Anda di halaman 1dari 186

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP

CHIELDBEARING FAMILY

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga


Matakuliah Blok 3.4 Lansia dan Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu: Ns. Rizki Erwanto, S.Kep., Ns., Sp. Kep.Kom.

Disusun Oleh Kelompok 2


AULIA SANTRI : 15130093
DIAN MARCELINA KAU : 15130098
NI PUTU AYU WAHYUNINGSIH : 15130104
ARWAN WIJAYA : 15130109
FITRYANI : 15130112
ANNIVA : 15130118
DEWA PUTU HENDRIGUNA : 15130121
FENI MARDATILA NGANGUN : 15130127
ADE RINA DIANA YUDHA : 15130130

KELAS A12.3

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Asuhan
Keperawatan Keluarga Tahap II”.
Penulis menyadari bahwa dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik langsung
maupun tidak langsung yang telah mendukung proses penulisan makalah ini sehingga
mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada
1. Bapak Ns. Thomas Aquino Erjinyuare Amigo, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom. selaku
koordinator matakuliah Blok 3.4 Lansia dan keperawatan Keluarga
2. Bapak Ns. Rizki Erwanto, S.Kep., Ns., Sp. Kep. Kom.
3. Semua pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, sehingga saran-
saran untuk perbaikan dan penyempurnaan senantiasa diharapkan.Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi pedoman atau dokumen hidup (living document)
yang dapat berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
BAB II TINJAUAN TEORI
1. Pengerian Keluarga
2. Tahap Perkembangan Keluarga
a. Pengertian
b. Tugas Perkembangan
c. Masalah yang dapat muncul pada tahap perkembangan
3. Tugas dan Fungsi Keluarga
4. Asuhan Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan Keluarga
c. Prioritas keperawatan Keluarga
d. Planning
e. Implementasi
f. Evaluasi

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOLAAN


BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam
meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Masalah kesehatan yang dialami
oleh sebuah keluarga dapat mempengaruhi sistem keluarga tersebut dan
mempengaruhi komunitas setempat, bahkan komunitas global. Sehingga dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua
keuntungan. Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan
peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang
harus mendapatkan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam
tahap perkembangan keluarga. Misalnya Tumbuh kembang keluarga Tahap II
Childbearing Family .
Tahapan perkembangan tahap II atau keluarga dengan kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai berusia 30 bulan Pada keluarga tahap ini perlu
diberikan asuhan keperawatan keluarga karena pada tahap ini rentan terhadap
masalah kesehatan.
Di Indonesia angka pernikahan usia muda sangat tinggi dan mendapat
perhatian dari pemerintah. Perkawinan dini di Indonesia tercatat sangat banyak,
yakni 34,5% dari total perkawinan di seluruh Indonesia yang berjumlah antara 2-
2.5 juta pasangan setiap tahunnya, (www.Kpai.go.id di unduh pada 6 Juli 2012).
Pada tahun 2009 presentase pernikahan usia muda mencapai 41,33 % dan
mengalami kenaikan sebesar 50% pada tahun 2010 (Riskesdas, 2010). Presentase
pernikahan tinggi tidak terjadi pada area perkotaan saja. Di Jawa tengah tahun
2008 mencatat 37,11 % presentase pernikahan muda dikalangan masyarakat
desa. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan angka kejadian pernikahan usia muda
mencapai 50,08% (BKKBN. 2009).
Pada tahap II atau keluarga dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai berusia 30 bulan dimana Kelahiran anak pertama dapat menjadi pemicu
krisis dalam pernikahan. Ketidakmatangan emosi seseorang dan masalah yang
belum terselesaikan di antara pasangan itu dapat timbul ke permukaan. Masalah
itu akan kian meruncing dengan stres yang dihadapi sebagai orang tua yang
belum berpengalaman. Dimana pada saat kelahiran anak pertama ini ada
tantangan-tantangan yaitu yang pertama hidup tiba-tiba berkisar sekitar bayi,
kedua kemesraan pasangan sebagai pasangan suami istri pudar dan ke tiga yaitu
perbedaan mengasuh anak. Maka dari hal tersebut diatas Kelompok mengambil
asuhan keperawatan keluarga dengan Tahap II Childbearing Family atau
keluarga dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai berusia 30 bulan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui Asuhan Keperawatan Keluarga Tahap II Childbearing Family
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui Pengerian Keluarga
2) Mengetahui Tugas Perkembangan Keluarga Tahap II Childbearing
Family
3) Masalah yang dapat muncul pada tahap perkembangan Keluarga Tahap II
Childbearing Family
4) Mengetahui Bagaimana Pengkajian pada Keluarga Tahap II Childbearing
Family
5) Mengetahui Diagnosa Keperawatan Keluarga Tahap II Childbearing
Family
6) Mengetahui Intervensi, dan Evaluasi pada Keluarga Tahap II
Childbearing Family
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Pengerian Keluarga
Menurut Bailon dan Maglaya (1978) ,Keluarga adalah dua orang atau lebih
yang bergabung karena adanya hubungan darah dari perkawinan atau adopsi. Mereka
hidup dalam satu rumah tangga dan melakukan interaksi satu sama lain menurut peran
masing-masing serta menciptakan dan mempertahankan satu budaya .
freedman 1998 menguraikan, keluarga adalah dua orang atau lebih individu yang
terkabung karena adanya ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan
melakukan pendekatan emosional,serta mengidentifikasi dari mereka sebagai bagian
dari keluarga.
Sedangkan pakar lain menyebutkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan perkawinan ,kelahiran dan adopsi dimana ini bertujuan
untuk menciptakan ,mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan
fisik,mental ,emosional, serta social dari tiap anggota keluarga (Duvall dan
Miller,1986)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa , keluarga adalah
sekumpulan dua orang atau lebih yang tinggal dalam satu atap atau rumah , dimana
anggota saling berinteraksi satu dengan yang lain sesuai dengan peran masing-
masing , tiap anggota juga saling mempertahankan satu budaya serta meningkatkan
perkembangan fisik,mental,emosional dan social tiap anggota keluarga.
2. Tahap Perkembangan Keluarga
a. Pengertian
Menurut Bailon dan Maglaya (1978) ,Keluarga adalah dua orang atau lebih
yang bergabung karena adanya hubungan darah dari perkawinan atau adopsi.
Mereka hidup dalam satu rumah tangga dan melakukan interaksi satu sama lain
menurut peran masing-masing serta menciptakan dan mempertahankan satu
budaya .
freedman 1998 menguraikan, keluarga adalah dua orang atau lebih individu
yang terkabung karena adanya ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman
dan melakukan pendekatan emosional,serta mengidentifikasi dari mereka sebagai
bagian dari keluarga.
Sedangkan pakar lain menyebutkan bahwa keluarga adalah sekumpulan
orang dengan ikatan perkawinan perkawinan ,kelahiran dan adopsi dimana ini
bertujuan untuk menciptakan ,mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik,mental ,emosional, serta social dari tiap anggota keluarga
(Duvall dan Miller,1986)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa , keluarga adalah
sekumpulan dua orang atau lebih yang tinggal dalam satu atap atau rumah , dimana
anggota saling berinteraksi satu dengan yang lain sesuai dengan peran masing-
masing , tiap anggota juga saling mempertahankan satu budaya serta
meningkatkan perkembangan fisik,mental,emosional dan social tiap anggota
keluarga.
b. Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan keluarga pada tahap 2 adalah Membentuk keluarga muda
sebagai sebuah unit yang mantap dengan menggabungkan bayi baru ke dalam
keluarga. Apabila ada konflik mengenai tugas perkembangan yang bertentangan
keluarga memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik dan kebutuhan berbagai
anggota keluarga . keluarga saling mempertahankan hubungan pernikahan yang
memuaskan . keluarga memperluas hubungan persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran-peran orang tua dan kakek nenek.
Menurut fredman (1957), orang tua melalui 5 tahap perkembangan secara
berurutan satu dari dua tahap adalah fase kehidupan ini. Pertama, selama masa
bayi, orang tua mempelajari makna isyrat yang dideskripsikan oleh bayi mereka
untuk mengetahui kebutuhan bayi tersebut. Orang tua akan melalui tahap yang
sama ini karena mereka menyesuaikan dengan setiap isyarat unik yang diberikan,
pada setiap anak secara berturit-turut. Selanjutnya pada tahap kedua perkembangan
prenatal adalah orang tua belajar untuk menerima pertumbuhan dan perkembangan
anak, yang terjadi pada masa toddler. Pada awal dan selama tahap ini terutama
orang tua yang memiliki anak pertama memperluas panduan dan dukungan untuk
memahami konsep persiapan perkembangan , orang tua perlu memahami tugas
yang berusaha dikuasai anak dan kebutuhan anak akan keamanan , keterbatasan,
dan pelatihan eliminasi (toilet training) .
Pola komunikasi pernikahan yang baru berkembang dengan hadirnya seorang anak.
Pasangan suami istri dalam berhubungan satu sama lain memperlakukan
pasangannyan sebagai pasangan hidup dan sebagai orang tua, pola transakional
pasangan terbukti berubah secara drastis . menurut freadmen (1961) bahwa orang
tua dan bayi sedikit berbicara satu sama lain dan sedikit memiki kesenangan,
kurang menstimulasi percakapan, dan menurunnya kualitas interaksi pernikahan.
Beberapa orang tua merasa kualahan dengan bertambahnya tanggung jawab. Jadi
keluarga perlu membentuk kembali pola komunikasi yang memuaskan termasuk
perasaan.dan perhatian personal. Pasangan harus melanjutkan untuk saling
memenuhi kebutuhan psikologi dan seksual orang dewasa dan juga saling berbagi
serta berinteraksi satu sama yang lain berkenaan dengan tanggung jawab orang tua.
(Friedman, Bowden & Jones, 2010)
c. Masalah yang dapat muncul pada tahap perkembangan
Dengan hadirnya seorang anak pola komunikasi dalam keluarga semakin
berkembang sehingga pola transaksional berubah secara drastis . komunikasi
orang tua dan anak sedikit , kurang menstimulasi percakapan,dan menurunnya
kualitas interaksi pernikahan. beberapa orang tua mengalami kewalahan dengan
bertambahnya tanggung jawab.
Jika tidak adanya bantuan dari keluarga,teman,saran yang bertentangan dari
teman,keluarga serta professional yang selama ini membantu, dan sering
terbangunnya anak dimalam hari hal ini membuat Ibu menjadi lelah secara
psikologi dan fisik. Selain mengasuh bayi , ibu menjadi merasa terbebani oleh
tugas rumah tangga dan mungkin juga tanggung jawab perkerjaan. Tugas ini juga
akan di rasakan sulit jika ibu memiliki penyakit atau melalui tahap persalinan
dengan kelahiran yang lama dan sulit atau melalui persalinan sesar ,dampaknya
juga pada hubungan seksual yang terjadi akibat faktor peran baru yang di jalankan
oleh ibu , ibu meresa kehilangan ketertarikan seksual sementara suami merasa di
tinggal atau di singkirkan oleh bayi yang baru lahir .
Menurut Miller dan Myers-Walls (1983) , berdasarkan penelitian mereka tentang
orang tua baru, merangkum stressor spesifik dalam peran menjadi orang tua .
stressor yang paling sering adalah kehilangan kebebasan personalakibat tanggung
jawab menjadi orang tua; selain itu kurangnya waktu dan hubungan persahabatn
dalam pernikahan .
(Friedman, Bowden dan Jones, 2010)
3. Tugas dan Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1999), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut:
1) Fungsi afektif, berguna untuk pemenuhan kebetuhan psikososial, keberhasilan
melaksanakan dari fungsi afektif tampak pada kebahagian dan kegembiraan dari
seluruh anggota keluarga,dimana anggota keluarga saling mempertahankan iklim
positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan
dalam keluarga.
Adapun yang perlu di penuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif
adalah saling mengasuh dan memberikan cinta kasih,kehangatan, saling
menerima, Saling menghargai dan saling mendukung antar anggota yang lain.
Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dukungan dari anggota yang lain
maka kemampuannya untuk memberikan kasih saying akan meningkat ,yang pada
akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. orang tua juga
harus mengembangkan proses identifikasi sehingga anak-anak dapat meniru
perilaku yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif
tersebut.
Fungsi afektif merupakan energy yang menentukan kebahagian keluarga.
Keretakan keluarga , kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena fungsi
afektif tidak terpenuhi.
2) Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui oleh
individu keluarga, berinteraksi social dan saling belajar berperan di lingkungan
social seperti, belajar disiplin, belajar tentang norma-norma, budaya dan prilaku
hubungan interaksi dalam keluarga.
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai
melalui interaksi dan hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam
sosialisasi, anggota keluarga belajar disiplin,belajar tentang norma-norma ,
budaya dam perilaku melalui hubungan dengan interaksi dalam keluarga.
3) Fungsi reproduksi, adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan
dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga
berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol.
4) Fungsi ekonomi, merupakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga, seperti kebutuhan akan makanan ,pakaian dan tempat
berlindung ( rumah)
5) Fungsi perawatan kesehatan, keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan
praktek asuhan keperawatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan
kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit.kemampuan keluarga untuk
merawat anggota yang mengalami masalah kesehatan mempengaruhi status
kesehatan keluarga dan sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
Meurut Friedman ada 5 (lima) tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat (Muhlisin,
2012)
4. Asuhan Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian
I. Identifikasi Data
1. Tipe Bentuk Keluarga
1) Usia Orang Tua terlalu muda
2) Keluarga terdiri dari pasangan suami istri dan satu orang anak usia 0-
30 bulan
3) Kesulitan ekonomi
II. Tahap perkembangan dan riwayat Keluarga
4) Tahap perkembangan tahap II
5) Riwayat perceraian
6) Riwayat kekerasan dalam keluarga
7) Riwayat penyakit jiwa
8) Kondisi cacat
III. Data Lingkungan
9) Cat Rumah terkelupas
10) Rumah tidak ada ventilasi
11) Kurang pencahayaan
IV. Struktur Keluarga
12) Ketrampilan komunikasi tidak efektif
13) Bicara negatif terhadap anak
14) Komunikasi berfokus pada anak
15) Kurang perhatian dalam komunikasikan pesan emosional
16) Konflik pengambilan keputusan
V. Fungsi Keluarga
Funsi Afektif
17) Ibu merasa lelah mengasuh sendirian
Fungsi Sosialisasi
18) Ketidakmampuan orang tua untuk memenuhi kebutuhan personal
19) Kurang motivasi membesarkan anak
20) Kekerasan dalam rumah tangga
21) Kegagaln tumbuh kembang
22) Riwayat penganiyayaan masa kecil

Fungsi perawatan kesehatan


23) Kurang Manajemen diri
24) Diet tidak adekuat
25) Tidur tidak teratur
26) Tidak Imunisasi
27) Bayi/anak sering sakit
28) Kurang pengetahuan tentang pengetahuan anak
29) Kurang informasi kesehatan
30) Pemeliharaan kesehatan anak tidak adekuat

Fungsi Reproduksi
31) pengetahuan tentang KB
32) Kurang keinginan berhubungan suami istri

Stres, Koping, da n Adaptasi Keluarga


33) Stress dalam Mengasuh anak
b. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Sasaran Domain Kelas Kode Rumusan Diagnosis


Keperawatan
Keluarga Domain 1 : Kelas 2 : (00078) Ketidakefektifan
Promosi Manajemen Manajemen Kesehatan
Kesehatan Kesehatan
Individu Domain 4 : Kelas 1: (00198) Gangguan Pola Tidur
Aktivitas/istir Tidur/Istirahat
ahat
Keluarga Domain 5 : Kelas 4 : (00126) Defisiensi Pengetahuan
Kognisi
Keluarga Domain 7: Kelas 1 : Hubungan (00056) Ketidak Mampuan Menjadi
Peram Orang Tua
Hubungan
Kelas 2 : Risiko Gangguan
Peran (00058)
Hubungan Keluarga Perlekatan

Kelas 3 : (00223) Ketidakefektifan Hubungan


Performa Peran

Kelas 3 : (00055) Ketidakefektifan performa


Performan Peran peran (00055)

(NANDA, 2015)
c. Prioritas keperawatan Keluarga

No Kriteria Score Bobot Pembenaran Nilai


1 Sifat masalah
- Potensial/Kesiapan 3 Ibu n merasa
- Risiko 3 1 terganggu dengan 1/3
- Ancaman 2 masalah komunikasi
- Krisis 1
2 Kemungkinan masalah untuk Ibu n mengatakan
diubah enggan berbicara
- Mudah 2 2 dengan yang lainnya 0
- Sebagian 1 dan merasa tidak
- Sulit 0 memiliki kemampuan
3 Potensial masalah untuk
dicegah Masalah sudah
- Tinggi 3 1 dirasakan dan sudah 1/3
- Sedang 2 terjadi
- Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Ibu n mengatakan
- perlu segera di atasi 2
masalah akan selesai
- Tidak perlu segera
1 sendirinya saat ½
diatasi 1
keluarga sudah
- Bukan masalah yang
berkumpul
perlu ditangani 0
Total 1/4

1) Tentukan score untuk masing-masing kriteria


2) Bagilah Score dengan score tertinggi dan kalikan dengan bobot
3) Jumlahkan dari tiap kriteria untuk total Nilai (total nilai tertinggi 5)

Rumus : Score/Score Tertinggi xBobot=Nilai (Nilai tertinggi 5)


(Maglaya, 2009 hal: 80)
d. Planning
Lampran 4 : Integritas Dokumentasi Asuhan Keperawatan Individu Dengan
NANDA/ICNP, NOC, NIC

Diagnosisi NOC NIC


Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah kesehataan individu :
00078 Ketidak Mengenal Mengenal
efektifaan 1803 Pengetahuan proses 4920 Mendengar aktif
manajemen penyakit
kesehatan Memutuskan
Memutuskan 5400 Peningkatan harga diri
1606 Partisipasi dalam
keputusan kesehatan Merawat
1800 Bantuan perawatan diri
Merawat
1613 Perawatan mandiri Memodifikasi
4360 Modifikasi perilaku
Memodifikasi
1622 Perilaku patuh: diet Menggunakan Fasilitas
yang disarankan Kesehatan
7400 Panduan sietem pelayanan
Menggunakan kesehatan
Fasilitas Kesehatan
1504 Dukungan sosial
00126 Defisiensi Mengenal Mengenal
pengetahua 1800 Pengetahuan 6520 Skrining kesehatan
n menyusui
Memutuskan
Memutuskan 5250 Dukungan pengambilan
1606 Partisipasi dalam keputusan
keputusan perawatan
kesehatan Merawat
7160 Menjaga kesuburan
Merawat
1819 Pengetahuan Memodifikasi
perawatan bayi 4470 Bantuan Modifikasi diri

Memodifikasi Menggunakan Fasilitas


1621 Perilaku patuh: diet Kesehatan
sehat 7400 Panduan sistem Pelayanan
1600 Perilaku patuh Kesehatan
bersifat aktif

Menggunakan
Fasilitas Kesehatan
1603 Perilaku pencarian
kesehatan
00056 Ketidak Mengenal Mengenal
mampuan 1002 Mempertahankan 5240 Konseling
menjadi pemberian ASI
orang tua Memutuskan
Memutuskan 5230 Peningkatan koping
1625 Perilaku berhenti 5370 Peningkatan peran
merokok
Merawat
Merawat 6820 Perawatan bayi
1212 Tingkat stres 6890 Perawatan kangguru
2907 Kinerja pengasuhan :
Toddler Memodifikasi
1819 Pengetahuan: 6486 Manajemen lingkungan:
perawatan bayi kesehatan

Memodifikasi Menggunakan Fasilitas


1910 Keamanan Kesehatan
Lingkungan rumah 5210 Bimbingan antisipatif
2400 Bantuan pasien untuk
Menggunakan mengontrol pemberian
Fasilitas kesehatan analgesik
1209 Motivasi
00198 Gangguan Mengenal Mengenal
pola tidur 0004 Tidur 1460 Relaksasi otot Progresif

Memutuskan Memutuskan
1501 Penampilan peran 5230 Peningkatan koping

Merawat Merawat
0008 Kelelahan efek yang 1850 Peningkataan tidur
mengganggu 6040 Terapi relaksasi
0007 Tingkat Kelelahan
Memodifikasi
Memodifikasi 6482 Manajemen lingkungan :
2009 Status kenyamanan Kenyamanan
lingkungan
3014 Kepuasan klien : Menggunakan fasilitas
Lingkungan fisik kesehatan
2300 Pemberian Obat

(NOC-NIC, 2013)
e. Implementasi

Implementasi dapat dilakukan pada individu dalam keluarga & pada angota
keluarga lainnya
Implementasi yang ditujukan apda individu meliputi:
1) Tindakan keperawatan langsung
2) Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar
3) Tidakan observasi
4) Tindakan pendidikan kesehatan

Implementasi Keperawatan yang ditujukan kepada keluarga meliputi:


1. Meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan, dengan cara: memberikan informasi, mengidentifikasi
kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, dan mendorong sikap emosi yang
sehat terhadap masalah
2. Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan
cara:
1) Mengidentifikasi konsekuensi bila tidak melakukan tindakan
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3) Mendiskusikan konsekuensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit,
dengan cara:
1) Mendemostrasikan cara perawatan
2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
3) Mengawasi keluarga dalam melakukan perawatan
4. Membantu keluarga menemukan cara membuat lingkungan menjadi sehat,
yaitu:
1) Menemukan sumber yang dapat digunakan oleh keluarga
2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk:
1) Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas tersebut
Semua tindakan keperawatan terkadang tidak dapat dilakukan dalam satu kali
kunjungan saja Dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan
kesediaan keluarga
f. Evaluasi
Tindakan menilai keefektifan intervensi yang telah dilaksanakan Sesuai dengan
rencana tindakan yang diberikan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan, Bila tidak
atau belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai Dilakukan bersama
antara keluarga dan perawat dengan melihat respon keluarga dan hasil yang dicapai
Kegiatan evaluasi meliputi: mengkaji kemajuan status kesehatan individu dalam
konteks keluarga; membandingkan respon individu dan keluarga dengan kriteria
hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah serta kemajuan pencapaian tujuan
keperawatan
Penyusunan Evaluasi Menggunakan SOAP :
Subyektif (S) : Data yang ditemukan perawat secara Subyektif setelah
dilakukan tindakan keperwatan (Disampaikan oleh
keluarga)
Obyektif (O) : data yang ditemukan perawat secara obyektif setelah
dilakukan tindakan keperawatan (Hasil Observasi)
Analisis (A) : Analisis dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada
tujuan yang terkait dengan diagnosis
Plan (P) : Rencana yang akan datang setelah melihat respon keluarga
pada tahap evaluasi
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOLAAN

1. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Identifikasi Data

a. Nama Keluarga : Tn .Y
b. Umur : 25 Tahun
c. Agama : Muslim
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Pendidikan : SMA
f. Alamat : Maguwoharjo depok sleman yogyakarta
g. No Telephon : 081 242 109 3922
h. Komposisi keluarga : Keluarga terdiri dari ayah ibu dan anak

1. Tipe Bentuk Keluarga


Tn.Y mengatakan yang menetap di rumahnya ada tiga orang yaitu Tn.Y bersama
istrinya dan By.Y (Keluarga Tn.Y termasuk keluarga inti)

N Nama L/P Usia Hub.klg pendidikan Pekerjaan Status


O kesehatan
1. Tn.Y L 25 th Suami SMA Wirasuwasta Sehat
S
2. Ny. D P 25 th Istri Mahasiswi Mahasiswi Sehat
3 By. Y P 20 Anak Belum Belum Sehat
minggu sekolah bekerja

2. Latar Belakang Kebudayaan ( Etnik)


Tn.Y mengatakan suku aslinya sulawesi dan Istrinya dari cirebon sekarang mereka
menetap di yogyakarta , bahasa yang digunakan Tn.Y dan Ny.D Saat berkomunikasi
di rumah adalah bahasa indonesia .Kebiasaan diet yang dilakukan Tn.Y dia suka
makan pedas karena budayanya di sulawesi suka makan pedas dan berbumbu tajam
dekorasi rumah tidak ada tanda pengaruh kebudayaan mereka, desainya menggunakan
minimalis .
3. Identifikasi Religius
Tn.Y mengatakan semua anggota keluarga beragama Islam tidak ada perbedaan
keyakinan pada keluarga. Tn.Y mengatakan mengikuti sholat berjamaah setiap hari
jumat. keluarga mengatakan sesuai agama mereka sebelum makan harus berdoa
terlebih dahulu ,dan dalam ajaran agama mereka tidak boleh makan daging babi
karena mengandung cacing, yang mereka terapkan dalam kehidupan keluarga
mereka.Tn.Y dan Ny.D ketika sholat sendiri-sendiri bergantian dan sholatnya kadang-
kadang 2-3 waktu dalam sehari karena faktor kesibukan.
4. Status Kelas Sosial ( Berdasarkan pekerjaan ,pendidikan dan pendapatan)
Tn.Y mengatakan yang mencari nafkah di dalam keluarganya adalah Tn.Y. Tn.Y
Bekerja wiraswasta penghasilannya setiap bulannya 2juta rupiah dan ada dari
sampingan atau yang bukan pekerjaan tetap juga.Tn,Y mengatakan Penghasilannya
sampai saat ini masih bisa memenuhi kebutuhan keluarganya . Tn. Y pendidikan
terakhirnya SMA dan pernah melanjutkan S1 di salah satu perguruan tinggi di jogja,
namun berhenti di semester 3. sedangkan Ny.D masih kuliah .untuk rincian
pengeluaran keluarga setiap bulannnya Tn.Y mengatakan tidak menentu .Tn.Y
Terlihat menutupi rincian pengeluaran keuarganya.

B. Tahap Perkembangan dan Riwayat Keluarga


Tn.Y mengatakan beliau tinggal bersma istri dan anaknya dalam 1 rumah, mereka baru
mempunyai seorang putri yang berusia 5 bulan.

1. Tn. Y mengatakan dalam keluarga kecilnya, Tn Y dan Ny. D merasa senang dan
keluarga besarpun bahagia dengan kehadiran putrinya karena cucu pertama dalam
keluarga dari Tn. D dan Ny. D. Jika terjadi konflik atau marah-marah, tn. Y dan Ny.
D tidak memperpanjang konflik tersebut, karena ketika Ny.D dan Tn. Y melihat By.
Y, Tn. Y dan Ny. D langsung berbaikan karena demi Anak. Keluarga Tn. Y
mengatakan bahwa mereka harus segera berbaikan. Tn Y mengatakan untuk
pemenuhan lahir dan batin juga masih baik-baik saja contoh masih bisa berhubungan
suami istri, selain itu masih mengungkapkan panggilan-panggilan romantisnya.
Hubungan antara keluarga Tn.Y dengan keluarga besarnya tidak ada masalah saat
Ny.D dan Tn.Y libur mereka pergi mengunjungi keluarga besarnya,begitupun dari
keluarga besar Tn.Y dan Ny.D saat mereka tidak sibuk keluarga besar Tn.Y dan Ny.D
melihat cucunya By.y .
1. Riwayat keluarga hingga saat ini hingga kedua orang tua dan kakek nenek
Riwayat Tn.Y : Tn.Y mengatakan pernah mengalami sakit tipes selama tiga bulan pada
waktu SD dan dirawat du rumah sakit selama 1 bulan. Menurut Tn. Y penyekit tipes
disebabkan karena makan makanan yang tidak sehat, makan makanan bekas dimakan
tikus, makan nasi basi, kurang istirahat, tanda gejalanya lemas, Tn. Y juga mengatakan
bahwa Tn. Y juga dipantang minum susu coklat. Tn.Y juga menderita mata minus
pada waktu SD Pernah memakai kaca mata minus,namun sekarang Tn.Y tidak
memakai kaca mata minus lagi karena Tn.Y mengatakan tidak nyaman memakai kaca
mata. Dan sekarang belum pernah cek konsisi mata Tn. Y lagi. Tn Y juga memiliki
riwayat merokok sejak SMP tetapi sekarang sudah berhenti merokok sejak usia
kandungan Istrinya 2 atau 3 bulan. Dari keluarga Tn. Y, Tn. Y 4 bersaudara, kakak
tertuanya sering bisul, usianya 30 tahun. Saudara yang nomor 3 adalah laki-laki kelas
XII SMA usianya 17 tahun, sedangkan adik Tn. Y yang terakhir perempuan kelas VII
SMP usianya 13 Tahun dan tidak ada sakit. dari ayah Tn. Y ada 5 bersaudara dan yang
sakit hanya adik ayah Tn. Y yang terakhir karena masuk RS dengan penyakit jantung.
Sedangkan dari Ibu Tn. Y mengalami DM, Ibu Tn. Y 9 bersaudara, dan Kakak pertama
dari ibu Tn. Y mengalami asam urat, saudara nomor 6 ibu Tn. Y mengalami penurunan
pendengaran, yang ke 7 sudah wafat tahun 2011 karena sakit jantung.

2. Riwayat Ny.D : Ny. D mengatakan Mengatakan tidak pernah mengalami kejadian


buruk sampai saat ini ,Ny.D juga mengatakan tidak pernah mengalami sakit parah
,biasanya sakit Ny.D hanya panas biasa ,masuk angin dan flu. dari keluarga besar Ny.D
tidak ada yang mengalami sakit parah dan perceraian. Namun Ny. D pernah sakit ISK
tapi tidak di rawat di RS. Akan tetapi dilakukan rawat jalan. Ny. D juga pernah
kecelakaan tetapi Ny D tidak trauma dengan kejadian itu. Ny. D ada 3 bersaudara Ny.
D ia anak pertama sedangkan adik nomor dua kelas 6 SD usianya 12 Tahun sedangkan
adik nomor 3 perempuan kelas 4 SD usia 9 tahun dan tidak sakit apa-apa. Ayah dari Ny
D memiliki 5 bersaudara. Ayah Ny. D tidak ada sakit dan Ny. D lupa usia ayah Ny. D
berapa tahun. saudara-saudari dari ayah Ny. D tidak ada yang sakit. Sedangkan dari ibu
Ny. D tidak sakit, namun kakak pertama ibu Ny. D sakit osteoporosis, dan yang terakhir
telah wafat karena gangguan mental, waktu kecil sering kejang-kejang.

Riwayat By. Y : Ny.D dan Tn.Y mengatakan anaknya pernah deman itu karena setelah
imunisasi. Menurut Ny. D demam itu ketika suhu diatas 37,5 atau diatas 38 0C. Tetapi
jika suhu 37,5 sudah mulai waspada. Kalau untuk merawat demamnya Ny. D
menggunakan kompres dan diletakan di Jidat By. Y, Menurut Ny. Y jika diletakan di
ketiak takut basah,selain itu juga menggunakan Byebyefever selain itu Ny. D terus
memberikan asi pada By. Y Jika suhunya meningkat, Ny. D membawa ke pelayanan
Kesehatan biasanya ke dokter. Selain itu Ny. D tidak tau cara lain untuk mengatasi
demam.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn. Y merupakan rumah kontrakan. Model rumah keluarga Tn.Y
medoren, Luas rumah 1 x 100 m persegi. Ruangan rumah terdiri dari ruang ,pada ruang
depan tampak berantakan dimana kardus-kardus tidak tertata rapi, kemudian pada ruang
tengah terdapat dispenser ,kulkas dan perlengkapan bayi yang tidak tertata rapi. Rumah
Tn.Y terdapat 3 kamar ,1 kamar difungsikan sebagai kamar kerja, 1 kamar difungsikan
untuk kamar beristirahat sekeluarga, lalu 1 kamar lagi kosong, pada bagian dapur
digunakan untuk mencuci piring, dan mencuci baju, terdapat juga gantungan untuk
menjemur pakaian,serta 1 kamar mandi dimana terdapat sabun dan shampoo , air
dikamar mandi juga lancar,ada toilet, dan tidak menggunakan handuk yang sama .
Kondisi rumah terlihat kurang baik, diruang tengah cat tembok terkelupas, Ny D
mengatakan Cat tembok yang terkelupas karena lembab, tapi sampai saat ini belum ada
waktu untuk memperbaiki cat temboknya. Tapi tetap dibersihkan kalau yang terkelupas
jatuh ke lantai. Dan Ny D mengatakan tidak tau dampak yang akan terjadi jika catnya
mengelupas. kondisi di dalam rumah sedikit terasa lembab dan juga di samping dapur
terdapat tumpukan kayu yang kurang ditata. Untuk pencahayaan didalam rumah kurang
baik karena ventilasi rumah sedikit,pada ruang tengah tidak ada ventilasi, sehingga di
dalam ruangan siang hari sering menyalakan lampu untuk penerangan ,pada lantainya
terbuat dari keramik dan tidak terlalu licin. Untuk kecukupan perabot tidak terdapat
kursi ataupun meja tamu, namun terdapat kulkas, lemari,. Kebersihan Kurang baik, di
ruang tamu tampak ada tumpukan-tumpukan kardus, dan lantai juga kotor sedangkan di
dapur tampak tumpukan piring yang belum dicuci dan dapur terlihat kotor. Ny D
mengatakan kotor atau tidak bersih itu tidak baik bagi kesehatan tapi Ny D terkadang
malas untuk merapihkan rumah, tergantung mood Ny D. Jika Ny D mood bagus dan
tidak malas baru dibersihkan. Ny D mengatakan jadi untuk merawat rumahnya juga jika
mood Ny D bagus dan lagi tidak malas. dikeluarga tidak memiliki hewan peliharaan
karena tidak ada waktu untuk mengurusnya. Tn.Y mengatakan tidak terlalu
mempermasalahkan tentang penataan rumah.

Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar


Rumah tempat tinggal Tn.Y di daerah pedesaan , kondisi lingkungan disekitar rumah
Tn.Y cukup bersih tidak ada sampah yang berserakan,Tn.Y mengatakan untuk
pembuangan sampahnya Tn.Y biasanya membuang di tong sampah depan rumahnya
nanti ada jasa angkut sampah yang membuangnya Kodisi jalan masih bagus
menggunakan aspal tidak memiliki masalah kemacetan lalu lintas, Tidak terdapat
masalah polusi udara, Terdapat SD, warung, masjid disekitar rumah Tn.Y. disekitar
rumah Tn.Y bangunanya cukup padat, rumah Tn.Y juga tidak terlalu jauh dari jalan
umum. Terdapat masalah air yaitu ketika hujan airnya kadang berbau dan juga kadang
air nya mati.

2. Mobilitas geografis keluarga


Tn.Y dan NY.D mengatakan dulu mereka tinggal di condongcatur, ngontrak bersama
temannya. Namun setahun terakhir Tn.Y dan Ny.D memutuskan untuk pindah rumah
ke maguwoharjo di tempat tinggal mereka saat ini. Dan Tn Y mengatakan Pindah
tempat tinggal karena kebetulan menemukan kontrakan yang ditawarkan didaerah
maguwo bukan karena tidak cocok dengan lingkungan sebelumnya. Dan Tn Y
mengatakan Tn Y dan Ny D adaptasi dengan lingkungan saat pertama pindah cukup
cepat dan sering menyapa tetangga-tetangga. Dan nyaman-nyaman saja dengan
lingkungan baru ini.
Denah Rumah
B

S U TETANGGA

T
DAPUR
Wc&KM

KAMAR Tn.Y ,
Ny.D & Anak Y
Gang RUANG TENGAH

KAMAR 2

TEMBOK

RUANG KERJA
RUANG DEPAN

TETANGGA

JALAN

KETERANGAN :
: Ventilasi tetap dengan ventilasi tidak tetap ( jendela atau pintu)
: Pintu
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi
Pola komunikasi yang digunkan keluarga Tn.Y adalah pola komunikasi terbuka
dimana setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluahannya .bila ada masalah
Ny.D dan Tn.Y selalau mengomunikasikan bersama menurut Ny.D dan Tn.Y tidak ada
hal yang ditutup-tutupi dalam keluarga. seperti masalah pekerjaan,masalah kuliah
,masalalah keuangan dan masalah apapun itu Ny.D dan Tn.Y selalu terbuka Jika ada
masalah Tn.Y namun terkadang cerita kepada istri dan terkadang diam saja. Jika Ny.D
Berantem dengan Tn.Y , Tn. Y dan Ny D diam-diam dulu saling inspropeksi diri lalu
salah satunya minta maaf dengan cara mengajak ngobrol terlebih dahulu, dan dam
seringkali pada saat Tn.Y dan Ny.D berantem meraka sering menggunakan kata-kata
kasar dari daerah meraka masing-masing. Jika Tn.Y sedang bekerja atau lagi diluar
kota ,Ny.D sering mengirim pesan melalui sosial media ( whatsapp) untuk menanyakan
“kapan pulang?”dan lebih sering “Jangan lupa oleh-olehnya”, Ny.D selalu
mengigatkan Tn.Y untuk jangan merokok. Sedangkan saat Tn.Y sedang bekerja Tn.Y
juga sering menanyakan kabar An.Y. dan pesan emosional dari Tn Y ke Ny. D adalanh
jangan pulang malam.

2. Struktur Kekuasaan
Tn Y mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga Tn Y itu fleksible ,menurut
Tn.Y tergantung permasalahannya. Jika berkaitan dengan keuangan, yang memutuskan
adalah Ny. D termasuk pengeluaranpun diatur Ny. D karena menurut Tn. Y, Ny D
dapat mengatur keuangan dengan baik. Dan selama menikah belum ada konflik
mengenai pengambilan keputusan ataupun berkaitan dengan pengeluaran keuangannya.
Sedangkan yang memutuskan berkaitan dengan pindah tempat tinggal, dan pekerjaan
adalah Tn Y. Menurut Tn Y dan Ny. D semuanya keputusan secara umumnya diambil
berdua.

3. Struktur Peran
Struktur peran formal :
Peran formal dalam keluarga ini adalah Tn.Y sebagai ayah dan kepala keluarga, dan
yang mencari nafkah untuk keluarga adalah Tn. Y, sedangkan Ny.d sebagai istri
mengurus rumah, memasak, mengurus anak, dan mengatur keuangan keluarga.
Menurun Ny D dan Tn Y tidak ada konflik terkait peran masing-masing. Ny D dan Tn
Y saling menerima perannya dan menjalani peran masing-masing

Struktur peran informal :


Menurut Tn Y, dirinya dan Ny. D menjadi peran pemberi kasih pada anaknya, tidak
ada dominan.
Analisis Model peran( kapan masalah peran muncul)
Tn.Y mengatakan yang menjadi model peran bagi keluarga Tn.Y yang menjadi
panutan keluarga Tn.Y adalah sosok Ayah dan Ibunya dimana ayah dan Ibu dari Tn.Y
memberikan nilai kehidupan yang selalu berusaha dan bekerja keras dan tanggung
jawab. Komunikasi yang terjalin didalam rumah sangat baik dan lebih banyak
menggunakan bahasa Indonesia.Tn.Y dan Ny.D pasangan yang baru menikah dan
mempunyai 1 anak perempuan dimana mereka tampak senang dengan kehadiran anak
pertama Tn.Y dan Ny.D dan keluarga Tn.Y dan Ny.D tampak baik-baik saja,
meskipun keduanya memiliki watak yang sama2 keras dan jika ada masalah sedikit
atau pertengkaran kecil-kecilan tetapi bisa di atasi dengan melihat anak mereka Yura,
ataupun salah satunya mengalah.

Variabel yang mempengaruhi struktur peran


Tn.Y mengatakan struktur peran keluarga dipengaruhi oleh agama dikarnakan keluarga
menganut agama muslim di mana di dalam agama muslim dilarang makan babi karena
mengandung cacing dan Tn.y dan Ny.D mengatakan berdoa sebelum makan.Tn.Y
mengatakan jika salah satu anggota keluarga sakit tentunya akan mempengaruhi peran
keluarga misalnya By.Y sakit tentunya Tn.Y dan Ny.D akan merasa khawatir dan
cemas Tn.Y dan Ny.D tidak bisa meninggalkan By.Y jadi jika anaknya sakit Ny.D dan
Tn.Y keduanya diam di rumah mengurus anaknya yang sakit tentunnya saat By.y sakit
Ny.D tidak bisa kuliah dan Tn.Y tidak bisa bekerja, begitupun saat Tn.y sakit tidak
bisa bekerja dan itu akan mempengaruhi penghasilan keuangan keluarga mereka.

4. Nilai Keluarga
pengalaman baru bagi Tn.Y dan Ny.D yaitu ketika lahirnya anak pertama di dalam
kehidupan mereka, nilai yang diambil dalam panutan berkeluarga dari ayah dan ibu Tn
Y yaitu berusaha, bertanggung jawab, dan bekerja keras. Sehingga untuk penyesuaian
pada peran barunya serta pemenuhan kebutuhan dalam keluarga Tn. Y, Tn Y bekerja
keras dan berusaha terus untuk memenuhi tanggung jawabnya bagi keluarga Tn Y.
Selain itu juga Tn Y juga mengatakan Tn Y harus bertanggung jawab untk kesehatan
istri dan anaknya yang baik.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Pada saat Ny.D ujian skripsi (sidang) Tn.Y datang dan memberi bunga untuk Ny.D.
Tn.Y juga membantu menjaga By.Y sementara Ny.D pergi kekampus , Tn.Y juga
memandikan dan memberi susu pada By.Y. Pada saat Ny.D lahiran keluarga dari Tn.Y
dan Ny.D datang untuk mengunjungi Tn.Y dan Ny.D. Pada saat Tn.Y dan Ny.D sakit
mereka saling memperhatikan , misal Tn.Y sakit maka istrinya yang membelikan obat
dan mengantarnya ke rumah sakit ataupun ke pelayanan kesehatan lainnya begitupun
saat Ny.D sakit maka yang mengantarkan berobat adalah Tn.Y. mereka saling
menyayangi satu sama lain dan juga Tn.Y dan Ny.D sangat menyayangi anaknya By.Y
.
Keterpisahan dan keterikatan
Ny.D mengatakan kangen bila Tn.Y pergi kerja keluar kota, begitupun sebaliknya
Tn.Y juga merasa kangen bila meninggalkan Ny.Y dan By.Y . Tn.Y mengatakan jika
kangen Tn.Y akan videocall dengan Ny.D untuk menanyakan kabar .

Pola kebutuhan- respons keluarga


Ny.D mengatakan memandikan By.Y 2 kali sehari, dan menganti bajunya dua kali
sehari.Ny.Y dan Tn.D mengatakan jika By.Y menangis itu berarti menandakan kalau
By.Y sedang lapar , merasa tidak nyaman misalnya popoknya penuh atau ada bagian
tubuh yang didigigit nyamuk.
2. Fungsi sosialisasi
Tn Y mengatakan untuk sosialisasi dengan tetangga dekat rumahnya sering Tn Y dan
Ny D berkomunikasi dengan Tetangga terdekat. Namun dengan warga yang lain
belum, Tn Y mengatakan rencananya ingin lapor ke RT setempat, namun untuk
pengurusannya juga ribet, dan ada juga tetangga dekat rumah mengajak untuk ikut
ronda dan itu lapor dulu dan berhubung Tn Y sibuk jadi Tn Y belum lapor tapi Tn Y
memiliki keinginan untuk ikut ronda dan kegiatan yang lainnya.
Tn.Y dan Ny.D mengatakan tanggung jawab membesarkan anak menjadi tanggung
jawab bersama sesuai peran yang berlaku kalau misalkan yang satu sibuk maka mereka
akan bergantian dalam menjaga anaknya. Dan tidak ada keyakinan budaya yang
mempengaruhi dalam membesarkan anaknya. Didaam Rumah Tn Y benda untuk
dimainkan anak Tn Y adalah kricikan.

3. Fungsi perawatan kesehatan


Tn.Y mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit mereka tidak langsung pergi
ke dokter atau pelayanan kesehatan lainya.Tn.Y mengatakan untuk meningkatan
kesehatan, keluarga jarang pergi untuk mengecek kesehatan. Dan Ny D mengatakan
Ny D ingin memiliki Tensi, Timbangan untuk mengecek sendiri Tekanan darah dan
Berat badan Ny D.
Ny.D mengatakan untuk diet keluarga suaminya tidak mau makan sayur dan
buah terkecuali beberapa buah dan sayur yang hanya Tn.Y suka seperti buah papaya
dan sayur kangkung, dan wortel. Ny D mengatakan Ny D Tahu tentang makanan yang
baik, salah satunya jangan makan yang pedas-pedas dan selalu mendorong Tn D untuk
makan sayur dan buah jenis lain juga, agar gizinya seimbang. Ny D Mengatakan untuk
makanan Ny D sering googling dan Ny d mengatakan tidak pernah berkonsultasi
dengan ahli gizi atau ke puskesmas untuk konsultasi. Tn.Y mengatakan makan 3x
dalam sehari dengan porsi sekali makan untuk nasinya sekitar 8 sendok makan, untuk
lauknya biasanya ikan ,ayam ,tahu dan tempe Tn.Y dan N.y mengatakan menu
makannanya tiap hari berubah dan jarang ngemil.
makan Ny.D setiap hari ada sayurnya. namun Tn.Y jarang makan dirumah
biasanya beli makan di luar sehabis kerja. Jika masak tergantung mood dari Ny. D.
Tn.Y dan Ny.D mengatakan ingin memiliki alat-alat kesehatan di rumah, seperti
timbangan dan alat untuk mengecek kolestrol ataupun gula darah.
Diet untuk By. Y yaitu menggunakan ASI. Menurut Ny. D Asi yang Ny. D berikan
adalah Asi eksklusif karena Ny. D hanya memberikan Asi Eksklusif tanpa yang lain
pada By. Y. Menurut Ny. Y manfaat Asi untuk imun bayi, untuk boanding, untuk
pintar, dan lain-lain. Sedangkan dalam menyimpan Asi menurut Ny. D, cara
penyimpanan di kulkas itu jika di taruh di bagian freezer 3 bulan sedangkan bagian
bawah itu 3 hari, tetapi Ny. D tidak mau menyimpan di freezer. Ny D mengatakan
sebelum menyususi Ny. D mandi terlebih dahulu kemudian menggendong By Y
diposisikan seperti posisi menyusui kemudian langsung dimasukan Areola Ny D ke
mulut By Y. Stelah selesai kemudian disendawakan.

Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa :


Tn.Y saat ini mempunyai penyakit mata minus pada saat SD pernah memakai kaca
mata minus namun Tn.Y mengatakan tidak suka memakai kaca mata karena merasa
tidak nyaman. Dan sekarang tidak menggunakan kaca mata lagi. untuk Ny.D terkait
ststus kesehatannya saat ini ,Ny.D mengatakan bahwa Ny D pernah mengalami ISK.
Menurut Ny D sakit ISK-nya itu terjadi karena terjadi pengkristalan di kandung kemih,
ISK itu Infeksi di saluran kemih, tanda gejala menurut Ny. D adalah pipisnya tidak
puas, sakit saat berkemih. Untuk menanganinya Ny. D periksa ke dokter dan diberi
obat kemudian balik rumah dan banyak minum air putih. Untuk mencegah ISK
berulang Ny. D mengatakan jangan tahan kencing, harus banyak minum air putih.
Sedangkan By.y pernah sakit deman namun sudah sembuh saat ini tidak ada
mengalami masalah pada kesehatananya.

Kebiasaan tidur dan istirahat :


Tn.Y mengatakan waktu tidurnya tidak teratur karena bentrok dengan pekerjaan yang
sering dikejar deadline, Tn.Y juga mengatakan jarang tidur siang. Untuk Ny.D
biasanya tidur dari jam 7 jam dalam sehari .Ny.D biasanya tidur dari jam 22.00 wib
sampai 05.00 .Ny.D juga mengatakan jarang tidur siang karena ada kuliah . sebelum
tidur Ny.D mengatakan menidurkan anaknya By.y terlebih dahulu. By Y tidurnya lebih
awal dari orang tuanya, ketika subuh ayah By Y bangun, By. Y juga bangun dan ayah
By Y tidur kembali By Y tidur juga. Waktu bangun By Y biasanya mengikuti waktu
bangun orang tuanya.

Praktik aktivitas fisik dan rekreasi :


Tn.Y dan Ny.D mengatakan bahwa olahraga itu penting namun mereka tidak memiliki
waktu untuk olahraga karena kesibukan mereka. Tn.Y biasanya diajak main futsal atau
gym sama temannya namun sekarang kurang memiliki untuk waktu olahraga. Ny.D
juga mengatakan jarang berolahraga karena kesibukan mengasuh anak dan tugas
kuliah. Untuk rekreasi biasnya mereka pergi rekreasi ke mall dan jalan ke tempat –
tempat wisata .

Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alkohol serta tembakau di Keluarga
Tn.Y dan Ny.D mengatakan tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol ,rokok
dan obat penenang lainnya.

Peran keluarga dalam praktik perawatan diri


Tn.Y dan Ny.D mengatakan untuk memperbaiki status kesehatan keluarganya Tn.Y
memutuskan tidak memelihara binatang dirumahnya, karena dahulu pernah
memelihara kucing dirumahnya Ny.D terkena jamur ditangannya ditularkan dari
kucinyanya dan lama tidak bisa sembuh . sehingga Tn.Y dan Ny.D memutuskan untuk
tidak memelihara binatang lagi dirumahnya untuk mencegah penyakit .
Selain itu, untuk meningkatkan kesehatan keluarga, Ny D sering Googling untuk
tambah-tambah informasi. Dan kemudian dipraktekan. Namun untuk
mempraktekannya menurut Tn itu agak sulit. Contoh yang ada hubungannya sama
makan seperti pedas. Sulit untuk dihindari.

Tindakan pencegahan secara medis:


Tn.Y dan Ny.D mengatakan mereka sudah imunisasi lengkap dengan memanfaatkan
fasillitas kesehatan posyandu yang ada di desanya saat itu dan untuk anaknya By.y juga
sudah diimunisasi namun Ny D bingung karena ada peritah dari puskesmas untuk
dilakukan imunisasi MR sedangkan menurut Ny D itu dilakukan untuk usia 9 bulan.
Untuk waktu jelasnya dengan imunisasinya Ny D kurang paham. Tn.Y mengatakan
sumber air yang digunakan untuk madi dan mencuci bersumber dari air sumur
sedangkan untuk air minumnya keluarga menggunakan air aqua. Tn.Y dan Ny.D
mengatakan untuk Kebiasaan Oral Hygiene atau sikat gigi mereka terbiasa setelah
makan sikat gigi.Tn.Y dan Ny.D tidak menerima perawatan gigi profesional kecuali
pada saat Ny.D dan Tn.Y mengalami sakit gigi baru mereka pergi ke dokter gigi untuk
berobat. Tn.Y dan Ny.D mengatakan jarang membeli gorengan ,lumpia yang banyak
mengandung tepung , keluarga juga mengatakan jarang mengkonsumsi makanan yang
manis seperti coklat dan es cream , Tn.Y juga mengatakan mereka minum kopi dan teh
seminggu 3 kali dengan gula 1 sendok makan satu kali pembuatan kopi dan teh .

Riwayat Kesehatan Kesehatan Keluarga


Riwayat Kesehatan keluarga inti saat ini ,Tn .Y saat ini mempunyai penyakit mata
minus dan Tn Y juga mengatakan waktu dia SD pernah sakit tipes selama 3 bulan dan
dirwat di RS selama 1 bulan ,untuk By Y pernah mengalami sakit panas namun sudah
sembuh,dan Ny.Y saat ini tidak mengalami sakit apa, pernah mengalami sakit ISK
selain itu hanya terkadang panas dan masuk angin , riwayat kesehatan dari kakek T.n Y
menderita penyakit mata minus sedangkan ibu Tn.Y pernah mengalami gula darah
tinggi , sedangkan dari keluarga Ny.D tidak mempunyai penyakit keluarga seperti
tekanan darah tinggi , mata minus ,diabetes dll.

Sumber Pembayaran
Keluarga mengatakan pada saat mereka sakit mereka membayarnya langsung di tempat
mereka berobat,keluarga juga mengatakan mereka memiliki keinginian untuk membuat
BPJS masih dalam proses pembuatan
4. Fungsi Reproduksi
Ny. D mengatakan Menstruasinya sekarang tidak teratur karena penggunaan KB suntik
3 bulan, Ny D juga mengatakan takut menggunakan IUD karena Ny D mendengar
besinya akan mengkarat didalam rahim, dan belum tau cara KB alami, menurut Ny D
penggunaan KB hormon akan mengakibatkan kanker, BB nya naik, menstruasinya juga
tidak teratur.
Tn Y mengatakan terakhir berhubungan suami istri dengan istrinya minggu kemarin,
pada saat berhubungan tidak ada keluhan
Ny D mengatakan selama berhubungan Ny D merasakan sakit saat berhubungan.

5. Fungsi Ekonomi
Ny D mengatakan di keluarganya, pakaian untuk suaminya, Ny D dan By Y sudah
tercukupi, untuk makanan juga sudah tercukupi, untuk rumah juga ada tetapi belum
milik pribadi, Ny D mengatakan ini rumah kontrakan.

6. Stres ,Koping dan Adaptasi Keluarga


Tn.Y mengatakan pekerjaan kantor sering membuatnya stress, cara Tn.Y mengatasi
stress nya yaitu dengan cara mendengarkan music, jalan-jalan, tidur dan melihat Yura.
Ny.D juga mengatakan Stress karena skripsi,cara Ny.D mengatasi stress yaitu Ny.Y
pulang kerumah orang tua bersama dengan anaknya. Stress yang Tn.Y dan Ny.Y
rasakan tidak pernah mengalami stres sampai berkepanjangan .

7. Harapan Keluarga
Ny D mengatakan Harapan keluarganya yaitu semoga keluarganya tetap harmonis,
semuanya tetap sehat-sehat saja, dan tidak ada pelakor dalam Rumah tangganya.
Pemeriksaan Fisik

N Komponen Bapak Y Ibu D By Y


O
1. Kepala Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Bersih, tidak ada Kulit kepala bersih tidak
bersih, tidak ada parasit atau
parasit(kutu) , di temukan lesi, ada
rambut tidak kutu rambut, rambut tidak rambut-rambutkecil,
kusam. kepala simetris tidak ada
kusam
kelainan ( hedrosefalus)
Palpasi :
rambut sedikit Palpasi :
Palpasi :
berminyak, rambut Tidak ada benjolan
tidak rontok, tidak rambut sedikit berminyak,
ada pembengkakan
rambut rontok, tidak ada
di kepala.
pembengkakan kepala
2. Mata Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
mata simetris , Alis simetris, mata simetris ,
mata simetris ,Alis
,sclera non interik, sclera non interik, pupil
pupil mengecil saat mengecil saat disorotin simetris ,tidak
disorotin cahaya, cahaya
ikterik,respon pupil
alis simetris
Palpasi : normal saat terkena
Palpasi : Konjungtiva an anemis ,
cahaya
Konjungtiva an tidak ada nyeri tekan
anemis , tidak ada palpebra atas dan bawah
nyeri tekan
Palpasi :
palpebra atas dan
konjungtiva tidak
bawah
anemis, sclera putih
3 Telinga Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Telinga
Telingga Simetris, Telinga simetris, Simetris ,tidak ada
Pendengaran tidak Pendengara tidak sekret, tidak ada luka
terganggu,terlihat terganggu,terlihat bersih, pada liang telinga,
bersih. Tidak ada tidak da tanda luka pada telinga bersih.
lesi, tidak ada liang telingga, tidak ada
pengeluaran sekret pengeluaran sekret
4 Hidung Inspeksi : Inspeksi : bentuk hidung Inspeksi : Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada sumbatan Simetris , tidak cuping
simetris, tidak ada (polip) ,tidak ada sekret dan hidung dan tidak ada
sumbatan, tidak tidak ada pernafasan cuping polip
ada polip , tidak hidung
ada sekret
Palpasi : tidak ada nyeri
Palpasi : tidak ada tekan , saat salah satu
nyeri tekan , saat hidung ditutup fungsi kedua
salah satu hidung lubang hidung baik
di tutup fungsi
kedua lubag hidung N1 Olfaktorius :
baik Ny D dapat menebak
dengan benar bau yang di
N1 Olfaktorius : lakukan tes
Tn Y dapat
menebak dengan
benar bau yang di
lakukan tes
5 Mulut Inspesi : Inspeksi : Inspeksi :
Mukosa bibir Tidak terdapat Bentuk simetris, tidak
terlihat sianosis,mulut sianosis, mukosa bibir
lembab,bibir simetris,mukosa bibir lembab,belum ada gigi
simetris,tidak ada lembab, salah satu gigi
sianosis,satu gigi kanan bawah berlubang,
kiri bawah lidah bersih, tidak ada
berlubang,lidah sariawan, adanya karang
bersih ,tidak ada gigi
sariawan.
6 Leher dan Inspeksi : adanya Inspeksi : Inpeksi :Tidak ada
bokong jakun, Simetris, Tidak ada pembesaran dan
peningkatan tekanan
tidak ada luka,tidak Simetris, tidak ada luka,
infeksi dan tidak infeksi dan tidak bengkak. vena juggularis dan pada
bengkak
punggung tidak ada
Palpasi : tidak ada
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid , lordosis,kifosis maupun
pembesaran tidak nyeri tekan,dan tidak
skoliosis,tidak ada lesi
kelenjar tyroid , nyeri saat menelan
tidak nyeri tekan atau benjolan
dan tidak nyeri saat
menelan

7. Dada PULMO PULMO Inspeksi : Bentuk dada


Inspeksi: Bentuk Bentuk dadaSimetris antara Simetris antara kanan
dada tidak simetris kanan dan kiriInspeksi: dan kiri , tidak ada
(dada sebelah kiri Gerakan dadasaat respirasi kelainan bentuk dada
lebih dan aspirasi simetris, ( funnel chest, pigon
menonjol) chest ) gerakan dada saat
,Gerakan dada saat Palpasi :Taktil fremitus, inspirasi dan ekspirasi
Inspirasi dan PerkusiBunyi paru saat di simetris,
ekspirasi simetris
Perkusi : bunyi paru saat
Palpasi :Taktil perkusi sonor Auskultasi : suara nafas
fremitus jernih sama kedua sisi,
Auskultasi : Vesikuler frekuensi
Perkusi : bunyi jantung100x/menit
paru saat perkusi COR: teratur tanpa mumur
sonor Inspeksi : Ictus Cordius
tidak terlihat Perkusi : Tidak ada
Auskultasi : Palpasi: Ictus Cordius teraba
Vesikuler di ICS 6 midelakvikula
Perkusi :
-Batas atas jantung : ICS 2
COR midsternal
: Inspeksi : Ictus -Batas bawah jantung : ICS
Cordius tidak 6 midelakvikula
terlihat - Batas kanan jantung : ICS
Palpasi: Ictus 4 midsternal
Cordius teraba di - Batas kiri jantung : ICS 5
ICS 6 midaxila
midelakvikula
Perkusi : Auskultasi : Suara jantung I
-Batas atas : Iup, dan suara jantung II :
jantung : ICS 2 dup, tidak terdengar suara
midsternal tambahan seperti gallop
-Batas bawah
jantung : ICS 6
midelakvikula
- Batas kanan
jantung : ICS 4
midsternal
- Batas kiri
jantung : ICS 5
midaxila

Auskultasi : Suara
jantung I : Iup, dan
suara jantung II :
dup, tidak
terdengar suara
tambahan seperti
gallop

9 Abdomen Inspeksi: Bentuk Inspeksi : abdomen buncit , Inspeksi : abdomen


datar, tidak ada terdapat striae, tidak ada bundar dan simetris
bekas luka, tidak luka tidak ada bekas luka
terdapat strie, Auskultasi :12x/menit
perut tidak buncit Auskultasi: Bising Palpasi : tidak terkajiin
usus12x/menit Perkusi: tidak terkaji
Auskultas: Bising Palpasi : Tidak ada nyeri
usus 12x/menit tekan
Perkusi : Saat di
Palpasi : Tidak ada perkusi suaranya Timpani
nyeri tekan

Perkusi :
Saat di perkusi
suaranya Timpani

10 Ekstremitas Klien tidak ada Klien tidak ada mengalami Inspeksi : rentang
mengalami masalah pada pergerakan sendi bahu,
masalah pada pergerakannya klavikula, siku normal
pergerakannya Pemenuhan ADL pasien pada tangan reflek
Pemenuhan ADL dilakukan sendiri genggam ada, kuat
pasien dilakukan Kekuatan otot kanan/kiri bilateral, terdapat
sendiri kekuatan atas bawah sepuluh jari dan tanpa
otot kanan/kiri atas berselaput, jarak antar
bawah 5555 5555 jari sama karpal dan
5555 5555 5555 5555 metacarpal ada dan sama
5555 5555 di kedua sisi dan kuku
panjang meebihi
bantalan kuku
pemeriksaan reflek
tonic neck cara :
menoleh kepala bayi
dengan cepat ke satu
sisi, bayi melakukan
perubahan posisi jika
kepala di tolehkan ke
satu sisi, lengan dan
tungkai ekstensi ke arah
sisi putaran kepala dan
fleksi pada sisi
berlawanan,

moro cara : ubah posisi


dengan tiba-tiba atau
pukul meja/ tempat
tidur, lengan ekstensi,
jari-jari mengembang,
kepala mendongak ke
belakang, tungkai
sedikit eksternal lengan
kembali ketengah
dengan tangan
menggenggam tulang
belakang dan
ekstremitas bawah

rooting care : gores


sudut mulut bayi
melewati garis tengah
bibir, bayi memutar ke
arah pipi yang diusap
menghisap care : beri
bayi botol dab dot,
normalnya bayi
menghisap dengan kuat
dalam berespon terhadap
stimulasi reflek
11 Kulit Inspeksi : kulit Inspeksi : kulit tidak kering , Inspeksi : tidak
tidak kering,tidak tidak bersisik dan warna bersisik, , warna tubuh
bersisik dan warna coklat (sawo matang) kuning langsat hangat
kuning langsat
Palpasi : Tugor kulit < CTR Palpasi : lembut, tidak
Palpasi : Tugor 3 detik kering
kulit < CTR 3 detik

12 kuku Inspeksi : Kuku Inspeksi : Kuku pendek , Inspeksi : Kuku


pendek, bersih dan bersih dan tidak pucat Pendek,dan bersih
tidak pucat
13 BB 52 kg 65 kg 6,5 kg
14 TB 165 cm 158 cm 51 cm
15 Tanda vital Ttv : TD : Ttv: TD : 110/70
N : 100x/m
112/70mmHg mmHg
S: 37oC
RR : 35x/menit
Nadi: Frekuensi Nadi: Frekuensi :
: 86x/mnt 84x/mnt
Irama : Reguler
Irama : Reguler
Respirasi:
Frekuensi Kekuatan/isi :Kuat
:22x/mnt
Respirasi: Frekuensi
Kekuatan/isi : Kuat :20x/mnt
Ira
maIrama :Vesikuler

15 Kesimpulan Saat di kaji bapak Saat di kaji ibu D dalam


Y dalam keadaan keadaan sehat
sehat
Analisa Data

Data Kemungkinan Diagnosa Keperawatan


Data Subjektif: Domain 5 : persepsi/kognisi
Tn.Y mengatakan bahwa penyebab dari sakit tipes itu karena Kelas 4 : kognisi
makan makanan yang basi dan makanan yang sudah bekas Defisiensi pengetahuan (00126)
dimakan tikus.Tn.Y mengatakan sering makan makanan yang
pedas. Ny.D dan Tn.Y mengatakan sebelum sakit mereka
tidak pernah mengecek kesehatan ketika sakit baru pergi ke
dokter. Tn.Y mengatakan bahwa dirinya tidak suka makan
sayur dan buah. Tn.Y juga mengatakan ingin mengetahui
terkait masalah kesehatan

Ny.D dan Tn.Y mengatakan anaknya pernah deman itu karena


setelah imunisasi. Menurut Ny. D demam itu ketika suhu
diatas 37,5 atau diatas 380C. Tetapi jika suhu 37,5 sudah
mulai waspada. Kalau untuk merawat demamnya Ny. D
menggunakan kompres dan diletakan di Jidat By. Y, Menurut
Ny. Y jika diletakan di ketiak takut basah,selain itu juga
menggunakan Byebyefever selain itu Ny. D terus memberikan
asi pada By. Y Jika suhunya meningkat, Ny. D membawa ke
pelayanan Kesehatan biasanya ke dokter. Selain itu Ny. D
tidak tau cara lain untuk mengatasi demam.

Ny. D mengatakan Menstruasinya sekarang tidak teratur


karena penggunaan KB suntik 3 bulan, Ny D juga mengatakan
takut menggunakan IUD karena Ny D mendengar besinya
akan mengkarat didalam rahim, dan belum tau cara KB alami,
menurut Ny D penggunaan KB hormon akan mengakibatkan
kanker, BB nya naik, menstruasinya juga tidak teratur.

Ny.D mengatakan bahwa Ny D pernah mengalami ISK.


Menurut Ny D sakit ISK-nya itu terjadi karena terjadi
pengkristalan di kandung kemih, ISK itu Infeksi di saluran
kemih, tanda gejala menurut Ny. D adalah pipisnya tidak
puas, sakit saat berkemih. Untuk menanganinya Ny. D periksa
ke dokter dan diberi obat kemudian balik rumah dan banyak
minum air putih. Untuk mencegah ISK berulang Ny. D
mengatakan jangan tahan kencing, harus banyak minum air
putih.

By.y juga sudah diimunisasi namun Ny D bingung karena ada


peritah dari puskesmas untuk dilakukan imunisasi MR
sedangkan menurut Ny D itu dilakukan untuk usia 9 bulan.
Untuk waktu jelasnya dengan imunisasinya Ny D kurang
paham

Menurut Ny. D Asi yang Ny. D berikan adalah Asi eksklusif


karena Ny. D hanya memberikan Asi Eksklusif tanpa yang
lain pada By. Y. Menurut Ny. Y manfaat Asi untuk imun bayi,
untuk boanding, untuk pintar, dan lain-lain. Sedangkan dalam
menyimpan Asi menurut Ny. D, cara penyimpanan di kulkas
itu jika di taruh di bagian freezer 3 bulan sedangkan bagian
bawah itu 3 hari, tetapi Ny. D tidak mau menyimpan di
freezer. Ny D mengatakan sebelum menyususi Ny. D mandi
terlebih dahulu kemudian menggendong By Y diposisikan
seperti posisi menyusui kemudian langsung dimasukan Areola
Ny D ke mulut By Y. Stelah selesai kemudian disendawakan.

Data Objektif :
Tn.Y dan Ny.D terlihat bingung ketika menceritakan
tentang masalah kesehatan dan tidak tau cara
mengtasinya

Data subjektif : Domain 1 : promosi kesehatan


Tn.Y mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit Kelas 2 : manajemen kesehatan
mereka tidak langsung pergi ke dokter atau pelayanan Kesiapan meningkatkan manajemen
kesehatan lainya.Tn.Y mengatakan untuk meningkatan kesehatan (00162)
kesehatan, keluarga jarang pergi untuk mengecek kesehatan.
Dan Ny D mengatakan Ny D ingin memiliki Tensi,
Timbangan untuk mengecek sendiri Tekanan darah dan Berat
badan Ny D.
Ny.D mengatakan untuk diet keluarga suaminya tidak mau
makan sayur dan buah terkecuali beberapa buah dan sayur
yang hanya Tn.Y suka seperti buah papaya dan sayur
kangkung, dan wortel. Ny D mengatakan Ny D Tahu tentang
makanan yang baik, salah satunya jangan makan yang pedas-
pedas dan selalu mendorong Tn D untuk makan sayur dan
buah jenis lain juga, agar gizinya seimbang. Ny D
Mengatakan untuk makanan Ny D sering googling dan Ny d
mengatakan tidak pernah berkonsultasi dengan ahli gizi atau
ke puskesmas untuk konsultasi.

Data objektif :
Ny D dan Tn Y tampak sering bertanya, tampak keinginan
yang besar dari bahasa Nonverbal Ny D untuk memperbaiki
nutrisi Tn Y.
Data Subjektif: Domain 4: Aktivitas / Istirahat
Ny D mengatakan Cat tembok yang terkelupas karena lembab, Kelas : Perawatan Diri
tapi sampai saat ini belum ada waktu untuk memperbaiki cat Hambatan Pemeliharaan rumah (00098)
temboknya. Tapi tetap dibersihkan kalau yang terkelupas
jatuh ke lantai. Dan Ny D mengatakan tidak tau dampak yang
akan terjadi jika catnya mengelupas. sehingga di dalam
ruangan siang hari sering menyalakan lampu untuk
penerangan , Ny D mengatakan kotor atau tidak bersih itu
tidak baik bagi kesehatan tapi Ny D terkadang malas untuk
merapihkan rumah, tergantung mood Ny D. Jika Ny D mood
bagus dan tidak malas baru dibersihkan. Ny D mengatakan
jadi untuk merawat rumahnya juga jika mood Ny D bagus dan
lagi tidak malas.

Data Objektif :
Tampak ada cat tembok yang sudah terkelupas dan
Terdapat tumpukan kayu yang sudah tidak terpakai di
sebelah dapur , pencahayaan didalam rumah kurang
baik karena ventilasi rumah sedikit,pada ruang tengah
tidak ada ventilasi, pada lantainya terbuat dari keramik
dan tidak terlalu licin. Untuk kecukupan perabot tidak
terdapat kursi ataupun meja tamu, namun terdapat
kulkas, lemari,. Kebersihan Kurang baik, di ruang
tamu tampak ada tumpukan-tumpukan kardus, dan
lantai juga kotor sedangkan di dapur tampak
tumpukan piring yang belum dicuci dan dapur terlihat
kotor.

A. Diagnosa Keperawatan
1. Defisiensi Pengetahuan
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
3. Hambatan Pemeliharaan rumah
NO Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah : 1 3/3x1=1 Masalah adalah kesiapan karena
Kesiapan Tn.Y tidak suka makan sayur
dan buah sedangkan Tn.Y
menderita penyakit mata minus
dan kluarga Tn.Y jarang
mengecek kesehatan kecuali
sesudah sakit .
2 Kemungkinan 2 2/2x2=2 Kemungkinan masalah dapat
masalah diubah mudah karena keluarga
diubah:mudah Tn.Y belum memahami dan
mengetahui tentang masalah
kesehatan dan Tn.Y mengtakan
ingin mengetahui tentang maslah
kesehatan
3 Potensial untuk 1 3/3x1=1 Masalah belum berat karena
dicegah : tinggi masih bisa di cegah dengan
diberikan edukasi terkait maslah
kesehatan
4 Menonjolnya 1 2/2x1=1 Anggapan keluarga penting
masalah : perlu untuk mengetahui terkait
segera diatasi masalah kesehatan harus segera
diatasi
Jumlah 5
1. Defisiensi pengetahuan di keluarga Tn.Y
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan di keluarga Tn. Y

NO Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah : 1 3/3x1=1 Masalah adalah kesiapan karena
Kesiapan Keluarga mengatakan ingin
memiliki alat terkait kesehatan
seperti timbangan dan alat
pengukur tekanan darah ,dalam
keluarga Tn.Y tidak memelihara
binatang seperti kucing
2 Kemungkinan 2 2/2x2=2 Kemungkinan masalah dapat
masalah diubah mudah karena keluarga
diubah:mudah Tn.Y mengatakan tidak mau
memelihara kucing lagi karena
pernah terkena jamur dari kucing
peliharaannya dahulu
3 Potensial untuk 1 2/3x1=0,6 Masalah belum berat karena
dicegah : sedang keluarga mempunyai keinginan
untuk mencegah penyakit
4 Menonjolnya 1 1/2x1=0,5 Anggapan keluarga penting
masalah : perlu untuk memelihara kesehatan
segera diatasi
Jumlah 4,1
3. Hambatan Pemeliharaan rumah di keluarga Tn.Y

NO Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah : 1 3/3x1=1 Masalah adalah kesiapan karena
Kesiapan Rumah Keluarga Tn.Y
lembab,kurang pencahayan ,ada
cat tembok yang sudah
terkelupas dan ada tumpukan
kayu yang sudah tidak terpakai
di sebelah dapur
2 Kemungkinan 2 1/2x2=1 Kemungkinan masalah dapat di
masalah rubah sebagian karena Tn.Y
diubah: mengatakan ingin cat tembok
sebagian kalau nanti ada waktu luang
3 Potensial untuk 1 2/3x1=0,6 Masalah agak sulit diatasi karena
dicegah : sedang Tn.Y mengatakan jarang ada
waktu untuk memelihara rumah
karena kesibukan
4 Menonjolnya 1 1/2x1=0,5 Anggapan keluarga masalah
masalah : Tidak tidak perlu segera diatasi karena
perlu segera diatasi cat temboknya masih belum
mengelupas semua
Jumlah 3,1
B. Prioritas Masalah

Komponen Prioritas
Potensial
No Masalah Kesehatan Sifat Kemungkinan masalah Menonjolnya
Skor
Masalah Untuk Diubah untuk Masalah
Dicegah
2
3
1 Defisiensi pengetahuan 2 (Mudah) 3(tinggi) (perlu segera 5 1
(potensial)
diatasi)
Kesiapan meningkatkan manajemen 1(Tidak perlu
2 3 (potensial) 2 (Mudah) 2(sedang) 4,1 2
kesehatan segera diatasi )
1(Tidak perlu
3 Hambatan pemeliharaan rumah 3(Risiko) 1(sebagian) 2(sedang) 3,1 3
segera diatasi

D.Prioritas Diagnosa

1. Defisiensi Pengetahuan
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
3. Hambatan Pemeliharaan rumah
Intervensi

Data Diagnosis keperawatan NOC NIC


Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Hasil
Data Subjektif: 00126 Defisiensi Mengenal Mengenal
Tn.Y mengatakan bahwa pengetahuan 1844 Pengetahuan: manajemen penyakit 5510 Pendidikan kesehatan
penyebab dari sakit tipes itu akut
karena makan makanan yang Setelah dilakukan tinakan 5515 Memutuskan
basi dan makanan yang sudah keperawatan selama 2x 24 jam Peningkatan kesadaran
bekas dimakan tikus.Tn.Y status pengetahuan: manajemen kesehatan
mengatakan sering makan penyakit akut akan ditingkatkan
makanan yang pedas. Ny.D dari level 3 (pengetahuan sedang) Merawat
dan Tn.Y mengatakan ke level 4 ( pengetahuan banyak) 5395 Peningkatan efikasi diri
sebelum sakit mereka tidak dengan kriteria hasil : 1100 Manajemen nutrisi
pernah mengecek kesehatan 1. Faktor penyebab dan faktor 6820 Perawatan Bayi
ketika sakit baru pergi ke yang berkontribusi
dokter. Tn.Y mengatakan 2. Tanda dan gejala penyakit
bahwa dirinya tidak suka 3. Pentingnya istirahat yang Modifikasi
makan sayur dan buah. Tn.Y cukup 6784 Keluarga berencana :
juga mengatakan ingin kontrasepsi
4. Modifikasi diet
mengetahui terkait masalah
kesehatan 5. Sumber informasi Menggunakan fasilitas
terpercaya terkait penyakit kesehatan
Ny.D dan Tn.Y mengatakan 7400 Panduan sistem pelayanan
anaknya pernah deman itu 1855 Pengetahuan : gaya hidup sehat
karena setelah imunisasi. Setelah dilakukan tindakan
Menurut Ny. D demam itu keperawatan selama 1x 24 jam
ketika suhu diatas 37,5 atau status Pengetahuan: Gaya Hidup
Sehat keluarga akan ditingkatkan
diatas 380C. Tetapi jika suhu dari level 3 (pengetahuan sedang)
37,5 sudah mulai waspada. ke level 4 (pengetahuan banyak)
Kalau untuk merawat dengan kriteria hasil :
demamnya Ny. D 1. Strategi untuk
menggunakan kompres dan mempertahankan diet yang
diletakan di Jidat By. Y, sehat
Menurut Ny. Y jika diletakan 2. Porsi buah harian yang
di ketiak takut basah,selain direkomndasikan
itu juga menggunakan 3. Strategi untuk membatasi
Byebyefever selain itu Ny. D
lemak jenuh dan kolesterol
terus memberikan asi pada
4. Manfaat olahraga teratur
By. Y Jika suhunya
meningkat, Ny. D membawa 5. Pentingnya
ke pelayanan Kesehatan mengkomunikasikan
biasanya ke dokter. Selain itu fikiran, perasaan dan emosi
Ny. D tidak tau cara lain secara konstruktif
untuk mengatasi demam. 6. Pentingnya skrining
pencegahan
Ny. D mengatakan 7. Pentingnya perawatan
Menstruasinya sekarang tidak kesehatan mulut
teratur karena penggunaan 8. Strategi mengurangi stress
KB suntik 3 bulan, Ny D juga 9. Strategi mempertahankan
mengatakan takut sikap yang optimis
menggunakan IUD karena Ny
D mendengar besinya akan
mengkarat didalam rahim, Memutuskan
dan belum tau cara KB alami, 1621 Perilaku patuh : diet yang sehat
menurut Ny D penggunaan Setelah dilakukan tindakan
KB hormon akan keperawatan selama 1 x 24 jam
mengakibatkan kanker, BB status perilaku patuh : diet yang
nya naik, menstruasinya juga sehat pasien akan di tingkatkan dari
tidak teratur. level : 3 (Kadang – kadang
dilakukan ) ke level 4 (Sering
Ny.D mengatakan bahwa Ny dilakukan) dengan kriteria hasil :
D pernah mengalami ISK. 1. Menyusun target capaian
Menurut Ny D sakit ISK-nya diet
itu terjadi karena terjadi 2. Mencari informasi tentang
pengkristalan di kandung panduannutrisi baku
kemih, ISK itu Infeksi di 3. Menggunakan panduan
saluran kemih, tanda gejala nutrisi yang
menurut Ny. D adalah
direkomendasikan untuk
pipisnya tidak puas, sakit saat
merencanakan menu
berkemih. Untuk
menanganinya Ny. D periksa makanan
ke dokter dan diberi obat 4. Mencuci buah dan sayur
kemudian balik rumah dan segar sebelum dimakan
banyak minum air putih. 5. Menyiapkan makanan
Untuk mencegah ISK sesuai dengan rekomendasi
berulang Ny. D mengatakan diet untuk lemak, sodium,
jangan tahan kencing, harus (garam), dan karbohidrat
banyak minum air putih. 6. Memasak daging, uanggas,
ikan, dan telur, berdasarkan
By.y juga sudah diimunisasi rekomendasi keamanan
namun Ny D bingung karena konsumsi
ada peritah dari puskesmas
7. Memakan sajian buah yang
untuk dilakukan imunisasi
MR sedangkan menurut Ny D direkomendasikan per hari
itu dilakukan untuk usia 9 8. Memasak daging, uanggas,
bulan. Untuk waktu jelasnya ikan, dan telur, berdasarkan
dengan imunisasinya Ny D rekomendasi keamanan
kurang paham. konsumsi
9. Memakan sajian buah yang
Menurut Ny. D Asi yang Ny. direkomendasikan per hari
D berikan adalah Asi 10. Memakan sajian sayuran
eksklusif karena Ny. D hanya yang direkomendasikan
memberikan Asi Eksklusif perhari
tanpa yang lain pada By. Y. 11. Memakan lebih banyak
Menurut Ny. Y manfaat Asi produk gandum utuh dari
untuk imun bayi, untuk pada produk gandum utuh
boanding, untuk pintar, dan dari pada produk gandum
lain-lain. Sedangkan dalam
olahan
menyimpan Asi menurut Ny.
12. Mengurangi makanan
D, cara penyimpanan di
kulkas itu jika di taruh di dengan nilai kalori tinggi
bagian freezer 3 bulan dan nilai nutrisis kecil
sedangkan bagian bawah itu 3 13. Menyeimbangkan antar
hari, tetapi Ny. D tidak mau intake cairan dan
menyimpan di freezer. Ny D kehilangan cairan
mengatakan sebelum 14. Memeprtahankan hidrasi
menyususi Ny. D mandi 15. Memilih makanan yang
terlebih dahulu kemudian mengandung kalsium untuk
menggendong By Y memenuhi
diposisikan seperti posisi 16. Menghindari makanan yang
menyusui kemudian langsung dapat memicu reaksi alergi
dimasukan Areola Ny D ke
mulut By Y. Stelah selesai
kemudian disendawakan. Merawat
1826 Pengetahuan pengasuhan
Data Objektif : Setelah dilakukan tindakan
Tn.Y dan Ny.D terlihat keperawatan 1x24 jam status
bingung ketika menceritakan pengetahuan pengasuhan keluarga
tentang masalah kesehatan dari level 3 (Pengetahuan sedang)
dan tidak tau cara ke level 4 (Pengetahuan banyak)
mengtasinya dengan kriteria hasil:
1. Kebutuhan keamanan
2. Pencegahan cedera
3. Kebutuhan nutrisi
4. Pencegahan penyakit
5. kebutuhan akan
pengawasan kesehatan
6. kebutuhan perawatan dasar

Modifikasi
1821 Pengetahuan pencegahan Konsepsi
Setelah dilakukan tindak
keperawatan selama 1 x 24 statuss
pengetahuan pencegahan konsepsi
klien akan ditingkatkan dari level
3(pengetahuan sedang) ke level
4(pengetahuan banyak) dengan
kriteria hasil :
1. Metode penghalang kimiawi
2. Metode terapi hormon
3. Metode penghalang mekanik
4. Penggunaan konsepsi pilihan
yang tepat
5. Efektifitas metode kontrasepsi
pilihan
Menggunakan fasilitas kesehatan
1603 Perilaku pencarian kesehatan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1×24 jam
status perilaku pencarian kesehatan
akan ditingkatkan dari level
3(kadang-kadang menunjukan ) ke
level 4(sering menunjukan) dengan
kriteria hasil :
1. Mengajukan pertanyaan
yang berhubungan dengan
kesehatan
2. Menyelesaikan tugas yang
berhubungan dengan
kesehatan
3. Melakukan perilaku
kesehatan dengan inisiatif
sendiri
4. Melakukan perilaku
kesehatan yang disarankan
5. Mencari bantuan apabila
diperlukan
Data subjektif : 00162 Kesiapan Mengenal Mengenal
Tn.Y mengatakan saat ada meningkatkan 5510 Pendidikan kesehatan
anggota keluarga yang sakit manajemen Memutuskan
mereka tidak langsung pergi kesehatan 1606 Partisipasi dalam keputusan Memutuskan
ke dokter atau pelayanan perawatan kesehatan
kesehatan lainya.Tn.Y Setelah dilakukan tindakan Merawat
mengatakan untuk keperawatan selama 1 x 24 jam 5395 Peningkatan efikasi diri
meningkatan kesehatan, status partisipasi dalam keputusan
keluarga jarang pergi untuk perawatan kesehatan akan di Modifikasi
mengecek kesehatan. Dan Ny tingkatkan dari level : 3 (kadang – 4420 Bantuan modifikasi diri
D mengatakan Ny D ingin kadang menunjukan ) ke level 3
memiliki Tensi, Timbangan ( sering menunjukan ) dengan Menggunakan fasilitas
untuk mengecek sendiri kriteria hasil : kesehatan
Tekanan darah dan Berat 1. Menunjukkan pengarahan diri
badan Ny D. dalam membuat keputusan
Ny.D mengatakan untuk diet 2. Menentukan pilihan yang
keluarga suaminya tidak mau diharapkan terkait dengan
makan sayur dan buah outcome yang di inginkan
terkecuali beberapa buah dan 3. Menggunakan teknik
sayur yang hanya Tn.Y suka
penyelesaian masalah untuk
seperti buah papaya dan sayur
mencapai outcome yang
kangkung, dan wortel. Ny D
mengatakan Ny D Tahu diinginkan
tentang makanan yang baik, 4. Menyampaikan niat untuk
salah satunya jangan makan bertindak terkait dengan
yang pedas-pedas dan selalu keputusan
mendorong Tn D untuk 5. Negosiasi perawatan yang di
makan sayur dan buah jenis inginkan
lain juga, agar gizinya 6. Monitor hambatan unutk
seimbang. Ny D Mengatakan mencapai outcome
untuk makanan Ny D sering 7. Mengevaluasi kepuasan
googling dan Ny d dengan outcome perawatan
mengatakan tidak pernah kesehatan
berkonsultasi dengan ahli gizi
atau ke puskesmas untuk
konsultasi. Merawat
Perilaku patuh diet yang sehat
Data objektif : 1621 Setelah dilakukan tindakan
Ny D dan Tn Y tampak keperawatan selama 1 x 24 jam
sering bertanya, tampak status perilaku patuh : diet yang
keinginan yang besar dari sehat pasien akan di tingkatkan dari
bahasa Nonverbal Ny D level : 3 (Kadang – kadang
untuk memperbaiki nutrisi Tn dilakukan ) ke level 4 (Sering
Y. dilakukan) dengan kriteria hasil :
1. Menyusun target capaian diet
2. Mencari informasi tentang
panduannutrisi baku
3. Menggunakan panduan nutrisi
yang direkomendasikan untuk
merencanakan menu makanan
4. Mencuci buah dan sayur segar
sebelum dimakan
5. Menyiapkan makanan sesuai
dengan rekomendasi diet untuk
lemak, sodium, (garam), dan
karbohidrat
6. Memasak daging, uanggas,
ikan, dan telur, berdasarkan
rekomendasi keamanan
konsumsi
7. Memakan sajian buah yang
direkomendasikan per hari
8. Memasak daging, uanggas,
ikan, dan telur, berdasarkan
rekomendasi keamanan
konsumsi
9. Memakan sajian buah yang
direkomendasikan per hari
10. Memakan sajian sayuran yang
direkomendasikan perhari
11. Memakan lebih banyak produk
gandum utuh dari pada produk
gandum utuh dari pada produk
gandum olahan
12. Mengurangi makanan dengan
nilai kalori tinggi dan nilai
nutrisis kecil
13. Menyeimbangkan antar intake
cairan dan kehilangan cairan
14. Memeprtahankan hidrasi
15. Memilih makanan yang
mengandung kalsium untuk
memenuhi
16. Menghindari makanan yang
dapat memicu reaksi alergi

Modifikasi

Menggunakan fasilitas kesehatan


Data Subjektif: 00098 Hambatan Mengenal Mengenal
Ny D mengatakan Cat pemeliharaan
tembok yang terkelupas rumah Memutuskan Memutuskan
karena lembab, tapi sampai
saat ini belum ada waktu Merawat Merawat
untuk memperbaiki cat 1180 Bantuan pemeliharaan
temboknya. Tapi tetap Modifikasi rumah
dibersihkan kalau yang 1910 Keamanan lingkungan rumah
terkelupas jatuh ke lantai. Setelah dilakukan tindakan asuhan Modifikasi
Dan Ny D mengatakan tidak keperawatan 1x24 jam status :
tau dampak yang akan terjadi Keamanan lingkungan Menggunakan fasilitas
jika catnya mengelupas. rumah(1910) akan ditingkatkan dari kesehatan
sehingga di dalam ruangan level 2 (sedikit adekuat) ke level 3
siang hari sering menyalakan (cukup adekuat) dengan kriteria
lampu untuk penerangan , Ny hasil :
D mengatakan kotor atau 1. Pemeliharaan gedung
tidak bersih itu tidak baik 2. Pencahayaan interior
bagi kesehatan tapi Ny D 3. Pencahayaan ekterior
terkadang malas untuk 4. Kebersihan hunian
merapihkan rumah, 5. Menyingkirkan jamur
tergantung mood Ny D. Jika
Ny D mood bagus dan tidak
malas baru dibersihkan. Ny D Menggunakan fasilitas kesehatan
mengatakan jadi untuk
merawat rumahnya juga jika
mood Ny D bagus dan lagi
tidak malas.

Data Objektif :
Tampak ada cat tembok yang
sudah terkelupas dan
Terdapat tumpukan kayu
yang sudah tidak terpakai di
sebelah dapur , pencahayaan
didalam rumah kurang baik
karena ventilasi rumah
sedikit,pada ruang tengah
tidak ada ventilasi, pada
lantainya terbuat dari keramik
dan tidak terlalu licin. Untuk
kecukupan perabot tidak
terdapat kursi ataupun meja
tamu, namun terdapat kulkas,
lemari,. Kebersihan Kurang
baik, di ruang tamu tampak
ada tumpukan-tumpukan
kardus, dan lantai juga kotor
sedangkan di dapur tampak
tumpukan piring yang belum
dicuci dan dapur terlihat
kotor.
TABEL RENCANA KEGIATAN / TINDAKAN
NoDx Rencana Tindakan Hari/tanggal ket Paraf
1. Mengenal
Pendidikan Kesehatan :
1. KB Jumat/16-02-2018
2. Imunisasi Jumat/16-02-2018
3. ISK Jumat/16-02-2018
4. Thypoid Sabtu/17-02-2018
5. KMC Minggu/18-02-2018
6. Teknik Minggu/18-02-2018
Menyusui
Memutuskan
Peningkatan Kesadaran Kesehatan :
1. Diet yang sehat
Merawat Sabtu/17-02-2018
Peningkatan efikasi diri
Manajemen Nutrisi Sabtu/17-02-2018

Menggunakan fasilitas
Keluarga Berencana: Kontrasepsi
Jumat/16-02-2018
2. Mengenal
Pendidikan Kesehatan
1. Diet yang sehat Sabtu/17-02-2018
Merawat
Peningkatan Efikasi
Sabtu/17-02-2018
Memodifikasi
Bantuan Modifikasi diri
Sabtu/17-02-2018
3. Merawat
Bantuan pemeliharaan rumah Sabtu/17-02-2018

Memodifikasi
Manajemen lingkungan : Persiapan rumah
1. Edukasi Sabtu/17-02-2018
Pemeliharaan
rumah sehat

MAHASISWA KELUARGA
IMPLEMENTASI

Hari/tg Jam No Implementasi Nama/ttd


l Dx
Selasa/ 20:00 All a. Membuat rencana tindakan dengan keluarga.
13-02- WIB b. Mengatur jadwal kunjungan ke kelurga
2018 c. Melakukan kontrak waktu dengan keluarga.

Jumat/ 20:00 1 a. Memberikan Edukasi ISK


16-02- DS:Ny.D mengatakan penyebab dari ISK
2018 adalah nyuci tidak bersih. Pipis
ditahan,minuman es teh. Ny.D mengatakan
komplikasi dari ISK adalah sakit ginjal . Ny.D
mengatakan penatalaksanaan dari ISK adalah
dengan cara minum obat antibiotik,tidak
menahan pipis dan menggunakan daleman yang
bersih.,Tn.Y mengatakan penangan nya dengan
minum air putih

Do :klien tampak lama memikirkan jawaban,


namun dapat menjawab, walau masih ada yang
terlupa

20:10 1 b. Memberikan Edukasi KB


DS:
Ny D mengatakan KB merupakan cara untuk
merencanakan kehamilan, jenis-jenis Kb terdiri
dari kb suntik 3 bulan, kb suntik 1 bulan, IUD,
KB pil, dan juga kondom. Beberapa kerugian
dari KB yang diketahui diantaranya kalau
menggunakan pil resiko hamil cukup tinggi
karena lupa meminum pilnya, lalu jika
menggunakan IUD proses pemasangannya
harus streril dan pasien harus rileks jika tidak
bisa menyebabkan tidak terpasang baik, lalu
jika menggunkan kondom bisa robek.
DO :
Klien nampak paham dan lancar ketika
mengulang apa yang sudah dijelaskan .

20:18 1 c. Memberikan Edukasi Imunisasi

DS: Ny.D mengatakan tujuan dari Imunisasi


adalah untuk mencegah anak terserang penyakit
yang beresiko tinggi . Ny.D mengatakan
macam-macam dari imunisasi adalah
HB,BCG,POLIO,DPT,MR,Ny.D mengatakan
efek samping dari imunisasi adalah anak bisa
demam,nyeri disekitar area seuntikan
DO: Ny.D tampak paham dan lancar
mengulang kembali yang sudah d ajarkan.
20:22 1 d. Mendorong Klien untuk menggunakan
fasilitas kesehatan seperti Puskesmas saat
Imunisasi, dan KB, dll. Dan menjelaskan
perbedaan faskes
DS: Ny D mengatakan nanti Ny D akan
imunisasi ke puskesmas saja. Dan
menanyakan terkait imunisasi yang Ny D
Bingungkan terkait imunisasi MR di usia 6
bulan.

DO: Ny D tampak antusias mengenai


imunisasi untuk anaknya
Sabtu/ 07:10 1&2 a. Memberikan Edukasi Nutrisi
17-02- Ds :
2018 Ny.D mengatakan makanan yang sehat itu
adalah makanan yang mengandung cukup
gizi,nutrisi,karbohidrat,protein,lemak dan
vitamin
,Ny.D juga mengatakan makanan yang
mengandung karbohidat seperti nasi,jagung,dan
singkong,Ny.D mengtakan makanan yang
mengandung protein seperti telor dan kacang-
kacangan,Ny.D mengatakan makanan yang
mengandung lemak sehat seperti alpokat
,daging merah,Ny.D mengatakan makanan yang
mengandung vitamin seperti wortel ,buah
jeruk,dan buah laninya.Ny.D mengatakan
mengatakan makanan yang mengandung
protein berfungsi untuk memelihara kesehatan
tubuh,dan fungsi lemak sebagai sumber energi ,
Ny.D juga mengatkan mengkonsumsi
karbohidrat,protein,lemak dan protein harus
sesuai takaran tidak boleh terlalu banyak dan
tidak boleh terlalu sedikit.

DO :
Ny.D bisa menyebutkan kembali apa yang
sudah dijelaskan meskipun ada beberapa yang
lupa

Ny.D tampak bersemangat saat diberikan


edukasi terkait kesehatan

07:20 3 b. Memberikan Edukasi Perawatan Rumah Sehat


DS :
Ny. D mengatakan pengertian dari rumah yang
sehat adalah tempat untuk beristirahat dan
tempat untuk melepas lelah dari rutinitas sehati-
hari. Ny. D mekatakan rungsi rumah yang
sehat adalah membina rasanyaman, tempat
berlindung dari sinar matahari dan hujan,
sebagai tempat untuk melepas lelah. Ny.D
mengatakan sarat-syarat rumah yang sehat
adalah lantai tiak becek disaat hujan dan tidak
berdebu disaat kemarau, atapnya jangan
menggunakan asbes karena bisa membuat
panas,usahakan ada udara masuk di dalam
ruangan. Ny.D fasilitas- fasilitas di dalam
rumah yang sehat adalah adanya air
bersih,pembuangan tinja, pembuangan sampah
di usahakan jauh dari kamar dan tempat makan
DO:
Klien nampak paham dan lancar ketika
mengulang apa yang sudah dijelaskan tetapi ada
sedikit yang terlupakan

07:30 1 c. Memberikan Edukasi Thypoid


DS :
Ny. D mengatakan Thypoid adalah penyakit
yang disebabkan oleh bakteri. Ny. D
mengatakan cara penularan Thypoid melalui
makanan, muntah, lalat dan tinja. Ny. D
mengatakan cara pencegahan Thypoid dengan
istirahat yang cukup, makan yag teratur, cuci
tangan dan menjaga kebersihan lingkungan. Ny.
D mengatakan tanda dan gejala Thypoid itu
sakit kepala, muntah, demam, bintik-bintik
merah dan sakit perut.
DO : klien tampak memahami apa yang sudah
dijelaskan mengenai thypoid daada yang lupa.n
dapat mengulang walau beberapa
07:33
d. Mendorong keluarga untuk meningkatkan
kesadaran kesehatan Mengenai Gizi seimbang
dan perawatan rumah sehat
DS: Ny D mengatakan akan mengganti sayuran
yang dimasak yang dimana tidak hanya sayur
kangkung tetapi dengan sayur dan buah yang
lain. Dan tidak sesring makan sayur kangkung.
Dan Tn Y mengatakan akan menyisihkan
waktunya untuk olahraga
DO :
Klien tampak paham dan antusias.saat ditanya
Ny.D bisa menyebutkan kembali apa yang
sudah dijelaskan meski ada bebrapa yang lupa
tetapi sebagian besar bisa disebutkan
Mingg 07:15 1 a. Memberikan Edukasi Teknik Menyusui
u/ 18- DS:
02-18 Ny. Y mengatakan Cara memegang payudara
yang benar itu slah satu tangan memegang
payudara yang berbentuk huruf C.kemudian
ditarik kebelakang kemudian dipencet ke arah
puting. Untuk posisinya harus rileks, kaki tidak
boleh menggelantung saat duduk, kemudian
kepala di siku ibu, kemudian bokong bayi di
telapak tangan. Kemudian tanda perlekatan
yang baik yaitu tidak ada suara, pipi
mengembung, areola masuk semua ke mulut
bayi atau sebagian. Kalau mau melepas,
menggunakan jari kelingking. Setelah itu
disendawakan sampai bunyi ‘uu.

DO : Keluarga nampak paham, dan bertanya


langsung ketinga ada yang belum jelas, dan
dapat menjawab pertanyaan walau ada yang
terlupa.

07:20 1 b. Memberikan Edukasi KMC


DS:
Tn.Y mengatakan pengertian KMC itu adalah
kontak langsung dengan bayi Tn. Y
mengatakan tujuan dari KMC adalah untuk
memberi kehangatan, mendekatkan Hubungan..
.Tn.Y mengatakan cara melakukan KMC yang
pertama lepas baju bayi terlebih
dahulu,kemudian membersihkan daerah dada
,lalu posisikan bayi menghadap ke tubuh kita
dengan pusisi seperti katak ,kemudian balut
bayi menggunakan kain sesuaikan dengan
kenyamanan bayi.

DO:
Tn. Y dapat mejawab pertanyaan dengan benar

07:25 1 c. Melakukan Teknik Menyusui Langsung ke


Bayi

DS :
Ny D mengatakan bahwa ia sudah paham
bahwa posisinya harus satu garis lurus, dan
tangan membentuk huruf C.

DO:
Ny. Y dapat melakukan Posisi yang benar saat
menyusui.
07:30
1 d. Melakukan KMC pada By Y dan Tn Y.
DS:
Tn. Y mengatakan posisinya sudah nyaman
DO:
By. Y terlihat tenang, dan Nyaman dengan
posisi KMC
EVALUASI
Hari/Tgl/J No Evaluasi Nama/Ttd
am Dx
Jumat/16- 1 A. Mengenal
02-2018 S : Ny.D mengatakan penyebab dari ISK
20:24 adalah nyuci tidak bersih. Pipis
WIB ditahan,minuman es teh. Ny.D
mengatakan komplikasi dari ISK adalah
sakit ginjal . Ny.D mengatakan
penatalaksanaan dari ISK adalah dengan
cara minum obat antibiotik,tidak
menahan pipis dan menggunakan
daleman yang bersih.,Tn.Y mengatakan
penangan nya dengan minum air putih

Ny.D mengatakan tujuan dari Imunisasi


adalah untuk mencegah anak terserang
penyakit yang beresiko tinggi . Ny.D
mengatakan macam-macam dari
imunisasi adalah
HB,BCG,POLIO,DPT,MR,Ny.D
mengatakan efek samping dari imunisasi
adalah anak bisa demam,nyeri disekitar
area seuntikan

O :Keluarga dapat menjawab, walau masih


ada yang terlupa.
A : Tujuan Tercapai sebagian
1. Pengetahuan manajemen
penyakit akut (ISK) berada di
level 4 (Pengetahuan banyak)
2. Pengetahuan pengasuhan
(Imunisasi) berada di level 4
(Pengetahuan banyak)
3. Pengetahuan Pencegahan
Konsepsi berada di level 4
(Pengetahuan banyak
P : Lanjutkan Intervensi
1. Pendidikan kesehtan (Thypoid)

B. Memodifikasi lingkungan
1 S:
Ny D mengatakan KB merupakan cara untuk
merencanakan kehamilan, jenis-jenis Kb
terdiri dari kb suntik 3 bulan, kb suntik 1
bulan, IUD, KB pil, dan juga kondom.
Beberapa kerugian dari KB yang diketahui
diantaranya kalau menggunakan pil resiko
hamil cukup tinggi karena lupa meminum
pilnya, lalu jika menggunakan IUD proses
pemasangannya harus streril dan pasien harus
rileks jika tidak bisa menyebabkan tidak
terpasang baik, lalu jika menggunkan
kondom bisa robek.

O:
Klien nampak paham dan lancar ketika
mengulang apa yang sudah dijelaskan .

A : Tujuan tercapai status pengetahuan


pencegahan konsepsi klien ada di level
4(pengetahuan banyak)
P : Hentikan intervensi
1.pendidikan kesehatan pemeliharaan
rumah
C. Menggunakan fasilitas
S:
1 Ny D mengatakan nanti Ny D akan
imunisasi ke puskesmas saja. Dan
menanyakan terkait imunisasi yang Ny D
Bingungkan terkait imunisasi MR di usia 6
bulan.

O:
Ny D tampak antusias mengenai imunisasi
untuk anaknya

A : Tujuan Tercapai
Status prilaku pencarian kesehatan berada di
level 4 (sering menunjukan)

P : Hentikan intervensi
1. Panduan pelayanan kesehatan

Sabtu/17- 1 A. Mengenal
02-2018 S:
08:15 Ny. D mengatakan Thypoid adalah penyakit
yang disebabkan oleh bakteri. Ny. D
mengatakan cara penularan Thypoid
melalui makanan, muntah, lalat dan tinja.
Ny. D mengatakan cara pencegahan Thypoid
dengan istirahat yang cukup, makan yag
teratur, cuci tangan dan menjaga kebersihan
lingkungan. Ny. D mengatakan tanda dan
gejala Thypoid itu sakit kepala, muntah,
demam, bintik-bintik merah dan sakit perut.

O:
klien tampak memahami apa yang sudah
dijelaskan mengenai thypoid daada yang
lupa.n dapat mengulang walau beberapa

A:
Tujuan tercapai status pengetahuan penyakit
akut klien ada di level 4 (Pengetahuan
banyak)

P:

1& B. Memutuskan
2 S:
Ny D mengatakan akan mengganti sayuran
yang dimasak yang dimana tidak hanya
sayur kangkung tetapi dengan sayur dan
buah yang lain. Dan tidak sesring makan
sayur kangkung. Dan Tn Y mengatakan akan
menyisihkan waktunya untuk olahraga

O:
Klien tampak paham dan antusias.saat
ditanya Ny.D bisa menyebutkan kembali apa
yang sudah dijelaskan meski ada bebrapa
yang lupa tetapi sebagian besar bisa
disebutkan

A:
Tujuan tercapai status prilaku patuh diet
yang sehat klien ada di level 4(sering
dilakukan)

P:
Hentikan Intervensi
1.Peningkatan kesadaran kesehatan

1& C. Merawat
2 S
Ny.D mengatakan makanan yang sehat itu
adalah makanan yang mengandung cukup
gizi,nutrisi,karbohidrat,protein,lemak dan
vitamin
,Ny.D juga mengatakan makanan yang
mengandung karbohidat seperti
nasi,jagung,dan singkong,Ny.D mengtakan
makanan yang mengandung protein seperti
telor dan kacang-kacangan,Ny.D
mengatakan makanan yang mengandung
lemak sehat seperti alpokat ,daging
merah,Ny.D mengatakan makanan yang
mengandung vitamin seperti wortel ,buah
jeruk,dan buah laninya.Ny.D mengatakan
mengatakan makanan yang mengandung
protein berfungsi untuk memelihara
kesehatan tubuh,dan fungsi lemak sebagai
sumber energi , Ny.D juga mengatkan
mengkonsumsi karbohidrat,protein,lemak
dan protein harus sesuai takaran tidak boleh
terlalu banyak dan tidak boleh terlalu sedikit.

O:
Ny.D bisa menyebutkan kembali apa yang
sudah dijelaskan meskipun ada beberapa
yang lupa
Ny.D tampak bersemangat saat diberikan
edukasi terkait kesehatan

A:
Tujuan tercapai status Perilaku patuh diet
yang sehat ada di level 4 (sering dilakukan)

P:
Hentikan intervensi
1.penkes nutrisi

3 D. Memodifikasi
S:
Ny. D mengatakan pengertian dari rumah
yang sehat adalah tempat untuk beristirahat
dan tempat untuk melepas lelah dari rutinitas
sehati-hari. Ny. D mekatakan rungsi rumah
yang sehat adalah membina rasanyaman,
tempat berlindung dari sinar matahari dan
hujan, sebagai tempat untuk melepas lelah.
Ny.D mengatakan sarat-syarat rumah yang
sehat adalah lantai tiak becek disaat hujan
dan tidak berdebu disaat kemarau, atapnya
jangan menggunakan asbes karena bisa
membuat panas,usahakan ada udara masuk
di dalam ruangan. Ny.D fasilitas- fasilitas di
dalam rumah yang sehat adalah adanya air
bersih,pembuangan tinja, pembuangan
sampah di usahakan jauh dari kamar dan
tempat makan

O:
Klien nampak paham dan lancar ketika
mengulang apa yang sudah dijelaskan tetapi
ada sedikit yang terlupakan
A:
Tujuan tercapai status Keamanan
lingkungan rumah ada di level 3 (cukup
adekuat

P:
Hentikan intervensi
1.Penkes pemeliharaan rumah sehat
Minggu/1 1 A. Merawat
8 februari S:
2018 Ny. Y mengatakan Cara memegang
08:40 payudara yang benar itu slah satu tangan
memegang payudara yang berbentuk huruf
C.kemudian ditarik kebelakang kemudian
dipencet ke arah puting. Untuk posisinya
harus rileks, kaki tidak boleh menggelantung
saat duduk, kemudian kepala di siku ibu,
kemudian bokong bayi di telapak tangan.
Kemudian tanda perlekatan yang baik yaitu
tidak ada suara, pipi mengembung, areola
masuk semua ke mulut bayi atau sebagian.
Kalau mau melepas, menggunakan jari
kelingking. Setelah itu disendawakan sampai
bunyi ‘uu.
Tn.Y mengatakan pengertian KMC itu
adalah kontak langsung dengan bayi Tn. Y
mengatakan tujuan dari KMC adalah untuk
memberi kehangatan, mendekatkan
Hubungan.. .Tn.Y mengatakan cara
melakukan KMC yang pertama lepas baju
bayi terlebih dahulu,kemudian
membersihkan daerah dada ,lalu posisikan
bayi menghadap ke tubuh kita dengan pusisi
seperti katak ,kemudian balut bayi
menggunakan kain sesuaikan dengan
kenyamanan bayi. Pada saat praktek KMC
langsung Tn. Y mengatakan posisinya sudah
nyaman

O:
Keluarga nampak paham, dan bertanya
langsung ketinga ada yang belum jelas, dan
dapat mejawab pertanyaan

dengan benar, pada saat KMC By. Y terlihat


tenang, dan Nyaman dengan posisi KMC
Dan pada saat menyusui Ny. Y dapat
melakukan Posisi yang benar saat menyusui.
A:
Tujuan tercapai status status pengetahuan
pengasuhan keluarga klien ada di level 4
(Pengetahuan banyak)

P:
Hentikan Intervensi
1.Perawatan bayi
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada keluarga tahap II Childbearing merupakan keluarga yang baru memiiki anak pertama
dengan usia maksimal 2,5 Tahun. Salah satu contoh keluarga Thap Childbearing adalah
keluarga Tn Y.
1. Pengkajian
Keluarga tahap Childbearing biasanya terdapat masalah Dengan hadirnya
seorang anak pola komunikasi dalam keluarga semakin berkembang sehingga pola
transaksional berubah secara drastis . komunikasi orang tua dan anak sedikit , kurang
menstimulasi percakapan,dan menurunnya kualitas interaksi pernikahan. beberapa
orang tua mengalami kewalahan dengan bertambahnya tanggung jawab. Berbeda
dengan keluarga Tn Y karena dalam hasil pengkajian, tidak ada masalah dalam
komunikasi, hubungan Tn Y dan Ny D juga masih terlihat romantis. Dan Tn Y serta
Ny D mengatakan bahwa Tn Y dan Ny D menikmati peran barunya serta belajar
untuk menjalani peran-peran tersebut.
Masalah lain yang sering muncul pada tahap childbearing yaitu Jika tidak adanya
bantuan dari keluarga,teman,saran yang bertentangan dari teman,keluarga serta
professional yang selama ini membantu, dan sering terbangunnya anak dimalam hari
hal ini membuat Ibu menjadi lelah secara psikologi dan fisik. Selain mengasuh bayi ,
ibu menjadi merasa terbebani oleh tugas rumah tangga dan mungkin juga tanggung
jawab perkerjaan. Tugas ini juga akan di rasakan sulit jika ibu memiliki penyakit atau
melalui tahap persalinan dengan kelahiran yang lama dan sulit atau melalui persalinan
sesar ,dampaknya juga pada hubungan seksual yang terjadi akibat faktor peran baru
yang di jalankan oleh ibu , ibu meresa kehilangan ketertarikan seksual sementara
suami merasa di tinggal atau di singkirkan oleh bayi yang baru lahir . Berbeda dengan
keluarga Tn Y, keluarga Tn Y jika ada permasalahan diselesaikan bersama, By Y juga
tidak bangun dimalam hari, dan Ny D mengatakan tidak merasa terbebani dengan
tugas barunya dan peran barunya sebagai ibu dan istri, Ny D menikmati keadaannya
yang sekarang. Tidak terjadi perubahan dalam seksualnya. Ny D mengatakan masih
melakukan hubungan suami istri walau terkadang sakit saat berhubungan.
Menurut Miller dan Myers-Walls (1983) , berdasarkan penelitian mereka tentang
orang tua baru, merangkum stressor spesifik dalam peran menjadi orang tua . stressor
yang paling sering adalah kehilangan kebebasan personalakibat tanggung jawab
menjadi orang tua; selain itu kurangnya waktu dan hubungan persahabatn dalam
pernikahan . sedangkan dalam Keluarga Tn Y tidak demikian, menurut Ny D
suaminya tidak mengekang dirinya untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya dan
tidak mengekang Ny D.
Fungsi afektif dalam keluarga berguna untuk pemenuhan kebetuhan psikososial,
keberhasilan melaksanakan dari fungsi afektif tampak pada kebahagian dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga,dimana anggota keluarga saling
mempertahankan iklim positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui
interaksi dan hubungan dalam keluarga.
Adapun yang perlu di penuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif
adalah saling mengasuh dan memberikan cinta kasih,kehangatan, saling
menerima, Saling menghargai dan saling mendukung antar anggota yang lain.
Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dukungan dari anggota yang lain
maka kemampuannya untuk memberikan kasih saying akan meningkat ,yang pada
akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. orang tua juga
harus mengembangkan proses identifikasi sehingga anak-anak dapat meniru
perilaku yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif
tersebut. Pada keluarga Tn Y Fungsi afektifnya sudah dijalani dengan baik karena
saling mendukung antar pasangan, saling memuji, dan merasa kangen jika
suaminya keluar kota. Dalam keluarga Tn Y juga terlihat cintah dan kasih sayang
yang di erikan antar pasangan maupun dengan By. Y.
Fungsi afektif merupakan energy yang menentukan kebahagian keluarga.
Keretakan keluarga , kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena fungsi
afektif tidak terpenuhi.dalam keluarga Tn Y fungsi afektifnya terpenuhi

Fungsi reproduksi pada keluarga, Ny D mengatakan menstruasinya tidak teratur


karena Ny D menggunakan KB suntik, sedangkan pada fungsi ekonomi Keluarga
Tn Y untuk makanan, pakaian dan rumah asudah terpenuhi.
Pada fungsi kesehatan keluarga Tn Y terdapat masalah berdasarkan 5 KMK
diantaranya yaitu : berkaitan dengan pemberian ASI, Penyakit Tipes, KB,
Pemeliharaan Rumah, dan Diet.
Dari hasil pengkajian kelompok menemukan 3 Diagnosis yang telah diprioritaskan
setelah dilakukan Skoring, diantaranya : 1) Defisiensi pengetahuan (Nilai skoring
5); 2) Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan (Nilai Skoring 4,1); 3)
Hambatan pemeliharaan rumah (nilai Skoring 3,1).

2. Diagnosa Keperawatan
Dari hasil skoring, diagnosa yang diprioritaskan ada 3 berdasarkan dari 5 KMK
keluarga Tn Y.
1) Defisiensi pengetahuan
2) Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
3) Hambatan pemeliharaan rumah

3. Intervensi
Pada Intervensi Asuhan Keperawatan ini menggunakan pedoman NANDA 2015,
NOC 2013, dan NIC 2013.
Pada diagnosa pertama Defisiensi pengetahuan menggunakan 6 lebel NOC
yaitu 1) Pengetahuan manajemen kesehatan dengan waktu 2x24 jam dari level 3 ke
level 4 dan 5 lebel NOC yang lain dalam waktu 1x24 jam dari level 3 ke level 4
dengan 7 lebel NIC.
Sedangkan pada diagnosa kedua kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
menggunakan 2 lebel NOC dengan waktu 1x24 jam ditingkatkan dari level 3 ke level
4 dengan 3 lebel NIC. Dan Diagnosa prioritas terakhir Hambatan pemeliharaan rumah
menggunakan 1 NOC dalam waktu 1x24jam ditingkatkan dari level 3ke 4 dengan 1
lebel NIC.

4. Implementasi
Dari rencana yang sudah dibuat, kelompok memberikan intervensi selama 3 hari
untuk 3 diagnosa keperawatan. Pada hari pertama, intervensi yang diberikan ada 3
intervensi yaitu Edukasi Imunisasi, Edukasi KB, dan Edukasi ISK.
Pada hari kedua kelompok memberikan 3 Intervensi yaitu, Edukasi Thypoid, Edukasi
Nutrisi, dan Edukasi Perawatan Rumah Sehat. Dan pada hari ke tiga kelompok
memberikan Edukasi KMC dan Edukasi teknik menyusui dan mengajarkan Teknik
menyusui langsung kepada Ny D pada By Y dan Praktek KMC pada Tn Y dan By Y.

5. Evaluasi
Evaluasi pada Asuhan keperawatan pada keluarga Tn Y dilakukan langsung setelah
intervensi diberikan. Berdasarkan 5 KMK masalah yang dialami keluarga dari hasil
evaluasi menggunakan SOAP dapat teratasi dengan kriteria yang telah ditetapkan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang tinggal dalam satu atap atau
rumah , dimana anggota saling berinteraksi satu dengan yang lain sesuai dengan peran
masing-masing , tiap anggota juga saling mempertahankan satu budaya serta
meningkatkan perkembangan fisik,mental,emosional dan social tiap anggota keluarga.
Tahap II Childbearing Family atau keluarga dengan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai berusia 30 bulan.

Pada keluarga tahap ke dua pola komunikasi dalam keluarga semakin berkembang
sehingga pola transaksional berubah secara drastis . komunikasi orang tua dan
anak sedikit , kurang menstimulasi percakapan,dan menurunnya kualitas interaksi
pernikahan. beberapa orang tua mengalami kewalahan dengan bertambahnya
tanggung jawab
Masalah lain yang sering muncul pada tahap childbearing yaitu Jika tidak adanya
bantuan dari keluarga,teman,saran yang bertentangan dari teman,keluarga serta
professional yang selama ini membantu, dan sering terbangunnya anak dimalam hari
hal ini membuat Ibu menjadi lelah secara psikologi dan fisik. Selain mengasuh bayi
Namun tidak semua keluarga akan mengalami masalah seperti teorinya, sama halnya
dengan keluarga kasus, masalah akan timbul jika kurang komunikasi dan dukungan
antar pasangan serta keluarga lainnya. Jika saling memahami dan berbagi tugas dan
tanggung jawab tugas perkembangan pada tahap ini akan dapat terpenuhi dengan
baik.

B. Saran
Dalam memberikan Asuhan keperawatan keluarga harus dilakukan secara
komprehensif, dan tidak mengambil kesimpulan dari pribadi perawat sendiri, karena
dapat menimbulkan kesalahan dalam data yang diambil harus ada klarifikasi data.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo.S.(2012).Keperawatan Keluarga Konsep Teori Proses dan Praktik Keperawatan


Yogyakarta : Graha ilmu
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013).Nursing
Intervention Classification (NIC). St. Louis, Missouri: Elseiver
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G.(2010) Buku Ajar Keperawatan Keluarga:
Riset,Teori,& Praktik. Jakarta: EGC
Maglaya, A. S., Cruz-Earnshaw, R. G., Pambid-dones, L. B. L., Maglaya, M. C.S., Lao-
Nario, M. B. T., & leon W.O.U.-D. (2009).Nursing Practice in the Community.
Marikina: Argonauta Corparation
Mooehead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013).Nursing Outcome
Classification (NOC) : Measurement of Health Outcome. St. Louis, Missouri:
Elseiver

Muhlisin Abi.(2012).Keperawatan Keluarga.Yogyakarta : Gosyen Publishing


NANDA International. (2015). Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2015-2017.
Oxford: Wiley-Blackwell
Lampiran

NOC TEORI
Mempertahankan pemberian ASI 1002
Definisi : kelanjutan menyusui dari mulai (proses) ASI sampai penyapihan makan bayi/balita
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Sediki Cukup Sebagi Sepenuh
adekuat t adekua an nya
adeku t besar adekuat
at adekua
t
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
100201 Pertumbuhan bayi 1 2 3 4 5 NA
dalam rentang norma
100202 Perkembanggn bayi 1 2 3 4 5 NA
dalam rentang
normal
100205 Kemampuan untuk 1 2 3 4 5 NA
mengumpulkan dan
menyimpan ASI
dengan anam
100217 Kemampuan untuk 1 2 3 4 5 NA
mencairkan dan
menghangatkan ASI
yang tersimpan
dengan aman
100218 Praktik untuk 1 2 3 4 5 NA
mencegah nyeri
payudara
100208 Mengenali tanda- 1 2 3 4 5 NA
tanda penurunan ASI
100219 Mengenali tanda 1 2 3 4 5 NA
tanda saluran asi
tersumbat
100220 Mengenali tanda 1 2 3 4 5 NA
tanda mastitis
100221 Kesadaran bahwa 1 2 3 4 5 NA
menyusui dapat terus
melampaui usia bayi
100210 Menghidari 1 2 3 4 5 NA
pengobatan sendiri
tanpa memeriksa
dengan profesional
kesehatan
100222 Merasakan dukungan 1 2 3 4 5 NA
keluarga selama
menyususi
100223 Merasakan dukungan 1 2 3 4 5 NA
untuk melanjutkan
relaksasi sepulang
bekerja
100224 Merasakan dukungan 1 2 3 4 5 NA
untuk melnjutkan
relaksasi sepulang
sekolah
100204 Pengetahuan tentang 1 2 3 4 5 NA
manfaat menyusui
berkelanjutan
100225 Pengetahuan tentang 1 2 3 4 5 NA
sumber daya untuk
mendapatkan
dukungan
100215 Puas dengan proses 1 2 3 4 5 NA
menyusui

Kelelahan : Efek yang mengganggu 0008


Definisi : keparahan efek gangguan yang diamati atau dilaporkan dari kelelahan kronis terhadap
fungsi sehari-hari
SKALA TARGET OUTCOME : Dipertahankan pada ____ Ditingkatkan ke ____

Berat Cukiu Sedang Ringan Tidak


p berat ada

Skala Outcome Keseluruhan


1 2 3 4 5

Indikator :
000801 Malaise 1 2 3 4 5 NA
000802 Lethargy 1 2 3 4 5 NA
000803 Penurunan energy 1 2 3 4 5 NA
000804 Gangguan dengan aktivitas 1 2 3 4 5 NA
sehari-hari
000805 Gangguan pemeliharaan 1 2 3 4 5 NA
rumah
000806 Gangguan pada rutinitas 1 2 3 4 5 NA
000807 Gangguan terhadap aturan 1 2 3 4 5 NA
pengobatan
000808 Nafsu makan menurun 1 2 3 4 5 NA
000809 Perubahan status nutrisi 1 2 3 4 5 NA
000810 Gangguan aktivitas fisik 1 2 3 4 5 NA
000811 Gangguan kinerja peran 1 2 3 4 5 NA
000812 Gangguan performa kerja 1 2 3 4 5 NA
000813 Gangguan kinerja disekolah 1 2 3 4 5 NA
000814 Absen dari pekerjaan 1 2 3 4 5 NA
000815 Absen dari sekolah 1 2 3 4 5 NA
000816 Gangguan hubungan 1 2 3 4 5 NA
interpersonal
000817 Gangguan dengan kegiatan 1 2 3 4 5 NA
diwaktu luang
000818 Pesimis tentang status 1 2 3 4 5 NA
kesehatan saat ini
000819 Pesimis tentang status 1 2 3 4 5 NA
kesehatan masa depan
000820 Gangguan memori 1 2 3 4 5 NA
000821 Gangguan alam perasaan 1 2 3 4 5 NA
000822 Gangguan untuk menikmati 1 2 3 4 5 NA
hidup
000823 Komorbiditas psikologis 1 2 3 4 5 NA

Pengarahan Perawatan mandiri (1613)


Definisi : Tindakan penerimaan rawatan untuk mengarahkan orang lain yng membantu atau
melakukan tugas-tugas fisik dan kesehatan pribadi

SKALA TARGET OUTCAME : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______


Tidak Jaran Kadan Sering Secar
pernah g g- menun a
menun menu kadang jukan konsti
jukan njuka menun sten
n jukan menu
njuka
n
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
161301 Menetukan tujuan kesehatan 1 2 3 4 5 NA
161302 Menggambarkan perawatan 1 2 3 4 5 NA
yang tepat
161311 Mendapatkan sumber-sumber 1 2 3 4 5 NA
yang
dibutuhkamengistruksikan
oranglain akan kebiasaan
perawatan yang tepat
161304 Mengintruksikan orang lain
akan kebiasaan perawatan
yang tepat
161305 Mengevaluasi perawatan 1 2 3 4 5 NA
yang diberikan orang lain
161306 Menentukan bahwa 1 2 3 4 5 NA
perawatan sudah selesai
dengan tepat
161307 Mengekspresikan 1 2 3 4 5 NA
kepercayaan diri dalam
penyelesaian masalah
161308 Melakukan koreksi ketika 1 2 3 4 5 NA
perawatan yang dilakukan
tidak tepat
161309 Menginstruksikan orang lain 1 2 3 4 5 NA
dalam aktifitas perubahan
kesehatan yang tepat

Perilaku patuh : Diet yang disarankan (1622)

Definisi : tindakan pribadi untuk mengikuti rekomendasi makanan dan intake cairan oleh
seseorang professional kesehatan untuk kondisi kesehatan tertentu

SKALA TARGET OUTCAME : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______


Tidak Jaran Kadan Sering Secar
pernah g g- menuj a
menun menu kadang ukan konsti
jukan njuka menun sten
n jukan menu
jukan
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
162201 Berpartisipasi dalam 1 2 3 4 5 NA
menetapkan tujuan diet yang
bisa dicapai dengan
professional kesehatan
162202 Memilih makanan dan cairan 1 2 3 4 5 NA
yang sesuai dengan diet yang
ditentukan
162203 Menggunakan informasi gisi 1 2 3 4 5 NA
pada pada label untuk
menentukan pilihan
162204 Mememilih porsi yang sesuai 1 2 3 4 5 NA
dengan diet yang ditentukan
162205 Memakan makanan yang 1 2 3 4 5 NA
sesuai dengan diet yang
dietentukan
162206 Meminum minuman yang 1 2 3 4 5 NA
ssesuai dengan diet yang
ditentukan
162207 Menghindari makanan dan 1 2 3 4 5 NA
minuman yang tidak
diperbolehkan dalm diet
162208 Mengikuti rekomendasi 1 2 3 4 5 NA
antara selingan makanan dan
cairan
162209 Menyiapkan makanan dan 1 2 3 4 5 NA
cairan berikut pantangannya
162210 Mengikuti rekomendasi untuk 1 2 3 4 5 NA
jumlah makanan perhari
162211 Rencanakan makanan sesuai 1 2 3 4 5 NA
dengan diet yang ditentukan
162212 Rencanakan stretegi untuk 1 2 3 4 5 NA
situasi yang mempengaruhi
asupan amakan dan cairan
162213 Merubah diet dalam batasan 1 2 3 4 5 NA
tertentu ketika perubahan
aktivitad terjadi
162214 Mengikuti rekomendasi 1 2 3 4 5 NA
dalam tahao diet
162215 Menggunakan buku harian 1 2 3 4 5 NA
untuk memantau intake
makanan dan cairan dan
cairan dari waktu ke waktu
162216 Menyelarasakan diet dengan 1 2 3 4 5 NA
keyakinan budaya
162217 Memilih makanan yang 1 2 3 4 5 NA
sesuai dengan keyakinan
budaya
162218 Menghindari makanan dan 1 2 3 4 5 NA
cairan yang berinteraksi
dengan obat
162219 Menghindari makanan dan 1 2 3 4 5 NA
cairan yang berinteraksi
dengan obat herbal
162220 Menhindari makanan dan 1 2 3 4 5 NA
cairan yang memicu reaksi
alergi

Dukungan social (1504)


Definisi : Bntuan yang dapt dipercaya dari orang lain

SKALA TARGET OUTCAME : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______


Tidak Sedikit Cukup Sebagi Sepen
adeku adekua adekua an uhny
at t t besar a
adekua adeku
t at
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
150408 Kemauan untuk 1 2 3 4 5 NA
menghubungi orang lain
untuk meminta bantuan
150401 Uang yang tersedia oleh 1 2 3 4 5 NA
orang lain ketika dibutuhkan
150412 Bantuan yang ditawarkan 1 2 3 4 5 NA
oleh orang lain
150402 Waktu yang disediakan oleh 1 2 3 4 5 NA
orang lain
150403 Usaha yang disediakan oleh 1 2 3 4 5 NA
orang lain
150404 Informasi yang disediakan 1 2 3 4 5 NA
orang lain
150405 Dukungan emosi yang 1 2 3 4 5 NA
disediakan oleh orang lain
150406 Hubungan teman karib 1 2 3 4 5 NA
150407 Orang-orang yang dapat 1 2 3 4 5 NA
membantu sesuai kebutuhan
150409 Jaringan social yang 1 2 3 4 5 NA
membantu
150410 Koneksi dukungan social 1 2 3 4 5 NA
150411 Jaringan social yang stabil 1 2 3 4 5 NA

Pengetahuan : Proses Penyakit (1803)

Definisi : Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang proses penyakit tertentu dan
komplikasinya

SKALA TARGET OUTCAME : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______


Tida Penge Penget Pengeta Pengeta
k tahua ahuan huan huan
ada n sedang banyak sangat
pen terbat banyak
geta as
hua
n
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
180302 Karakter spesifik penyakit 1 2 3 4 5 NA
180303 Factor-faktor penyebab dan 1 2 3 4 5 NA
factor yang berkontribustri
180304 Factor resiko 1 2 3 4 5 NA
180305 Efek fisiologis penyakit 1 2 3 4 5 NA
180306 Tanda gejala penyakit 1 2 3 4 5 NA
180307 Proses perjalanan penyakit 1 2 3 4 5 NA
biasanya
180308 Strategi untuk 1 2 3 4 5 NA
meminimalkan
perkembangan
180309 Potensial komplikasi 1 2 3 4 5 NA
penyakit
180310 Tanda dan gejala 1 2 3 4 5 NA
komplikasi penyakit
180313 Efek psikososial penyakit 1 2 3 4 5 NA
pada individu
180314 Efek psikososial penyakit 1 2 3 4 5 NA
pada keluarga
180315 Manfaat manejemen 1 2 3 4 5 NA
penyakit
180316 Kelompok dukungan yang 1 2 3 4 5 NA
tersedia
180317 Sumber-sumber informasi 1 2 3 4 5 NA
penyakit spesifik yang
terpercaya

Partisipasi dalam keputusan kesehatan (1606)

Definisi : keterlibatan pribadi dalam memilih dan mengevaluasi pilihan perawatan kesehatan
untuk mencapai outcame yang diinginkan

SKALA TARGET OUTCAME : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______


Tidak Jaran Kadan Sering Secara
perna g g- menunj konsiste
h menu kadang ukan n
menu njuka menun menunj
njuka n jukan ukan
n
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
160601 Menuntut tanggung 1 2 3 4 5 NA
jawab untuk membuat
keputusan
160602 Menunjukan pengarahan 1 2 3 4 5 NA
diri dalam membuat
keputusan
160603 Mencari informasi yang 1 2 3 4 5 NA
terpercaya
160604 Mendefiniskan pilihan 1 2 3 4 5 NA
yang tersedia
160605 Menentukan pilihan yang 1 2 3 4 5 NA
diharapkan terkait
dengan outcome
kesehatan
160606 Identifikasi prioritas 1 2 3 4 5 NA
outcame kesehatan
160607 Identifikasikan hambatan 1 2 3 4 5 NA
untuk mencapai outcome
yang ingin dicapai
160608 Menggunakan teknik 1 2 3 4 5 NA
penyelesaian masalah
untuk mencapai outcame
yang diingin kan
160609 Menyampaikan niat 1 2 3 4 5 NA
untuk bertindak terkait
dengan keputusan
160610 Identifikasikan dukungan 1 2 3 4 5 NA
yang tersedia untuk
mencapai outcame yang
diinginkan
160611 Mencari pelayanan 1 2 3 4 5 NA
perawatan kesehatan
untuk memenuhi
outcame yang dinginkan
160612 Negosiasi perawatan 1 2 3 4 5 NA
yang dinginkan
160613 Monitor hambatan untuk 1 2 3 4 5 NA
mencapai outcame
160614 Identifikasi tingkat 1 2 3 4 5 NA
pencapaian outcame
160615 Mengevaluasi kepuasan 1 2 3 4 5 NA
dengan outcame perasaan
kesehatan

Pengetahuan: Menyusui 1800


Definisi : Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang menyusui dan pemberian makanan
bayi melalui prosese menyusui
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Penget Pengeta Penget Pengeta
ada ahuan huan ahuan huan
pengeta terbat sedang banya sangat
huan as k banyak
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
180001 Manfaat menyusui 1 2 3 4 5 NA
180002 Fisiologi laktasi 1 2 3 4 5 NA
180020 Intek cairan yang 1 2 3 4 5 NA
dibutuhkan ibu
180003 Komposisi ASI, 1 2 3 4 5 NA
proses pengeluaran
ASI/let down proces,
ASI depan/foremilk
versus ASI
belakan/hindmilk
180004 Isyarat lapar bayi 1 2 3 4 5 NA
180005 Teknik yang tepat 1 2 3 4 5 NA
untuk menempelkan
bayi ke payudara
180006 Posisi bayi yang 1 2 3 4 5 NA
tepat saat menyusui
180007 Penghisapan non 1 2 3 4 5 NA
nutrisi versus
penghisapan nutritif
180008 Evaluasi bayi dalam 1 2 3 4 5 NA
menelan
180009 Teknik yang tepat 1 2 3 4 5 NA
untuk memutuskan
hisapan bayi
180024 Metode untuk 1 2 3 4 5 NA
menyedawakan bayi
180010 Tanda-tanda pasokan 1 2 3 4 5 NA
ASI yang memadai
180011 Tanda-tanda bayi 1 2 3 4 5 NA
bergizi baik
180012 Evaluasi puting susu 1 2 3 4 5 NA
180013 tanda-tanda mastitis, 1 2 3 4 5 NA
saluran payudarah
tersumbat dan trauma
180014 Alasan untuk 1 2 3 4 5 NA
menghindari air dan
suplemen untuk bayi
180015 Ekspresi dan teknik 1 2 3 4 5 NA
penyimpanan asi dan
suplemen untuk bayi
180016 Zat-zat yang 1 2 3 4 5 NA
ditransferkan dari ibu
ke bayi melalui ASI
180022 Hubungan antara 1 2 3 4 5 NA
menyusui dan
imunisasi tubuh bayi
180017 Tandna-tanda 1 2 3 4 5 NA
kesiapan untuk
penyepiahn
180018 Startegi untuk 1 2 3 4 5 NA
mengakses layanan
kesehatan
180023 Kelompok dukungan 1 2 3 4 5 NA
yang tersedia

Perilaku Patuh: Diet yang Sehat 1621


Definisi : : tindakan inisiatif sendiri untuk memantau dan mengoptomalkan program diet nutrisi
yang seimbang
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Dilakuk
pernah g - dilaku an
dilakuk dilaku kadang kan secara
an kan dilakuk konsiste
an n
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
162101 Menyusun target 1 2 3 4 5 NA
capain diet
162102 Menyeimbangkan 1 2 3 4 5 NA
intek kalori dan
kebutuhan kalori
162103 Mencari informasi 1 2 3 4 5 NA
tentang panduan
nutrisi baku
162104 Menggunakan 1 2 3 4 5 NA
panduan nutrisi yang
direkomendasikan
untuk merencanakan
menu makan
162105 Memilih makanan 1 2 3 4 5 NA
sesuai dengan
panduan nutrisi yang
direkomendasikan
162106 Memilih porsi sesuai 1 2 3 4 5 NA
dengan panduan
nutrisi yang
direkomendasikan
162107 Memilih makanan 1 2 3 4 5 NA
berdasarkan
informasi nutrisi
pada lebel kemasan
makanan
162108 Mencuci buah dan 1 2 3 4 5 NA
sayur segera sebelum
dimakan
162109 Menyiapkan 1 2 3 4 5 NA
makanan sesuai
dengan
rekomendasikan diet
untuk lemak sodium
(garam), dan
karbohidrat
162110 Memasak daging, 1 2 3 4 5 NA
unggas, ikan, dan
telur berdasarkan
rekomendasi
keamanan konsumsi
162111 Makanan sajian buah 1 2 3 4 5 NA
yang
direkomendasikan
per hari
162112 Memakan sajian 1 2 3 4 5 NA
sayuran yang
direkomendasikan
per hari
162113 Memakan lebih 1 2 3 4 5 NA
banyak produk
gandum utuh dari
pada produk gandum
olahan
162114 Mengurangi 1 2 3 4 5 NA
makanan dengan
nilai kalori tinggi dan
nilai nutrisi kecil
162115 Menyeimbangkan 1 2 3 4 5 NA
antara intek cairan
dan kehilangan
cairan
162116 Mempertahankan 1 2 3 4 5 NA
hidrasi
162117 Memilih makanan 1 2 3 4 5 NA
yang mengandung
kalsium untuk
memenuhi kebutuhan
tubuh
162118 Mengkomsumsi 1 2 3 4 5 NA
supelmen vitamin/
mineral sesuai
panduan yang
disarankan
162119 Memilih makanan 1 2 3 4 5 NA
sesuai dengan
budaya dan agama
yang diyakini
162120 Mendiskusikan 1 2 3 4 5 NA
penggunaan obat
herbal dengan tenaga
kesehatan
162121 Menghindari makan 1 2 3 4 5 NA
yang dapat
berintraksi dengan
obat-
obattan/medikasi
162122 Menghindari 1 2 3 4 5 NA
makanan yang dapat
berintraksi dengan
obatherbal
162123 Menghindari
makanan yang dapat
memicu reaksi alergi

Perilaku Patuh [Bersifat Aktif] 1600


Definisi : Tindakan inisiatif sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan, pemulihan, dan
rehabilitas secara optimal
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Dilakuk
pernah g - dilaku an
dilakuk dilaku kadang kan secara
an kan dilakuk konsiste
an n
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
160002 Menanyakan 1 2 3 4 5 NA
pernyataan terkait
kesehatan
160016 Mencari informasi 1 2 3 4 5 NA
keakuratan dari
informasi kesehatan
yang diperoleh
160004 Mempertimbangkan 1 2 3 4 5 NA
risiko/keuntungan
dari perilaku sehat
160007 Mendapatkan alasan 1 2 3 4 5 NA
untuk melakukan
perilaku sehat
160008 menggunakan 1 2 3 4 5 NA
strategi untuk
mengeliminasi
perilaku sehat
160009 Menggunakan 1 2 3 4 5 NA
strategi untuk
mengoptimalkan
kesehatan
160010 Mengguankan jas 1 2 3 4 5 NA
pelayanan kesehatan
sesuai dengan
kebutuhan
160011 Melakukan aktivitas 1 2 3 4 5 NA
hidup harian sesuai
dengan energi dan
toleransi
160012 Melakukan skrining 1 2 3 4 5 NA
sendiri
160013 Menggambarkan 1 2 3 4 5 NA
rasionalisasi trhadap
penyimpangaan dan
rejimen kesehatan
160014 Melakukan monitor 1 2 3 4 5 NA
sendiri mengenai
status kesehatan
secara mandiri

Perilaku Pencarian Kesehatan 1603


Definisi : Tindakan pribadi untuk mempromosikan kesejahteraan yang optimal. Pemulihan, dan
rehabilitasi
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Secara
pernah g - menun konsiste
menunj menu kadang jukkan n
ukkan njuka menunj menunju
kn ukkan kkan
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
160301 Mengajurkan 1 2 3 4 5 NA
pertanyaan-
pertanyaan yang
berhubungan dengan
kesehatan
160302 Menyelesaikan tugas 1 2 3 4 5 NA
yang berhubungan
dengan kesehatan
160303 Melakukan skrining 1 2 3 4 5 NA
diri
160313 Mendapat bantuan 1 2 3 4 5 NA
dari profesional
kesehatan
160305 Melakukan kegiatan 1 2 3 4 5 NA
hidup sehari-hari
yang konsisten
dengan toleransi
160306 Menjelaskan strategi 1 2 3 4 5 NA
untuk
menghilangkan
perilaku yang tidak
sehat
160314 Melakukan perilaku 1 2 3 4 5 NA
kesehatan dengan
insiatif sendiri
160308 Melakukan perilaku 1 2 3 4 5 NA
kesehatan yang
disarankan
160315 Mengguanakan 1 2 3 4 5 NA
informasi kesehatan
yang terkemuka
160310 Menjelaskan strategi 1 2 3 4 5 NA
untuk
mengoptimalkan
kesehatan
160316 Menncari bantuan 1 2 3 4 5 NA
bila diperlukan

2907
Kinerja Pengasuhan: Todler
Definisi : Tindakan orang tua untuk memberikan anak lingkungan yang aman, memelihara
dan melindungi secara fisik, emosi, spiritual, dan sosial yang positif dari usia 1 tahun sampai 2
tahun
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadan Sering Secara
penah g g- menun konsist
menun menu kadang jukan en
jukan njuka menun menun
n jukan jukan
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
290701 Menunjukan hubungan 1 2 3 4 5 NA
yang saling mencintai
290702 Menyediakan aktivitas 1 2 3 4 5 NA
yang aman dan selesai
290703 Berinteraksi dengan 1 2 3 4 5 NA
toddler untuk
meningkatkan ras
percaya
290704 Berinteraksi dengan 1 2 3 4 5 NA
todler untuk
mendukung
perkembangan bahasa
290705 Mendukung aktivitas 1 2 3 4 5 NA
untuk mendukung
[kegiatan] membaca
290706 Mendukung interaksi 1 2 3 4 5 NA
dengan anak lain
290707 Menyediakan supervisi 1 2 3 4 5 NA
yang tepat
290708 Mendukung otonomi 1 2 3 4 5 NA
anak
290709 Mendukung untuk 1 2 3 4 5 NA
memulai kemandirian
290710 Berespon konstruktif 1 2 3 4 5 NA
terhadap perilaku
negatif
290711 Menetapkan harapan 1 2 3 4 5 NA
yang realistis terhadap
perilaku
290712 Mengunakan sistem 1 2 3 4 5 NA
dukungan sosial untuk
membantu toddler
290713 Menyediakan obyek 1 2 3 4 5 NA
transisi untuk
menurunkan ansietas
290714 Monitor pengasuh 1 2 3 4 5 NA
tambahan
290715 Mengajarkan kebenaran 1 2 3 4 5 NA
dari sesuatu yang salah
290716 Mendukung dan 1 2 3 4 5 NA
memelihara
pertumbuhan spiritual
290717 Menggunakan strategi 1 2 3 4 5 NA
untuk menghilangkan
strategi kekerasan
290718 Melindungi dari 1 2 3 4 5 NA
kekerasan
290719 Memelihara batasan 1 2 3 4 5 NA
perilaku
290720 Memlihara lingkungan 1 2 3 4 5 NA
tidur yang ama
290721 Menjaga rutinitas waktu 1 2 3 4 5 NA
tidur
290722 Meneydiakan nutrisi 1 2 3 4 5 NA
sesuai usia
290723 Menawarkan berbagai 1 2 3 4 5 NA
jenis makanan
290724 Mengarahkan latihan 1 2 3 4 5 NA
toilet trainingpada saat
anak sudah siap
290725 Berespon konstruktif 1 2 3 4 5 NA
terhadap persaingan
antara saudara kandung
290726 mengajarkan ekspresi 1 2 3 4 5 NA
keingintahuan tentang
seksual
290727 Mengajarkan perilaku 1 2 3 4 5 NA
kebersihan mulut
290728 Memelihara 1 2 3 4 5 NA
pemeriksaan gigi yang
direkomendasikan
290729 Memelihara 1 2 3 4 5 NA
pemeriksaan
kesejahteraan anak yang
direkomendasikan
290730 Memelihara imunisasi 1 2 3 4 5 NA
yang direkomendasikan
290731 Memelihara lingkungan 1 2 3 4 5 NA
yang bebeas asap
290732 Menggunakan strategi 1 2 3 4 5 NA
untuk mencegah cedera
290733 Melindungi dari 1 2 3 4 5 NA
terpapar sinar matahri
290734 Mendapatkan bantuan 1 2 3 4 5 NA
dari profesi kesehatan
untuk masalah-masalah
kesehtan

1212
Tingkat Stes
Definisi : Keparahan sebagai manifestasi dari tekanan fisik atau mental dari faktor-faktor yang
mengganggu keseimbangan yang ada
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Berat Besar sedang Ringan Tidak
ada
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
121201 Peningkatan Tekanan 1 2 3 4 5 NA
darah
121202 Peningkatan denyut 1 2 3 4 5 NA
nadi radialis
121203 Peningkatan laju 1 2 3 4 5 NA
pernafasan
121204 Pelebaran pupil 1 2 3 4 5 NA
121205 Peningkatan ketegangan 1 2 3 4 5 NA
otot di leher bahu dan
punggung
121206 Sakit kepala berat 1 2 3 4 5 NA
121207 Telapak tangan 1 2 3 4 5 NA
berkeringat
121208 Mulut dan tenggorokan 1 2 3 4 5 NA
kering
121209 Diare 1 2 3 4 5 NA
121210 Sering buang urin 1 2 3 4 5 NA
121211 Perubahan dalam 1 2 3 4 5 NA
asupan makanan
121212 Gangguan perut 1 2 3 4 5 NA
121213 Kegelishan 1 2 3 4 5 NA
121214 Gangguan tidur 1 2 3 4 5 NA
121235 Terputusnya proses 1 2 3 4 5 NA
berfikir
121215 Pelupa 1 2 3 4 5 NA
121216 Kekeliruan kognitif 1 2 3 4 5 NA
yang sering
121217 Berkurangnya perhatian 1 2 3 4 5 NA
pada hal-hal detil
121218 Ketidakmampuan 1 2 3 4 5 NA
berkonsentrasi pada
tugas
121219 Redahkan emosi 1 2 3 4 5 NA
121220 Mudah marah 1 2 3 4 5 NA
121221 Depresi 1 2 3 4 5 NA
121222 Kecemasan 1 2 3 4 5 NA
121223 Kecurigaan 1 2 3 4 5 NA
121224 Fikiran menyakiti 1 2 3 4 5 NA
(orang lain)
121225 Flashback 1 2 3 4 5 NA
121226 Memisahkan diri 1 2 3 4 5 NA
121227 Perilaku kompulsif 1 2 3 4 5 NA
121228 Peningkatan 1 2 3 4 5 NA
penggunaan alkohol
121229 Peningkatan pengunaan 1 2 3 4 5 NA
obat psikotropika
121230 Peningkatan merokok 1 2 3 4 5 NA
121231 Ketidakhadiran terus 1 2 3 4 5 NA
menerus
121232 Penurunan produktivitas 1 2 3 4 5 NA
121233 Peningkatan frekuensi 1 2 3 4 5 NA
kecelakaan
121234 Perubahan libido 1 2 3 4 5 NA
121236 Kerontokan rambut 1 2 3 4 5 NA

Pengetahuan : perawatan bayi 1819


Definisi : tingkat pemahaman yang disampaikan tentang merawat bayi dari lahir sampai ulang
tahun pertama
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Penget Prngrta Penget Pengeta
ada ahuan huan ahuan huan
pengeta terbat Sedang banya Sangat
huan as k banyak
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
181901 Karakteristik bayi 1 2 3 4 5 NA
yang normal
181902 Pertumbuhan dan 1 2 3 4 5 NA
perkembangan yang
normal
181903 Memegang bayi 1 2 3 4 5 NA
dengan tepat
181904 Memposisikan bayi 1 2 3 4 5 NA
dengan tepat
181905 Praktik keselamatan 1 2 3 4 5 NA
bayi
181906 Membedong 1 2 3 4 5 NA
181928 Tehnik resustasi 1 2 3 4 5 NA
jantung paru sesuai
usia
181908 Menghisap non 1 2 3 4 5 NA
nutritif dibandingkan
penghisapan nutritif
181909 Pro dan kontra dari 1 2 3 4 5 NA
pilihan pemberian
makanan bayi
181910 Tehnik pemberian 1 2 3 4 5 NA
makan bayi
181911 Tanda dan gejala 1 2 3 4 5 NA
dehidrasi
181912 Tanda dan gejala 1 2 3 4 5 NA
jaundice
181913 Memandikan bayi 1 2 3 4 5 NA
181914 Perawatan tali pusat 1 2 3 4 5 NA
181915 Memakaikan popok 1 2 3 4 5 NA
bayi
181916 Pakaian sesuai (suhu) 1 2 3 4 5 NA
lingkungan
181917 Metode untuk 1 2 3 4 5 NA
mengukur suhu
tubuh
181918 Pola tidur/ bngun 1 2 3 4 5 NA
bayi
181919 Isyarat komunikasi 1 2 3 4 5 NA
bayi
181920 Metode stimulasi 1 2 3 4 5 NA
bayi
181921 Tehnik relaksasi bayi 1 2 3 4 5 NA
181922 Strategi untuk 1 2 3 4 5 NA
menyesuaikan diri
dengan adanya bayi
181923 Kebutuhan 1 2 3 4 5 NA
perawatan khusus
181924 Pertimbangan ketika 1 2 3 4 5 NA
memilih tempat
penitipan anak
181926 Tindakan 1 2 3 4 5 NA
pencegahan ketika
hewan peliharaan ada
di rumah
181925 Sumber daya 1 2 3 4 5 NA
komunitas yang
tersedia
181929 Kelompok dukungan 1 2 3 4 5 NA
yang tersedia

Mempertahankan pemberian ASI 1002


Definisi : kelanjutan menyusui dari mulai (proses) ASI sampai penyapihan makan bayi/balita
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Sediki Cukup Sebagi Sepenuh
adekuat t adekua an nya
adeku t besar adekuat
at adekua
t
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
100201 Pertumbuhan bayi 1 2 3 4 5 NA
dalam rentang norma
100202 Perkembanggn bayi 1 2 3 4 5 NA
dalam rentang
normal
100205 Kemampuan untuk 1 2 3 4 5 NA
mengumpulkan dan
menyimpan ASI
dengan anam
100217 Kemampuan untuk 1 2 3 4 5 NA
mencairkan dan
menghangatkan ASI
yang tersimpan
dengan aman
100218 Praktik untuk 1 2 3 4 5 NA
mencegah nyeri
payudara
100208 Mengenali tanda- 1 2 3 4 5 NA
tanda penurunan ASI
100219 Mengenali tanda 1 2 3 4 5 NA
tanda saluran asi
tersumbat
100220 Mengenali tanda 1 2 3 4 5 NA
tanda mastitis
100221 Kesadaran bahwa 1 2 3 4 5 NA
menyusui dapat terus
melampaui usia bayi
100210 Menghidari 1 2 3 4 5 NA
pengobatan sendiri
tanpa memeriksa
dengan profesional
kesehatan
100222 Merasakan dukungan 1 2 3 4 5 NA
keluarga selama
menyususi
100223 Merasakan dukungan 1 2 3 4 5 NA
untuk melanjutkan
relaksasi sepulang
bekerja
100224 Merasakan dukungan 1 2 3 4 5 NA
untuk melnjutkan
relaksasi sepulang
sekolah
100204 Pengetahuan tentang 1 2 3 4 5 NA
manfaat menyusui
berkelanjutan
100225 Pengetahuan tentang 1 2 3 4 5 NA
sumber daya untuk
mendapatkan
dukungan
100215 Puas dengan proses 1 2 3 4 5 NA
menyusui

Perilaku berhenti merokok 1625

Definisi : keparahan tekanan biopsikososial pada penyedi layanan perawatan keluarga yang
merawat anggota keluarga yang lain selama jangka waktu tertentu
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadan Sering Secara
perna g g- menunj konsiste
h menu kadang ukan n
menu njuka menun menunj
njuka n jukan ukan
n
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
162501 Mengekspresikan 1 2 3 4 5 NA
keinginan untuk berhenti
merokok
162502 Mengekspresikan 1 2 3 4 5 NA
kepercayaan terhadap
kemamouan untuk
berhenti merokok
162503 Mengidentifikasi manfaat 1 2 3 4 5 NA
dari berhenti merokok
162504 Mengidentifikasi 1 2 3 4 5 NA
konsekuensi negative dari
penggunaan rokok
162505 Membangun strategi 1 2 3 4 5 NA
yang efektif untuk
berhenti merokok
162506 Mengidentifikasi 1 2 3 4 5 NA
hambatan untuk berhenti
merokok
162507 Menyesuaikan strategi 1 2 3 4 5 NA
berhenti merokok yang
telah dipilih
162508 Komitmen terhadap 1 2 3 4 5 NA
strategi berhenti merokok
162509 Mengikuti strategi 1 2 3 4 5 NA
berhenti merokokyang
telah dipilih
162510 Berpartisipasi dalam 1 2 3 4 5 NA
skrining untuk membantu
masalah kesehatan yang
terkait
162511 Mengunakan strategi 1 2 3 4 5 NA
untuk koping dengan
gejala putus rokok
162512 Mengunakan strategi 1 2 3 4 5 NA
modifikasi perilaku
162513 Mengunakan strategi 1 2 3 4 5 NA
koping yang efektif
162514 Mendapatkan bantuan 1 2 3 4 5 NA
dari professional
kesehatan
162515 Mengunakan sistem 1 2 3 4 5 NA
pendukung personal
162516 Mengunakan sumber- 1 2 3 4 5 NA
sumber informasi yang
dapat dipercaya
162517 Menggunakan terapi 1 2 3 4 5 NA
pengganti nikotin
162518 Menggunakan terapi 1 2 3 4 5 NA
alternatife
162519 Mengidentifikasi status 1 2 3 4 5 NA
emosional yang dapat
mempengaruhi perilaku
merokok
162520 Menyesuaikan gaya 1 2 3 4 5 NA
hidup untuk menjalankan
berhenti merokok
162521 Menggunakan obat- 1 2 3 4 5 NA
obatan sesuai resep
162522 Mengunakan obat tanpa 1 2 3 4 5 NA
resep yang
direkomendasikan
162523 Menggunakan kelompok 1 2 3 4 5 NA
pendukung yang ada
162524 Menggunakan sumber- 1 2 3 4 5 NA
sumber komunitas yang
ada
162525 Berpartisipasi dalam 1 2 3 4 5 NA
konseling
162526 Berpartisipasi dalam 1 2 3 4 5 NA
konseling melalui telepon
162527 Memantau tanda dan 1 2 3 4 5 NA
gejala depresi
162528 Berhenti merokok 1 2 3 4 5 NA
162529 Komitmen tanpa rokok 1 2 3 4 5 NA

Motivasi 1209
Definisi : dorongan dari diri sendiri yang menggerakkan atau meminta individu untuk
melakukan tindakan positif
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Secara
pernah g – menun konsiste
menunj menu kadang jukan n
ukan njuka menunj menunju
n ukan kan
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
120901 Rencana untuk 1 2 3 4 5 NA
masa depan
120902 Mengembangkan 1 2 3 4 5 NA
rencana tudnakan

120903 Memperoleh 1 2 3 4 5 NA
sumber yang
diperlukan

120904 Memperoleh 1 2 3 4 5 NA
dukungan yang
diperluan
120905 Memulai perilaku 1 2 3 4 5 NA
mencapai target
yang diarahkan
dengalamanari diet
sendiri
120906 Mencari 1 2 3 4 5 NA
pengalaman baru
120907 Mempertahankan 1 2 3 4 5 NA
harga diri positif
120908 Menerima 1 2 3 4 5 NA
kesempatan untuk
membuat konstibusi
120916 Mempertahankan 1 2 3 4 5 NA
fleksibilitas
120910 Mengungkapkan 1 2 3 4 5 NA
keyakinan akan
kemampuan untuk
melakukan tindakan
120911 Mengungkapkan 1 2 3 4 5 NA
kinerja yang akan
megarah ke hasil
yang di ingginkan
120912 Menyelesaikan 1 2 3 4 5 NA
tugas-tugas
120913 Menerima tanggung 1 2 3 4 5 NA
jawab atas tindakan
yang diperbuat
120917 Mengantisipasi 1 2 3 4 5 NA
ganjaran intrinsik
120918 Mengantisipasi 1 2 3 4 5 NA
ganjaran ekstrinsik
120915 Menggunkapkan 1 2 3 4 5 NA
niat untuk bertindak

Tingkat kelelahan 0007


Definisi : keparahan kelelahan secara umum berdasarkan pengamatan atau laporan
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Berat Cuku Sedang Ringan Tidak
p ada
berat
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
000701 Kelelahan 1 2 3 4 5 NA

000702 Kelesuan 1 2 3 4 5 NA

000703 Alam perasaan 1 2 3 4 5 NA


depresi

000704 Kehilangan selera 1 2 3 4 5 NA


makan

000705 Penurunan libido 1 2 3 4 5 NA

000706 Gangguan 1 2 3 4 5 NA
konsentrasi

000707 Penurunan motivasi 1 2 3 4 5 NA

000708 Sakit kepala 1 2 3 4 5 NA

000709 Sakit tenggorokan 1 2 3 4 5 NA

000710 Kelenjar getah 1 2 3 4 5 NA


bening
000711 Nyeri otot 1 2 3 4 5 NA
000712 Nyeri sendi 1 2 3 4 5 NA
000713 Gejala sindrom 1 2 3 4 5 NA
kelelahan kronis /
post exetional
malaise
000714 Tingkat stres 1 2 3 4 5 NA
Sangat Banya Cukup Sedikit Tidak
tergang k tergang tergan tergangg
gu tergan gu ggu u
ggu
000715 Kegiatan sehari – 1 2 3 4 5 NA
hari ( ADL )
000716 Alat bantu kegiatan 1 2 3 4 5 NA
sehari – hari
( IADL )
000717 Performa kerja 1 2 3 4 5 NA
000718 Performa gaya 1 2 3 4 5 NA
hidup
000719 Kualitas istrahat 1 2 3 4 5 NA
000720 Kualitas tidur 1 2 3 4 5 NA
000721 Keseimbangan 1 2 3 4 5 NA
antara kegiatan dan
istirahat
000722 Kesadaran 1 2 3 4 5 NA
000723 Hematokrit 1 2 3 4 5 NA
000724 Saturasi oksigen 1 2 3 4 5 NA
000725 Fungsi tiroid 1 2 3 4 5 NA
000726 Fungsi imun 1 2 3 4 5 NA
000727 Fungsi neurologis 1 2 3 4 5 NA
000728 Metabolisme 1 2 3 4 5 NA

Penampilan peran
1501

Definisi : kesesuaian antara perilaku peran diri dengan peran yang diharapkan
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tida Sedik Cukup Sebagia Sepenuh
k it adekua n cukup nya
ade adeku t berat adekuat
kuat at adekuat
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
150107 Deskripsi tentang 1 2 3 4 5 NA
perubahan peran akibat
penyakit atau kecacatan
150117 Deskripsikan tentang 1 2 3 4 5 NA
perubahan pereran akibat
kematian anggota keluarga
150108 Deskripsi tentang 1 2 3 4 5 NA
perubahan peran akibat
ketergantungan pada orang
tua
150109 Deskripsi tentang 1 2 3 4 5 NA
perubahan peran karena
adanya anggota keluarga
baru
150110 Deskripsikan tentang 1 2 3 4 5 NA
perubahan peran karena
anggota keluarga
meninggalkan rumah
150111 Melaporkan strategi dalam 1 2 3 4 5 NA
menghadapi perubahan
peran
150101 melakukan peran sesuai 1 2 3 4 5 NA
harapan
150102 Pengetahuan tentang masa 1 2 3 4 5 NA
perubahan peran
150103 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
keluarga
150115 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
orang tua
150113 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
orang terdekat
150104 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
dalam masyarakat
150105 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
di tempat kerja
150106 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
dalam pertemanan
150112 Melaporkan kenyamanan 1 2 3 4 5 NA
dalam pperan yang
diharapkan
150116 melaporkan kenyamanan 1 2 3 4 5 NA
dalam perubahan peran

0004
Tidur
Definisi : Periode alami mengistirahatkan kesadarn dalam Memulihkan tubuh
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Sangat Banya Cukup Sedikit Tidak
tergang k tergang tergan tergangg
gu tergan gu ggu u
ggu
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
000401 Jam tidur 1 2 3 4 5 NA
000402 Jam tidur yang 1 2 3 4 5 NA
diobservasi
000403 Pola tidur 1 2 3 4 5 NA
000404 Kualitas tidur 1 2 3 4 5 NA
000405 Efisiensi tidur 1 2 3 4 5 NA
000407 Tidur rutin 1 2 3 4 5 NA
000418 Tidur dari awal 1 2 3 4 5 NA
sampai habis di
malam hari secara
konsisten
000408 Perasaan segar 1 2 3 4 5 NA
setelah tidur
000410 Mudah bangun pada 1 2 3 4 5 NA
saat yang tepat
000419 Tempat tidur yang 1 2 3 4 5 NA
nyaman
000420 Suhu ruangan yang 1 2 3 4 5 NA
nyaman
000411 Hasil 1 2 3 4 5 NA
electroencephalogra
m
000412 Hasil 1 2 3 4 5 NA
Electromyogram
000413 Hasil Electro- 1 2 3 4 5 NA
oculogram
Berat Cuku Sedang Ringan Tidak
p ada
berat
000421 Kesulitan memulai 1 2 3 4 5 NA
tidur
000406 Tidur yang terputus 1 2 3 4 5 NA
000409 Tidur yang tidak 1 2 3 4 5 NA
tepat
000416 Apnea saat tidur 1 2 3 4 5 NA
000417 Ketergantungan pada 1 2 3 4 5 NA
bantuan tidur
000422 Mimpi buruk 1 2 3 4 5 NA
000423 Buang air kecil di 1 2 3 4 5 NA
malam hari
000424 Mengorok 1 2 3 4 5 NA
000425 Nyeri 1 2 3 4 5 NA

Status kenyamanan lingkungan (2009)


Definisi : kenyamanan dan keamanan lingkungan sekeliling
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Sangat Banya Cukup Sedikit Tidak
tergang k tergang tergan tergangg
gu tergan gu ggu u
ggu
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
200901 Suplai dan peralatan 1 2 3 4 5 NA
yang di butuhkan
berada dalam
jangkauan
200902 Suhu ruangan 1 2 3 4 5 NA
200903 Lingkungan yang 1 2 3 4 5 NA
kondusif untuk tidur
200904 Kepuasan dengan 1 2 3 4 5 NA
lingkungan fisisk
200905 Ketertiban 1 2 3 4 5 NA
lingkungan
200906 Kebersihan 1 2 3 4 5 NA
lingkungan
200907 Tidak ada yang 1 2 3 4 5 NA
berserakan di lantai
200908 Perangkat 1 2 3 4 5 NA
keselamatan yang di
gunakan dengan
tepat
200909 Pencahayaan 1 2 3 4 5 NA
ruangan
200910 Privasi 1 2 3 4 5 NA
200911 Ketersediaan ruang 1 2 3 4 5 NA
untuk pengunjung
200912 Tempat tidur yang 1 2 3 4 5 NA
nyaman
200913 Peraboot rumah yang 1 2 3 4 5 NA
nyaman
200914 Adaptasi lingkungan 1 2 3 4 5 NA
yang di butuhkan
200915 Lingkungan yang 1 2 3 4 5 NA
damai
200916 Kontrol terhadap 1 2 3 4 5 NA
suara ribut
200917 Kontrol bau-bauan 1 2 3 4 5 NA

Kepuasan Klien: Lingkungan Fisik 3007


Definisi : Tingkat presepsi positif terhadap lingkungan tempat tinggal, perawatan lingkungan
dan supley perawatan dalam tatanan perawatan akut dan perawatan jangka panjang
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Agak Cukup Sangat Sepenuh
puas puas puas puas nya puas
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
300701 Kebersihan kamar 1 2 3 4 5 NA
300702 Kebarsihan kamar 1 2 3 4 5 NA
mandi
300703 Kebersihan peralata 1 2 3 4 5 NA
300704 Kontrol pencahayaan 1 2 3 4 5 NA
ruangan
300705 Kontrol suhu 1 2 3 4 5 NA
ruangan
300221 Menggontrol bau- 1 2 3 4 5 NA
bauan
300706 Suhu kamar mandi 1 2 3 4 5 NA
yang nyaman
300707 Kenayaman suhu 1 2 3 4 5 NA
ruangan perawatan
300708 Kenyaman 1 2 3 4 5 NA
kelembapan ruangan
300709 Kontrol terhadap 1 2 3 4 5 NA
suara ribut
300710 Kontrol terhadap 1 2 3 4 5 NA
jumlah orang di
ruangan
300711 Suplay dan 1 2 3 4 5 NA
perawatan dalama
jangkauan
300712 Lampu pemanggil 1 2 3 4 5 NA
dalam jangkauan
300713 Akses ke telfon 1 2 3 4 5 NA
300714 Akses ke telifisi 1 2 3 4 5 NA
300715 Akses ke radio 1 2 3 4 5 NA
300716 Ruangan yang 1 2 3 4 5 NA
menarik
300717 Ketersedian kursi 1 2 3 4 5 NA
untuk keluarga dan
penggunjung
300718 Ketersediaan 1 2 3 4 5 NA
ruangan terdekat
untuk keluarga dan
penggunjung
300719 Pengorientasikan 1 2 3 4 5 NA
keluarga dan
penggunjung
terhadap fasilitas
300720 Ruangan di dalam 1 2 3 4 5 NA
kamar untuk barang-
barang pribadi
NIC TEORI
4920
Mendengar aktif
Definisi : Menghadirkan dan mendekatkan diri kepada klien dalam merespon pesan
Verbal dan non verbal klien
Aktivitas-Aktivitas
1. Buat tujuan interaksi
2. Tunjukan ketertarikan kepada klien
3. Gunakan pertanyaan maupun pernyataan yang mendorong klien untuk
mengekspresikan perasaan ,pikiran dan kekawatiran
4. Fokus penuh kepada interaksi yang terjalin dengan menekan perasaan menghakimi
,bias asumsi maupun menggunakan pendapat personal serta distriksi-distriksi lainnya
5. Tunjukan kesadaran dan rasa sensitif terhadap emosi yang ditunjukan klien
6. Gunakan prilaku non verbal untuk memfasilitasi komunikasi misalnya menyadari
postur tubuh ketika berdiri dalam membalas pesan nonverbal
7. Dengar isi pesan maupun perasaan yang tidak terungkap selama percakapan
8. Sadari kata-kata yang harus dihindari ,sama halnya dengan menghindari pesan non
verbal bersamaan dengan bahasa verbal yang mengiringinya
9. Sadari tempo suara ,volume,kecepatan maupun tekanan suara
10. Identifikasi tema yang dominan

11. Pertimbangakan arti pesan yang ditunjukan melalui prilaku pengalaman sebelumnya
dan situasi saat ini
12. Berespon segera sehingga menunjukan melaui prilaku pengalaman sebelumnya dan
situasi saat ini
13. Klarifikasi pesan yang diterima dengan menggunakan pertanyaan
maupunmemberikan umpan balik
14. Verifikasi pemahaman mengenai pesan –pesan yang disampaikan dengan
menggunkan pertanyaan maupun memberikan umpan balik
15. Gunakan Interaksi berkala untuk mengeksplorasi arti dari prilaku klien
16. Hindari penghalang dalam mendengar aktif misalnya mengurangi perasaan yang
terlibat ,menawarkan solusi,melakukan interupsi membicarakan diri sendiri dan
pendekatan yang terlalu dini
17. Gunakan teknik diam /mendengar dalam rangka mendorong klien untuk
mengekspresikan perasaan pikiran dan khawatir

5400
Peningkatan Harga Diri
Definisi : membantu pasien untukmeningkatkan penilaian pribadi mengenai harga diri
Aktivitas – aktifitas:
1. Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri
2. Tentukan lokus kontrol pasien
3. Tentukan kepercayaan diri pasien dalam hal penilaian diri
4. Dukung pasien untuk bisa mengidentifikasi kekuatan
5. Bantu pasien untuk menemukan penerimaan diri
6. Dukung [ melakukan ] kontak mata pada saat berkomunikasi dengan orang lain
7. Kuatkan kekuatan pribadi yang diidentifikasi pasien
8. Dukung pasien untuk terlibat dalam memberikan afirmasi positif melalui
pembicaraan pada diri sendiri dan secar verbal terhadap diri seiap hari
9. Berikan pengalaman yang akan meningkatkan otonomi pasien, dengan tepat
10. Bantu pasien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain
11. Jangan mengkritisi [ pasien ] secara negatif
12. Bantu pasien untuk mengatasi bullying atau ejekan
13. Sampaikan/ungkapkan kepercayaan diri pasien dalam mengatasi situasi
14. Bantu untuk mengatur tujuan yang realistik dalam rangka mencapai harga diri yang
lebih tinggi
15. Bantu pasien untuk menerima ketergantungan terhadap orang lain, dengan tepat
16. Bantu pasien untuk memeriksa persepsi negatif terhadap diri
17. Dukung tanggung jawab pada diri sendiri, dengan tepat
18. Bantu pasien untuk memeriksa presepsi negatif terhadap diri
19. Dukung tanggung jawab pada diri sendiri, dengan tepat
20. Bantu pasien unruk mengidentifikasi dampak dari kelompok sejawat pada perasaan
dan harga diri
21. Eksplorasi pencapaian keberhasilan sebelumnya
22. Eksplorasi alasan-alasan unruk mengkritik diri atau rasa bersalah
23. Dukung pasien untuk mengevaluasi perilaku [nya] sendiri
24. Dukung pasien untuk menerima tentangan baru
25. Berikan hadiah atau pujian terkait dengan kemajuan pasien dalam mencapai tujuan
26. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas-aktivitas yang akan meningkat harga diri
27. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan
usia terhadap harga diri
28. Instruksikan orangtua mengenai pentingnya minat dan dukungan mereka dalam
mengembangkan konsep diri positif anak-anak
29. Instruksikan orangtua untuk menetapkan harapan yang jelas dan untuk
mendefinisikan batasan yang ada pada anak
30. Instruksikan orangtua untuk mengetahui pencapaian anak
31. Instruksikan orangtua untuk mengetahui pencapaian anak
32. Monitor frekuensi verbalitas negatif terhadap diri
33. Monitor kurangnaya tindak lajut terkait dengan pencapaian tujuan
34. Monitor tingkat harga diri dari waktu ke waktu, dengan tepat
35. Buat pernyataan positif mengenai pasien

Bantuan merawat diri

Definisi :membantu orang lain untuk melakukan aktivitas hidup sehari- hari
Aktivitas-aktivitas
1. Pertimbangkan budaya pasien ketika meningkatkan aktivitas perawatan diri
2. Pertimbangkan usia pasien ketika meningkatkan aktivitas perawatan diri
3. Monitor kemampuan perawatan diri secara mandiri
4. Monitor kebutuhan pasien terkait dengan alat-alat kebersihan diri, alat bantu untuk
berpakaian, berdandan, eliminasi dan makan
5. Berikan lingkungan terapiutik dengan memastikan (lingkungan ) yang hangat, santai,
dan tertutup dan (berdasarkan) pengalaman individu
6. Berikan peralatan kebersihan pribadi (misalnya, deodoran, sikat gigi,dan sabun
mandi)
7. Berikan bantuan sampai pasien mampu melakukan perawatan diri mandiri
8. Bantu pasienmenerima kebutuhan (pasien) terkait dengan kondisi ketergantungan
(nya)
9. Lakukan pengulangan yang konsisten terhadap rutinitas kesehatan yang dimasukkan
untuk membangun (perawatan diri)
10. Dorong pasien untuk melakukan aktifitas normal sehari-hari sampai batas
kemampuan (pasien)
11. Dorong kemandirian pasien, tapi bantu ketika pasien tak mampu melakukannya
12. Ajarkan orang tua/ keluarga untuk mendukung kemandirian dengan membantu hanya
ketika pasien tak mampu melakukan (perawatan diri)
13. Ciptakan rutinitas aktivitas perawatan diri
4360
Modifikasi prilaku

Definisi : dukungan terjadinya perubahan prilaku


Aktivitas-aktivita :
1. Tentukan modivikasi pasien terhadap (perlunya) perubahan (prilaku)
2. Bantu pasien untuk dapat mengidentifikasi kekuatan (dirinya) dan menguatkannya
3. Dukung untuk mengganti kebiasaan yang tidak di inginkan dengan kebiasaan yang di
inginkan
4. Kenalkan pasien pada orang (atau kelompok) yang telah berhasil melewati
pengalaman yang sama
5. Berikan jaminaan bahwa interfensi diimplementasikan secara konsisten oleh semua
staf
6. Kuatkan kebutuhan (pasien) yang konstruktif yang memberikan perhatian terhadap
kebutuhan kesehatan
7. Berikan umpan balik terkait dengan perasaan saat pasien tampak bebas dari gejala-
gejala terlihat rileks
8. Hindari menunjukkan perilaku atau ketidaktertarikan pada saat pasien berjuang untuk
merubah prilaku (nya)
9. Tawarkan penguatan positif dalam pembuatan keputusan mandiri pasien
10. Dukung pasien untuk memeriksa prilaku sendiri
11. Bantu pasien dalam mengidentifikasi meskipun hanya keberhasilan kecil
12. Identifikasi masalah pasien terkait dengan istilah prilaku
13. Identifikasi perubahan perilaku (target perilaku) dengan istilaha yang khusus, konkrit
14. Pilih pilih prilaku menjadi bagian kecil untuk di rubah menjadi unit perilaku yang
terukur (misalnya, berhenti merokok: jumlah rokok yang di hisap)
15. Penggunaan periode waktu yang spesifik saat mengukur unit prilaku (misalnya,
jumlah rokok yang di hisap setiap hari)
16. Tentukan apakah target prilaku yang telah diidentifikasi perlu untuk ditingkatkan
diturunkan atau di pelajari
17. Pertimbangkan mengenal lebih mudahnya untuk meningkatkan perilaku dari pada
menurunkan prilaku
18. Tetapkan perilaku objek dalam bntuk tertulis
19. Kembangkan program perubahan perilaku
20. Tetapkan prilaku awal sebelum memulai perubahan
21. Kembangkan suatu metode (misalnya: menggambar atau membuat grafik) perubahan-
perubahanya
22. Dukung pasien untuk berpartisipasi dalam monitor dan pencatatan prilaku
23. Diskusikan proses modifikasi prilaku dengan pasien/ orang yang penting /SO bagi
pasien
24. Fasilitasi keterlibatan dari perawatan kesehatan lain, sediakan dalam proses
modifikasi dengan cara yang tepat
25. Fasilitas keterlibatan keluarga dalam proses modifikasi (perilaku) dengan cara yang
tepat
26. Berikan penguatan positif pada jadwal yang ditentukan (terus menerus atau berselang)
untuk perilaku-perilaku yang di inginkan
27. Cegah memberi penguatan positif dari prilaku- perilaku yang tidak diinginkan, dan
penguatan diberikan pada penggantian perilaku yang diinginkan
28. Dukung pasien untuk berpartispasi daalm menyeleksi penguatan yang memiliki arti
29. Pilih penguatan yang dapat dikontrol (misalnya, digunakan hanya saat perubahan
prilaku dilakukan)
30. Koordinasikan token atau sistem poin dari penguatan untuk perilaku-prilaku yang
kompleks dan bermacam-macam
31. Kembangkan kontark penanganan dengan pasien untuk mendukung implementasi
token/sistem poin
32. Tumbuhan keterampilan yang di pelajari yang secara sistematik menguatkan
komponen sederhan dari keterampilan atau tugas
33. Dukung pembelajari mengenai perilaku yang diinginan dengan menggunakan tehnik
modeling
34. Tentukan perubahan –perubahan perilaku dengan membandingkan perilaku dasar
sebelum dibandingkan dengan perilaku secara intervensi
35. Dokumentasi dan dokumentasi proses modifikasi, untuk penanganan tim, sesuai
dengan kebutuhan
36. Lakuakn penguatan peninjauan kembali dalam retang yang panajang (telepon atau
kontrak persoal)

7400
Panduan sistem pelayanan kesehatan
Definisi :Memfasilitasi pasien mengenai lokasi dan penggunaan layanan kesehatan
yang
Tepat
Aktivitas-Aktivitas
1. Jelaskan sistem perawatan kesehatan segera,cara kerjanya dan apa yang bisa
diharapkan pasien /keluarga
2. Bantu pasien atau keluarga untuk berkoordinasikan dan mengkomunikasikan
perawatan kesehatan
3. Bantu pasien atau keluarga memilih profesional perawatan kesehtaan yang tepat
4. Anjurkan pasien mengenai jenis layanan yang bisa diharapkan dari setiap jenis
penyedia layanan kesehatan misalnya perawat spesialis ,ahli gizi berlisensi,perawat
berlisensi,perawat praktis berlisensi,terapis fisik ,ahli jantung,internis,dokter
mata,dan psikolog
5. Informasikan pasien mengenai perbedaan berbagai jenis fasilitas pelayanan
kesehatan misalnya rumah sakit pendidikan,klinik rawat jalan dan klinik bedah
rawat jalan dengan tepat
6. Informasikan pasien mengenai akreditasi dan tuntutan departemen kesehatan negara
dalam penilaian kualitas fasilitas kesehatan
7. Infermasikan pasien mengenai sumber daya massyarakat dan kontak person yang
tepat di komunitas
8. Anjurkan penggunaan pendapat kedua
9. Informasikan pasien mengenai makna penandatanganan formulir persetujuan
informed konsent
10. Berikan pasien salinan nota hak-hak pasien /patient bill of right
11. Informasikan pasien cara mengakases layanan emergency melalui telepon dan
layanan kendaraan ,dengan tepat
12. Informasikan pasien /keluagara bagaimna menguji keputusan yang dibuat oleh
penyedia layanan kesehatan ,sesuai keperluan
13. Dorong konsultasi dengan profesional kesehatan lain untuk pasien dengan tepat
14. Koordinasikan rujukan ke penyedia layanan kesehatan yang relevan dengan tepat
15. Ulas dan perkuat informasi yang diberikan oleh para profsional perawatan
kesehatan
16. Berikan tentang cara mendapatkan peralatan
17. Koordinasikan /waktu terjadwal yang dibutuhkan oleh setiap layanan untuk
memberikan perwaatan,dengan tepat
18. Informasikan pasien mengenai biaya ,waktu ,pilihan ,dan risiko yang tercakup
dalam tes atau prosedur tertentu
19. Beri instruksi tertulis mengenai tujuan dan lokasi paska –rawat inap/rawat jalan
20. Beri petunjukan mengenai tujuan dan lokasi kegiataan perawatan kesehatan yang
ditulis dengan tepat
21. Diskusikan hasil kunjungan dengan penyedia layanan kesehatan lain ,dengan tepat
22. Identifikasi dan fasilitasi kebutuhan transportasi untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan
23. Berikan kontak tindak lanjut dengan pasien dengan tepat
24. Dorong pasien/keluarga untuk bertanya mengenai layanan dan biaya layanan
kesehatan
25. Patuhi aturan untuk penggantian biaya pihak ketiga
26. Bantu individu melengkapi formulir bantuan ,seperti bantuan perumahan dan
bantuan keuangan ,yang diperlukan

6520
Skrining Kesehatan
Definisi : Mendeteksi risiko atau masalah kesehatan melalui anamnesis, pemeriksaan, dan
prosedur lainnya
Aktivitas – Aktivitas:
1. Tentukan populasi target untuk (dilakukannya) pemeriksaan kesehatan
2. Iklankan layanan skrining kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
3. Sediakan akses yang mudah bagi layanan skrining (misalnya, waktu dan tempat)
4. Jadwalkan pertemuan untuk meningkatkan efesiensi dan perawatan individual
5. Gunakan instrument skrining yang valid dan terpercaya
6. Instruksikan pasien akan rasionalisasi dan tujuan pemeriksaan kesehatan serta
pemantauan diri
7. Dapatkan persetujuan untuk (dilakukannya) prosedur skrining kesehatan yang
sesuai
8. Berikan privasi dan kerahasiaan
9. Berikan kenyamanan selama prosedur skrining
10. Dapatkan riwayat kesehatan yang sesuai, termasuk deskripsi kebiasaan kesehatan,
faktor risiko, dan obat-obatan
11. Dapatkan riwayat kesehatan keluarga, yang sesuai
12. Lakukan pengkajian fisik, yang sesuai
13. Ukur tekanan darah, tinggi badan, berat badan, persentase lemak tubuh, kolestrol
dan kadar glukosa darah dan pemeriksaan urin, yang sesuai
14. Lakukan (atau merujuk untuk) (dilakukannya) pap smear, mamografi, pemeriksaan
prostat, EKG, pemeriksaan testis dan pemeriksaan mata yang sesuai (kebutuhan)
15. Dapatkan specimen untuk analisis
16. Lengkapi (kelengkapan) (catat yang sesuai dengan) departemen kesehatan atau
catatan lain untuk memantau hasil-hasil yang abnormal, misalnya tekanan darah
tinggi
17. Berikan informasi pemeriksaan diri yang tepat selama skrining
18. Berikan hasil skrining pada pasien
19. Informasikan (pada) pasien (mengenai) keterbatasan dan nilai (dari) kesalahan pada
tes skrining tertentu
20. Beri saran kepada pasien (yang memiliki hasil) dengan temuan abnormal mengenai
alternative pengobatan atau kebutuhan untuk (dilakukannya) evaluasi lebih lanjut
21. Rujuk pasien pada penyedia perawatan kesehatan lainnya, yang diperlukan
22. Berikan nomor kontak untuk menindak lanjuti pasien yang diketahui memiliki
temuan abnormal

Perawatan bayi 6820


Definisi : menyediakan perawatan berpusat pada keluarga yang tepat sesuai dengan
perkembangan nanak pada usia dibawah 1 tahun
Aktivitas
1. Dukung tugas yang sesuai dari pemberi perawatan profesional
2. Monitor berat dan panjang bayi
3. Monitor intake dan output
4. Akomodasi apa yang disukai orang tua untuk memandikan [ bayi ], jika
memungkinkan
5. Ganti popok
6. Berikan makanan pada anak sesuai usia perkembangan
7. Beri kesempatan utnuk menghisao tanpa ada nutrisinya ( nonnutritive)
8. Jaga pengaman sisi tempat tidur bayi tetap tegag ketika tidak sedang merawat bayi
9. Pindahkan benda – bendayang kecil dan boks bayi ( misalnya penutup syringe dan
alcohol wipes )
10. Monitor keamanan lingkungan bayi
11. Sediakan alat permainan dan aktivitas [ bayi ] yang sesuai dengan perkembangannya
12. Sediakan informasi bagi orang tua mengenai perkembangan dan membesarkan anak
13. Sediakan stimulasi pandangan, pendengaran, taktil dan kinetik selama bermain
14. Susun permainan dan perawatan sesuai dengan temperamen bayi
15. Berbicara pada bayi saat merawat bayi
16. Dukung orang tua untuk berpartisipasi dalam aktivitas perawatan ( misalnya ,
memandikan , memberikan makan , meberikan obat , atau mengganti balutan )
17. Instruksikan orang tua untuk melakukan perawatan spesial bagi klien
18. Kuatkan ketermpilan orang tua dalam melakukan perawatan khusus pada bayi
19. Informasikan orang tua mengenai kondisi bayi
20. Libatkan orang tua dalam proses pembuatan keputusan, sediakan dukungan selama
melalui proses
21. Jelaskan rasionalisasi pada orang tua mengenai penanganan prosedur
22. Berikan orang tua pilihan untuk tetap berada disitu pada saat dilakukan prosedur atau
kembali setelah prosedur di selesaikan
23. Aplikasikan restrainst [ pengekangan / pengikatan ] ktika diindikasikan dan
monbahwa regresi itor penggunaannya sepanjng waktu
24. Nyamankan bayi melalui ayunan, pelukan, dekapan, lampin
25. Monitor bayi terkait dengan adanya tanda – tanda nyeri, seperti menendang, kaki di
angkat keatas, tidak berhenti menagis dan silit dihibur
26. Gunakan strategi penanganan nyeri ( misalnya, distraksi, melibatkn keluarga ,
memposisiskan, lampin atau manipulsi lingkungan )
27. Jelaskan pada orang tua bahwa regresi adalah sesuatu yang normal selama periode
stress, misalnya sakit atau dirawat dirumah sakit
28. Dukungan keluarga untuk berkunjung dan menginap dirumah sakit
29. Sediakan dukungan emosi dan spiritual bag orang tua ( misalnya, siap mendengarkan,
bantu ememelihara atau menciptakan strategi kping atau rujukan )
30. Jaga rutinitas harian bayi selama dirawat bila memungkinkan
31. sediakan lingkungan yang tenang dan tidak ada interupsi selama waktu tidur siang dan
malam
4
470
Bantuan Modifikasi Diri
Definisi : meningkatkan perubahan diri sendiri yang diinisiasi/dimulai oleh pasien dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan penting yang bersifat pribadi
Aktivitas – Aktivitas:
1. Dorong pasien untuk mengkaji nilai-nilai dan keyakinan pribadi serta kepuasaan
(pasien) terhadap hal tersebut
2. Puji alasan klien untuk berubah
3. Bantu pasien mengidentifikasi tujuan spesifik untuk berubah
4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku sasaran yang perlu diubah
serta untuk mencapai tujuan yang diinginkan
5. Bantu pasien mengidentifikasi efek perilaku sasaran terhadap lingkungan social dan
sekitar (pasien)
6. Puji tingkat pengetahuan dan keterampilan pasien saat ini sehubung dengan keinginan
untuk berubah
7. Bantu pasien dalam mengidentifikasi tahapan perubahan sebelum kontermplasi,
kontemplasi, persiapan, tindakan, pemeliharaan, terminasi/pengehentian
8. Puji lingkungan fisik dan lingkungan social pasien terkait dengan dukungan terhadap
perilaku yang diinginkan
9. Eksplorasi bersama pasien mengenai rintangan rintangan yang potensial
(menghambat) terhadap (dilakukannya) perubahan perilaku
10. Identifikasi bersama pasien mengenai strategi paling efektif terkait dengan perubahan
perilaku
11. Jelaskan kepada pasien mengenai pentingnya monitor diri dalam usaha untuk
merubah perilaku
12. Bantu pasien mengidentifikasi frekuensi dimana perilaku-perilaku tertentu mulai
muncul
13. Bantu pasien mengembangkan suatu lembaran dengan kode yang mudah dibawa,
mudah digunakan untuk membantu mencatat perilaku (bisa dalam bentuk grafik atau
diagram batang)
14. Instruksikan pasien untuk mencatat kejadian perilaku setidaknya mulai dari 3 hari
sampai dengan 2 hingga 3 minggu
15. Dorong pasien mengidentifikasi penghargaan dan penguatan yang berarti dan tepat
16. Dorong pasien untuk memilih penguatan atau penghargaan yang cukup signifikan
untuk mempertahankan perilaku
17. Bantu pasien mengembangkan daftar penghargaan yang bernilai secara instrinsik dan
ekstrinsik
18. Instruksikan pasien bahwa daftar penghargaan bisa meliputi etika dimana perawat,
keluarga dan teman-teman (pasien) bisa membantu pasien untuk merubah perilaku
19. Bantu pasien untuk merumuskan rencana yang sistematis terhadap perubahan perilaku
20. Dorong pasien untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang bisa diatur dan bisa
dicapai dalam waktu tertentu
21. Bantu perkembangan (pasien) untuk terus maju melewati ketergantungan terhadap
diri sendiri, bukan hanya karena penghargaan dari perawat maupun keluarga
22. Instruksikan pasien bagaimana secara berangsur (merubah) penguatan yang terus
menerus kepada penguatan yang hanya sesekali
23. Bantu pasien mengevaluasi perkembangan dengan membandingkan catatan perilaku
sebelumnya dengan catatan perilaku saat ini
24. Dorong pasien untuk mengembangkan tindakan-tindakan yang visual dalam merubah
perilaku (misalnya, grafik)
25. Bantu perkembangan fleksibilitas selama pembentukan rencana dan tingkatkan
penguasaan terhadap satu langkah sebelum pindah pada langkah berikutnya
26. Dorong pasien untuk menyesuaikan rencana yang sudah dibentuk untuk
meningkatkan perubahan perilaku, jika diperlukan (misalnya, ukuran langkah/tahapan
atau penghargaan)
27. Bantu pasien untuk mengidentifikasi keadaan maupun situasi dimana perilaku terjadi
(misalnya, (ada) penanda, (ada) pemicu)
28. Bantu pasien untuk mengidentifikasi meskipun hanya suatu kesuksesan kecil
29. Jelaskan pada pasien mengenai fungsi dari tanda dan pemicu yang menyebabkan
terjdi perilaku
30. Bantu pasien untuk menilai setting secara fisik, social dan interpersonal terhadap
adanya penanda dan pemicu (perilaku)
31. Dorong pasien mengembangkan “lembar analisis penanda/cue analysisshet yang
menunjukkan hubungan antara penanda dan perilaku
32. Instruksi pasien mengenai penggunaan “ekspetasi isyarat/cue expansion”, yang
meningkatkan jumlah isyarat dan pemicu perilaku yang diinginkan
33. Intruksikan pasien mengenai penggunaan “batasan isyarat/cue restriction or
limitation”, yang mengurangi frekuensi penanda yang menghasilkan perilaku yang
tidak diinginkan
34. Bantu pasien untuk mengidentifikasi metode untuk mengontrol penanda perilaku
35. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku yang ada yang merupakan kebiasaan
atau (bersifat) otomatis (misalnya, menyikat gigi dan memakai sepatu)
36. Bantu pasien mengidentifikasi stimuli yang berpasangan dengan perilaku yang
menjadin kebiasaan (misalnya menyikat gigi setelah makan)
37. Dorong pasien untuk memasangkan perilaku yang diinginkan dengan stimuli/penanda
yang ada (misalnya, olahraga sepulang kerja setiap harinya)
38. Dorong pasien untuk terus melanjutkan pemasangan peilaku yang diinginkan dengan
stimuli yang ada, samapai hal ini menjadi kebiasaan
39. Eksplorasi bersama pasien pilihan untuk menggunakan teknologi dalam
mengorganisir lembaran kode, data-data perubahan, analisi terhadap penanda dan
pengukuran secara visual terhadap perubahan (misalnya, computer,smart phone)
40. Eksplorasi bersama pasien penggunaan imagery/ imajinasi, meditasi atau relaksasi
otot progresif dalam mengusahakan perubahan perilaku
41. Eksplorasi bersama pasien kemungkinan untuk menggunakan bermain peran dalam
mengklarifikasi perilaku
7160
Menjaga Kesuburan
Definisi : Menyediakan informasi, konseling dan pengobatan yang memfasilitasi kesehatan
reproduksi dan kemampuan untuk hamil
Aktivitas – Aktivitas:
 Diskusikan faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidaksuburan (misalnya., usia
ibu>35 dan penyakit menular seksual)
 Dorong konsepsi sebelum usia 35, yang sesuai
 Ajarkan pasien bagaimana mencegah penyakit menular seksual
 Informasikan pasien akan tanda dan gejala penyakit menular seksual dan pentingnya
pengobatan sedini dan seagresif mungkin
 Lakukan pemeriksaan panggul, yang sesuai
 Dapatkan kultur serviks, yang sesuai
 Tetapkan pengobatan, seperti diindikasikan, untuk penyakit menular seksual atau
infeksi vagina
 Sarankan pasien untuk mencari penilaian dan pengobatan penyakit menular seksual
jika pasangan menunjukan gejala atau bahkan jika pasien tidak mengalami gejala
 Sarankan pasien agar pasangannya dirawat untuk penyakit menular seksual, jika
kulturnya positif
 Laporkan kultur penyakit menular seksual yang positif, seperti yang diminta secara
hukum
 Diskusikan efek dari metode kontrasepsi yang berbeda pada kesuburan di masa
mendatang
 Beri pasien konseling mengenai penggunaan kontrasepsi
 Sarankan pasien untuk menghindari penggunaan peralatan intrauterine
 Informasikan pasien mengenai bahaya lingkungan dan bahaya ditempat kerja bagi
kesuburan (misalnya radiasi, bahan-bahan kimia, stress, infeksi, faktor lingkungan
lainnya, dan rotasi shift)
 Arahkan pasien untuk pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk masalah kesehatan
yang mempengaruhi kesuburan (misalnya., amenore, diabetes, endometriosis dan
penyakit tiroid)
 Dorong pengobatan awal, agresif untuk endometriosis
 Tunjau kebiasaan gaya hidup yang mungkin dapat mengubah kesuburan (misalnya,
merokok, penggunaan narkoba, konsumsi alcohol, nutrisi, olahraga dan prilaku
seksual)
 Arahkan pada kesehatan atau program modifikasi gaya hidup yang sesuai
 Informasikan pasien mengenai efek alcohol, tembakau, obat-obatan dan faktor-faktor
lainnya pada produksi sperma dan seksual pria
 Arahkan pasien dengan riwayat indikasi kemungkinan gangguan kesuburan untuk
diagnosis dini dan pengobatan
 Bantu pasien dalam menerima dukungan okupasional untuk perawatan kesuburan
 Informasikan pasien untuk mempertimbangkan potensi atau kurangnya reversibilitas
potensial dari metode sterilisasi yang berbeda
 Sarankan pasien mempertimbangkan sterilisasi untuk pertimbangan prosedur yang
irreversibel
5
250
Dukungan Pengambilan Keputusan
Definisi : Menyediakan informasi dan dukungan bagi pasien terkait dengan pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan perawatan kesehatan
Aktivitas – Aktivitas:
 Tentukan apakah terdapat perbedaan antara peradangan pasien dan pandangan
penyedia perawatan kesehatan mengenai kondisi pasien
 Bantu pasien untuk mengklarifikasi nilai harapan yang mungkin akan membantu
dalam membuat pilihan yang penting dalam hidup (nya)
 Infomasikan pada pasien mengenai pandangan-pandangan atau solusi alternative
dengan cara yang jelas dan mendukung
 Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan
 Bangun komunikasi dengan pasien sedini mungkin sejak (pasien) masuk (ke unit
perawatan)
 Fasilitasi percakapan pasien mengenai tujuan perawatan
 Dapatkan informed consent/persetujuan tertulis, ketika diperlukan
 Fasilitasi pengambilan keputusan kolaboratif
 Kenali kebijakan dan prosedur (yang ada di) institusi
 Hormati hak-hak pasien untuk menerima atau tidak menerima informasi
 Berikan informasi sesuai permintaan pasien
 Bantu pasien menjelaskan keputusan pada orang lain, sesuai dengan kebutuhan
 Jadilah sebagai penghubung antara pasien dan keluarga
 Jadilah sebagai penghubung antara pasien dan penyedia pelayanan kesehatan yang
lain
 Gunakan software computer yang interaktif atau alat bantu pembuatan keputusan
berbasis web sebagai bentuk dukungan professional
 Rujuk pada bantuan formal, sesuai dengan kebutuhan
 Rujuk pada kelompok pendukung, sesuai dengan kebutuhan

6840
PERAWATAN KANGGURU
Definisi : fasilitas kontrak kulit dengan kulit antara orang tua atau pemberi perawatan lain
dengan bayi prematur (belum cukup bulan) yang sudah stabil secara fisiologi
Aktivitas-aktivitas
 Jelaskan keuntunggan dan implikasi dari mengaplikasikan (teknik) kontak kulit
dengan bayi
 Monitor faktor orang tua yang mempengaruhi keterlibatan dalam perawat (misalnya,
kesedihan, kesehatan, adanya wktu, dan adanya dukungan sistem
 Pastikan bahwa status fisiologi bayi memenuhi kondisi untuk berpartisipasi dalam
perawatan
 Siapkan lingkunggan yang tenang, hangat dengan cukup privasi
 Berikan orang tua kursi goyang atau kursi lain yang nyaman
 Instruksikan orang tua untuk memakai sesuatu yang nyaman,kain yang dapat dibuka
didepaninstruksikan orang tua bagaimana (cara) memindahkan bayi dari inkubator,
kasur yang di hangatkan, atau tempat lain sembari mengaturalat dan selang
 Posisikan bayi yang memakai popok dengan posisi telungkup tegak lurus di dada
orang tua yang terbuka
 Miringnya kepala bayi pada satu sisi dengan posisi sedikit ekstensi untuk
memfasilitasi kontak mata dengan orang tua dan jalan nafas terbuka
 Hindari mendorong kepala bayi fleksi dan hiperekstensi
 Panggul dan lengan bayi harus difleksikan
 Lindungi posisi bayi dan orang tua (misalnya, kain pengikat untuk mengingat orang
tua dan bayi, bungkus pakaian orang tua bayi di sekitar bayi dan orang tua, letakkan
selimut di atas)
 Instruksikan orang tua bagaimana memindahkan bayi ke dalam (kain) dan
mengeluarkan dari kain yang mengikat
 Dukung orang tua untuk berfokus pada bayi, dibandingkan pada pengaturan peralatan
dan teknologi tinggi (yang di gunakan saat itu)
 Dorong orang tua untuk menggerakan bayi pelan-pelan pada posisi terlungkup tegak
lurus
 Dorong orang tua untuk mengayun bayi pelan-pelan pada posisi terlungkup tegak
lurus
 Dorong stimulasi pendengaran pada bayi
 Dorong orang tua untuk memberi perawatan pada bayi
 Instruksikan orang tua untuk memegang bayi dengan tangan penuh tertangkaup
 Dorong orang tua untuk mengidentifikasi tanda-tanda prilaku bayi
 Tunjukan pada orang tua adanya status perubahan fisiologi bayi
 Dorong orang tua untuk duduk, berjalan, dan terlibat dalam aktivitas lain yang
menarik saat melakukan konta kulit ke kulit
 Dorung ibu post partum untuk melakukan ambulasi setiap 90menit saat melakukan
kontak kulit ke kulit, untuk mencegah penyak trombolitik
 Instruksikan orang tua untuk menurunkan aktivitas saat bayi menunjukkan tanda
terlalu banyak stimulasi,ditress atau (perilaku) menghindar
 Dorong orang tua untuk menghindarkan bayi tidur pada saat perawatan
 Dorong pemberian ASI selama perawatan, dengan cara yang tepat
 Dorong orang tua untuk menyediakan perawatan paling tidak 60 menit, jika
memungkinkan, untuk menghindari seringnya dilakukan dan potensial menyebabkan
stress (pada bayi)
 Instruksikan orang tua untuk secara berangsur meningkatkan durasi waktu pada setiap
kontak kulit dengan kulit, yang akhirnya (dilkukan) terus menerus jika
memungkinkan
 Monitor reaksi emosi orang tua dan perhatiannya terhadap perawatan kangguru
 Monitor status fisiologis bayi (misalnya, warna (kulit), suhu, denyut jantung, dan
apnea)
 Instruksikan orang tua bagaimana (cara) memonitor status fisiologi bayi
 Dukung orang tua untuk terus melakukan kontak kulit ke kulit (pada saat sudah) di
rumah
 Hentikan perawatan jika bayi menjadi tergaggu secara fisiologi atau agitasi
9486
Manajemen Lingkungan: Keselamatan
Definisi : memonitor dan memanipulasi lingkungan fisik untuk meningkatkan keamanan
Aktivitas-aktivitas :
 Identifikasi kebutuhan keamanan pasien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta
riwayat perilaku di masa lalu
 Identifikasi hal-hal yang membahayakan di lingkungan (misalnya, (bahaya) fisik,
biologi, dan kimiawi
 Singkirkan bahan berbahay dari lingkungan jika diperlulan
 Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahan berbahaya dan beresiko
 Sediakan alat untuk beradaptasi (misalya, kursi untuk pijatan, dan pegangan tangan
 Gunakan peralatan perlindungan (misalnya, pengekangan, pegangan pada sisi, kunci
pintu, pagar, dan gerbang) untuk membatasi mobilitas fisik atau akses pada situasi
yang membahayakan
 Beritahukan kepada lembaga yang berwenang untuk melakukan perlindungan
lingkungan (misalnya, dinas kesehatan, pelayanan lingkungan, badan lingkungan
hidup dan polisi)
 Siapkan nomor telepon emergensi untuk pasien (misalnya, (nomor) polisi, dinas
kesehatan lokal dan pusat kontrol racun)
 Monitor lingkunggan terhadap terjadinya perubahan status keselamatan
 Bantu pasien saat melakukan perpindahan ke lingkungan yang lebih aman (misalnya,
rujukan untuk mempunyai asisten rumah tangga)
 Inisiasi dan atau lakukan program skrining terhadap bahan yang membahayakan
lingkungan (misalnya, logam berat, dan radon
 Edukasi individu dan kelompok yang beresiko tinggi terhadap bahan berbahaya yang
ada di lingkungan
 Kolaborasi dengan tenaga lain untuk meningkatkan keselamatan lingkungan
(misalnya, dinas kesehatan, polisi dan badan perlindungan lingkungan)
5210
Bimbingan antisipatif
Definisi : persiapan pasien untuk mengantisipasi perkembangan dan situasi krisis
Aktivitas-aktivita :
 Bantu klien mengidentifikasi kemungkinan perkembangan situasi krisis yang akan
terjadi dan efek dari krisis yang bisa berdampak pada klien dan keluarga
 Instruksikan klien mengenai prilaku dan perkembangan dengan cara yang tepat
 Berikan informasi mengenai harapan-harapan yang realistis terkait dengan perilaku
pasien
 Pertimbangkan metode yang bisa digunakan klien dalam pemecahan masalah
 Bantu klien untuk memutuskan bagaimana masalah dipecahkan
 Bantu klien untuk memutuskan siapa yang akan memecahkan msalah
 Gunakan contoh kasus untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah klien
dengan cara yang tepat
 Bantu klien mengidentifikasi sumber sumber yang tersedia dan pilihan yang tersedia
terhadap tindakan (yang akan dilakukan) dengan cara yang tepat
 Latihan tehnik yang digunakan untuk beradaptasi terhadap perkembangan situasi
krisis, dengan klien secara tepat
 Bantu pasien untuk beradaptasi dengan adanya perubahan peran
 Sediakan bahan rujukan yang tersedia untuk klien (bahan-bahan pembelajaran,
pamphlet), secara tepat
 Sarankan sumber literatur yang terkomputerisasi untuk bahan bacaan klien secara
tepat
 Rujuk pasien kekomunitas jika diperlukan
 Jadwalkan kunjungan terkait dengan perkembangan situasi dan strategi yang tepat
 Jadwalkan kunjungan ekstra untuk klien yang mengalami kecemasan dan kesulitan
 Jadwalkan peninjauan kembali melalui telefon untuk mengevaluasi keberhasilan atau
kebutuhan penguatan
 Berikan klien nomor telefon untuk meminta bantuan jika diperlukan
 Libtkan keluarga maupun orang-orang terdekat klien jika memungkinkan

5230
Peningkatan Koping
Definisi: Fasilitasi usaha kognitif dan perilaku untuk mengelola stressor yang dirasakan,
perubahan, atau ancaman yang mengganggu dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan
peran
Aktivitas-aktivitas:
 Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang
tepat
 Bantu pasien dalam memeriksa sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi tujuan-
tujuannya
 Bantu pasien untuk emecah tuuan yang kompleks menjadi lebih kecil, dengan langkah
yang dapat dikelola
 Dukung hubungan [pasien] dengan orang yang memiliki ketertarikandan tujuan yang
sama
 Bantu pasien untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang konstruktif
 Berikan penilaian [kemampuan] penyesuaian pasien dengan terhadap perubahan-
perubahan pada citra tubuh, sesuai dengan indikasi
 Berikan penilaian mengenai dampak dari situasi kehidupan pasien terhadap peran dan
hubungan [yang ada]
 Dukung pasien untuk mengidentifikasikan deskripsi yang realistik terhadap adanya
perubahan dalam peran
 Berikan penilaian dan diskusikan respon alternatif terhadap situasi [yang ada]
 Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan
 Berikan suasana penerimaan
 Bantu pasien dalam mengembangkan penilaian terkait dengan kejadian dengan lebih
obyektif
 Bantu pasien untuk mengidetifikasi informasi yang dia paling tertarik untuk dapatkan
 Sediakan informasi aktual mengenai diagnosis, penanganan, dan prognosis
 Sediakan pasien pilihan-pilihan yang realistik mengenai aspek perawatan
 Dukung sikap [pasien] terkait dengan harapan yang realistis sebagai upaya untuk
mengatasi perasaan ketidakberdayaan
 Evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan
 Cari jalan untuk memahami perspektif pasien terhadap situasi yang penuh stres
 Tidak mendukung pembuatan keputusan saat pasien berada pada situasi stres yang berat
 Dukung kemampuan mengatasi situasi secara berangsur-angsur
 Dukung kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan
 Dukung aktivitas-aktivitas sosial dan komunitas [agar bisa dilakuka]
 Dukung [kemampuan dalam] penerimaan terhadap keterbatasan orang lain
 Kenali latar belakang budaya/spiritual pasien
 Dukung penggunaan sumber-sumber spiritual, jika diinginkan
 Eksplorasi pencapaian pasien sebelumnya
 Eksplorasi alasan pasien mengkritik diri
 Konfrontasi terhadap perasaan ambiven pasien (kemarahan atau ditekan)
 Tumbuhkan cara penyaluran kemarahan dan permusuhan yang konstruktif
 Atur situasi yang mendukung otonomi pasien
 Bantu pasien dalam mengidentifikasi respon positif dari orang lain
 Dukung identifikasi nilai hidup yang spesifik
 Eksplorasi bersama pasien mengenai metode sebelumnya pada saat menghadapi masalah
kehidupan
 Mengenalkan pasien pada seseorang (atau kelompok) yang telah berhasil melewati
pengalaman yang sama
 Dukung penggunaan mekanisme defensif yang tepat
 Dukung verbalisasi perasaan, persepsi dan rasa takut
 Diskusikan konsekuensi dari tidak mengatasi rasa bersalah dan malu
 Dukung pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan diri
 Turunkan stimulus yang dapat diartikan sebagai suatu ancaman dalam suatu lingkuangan
tertentu
 Berikan penilaian terkait dengan kebutuhan/keinginan pasien terkait dengan dukungan
sosial
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi sistem dukungan yang tersedia
 Pertimbangkan resiko pasien melukai diri sendiri
 Dukung keterlibatan keluarga, dengan cara yang tepat
 Dukung keluarga untuk memverbalisasikan perasaan mengenai sakitnya anggota
keluarga
 Berikan keterampilan sosial yang tepat
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi strategi-strategi positif untuk mengatasi
keterbatasan dan mengelola kebutuhan gaya hidup maupun perubahan peran
 Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi sesuai dengan kebutuhan
 Bantu pasien untuk [melewati proses] berduka dan melewati kondisi kehilangan karena
penyakit kronik dan/atau kecacatan dengan tepat
 Bantu pasien untuk mengklasifikasi kesalahpahaman
 Dukung pasien untuk mengevaluasi perilakunya sendiri

Konseling (5240)
Definisi : penggunaan proses membantu interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah
atau klien dan SO untuk meningkatkan atau mendukung koping penyelesaian masalah dan
hubungan interpersonal
Aktivitas-aktivitas:
1. Bangun hubungan terapeutik yang didasarkan pada [rasa] saling percaya dan saling
menghormati
2. Tunjukan empati , kehangatan,dan ketulusan
3. Tetapkan lama hubungan konseling
4. Tetapkan tujuan-tujuan
5. Sediakan privasi dan berikan jaminan kerahasiaan
6. Sediakan informasi factual yang tepat dan sesuaikan kebutuhan
7. Dukung ekspreksi perasaan [klien]
8. Bantu pasien untuk mengidentifikasi masalah atau situasi yang menyebabkan distress
9. Gunakan teknik refleksi dan klarifikassi untuk memfasilitasi ekspreksi yang menjadi
perhatian
10. Minta pasien /SO untuk mengidentifikasikan apa yang mereka bias / tidak bias lakukan
terkait dengan peristiwa yang terjadi baru bantu pasien untuk membuat daftar dan
memprioritaskan kemungkinan alternative penyelesaian masalah
11. Identifikasi adanya perbedaan antara pandangan pasien terhadao situasi dengan
pandangan diri Tim tenaga kesehatan
12. Tentukan bagaimana perilaku keluarga mempengaruhi pasien
13. Sampaikan secara verbal perbedaan antara perasaan pasien dan perilakuknya
14. Gunakan alat pengkajian (misalnya., kertas dan pensil,audio tape , video tape, latihan
interaksi dengan oranglain) untuk membantu meningkatkan kesadaran diri pasien dan
pengetahuan konselor terhadap situasi, dengan cara yang tepat.
15. Tunjukan aspek-aspek terntu dari pengelaman dari seseorang yang mendukung ketulusan
dan rasa percaya dengan cara yang tepat.
16. Bantu pasien untuk mengidentifikasikan kekuatan, dan menguatkan hal tersebut
17. Dukung pengembangan keterampilan baru , dengan tepat
18. Dukung ganti kebiasaan yang tidak diinginkan dengan kebiasaan yang diinginkan
19. Dukung keterampilan baru
20. Jangan mendukung pembuatan kerputusan pada saat pasien berada dalam kondisi stress
berat jika memungkinakan

Relaksasi otot progresif 1460


Definisi : memfasilitasi peregangan dan pelepasan kelompok otot yang akan menghasilkan
perbedaan sensasi
Aktivitas :
1. Pilih seting ( lingkungan ) yang tenang dan nyaman
2. Redupkan cahaya
3. Siapakan tindakan – tindakan pencegahan dalam mengatasi interupsi
4. Dudukkan pasien dikursi malas, atau yang ( kursi ) lain untuk menciptakan
kenyamanan
5. Instruksikan pasien untuk memakai pakaian yang nyaman dan tidak ketat
6. Skerening adanya cedera ortopedik leher atau punggung dimana hiperektensi dari
tulang punggung bagian atas akan menambahkan rasa tidak nyaman dan komplikasi
skrining terhadap peningkatan tekanan intrakranial, kerapuhan kapiler, kecenderungan
pendarahan, kesulitan kardiak akut, parah dengan hipertensi, atau kondisi lain dimana
tegangan otot mungkin menyebabkan adanya cedera fisiologi, dan modifikasi teknik
tersebut dengan tepat,
7. Instruksikan pada pasien untuk melakukan latihan relaksasi rahang
8. Biarkan pasien tegang selama 5 sampai 10 detik ( dengan melibatkan ) setiap 8 – 16
otot utama
9. Regangan otot kaki tidak lebih dari 5 detik untuk menghindari kram
10. Instruksikan pada pasien untuk untuk berfokus pada sensasi yang terjadi dalam otot
ketika ( pasien ) menjadi tegang
11. Instruksikan pasien untuk berfokus pada sensasi otot pada saat rileks
12. Cek pasien secara periodik dalam rangka menjamin agar kelompok otot menjadi
rileks
13. Tegangkan kelompok otot pasien lagi, jika relaksasi tidak terjadi monitor indikator
akan tidak adanya kondisi rileks, misalnya, pergerakan, pernafasan yang sulit, nafas
sulit, bicara dan batuk
14. Instruksikan pada pasien untuk bernafas dalam dan pelan serta menghebuskan nafas
serta menghebuskan nafas dan ( melepaskan ketegangan )
15. Kembangkan pola rileksasi yang bersifat personal yang membuat pasien untuk
( tetap ) fokus dan merasa nyaman
16. Akhiri sesi rileksasi secara berangsur
17. Berikan waktu bagi pasien untuk menegkspresikan perasaan terkait dengan intervensi
18. Dukung pasien untuk mempraktekkan sesi secara teratur bersama perawat

Peningkatan tidur (1850)


Definisi: memfasilitasi tidur/siklus bangun yang teratur
Aktivutas-aktivitas:
1. Tentukan pola tidur/aktivitas pasien
2. Perkirakan tidur/siklus bangun pasien di dalam perawatan perencanaan
3. Jelaskan pentingnya tidur yang cukup selama kehamilan, penyakit, tekana
pisikososial dan lain-lain
4. Tentukan efek dari obat ( yang dikomsumsi) pasien terhadap pola tidur
5. Monitor/ catat pola tidur pasien dan jumblah jam tidur
6. Monitor pola tidur pasien, dan catat kondisi fisik ( misalnya, apnea tidur, sumbatan
jalan nafas, nyeri/ketidak nyamanan, dan ferkuensi buang air kecil) dan / atau
pisikologis (misalnya, ketakutan atau kecemasan) keadaan yang menggangu tidur.
7. Anjurkan pasien untuk memantau pola tidur
8. Monitor partisipasi dalam kegiatan yang melelahkan selama terjaga untuk mencegah
penat yang berlebihan
9. Sesuaikan lingkungan (misalnya, cahaya , kebisingan, suhu, kasur, dan tempat tidur)
untuk meningkatkan tidur
10. Dorong pasien untuk menetapkan rutinitas tidur untuk memfasilitasi perpindahan
dari terjaga menuju tidur
11. Fasilitasi untuk mempertahankan rutinitas waktu tidur pasien yang biasa, tanda- tanda
sebelum tidur/ alat peraga, dan benda-benda yang lazim digunakan ( misalnya, untuk
anak-anak, selimut/ minan favorit, ayunan, dot, atau cerita; untuk orang dewasa, buku
untuk dibaca, dan lain- lain ), yang sesuai
12. Bantu untuk menghilangkan situasi stres sebelum tidur
13. Monitor makanan sebelum tidur dan intek minuman yangdapat memfasilitasi/
mengganggu tidur
14. Anjurkan pasien untuk makanan sebelum tidur dan minuman yang menggangu tidur
15. Bantu pasien untuk membatasi tidur siang dengan menyediakan aktivitas yang
meningkatkan kondisi terjaga, dengan tepat
16. Ajarkan pasien untuk membatasi tidur siang dengan menyediakan aktivitas yang
meningkatkan kondisi terjaga, dengan tepat
17. Ajarkan pasien bagimana melakukan relaksai otot autogenetik atau bentuk non-
farmakologi lainnya untuk memancing tidur
18. Mulai/terapkan langkah-langkah kenyamanan seperti pijat, pemberian posisi, dan
sentuhan efektif
19. Bantu meningkatakan jumlah jam tidur jika di perkukan
20. Anjurkan unruk tidur siang di siang hari, jika di indikasikan, untuk memenuhi
kebutuhan tidur
21. Kelompokkan kegitan perawatan untuk meminimalkan jumlah( jam) terbangun ;
memungkinkan untuk siklus tidur minimal 90 menit
22. Sesuaikan jadwal pemberian oabt untuk mendukung tidur/ siklus bangun pasien
23. Ajarkan pasien dan orang terdekat mengenai faktor yang berkontribusi terjadinya
gangguan pola tidur ( misalnya, fisiologis, pesikologis, pola hidup, perubahan shift
kerja yang sering, perubahan zona waktu yang cepat, jam kerja yang panjang dan
berlebihan, dan faktor lingkungan lainnya)
24. Identifikasi obat tidur yang di komsumsi pasien
25. Dorong penggunaan obat tidur yang tidak mengandung ( zat) penekan tidur REM
26. Atur rangsangan lingkungan untuk mempertahankan siklus siang/ malam yang normal
27. Diskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai teknik untuk meningkatkan tidur

Terapi relaksasi 6040


Definisi : penggunaan teknik-teknik untuk mendorong dan memperoleh relaksasi demi tujuan
mengurangi tanda dan gejala yang tidak diinginkan seperti nyeri dan kaku otot serta ansietas
Aktivitas-aktivitas
1. Gambarkan rasional dan manfaat relaksasi serta jenis relaksasi yang tersedia misalnya
(misalnya musik, meditasi, bernafas dengan ritme, relaksasi rahang dan relaksasi otot
progresif)
2. Uji penurunan tingkat energi saat ini ketidakmampuan untuk konsentrasi atau gejala
lain yang mengiringi yang mungkin mempengaruhi kemampuan kognisi untuk
berfokus pada teknik relaksasi
3. Tentukan apakah ada intervensi relaksai dimasa lalu yang sudah diberikan manfaat
4. Pertimbangkan keinginan individu untuk berpartisipasi kemampuan berpartisipasi
pilihan pengalaman masa lalu dan kontrak indikasi sebelum memilih teknik relaksasi
tertentu
5. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa distraksi dengan lampu yang redup dan
suhu lingkungan yang nyaman jika memungkinkan
6. Dorong klien untuk mengambil posisi yang nyaman dengan pakaian longgar dan mata
tertutup
7. Dapatkan prilaku yang menunjukan terjadinya relaksasi, misalnya bernafas dalam,
menguap, pernafasan perut, atau bayangan yang menyenangkan
8. Gunakan suara yang lembut dengan irama yang lambat untuk setiap kata
9. Tunjukan dan praktikan teknik pada klien
10. Dorong klien untuk mengulang praktik teknik relaksasi, jika memungkinkan

Pemberian obat 2300


Aktivitas – aktivitas
1. Pertahankan aturan dan prosedur yang sesuai dengan keakuratan dan keamanan
pemberiana obat – obatan
2. Pertahankan lingkungan yang bisa memaksimalkan keamanan dan efektifitas
pemberian obat – obatan
3. Hindari intrupsi ketika menyiapkan, memperifikasi dan memberikan obat
4. Ikuti prosedur lima benar dalam pemberian obat
5. Verifikasi resep obat – obatan sebelum pemberian obat
6. Resepkan atau rekomendasikan obat yang sesuai berdasarkan kewenangan untuk
meresepkan
7. Monitor kemungknan alergi terhadap obat, intraksi dan kontraindikasi, termasuk
obat – obatan diluar konter and obat – obatan herbal
8. Catat alergi yang dialami klien sebelum pemberian obat dan tahan obat – obatan
jika diperlukan
9. Beritahukan klien mengenai jenis obat, alasan pemberian obat, hasil yang di
harapkan dan efek lanjutan yang akan terjadi sebelum pemberian obat
10. Pastikan bahwa obat – obatan hipnotik, narkotik dan antibiotik sudah diberhentikan
atau diresepkan kembali dengan tanggal yang baru
11. Catat tanggal kadaluarsa obat yang tertera pada wadah obat
12. Siapkan obat – obatan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai
selama pemberian terapi obat – obatan
13. Vertifikasi perubahan bentuk obat sebelum pemberian obat ( misalnya tablet yang
dihaluskan, obat oral cair yang diberikan dari infus, paket obat yang tidak
biasanya )
14. Gunakan barcode untuk membantu pemberian obat jika memungkinkan
15. Hindari pemberian obat yang tidak diberi label
16. Buang obat – obatan yang sudah kadaluarsa dan tidak terpakai lagi, sesuai dengan
protokol yang ada
17. Monitor tanda – tanda vital dan nilai laboratorium sebelumpemberian obat – obatan
secara tepat
18. Bantu klien dalam pemberian obat
19. Berikan obat – obatan sesuai dengan teknik dan cara yang tepat
20. Gunakan perintah, aturan dan prosedur yang sesuai dalam metode pemberian obat
21. Instruksikan klien dan keluarga mengenai efek yang di harapkan dan efek lanjut
obat
22. Validasi dan dokumentasikan pemahaman klien dan keluarga mengenai efek yang
diharapkan dan efek lanjut obat
23. Pertimbangkan kebutuhan klien untuk untuk mendapatkan obat – obatan seperlunya
secara tepat
24. Monitor klien terhadap efek lanjut, toksisitas dan intraksi pemberian obat
25. Keluarkan narkotik dan obat terlarang lainnya sesuai dengan protokol
26. Dokumentasikan pemberian obat dan respon klien misalnya. Nama genetik obat,
dosis, cara, alasan pemberian obat daefek yang dicapai ) sesuai dengan protokol
6482
Manajemen lingkungan: kenyamanaan
Definisi : manipulasi lingkungan pasien untuk mendapatkan kenyamaan yang optimal
Aktivitas-aktifitas
1. Tentukan tujuan pasien dan keluarga dalam mengelola lingkungan dan kenyamanaan
yang optimal
2. Mudahkan transisi pasien dan keluarga dengan adanya sambutan hangat di
lingkungannya yang baru
3. Pertimbangkan penempatan pasien dikamar dengan beberapa tempat tidur (teman
sekamar dengan masalah lingkungan yang sama bila memungkinkan )
4. Sediakan kamar terpisah jika terdapat prepensi dan kebutuhan pasien dan keluarga
untuk mendapatkan ketenangan dan istirahat, jika memungkinkan
5. Cepat bertindak jika terdapat panggilan bel, yang harus selalu dalam jangkauan
6. Indari gangguan yang tidak perlu dan berikan untuk waktu istirahat
7. Ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung
8. Sediakan lingkungan yang aman dan bersih
9. Bersihkan pilihan sedapat mungkin untuk dapat melakukan kegiatan dn kunjungan
social
10. Pertimbangkan sumber-sumber ketidaknyamanan, seperti balutan yang lembab, posisi
selang, balutan yang tertekan, seprei kusut, maupun lingkungan yang mengganggu
11. Sesuaikan suhu ruangan yang paling nyaman individu jika memungkinkan
12. Berikan atau singkirkan selimut untuk meningkatkan kenyamanan terhadap suhu,
seperti yang di indikasikan
13. Hindari paparan dan aliran udara yang tidak perlu, terlalu panas, maupun terlalu
dingin
14. Sesuaikan pencahayaan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan individu, hindari cahaya
langsung pada mata
15. Fasilitasi tindakan tindakan kebersihan untuk menjagaa kenyamanan individu
(misalnya, menyeka alis, mengoleskan krim kulit, atau membersihkan badan, rambut,
dan rongga mulut)
16. Posisikan pasien untuk memfasilitasi kenyamanan (misalnya, gunakan prinsip prinsik
keselarasan tubuh, songkong dengan bantal, songkong sendi selama pergerakan, belat
sayatan, dan imobilisasi bagian tubuh yang nyeri)
17. Monitor kulit terutama daerah tonjolan tubuh terhadap adanya tanda tanda tekan atau
iritasi
18. Hindari mengekspos kulit atau selaput lender pada zat iritan (misalnya, tinja diare dan
drainase luka)
19. Berikan sumber sumber edukasi yang relefan dan berguna mengenai manajemen
penyakit dan cedera pada pasien dan keluarga jika sesuai
Lampiran (NOC-NIC Kasus)
NOC
Partisispasi dalam keputusan perawatan kesehatan ( 1606 )

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam status partisipasi dalam


keputusan perawatan kesehatan akan di tingkatkan dari level : 3 (kadang – kadang
menunjukan ) ke level 3 ( sering menunjukan ) dengan kriteria hasil :

Definisi : keterlibatan pribadi dalam memilih dan mengevaluasi pilihan perawatan kesehatan
untuk mencapai outcome yang diinginkan
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Secara
pernah g – menun konsiste
menunj menu kadang jukan n
ukan njuka menunj menunju
n ukan kan
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
160202 Menunjukkan 1 2 3 4 5 NA
pengarahan diri
dalam membuat
keputusan
160605 Menentukan pilihan 1 2 3 4 5 NA
yang diharapkan
terkait dengan
outcome yang di
inginkan
160608 Menggunakan teknik 1 2 3 4 5 NA
penyelesaian
masalah untuk
mencapai outcome
yang diinginkan
160609 Menyampaikan niat 1 2 3 4 5 NA
untuk bertindak
terkait dengan
keputusan
160610 Negosiasi perawatan 1 2 3 4 5 NA
yang di inginkan
160613 Monitor hambatan 1 2 3 4 5 NA
unutk mencapai
outcome
160615 Mengevaluasi 1 2 3 4 5 NA
kepuasan dengan
outcome perawatan
kesehatan
Perilaku patuh: Diet yang sehat ( 1621 )

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam status perilaku patuh : diet yang
sehat pasien akan di tingkatkan dari level : 3 (Kadang – kadang dilakukan ) ke level 4 (Sering
dilakukan) dengan kriteria hasil :

Definisi : tindakan inisiatif sendiri untuk memantau dan mengoptimalkan program diet nutrisi
yang seimbang
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Dilakuk
pernah g – dilaku an
dilakuk dilaku kadang kan secara
an kan dilakuk konsiste
an n
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
162101 Menyusun target 1 2 3 4 5 NA
capaian diet
162103 Mencari informasi 1 2 3 4 5 NA
tentang
panduannutrisi baku
162104 Menggunakan 1 2 3 4 5 NA
panduan nutrisi yang
direkomendasikan
untuk merencanakan
menu makanan
162108 Mencuci buah dan 1 2 3 4 5 NA
sayur segar sebelum
dimakan
162109 Menyiapkan 1 2 3 4 5 NA
makanan sesuai
dengan rekomendasi
diet untuk lemak,
sodium, (garam), dan
karbohidrat
162110 Memasak daging, 1 2 3 4 5 NA
uanggas, ikan, dan
telur, berdasarkan
rekomendasi
keamanan konsumsi
162111 Memakan sajian 1 2 3 4 5 NA
buah yang
direkomendasikan
per hari
162112 Memakan sajian 1 2 3 4 5 NA
sayuran yang
direkomendasikan
perhari
162113 Memakan lebih 1 2 3 4 5 NA
banyak produk
gandum utuh dari
pada produk gandum
utuh dari pada
produk gandum
olahan
162114 Mengurangi 1 2 3 4 5 NA
makanan dengan
nilai kalori tinggi dan
nilai nutrisis kecil
162115 Menyeimbangkan 1 2 3 4 5 NA
antar intake cairan
dan kehilangan
cairan
162116 Memeprtahankan 1 2 3 4 5 NA
hidrasi
162117 Memilih makanan 1 2 3 4 5 NA
yang mengandung
kalsium untuk
memenuhi
162123 Menghindari 1 2 3 4 5 NA
makanan yang dapat
memicu reaksi alergi

Keamanan lingkungan rumah (1910)


Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 1x24 jam status : Keamanan lingkungan
rumah(1910) akan ditingkatkan dari level 2 (sedikit adekuat) ke level 3 (cukup adekuat)
dengan kriteria hasil :
6. Pemeliharaan gedung
7. Pencahayaan interior
8. Pencahayaan ekterior
9. Kebersihan hunian
10. Menyingkirkan jamur
Definisi : penataan fisik untuk meminimalkan factor yang bisa menyebabkan cedera fisik dirumah

SKALA TARGET OUTCAME : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______


Tidak Sedikit Cukup Sebagian Sepenuh
adekuat adekuat adekuat besar nya
adekuat adekuat
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
191026 Pemeliharaan gedung 1 2 3 4 5 NA
191027 Pencahayaan eksterior 1 2 3 4 5 NA
191028 Pencahayaan interior 1 2 3 4 5 NA
191029 Ketersediaan air bersih 1 2 3 4 5 NA
191037 Tempat menyimpan 1 2 3 4 5 NA
makanan yang aman
191038 Persiapan makanan yang 1 2 3 4 5 NA
aman
191030 Kebersihan hunian 1 2 3 4 5 NA
191031 Pembrantasan hama 1 2 3 4 5 NA
191032 Ruang dalam hunian untuk 1 2 3 4 5 NA
bergerak dengan aman
191033 Kunci pada jendela 1 2 3 4 5 NA
191034 Kunci pada pintu 1 2 3 4 5 NA
191002 Penempatan pegangan 1 2 3 4 5 NA
tangan
191023 Pemeliharaan detector 1 2 3 4 5 NA
karbon monoksida
191003 Pemeliharaan detector asap 1 2 3 4 5 NA
191039 Ketersediaan sistem respon 1 2 3 4 5 NA
kegawat daruratan
191005 Ketersediaan telepon 1 2 3 4 5 NA
191040 Kemudahan akses kamar 1 2 3 4 5 NA
mandi
191024 Tempat penyimpanan obat 1 2 3 4 5 NA
yang aman
191007 Pembuangan obat 1 2 3 4 5 NA
191008 Ketersediaan perangkat 1 2 3 4 5 NA
bantu
191041 Pemeliharaan peralatan 1 2 3 4 5 NA
untuk memenuhi standar
keselamatan
191010 Penyimpanan yang aman 1 2 3 4 5 NA
untuk alaram kebakaran
tempat menyimpan yang
aman untuk bahan
berbahaya
191012 Pembuangan yang aman 1 2 3 4 5 NA
untuk bahan berbahaya
191025 Tempat menyimpan 1 2 3 4 5 NA
pemantik api yang aman
191042 Menyingkirkan jamur 1 2 3 4 5 NA
191043 Menyingkirkan radom 1 2 3 4 5 NA
191036 Menyingkirkan asap 1 2 3 4 5 NA
beracun
191035 Menyingkirkan asap 1 2 3 4 5 NA
beracun
191013 Menyingkirkan asap 1 2 3 4 5 NA
tembakau
191014 Area bermain yang aman 1 2 3 4 5 NA
191015 Memindahkan pintu dari 1 2 3 4 5 NA
dari peralatan yang tidak
terpakai
191016 Koreksi resiko bahaya 1 2 3 4 5 NA
timbal
191017 Keamanan dari mainan yang 1 2 3 4 5 NA
sesuai usia
191018 Pemakaian perlindungan 1 2 3 4 5 NA
outlet listrik
191019 Pengaturan suhu ruangan 1 2 3 4 5 NA
191020 Mengurangi tingkat suara 1 2 3 4 5 NA
yang berbahaya
191021 Penempatan teralis jendela 1 2 3 4 5 NA

Perilaku pencarian kesehatan (1603)


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1×24 jam status perilaku pencarian kesehatan
akan ditingkatkan dari level 3(kadang-kadang menunjukan ) ke level 4(sering menunjukan)
dengan kriteria hasil :
6. Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan kesehatan
7. Menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan kesehatan
8. Melakukan perilaku kesehatan dengan inisiatif sendiri
9. Melakukan perilaku kesehatan yang disarankan
10. Mencari bantuan apabila diperlukan
Definisi : tindakan pribadi untuk mempromosikan kesejahteraan yang optimal, pemulihan dan
rehabilitasi
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Secara
pernah g – menun konsiste
menunj menu kadang jukan n
ukan njuka menunj menunju
n ujukan kan
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
160301 Mengajukan 1 2 3 4 5 NA
pertanyaan yang
berhubungan dengan
kesehatan
160302 Menyelesaikan tugas 1 2 3 4 5 NA
yang berhubungan
dengan kesehatan
160314 Melakukan perilaku 1 2 3 4 5 NA
kesehatan dengan
inisiatif sendiri
160308 Melakukan perilaku 1 2 3 4 5 NA
kesehatan yang
disarankan
160316 Mencari bantuan 1 2 3 4 5 NA
apabila diperlukan

Pengetahuan: pengasuhan 1826

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam status pengetahuan pengasuhan keluarga
dari level 3 (Pengetahuan sedang) ke level 4 (Pengetahuan banyak) dengan kriteria hasil:
2. Kebutuhan keamanan
3. Pencegahan cedera
4. Kebutuhan nutrisi
5. Pencegahan penyakit
6. kebutuhan akan pengawasan kesehatan
7. kebutuhan perawatan dasar

Definisi : Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang penyediaan pengasuhan dan


lingkungan yang konstruktif untuk anak dari 1 tahun sampai 17
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Penget Pengeta Penget Pengeta
ada ahuan huan ahuan huan
pengeta terbat sedang banya sangat
huan as k banyak
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
182603 Kebutuhan 1 2 3 4 5 NA
keamanan
182604 Pencegahan cedera 1 2 3 4 5 NA
182605 Kebutuhan nutrisi 1 2 3 4 5 NA
182614 Pencegahan penyakit 1 2 3 4 5 NA
182613 Kebuhan akan 1 2 3 4 5 NA
pengawasan
kesehatan
182518 kebutuhan perawatan 1 2 3 4 5 NA
dasar

Perilaku patuh : diet yang sehat (1621)


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1×24 jam status perilaku patuh diet yang sehat
keluarga akan ditingkatkan dari level 3(kadang-kadang dilakukan) ke level 4(sering dilakukan)
dengan kriteria hasil :
1. Memilih makanan sesuai dengan panduan nutrisi yang direkomendasikan
2. Memilih porsi sesuai dengan panduan nutrisi yang direkomendasikan
3. Menyiapkan makanan sesuai dengan rekomendasi diet untuk lemak, sodium, (garam), dan
karbohidrat
4. Memakan sajian buah yang direkomendasikan per hari
5. Memakan sajian sayuran yang direkomendasikan perhari
Definisi : tindakan inisiatif sendiri untuk memantau dan mengoptimalkan program diet nutrisi
yang seimbang
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Dilakuk
pernah g – dilaku an
dilakuk dilaku kadang kan secara
an kan dilakuk konsiste
an n
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
162105 Memilih makanan 1 2 3 4 5 NA
sesuai dengan
panduan nutrisi yang
direkomendasikan
162106 Memilih porsi sesuai 1 2 3 4 5 NA
dengan panduan
nutrisi yang
direkomendasikan
162109 Menyiapkan 1 2 3 4 5 NA
makanan sesuai
dengan rekomendasi
diet untuk lemak,
sodium, (garam), dan
karbohidrat
162111 Memakan sajian 1 2 3 4 5 NA
buah yang
direkomendasikan
per hari
162112 Memakan sajian 1 2 3 4 5 NA
sayuran yang
direkomendasikan
perhari

Pengetahuan : pencegahan konsepsi (1821)


Setelah dilakukan tindak keperawatan selama 1 x 24 statuss pengetahuan pencegahan konsepsi
klien akan ditingkatkan dari level 3(pengetahuan sedang) ke level 4(pengetahuan banyak)
dengan kriteria hasil :
6. Metode penghalang kimiawi
7. Metode terapi hormon
8. Metode penghalang mekanik
9. Penggunaan konsepsi pilihan yang tepat
10. Efektifitas metode kontrasepsi pilihan
Definisi : tindakan inisiatif sendiri untuk memantau dan mengoptimalkan program diet nutrisi
yang seimbang
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Penget Pengeta Penget Pengeta
ada ahuan huan ahuan huan
pengeta terbat sedang banya sangat
huan as k banyak
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
182109 Metode penghalang 1 2 3 4 5 NA
kimiawi
182110 Metode terapi 1 2 3 4 5 NA
hormon
182111 Metode penghalang 1 2 3 4 5 NA
mekanik
182102 Penggunaan 1 2 3 4 5 NA
kontrasepsi pilihan
yang tepat
182103 Efektifitas metode 1 2 3 4 5 NA
kontrasepsi pilihan

Pengetahuan : Gaya Hidup Sehat 1855


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam status Pengetahuan: Gaya Hidup
Sehat keluarga akan ditingkatkan dari level 3 (pengetahuan sedang) ke level 4 (pengetahuan
banyak) dengan kriteria hasil :
10. Strategi untuk mempertahankan diet yang sehat
11. Porsi buah harian yang direkomndasikan
12. Strategi untuk membatasi lemak jenuh dan kolesterol
13. Manfaat olahraga teratur
14. Pentingnya mengkomunikasikan fikiran, perasaan dan emosi secara konstruktif
15. Pentingnya skrining pencegahan
16. Pentingnya perawatan kesehatan mulut
17. Strategi mengurangi stress
18. Strategi mempertahankan sikap yang optimis

Definisi : tingkat pemahaman yang disampaikan tentang gaya hidup sehat dan seimbang sesuai
dengan nilai-niali seseorang, kekuatan dan mental
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Penget Prngrta Penget Pengeta
ada ahuan huan ahuan huan
pengeta terbat Sedang banya Sangat
huan as k banyak
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
185504 Strategi untuk 1 2 3 4 5 NA
mempertahankan
diet yang sehat

185506 Porsi buah harian 1 2 3 4 5 NA


yang
direkomndasikan

185508 Strategi untuk 1 2 3 4 5 NA


membatasi lemak
jenuh dan kolesterol

185516 Manfaat olahraga 1 2 3 4 5 NA


teratur

185526 Pentingnya 1 2 3 4 5 NA
mengkomunikasika
n fikiran, perasaan
dan emosi secara
konstruktif

185527 Pentingnya skrining 1 2 3 4 5 NA


pencegahan

185528 Pentingnya 1 2 3 4 5 NA
perawatan
kesehatan mulut

185532 Strategi 1 2 3 4 5 NA
mengurangi stress

185533 Strategi 1 2 3 4 5 NA
mempertahankan
sikap yang optimis

pengetahuan : manajemen penyakit Akut 1844


Setelah dilakukan tinakan keperawatan selama 1x 24 jam status pengetahuan: manajemen
penyakit akut akan ditingkatkan dari levwl 3 (pengetahuan sedang) ke level 4 ( pengetahuan
banyak)
dengan kriteria hasil :
6. Faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi
7. Tanda dan gejala penyakit
8. Pentingnya istirahat yang cukuo
9. Modifikasi diet
10. Sumber informasi terpercaya terkait penyakit

Definisi : tingkat pemahaman yang disampaikan tentang penyakit yang reversibel, pengobatan,
dan pencegahan komplikasi
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Penget Pengeta Penget Pengeta
ada ahuan huan ahuan huan
pengeta terbat sedang banya sangat
huan as k banyak
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
184401 Faktor penyebab dan 1 2 3 4 5 NA
faktor yang
berkontribusi
184404 Tanda dan gejala 1 2 3 4 5 NA
penyakit
184420 Pentingnya istirahat 1 2 3 4 5 NA
yang cukuo
184421 Modifikasi diet 1 2 3 4 5 NA
184423 Sumber informasi 1 2 3 4 5 NA
terpercaya terkait
penyakit
NIC
Kode Label NIC
5395 Peningkatan efikasi diri
Definisi : penguatan kepercayaan diri individu terkait dengan kemampuannya untuk
melaksanakan perilaku sehat
Aktivitas –aktivitas :
1. Eksplorasi persepsi individu mengenai kemampuannya untuk melaksanakan perilau-
perilaku yang diinginkan
2. Identifikasi persepsi individu mengenai risiko tidak melaksanalam perilaku-perilaku
yang tidak diinginkan
3. Identifikasi hambatan untuk merubah perilaku
4. Berikan informasi mengenai perilaku yang diinginkan
5. Bantu individu untuk berkomitmen terhadap rencana tindakan untuk merubah
perilaku
6. Berikan kepercayaan penguatan diri dalam membuat perubahan perilaku dan
mengambil tindakan
7. Berikan penguatan positif dan dukungan emosi selama proses pembelajaran dan saat
mengimplementasikan prilaku
8. Siapkan individu mengenai kondisi fisik dan emosi yang mungkin akan dialami
selama melakukan perilaku baru

Kode Label NIC


5510 Pendidikan kesehatan
Definisi : mengembangkan dan menyediakan instruksi dan pengalaman belajar untuk
memfasilitasi perilaku adaptasi yang disengaja yang kondusif bagi kesehatan pada individu,
keluarga, kelompok, atau komunitas.
Aktivitas –aktivitas :
1. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini pada individu,
keluarga, atau kelompok sasaran
2. Bantu individu, keluarga dan masyarakat untuk memperjelas keyakinan dan nilai-nilai
kesehatan.
3. Identifikasi sumber daya (misalnya, uang, tenaga, ruang, perlatan dan lain-lain) yang
diperlukan untuk melaksanakan program
4. Hindari penggunaan teknik dengan menakut-nakuti sebagai strategi untuk memotivasi
orang agar mengubah perilaku kesehatan atau gaya hidup
5. Kembangkan materi pendidikan tertulis yang tersedia dan sesuai dengan audien yang
menjadi sasaran
6. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk menolak perilaku yang tidak sehat atau
beresiko dari pada memberikan sasaran untuk menghindari atau merubah perilaku
7. Berikan diskusi kelompok atau bermain peran untuk mempengaruhi keyakinan
terhadap kesehatan, sikap dan nilai-nilai.
8. Libatkan individu, keluarga dan kelompok dalam perencanaan dan rencana
implementasi gaya hidup atau modifikasi perilaku kesehatan.
9. Pertimbangkan dukungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat terhadap perilaku
yang kondusif bagi kesehatan
10. Manfaatkan sistem dukungan sosial dan keluarga untuk meningkatkan efektivitas
gaya hidup atau modifikasi perilaku kesehatan
11. Rencanakan tindak lanjut jangka panjang untuk memperkuat perilaku kesehatan atau
adaptasi terhadap gaya hidup.
12. Tekankan pentingnya pola makan yang sehat, tidur, berolahraga dan lain-lain bagi
individu, keluarga, dan kelompok yang meneladani nilai dan perilaku ini dari orang
lain terutama keluarga

Kode Label NIC


5515 Peningkatan kesadaran kesehatan
Definisi : membantu individu yang memiliki kemampuan terbatas untuk memperoleh,
mengolah dan memahami informasi yang berkaitan dengan kesehatan dan penyakit
Aktivitas –aktivitas :
1. Gunakan komunikasi yang sesuai dan jelas
2. Hindari penggunaan akronim/singkatan dan jargon medis
3. Berkomunikasi dengan mempertimbangkan kesesuaian budaya, kesesuaian usia, dan
kesesuaian jenis kelamin
4. Pertimbangkan status kesadaran kesehatan pasien di awal kontak melalui pengkajian
informal dan/atau formal
5. Berikan pendidikan kesehatan satu persatu atau konseling jika memungkinkan
6. Sediakan materi informasi kesehatan tertulis yang mudah dipahami (yaitu,
menggunakan kalimat-kalimat pendek dan kata-kata yang umum dengan sedikit suku
kata, menyoroti poin-poin penting menggunakan kalimay aktif, menggunakan huruf
cetak besar, menggunakan desain tat letak yang mudah dipahami, mengelompokan
konten sesuai segmen, menekankan perilaku dan tindakan yang harus dilakukan
menggunakan gambar dan atau diagram untuk memperjelas)
7. Gunakan strategi untuk meningkatkan pemahaman (yaitu mulai dengan informasi
yang paling penting lebih dahulu, fokus pada pesan-pesan inti dan ulangi, batasi
jumlah informasi yang disajikan pada satu waktu, ilustrasikan poin penting,
hubungkan dngan pengalaman individu, gunakan gaya bercerita)
8. Motivasi individu untuk mengajukan pertanyaan dan meminta penjelasan (misalnya,
apa masalah utama saya, apa yang harus saya lakukan, mengapa penting bagi saya
untuk melakukan hal ini )

Kode Label NIC


1100 Manajemen nutrisi
Definisi : menyediakan dan meningkatkan intake nutrisi
1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi
2. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki pasien
3. Berikan pilihan makanan sambil menawarkan bimbingan terhadap pilihan makanan
yang lebih sehat jika diperlukan
4. Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi makanan (misalnya
bersih, berventilasi, santai, dan bebas dari bau yang menyengat)
5. Pastikan makanan disajikan dengan cara yang menarik dan pada suhu yang paling
cocok untuk konsumsi secara optimal
6. Anjurkan pasien terkait debfab kebutuhan makanan tertentu berdasarkan
perkembangan atau usia (misalnya peningkatan kalsium, protein, cairan, kalori, untuk
wanita menyusui, peningatan asupan serat untuk mencegah konstipasi, pada orang
dewasa yang lebih tua )
7. Tawarkan makanan ringan yang padat gizi
8. Anjurkan pasien untuk memantau kalori dan intake makanan
9. Bantu pasien untuk mengakses program-program gizi komunitas (misalnya,
perempuan, bayi, dan anak, kupon makanan, dan makanan yang diantar kerumah)

Kode Label NIC


6784 Keluarga berencana : kontrasepsi
Definisi : membantu pasien dalam menentukan dan menyediakan metode pencegahan
kehamilan
Aktivitas –aktivitas :
1. Gali pengetahuan dan pemahaman pasien terhdap pilihan kontrasepsi
2. Tentukan kemampuan dan motivasi pasien dalam menggunakan metode tertentu
3. Diskusikan metode-metode kontrasepsi (misalnya bebas obat, barier, hormonal,
spiral/IUD, dan sterilisasi) termasuk efektifitas, efek samping, kontraindikasi, dan
tanda gejala yang perlu dilaporkan ke petugas kesehatan
4. Sediakan kontasepsi bagi paien sesuai indikasi
5. Diskusikan kontrasepsi emergensi (misalnya morning after pil, IUD atau tembaga)
sesuai kebutuhan
6. Instruksikan aktivitas seks yang aman sesuai indikasi
7. Tentukan sumber finansial untuk kontrasepsi dan rujuk ke sumber komunitas sesuai
kebutuhan

Kode Label NIC


4470 Bantuan Modifikasi diri
Definisi : meningkatkan perubahan diri sendiri yang diinisiasi/dimulai oleh pasien dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan penting yang bersifat pribadi
Aktivitas –aktivitas :
1. Puji alasan klien untuk berubah
2. Bantu pasien mengidentifikasi tujuan spesifik untuk berubah
3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku sasaran yang perlu diubah
serta untuk mencapai tujuan yang diinginkan
4. Puji tingkat pengetahuan dan keterampilan pasien saat ini sehubungan dengan
keinginan untuk berubah
5. Puji lingkungan fisik dan lingkungan sosial pasien terkait dengan dukungan terhdap
perilaku yang diinginkan
6. Eksplorasi bersama pasien mengenai rintangn-rintangan yang potensial (menghambat)
terhadap dilakukannya perubahan perilaku
7. Dorong pasien untuk memilih penguatan atau penghargaan yang cukuo signifikan
untuk mempertahankan perilaku
8. Dorong pasien untuk mengembangkan tindakan-tindakan yang bersifat visual dalam
merubah perilaku (misalnya grafik)
9. Dorong pasien untuk menyesuaikan rencana yang telah dibentuk untuk meningkatkan
perubahan perilaku, jika diperlukan (misalnya ukur langkah/tahapan atau
penghargaan)
10. Bantu pasien unuk mengidentifikasi meskipun hanya suatu kesuksesan kecil
11. Dorong pasien untuk terus melanjtkan pemasangan perilaku yang diinginkan dengan
stimuli yang ada, sampai hal ini menjadi kebiasaan .

Kode Label NIC


7180 Bantuan pemeliharaan rumah
Definisi : membantu pasien/ keluarga untuk memelihara kebersihan, keamanan rumah dan
rasa senang untuk tinggal (dirumah)
Aktivitas –aktivitas :
1. Tentukan kebutuhan pemeliharaan rumah pasien
2. Libatkan pasien dan keluarga dalam memutuskan kebutuhan pemeliharaan rumah
3. Sarankan perubahan struktural yang diperlukan untuk membuat rumah lebih mudah
diakses
4. Sediakan informasi bagaimana membuat rumah aman dan bersih
5. Anjurkan untuk menghilangkan bau yang tidak enak
6. Sarankan pelayanan untuk mengontrol hama sesuai kebutuhan
7. Sarankan pelayanan perbaikan rumah jika diperlukan
8. Pesankan pelayanan kebersihan rumah dengan tepat

Kode Label NIC


5395 Peningkatan Efikasi Diri
Definisi : penguatan kepercayaan diri individu terkait dengan kemampuannya untuk
melaksanakan perilaku sehat
Aktivitas –aktivitas :
1. Eksprolasi peresepsi indivdu mengenai kemampuannya untuk melaksanakan
perilaku-perilaku yang di inginkan
2. Eksprorasi perepsesi individu mengenai keuntungan melaksanankan perilaku-perilaku
yang di inginkan
3. Identivikasi peresepsi individu mengenai resiko tidak melaksanakan perilaku-perilaku
yang di inginkan
4. Identifikasi hambatan untuk merubah perilaku
5. Berikan informasi mengenai perilaku yang diinginkan
6. Bantu individu untuk berkomitmen terhadap rencana tindakan untuk merubah
perilaku
7. Berikan penguatan kepercayaan diri dalam membuat perubahan perilaku dan
mengambil tindakan
8. Berikan lingkungan yang mendukung perilaku yang diinginkan untuk mempelajari
pengetahuan dan keterampilan yang dipergunakan untuk berperilaku
9. Gunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan budaya dan usia pasien (misalnya,
permainan, komputer, instruksi bantuan, atau peta perbincangan)
10. Berikan contoh/tunjukan perilaku yang di inginkan
11. Libatkan dalam bermain peran untuk melatih perilaku
12. Berikan penguatan positif dan dukungan emosi selama proses pembelajaran dan saat
mengimplementasikan perilaku
13. Berikan kesempatan untuk menguasai pengalaman belajar (misalnya, berhasil
mengimplemenasikan perilaku)
14. Gunakan pertanyataan persuasif yang positif terkait dengan kemampuan individu
untuk melaksanakan perilaku
15. Dukung interaksi dengan individu-individu lain yang telah berhasil merubah perilaku
(misalnya, dukungan kelompok atau berpartisipasi pada pendidikan kelompok)
16. Siapkan individu mengenai kondisi fisik dan emosi yang mungkin akan dialami
selama berusaha untuk melakukan perilaku baru

Kode Label NIC


6820 Perawatan bayi
Definisi : menyediakan perawatan berpusat pada keluarga yang tepat sesuai dengan
perkembangan anak pada usia dibawah 1 tahun
Aktivitas –aktivitas :
1. Kuatkan keterampilan orang tua dalam melakukan perawatan khusus pada bayi
2. Jelaskan rasionalisasi pada oang tua mengenai penanganan prosedur

Kode Nic
6480 Manejemen Lingkungan
Definisi : manipulasi lingkungan pasien untuk kepentingan terapi, daya tarik sensorik,dan
kesejahteraan psikologis
Aktivitas :
1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
2. Singkirkan benda-benda berbahaya dari lingkungan
3. Letakkan benda yang sering digunakan dalam jangkauan pasien
4. Berikan kamar terpisah, seperti di indikasikan
5. Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nyaman
6. Sediakan kasur yangkokoh
7. Halangi pandangan pasien pada kamar mandi, toilet, atau perlekatan lain yang
digunakan untuk eliminasi
8. Singkirkan bahan-bahan yang digunakan selama penggantian pakaian dan
eliminasi, serta bau ataupun yang tersisa, sebelum kunjungan dan waktu makan
9. Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien, jika suhu tubuh berubah
10. Kendalikan atau cegah kebiasaaan yang tidak diinginkan atau berlebihan, bila
memungkinkan
11. Sediakan dan atur makanan dan makanan ringan menarik
12. Bersihkan tempat dan peralatan yang digunakan untuk makanan dan minuman
sebelum digunakan pasien
13. Izinkan keluarga /orang tua terdekat untuk tinggal dengan pasien
14. Eduasikan pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan,
sehingga mereka tidak akan dengan sengaja meganggu lingkungan yang di
rencana
15. Tingkatkan keselamatan terhadap terjadinya kebakaran, yang sesuai
16. Sediakan pengharum ruangan, jika diperluka

Kode Nic
7180 Bantu pemeliharaan rumah
Definisi : membantu pasien/keluarga untuk memelihara kebersihan,keamanan rumah danrasa
senang untuk tinggal ( di rumah)
Aktivitas :
1. Tentukan kebutuhan pemeliharaan rumah pasien
2. Libatkan pasien/keluarga dalam memutuskan kebutuhan pemeliharaan rumah
3. Sarankan perubahan struktural yang diperlukan untukmembuat rumah lebih mudah
diakses
4. Sediakan informasi mengenai bagianmana membuat rumah aman dan bersih
5. Bantu anggota keluarga untuk mengembangkan harapan yang realistik dari mereka
sendiri dalam melaksanakan peran mereka
6. Anjurkan untuk menghlangkan bau yang tidak enak
7. Sarankan pelayanan untuk mengontrol hama, sesuai kebutuhan
8. Fasilitasi untuk membersihkan cucian kotor
9. Sarankan pelayanan perbaikan rumah, jika diperlukan
10. Diskusikan pembiyaan yang dibutuhkan untuk memelihara dan menyediakan sumber-
sumber yang tersedia
11. Tawarkan solusi terhadap adany kesulit keuangan
12. Pesankan pelayanan kebersihan rumah, dengan tepat
13. Bantu keluarga menggunakan jaringan dukungan sosial
14. Sediakan informsi tentang respite care perawatan ssementara jika diperlukan
15. Koordinasikan penggunaansumber-sumber di komunitas.
Panduan sistem pelayanan kesehatan (7400)
Definisi : memfasilitasi pasien mengenai lokasi dan penggunaan layanan kesehatn yang tepat
ktivitas :
1. Bantu pasien atau kelaurga untuk berkoordinasikan dan mengkomunikasikan
perawatan kesehatan
2. Informasikan pasien mengenai perbedaan berbagi jenis fasilitas pelayanan kesehatan
(misalnya, rumah sakit umum, rumah sakit khusus, rumah sakit pendidikan, kelinik
rawatjalan dan kelinik bedah rawat jalan), dengan tepat
3. Informasikan pasien cara mengakses pelayanan emergensi melalu telfon dan layanan
kendaran, dengan tepat
4. Identifikasi dan fasilitasi komunikasi antara penyedia pelayanan kesehatan denag
pasien atau keluar,dengan tepat
5. Koordinasikan atau waktu terjadwal yang dibutuhkan oleh setiap layanan untuk
memberikan perawatan dengan tepat
6. Identifikasi dan fasilitasi kebutuhan transfortasi untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan
7. Dorong pasien / keluarga untuk bertanya mengenai layanan dan biaya layanan
kesehatan
(Dokumentasi/Foto-foto kunjungan)

(Kunjungan 1: Pengkajian)

(Kunjungan 2 : Implementasi 1. 16 Februari 2018)

(Kunjungan 3 : Implementasi 2. 17 Februari 2018)


(Kunjungan 3: Implementasi 3 Teknik Menyusui. 18 Februari 2018)

(Kunjungan 3: Implementasi 3 KMC 18 Februari 2018)


(Praktek Teknik menyusui . 18 Februari 2018)

(Praktek KMC. 18 Februari 2018)


(Foto Bersama)
Lampiran SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik / pokok bahasan : Sistem Perkemihan


sub topik / sub topik bahasan : Penyakit Infeksi Saluran Kemih
Hari : Pertama
Tanggal : 16 februari 2018
Waktu : 19.30
Pertemuan ke : Pertama
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah

I. Tujuan instruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat mengetahui tentang
Penyakit Infeksi Saluran Perkemihan

II. Tujuan instruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat
1. Menjelaskan mengenai pengertian infeksi saluran kemih
2. Menjelaskan bagaimana tanda dan gejala infeksi saluran kemih
3. Menjelaskan bagaimana penyebab infeksi saluran kemih
4. Menjelaskan bagaimana komlikasi dari infeksi saluran kemih
5. Menjelaskan bagaimana cara penatalaksanaan medis infeksi saluran kemih

III. Pokok-pokok materi


1. Pengertian tentang saluran kemih
2. Tanda dan gejala saluran kemih
3. Penyebab infeksi saluran kemih
4. Komplikasi infeksi saluran kemih
5. Penatalaksanaan medis infeksi saluran kemih

IV. Metode
1. Diskusi Interaktif
V. Media
1. Leaflet
a. Halaman 1 pengertian infeksi saluran kemih
b. Halaman 2 penyebab infeksi saluran kemih
c. Halaman 3 tanda dan gejala saluran kemih
d. Halaman 3 komplikasi infeksi saluran kemih
e. Halaman 5 penatalaksaan medis infeksi saluran kemih

VI. Kegiatan

No. Kegiatan Waktu


Penyuluh Audiens
1. Pendahuluan 2 Menit
Memberikam salam Menjawab salam
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud dan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Memperhatikan

2. Materi Inti 6 Menit


Menjelaskan Memperhatikan
Diskusi interaktif Menanyakan hal-hal yang
belum dipahami
3. Evaluasi 3 menit
Mengajukan pertanyaan/soal Melaksanakan tugas sesuai
secara lisan atau tertulis, perintah
memberi tugas.
Jumlah 10 menit

VII. Sumber Bahan

Samirah, dkk. (2006).Pola dan Sensitifitas Kuman di Penderita Infeksi Saluran


Kemih. Indonesian Journal Of Clinical Pathologi and Medical Laboratory,
Vol. 12. No 3, Juli 2006:110-113
Smeltzer,Suzanne C.2010.Keperawatan Medikal Bedah Burnner &
Suddarth.Jakarta:EGC
Sukandar, E.,(2004). Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa Buku Ajar Penyakit
Dalam, Jilid 1. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
VIII. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
1. Jelaskan pengertian infeksi saluran kemih
2. Jelaskan penyebab infeksi saluran kemih
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
4. Jelaskan komlikasi infeksi saluran kemih
5. Jelaska penatalaksanaan medis infeksi saluran kemih
Kunci Jawaban
1. Pengertian infeksi saluran kemih atau Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang
terjadi disepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri, akibat proliferasi suatu
mikroorganisme (Corwin, 2009).
2. Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya
menghuni usus kemudian naik ke sistem saluran kemih. Bermacam-macam mikro
organisme dapat menyebabkan ISK, antara lain:
a. Bendungan aliran urin
b. Anomali kongenital
c. Batu saluran kemih
d. Oklusi ureter (sebagian atau total)
e. Refluks vesikoureter
Urin sisa dalam buli-buli karena :
a. Neurogenic bladder
b. Striktura uretra
c. Hipertrofi prostat
Instrumentasi
a. Kateter
b. Dilatasi uretra
c. Sitoskopi
Kehamilan dan peserta KB
a. Faktor statis dan bendungan
b. PH urin yang tinggi sehingga mempermudah pertumbuhan kuman

3. Manifestasi yang ditimbulkan dari bakteri yang menyebabkan ISK atau infeksi
saluran kemih ada yang menunjukan gejala dan ada juga yang tidak menunjukan
gejala. Gejala yang timbul dari Infeksi saluran kemih yaitu :
a. Dysuria; yaitu pada saat Berkemih, penderita merasakan rasa seperti terbakar
b. Frekuensi Urine yang sedikit-sedikit dan sering
c. Tidak mampu mengosongkan kandung kemih ; pada ssat berkemih seras tidak
tuntas.
d. Nyeri atau rasa sakit ; yang menetap di perut bagian bawah atau nyeri
suprapubik
e. Spasme kandung kemih
f. Warna urine keruh
g. Hematuri pada keadaan lanjut
h. Gangguan saluran Intestinal : mual, muntah dan anoreksia

4. Komplikasi yang terdapat pada penyakit infeksi saluran kemih


a. ISK pada kehamilan yang dapat menyebabkan abortus, bayi lahir prematur dan
BBRL
b. Pielonefritis akut, disebabkan karena endotoksin yang menyebabkan
terjadinyakerusakan jaringan, seringkali secara bersamaan terjadi kerusakan
beberapa organ.
c. Edema paru, insufisiensi pernapasan terdapat 2%-8% pada pielonefritis
kehamilan,hal ini disebabkan karena toksin dari bakteri dapat merubah
permeabilitas membranalveoli dan kapiler sehingga menyebabkan edema pada
paru.
d. anemia ditemukan pada 25% - 26% kehamilan dengan pielonefritis. Anemia
hemolitik timbul karena lopipolisakarida kuman yang dapat merusak membran
seldarah merah.
e. obstruksi saluran kemih.
f. Gangguan fungsi ginjal

5. penatalaksanaan medis
membebaskan saluran kemih dari mikroorganisme dan mencegah infeksi
berulang, sehingga dapat menurunkan angka kecacatan serta angka kematian. Tujuan
tersebut dapat dicapai dengan dengan :
Perawatan dapat berupa :
Meningkatkan intake cairan 2 – 3 liter/hari bila tidak ada kontra indikasi. Perubahan
pola hidup diantaranya :
a) Membersihkan perineum dari depan ke belakang
b) Pakaian dalam dari bahan katun
c) Menghindari kopi, alkohol
Obat-obatan Antibiotik : Untuk menghilangkan bakteri.
IX. Hasil Jawaban
1. Pengertian tentang saluran kemih mampu di jawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 80%
2. Tanda dan gejala saluran kemih mampu di jawab oleh keluarga dengan tingkat
kebnaran 85%
3. Penyebab infeksi saluran kemih mampu di jawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 80%
4. Komplikasi infeksi saluran kemih mampu di jawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 85%
5. Penatalaksanaan medis infeksi saluran kemih mampu di jawab oleh keluarga dengan
tingkat kebenaran 85%

Yogyakarta,..................2018
Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik / pokok bahasan : Sistem Reproduksi


sub topik / sub topik bahasan : Keluarga Berencana dan Kontrasepsi
Hari : Jumat
Tanggal : 16, Februari 2018
Waktu : 19.30
Pertemuan ke : Satu
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah

A. Tujuan instruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat mengetahui tentang KB
dan kontrasepsi
B. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat
1. Menjelaskan pengertian dari KB
2. Menyebutkan manfaat dari KB
3. Menyebutkan jenis-jenis Kontrasepsi
4. Menjelaskan manfaat dari beberapa jenis kontrasepsi
5. Menyebutkan kerugian dari beberapa jenis kontrasepsi

C. Pokok-pokok materi
1. Pengertian KB
2. Manfaat KB
3. Jenis Kontrasepsi
4. Manfaat Jenis-jenis kontrasepsi
5. Kerugian Jenis-jenis kontrasepsi

D. Metode
Diskusi Interaktif

E. Media
1. Leaflet
1. Halaman 1 Pengetian KB
2. Halaman 1 Manfaat KB
3. Halaman 2 Jenis-jenis KB
4. Halaman 3 Keuntungan KB
5. Halaman 4 Kerugian KB

F. Kegiatan

No. Kegiatan Waktu


Penyuluh Audiens
6. Pendahuluan 2 Menit
Memberikam salam Menjawab salam
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud dan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Memperhatikan

7. Materi Inti 6 Menit


Menjelaskan Memperhatikan
Diskusi interaktif Menanyakan hal-hal yang
belum dipahami
8. Evaluasi 3 menit
Mengajukan pertanyaan/soal Melaksanakan tugas sesuai
secara lisan atau tertulis, perintah
memberi tugas.
Jumlah 10 menit

G. Sumber Bahan
BKKBN. 2017. Jurnal keluarga membangun indonesia mulai dari keluarga edisi
ketiga. www.bkkbn.go.id

Pillitteri Adele. 2005. Buku Saku Keperawatan Ibu Dan Anak. Jakarta : EGC
Wiarto Giri. 2013. Budaya Hidup Sehat. Jogjakarta : Gosyen Publish.
H. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
1. Jelaskan pengertian KB
2. Manfaat KB
3. Sebutkan jenis jenis Kontrasepsi
4. Jelaskan manfaat dari beberapa jenis kontrasepsi
5. Jelaskan kerugian dari beberapa jenis kontrasepsi
Kunci Jawaban
1. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan
jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi dan perencanaan
keluarga (Manuaba, 2003).
2. Manfaat KB
a.  Membebaskan wanita dari rasa khawatir terhadap terjadinya kehamilan yang
tidak diinginkan
b. Terjadinya gangguan fisik atau psikologis akibat abortus yang tidak aman
c. Tuntutan perkembangan sosial terhadap seorang perempuan di masyarakat
3. Jenis-jenis KB
a. Kb alami
Metode kalender dilakukan dengan tidak melakukan hubungan seksual selama
siklus ovulasi, biasanya 3-4 hari sebelum dan setelah ovulasi
b. Kb sederhana :
1. Pantang berkala
2. Senggama terputus
c. Pil KB
d. KB Suntik
e. IUD
f. Kondom Pria
g. Kondom Wanita
h. Kb susuk/implan
i. Spermicide
j.  Diafragma
k. Kontrasepsi Mantap (Kontap/Sterilisasi)
4. Keuntungan
a. Pil KB
1. Mudah diperoleh dan dapat digunakan oleh ibu hamil.
2. Bila meminum pil sesuai dengan aturan dijamin berhasil 100%
3. Dapat digunakan untuk pengobatan berbagai macam masalah antara
lain:Ketegangan menjelang menstruasi, Perdarahan mestruasi yang tidak
teratur, Nyeri saat menstruasi, Pengobatan pasangan mandul
4. Dapat meningkatkan Libido (Gairah seksual)
b.  KB Suntik
1. Suntikan progestin (tiap 3 bulan) hanya mengandung hormone gestogen
saja. Bisa digunakan untuk menyusui
2. Suntikan terpadu (tiap 1 bulan) tidak mempengaruhi siklus haid
3. Pengawasan lebih ringan
4. Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
5. Tingkat efektivitasnya tinggi
c. IUD
1. Pemasangan tidak sulit
2.  Kontrol medis yang ringan
3. Penyulit tidak terlalu berat
4. Pulihnya setelah AKDR dicabut berlangsung naik
5. Angka perlindungan lebih tinggi
d. Kondom Pria
1. Murah
2. Mudah didapat
3. Tidak perlu pengawasan
4. Cukup efektif bila digunakan dengan benar
e. Kondom Wanita
1. Didesain untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular sexsual
2. Tidak ada hubungan dengan kondisi medis pemakai
3. Tidak menimbulkan reaksi alergi
f. Kb susuk/implan
1. Dipasang selama 5 tahun
2. 6 batang berisi progesterone daya kerja 5 tahun
3. 3 batang daya kerja 3 tahun
4. 1 batang daya kerja 2 tahun
5. Kontrol medis ringan
6. Penyulit tidak terlalu tinggi
7. Biaya ringan
8. Bisa digunakan oleh wanita yang menjalani pengobaran untuk kekejangan
g.  Spermicide
1. Tidak didapat efek samping sistemik atau pada tubuh
2. Mudah didapat
h.  Diafragma
1. Dapat dipakai berkali-kali
2. Melindungi dari kehamilan dan penyakit menular seksual, hepatitis B,
HIV/AIDS
3. Tidak mempengaruhi ASI dan tidak ada pengaruh dengan hormone
i. Kontrasepsi Mantap (Kontap/Sterilisasi)
1. Masa rawat inap pendek
2. Tidak banyak memerlukan pengawasan setelah operasi
3. Dapat dilakukan secara masal
5. Kerugian KB
a. Pil KB
1. Harus meminum pil secara teratur
2. Berat badan bertambah
3.  Rambut rontok
4. Tumbuh Jerawat
5.  Mual sampai muntah
6. Terkadang muncul sakit kepala
b. KB Suntik
1. Suntikan progestin (tiap 3 bulan) efek sampaing antara lain:
2. Pendarahan tidak teratur
3. Berat badan bertambah
4. Kembalinya kesuburan lebih lambat setelah dihentikanpemakaian
5. Suntikan terpadu (tiap 1 bulan) efek samping antara lain
6. Tidak bias dipakai oleh ibu menyusui
c. IUD
1. Terdapat pendarahan
2. Lubang senggama terasa lebih basah
3. Dapat menjadi infeksi radang pinggul
4. Tingkat akhir infeksi menimbulkan kemandulan
5. Tali AKDR dapat mengganggu hubungan senggama
d. Kondom Pria
1. Kenikmatan terganggu
2. Kemungkinan alergi terhadap karet atau jeli yang terdapat pada kondom
3. Ada resiko sobek
4. Digunakan hanya untuk satu kali pakai
5. Angka kegagalan tinggi
e. Kondom Wanita
1. Harga relatif mahal
f. Kb susuk/implan
1. Menimbulkan gangguan menstrubasi yaitu tidak mendapatkan mestruasi
dan terjadi pendarahan yang tidak teratur
2. Berat badan bertambah
3. Menimbulkan jerawat
4. Lubang senggama terasa kering
5. Susuk lebih gampang dipasang daripada dicabut
g. Spermicide
1. Merepotkan menjelang hubungan senggama
2. Dapat menimbulkan iritasi dan alergi
3. Dapat menimbulkan gatal-gatal atau lecet
h.  Diafragma
1. Sulit dipasang
2. Angka kegagalan tinggi
3. Efektivitasnya bergantung pada cara pemasangan
4. Membutuhkan ukuran yang berbeda setelah melahirkan
5. penyimpanan harus baik untuk mencegah diafragma rusak atau berlubang
i. Kontrasepsi Mantap (Kontap/Sterilisasi)
1. Memerlukan keterampilan khusus
2. Biaya relatif mahal bila jumlah operasi sedikit
3.  Metode penutupan tuba terbatas
I. Hasil Jawaban
1. Pengertian keluarga berencana mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 90%.
2. Manfaat Keluarga berenca mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 85%.
3. Jenis KB mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat kebenaran 90 %
4. Manfaat dan kerugian KB mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 80 %

Yogyakarta, 16 Februari 2018

Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik / pokok bahasan : Sistem Reproduksi


sub topik / sub topik bahasan : Imunisasi
Hari : Jumat
Tanggal : 16 febuari 2018
Waktu : 19:00 WIB
Pertemuan ke : Pertama
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah

1. Tujuan instruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat mengetahui tentang
Imunisasi
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat
1) Menjelaskan pengertian dan tujuan imunisasi
2) Menjelaskan macam-macam Imunisasi
3) Menyebutkan efek samping Imunisasi
3. Pokok-pokok materi
1. Pengertian Imunisasi
2. Tujuan Imunisasi
3. Macam-macam Imunisasi
4. Efek samping Imunisasi
4. Metode
Diskusi Interaktif
5. Media
Leaflet
1) Halaman 1 Pengetian
2) Halaman 1 Tujuan Imunisasi
3) Halaman 2 Macam-macam Imunisasi
4) Halaman 3 Efek samping Imunisasi
5) Halaman 4 Jenis Imunisasi untuk bayi
6. Kegiatan

No. Kegiatan Waktu


Penyuluh Audiens
1 Pendahuluan 2 Menit
Memberikam salam Menjawab salam
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud dan Memperhatikan
tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu

2 Materi Inti 6 Menit


Menjelaskan Memperhatikan
Diskusi interaktif Menanyakan hal-hal yang belum
dipahami
3 Evaluasi 3 menit
Mengajukan Melaksanakan tugas sesuai
pertanyaan/soal secara perintah
lisan atau tertulis,
memberi tugas.
Jumlah 10 menit

7. Sumber Bahan
Nur Hadianti,Dian dkk (2015). Buku Ajar Imunisasi.Jakarta:Gavi

8. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
1. Menjelaskan Pengertian
2. Menjelaskan Tujuan imunisasi
3. Menjelaskan macam-macam Imunisasi
4. Menyebutkan efek samping Imunisasi

Kunci Jawaban
1. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabilasuatu saat
terpejan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanyamengalami sakit
ringan
2. Tujuan Imunisasi
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu
dan kalau terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.
3. Macam-macam Imunisasi
a. BCG (Bacillus Calmete Guerin) diberikan sejak lahir . Bertujuan untuk
memeberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tuberculosis . Jika
imunisasi ini diberikan pada bayi diatas 3 bulan ada baik di uji tes
tuberculin.
b. Hepatitis B , vaksin hepatitis B yang pertama di berikan dalam waktu 12
jam, setelah bayi lahir, kemudian lanjut pada umur 1 bulan hingga 6
bulan. Imunisasi ini untuk mencegah penyakit hepatitis B.
c. Polio diberikan untuk mencegah poliomeilitis yang menyebabkan
kelumpuhan.
d. DPT ( Defteri,Pertusis & tetanus), adalah vaksin kombinasi untuk
mencegah penyakit difteri, pertussis, tetanus. Ketiga penyakit ini
menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan lebih dari 6 minggu.
e. Measles (campak) & Rubella (MR) , vaksin pertama diberikan pada usia
9 bulan. kedua diberikan pada usia 6 tahun.
4. Efek samping Imunisasi
a. DPT : ringan : bengkak/nyeri pada daerah suntukan . Berat : menangis
hebat lebih dari 4 jam .
b. BCG : Borok
c. Hepatitis B : panas ,merah dan akan hilang 2 hari .
d. MR : Demam ,ruam kulit atau nyeri dibagian kulit bekas suntikan akan
hilang dalam waktu 2-3 hari

Hasil Jawaban
a. Pengertian imunisasi dijawab keluarga dengan tingkat 90%
b. Tujuan imunisasi mampu dijawab Keluarga dengan tingkat 100%
c. Jenis /macam-macam imunisasi dijawab keluarga 90%
d. Efek samping imunisasi dijawab keluarga dengan tingkat 100%
Yogyakarta,..................2018

Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik / pokok bahasan : Perawatan Rumah


sub topik / sub topik bahasan : Rumah dan Lingkungan yang baik
Hari : Sabtu
Tanggal : 17, februari 2018
Waktu : 07.00
Pertemuan ke : kedua
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah

A. Tujuan instruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat mengetahui Rumah dan
Lingkungan yang baik

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat
6. Menjelaskan pengertian dari rumah
7. Menjelaskan fungsi rumah
8. Menjelaskan syarat syarat rumah sehat
9. Menjelaskan fasilitas-fasilitas yang ada di rumah sehat.

C. Pokok-pokok materi
d) Pengertian rumah
e) Fungsi rumah
f) Syarat rumah sehat
g) Fasilitas yang ada dirumah sehat

D. Metode
1. Diskusi Interaktif

E. Media
Leaflet
f. Halaman 1 Anemia ( JUDUL)
g. Halaman 2 fungsi rumah
h. Halaman 3 syarat rumah yang sehat
i. Halaman 4 fasilitas yang ada dirumah sehat
F. Kegiatan

No. Kegiatan Waktu


Penyuluh Audiens
9. Pendahuluan 2 Menit
Memberikam salam Menjawab salam
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud dan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Memperhatikan

10. Materi Inti 6 Menit


Menjelaskan Memperhatikan
Diskusi interaktif Menanyakan hal-hal yang
belum dipahami
11. Evaluasi 2 menit
Mengajukan pertanyaan/soal Melaksanakan tugas sesuai
secara lisan atau tertulis, perintah
memberi tugas.
Jumlah 10 menit

G. Sumber Bahan
Friedman, M. M, Bowden, V. R, & Jones , E. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga: Riset, Teori & Praktik. Jakarta : EGC
KEPMENKES RI. No 829/Menkes/SK/VII/1989

H. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
1. Jelaskan pengertian rumah
2. Jelaskan fungsi rumah
3. Sebutkan syarat rumah sehat
4. Sebutkan fasilitas yang ada dirumah sehat
Kunci Jawaban
1. Rumah adalah tempat dimana segala sesuatu tidak asing dan tidak berubah, dimana
orang menjaga perasaan otonomi dan kontrol” (Rauckhorst et al,1982). Rumah
mengambarkan pengaruh dari gaya hidup sebuah keluarga, budaya, minat, nilai-nilai,
status ekonomi. Dalam keadaan sehat, sebuah keluarga akan mencoba menciptakan
suatu lingkungan yang bersifat memayungi, protektif, dan memuaskan anggota
keluarganya.
2. Fungsi rumah
 Sebagai tempat untuk melepas lelah
 Membina rasa keluarga diantara anggota keluarga
 Tempat berlindung
 Merupakan status lambang sosial
3. Lantai : tidak berdebu saat musim kemarau,dan tidak becek pada musim hujan
Atap : genteng merupakan yang umum dipakai diperdesaan atau perkotaan.
maupun asbes tidak cocok untuk rumah karena akan menimbulkan suhu
panas dan pengap di dalam rumah.
Ventilasi : ventilasi dalam rumah adlah untuk menjaga agar aliran udara di dalam
rumah tetap segar
Cahaya : Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup ,tidak kurang dan
tidak perlu terlalu banyak ,kurangnya cahaya yang masuk ke dalam
ruangan rumah ,terutama sinar matahari akan menyebabkan rumah
menjadi lembab dan menyebkan sarang berkembangnya bibit
penyakit,sebaliknya jika terlalu banyak cahaya dlam rumah akan
menyebabkan silau dan akhhirnya dapt merusak mata.
Luas rumah : luas rumahyang sehat adalah harus cukup untuk penghuni di
dalamnya ,artinya luas lantai bangunan tersebut harus sesuai
denganjumlah penghuninya
Bersih : Lingkungan di dalam rumah harus bersih dan terbebas dari kotoran
,karena lingkungan rumah yang kotor akan menyebabkan saranga
bakteri dan akan menimbulkan berbagai penyakit
Aman : Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk,fungsi ,dan peralatan
yang aman bagi penghuni.konsep ergonomis di setiap piranti
hendaknya juga dipikirkan matang-matang sisi kemanan adalah hal
yang penting demi menghindari terjadinya kecelakaan di dalam
maupun di sekitar rumah.

Bebas kontaminasi : Gunakan cat rumah dan produk –produk bangunan yang aman dan
tidak menggangu kesehatan .jauhi penggunaan formaldehida untuk
meminimalisir kontaminasi anggota keluarga.
Bebas hewan : Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut rumah bebas dari
hewan penggangu seperti tikus,kecoa,cicak dll.karena akan
menyebabkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.
Terawat : Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya terawat dan
terpelihara dengan baik ,para penghuni rumah hendaknnya
menngatur jadwal khusus untuk saling berbagi tugas melakukan
tugas inidemi kepentingan bersama

4. Penyediaan air bersih yang cukup


Pembuangan tinja
Pembuangan air limbah ( air bekas)
Pembuangan sampah
Fasilitas dapur
Ruang berkumpul keluarga
I. Hasil Jawaban
1. Pengertian rumah mampu di jawab oleh keluarga dengan tingkat kebenaran
90%
2. Manfaat rumah mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat kebenaran 85 %
3. syarat rumah mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat kebenaran 85%
4. fasilitas rumah mampu di jawab oleh keluarga dengan tingkat kebenaran 90 %

Yogyakarta,..................2018

Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik / pokok bahasan : Sistem Pencernaan


sub topik / sub topik bahasan : Thypoid
Hari : Sabtu
Tanggal : 17 februari 2018
Waktu : 07.00 WIB
Pertemuan ke : kedua
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah
A. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat mengetahui apa itu
Thypoid

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat
1. Menjelaskan pengertian dari thypoid
2. Menjelaskan tanda dan gejala thypoid
3. Menjelaskan penyebaran thypoid
4. Menjelaskan penyebab Thypoid
5. Menjelaskan Cara pencegahan Thypoid
6. Menjelaskan cara penularan Thypoid

C. Pokok-pokok materi
1. Pengertian Thypoid
2. Tanda dan gejala thypoid
3. Penyebaran Thypoid
4. Penyebab Thypoid
5. Pencegahan Thypoid
6. Penularan Thypoid

D. Metode
Diskusi Interaktif
E. Media
Leaflet
1. Halaman 1 Thypoid ( JUDUL)
2. Halaman 2 definisi Thypoid
3. Halaman 3 tanda dan gejala Thypoid
4. Halaman 4 penyebaran Thypoid
5. Halaman 5 penyebab Thypoid
6. Halaman 6 pencegahan Thypoid
7. Halaman 7 penularan Thypoid
F. Kegiatan

No. Kegiatan Waktu


Penyuluh Audiens
1 Pendahuluan 2 Menit
Memberikam salam Menjawab salam
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud dan Memperhatikan
tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu

2 Materi Inti 6 Menit


Menjelaskan Memperhatikan
Diskusi interaktif Menanyakan hal-hal yang
belum dipahami
3 Evaluasi 3 menit
Mengajukan pertanyaan/soal Melaksanakan tugas
secara lisan atau tertulis, sesuai perintah
memberi tugas.
Jumlah 10 enit

G. Sumber Bahan
Hidayat AA, (2006), Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, (Edisi 2), Jakarta,
Salemba Medika.

Ngastiyah. 2005. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Edisi I. Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner


dan Suddarth. Edisi VIII. Jakarta: EGC.
Suriadi, Rita Yuliani. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Dalam. Edisi 1.
Jakarta: Agung Setia.

H. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
1. Jelaskan pengertian Thypoid
2. Sebutkan tanda dan gejala Thypoid
3. Jelaskan Penularan Thypoid
4. Jelaskan penyebab thypoid
5. Sebutkan Pencegahan Thypoid

Kunci Jawaban
1. Tifus merupakan suatu penyakit yang disebabkanoleh adanya suatu infeksi pada
usus yang ber imbas pada jaringan seluruh tubuh. Penyakit tifus disebabkan dari
adanya suatu bakteri yang masuk melalui makanan , minuman atau bisa pula dari
wabah yang merata pada suatu wilayah
2. Tanda dan gejala
1. Sakit kepala
2. Nyeri sendi
3. Sakit tenggorokan
4. Sembelit
5. Penurunan nafsu makan
6. Nyeri perut
7. Demam
8. Timbul bintik-bintik kecil berwarna merah muda di dada dan perut pada
minggu kedua selama 2-5 hari (hanya terjadi pada sekitar 10% penderita
demam Tifoid).

3. Penyebaran
5 F, Yaitu:
1) Food (Makanan)
2) Fingger (Jari)
3) Fomitus (Muntah)
4) Fly (lalat)
5) Feses
4. Penyebab
Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi,
Salmonella paratyphi A, dan Salmonella paratyphi B. Bakteri Salmonella dapat
hidup pada suhu ruangan dan suhu yang rendah selama beberapa hari dan dapat
bertahan hidup di bahan makanan kering, sampah dan tinja dalam beberapa
minggu. Bakteri ini memiliki bentuk menyerupai batang, Gram (-), tidak
membentuk spora, motil (memiliki alat gerak), berkapsul dan memiliki flagella
(semacam buntut).
5. Pencegahan
1. banyak istirahat
2. makan yang teratur
3. cuci tangan sebelum dan sesudah makan
4. kebersihan lingkungan

Hasil Jawaban
Pengertian Thypoid mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat kebenaran 90%
Tanda dan gejala Thypoid mampu dijawab keluarga dengan tingkat kebenaran 95%
Penyebab Thypoid mampu dijawab keluarga dengan tingkat kebenaran 84%
Pencegahan Thypoid mampu dijawab keluarga dengan tingkat kebenaran 95%
Penularan Thypoid mampu dijawab keluarga dengan tingkat kebenaran 90%

Yogyakarta, 17 Februari 2018


Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Pokok Bahasan : Nutrisi


Subtopik/SubPokok Bahasan : Diet sehat bagi keluarga
Hari : Sabtu
Tanggal : 17, Febuari 2018
Waktu :07.00
Pertemuan ke : Dua
Sasaran : keluarga
Tempat : Rumah

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan keluarga dapat memahamibagaimana diet yang sehat
bagi keluarga

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan Pasien dan keluarga dapat
1. menjelaskan bagaimana diet yang sehat bagi keluarga
2. menyebutkan fungsi diet yang sehat bagi keluarga
3. menjelaskan makanan-makanan yang baik untuk diet
4. Menjelaskan dampak mengkomsumsi kangkung yang berlebihan
5. Mengetahui tentang gizi seimbang

III.POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian diet yang sehat bagi keluarga
2. fungsi diet yang sehat
3. Macam-macam makanan yang baik di konsumsi saat diet sehat
4. Dampak mengkomsumsi kangkung yang berlebihan
5. Tentang gizi seimbang

IV. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi Interaktif
V. MEDIA
1. Liflet
a. Halaman 1→ diet yang sehat( bagi keluarga JUDUL)
b. Halaman 2→ Pengertian diet yang sehat bagi keluarga
c. Halaman 3→ fungsi diet yang sehat
d. Halaman 4→ Macam-macam makanan yang baik di konsumsi saat diet sehat
e. Halaman 5→ Menjelaskan mengkomsumsi kangkung yang berlebihan

VI. KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR


KEGIATAN
NO DOSEN/PENYULUH MAHASISWA/Audiens WAKTU
1 Pendahuluan
Memberikam salam Menjawab salam
Berdoa Berdoa bersama 2 menit
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud dan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Memperhatikan
Apersepsi Memperhatikan/berperan serta
2 Materi Inti 6 menit
Menjelaskan Memperhatikan
Diskusi interaktif Menanyakan hal-hal yang belum
Menyusun kesimpulan/membuat dipahami
rangkuman Memperhatikan&menanyakan hal-
hal yang kurang jelas
Berperan serta/aktif

3 Evaluasi 3menit
Mengajukan pertanyaan/soal Melaksanakan tugas sesuai perintah
secara lisan

Jumlah 10 menit

VII. SUMBER BAHAN


Wiarto, Giri.(2013)Budaya Hidup Sehat.Yogyakarta: Gosyen Publishing
Wiarto, Giri.(2013). Komponen Gizi & Bahan Makanan:Yogyakarta: Gosyen
Publishing
VIII. EVALUASI
Teknik Evaluasi: Lisan
Instrumen Evaluasi
1. Jelaskan Pengertian diet yang sehat bagi keluarga
2. Sebutkan fungsi diet yang sehat bagi keluarga
3. Sebutkan makanan-makanan yang baik untuk diet
4. Menjelaskan dampak mengkomsumsi kangkung yang berlebihan
5. Mengetahui tentang gizi seimbang

Kunci Jawaban
1. Makanan sehat adalah makanan yang seimbang. Makanan seimbang
merupakan makanan yang memiliki zat gizi atau nutrisi yang cukup bagi
tubuh. Misalnya karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air
2. fungsinya untuk
a) sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh
b) melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi
c) membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat
mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan
d) di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu
e) selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna,
mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk mencerna, memperlancar
defekasi
3. Makanan – makanan yang baik untuk diet
a) Beras merah karena di dalam bras merah mengandung serat yang
tinggi cocok banget buat yang lagi diet
b) Gandum (roti gandu/oatmeal) sumber karbohidrat kompleks akan
membuat kamu merasa kenyang lebih lama
c) Kentang kandungan dalam kentang ada yang bisa menyerap lemak
dalam tubuh
d) Ubi jalar kandungan dalam ubi jalar untuk memenuhi kebutuhan tubuh
selain itu memiliki efek cepat mengenyangkan
e)
f) Pepaya memiliki kandungan seratyang tinggi yang dapat membuat
pencernaan menjadi lancar
g) Pear kandungan buah pear membuat kita merasa kenyang dalam waktu
lama

4. Menjelaskan dampak mengkomsumsi kangkung berlebihan


a) Asam urat

Karena zat purin yang ada pada kangkung dapat menyebabkan penyakit
asam urat kambuh. Persendian akan terasa nyeri dan timbul
pembengkakan.

b) Mengantuk
Terlalu banyak mengkonsumsi kangkung dapat mengakibatkan seseorang
menjadi mudah terserang rasa kantuk, Hal ini disebabkan kangkung
memiliki zat kalium yang cukup tinggi yang mampu mempengaruhi saraf
saraf bagian kepala

c) Alergi
Makan kangkung bagi sebagian orang dapat menyebabkan alergi berupa
gatal gatal, ryuam merah atau pusing sementara. Hal tersebut dikarenakan
seseorang alergi terhadap zat magnesium yang ada pada kangkung.

5. Mengetahui tentang gizi seimbang

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Jika seseorang mengalami kekurangan
gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di bawah kebutuhan,  maka ia akan lebih
rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki
kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan
yang padat energi (kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit
seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dsb. Karena itu,
pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada
setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.

Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah
yang tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng
Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya
potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi
air putih, artinya air putih merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial
bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.

Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti
manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta
senantiasa menjaga dan memantau berat badan
IX. HASIL EVALUASI
1. Pengertian diet yang sehat bagi keluarga mampu dijawab oleh keluarga
dengan tingkat pemahaman 90%.
2. Fungsi diet yang sehat bagi keluarga mampu di jawab keluarga dengan
tingkat pemahaman 90%.
3. Makanan-makanan yang baik untuk diet mampu di jawab keluarga dengan
tingkat pemahaman 80%.
4. Dampak mengkomsumsi kangkung yang berlebihan mampu dijawab
dengan tingkat pemahaman 80%.
5. Tentang gizi seimbang mampu dijawab dengan tingkat pemahaman 90%

Yogyakarta, 17 Febuari 2018

Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Pokok Bahasan : Perawatan bayi


Subtopik/SubPokok Bahasan : Kangaroo mother care (KMC)
Hari : Minggu
Tanggal : 18 Februari 2018
Waktu : 07.15 wib
Pertemuan ke : 3 (Ke Tiga)
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah Keluarga Kelolaan

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan Keluarga memahami KMC
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan peserta didik dapat
1. menjelaskan pengertian tentang kangaroo mother care
2. menyebutkan manfaat tentang kangaroo mother care
3. menjelaskan langkah-langkah kangaroo mother care

C. POKOK-POKOK MATERI
a. Pengertian KMC
b. Manfaat KMC
c. Langkah-langkang KMC
D. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi Interaktif

E. MEDIA
a. Lembar balik
b. Liflet
Lembar 1 : Cover
Lembar 2 :Definisi KMC
Lembar 3 : Manfaat KMC
Lembar 4 : Langkah-langkah
Lembar 5 : Langkah-langkah (Lanjutan)

F. KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
KEGIATAN
NO DOSEN/PENYULUH MAHASISWA/Audiens WAKTU
1 Pendahuluan
Memberikam salam Menjawab salam
Berdoa Berdoa bersama 2 menit
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud dan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Memperhatikan
Apersepsi Memperhatikan/berperan serta
2 Materi Inti 6 menit
Menjelaskan Memperhatikan
Diskusi interaktif Menanyakan hal-hal yang belum
Memberi contoh dipahami
Menyusun kesimpulan/membuat Memperhatikan&menanyakan hal-
rangkuman hal yang kurang jelas
Berperan serta/aktif

3 Evaluasi 2 menit
Mengajukan pertanyaan/soal Melaksanakan tugas sesuai perintah
secara lisan atau tertulis, memberi
tugas
Jumlah 10 menit

G. SUMBER BAHAN
Suradi, R & Yanuarso, P . (2000).’Metode Kanguru Sebagai Inkubator untuk Bayi
Berat Lahir Rendah’, vol 2. No1, hal. 33 http://saripediatri.idai.or.id/ di akses
tanggal 15 februari 2018 jam 21.56

H. EVALUASI
Teknik Evaluasi: Lisan atau tertulis
Instrumen Evaluasi : Soal-soal yang digunakan untuk evaluasi
1. Jelaskan Pengertian kangaroo mother care
2. Sebutkan manfaat kangaroo mother care
3. Sebutkan langkah-langkah kangaroo mother care

Kunci Jawaban
(tuliskan jawaban yang benar/dikehendaki dari soal-soal pada evaluasi)
a. Pengertian kangaroo mother care adalah terjadinya kontak kulit antara ibu dan
bayi secara dini, terus menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI
eksluksif yang dilakukan selama minimal satu jam dalam satu waktu dan
idealnya dilakukan selama 22 jam pada 6 minggu pertama setelah anak lahir,
dan 8 jam per hari ditahun berikutnya
b. Manfaat kangaroo mother care
1. Meningkatkan suhu tubuh
2. Menaikkan berat badan yang lebih cepat
3. Menyusui lebih mudah
4. Bayi tidur lebih nyenyak
5. Sistem pernafasan dan jantung lebih sehat
6. Dapat meningkatkat ikatatan batin antara ibu dan anak
c. Langkah-langkah kangaroo mother care
a) Bersihkan bagian dada dan payudara terlebih dahulu, alangkah baiknya
mandi terlebih dahulu
b) Letakan bayi dengan posisi tegak diantara payudara ibu
c) Kepala bayi menghadap ke samping dengan posisi sedikit menengah
supaya jalan nafas terbuka dan ada kontak mata dengan ibu
d) Panggul bayi dalam posisi seperti katak
e) Ikatan dengan kain di bawah telinga bayi, ikatan yang kencang dibagian
perut dilanggarkan supaya bayi dapat bernafas lega
f) Bisa dilakukan oleh orangtua ibu dan ayah

I. HASIL EVALUASI
1. Pengertian Kangaroo mother care mampu dijawab oleh keluarga dengan
tingkat pemahaman 90%.
2. Tujuan kagaroo mother cara mampu di jawab keluarga dengan tingkat
pemahaman 90%.
3. Dan langkah – langkah kangaroo mother care mampu di jelaskan keluarga
dengan tingkat pemahaman 80%.

Mengetahui Yogyakarta,...................2018

Dosen Pembimbing Mahasiswa/Praktikan

(.........................................) (.....................................................)
NIK/NIP: ..........................
NIM: ............................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik / pokok bahasan : Sistem Reproduksi


sub topik / sub topik bahasan : Teknik Menyusui
Hari : Minggu
Tanggal : 18 Februari 2018
Waktu : 07:15
Pertemuan ke : Tiga
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah

A. Tujuan instruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat mengetahui tentang
Teknik Menyusui

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarganya dapat
1. Menjelaskan mengenai langkah sebelum menyui
2. Menjelaskan bagaimana posisi ibu dan bayi sebelum menyusui
3. Menjelaskan bagaimana cara menyusui
4. Menjelaskan bagaimana cara melepas payudara setelah menyusui
5. Menjelaskan bagaimana cara menyendawakan bayi setelah menyusui

C. Pokok-pokok materi
1. Langkah sebelum menyusui
2. Posisi ibu dan bayi sebelum menyusui
3. Cara menyusui
4. Cara melepas payudara setelah menyusui
5. Cara menyendawakan bayi setelah menyusui

D. Metode
Diskusi Interaktif

E. Media
2. Lembar balik
3. Alat peraga
4. Leaflet
1. Halaman 1 sebelum menyusui
2. Halaman 2 posisi ibu dan bayi
3. Halaman 3 cara menyusui
4. Halaman 3 cara melepaskan payudara setelah menyusui
5. Halaman 5 cara menyendawakan bayi setelah menyusui

F. Kegiatan

No. Kegiatan Waktu


Penyuluh Audiens
12. Pendahuluan 2 Menit
Memberikam salam Menjawab salam
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud dan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Memperhatikan

13. Materi Inti 6 Menit


Menjelaskan Memperhatikan
Diskusi interaktif Menanyakan hal-hal yang
belum dipahami
14. Evaluasi 3 menit
Mengajukan pertanyaan/soal Melaksanakan tugas sesuai
secara lisan atau tertulis, perintah
memberi tugas.
Jumlah 10 menit

G. Sumber Bahan
Perinasia. 2004. Manajemen Laktasi Menuju Persalinan Aman dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : EGC
H. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
6. Jelaskan langkah sebelum menyusui
7. Jelaskan posisi ibu dan bayi
8. Jelaskan cara menyusui
9. Jelaskan cara melepas payudara setelah menyusui
10. Jelaskan cara menyendawakan
Kunci Jawaban
1. Pertama payudara dibersihan, lalu ASI dikeluarkan sedikit untuk dioleskan pada
puting susu dan areola
2. Posisi ibu dan bayi
Ibu duduk / berbaring dengan santai, kaki jangan digantung, punggung bersandar.
Bayi diletakkan menghadap perut ibu,dipegang pada belakang bahunya dengan
satu lengan,kepala bayi pada lengkung siku ibu(kepala tidak mengenadah).
Bokong bayi ditahan dengan telapak tangan.  Satu tangan bayi diletakkan
dibelakang badan ibu dan satunya lagi didepan. Perut bayi menempel badan ibu,
kepala menghadap payudara.Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis
lurus.
3. Pertama payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lainnya dibawah,
jangan menekan puting susu atau areolanya saja. Lalu  mulut bayi dirangsang
supaya membuka dengan menyentuh pipi atau sudut mulut bayi dengan puting
susu. Setelah mulut terbuka, masukan payudara kemulut biarkan puting dan areola
masuk kedalam mulut bayi. Dagu bayi menempel payudara, hidung dekat
payudara, lubang hidung jangan sampai tertutup.
4. Setelah selesai menyusui Setelah selesai menyusui satu payudara, lepaskan
dengan jalan memasukan jari kelingking ibu kesudut mulut bayi atau menekan
dagu kebawah.menarik puting susu untuk melepaskannya
5. Setelah melepas menyusu satu payudara bayi harus disendawakan dulu.Caranya
bayi disandarkan dipundak ibu lalu ditepuk-tepuk punggungnya pelan-pelan. Cara
lain, bayi ditengkurapkan dipangkuan ibu sambil digosok-gosok atau ditepuk-
tepuk punggungnya Setelah selesai menyendawakan oleskan air susu ibu keputing
payudara agar tidak lecet.

I. Hasil Jawaban
1. Langkah sebelum menyusui mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat
pemahaman 90%.
2. Posisi ibu dan bayi sebelum menyusui mampu dijawab oleh keluarga dengan
tingkat pemahaman 90%.
3. Cara menyusui mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat pemahaman
90%.
4. Cara melepas payudara setelah menyusui mampu dijawab oleh keluarga
dengan tingkat pemahaman 90%.
5. Cara menyendawakan bayi setelah menyusui mampu dijawab oleh keluarga
dengan tingkat pemahaman 90%.

Yogyakarta,..................2018
Perawat
Lampiran V (Format Penilaian Presentasi)

Format Penilaian presentasi

Kelompok :2
Nama dan NIM :

Aulia Santri : 15130093


Dian Marcelina Kau : 15130098
Ni Putu Ayu Wahyuningsih : 15130104
Arwan Wijaya : 15130109
Fitryani : 15130112
Anniva : 15130118
Dewa Putu Hendriguna : 15130121
Feni mardatila Ngangun : 15130127
Ade Rina Diana Yudha : 15130130

Kelas : A 12.3
Tanggal Presentasi :
Judul Presentasi : “Seminar Asuhan Keperawatan Keluarga Tahap II”

No Kriteria Nilai Maksimal Nilai


1 Melaksanakan Presentasi Sesuai Waktu 10
2 Memberikan penjelasan Secara Sistematis 20
3 Menguasai Lingkungan atau Situasi 10
4 Memberi jawaban secara sistematis 15
5 Memberikan Jawaban Secara teoritis/rasional 15
6 Menyampaikan Ide-ide Saat menjelaskan atau 10
Menjawab
7 Menguasai emosi 10
8 Kemampuan Menyimpulkan 10
Total

Yogyakarta, Februari 2018


Dosen Pengampu

(.........................................................)

Lampiran VI (Format Penilaian Makalah)

Format Penilaian Makalah


Kelompok :2
Nama dan NIM :

Aulia Santri : 15130093


Dian Marcelina Kau : 15130098
Ni Putu Ayu Wahyuningsih : 15130104
Arwan Wijaya : 15130109
Fitryani : 15130112
Anniva : 15130118
Dewa Putu Hendriguna : 15130121
Feni mardatila Ngangun : 15130127
Ade Rina Diana Yudha : 15130130

Kelas : A 12.3
Tanggal Mengumpul :
Judul Makalah : “Seminar Asuhan Keperawatan Keluarga Tahap II”

No Kriteria Nilai Maksimal Nilai


1 Tinjauan teori 15
2 Tinjauan Kasus 15
3 Pembahasan (5W: What, Who, Where, When, and 25
Why + 1 H: How), Wajib Mencantumkan Pustaka
4 Implikasi Dalam Ilmu Keperawatan, Wajib 15
Mencantumkan Pustaka
5 Kesimpulan 10
6 Daftar Pustaka 10
7 Kuantitas dan Kualitas Konsultasi 10
JUMLAH

Yogyakarta, Februari 2018


Dosen Pengampu

(...............................................)

Anda mungkin juga menyukai