteri dengan pompa darah
jarum arteri.
Sirkuit darah punya 3 monitor: tekanan arteri, tekanan vena dan detektor
gelembung udara.
Air bersih, bebas dari elektrolit, mikroorganisme atau bahkan asing lain
K+ : 0 – 4,0 meq/l
Cl- : 90 – 112
Acetat/bicarbonat : 33 – 45
2.4.5 Komplikasi
dalam pelasanaan hemodialisa yang sering terjadi pada saat dilakukan terapi
adalah:
1. Hipotensi
2. Kram otot
4. Sakit kepala
5. Sakit dada
6. Gatal-gatal
8. Kejang
43
menunjukkan bahwa 50% pasien menderita depresi ringan dan 50% pasien
nilai signifikansi sebesar 0,010 dan nilai koefisien korelasi sebesar -0,462. Hal ini
keluarga yang didapatkan pasien maka semakin rendah tingkat depresi pasien
tersebut.
Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani
depresi ringan dan depresi sedang (40%). Dilihat dari tidak adanya dukungan
keluarga. Hasil uji Spearman Test dari hasil analisis diperoleh p=0,020<α=0,05,
depresi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di Rumah
Stadium I
Stadium II
Stadium III
Hemodialisa
METODE PENELITIAN
45
46
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2
n = Jumlah sampel
maka berdasarkan rumus diatas jumlah sampel yang akan diteliti adalah :
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2
183
𝑛=
1 + 183 (0,1)2
183
𝑛
1 + 183 (0,01)
183
𝑛
1 + 1.83
183
𝑛=
2.83
a. Gangguan kesadaran
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep
tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep
tinjauan pustaka atau kalau boleh dikatakan oleh penulis merupakan ringkasan
dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang diteliti
(Setiadi, 2013).
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan variabel terikat.
Untuk lebih jelasnya digambarkan dalam bentuk skema kerangka konsep sebagai
berikut.
Tabel 3.1
Definisi Operasional
seseorang skor:
pengalaman 2013)
subjektif
adanya
penderitaan
berat
tugas-tugas 2012)
dukungan nilai
(16.92)
(Riwidikdo,
2012)
informasi 2012)
(16.78)
(Riwidikdo,
2012)
positif dukungan
perhatian 2012)
merasa (Riwidikdo,
nyaman, 2012)
dicintai dan
diperhatika
3.6 Hipotesis
emosional dengan tingkat depresi pada pasien chronic kidney disease (CKD) yang
a. Data primer
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh Rumah Sakit Islam Siti
Khadijah Palembang. Yaitu data jumlah pasien penyakit gagal ginjal yang
1. Tahap Persiapan
53
c. Setelah surat atau izin dari rumah sakit, peneliti mendatangi kembali
2. Tahap Pelaksanaan
kesehatan rumah sakit maupun melihat data rekam medik pasien CKD
responden.
memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah
1. Editing (Memeriksa)
pengumpul data.
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati
yang sudah di-entry dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara
macam paket program yang dapat digunakan untuk pemrosesan data dengan
program yang sudah umum digunakan untuk entry data adalah paket
Pembersihan data, lihat variabel apakah data sudah benar atau belum.
yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut
5. Mengeluarkan informasi
tersebut di gunakan uji statistik Chi Squere dengan batasan kemaknaan 0,05 <
Apabila nilai P , 0,05 maka hasil perhitungan statistic bermakna dan apabila nilai
56
P > 0,05 maka hasil perhitungan statistic tidak bermakna. (Notoatmodjo, 2010).
Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Depresi pada Pasien CKD yang Menjalani
Rumah Sakit Islma Siti Khadijah Palembang sebagai tempat penelitian melalui
(Hidayat, 2011):
1. Informed Consent
2. Anonymity
3. Confidentiality
penelitian.
BAB IV
secara definitif pada tanggal 28 Februari 1980 dengan fasilitas rawat jalan:
Poli Umum, Poli Gigi, BKIA dan Rumah Obat. Namun, pada tahun 1983 RS
ini telah mempunyai fasilitas rawat inap dengan 61 tempat tidur, pada tahun
1987 jumlah tempat tidur ditinggkatkan lagi menjadi 120 tempat tidur.
ditinggkatkan menjadi 170 tempat tidur dan pada tahun 2009 ditambah lagi
baru lahir, membimbing dan membantu pasien sholat wajib, mendampingi dan
57
58
Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang ini Bertipe C dengan kapasitas
200 tempat tidur, dengan luas tanah 81.879m², dengan luas bangunan 5130.53
4.1.3 Visi, Misi, Dan Motto Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Adapun visi, misi, motto dan tujuan Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
4.1.3.1 Visi
4.1.3.2 Misi
setinggi-tingginya.
mutakhir.
59
pelayanan.
4.1.3.3 Motto
Bekerja sebagai ibadah, ridho dalam pelayanan.
deskriptif dengan sampel terdiri dari pasien penyakit Chronic Kidney Disease
(CKD) yang menjalani terapi hemodialisa yang berada di Rumah Sakit Islam
Siti Khadijah Palembang Tahun 2019, yang berjumlah 65 orang. Analisis ini
depresi terhadap tingkat depresi pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD)
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Pada Responden Di Ruang
Hemodialisa Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang 2019
No. Tingkat Depresi Frekuensi Presentasi (%)
1. Ringan 45 69,2
2. Sedang 15 23,1
3. Berat 5 7,7
Jumlah 65 100
depresi sebagian besar tingkat depresi ringan sebanyak 45 orang (69,2%) dari
65 responden.
berikut:
61
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Dukungan Instrumental Pada Responden Di Ruang
Hemodialisa Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang 2019
No. Dukungan Instrumental Frekuensi Presentasi (%)
1. Baik 46 70,8
Jumlah 65 100
berikut:
62
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Dukungan Informasional Pada Responden Di Ruang
Hemodialisa Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang 2019
No. Dukungan Informasional Frekuensi Presentasi (%)
1. Baik 45 69,2
Jumlah 65 100
berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian Pada Responden Di Ruang
Hemodialisa Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang 2019
No. Dukungan Penilaian Frekuensi Presentasi (%)
63
1. Baik 33 50,8
Jumlah 65 100
berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional Pada Responden Di Ruang
Hemodialisa Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang 2019
No. Dukungan Emosional Frekuensi Presentasi (%)
1. Baik 33 50,8
Jumlah 65 100
64
Dari hasil bivariat yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi-
Tabel 4.6
Hubungan Dukungan Instrumental dengan Tingkat Depresi
pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Tahun 2019
Tingkat Depresi
Dukungan Jumlah p-
No Ringan Sedang Berat
Instrumental value
N % n % N % n %
(4,3%) yang mengalami tingkat depresi sedang dan 1 responden (2,2%) yang
depresi sedang dan terdapat 4 responden (21,1%) yang mengalami tingkat depresi
berat.
Dengan demikian p-value lebih kecil dari alpha 5% (0,05) sehingga Ha diterima dan
Ho ditolak yang artinya ada hubungan yang bermakna antara dukungan instrumental
dengan tingkat depresi pada pasien chronic kidney disease (CKD) di Rumah Sakit
Dari hasil bivariat yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi-
Tabel 4.7
Hubungan Dukungan Informasi dengan Tingkat Depresi
pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Tahun 2019
n % n % n % n %
(8,9%) yang mengalami tingkat depresi sedang dan 1 responden (2,2%) yang
sedang dan terdapat 4 responden (20,0%) yang mengalami tingkat depresi berat.
Dengan demikian p-value lebih kecil dari alpha 5% (0,05) sehingga Ha diterima dan
Ho ditolak yang artinya ada hubungan yang bermakna antara dukungan informasi
dengan tingkat depresi pada pasien chronic kidney disease (CKD) di Rumah Sakit
Dari hasil bivariat yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi-
Tabel 4.8
Hubungan Dukungan Penilaian dengan Tingkat Depresi
pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Tahun 2019
Tingkat Depresi
Dukungan Jumlah p-
No Ringan Sedang Berat
Penilaian value
n % n % N % n %
terdapat 33 responden (100%) yang mengalami tingkat depresi ringan, tidak ada
responden (0%) yang mengalami tingkat depresi sedang dan tingkat depresi berat.
Dengan demikian p-value lebih kecil dari alpha 5% (0,05) sehingga Ha diterima dan
Ho ditolak yang artinya ada hubungan yang bermakna antara dukungan penilaian
dengan tingkat depresi pada pasien chronic kidney disease (CKD) di Rumah Sakit
Dari hasil bivariat yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi-
Tabel 4.9
Hubungan Dukungan Emosional dengan Tingkat Depresi
pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Tahun 2019
Tingkat Depresi
Dukungan Jumlah p-
No Ringan Sedang Berat
Emosional value
n % N % N % n %
(3,0%) yang mengalami tingkat depresi sedang dan tidak ada responden (0,0%) yang
depresi sedang dan terdapat 5 responden (15,6%) yang mengalami tingkat depresi
berat.
Dengan demikian p-value lebih kecil dari alpha 5% (0,05) sehingga Ha diterima dan
Ho ditolak yang artinya ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional
dengan tingkat depresi pada pasien chronic kidney disease (CKD) di Rumah Sakit
mengalami CKD yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Islam Siti
besar berupa tingkat depresi ringan sebanyak 45 responden (69,2%), depresi tingkat
(7,7%).
70
berperasaan dan berprilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang secara dominan
muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Depresi ditandai
berkurangnya energi yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang
sangat nyata sesudah bekerja sedikit saja, dan berkurangnya aktivitas. Depresi adalah
keadaan tertekan dan perasaan semangat menurun dengan ditandai muram, sedih,
loyo, karena tekanan jiwa, keadaan merosotnya hal-hal yang berkenaan dengan
semangat hidup.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Darsini, (2016)
yang berjudul “Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal
berpendapat bahwa tingkat depresi pasien penyandang penyakit CKD yang menjalani
terapi hemodialisa sebagian besar ringan dilihat dari semangat pasien ketika saat di
mintai untuk mengisi kuisioner dan mampu menceritakan pengalaman pasien baik
mengalami CKD yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Islam Siti
71
dukungan langsung dan nyata. Dukungan yang diberikan dapat berupa penyediaan
materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang. barang,
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yusselda &
berasumsi bahwa pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisa sudah memiliki
dukungan instrumental yang baik terlihat dari keluarga yang mendukung kesembuhan
pasien dengan mendapingi saat proses hemodialisis berlangsung dan tidak keberatan
mengalami CKD yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Islam Siti
adalah pemberian informasi terkait dengan hal yang dibutuhkan individu. Sebagai
makhluk sosial manusia tidak bisa menghindar dari berhubungan dengan orang lain,
manusia mengikuti sistem komunikasi dan informasi yang ada. Sistem dukungan
informasi mencakup pemberian nasihat, saran serta umpan balik mengenai keadaan
individu. Jenis informasi yang dapat diberikan seperti menolong individu untuk
Diet Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis”
berasumsi bahwa pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisa sudah memiliki
mengalami CKD yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Islam Siti
terhadap gagasan atau perasaan individu dalam meningkatkan harga diri, serta
responden.
74
berasumsi bahwa pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisa sudah memiliki
dukungan penilaian yang baik terlihat dari adanya penilaian terhadap kondisi pasien.
Berkaitan dengan dukungan social keluarga, maka penilaian yang sangat membantu
adalah penilaian yang positif. Bentuk dukungan keluarga yang dapat diberikan
keluarga penderita CKD berupa memberikan pujian kepada pasien atas usaha
mentaati aturan makanan yang di anjurkan dan yang harus dibatasi serta menerima
mengalami CKD yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Islam Siti
dukungan emosional yang dapat diberikan seperti ekspresi empati dan perhatian
terhadap individu. Dukungan tersebut dapat memberikan rasa nyaman, aman, dan
dicintai agar individu dapat menghadapi masalah dengan baik. Dukungan ini sangat
penting diberikan pada individu dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak bisa
Diet Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis”
berasumsi bahwa pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisa sudah memiliki
dukungan emosional yang baik terlihat dari keluarga yang mendukung kesembuhan
dapat membantu dan meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri untuk
responden (4,3%) yang mengalami tingkat depresi sedang dan 1 responden (2,2%)
mengalami tingkat depresi sedang dan terdapat 4 responden (21,1%) yang mengalami
diperoleh nilai p value=0,000 lebih kecil dari alpha 5% (0,05), maka ada Hubungan
antara dukungan instrumental dengan tingkat depresi pada pasien CKD yang
dukungan langsung dan nyata. Dukungan yang diberikan dapat berupa penyediaan
materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang. barang,
Diet Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis”
tingkat depresi terlihat dari keluarga yang mendukung kesembuhan pasien dengan
dengan materi.
responden (8,9%) yang mengalami tingkat depresi sedang dan 1 responden (2,2%)
depresi sedang dan terdapat 4 responden (20,0%) yang mengalami tingkat depresi
value=0,000 lebih kecil dari alpha 5% (0,05), maka ada Hubungan antara dukungan
informasi dengan tingkat depresi pada pasien CKD yang menjalani terapi
hemodialisa.
adalah pemberian informasi terkait dengan hal yang dibutuhkan individu. Sebagai
makhluk sosial manusia tidak bisa menghindar dari berhubungan dengan orang lain,
manusia mengikuti sistem komunikasi dan informasi yang ada. Sistem dukungan
78
informasi mencakup pemberian nasihat, saran serta umpan balik mengenai keadaan
individu. Jenis informasi yang dapat diberikan seperti menolong individu untuk
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yusselda &
kolektor dan desminator informasi melalui usaha keluarga untuk mencari, menyebar,
Dukungan Emosional
tidak ada responden (0%) yang mengalami tingkat depresi sedang dan tingkat depresi
79
depresi ringan, 15 responden (46,9%) mengalami tingkat depresi sedang dan terdapat
Dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p value=0,000 lebih kecil dari
alpha 5% (0,05), maka ada Hubungan antara dukungan penilaian dengan tingkat
terhadap gagasan atau perasaan individu dalam meningkatkan harga diri, serta
Diet Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis”
berpendapat bahwa dukungan keluarga berupa penilaian terjadi bila ada ekspresi
penilaian positif terhadap individu. Dukungan ini dapat berupa memberikan pujian
kepada pasien atas usaha untuk mentaati aturan makanan yang dibatasi dan mentaati
keterbatasannya bahwa dihargai dan diterima, dimana harga diri seseorang dapat
80
gangguan tidak luput dari kesalahan. Dukungan ini mempengaruhi tingkat depresi
diri individu.
responden (3,0%) yang mengalami tingkat depresi sedang dan tidak ada responden
(43,8%) mengalami tingkat depresi sedang dan terdapat 5 responden (15,6%) yang
mengalami tingkat depresi berat dari 65 responden. Dengan menggunakan uji Chi-
Square diperoleh nilai p value=0,000 lebih kecil dari alpha 5% (0,05), maka ada
Hubungan antara dukungan emosional dengan tingkat depresi pada pasien CKD yang
dukungan emosional yang dapat diberikan seperti ekspresi empati dan perhatian
terhadap individu. Dukungan tersebut dapat memberikan rasa nyaman, aman, dan
81
dicintai agar individu dapat menghadapi masalah dengan baik. Dukungan ini sangat
penting diberikan pada individu dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak bisa
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yusselda &
depresi dalam bentuk rasa nyaman, aman, dan merasa dicintai sehingga individu
dapat menghadapi masalah dengan baik serta patuh terhadap program-program medis
terkhusus batasan makanan yg dikonsumsi dan rutin untuk hemodialisa yang diikuti
di dapatkan dari teori teori yang berhubungan dengan variabel penelitian dalam
bentuk skala dukungan keluarga mengingat peneliti masih dalam proses belajar
hasil dari penelitian menurut peneliti yaitu keadaan responden, situasi pada saat
5.1 Simpulan
perawat di Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019,
Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa di RSI Siti Khadijah
Kota Palembang.
tingkat depresi pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani
hemodialisa di RSI Siti Khadijah Kota Palembang karena p value sebesar 0,000
depresi pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa
di RSI Siti Khadijah Kota Palembang karena p value sebesar 0,000 artinya
tingkat depresi pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani
83
84
hemodialisa di RSI Siti Khadijah Kota Palembang karena p value sebesar 0,000
depresi pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa
di RSI Siti Khadijah Kota Palembang karena p value sebesar 0,000 artinya
5.2 Saran
mengenai penyakit gagal ginjal kronis dan terapi hemodialisis, baik dari segi manfaat,
proses, dan dampaknya bagi pasien. Selain melakukan kunjungan atau check up
terhadap pasien, perawat juga dapat berbicara dari hati ke hati dengan pasien,
hemodialisis.
kualitas penelitian yang bersifat ilmiah dengan memperbanyak kuliah umum tentang
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif dan hasil penelitian ini dapat dijadikan
salah satu referensi dan manfaat untuk generasi selanjutnya serta diharapkan dapat
Angraeni, et al,. 2017. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada
Pasien Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di Unit Hemodialisa Rumah Sakit
Tentara Dr. Soedjono Magelang. Jurnal Keperawatan Soedirman, (Online)
Vol. 12, No. 2. (http://jks.fikesunsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/692
diakses 25.03.2019 01:13 WIB)
Darsini. 2016. Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal
Kronis Yang Menjalani Hemoialisa. Jurnal Ilmu Kesehatan, (Online) Vol. 4
No. 2. (http://www.ejurnaladhkdr.com/index.php/jik/article/view/83 diakses
25.03.2019 09:10 WIB)
Gusti, S, A. 2013. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta. Cv Trans Info
Media.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Pusat Data dan Informasi. Jakarta Selatan.
Indonesia. (Online), (www.depkes.go.id diakses 24.04.2019 22.23 WIB)
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Cegah dan Kendalikan Penyakit Ginjal dengan
Cerdik dan Patuh. (Online), (http://www.depkes.go.id/article/print/1803070000
7/cegah-dan-kendalikan-penyakit-ginjal-dengan-cerdik-dab-patuh.html di akses
18.05.2019 22:05 WIB)
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Riskesdas 2018.
(Online), (www.depkes.go.id diakses 18.05.2019 20:21 WIB)
---------------- 2018. Keperawatan Medikal Bedah Konsep, Mind Mapping Dan Nanda
Nic Noc, Jakarta. Cv. Trans Info Medika.
Rendy, M, C. & Margareth, TH. 2014. Asuhan Keperawatan Medical Bedah Dan
Penyakit Dalam, Yogyakarta. Nuha Medika.
Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan: Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam
Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS), Yogyakarta. Nuha
Medika.
Setiadi. 2013. Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan – Edisi Kedua.
Yogyakarta: Graha Ilmu.