CHIELDBEARING FAMILY
KELAS A12.3
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Asuhan
Keperawatan Keluarga Tahap II”.
Penulis menyadari bahwa dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik langsung
maupun tidak langsung yang telah mendukung proses penulisan makalah ini sehingga
mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada
1. Bapak Ns. Thomas Aquino Erjinyuare Amigo, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom. selaku
koordinator matakuliah Blok 3.4 Lansia dan keperawatan Keluarga
2. Bapak Ns. Rizki Erwanto, S.Kep., Ns., Sp. Kep. Kom.
3. Semua pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, sehingga saran-
saran untuk perbaikan dan penyempurnaan senantiasa diharapkan.Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi pedoman atau dokumen hidup (living document)
yang dapat berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
BAB II TINJAUAN TEORI
1. Pengerian Keluarga
2. Tahap Perkembangan Keluarga
a. Pengertian
b. Tugas Perkembangan
c. Masalah yang dapat muncul pada tahap perkembangan
3. Tugas dan Fungsi Keluarga
4. Asuhan Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan Keluarga
c. Prioritas keperawatan Keluarga
d. Planning
e. Implementasi
f. Evaluasi
1. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam
meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Masalah kesehatan yang dialami
oleh sebuah keluarga dapat mempengaruhi sistem keluarga tersebut dan
mempengaruhi komunitas setempat, bahkan komunitas global. Sehingga dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua
keuntungan. Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan
peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang
harus mendapatkan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam
tahap perkembangan keluarga. Misalnya Tumbuh kembang keluarga Tahap II
Childbearing Family .
Tahapan perkembangan tahap II atau keluarga dengan kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai berusia 30 bulan Pada keluarga tahap ini perlu
diberikan asuhan keperawatan keluarga karena pada tahap ini rentan terhadap
masalah kesehatan.
Di Indonesia angka pernikahan usia muda sangat tinggi dan mendapat
perhatian dari pemerintah. Perkawinan dini di Indonesia tercatat sangat banyak,
yakni 34,5% dari total perkawinan di seluruh Indonesia yang berjumlah antara 2-
2.5 juta pasangan setiap tahunnya, (www.Kpai.go.id di unduh pada 6 Juli 2012).
Pada tahun 2009 presentase pernikahan usia muda mencapai 41,33 % dan
mengalami kenaikan sebesar 50% pada tahun 2010 (Riskesdas, 2010). Presentase
pernikahan tinggi tidak terjadi pada area perkotaan saja. Di Jawa tengah tahun
2008 mencatat 37,11 % presentase pernikahan muda dikalangan masyarakat
desa. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan angka kejadian pernikahan usia muda
mencapai 50,08% (BKKBN. 2009).
Pada tahap II atau keluarga dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai berusia 30 bulan dimana Kelahiran anak pertama dapat menjadi pemicu
krisis dalam pernikahan. Ketidakmatangan emosi seseorang dan masalah yang
belum terselesaikan di antara pasangan itu dapat timbul ke permukaan. Masalah
itu akan kian meruncing dengan stres yang dihadapi sebagai orang tua yang
belum berpengalaman. Dimana pada saat kelahiran anak pertama ini ada
tantangan-tantangan yaitu yang pertama hidup tiba-tiba berkisar sekitar bayi,
kedua kemesraan pasangan sebagai pasangan suami istri pudar dan ke tiga yaitu
perbedaan mengasuh anak. Maka dari hal tersebut diatas Kelompok mengambil
asuhan keperawatan keluarga dengan Tahap II Childbearing Family atau
keluarga dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai berusia 30 bulan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui Asuhan Keperawatan Keluarga Tahap II Childbearing Family
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui Pengerian Keluarga
2) Mengetahui Tugas Perkembangan Keluarga Tahap II Childbearing
Family
3) Masalah yang dapat muncul pada tahap perkembangan Keluarga Tahap II
Childbearing Family
4) Mengetahui Bagaimana Pengkajian pada Keluarga Tahap II Childbearing
Family
5) Mengetahui Diagnosa Keperawatan Keluarga Tahap II Childbearing
Family
6) Mengetahui Intervensi, dan Evaluasi pada Keluarga Tahap II
Childbearing Family
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengerian Keluarga
Menurut Bailon dan Maglaya (1978) ,Keluarga adalah dua orang atau lebih
yang bergabung karena adanya hubungan darah dari perkawinan atau adopsi. Mereka
hidup dalam satu rumah tangga dan melakukan interaksi satu sama lain menurut peran
masing-masing serta menciptakan dan mempertahankan satu budaya .
freedman 1998 menguraikan, keluarga adalah dua orang atau lebih individu yang
terkabung karena adanya ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan
melakukan pendekatan emosional,serta mengidentifikasi dari mereka sebagai bagian
dari keluarga.
Sedangkan pakar lain menyebutkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan perkawinan ,kelahiran dan adopsi dimana ini bertujuan
untuk menciptakan ,mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan
fisik,mental ,emosional, serta social dari tiap anggota keluarga (Duvall dan
Miller,1986)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa , keluarga adalah
sekumpulan dua orang atau lebih yang tinggal dalam satu atap atau rumah , dimana
anggota saling berinteraksi satu dengan yang lain sesuai dengan peran masing-
masing , tiap anggota juga saling mempertahankan satu budaya serta meningkatkan
perkembangan fisik,mental,emosional dan social tiap anggota keluarga.
2. Tahap Perkembangan Keluarga
a. Pengertian
Menurut Bailon dan Maglaya (1978) ,Keluarga adalah dua orang atau lebih
yang bergabung karena adanya hubungan darah dari perkawinan atau adopsi.
Mereka hidup dalam satu rumah tangga dan melakukan interaksi satu sama lain
menurut peran masing-masing serta menciptakan dan mempertahankan satu
budaya .
freedman 1998 menguraikan, keluarga adalah dua orang atau lebih individu
yang terkabung karena adanya ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman
dan melakukan pendekatan emosional,serta mengidentifikasi dari mereka sebagai
bagian dari keluarga.
Sedangkan pakar lain menyebutkan bahwa keluarga adalah sekumpulan
orang dengan ikatan perkawinan perkawinan ,kelahiran dan adopsi dimana ini
bertujuan untuk menciptakan ,mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik,mental ,emosional, serta social dari tiap anggota keluarga
(Duvall dan Miller,1986)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa , keluarga adalah
sekumpulan dua orang atau lebih yang tinggal dalam satu atap atau rumah , dimana
anggota saling berinteraksi satu dengan yang lain sesuai dengan peran masing-
masing , tiap anggota juga saling mempertahankan satu budaya serta
meningkatkan perkembangan fisik,mental,emosional dan social tiap anggota
keluarga.
b. Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan keluarga pada tahap 2 adalah Membentuk keluarga muda
sebagai sebuah unit yang mantap dengan menggabungkan bayi baru ke dalam
keluarga. Apabila ada konflik mengenai tugas perkembangan yang bertentangan
keluarga memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik dan kebutuhan berbagai
anggota keluarga . keluarga saling mempertahankan hubungan pernikahan yang
memuaskan . keluarga memperluas hubungan persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran-peran orang tua dan kakek nenek.
Menurut fredman (1957), orang tua melalui 5 tahap perkembangan secara
berurutan satu dari dua tahap adalah fase kehidupan ini. Pertama, selama masa
bayi, orang tua mempelajari makna isyrat yang dideskripsikan oleh bayi mereka
untuk mengetahui kebutuhan bayi tersebut. Orang tua akan melalui tahap yang
sama ini karena mereka menyesuaikan dengan setiap isyarat unik yang diberikan,
pada setiap anak secara berturit-turut. Selanjutnya pada tahap kedua perkembangan
prenatal adalah orang tua belajar untuk menerima pertumbuhan dan perkembangan
anak, yang terjadi pada masa toddler. Pada awal dan selama tahap ini terutama
orang tua yang memiliki anak pertama memperluas panduan dan dukungan untuk
memahami konsep persiapan perkembangan , orang tua perlu memahami tugas
yang berusaha dikuasai anak dan kebutuhan anak akan keamanan , keterbatasan,
dan pelatihan eliminasi (toilet training) .
Pola komunikasi pernikahan yang baru berkembang dengan hadirnya seorang anak.
Pasangan suami istri dalam berhubungan satu sama lain memperlakukan
pasangannyan sebagai pasangan hidup dan sebagai orang tua, pola transakional
pasangan terbukti berubah secara drastis . menurut freadmen (1961) bahwa orang
tua dan bayi sedikit berbicara satu sama lain dan sedikit memiki kesenangan,
kurang menstimulasi percakapan, dan menurunnya kualitas interaksi pernikahan.
Beberapa orang tua merasa kualahan dengan bertambahnya tanggung jawab. Jadi
keluarga perlu membentuk kembali pola komunikasi yang memuaskan termasuk
perasaan.dan perhatian personal. Pasangan harus melanjutkan untuk saling
memenuhi kebutuhan psikologi dan seksual orang dewasa dan juga saling berbagi
serta berinteraksi satu sama yang lain berkenaan dengan tanggung jawab orang tua.
(Friedman, Bowden & Jones, 2010)
c. Masalah yang dapat muncul pada tahap perkembangan
Dengan hadirnya seorang anak pola komunikasi dalam keluarga semakin
berkembang sehingga pola transaksional berubah secara drastis . komunikasi
orang tua dan anak sedikit , kurang menstimulasi percakapan,dan menurunnya
kualitas interaksi pernikahan. beberapa orang tua mengalami kewalahan dengan
bertambahnya tanggung jawab.
Jika tidak adanya bantuan dari keluarga,teman,saran yang bertentangan dari
teman,keluarga serta professional yang selama ini membantu, dan sering
terbangunnya anak dimalam hari hal ini membuat Ibu menjadi lelah secara
psikologi dan fisik. Selain mengasuh bayi , ibu menjadi merasa terbebani oleh
tugas rumah tangga dan mungkin juga tanggung jawab perkerjaan. Tugas ini juga
akan di rasakan sulit jika ibu memiliki penyakit atau melalui tahap persalinan
dengan kelahiran yang lama dan sulit atau melalui persalinan sesar ,dampaknya
juga pada hubungan seksual yang terjadi akibat faktor peran baru yang di jalankan
oleh ibu , ibu meresa kehilangan ketertarikan seksual sementara suami merasa di
tinggal atau di singkirkan oleh bayi yang baru lahir .
Menurut Miller dan Myers-Walls (1983) , berdasarkan penelitian mereka tentang
orang tua baru, merangkum stressor spesifik dalam peran menjadi orang tua .
stressor yang paling sering adalah kehilangan kebebasan personalakibat tanggung
jawab menjadi orang tua; selain itu kurangnya waktu dan hubungan persahabatn
dalam pernikahan .
(Friedman, Bowden dan Jones, 2010)
3. Tugas dan Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1999), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut:
1) Fungsi afektif, berguna untuk pemenuhan kebetuhan psikososial, keberhasilan
melaksanakan dari fungsi afektif tampak pada kebahagian dan kegembiraan dari
seluruh anggota keluarga,dimana anggota keluarga saling mempertahankan iklim
positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan
dalam keluarga.
Adapun yang perlu di penuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif
adalah saling mengasuh dan memberikan cinta kasih,kehangatan, saling
menerima, Saling menghargai dan saling mendukung antar anggota yang lain.
Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dukungan dari anggota yang lain
maka kemampuannya untuk memberikan kasih saying akan meningkat ,yang pada
akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. orang tua juga
harus mengembangkan proses identifikasi sehingga anak-anak dapat meniru
perilaku yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif
tersebut.
Fungsi afektif merupakan energy yang menentukan kebahagian keluarga.
Keretakan keluarga , kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena fungsi
afektif tidak terpenuhi.
2) Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui oleh
individu keluarga, berinteraksi social dan saling belajar berperan di lingkungan
social seperti, belajar disiplin, belajar tentang norma-norma, budaya dan prilaku
hubungan interaksi dalam keluarga.
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai
melalui interaksi dan hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam
sosialisasi, anggota keluarga belajar disiplin,belajar tentang norma-norma ,
budaya dam perilaku melalui hubungan dengan interaksi dalam keluarga.
3) Fungsi reproduksi, adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan
dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga
berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol.
4) Fungsi ekonomi, merupakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga, seperti kebutuhan akan makanan ,pakaian dan tempat
berlindung ( rumah)
5) Fungsi perawatan kesehatan, keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan
praktek asuhan keperawatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan
kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit.kemampuan keluarga untuk
merawat anggota yang mengalami masalah kesehatan mempengaruhi status
kesehatan keluarga dan sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
Meurut Friedman ada 5 (lima) tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat (Muhlisin,
2012)
4. Asuhan Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian
I. Identifikasi Data
1. Tipe Bentuk Keluarga
1) Usia Orang Tua terlalu muda
2) Keluarga terdiri dari pasangan suami istri dan satu orang anak usia 0-
30 bulan
3) Kesulitan ekonomi
II. Tahap perkembangan dan riwayat Keluarga
4) Tahap perkembangan tahap II
5) Riwayat perceraian
6) Riwayat kekerasan dalam keluarga
7) Riwayat penyakit jiwa
8) Kondisi cacat
III. Data Lingkungan
9) Cat Rumah terkelupas
10) Rumah tidak ada ventilasi
11) Kurang pencahayaan
IV. Struktur Keluarga
12) Ketrampilan komunikasi tidak efektif
13) Bicara negatif terhadap anak
14) Komunikasi berfokus pada anak
15) Kurang perhatian dalam komunikasikan pesan emosional
16) Konflik pengambilan keputusan
V. Fungsi Keluarga
Funsi Afektif
17) Ibu merasa lelah mengasuh sendirian
Fungsi Sosialisasi
18) Ketidakmampuan orang tua untuk memenuhi kebutuhan personal
19) Kurang motivasi membesarkan anak
20) Kekerasan dalam rumah tangga
21) Kegagaln tumbuh kembang
22) Riwayat penganiyayaan masa kecil
Fungsi Reproduksi
31) pengetahuan tentang KB
32) Kurang keinginan berhubungan suami istri
(NANDA, 2015)
c. Prioritas keperawatan Keluarga
Menggunakan
Fasilitas Kesehatan
1603 Perilaku pencarian
kesehatan
00056 Ketidak Mengenal Mengenal
mampuan 1002 Mempertahankan 5240 Konseling
menjadi pemberian ASI
orang tua Memutuskan
Memutuskan 5230 Peningkatan koping
1625 Perilaku berhenti 5370 Peningkatan peran
merokok
Merawat
Merawat 6820 Perawatan bayi
1212 Tingkat stres 6890 Perawatan kangguru
2907 Kinerja pengasuhan :
Toddler Memodifikasi
1819 Pengetahuan: 6486 Manajemen lingkungan:
perawatan bayi kesehatan
Memutuskan Memutuskan
1501 Penampilan peran 5230 Peningkatan koping
Merawat Merawat
0008 Kelelahan efek yang 1850 Peningkataan tidur
mengganggu 6040 Terapi relaksasi
0007 Tingkat Kelelahan
Memodifikasi
Memodifikasi 6482 Manajemen lingkungan :
2009 Status kenyamanan Kenyamanan
lingkungan
3014 Kepuasan klien : Menggunakan fasilitas
Lingkungan fisik kesehatan
2300 Pemberian Obat
(NOC-NIC, 2013)
e. Implementasi
Implementasi dapat dilakukan pada individu dalam keluarga & pada angota
keluarga lainnya
Implementasi yang ditujukan apda individu meliputi:
1) Tindakan keperawatan langsung
2) Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar
3) Tidakan observasi
4) Tindakan pendidikan kesehatan
1. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Identifikasi Data
a. Nama Keluarga : Tn .Y
b. Umur : 25 Tahun
c. Agama : Muslim
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Pendidikan : SMA
f. Alamat : Maguwoharjo depok sleman yogyakarta
g. No Telephon : 081 242 109 3922
h. Komposisi keluarga : Keluarga terdiri dari ayah ibu dan anak
1. Tn. Y mengatakan dalam keluarga kecilnya, Tn Y dan Ny. D merasa senang dan
keluarga besarpun bahagia dengan kehadiran putrinya karena cucu pertama dalam
keluarga dari Tn. D dan Ny. D. Jika terjadi konflik atau marah-marah, tn. Y dan Ny.
D tidak memperpanjang konflik tersebut, karena ketika Ny.D dan Tn. Y melihat By.
Y, Tn. Y dan Ny. D langsung berbaikan karena demi Anak. Keluarga Tn. Y
mengatakan bahwa mereka harus segera berbaikan. Tn Y mengatakan untuk
pemenuhan lahir dan batin juga masih baik-baik saja contoh masih bisa berhubungan
suami istri, selain itu masih mengungkapkan panggilan-panggilan romantisnya.
Hubungan antara keluarga Tn.Y dengan keluarga besarnya tidak ada masalah saat
Ny.D dan Tn.Y libur mereka pergi mengunjungi keluarga besarnya,begitupun dari
keluarga besar Tn.Y dan Ny.D saat mereka tidak sibuk keluarga besar Tn.Y dan Ny.D
melihat cucunya By.y .
1. Riwayat keluarga hingga saat ini hingga kedua orang tua dan kakek nenek
Riwayat Tn.Y : Tn.Y mengatakan pernah mengalami sakit tipes selama tiga bulan pada
waktu SD dan dirawat du rumah sakit selama 1 bulan. Menurut Tn. Y penyekit tipes
disebabkan karena makan makanan yang tidak sehat, makan makanan bekas dimakan
tikus, makan nasi basi, kurang istirahat, tanda gejalanya lemas, Tn. Y juga mengatakan
bahwa Tn. Y juga dipantang minum susu coklat. Tn.Y juga menderita mata minus
pada waktu SD Pernah memakai kaca mata minus,namun sekarang Tn.Y tidak
memakai kaca mata minus lagi karena Tn.Y mengatakan tidak nyaman memakai kaca
mata. Dan sekarang belum pernah cek konsisi mata Tn. Y lagi. Tn Y juga memiliki
riwayat merokok sejak SMP tetapi sekarang sudah berhenti merokok sejak usia
kandungan Istrinya 2 atau 3 bulan. Dari keluarga Tn. Y, Tn. Y 4 bersaudara, kakak
tertuanya sering bisul, usianya 30 tahun. Saudara yang nomor 3 adalah laki-laki kelas
XII SMA usianya 17 tahun, sedangkan adik Tn. Y yang terakhir perempuan kelas VII
SMP usianya 13 Tahun dan tidak ada sakit. dari ayah Tn. Y ada 5 bersaudara dan yang
sakit hanya adik ayah Tn. Y yang terakhir karena masuk RS dengan penyakit jantung.
Sedangkan dari Ibu Tn. Y mengalami DM, Ibu Tn. Y 9 bersaudara, dan Kakak pertama
dari ibu Tn. Y mengalami asam urat, saudara nomor 6 ibu Tn. Y mengalami penurunan
pendengaran, yang ke 7 sudah wafat tahun 2011 karena sakit jantung.
Riwayat By. Y : Ny.D dan Tn.Y mengatakan anaknya pernah deman itu karena setelah
imunisasi. Menurut Ny. D demam itu ketika suhu diatas 37,5 atau diatas 38 0C. Tetapi
jika suhu 37,5 sudah mulai waspada. Kalau untuk merawat demamnya Ny. D
menggunakan kompres dan diletakan di Jidat By. Y, Menurut Ny. Y jika diletakan di
ketiak takut basah,selain itu juga menggunakan Byebyefever selain itu Ny. D terus
memberikan asi pada By. Y Jika suhunya meningkat, Ny. D membawa ke pelayanan
Kesehatan biasanya ke dokter. Selain itu Ny. D tidak tau cara lain untuk mengatasi
demam.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn. Y merupakan rumah kontrakan. Model rumah keluarga Tn.Y
medoren, Luas rumah 1 x 100 m persegi. Ruangan rumah terdiri dari ruang ,pada ruang
depan tampak berantakan dimana kardus-kardus tidak tertata rapi, kemudian pada ruang
tengah terdapat dispenser ,kulkas dan perlengkapan bayi yang tidak tertata rapi. Rumah
Tn.Y terdapat 3 kamar ,1 kamar difungsikan sebagai kamar kerja, 1 kamar difungsikan
untuk kamar beristirahat sekeluarga, lalu 1 kamar lagi kosong, pada bagian dapur
digunakan untuk mencuci piring, dan mencuci baju, terdapat juga gantungan untuk
menjemur pakaian,serta 1 kamar mandi dimana terdapat sabun dan shampoo , air
dikamar mandi juga lancar,ada toilet, dan tidak menggunakan handuk yang sama .
Kondisi rumah terlihat kurang baik, diruang tengah cat tembok terkelupas, Ny D
mengatakan Cat tembok yang terkelupas karena lembab, tapi sampai saat ini belum ada
waktu untuk memperbaiki cat temboknya. Tapi tetap dibersihkan kalau yang terkelupas
jatuh ke lantai. Dan Ny D mengatakan tidak tau dampak yang akan terjadi jika catnya
mengelupas. kondisi di dalam rumah sedikit terasa lembab dan juga di samping dapur
terdapat tumpukan kayu yang kurang ditata. Untuk pencahayaan didalam rumah kurang
baik karena ventilasi rumah sedikit,pada ruang tengah tidak ada ventilasi, sehingga di
dalam ruangan siang hari sering menyalakan lampu untuk penerangan ,pada lantainya
terbuat dari keramik dan tidak terlalu licin. Untuk kecukupan perabot tidak terdapat
kursi ataupun meja tamu, namun terdapat kulkas, lemari,. Kebersihan Kurang baik, di
ruang tamu tampak ada tumpukan-tumpukan kardus, dan lantai juga kotor sedangkan di
dapur tampak tumpukan piring yang belum dicuci dan dapur terlihat kotor. Ny D
mengatakan kotor atau tidak bersih itu tidak baik bagi kesehatan tapi Ny D terkadang
malas untuk merapihkan rumah, tergantung mood Ny D. Jika Ny D mood bagus dan
tidak malas baru dibersihkan. Ny D mengatakan jadi untuk merawat rumahnya juga jika
mood Ny D bagus dan lagi tidak malas. dikeluarga tidak memiliki hewan peliharaan
karena tidak ada waktu untuk mengurusnya. Tn.Y mengatakan tidak terlalu
mempermasalahkan tentang penataan rumah.
S U TETANGGA
T
DAPUR
Wc&KM
KAMAR Tn.Y ,
Ny.D & Anak Y
Gang RUANG TENGAH
KAMAR 2
TEMBOK
RUANG KERJA
RUANG DEPAN
TETANGGA
JALAN
KETERANGAN :
: Ventilasi tetap dengan ventilasi tidak tetap ( jendela atau pintu)
: Pintu
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi
Pola komunikasi yang digunkan keluarga Tn.Y adalah pola komunikasi terbuka
dimana setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluahannya .bila ada masalah
Ny.D dan Tn.Y selalau mengomunikasikan bersama menurut Ny.D dan Tn.Y tidak ada
hal yang ditutup-tutupi dalam keluarga. seperti masalah pekerjaan,masalah kuliah
,masalalah keuangan dan masalah apapun itu Ny.D dan Tn.Y selalu terbuka Jika ada
masalah Tn.Y namun terkadang cerita kepada istri dan terkadang diam saja. Jika Ny.D
Berantem dengan Tn.Y , Tn. Y dan Ny D diam-diam dulu saling inspropeksi diri lalu
salah satunya minta maaf dengan cara mengajak ngobrol terlebih dahulu, dan dam
seringkali pada saat Tn.Y dan Ny.D berantem meraka sering menggunakan kata-kata
kasar dari daerah meraka masing-masing. Jika Tn.Y sedang bekerja atau lagi diluar
kota ,Ny.D sering mengirim pesan melalui sosial media ( whatsapp) untuk menanyakan
“kapan pulang?”dan lebih sering “Jangan lupa oleh-olehnya”, Ny.D selalu
mengigatkan Tn.Y untuk jangan merokok. Sedangkan saat Tn.Y sedang bekerja Tn.Y
juga sering menanyakan kabar An.Y. dan pesan emosional dari Tn Y ke Ny. D adalanh
jangan pulang malam.
2. Struktur Kekuasaan
Tn Y mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga Tn Y itu fleksible ,menurut
Tn.Y tergantung permasalahannya. Jika berkaitan dengan keuangan, yang memutuskan
adalah Ny. D termasuk pengeluaranpun diatur Ny. D karena menurut Tn. Y, Ny D
dapat mengatur keuangan dengan baik. Dan selama menikah belum ada konflik
mengenai pengambilan keputusan ataupun berkaitan dengan pengeluaran keuangannya.
Sedangkan yang memutuskan berkaitan dengan pindah tempat tinggal, dan pekerjaan
adalah Tn Y. Menurut Tn Y dan Ny. D semuanya keputusan secara umumnya diambil
berdua.
3. Struktur Peran
Struktur peran formal :
Peran formal dalam keluarga ini adalah Tn.Y sebagai ayah dan kepala keluarga, dan
yang mencari nafkah untuk keluarga adalah Tn. Y, sedangkan Ny.d sebagai istri
mengurus rumah, memasak, mengurus anak, dan mengatur keuangan keluarga.
Menurun Ny D dan Tn Y tidak ada konflik terkait peran masing-masing. Ny D dan Tn
Y saling menerima perannya dan menjalani peran masing-masing
4. Nilai Keluarga
pengalaman baru bagi Tn.Y dan Ny.D yaitu ketika lahirnya anak pertama di dalam
kehidupan mereka, nilai yang diambil dalam panutan berkeluarga dari ayah dan ibu Tn
Y yaitu berusaha, bertanggung jawab, dan bekerja keras. Sehingga untuk penyesuaian
pada peran barunya serta pemenuhan kebutuhan dalam keluarga Tn. Y, Tn Y bekerja
keras dan berusaha terus untuk memenuhi tanggung jawabnya bagi keluarga Tn Y.
Selain itu juga Tn Y juga mengatakan Tn Y harus bertanggung jawab untk kesehatan
istri dan anaknya yang baik.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Pada saat Ny.D ujian skripsi (sidang) Tn.Y datang dan memberi bunga untuk Ny.D.
Tn.Y juga membantu menjaga By.Y sementara Ny.D pergi kekampus , Tn.Y juga
memandikan dan memberi susu pada By.Y. Pada saat Ny.D lahiran keluarga dari Tn.Y
dan Ny.D datang untuk mengunjungi Tn.Y dan Ny.D. Pada saat Tn.Y dan Ny.D sakit
mereka saling memperhatikan , misal Tn.Y sakit maka istrinya yang membelikan obat
dan mengantarnya ke rumah sakit ataupun ke pelayanan kesehatan lainnya begitupun
saat Ny.D sakit maka yang mengantarkan berobat adalah Tn.Y. mereka saling
menyayangi satu sama lain dan juga Tn.Y dan Ny.D sangat menyayangi anaknya By.Y
.
Keterpisahan dan keterikatan
Ny.D mengatakan kangen bila Tn.Y pergi kerja keluar kota, begitupun sebaliknya
Tn.Y juga merasa kangen bila meninggalkan Ny.Y dan By.Y . Tn.Y mengatakan jika
kangen Tn.Y akan videocall dengan Ny.D untuk menanyakan kabar .
Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alkohol serta tembakau di Keluarga
Tn.Y dan Ny.D mengatakan tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol ,rokok
dan obat penenang lainnya.
Sumber Pembayaran
Keluarga mengatakan pada saat mereka sakit mereka membayarnya langsung di tempat
mereka berobat,keluarga juga mengatakan mereka memiliki keinginian untuk membuat
BPJS masih dalam proses pembuatan
4. Fungsi Reproduksi
Ny. D mengatakan Menstruasinya sekarang tidak teratur karena penggunaan KB suntik
3 bulan, Ny D juga mengatakan takut menggunakan IUD karena Ny D mendengar
besinya akan mengkarat didalam rahim, dan belum tau cara KB alami, menurut Ny D
penggunaan KB hormon akan mengakibatkan kanker, BB nya naik, menstruasinya juga
tidak teratur.
Tn Y mengatakan terakhir berhubungan suami istri dengan istrinya minggu kemarin,
pada saat berhubungan tidak ada keluhan
Ny D mengatakan selama berhubungan Ny D merasakan sakit saat berhubungan.
5. Fungsi Ekonomi
Ny D mengatakan di keluarganya, pakaian untuk suaminya, Ny D dan By Y sudah
tercukupi, untuk makanan juga sudah tercukupi, untuk rumah juga ada tetapi belum
milik pribadi, Ny D mengatakan ini rumah kontrakan.
7. Harapan Keluarga
Ny D mengatakan Harapan keluarganya yaitu semoga keluarganya tetap harmonis,
semuanya tetap sehat-sehat saja, dan tidak ada pelakor dalam Rumah tangganya.
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi : Suara
jantung I : Iup, dan
suara jantung II :
dup, tidak
terdengar suara
tambahan seperti
gallop
Perkusi :
Saat di perkusi
suaranya Timpani
10 Ekstremitas Klien tidak ada Klien tidak ada mengalami Inspeksi : rentang
mengalami masalah pada pergerakan sendi bahu,
masalah pada pergerakannya klavikula, siku normal
pergerakannya Pemenuhan ADL pasien pada tangan reflek
Pemenuhan ADL dilakukan sendiri genggam ada, kuat
pasien dilakukan Kekuatan otot kanan/kiri bilateral, terdapat
sendiri kekuatan atas bawah sepuluh jari dan tanpa
otot kanan/kiri atas berselaput, jarak antar
bawah 5555 5555 jari sama karpal dan
5555 5555 5555 5555 metacarpal ada dan sama
5555 5555 di kedua sisi dan kuku
panjang meebihi
bantalan kuku
pemeriksaan reflek
tonic neck cara :
menoleh kepala bayi
dengan cepat ke satu
sisi, bayi melakukan
perubahan posisi jika
kepala di tolehkan ke
satu sisi, lengan dan
tungkai ekstensi ke arah
sisi putaran kepala dan
fleksi pada sisi
berlawanan,
Data Objektif :
Tn.Y dan Ny.D terlihat bingung ketika menceritakan
tentang masalah kesehatan dan tidak tau cara
mengtasinya
Data objektif :
Ny D dan Tn Y tampak sering bertanya, tampak keinginan
yang besar dari bahasa Nonverbal Ny D untuk memperbaiki
nutrisi Tn Y.
Data Subjektif: Domain 4: Aktivitas / Istirahat
Ny D mengatakan Cat tembok yang terkelupas karena lembab, Kelas : Perawatan Diri
tapi sampai saat ini belum ada waktu untuk memperbaiki cat Hambatan Pemeliharaan rumah (00098)
temboknya. Tapi tetap dibersihkan kalau yang terkelupas
jatuh ke lantai. Dan Ny D mengatakan tidak tau dampak yang
akan terjadi jika catnya mengelupas. sehingga di dalam
ruangan siang hari sering menyalakan lampu untuk
penerangan , Ny D mengatakan kotor atau tidak bersih itu
tidak baik bagi kesehatan tapi Ny D terkadang malas untuk
merapihkan rumah, tergantung mood Ny D. Jika Ny D mood
bagus dan tidak malas baru dibersihkan. Ny D mengatakan
jadi untuk merawat rumahnya juga jika mood Ny D bagus dan
lagi tidak malas.
Data Objektif :
Tampak ada cat tembok yang sudah terkelupas dan
Terdapat tumpukan kayu yang sudah tidak terpakai di
sebelah dapur , pencahayaan didalam rumah kurang
baik karena ventilasi rumah sedikit,pada ruang tengah
tidak ada ventilasi, pada lantainya terbuat dari keramik
dan tidak terlalu licin. Untuk kecukupan perabot tidak
terdapat kursi ataupun meja tamu, namun terdapat
kulkas, lemari,. Kebersihan Kurang baik, di ruang
tamu tampak ada tumpukan-tumpukan kardus, dan
lantai juga kotor sedangkan di dapur tampak
tumpukan piring yang belum dicuci dan dapur terlihat
kotor.
A. Diagnosa Keperawatan
1. Defisiensi Pengetahuan
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
3. Hambatan Pemeliharaan rumah
NO Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah : 1 3/3x1=1 Masalah adalah kesiapan karena
Kesiapan Tn.Y tidak suka makan sayur
dan buah sedangkan Tn.Y
menderita penyakit mata minus
dan kluarga Tn.Y jarang
mengecek kesehatan kecuali
sesudah sakit .
2 Kemungkinan 2 2/2x2=2 Kemungkinan masalah dapat
masalah diubah mudah karena keluarga
diubah:mudah Tn.Y belum memahami dan
mengetahui tentang masalah
kesehatan dan Tn.Y mengtakan
ingin mengetahui tentang maslah
kesehatan
3 Potensial untuk 1 3/3x1=1 Masalah belum berat karena
dicegah : tinggi masih bisa di cegah dengan
diberikan edukasi terkait maslah
kesehatan
4 Menonjolnya 1 2/2x1=1 Anggapan keluarga penting
masalah : perlu untuk mengetahui terkait
segera diatasi masalah kesehatan harus segera
diatasi
Jumlah 5
1. Defisiensi pengetahuan di keluarga Tn.Y
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan di keluarga Tn. Y
Komponen Prioritas
Potensial
No Masalah Kesehatan Sifat Kemungkinan masalah Menonjolnya
Skor
Masalah Untuk Diubah untuk Masalah
Dicegah
2
3
1 Defisiensi pengetahuan 2 (Mudah) 3(tinggi) (perlu segera 5 1
(potensial)
diatasi)
Kesiapan meningkatkan manajemen 1(Tidak perlu
2 3 (potensial) 2 (Mudah) 2(sedang) 4,1 2
kesehatan segera diatasi )
1(Tidak perlu
3 Hambatan pemeliharaan rumah 3(Risiko) 1(sebagian) 2(sedang) 3,1 3
segera diatasi
D.Prioritas Diagnosa
1. Defisiensi Pengetahuan
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
3. Hambatan Pemeliharaan rumah
Intervensi
Modifikasi
1821 Pengetahuan pencegahan Konsepsi
Setelah dilakukan tindak
keperawatan selama 1 x 24 statuss
pengetahuan pencegahan konsepsi
klien akan ditingkatkan dari level
3(pengetahuan sedang) ke level
4(pengetahuan banyak) dengan
kriteria hasil :
1. Metode penghalang kimiawi
2. Metode terapi hormon
3. Metode penghalang mekanik
4. Penggunaan konsepsi pilihan
yang tepat
5. Efektifitas metode kontrasepsi
pilihan
Menggunakan fasilitas kesehatan
1603 Perilaku pencarian kesehatan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1×24 jam
status perilaku pencarian kesehatan
akan ditingkatkan dari level
3(kadang-kadang menunjukan ) ke
level 4(sering menunjukan) dengan
kriteria hasil :
1. Mengajukan pertanyaan
yang berhubungan dengan
kesehatan
2. Menyelesaikan tugas yang
berhubungan dengan
kesehatan
3. Melakukan perilaku
kesehatan dengan inisiatif
sendiri
4. Melakukan perilaku
kesehatan yang disarankan
5. Mencari bantuan apabila
diperlukan
Data subjektif : 00162 Kesiapan Mengenal Mengenal
Tn.Y mengatakan saat ada meningkatkan 5510 Pendidikan kesehatan
anggota keluarga yang sakit manajemen Memutuskan
mereka tidak langsung pergi kesehatan 1606 Partisipasi dalam keputusan Memutuskan
ke dokter atau pelayanan perawatan kesehatan
kesehatan lainya.Tn.Y Setelah dilakukan tindakan Merawat
mengatakan untuk keperawatan selama 1 x 24 jam 5395 Peningkatan efikasi diri
meningkatan kesehatan, status partisipasi dalam keputusan
keluarga jarang pergi untuk perawatan kesehatan akan di Modifikasi
mengecek kesehatan. Dan Ny tingkatkan dari level : 3 (kadang – 4420 Bantuan modifikasi diri
D mengatakan Ny D ingin kadang menunjukan ) ke level 3
memiliki Tensi, Timbangan ( sering menunjukan ) dengan Menggunakan fasilitas
untuk mengecek sendiri kriteria hasil : kesehatan
Tekanan darah dan Berat 1. Menunjukkan pengarahan diri
badan Ny D. dalam membuat keputusan
Ny.D mengatakan untuk diet 2. Menentukan pilihan yang
keluarga suaminya tidak mau diharapkan terkait dengan
makan sayur dan buah outcome yang di inginkan
terkecuali beberapa buah dan 3. Menggunakan teknik
sayur yang hanya Tn.Y suka
penyelesaian masalah untuk
seperti buah papaya dan sayur
mencapai outcome yang
kangkung, dan wortel. Ny D
mengatakan Ny D Tahu diinginkan
tentang makanan yang baik, 4. Menyampaikan niat untuk
salah satunya jangan makan bertindak terkait dengan
yang pedas-pedas dan selalu keputusan
mendorong Tn D untuk 5. Negosiasi perawatan yang di
makan sayur dan buah jenis inginkan
lain juga, agar gizinya 6. Monitor hambatan unutk
seimbang. Ny D Mengatakan mencapai outcome
untuk makanan Ny D sering 7. Mengevaluasi kepuasan
googling dan Ny d dengan outcome perawatan
mengatakan tidak pernah kesehatan
berkonsultasi dengan ahli gizi
atau ke puskesmas untuk
konsultasi. Merawat
Perilaku patuh diet yang sehat
Data objektif : 1621 Setelah dilakukan tindakan
Ny D dan Tn Y tampak keperawatan selama 1 x 24 jam
sering bertanya, tampak status perilaku patuh : diet yang
keinginan yang besar dari sehat pasien akan di tingkatkan dari
bahasa Nonverbal Ny D level : 3 (Kadang – kadang
untuk memperbaiki nutrisi Tn dilakukan ) ke level 4 (Sering
Y. dilakukan) dengan kriteria hasil :
1. Menyusun target capaian diet
2. Mencari informasi tentang
panduannutrisi baku
3. Menggunakan panduan nutrisi
yang direkomendasikan untuk
merencanakan menu makanan
4. Mencuci buah dan sayur segar
sebelum dimakan
5. Menyiapkan makanan sesuai
dengan rekomendasi diet untuk
lemak, sodium, (garam), dan
karbohidrat
6. Memasak daging, uanggas,
ikan, dan telur, berdasarkan
rekomendasi keamanan
konsumsi
7. Memakan sajian buah yang
direkomendasikan per hari
8. Memasak daging, uanggas,
ikan, dan telur, berdasarkan
rekomendasi keamanan
konsumsi
9. Memakan sajian buah yang
direkomendasikan per hari
10. Memakan sajian sayuran yang
direkomendasikan perhari
11. Memakan lebih banyak produk
gandum utuh dari pada produk
gandum utuh dari pada produk
gandum olahan
12. Mengurangi makanan dengan
nilai kalori tinggi dan nilai
nutrisis kecil
13. Menyeimbangkan antar intake
cairan dan kehilangan cairan
14. Memeprtahankan hidrasi
15. Memilih makanan yang
mengandung kalsium untuk
memenuhi
16. Menghindari makanan yang
dapat memicu reaksi alergi
Modifikasi
Data Objektif :
Tampak ada cat tembok yang
sudah terkelupas dan
Terdapat tumpukan kayu
yang sudah tidak terpakai di
sebelah dapur , pencahayaan
didalam rumah kurang baik
karena ventilasi rumah
sedikit,pada ruang tengah
tidak ada ventilasi, pada
lantainya terbuat dari keramik
dan tidak terlalu licin. Untuk
kecukupan perabot tidak
terdapat kursi ataupun meja
tamu, namun terdapat kulkas,
lemari,. Kebersihan Kurang
baik, di ruang tamu tampak
ada tumpukan-tumpukan
kardus, dan lantai juga kotor
sedangkan di dapur tampak
tumpukan piring yang belum
dicuci dan dapur terlihat
kotor.
TABEL RENCANA KEGIATAN / TINDAKAN
NoDx Rencana Tindakan Hari/tanggal ket Paraf
1. Mengenal
Pendidikan Kesehatan :
1. KB Jumat/16-02-2018
2. Imunisasi Jumat/16-02-2018
3. ISK Jumat/16-02-2018
4. Thypoid Sabtu/17-02-2018
5. KMC Minggu/18-02-2018
6. Teknik Minggu/18-02-2018
Menyusui
Memutuskan
Peningkatan Kesadaran Kesehatan :
1. Diet yang sehat
Merawat Sabtu/17-02-2018
Peningkatan efikasi diri
Manajemen Nutrisi Sabtu/17-02-2018
Menggunakan fasilitas
Keluarga Berencana: Kontrasepsi
Jumat/16-02-2018
2. Mengenal
Pendidikan Kesehatan
1. Diet yang sehat Sabtu/17-02-2018
Merawat
Peningkatan Efikasi
Sabtu/17-02-2018
Memodifikasi
Bantuan Modifikasi diri
Sabtu/17-02-2018
3. Merawat
Bantuan pemeliharaan rumah Sabtu/17-02-2018
Memodifikasi
Manajemen lingkungan : Persiapan rumah
1. Edukasi Sabtu/17-02-2018
Pemeliharaan
rumah sehat
MAHASISWA KELUARGA
IMPLEMENTASI
DO :
Ny.D bisa menyebutkan kembali apa yang
sudah dijelaskan meskipun ada beberapa yang
lupa
DO:
Tn. Y dapat mejawab pertanyaan dengan benar
DS :
Ny D mengatakan bahwa ia sudah paham
bahwa posisinya harus satu garis lurus, dan
tangan membentuk huruf C.
DO:
Ny. Y dapat melakukan Posisi yang benar saat
menyusui.
07:30
1 d. Melakukan KMC pada By Y dan Tn Y.
DS:
Tn. Y mengatakan posisinya sudah nyaman
DO:
By. Y terlihat tenang, dan Nyaman dengan
posisi KMC
EVALUASI
Hari/Tgl/J No Evaluasi Nama/Ttd
am Dx
Jumat/16- 1 A. Mengenal
02-2018 S : Ny.D mengatakan penyebab dari ISK
20:24 adalah nyuci tidak bersih. Pipis
WIB ditahan,minuman es teh. Ny.D
mengatakan komplikasi dari ISK adalah
sakit ginjal . Ny.D mengatakan
penatalaksanaan dari ISK adalah dengan
cara minum obat antibiotik,tidak
menahan pipis dan menggunakan
daleman yang bersih.,Tn.Y mengatakan
penangan nya dengan minum air putih
B. Memodifikasi lingkungan
1 S:
Ny D mengatakan KB merupakan cara untuk
merencanakan kehamilan, jenis-jenis Kb
terdiri dari kb suntik 3 bulan, kb suntik 1
bulan, IUD, KB pil, dan juga kondom.
Beberapa kerugian dari KB yang diketahui
diantaranya kalau menggunakan pil resiko
hamil cukup tinggi karena lupa meminum
pilnya, lalu jika menggunakan IUD proses
pemasangannya harus streril dan pasien harus
rileks jika tidak bisa menyebabkan tidak
terpasang baik, lalu jika menggunkan
kondom bisa robek.
O:
Klien nampak paham dan lancar ketika
mengulang apa yang sudah dijelaskan .
O:
Ny D tampak antusias mengenai imunisasi
untuk anaknya
A : Tujuan Tercapai
Status prilaku pencarian kesehatan berada di
level 4 (sering menunjukan)
P : Hentikan intervensi
1. Panduan pelayanan kesehatan
Sabtu/17- 1 A. Mengenal
02-2018 S:
08:15 Ny. D mengatakan Thypoid adalah penyakit
yang disebabkan oleh bakteri. Ny. D
mengatakan cara penularan Thypoid
melalui makanan, muntah, lalat dan tinja.
Ny. D mengatakan cara pencegahan Thypoid
dengan istirahat yang cukup, makan yag
teratur, cuci tangan dan menjaga kebersihan
lingkungan. Ny. D mengatakan tanda dan
gejala Thypoid itu sakit kepala, muntah,
demam, bintik-bintik merah dan sakit perut.
O:
klien tampak memahami apa yang sudah
dijelaskan mengenai thypoid daada yang
lupa.n dapat mengulang walau beberapa
A:
Tujuan tercapai status pengetahuan penyakit
akut klien ada di level 4 (Pengetahuan
banyak)
P:
1& B. Memutuskan
2 S:
Ny D mengatakan akan mengganti sayuran
yang dimasak yang dimana tidak hanya
sayur kangkung tetapi dengan sayur dan
buah yang lain. Dan tidak sesring makan
sayur kangkung. Dan Tn Y mengatakan akan
menyisihkan waktunya untuk olahraga
O:
Klien tampak paham dan antusias.saat
ditanya Ny.D bisa menyebutkan kembali apa
yang sudah dijelaskan meski ada bebrapa
yang lupa tetapi sebagian besar bisa
disebutkan
A:
Tujuan tercapai status prilaku patuh diet
yang sehat klien ada di level 4(sering
dilakukan)
P:
Hentikan Intervensi
1.Peningkatan kesadaran kesehatan
1& C. Merawat
2 S
Ny.D mengatakan makanan yang sehat itu
adalah makanan yang mengandung cukup
gizi,nutrisi,karbohidrat,protein,lemak dan
vitamin
,Ny.D juga mengatakan makanan yang
mengandung karbohidat seperti
nasi,jagung,dan singkong,Ny.D mengtakan
makanan yang mengandung protein seperti
telor dan kacang-kacangan,Ny.D
mengatakan makanan yang mengandung
lemak sehat seperti alpokat ,daging
merah,Ny.D mengatakan makanan yang
mengandung vitamin seperti wortel ,buah
jeruk,dan buah laninya.Ny.D mengatakan
mengatakan makanan yang mengandung
protein berfungsi untuk memelihara
kesehatan tubuh,dan fungsi lemak sebagai
sumber energi , Ny.D juga mengatkan
mengkonsumsi karbohidrat,protein,lemak
dan protein harus sesuai takaran tidak boleh
terlalu banyak dan tidak boleh terlalu sedikit.
O:
Ny.D bisa menyebutkan kembali apa yang
sudah dijelaskan meskipun ada beberapa
yang lupa
Ny.D tampak bersemangat saat diberikan
edukasi terkait kesehatan
A:
Tujuan tercapai status Perilaku patuh diet
yang sehat ada di level 4 (sering dilakukan)
P:
Hentikan intervensi
1.penkes nutrisi
3 D. Memodifikasi
S:
Ny. D mengatakan pengertian dari rumah
yang sehat adalah tempat untuk beristirahat
dan tempat untuk melepas lelah dari rutinitas
sehati-hari. Ny. D mekatakan rungsi rumah
yang sehat adalah membina rasanyaman,
tempat berlindung dari sinar matahari dan
hujan, sebagai tempat untuk melepas lelah.
Ny.D mengatakan sarat-syarat rumah yang
sehat adalah lantai tiak becek disaat hujan
dan tidak berdebu disaat kemarau, atapnya
jangan menggunakan asbes karena bisa
membuat panas,usahakan ada udara masuk
di dalam ruangan. Ny.D fasilitas- fasilitas di
dalam rumah yang sehat adalah adanya air
bersih,pembuangan tinja, pembuangan
sampah di usahakan jauh dari kamar dan
tempat makan
O:
Klien nampak paham dan lancar ketika
mengulang apa yang sudah dijelaskan tetapi
ada sedikit yang terlupakan
A:
Tujuan tercapai status Keamanan
lingkungan rumah ada di level 3 (cukup
adekuat
P:
Hentikan intervensi
1.Penkes pemeliharaan rumah sehat
Minggu/1 1 A. Merawat
8 februari S:
2018 Ny. Y mengatakan Cara memegang
08:40 payudara yang benar itu slah satu tangan
memegang payudara yang berbentuk huruf
C.kemudian ditarik kebelakang kemudian
dipencet ke arah puting. Untuk posisinya
harus rileks, kaki tidak boleh menggelantung
saat duduk, kemudian kepala di siku ibu,
kemudian bokong bayi di telapak tangan.
Kemudian tanda perlekatan yang baik yaitu
tidak ada suara, pipi mengembung, areola
masuk semua ke mulut bayi atau sebagian.
Kalau mau melepas, menggunakan jari
kelingking. Setelah itu disendawakan sampai
bunyi ‘uu.
Tn.Y mengatakan pengertian KMC itu
adalah kontak langsung dengan bayi Tn. Y
mengatakan tujuan dari KMC adalah untuk
memberi kehangatan, mendekatkan
Hubungan.. .Tn.Y mengatakan cara
melakukan KMC yang pertama lepas baju
bayi terlebih dahulu,kemudian
membersihkan daerah dada ,lalu posisikan
bayi menghadap ke tubuh kita dengan pusisi
seperti katak ,kemudian balut bayi
menggunakan kain sesuaikan dengan
kenyamanan bayi. Pada saat praktek KMC
langsung Tn. Y mengatakan posisinya sudah
nyaman
O:
Keluarga nampak paham, dan bertanya
langsung ketinga ada yang belum jelas, dan
dapat mejawab pertanyaan
P:
Hentikan Intervensi
1.Perawatan bayi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada keluarga tahap II Childbearing merupakan keluarga yang baru memiiki anak pertama
dengan usia maksimal 2,5 Tahun. Salah satu contoh keluarga Thap Childbearing adalah
keluarga Tn Y.
1. Pengkajian
Keluarga tahap Childbearing biasanya terdapat masalah Dengan hadirnya
seorang anak pola komunikasi dalam keluarga semakin berkembang sehingga pola
transaksional berubah secara drastis . komunikasi orang tua dan anak sedikit , kurang
menstimulasi percakapan,dan menurunnya kualitas interaksi pernikahan. beberapa
orang tua mengalami kewalahan dengan bertambahnya tanggung jawab. Berbeda
dengan keluarga Tn Y karena dalam hasil pengkajian, tidak ada masalah dalam
komunikasi, hubungan Tn Y dan Ny D juga masih terlihat romantis. Dan Tn Y serta
Ny D mengatakan bahwa Tn Y dan Ny D menikmati peran barunya serta belajar
untuk menjalani peran-peran tersebut.
Masalah lain yang sering muncul pada tahap childbearing yaitu Jika tidak adanya
bantuan dari keluarga,teman,saran yang bertentangan dari teman,keluarga serta
professional yang selama ini membantu, dan sering terbangunnya anak dimalam hari
hal ini membuat Ibu menjadi lelah secara psikologi dan fisik. Selain mengasuh bayi ,
ibu menjadi merasa terbebani oleh tugas rumah tangga dan mungkin juga tanggung
jawab perkerjaan. Tugas ini juga akan di rasakan sulit jika ibu memiliki penyakit atau
melalui tahap persalinan dengan kelahiran yang lama dan sulit atau melalui persalinan
sesar ,dampaknya juga pada hubungan seksual yang terjadi akibat faktor peran baru
yang di jalankan oleh ibu , ibu meresa kehilangan ketertarikan seksual sementara
suami merasa di tinggal atau di singkirkan oleh bayi yang baru lahir . Berbeda dengan
keluarga Tn Y, keluarga Tn Y jika ada permasalahan diselesaikan bersama, By Y juga
tidak bangun dimalam hari, dan Ny D mengatakan tidak merasa terbebani dengan
tugas barunya dan peran barunya sebagai ibu dan istri, Ny D menikmati keadaannya
yang sekarang. Tidak terjadi perubahan dalam seksualnya. Ny D mengatakan masih
melakukan hubungan suami istri walau terkadang sakit saat berhubungan.
Menurut Miller dan Myers-Walls (1983) , berdasarkan penelitian mereka tentang
orang tua baru, merangkum stressor spesifik dalam peran menjadi orang tua . stressor
yang paling sering adalah kehilangan kebebasan personalakibat tanggung jawab
menjadi orang tua; selain itu kurangnya waktu dan hubungan persahabatn dalam
pernikahan . sedangkan dalam Keluarga Tn Y tidak demikian, menurut Ny D
suaminya tidak mengekang dirinya untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya dan
tidak mengekang Ny D.
Fungsi afektif dalam keluarga berguna untuk pemenuhan kebetuhan psikososial,
keberhasilan melaksanakan dari fungsi afektif tampak pada kebahagian dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga,dimana anggota keluarga saling
mempertahankan iklim positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui
interaksi dan hubungan dalam keluarga.
Adapun yang perlu di penuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif
adalah saling mengasuh dan memberikan cinta kasih,kehangatan, saling
menerima, Saling menghargai dan saling mendukung antar anggota yang lain.
Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dukungan dari anggota yang lain
maka kemampuannya untuk memberikan kasih saying akan meningkat ,yang pada
akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. orang tua juga
harus mengembangkan proses identifikasi sehingga anak-anak dapat meniru
perilaku yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif
tersebut. Pada keluarga Tn Y Fungsi afektifnya sudah dijalani dengan baik karena
saling mendukung antar pasangan, saling memuji, dan merasa kangen jika
suaminya keluar kota. Dalam keluarga Tn Y juga terlihat cintah dan kasih sayang
yang di erikan antar pasangan maupun dengan By. Y.
Fungsi afektif merupakan energy yang menentukan kebahagian keluarga.
Keretakan keluarga , kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena fungsi
afektif tidak terpenuhi.dalam keluarga Tn Y fungsi afektifnya terpenuhi
2. Diagnosa Keperawatan
Dari hasil skoring, diagnosa yang diprioritaskan ada 3 berdasarkan dari 5 KMK
keluarga Tn Y.
1) Defisiensi pengetahuan
2) Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
3) Hambatan pemeliharaan rumah
3. Intervensi
Pada Intervensi Asuhan Keperawatan ini menggunakan pedoman NANDA 2015,
NOC 2013, dan NIC 2013.
Pada diagnosa pertama Defisiensi pengetahuan menggunakan 6 lebel NOC
yaitu 1) Pengetahuan manajemen kesehatan dengan waktu 2x24 jam dari level 3 ke
level 4 dan 5 lebel NOC yang lain dalam waktu 1x24 jam dari level 3 ke level 4
dengan 7 lebel NIC.
Sedangkan pada diagnosa kedua kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
menggunakan 2 lebel NOC dengan waktu 1x24 jam ditingkatkan dari level 3 ke level
4 dengan 3 lebel NIC. Dan Diagnosa prioritas terakhir Hambatan pemeliharaan rumah
menggunakan 1 NOC dalam waktu 1x24jam ditingkatkan dari level 3ke 4 dengan 1
lebel NIC.
4. Implementasi
Dari rencana yang sudah dibuat, kelompok memberikan intervensi selama 3 hari
untuk 3 diagnosa keperawatan. Pada hari pertama, intervensi yang diberikan ada 3
intervensi yaitu Edukasi Imunisasi, Edukasi KB, dan Edukasi ISK.
Pada hari kedua kelompok memberikan 3 Intervensi yaitu, Edukasi Thypoid, Edukasi
Nutrisi, dan Edukasi Perawatan Rumah Sehat. Dan pada hari ke tiga kelompok
memberikan Edukasi KMC dan Edukasi teknik menyusui dan mengajarkan Teknik
menyusui langsung kepada Ny D pada By Y dan Praktek KMC pada Tn Y dan By Y.
5. Evaluasi
Evaluasi pada Asuhan keperawatan pada keluarga Tn Y dilakukan langsung setelah
intervensi diberikan. Berdasarkan 5 KMK masalah yang dialami keluarga dari hasil
evaluasi menggunakan SOAP dapat teratasi dengan kriteria yang telah ditetapkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang tinggal dalam satu atap atau
rumah , dimana anggota saling berinteraksi satu dengan yang lain sesuai dengan peran
masing-masing , tiap anggota juga saling mempertahankan satu budaya serta
meningkatkan perkembangan fisik,mental,emosional dan social tiap anggota keluarga.
Tahap II Childbearing Family atau keluarga dengan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai berusia 30 bulan.
Pada keluarga tahap ke dua pola komunikasi dalam keluarga semakin berkembang
sehingga pola transaksional berubah secara drastis . komunikasi orang tua dan
anak sedikit , kurang menstimulasi percakapan,dan menurunnya kualitas interaksi
pernikahan. beberapa orang tua mengalami kewalahan dengan bertambahnya
tanggung jawab
Masalah lain yang sering muncul pada tahap childbearing yaitu Jika tidak adanya
bantuan dari keluarga,teman,saran yang bertentangan dari teman,keluarga serta
professional yang selama ini membantu, dan sering terbangunnya anak dimalam hari
hal ini membuat Ibu menjadi lelah secara psikologi dan fisik. Selain mengasuh bayi
Namun tidak semua keluarga akan mengalami masalah seperti teorinya, sama halnya
dengan keluarga kasus, masalah akan timbul jika kurang komunikasi dan dukungan
antar pasangan serta keluarga lainnya. Jika saling memahami dan berbagi tugas dan
tanggung jawab tugas perkembangan pada tahap ini akan dapat terpenuhi dengan
baik.
B. Saran
Dalam memberikan Asuhan keperawatan keluarga harus dilakukan secara
komprehensif, dan tidak mengambil kesimpulan dari pribadi perawat sendiri, karena
dapat menimbulkan kesalahan dalam data yang diambil harus ada klarifikasi data.
DAFTAR PUSTAKA
NOC TEORI
Mempertahankan pemberian ASI 1002
Definisi : kelanjutan menyusui dari mulai (proses) ASI sampai penyapihan makan bayi/balita
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Sediki Cukup Sebagi Sepenuh
adekuat t adekua an nya
adeku t besar adekuat
at adekua
t
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
100201 Pertumbuhan bayi 1 2 3 4 5 NA
dalam rentang norma
100202 Perkembanggn bayi 1 2 3 4 5 NA
dalam rentang
normal
100205 Kemampuan untuk 1 2 3 4 5 NA
mengumpulkan dan
menyimpan ASI
dengan anam
100217 Kemampuan untuk 1 2 3 4 5 NA
mencairkan dan
menghangatkan ASI
yang tersimpan
dengan aman
100218 Praktik untuk 1 2 3 4 5 NA
mencegah nyeri
payudara
100208 Mengenali tanda- 1 2 3 4 5 NA
tanda penurunan ASI
100219 Mengenali tanda 1 2 3 4 5 NA
tanda saluran asi
tersumbat
100220 Mengenali tanda 1 2 3 4 5 NA
tanda mastitis
100221 Kesadaran bahwa 1 2 3 4 5 NA
menyusui dapat terus
melampaui usia bayi
100210 Menghidari 1 2 3 4 5 NA
pengobatan sendiri
tanpa memeriksa
dengan profesional
kesehatan
100222 Merasakan dukungan 1 2 3 4 5 NA
keluarga selama
menyususi
100223 Merasakan dukungan 1 2 3 4 5 NA
untuk melanjutkan
relaksasi sepulang
bekerja
100224 Merasakan dukungan 1 2 3 4 5 NA
untuk melnjutkan
relaksasi sepulang
sekolah
100204 Pengetahuan tentang 1 2 3 4 5 NA
manfaat menyusui
berkelanjutan
100225 Pengetahuan tentang 1 2 3 4 5 NA
sumber daya untuk
mendapatkan
dukungan
100215 Puas dengan proses 1 2 3 4 5 NA
menyusui
Indikator :
000801 Malaise 1 2 3 4 5 NA
000802 Lethargy 1 2 3 4 5 NA
000803 Penurunan energy 1 2 3 4 5 NA
000804 Gangguan dengan aktivitas 1 2 3 4 5 NA
sehari-hari
000805 Gangguan pemeliharaan 1 2 3 4 5 NA
rumah
000806 Gangguan pada rutinitas 1 2 3 4 5 NA
000807 Gangguan terhadap aturan 1 2 3 4 5 NA
pengobatan
000808 Nafsu makan menurun 1 2 3 4 5 NA
000809 Perubahan status nutrisi 1 2 3 4 5 NA
000810 Gangguan aktivitas fisik 1 2 3 4 5 NA
000811 Gangguan kinerja peran 1 2 3 4 5 NA
000812 Gangguan performa kerja 1 2 3 4 5 NA
000813 Gangguan kinerja disekolah 1 2 3 4 5 NA
000814 Absen dari pekerjaan 1 2 3 4 5 NA
000815 Absen dari sekolah 1 2 3 4 5 NA
000816 Gangguan hubungan 1 2 3 4 5 NA
interpersonal
000817 Gangguan dengan kegiatan 1 2 3 4 5 NA
diwaktu luang
000818 Pesimis tentang status 1 2 3 4 5 NA
kesehatan saat ini
000819 Pesimis tentang status 1 2 3 4 5 NA
kesehatan masa depan
000820 Gangguan memori 1 2 3 4 5 NA
000821 Gangguan alam perasaan 1 2 3 4 5 NA
000822 Gangguan untuk menikmati 1 2 3 4 5 NA
hidup
000823 Komorbiditas psikologis 1 2 3 4 5 NA
Definisi : tindakan pribadi untuk mengikuti rekomendasi makanan dan intake cairan oleh
seseorang professional kesehatan untuk kondisi kesehatan tertentu
Definisi : Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang proses penyakit tertentu dan
komplikasinya
Definisi : keterlibatan pribadi dalam memilih dan mengevaluasi pilihan perawatan kesehatan
untuk mencapai outcame yang diinginkan
2907
Kinerja Pengasuhan: Todler
Definisi : Tindakan orang tua untuk memberikan anak lingkungan yang aman, memelihara
dan melindungi secara fisik, emosi, spiritual, dan sosial yang positif dari usia 1 tahun sampai 2
tahun
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadan Sering Secara
penah g g- menun konsist
menun menu kadang jukan en
jukan njuka menun menun
n jukan jukan
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
290701 Menunjukan hubungan 1 2 3 4 5 NA
yang saling mencintai
290702 Menyediakan aktivitas 1 2 3 4 5 NA
yang aman dan selesai
290703 Berinteraksi dengan 1 2 3 4 5 NA
toddler untuk
meningkatkan ras
percaya
290704 Berinteraksi dengan 1 2 3 4 5 NA
todler untuk
mendukung
perkembangan bahasa
290705 Mendukung aktivitas 1 2 3 4 5 NA
untuk mendukung
[kegiatan] membaca
290706 Mendukung interaksi 1 2 3 4 5 NA
dengan anak lain
290707 Menyediakan supervisi 1 2 3 4 5 NA
yang tepat
290708 Mendukung otonomi 1 2 3 4 5 NA
anak
290709 Mendukung untuk 1 2 3 4 5 NA
memulai kemandirian
290710 Berespon konstruktif 1 2 3 4 5 NA
terhadap perilaku
negatif
290711 Menetapkan harapan 1 2 3 4 5 NA
yang realistis terhadap
perilaku
290712 Mengunakan sistem 1 2 3 4 5 NA
dukungan sosial untuk
membantu toddler
290713 Menyediakan obyek 1 2 3 4 5 NA
transisi untuk
menurunkan ansietas
290714 Monitor pengasuh 1 2 3 4 5 NA
tambahan
290715 Mengajarkan kebenaran 1 2 3 4 5 NA
dari sesuatu yang salah
290716 Mendukung dan 1 2 3 4 5 NA
memelihara
pertumbuhan spiritual
290717 Menggunakan strategi 1 2 3 4 5 NA
untuk menghilangkan
strategi kekerasan
290718 Melindungi dari 1 2 3 4 5 NA
kekerasan
290719 Memelihara batasan 1 2 3 4 5 NA
perilaku
290720 Memlihara lingkungan 1 2 3 4 5 NA
tidur yang ama
290721 Menjaga rutinitas waktu 1 2 3 4 5 NA
tidur
290722 Meneydiakan nutrisi 1 2 3 4 5 NA
sesuai usia
290723 Menawarkan berbagai 1 2 3 4 5 NA
jenis makanan
290724 Mengarahkan latihan 1 2 3 4 5 NA
toilet trainingpada saat
anak sudah siap
290725 Berespon konstruktif 1 2 3 4 5 NA
terhadap persaingan
antara saudara kandung
290726 mengajarkan ekspresi 1 2 3 4 5 NA
keingintahuan tentang
seksual
290727 Mengajarkan perilaku 1 2 3 4 5 NA
kebersihan mulut
290728 Memelihara 1 2 3 4 5 NA
pemeriksaan gigi yang
direkomendasikan
290729 Memelihara 1 2 3 4 5 NA
pemeriksaan
kesejahteraan anak yang
direkomendasikan
290730 Memelihara imunisasi 1 2 3 4 5 NA
yang direkomendasikan
290731 Memelihara lingkungan 1 2 3 4 5 NA
yang bebeas asap
290732 Menggunakan strategi 1 2 3 4 5 NA
untuk mencegah cedera
290733 Melindungi dari 1 2 3 4 5 NA
terpapar sinar matahri
290734 Mendapatkan bantuan 1 2 3 4 5 NA
dari profesi kesehatan
untuk masalah-masalah
kesehtan
1212
Tingkat Stes
Definisi : Keparahan sebagai manifestasi dari tekanan fisik atau mental dari faktor-faktor yang
mengganggu keseimbangan yang ada
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Berat Besar sedang Ringan Tidak
ada
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
121201 Peningkatan Tekanan 1 2 3 4 5 NA
darah
121202 Peningkatan denyut 1 2 3 4 5 NA
nadi radialis
121203 Peningkatan laju 1 2 3 4 5 NA
pernafasan
121204 Pelebaran pupil 1 2 3 4 5 NA
121205 Peningkatan ketegangan 1 2 3 4 5 NA
otot di leher bahu dan
punggung
121206 Sakit kepala berat 1 2 3 4 5 NA
121207 Telapak tangan 1 2 3 4 5 NA
berkeringat
121208 Mulut dan tenggorokan 1 2 3 4 5 NA
kering
121209 Diare 1 2 3 4 5 NA
121210 Sering buang urin 1 2 3 4 5 NA
121211 Perubahan dalam 1 2 3 4 5 NA
asupan makanan
121212 Gangguan perut 1 2 3 4 5 NA
121213 Kegelishan 1 2 3 4 5 NA
121214 Gangguan tidur 1 2 3 4 5 NA
121235 Terputusnya proses 1 2 3 4 5 NA
berfikir
121215 Pelupa 1 2 3 4 5 NA
121216 Kekeliruan kognitif 1 2 3 4 5 NA
yang sering
121217 Berkurangnya perhatian 1 2 3 4 5 NA
pada hal-hal detil
121218 Ketidakmampuan 1 2 3 4 5 NA
berkonsentrasi pada
tugas
121219 Redahkan emosi 1 2 3 4 5 NA
121220 Mudah marah 1 2 3 4 5 NA
121221 Depresi 1 2 3 4 5 NA
121222 Kecemasan 1 2 3 4 5 NA
121223 Kecurigaan 1 2 3 4 5 NA
121224 Fikiran menyakiti 1 2 3 4 5 NA
(orang lain)
121225 Flashback 1 2 3 4 5 NA
121226 Memisahkan diri 1 2 3 4 5 NA
121227 Perilaku kompulsif 1 2 3 4 5 NA
121228 Peningkatan 1 2 3 4 5 NA
penggunaan alkohol
121229 Peningkatan pengunaan 1 2 3 4 5 NA
obat psikotropika
121230 Peningkatan merokok 1 2 3 4 5 NA
121231 Ketidakhadiran terus 1 2 3 4 5 NA
menerus
121232 Penurunan produktivitas 1 2 3 4 5 NA
121233 Peningkatan frekuensi 1 2 3 4 5 NA
kecelakaan
121234 Perubahan libido 1 2 3 4 5 NA
121236 Kerontokan rambut 1 2 3 4 5 NA
Definisi : keparahan tekanan biopsikososial pada penyedi layanan perawatan keluarga yang
merawat anggota keluarga yang lain selama jangka waktu tertentu
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadan Sering Secara
perna g g- menunj konsiste
h menu kadang ukan n
menu njuka menun menunj
njuka n jukan ukan
n
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
162501 Mengekspresikan 1 2 3 4 5 NA
keinginan untuk berhenti
merokok
162502 Mengekspresikan 1 2 3 4 5 NA
kepercayaan terhadap
kemamouan untuk
berhenti merokok
162503 Mengidentifikasi manfaat 1 2 3 4 5 NA
dari berhenti merokok
162504 Mengidentifikasi 1 2 3 4 5 NA
konsekuensi negative dari
penggunaan rokok
162505 Membangun strategi 1 2 3 4 5 NA
yang efektif untuk
berhenti merokok
162506 Mengidentifikasi 1 2 3 4 5 NA
hambatan untuk berhenti
merokok
162507 Menyesuaikan strategi 1 2 3 4 5 NA
berhenti merokok yang
telah dipilih
162508 Komitmen terhadap 1 2 3 4 5 NA
strategi berhenti merokok
162509 Mengikuti strategi 1 2 3 4 5 NA
berhenti merokokyang
telah dipilih
162510 Berpartisipasi dalam 1 2 3 4 5 NA
skrining untuk membantu
masalah kesehatan yang
terkait
162511 Mengunakan strategi 1 2 3 4 5 NA
untuk koping dengan
gejala putus rokok
162512 Mengunakan strategi 1 2 3 4 5 NA
modifikasi perilaku
162513 Mengunakan strategi 1 2 3 4 5 NA
koping yang efektif
162514 Mendapatkan bantuan 1 2 3 4 5 NA
dari professional
kesehatan
162515 Mengunakan sistem 1 2 3 4 5 NA
pendukung personal
162516 Mengunakan sumber- 1 2 3 4 5 NA
sumber informasi yang
dapat dipercaya
162517 Menggunakan terapi 1 2 3 4 5 NA
pengganti nikotin
162518 Menggunakan terapi 1 2 3 4 5 NA
alternatife
162519 Mengidentifikasi status 1 2 3 4 5 NA
emosional yang dapat
mempengaruhi perilaku
merokok
162520 Menyesuaikan gaya 1 2 3 4 5 NA
hidup untuk menjalankan
berhenti merokok
162521 Menggunakan obat- 1 2 3 4 5 NA
obatan sesuai resep
162522 Mengunakan obat tanpa 1 2 3 4 5 NA
resep yang
direkomendasikan
162523 Menggunakan kelompok 1 2 3 4 5 NA
pendukung yang ada
162524 Menggunakan sumber- 1 2 3 4 5 NA
sumber komunitas yang
ada
162525 Berpartisipasi dalam 1 2 3 4 5 NA
konseling
162526 Berpartisipasi dalam 1 2 3 4 5 NA
konseling melalui telepon
162527 Memantau tanda dan 1 2 3 4 5 NA
gejala depresi
162528 Berhenti merokok 1 2 3 4 5 NA
162529 Komitmen tanpa rokok 1 2 3 4 5 NA
Motivasi 1209
Definisi : dorongan dari diri sendiri yang menggerakkan atau meminta individu untuk
melakukan tindakan positif
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Secara
pernah g – menun konsiste
menunj menu kadang jukan n
ukan njuka menunj menunju
n ukan kan
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
120901 Rencana untuk 1 2 3 4 5 NA
masa depan
120902 Mengembangkan 1 2 3 4 5 NA
rencana tudnakan
120903 Memperoleh 1 2 3 4 5 NA
sumber yang
diperlukan
120904 Memperoleh 1 2 3 4 5 NA
dukungan yang
diperluan
120905 Memulai perilaku 1 2 3 4 5 NA
mencapai target
yang diarahkan
dengalamanari diet
sendiri
120906 Mencari 1 2 3 4 5 NA
pengalaman baru
120907 Mempertahankan 1 2 3 4 5 NA
harga diri positif
120908 Menerima 1 2 3 4 5 NA
kesempatan untuk
membuat konstibusi
120916 Mempertahankan 1 2 3 4 5 NA
fleksibilitas
120910 Mengungkapkan 1 2 3 4 5 NA
keyakinan akan
kemampuan untuk
melakukan tindakan
120911 Mengungkapkan 1 2 3 4 5 NA
kinerja yang akan
megarah ke hasil
yang di ingginkan
120912 Menyelesaikan 1 2 3 4 5 NA
tugas-tugas
120913 Menerima tanggung 1 2 3 4 5 NA
jawab atas tindakan
yang diperbuat
120917 Mengantisipasi 1 2 3 4 5 NA
ganjaran intrinsik
120918 Mengantisipasi 1 2 3 4 5 NA
ganjaran ekstrinsik
120915 Menggunkapkan 1 2 3 4 5 NA
niat untuk bertindak
000702 Kelesuan 1 2 3 4 5 NA
000706 Gangguan 1 2 3 4 5 NA
konsentrasi
Penampilan peran
1501
Definisi : kesesuaian antara perilaku peran diri dengan peran yang diharapkan
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tida Sedik Cukup Sebagia Sepenuh
k it adekua n cukup nya
ade adeku t berat adekuat
kuat at adekuat
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
150107 Deskripsi tentang 1 2 3 4 5 NA
perubahan peran akibat
penyakit atau kecacatan
150117 Deskripsikan tentang 1 2 3 4 5 NA
perubahan pereran akibat
kematian anggota keluarga
150108 Deskripsi tentang 1 2 3 4 5 NA
perubahan peran akibat
ketergantungan pada orang
tua
150109 Deskripsi tentang 1 2 3 4 5 NA
perubahan peran karena
adanya anggota keluarga
baru
150110 Deskripsikan tentang 1 2 3 4 5 NA
perubahan peran karena
anggota keluarga
meninggalkan rumah
150111 Melaporkan strategi dalam 1 2 3 4 5 NA
menghadapi perubahan
peran
150101 melakukan peran sesuai 1 2 3 4 5 NA
harapan
150102 Pengetahuan tentang masa 1 2 3 4 5 NA
perubahan peran
150103 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
keluarga
150115 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
orang tua
150113 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
orang terdekat
150104 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
dalam masyarakat
150105 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
di tempat kerja
150106 Penampilan perilaku peran 1 2 3 4 5 NA
dalam pertemanan
150112 Melaporkan kenyamanan 1 2 3 4 5 NA
dalam pperan yang
diharapkan
150116 melaporkan kenyamanan 1 2 3 4 5 NA
dalam perubahan peran
0004
Tidur
Definisi : Periode alami mengistirahatkan kesadarn dalam Memulihkan tubuh
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Sangat Banya Cukup Sedikit Tidak
tergang k tergang tergan tergangg
gu tergan gu ggu u
ggu
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
000401 Jam tidur 1 2 3 4 5 NA
000402 Jam tidur yang 1 2 3 4 5 NA
diobservasi
000403 Pola tidur 1 2 3 4 5 NA
000404 Kualitas tidur 1 2 3 4 5 NA
000405 Efisiensi tidur 1 2 3 4 5 NA
000407 Tidur rutin 1 2 3 4 5 NA
000418 Tidur dari awal 1 2 3 4 5 NA
sampai habis di
malam hari secara
konsisten
000408 Perasaan segar 1 2 3 4 5 NA
setelah tidur
000410 Mudah bangun pada 1 2 3 4 5 NA
saat yang tepat
000419 Tempat tidur yang 1 2 3 4 5 NA
nyaman
000420 Suhu ruangan yang 1 2 3 4 5 NA
nyaman
000411 Hasil 1 2 3 4 5 NA
electroencephalogra
m
000412 Hasil 1 2 3 4 5 NA
Electromyogram
000413 Hasil Electro- 1 2 3 4 5 NA
oculogram
Berat Cuku Sedang Ringan Tidak
p ada
berat
000421 Kesulitan memulai 1 2 3 4 5 NA
tidur
000406 Tidur yang terputus 1 2 3 4 5 NA
000409 Tidur yang tidak 1 2 3 4 5 NA
tepat
000416 Apnea saat tidur 1 2 3 4 5 NA
000417 Ketergantungan pada 1 2 3 4 5 NA
bantuan tidur
000422 Mimpi buruk 1 2 3 4 5 NA
000423 Buang air kecil di 1 2 3 4 5 NA
malam hari
000424 Mengorok 1 2 3 4 5 NA
000425 Nyeri 1 2 3 4 5 NA
11. Pertimbangakan arti pesan yang ditunjukan melalui prilaku pengalaman sebelumnya
dan situasi saat ini
12. Berespon segera sehingga menunjukan melaui prilaku pengalaman sebelumnya dan
situasi saat ini
13. Klarifikasi pesan yang diterima dengan menggunakan pertanyaan
maupunmemberikan umpan balik
14. Verifikasi pemahaman mengenai pesan –pesan yang disampaikan dengan
menggunkan pertanyaan maupun memberikan umpan balik
15. Gunakan Interaksi berkala untuk mengeksplorasi arti dari prilaku klien
16. Hindari penghalang dalam mendengar aktif misalnya mengurangi perasaan yang
terlibat ,menawarkan solusi,melakukan interupsi membicarakan diri sendiri dan
pendekatan yang terlalu dini
17. Gunakan teknik diam /mendengar dalam rangka mendorong klien untuk
mengekspresikan perasaan pikiran dan khawatir
5400
Peningkatan Harga Diri
Definisi : membantu pasien untukmeningkatkan penilaian pribadi mengenai harga diri
Aktivitas – aktifitas:
1. Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri
2. Tentukan lokus kontrol pasien
3. Tentukan kepercayaan diri pasien dalam hal penilaian diri
4. Dukung pasien untuk bisa mengidentifikasi kekuatan
5. Bantu pasien untuk menemukan penerimaan diri
6. Dukung [ melakukan ] kontak mata pada saat berkomunikasi dengan orang lain
7. Kuatkan kekuatan pribadi yang diidentifikasi pasien
8. Dukung pasien untuk terlibat dalam memberikan afirmasi positif melalui
pembicaraan pada diri sendiri dan secar verbal terhadap diri seiap hari
9. Berikan pengalaman yang akan meningkatkan otonomi pasien, dengan tepat
10. Bantu pasien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain
11. Jangan mengkritisi [ pasien ] secara negatif
12. Bantu pasien untuk mengatasi bullying atau ejekan
13. Sampaikan/ungkapkan kepercayaan diri pasien dalam mengatasi situasi
14. Bantu untuk mengatur tujuan yang realistik dalam rangka mencapai harga diri yang
lebih tinggi
15. Bantu pasien untuk menerima ketergantungan terhadap orang lain, dengan tepat
16. Bantu pasien untuk memeriksa persepsi negatif terhadap diri
17. Dukung tanggung jawab pada diri sendiri, dengan tepat
18. Bantu pasien untuk memeriksa presepsi negatif terhadap diri
19. Dukung tanggung jawab pada diri sendiri, dengan tepat
20. Bantu pasien unruk mengidentifikasi dampak dari kelompok sejawat pada perasaan
dan harga diri
21. Eksplorasi pencapaian keberhasilan sebelumnya
22. Eksplorasi alasan-alasan unruk mengkritik diri atau rasa bersalah
23. Dukung pasien untuk mengevaluasi perilaku [nya] sendiri
24. Dukung pasien untuk menerima tentangan baru
25. Berikan hadiah atau pujian terkait dengan kemajuan pasien dalam mencapai tujuan
26. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas-aktivitas yang akan meningkat harga diri
27. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan
usia terhadap harga diri
28. Instruksikan orangtua mengenai pentingnya minat dan dukungan mereka dalam
mengembangkan konsep diri positif anak-anak
29. Instruksikan orangtua untuk menetapkan harapan yang jelas dan untuk
mendefinisikan batasan yang ada pada anak
30. Instruksikan orangtua untuk mengetahui pencapaian anak
31. Instruksikan orangtua untuk mengetahui pencapaian anak
32. Monitor frekuensi verbalitas negatif terhadap diri
33. Monitor kurangnaya tindak lajut terkait dengan pencapaian tujuan
34. Monitor tingkat harga diri dari waktu ke waktu, dengan tepat
35. Buat pernyataan positif mengenai pasien
Definisi :membantu orang lain untuk melakukan aktivitas hidup sehari- hari
Aktivitas-aktivitas
1. Pertimbangkan budaya pasien ketika meningkatkan aktivitas perawatan diri
2. Pertimbangkan usia pasien ketika meningkatkan aktivitas perawatan diri
3. Monitor kemampuan perawatan diri secara mandiri
4. Monitor kebutuhan pasien terkait dengan alat-alat kebersihan diri, alat bantu untuk
berpakaian, berdandan, eliminasi dan makan
5. Berikan lingkungan terapiutik dengan memastikan (lingkungan ) yang hangat, santai,
dan tertutup dan (berdasarkan) pengalaman individu
6. Berikan peralatan kebersihan pribadi (misalnya, deodoran, sikat gigi,dan sabun
mandi)
7. Berikan bantuan sampai pasien mampu melakukan perawatan diri mandiri
8. Bantu pasienmenerima kebutuhan (pasien) terkait dengan kondisi ketergantungan
(nya)
9. Lakukan pengulangan yang konsisten terhadap rutinitas kesehatan yang dimasukkan
untuk membangun (perawatan diri)
10. Dorong pasien untuk melakukan aktifitas normal sehari-hari sampai batas
kemampuan (pasien)
11. Dorong kemandirian pasien, tapi bantu ketika pasien tak mampu melakukannya
12. Ajarkan orang tua/ keluarga untuk mendukung kemandirian dengan membantu hanya
ketika pasien tak mampu melakukan (perawatan diri)
13. Ciptakan rutinitas aktivitas perawatan diri
4360
Modifikasi prilaku
7400
Panduan sistem pelayanan kesehatan
Definisi :Memfasilitasi pasien mengenai lokasi dan penggunaan layanan kesehatan
yang
Tepat
Aktivitas-Aktivitas
1. Jelaskan sistem perawatan kesehatan segera,cara kerjanya dan apa yang bisa
diharapkan pasien /keluarga
2. Bantu pasien atau keluarga untuk berkoordinasikan dan mengkomunikasikan
perawatan kesehatan
3. Bantu pasien atau keluarga memilih profesional perawatan kesehtaan yang tepat
4. Anjurkan pasien mengenai jenis layanan yang bisa diharapkan dari setiap jenis
penyedia layanan kesehatan misalnya perawat spesialis ,ahli gizi berlisensi,perawat
berlisensi,perawat praktis berlisensi,terapis fisik ,ahli jantung,internis,dokter
mata,dan psikolog
5. Informasikan pasien mengenai perbedaan berbagai jenis fasilitas pelayanan
kesehatan misalnya rumah sakit pendidikan,klinik rawat jalan dan klinik bedah
rawat jalan dengan tepat
6. Informasikan pasien mengenai akreditasi dan tuntutan departemen kesehatan negara
dalam penilaian kualitas fasilitas kesehatan
7. Infermasikan pasien mengenai sumber daya massyarakat dan kontak person yang
tepat di komunitas
8. Anjurkan penggunaan pendapat kedua
9. Informasikan pasien mengenai makna penandatanganan formulir persetujuan
informed konsent
10. Berikan pasien salinan nota hak-hak pasien /patient bill of right
11. Informasikan pasien cara mengakases layanan emergency melalui telepon dan
layanan kendaraan ,dengan tepat
12. Informasikan pasien /keluagara bagaimna menguji keputusan yang dibuat oleh
penyedia layanan kesehatan ,sesuai keperluan
13. Dorong konsultasi dengan profesional kesehatan lain untuk pasien dengan tepat
14. Koordinasikan rujukan ke penyedia layanan kesehatan yang relevan dengan tepat
15. Ulas dan perkuat informasi yang diberikan oleh para profsional perawatan
kesehatan
16. Berikan tentang cara mendapatkan peralatan
17. Koordinasikan /waktu terjadwal yang dibutuhkan oleh setiap layanan untuk
memberikan perwaatan,dengan tepat
18. Informasikan pasien mengenai biaya ,waktu ,pilihan ,dan risiko yang tercakup
dalam tes atau prosedur tertentu
19. Beri instruksi tertulis mengenai tujuan dan lokasi paska –rawat inap/rawat jalan
20. Beri petunjukan mengenai tujuan dan lokasi kegiataan perawatan kesehatan yang
ditulis dengan tepat
21. Diskusikan hasil kunjungan dengan penyedia layanan kesehatan lain ,dengan tepat
22. Identifikasi dan fasilitasi kebutuhan transportasi untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan
23. Berikan kontak tindak lanjut dengan pasien dengan tepat
24. Dorong pasien/keluarga untuk bertanya mengenai layanan dan biaya layanan
kesehatan
25. Patuhi aturan untuk penggantian biaya pihak ketiga
26. Bantu individu melengkapi formulir bantuan ,seperti bantuan perumahan dan
bantuan keuangan ,yang diperlukan
6520
Skrining Kesehatan
Definisi : Mendeteksi risiko atau masalah kesehatan melalui anamnesis, pemeriksaan, dan
prosedur lainnya
Aktivitas – Aktivitas:
1. Tentukan populasi target untuk (dilakukannya) pemeriksaan kesehatan
2. Iklankan layanan skrining kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
3. Sediakan akses yang mudah bagi layanan skrining (misalnya, waktu dan tempat)
4. Jadwalkan pertemuan untuk meningkatkan efesiensi dan perawatan individual
5. Gunakan instrument skrining yang valid dan terpercaya
6. Instruksikan pasien akan rasionalisasi dan tujuan pemeriksaan kesehatan serta
pemantauan diri
7. Dapatkan persetujuan untuk (dilakukannya) prosedur skrining kesehatan yang
sesuai
8. Berikan privasi dan kerahasiaan
9. Berikan kenyamanan selama prosedur skrining
10. Dapatkan riwayat kesehatan yang sesuai, termasuk deskripsi kebiasaan kesehatan,
faktor risiko, dan obat-obatan
11. Dapatkan riwayat kesehatan keluarga, yang sesuai
12. Lakukan pengkajian fisik, yang sesuai
13. Ukur tekanan darah, tinggi badan, berat badan, persentase lemak tubuh, kolestrol
dan kadar glukosa darah dan pemeriksaan urin, yang sesuai
14. Lakukan (atau merujuk untuk) (dilakukannya) pap smear, mamografi, pemeriksaan
prostat, EKG, pemeriksaan testis dan pemeriksaan mata yang sesuai (kebutuhan)
15. Dapatkan specimen untuk analisis
16. Lengkapi (kelengkapan) (catat yang sesuai dengan) departemen kesehatan atau
catatan lain untuk memantau hasil-hasil yang abnormal, misalnya tekanan darah
tinggi
17. Berikan informasi pemeriksaan diri yang tepat selama skrining
18. Berikan hasil skrining pada pasien
19. Informasikan (pada) pasien (mengenai) keterbatasan dan nilai (dari) kesalahan pada
tes skrining tertentu
20. Beri saran kepada pasien (yang memiliki hasil) dengan temuan abnormal mengenai
alternative pengobatan atau kebutuhan untuk (dilakukannya) evaluasi lebih lanjut
21. Rujuk pasien pada penyedia perawatan kesehatan lainnya, yang diperlukan
22. Berikan nomor kontak untuk menindak lanjuti pasien yang diketahui memiliki
temuan abnormal
6840
PERAWATAN KANGGURU
Definisi : fasilitas kontrak kulit dengan kulit antara orang tua atau pemberi perawatan lain
dengan bayi prematur (belum cukup bulan) yang sudah stabil secara fisiologi
Aktivitas-aktivitas
Jelaskan keuntunggan dan implikasi dari mengaplikasikan (teknik) kontak kulit
dengan bayi
Monitor faktor orang tua yang mempengaruhi keterlibatan dalam perawat (misalnya,
kesedihan, kesehatan, adanya wktu, dan adanya dukungan sistem
Pastikan bahwa status fisiologi bayi memenuhi kondisi untuk berpartisipasi dalam
perawatan
Siapkan lingkunggan yang tenang, hangat dengan cukup privasi
Berikan orang tua kursi goyang atau kursi lain yang nyaman
Instruksikan orang tua untuk memakai sesuatu yang nyaman,kain yang dapat dibuka
didepaninstruksikan orang tua bagaimana (cara) memindahkan bayi dari inkubator,
kasur yang di hangatkan, atau tempat lain sembari mengaturalat dan selang
Posisikan bayi yang memakai popok dengan posisi telungkup tegak lurus di dada
orang tua yang terbuka
Miringnya kepala bayi pada satu sisi dengan posisi sedikit ekstensi untuk
memfasilitasi kontak mata dengan orang tua dan jalan nafas terbuka
Hindari mendorong kepala bayi fleksi dan hiperekstensi
Panggul dan lengan bayi harus difleksikan
Lindungi posisi bayi dan orang tua (misalnya, kain pengikat untuk mengingat orang
tua dan bayi, bungkus pakaian orang tua bayi di sekitar bayi dan orang tua, letakkan
selimut di atas)
Instruksikan orang tua bagaimana memindahkan bayi ke dalam (kain) dan
mengeluarkan dari kain yang mengikat
Dukung orang tua untuk berfokus pada bayi, dibandingkan pada pengaturan peralatan
dan teknologi tinggi (yang di gunakan saat itu)
Dorong orang tua untuk menggerakan bayi pelan-pelan pada posisi terlungkup tegak
lurus
Dorong orang tua untuk mengayun bayi pelan-pelan pada posisi terlungkup tegak
lurus
Dorong stimulasi pendengaran pada bayi
Dorong orang tua untuk memberi perawatan pada bayi
Instruksikan orang tua untuk memegang bayi dengan tangan penuh tertangkaup
Dorong orang tua untuk mengidentifikasi tanda-tanda prilaku bayi
Tunjukan pada orang tua adanya status perubahan fisiologi bayi
Dorong orang tua untuk duduk, berjalan, dan terlibat dalam aktivitas lain yang
menarik saat melakukan konta kulit ke kulit
Dorung ibu post partum untuk melakukan ambulasi setiap 90menit saat melakukan
kontak kulit ke kulit, untuk mencegah penyak trombolitik
Instruksikan orang tua untuk menurunkan aktivitas saat bayi menunjukkan tanda
terlalu banyak stimulasi,ditress atau (perilaku) menghindar
Dorong orang tua untuk menghindarkan bayi tidur pada saat perawatan
Dorong pemberian ASI selama perawatan, dengan cara yang tepat
Dorong orang tua untuk menyediakan perawatan paling tidak 60 menit, jika
memungkinkan, untuk menghindari seringnya dilakukan dan potensial menyebabkan
stress (pada bayi)
Instruksikan orang tua untuk secara berangsur meningkatkan durasi waktu pada setiap
kontak kulit dengan kulit, yang akhirnya (dilkukan) terus menerus jika
memungkinkan
Monitor reaksi emosi orang tua dan perhatiannya terhadap perawatan kangguru
Monitor status fisiologis bayi (misalnya, warna (kulit), suhu, denyut jantung, dan
apnea)
Instruksikan orang tua bagaimana (cara) memonitor status fisiologi bayi
Dukung orang tua untuk terus melakukan kontak kulit ke kulit (pada saat sudah) di
rumah
Hentikan perawatan jika bayi menjadi tergaggu secara fisiologi atau agitasi
9486
Manajemen Lingkungan: Keselamatan
Definisi : memonitor dan memanipulasi lingkungan fisik untuk meningkatkan keamanan
Aktivitas-aktivitas :
Identifikasi kebutuhan keamanan pasien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta
riwayat perilaku di masa lalu
Identifikasi hal-hal yang membahayakan di lingkungan (misalnya, (bahaya) fisik,
biologi, dan kimiawi
Singkirkan bahan berbahay dari lingkungan jika diperlulan
Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahan berbahaya dan beresiko
Sediakan alat untuk beradaptasi (misalya, kursi untuk pijatan, dan pegangan tangan
Gunakan peralatan perlindungan (misalnya, pengekangan, pegangan pada sisi, kunci
pintu, pagar, dan gerbang) untuk membatasi mobilitas fisik atau akses pada situasi
yang membahayakan
Beritahukan kepada lembaga yang berwenang untuk melakukan perlindungan
lingkungan (misalnya, dinas kesehatan, pelayanan lingkungan, badan lingkungan
hidup dan polisi)
Siapkan nomor telepon emergensi untuk pasien (misalnya, (nomor) polisi, dinas
kesehatan lokal dan pusat kontrol racun)
Monitor lingkunggan terhadap terjadinya perubahan status keselamatan
Bantu pasien saat melakukan perpindahan ke lingkungan yang lebih aman (misalnya,
rujukan untuk mempunyai asisten rumah tangga)
Inisiasi dan atau lakukan program skrining terhadap bahan yang membahayakan
lingkungan (misalnya, logam berat, dan radon
Edukasi individu dan kelompok yang beresiko tinggi terhadap bahan berbahaya yang
ada di lingkungan
Kolaborasi dengan tenaga lain untuk meningkatkan keselamatan lingkungan
(misalnya, dinas kesehatan, polisi dan badan perlindungan lingkungan)
5210
Bimbingan antisipatif
Definisi : persiapan pasien untuk mengantisipasi perkembangan dan situasi krisis
Aktivitas-aktivita :
Bantu klien mengidentifikasi kemungkinan perkembangan situasi krisis yang akan
terjadi dan efek dari krisis yang bisa berdampak pada klien dan keluarga
Instruksikan klien mengenai prilaku dan perkembangan dengan cara yang tepat
Berikan informasi mengenai harapan-harapan yang realistis terkait dengan perilaku
pasien
Pertimbangkan metode yang bisa digunakan klien dalam pemecahan masalah
Bantu klien untuk memutuskan bagaimana masalah dipecahkan
Bantu klien untuk memutuskan siapa yang akan memecahkan msalah
Gunakan contoh kasus untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah klien
dengan cara yang tepat
Bantu klien mengidentifikasi sumber sumber yang tersedia dan pilihan yang tersedia
terhadap tindakan (yang akan dilakukan) dengan cara yang tepat
Latihan tehnik yang digunakan untuk beradaptasi terhadap perkembangan situasi
krisis, dengan klien secara tepat
Bantu pasien untuk beradaptasi dengan adanya perubahan peran
Sediakan bahan rujukan yang tersedia untuk klien (bahan-bahan pembelajaran,
pamphlet), secara tepat
Sarankan sumber literatur yang terkomputerisasi untuk bahan bacaan klien secara
tepat
Rujuk pasien kekomunitas jika diperlukan
Jadwalkan kunjungan terkait dengan perkembangan situasi dan strategi yang tepat
Jadwalkan kunjungan ekstra untuk klien yang mengalami kecemasan dan kesulitan
Jadwalkan peninjauan kembali melalui telefon untuk mengevaluasi keberhasilan atau
kebutuhan penguatan
Berikan klien nomor telefon untuk meminta bantuan jika diperlukan
Libtkan keluarga maupun orang-orang terdekat klien jika memungkinkan
5230
Peningkatan Koping
Definisi: Fasilitasi usaha kognitif dan perilaku untuk mengelola stressor yang dirasakan,
perubahan, atau ancaman yang mengganggu dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan
peran
Aktivitas-aktivitas:
Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang
tepat
Bantu pasien dalam memeriksa sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi tujuan-
tujuannya
Bantu pasien untuk emecah tuuan yang kompleks menjadi lebih kecil, dengan langkah
yang dapat dikelola
Dukung hubungan [pasien] dengan orang yang memiliki ketertarikandan tujuan yang
sama
Bantu pasien untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang konstruktif
Berikan penilaian [kemampuan] penyesuaian pasien dengan terhadap perubahan-
perubahan pada citra tubuh, sesuai dengan indikasi
Berikan penilaian mengenai dampak dari situasi kehidupan pasien terhadap peran dan
hubungan [yang ada]
Dukung pasien untuk mengidentifikasikan deskripsi yang realistik terhadap adanya
perubahan dalam peran
Berikan penilaian dan diskusikan respon alternatif terhadap situasi [yang ada]
Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan
Berikan suasana penerimaan
Bantu pasien dalam mengembangkan penilaian terkait dengan kejadian dengan lebih
obyektif
Bantu pasien untuk mengidetifikasi informasi yang dia paling tertarik untuk dapatkan
Sediakan informasi aktual mengenai diagnosis, penanganan, dan prognosis
Sediakan pasien pilihan-pilihan yang realistik mengenai aspek perawatan
Dukung sikap [pasien] terkait dengan harapan yang realistis sebagai upaya untuk
mengatasi perasaan ketidakberdayaan
Evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan
Cari jalan untuk memahami perspektif pasien terhadap situasi yang penuh stres
Tidak mendukung pembuatan keputusan saat pasien berada pada situasi stres yang berat
Dukung kemampuan mengatasi situasi secara berangsur-angsur
Dukung kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan
Dukung aktivitas-aktivitas sosial dan komunitas [agar bisa dilakuka]
Dukung [kemampuan dalam] penerimaan terhadap keterbatasan orang lain
Kenali latar belakang budaya/spiritual pasien
Dukung penggunaan sumber-sumber spiritual, jika diinginkan
Eksplorasi pencapaian pasien sebelumnya
Eksplorasi alasan pasien mengkritik diri
Konfrontasi terhadap perasaan ambiven pasien (kemarahan atau ditekan)
Tumbuhkan cara penyaluran kemarahan dan permusuhan yang konstruktif
Atur situasi yang mendukung otonomi pasien
Bantu pasien dalam mengidentifikasi respon positif dari orang lain
Dukung identifikasi nilai hidup yang spesifik
Eksplorasi bersama pasien mengenai metode sebelumnya pada saat menghadapi masalah
kehidupan
Mengenalkan pasien pada seseorang (atau kelompok) yang telah berhasil melewati
pengalaman yang sama
Dukung penggunaan mekanisme defensif yang tepat
Dukung verbalisasi perasaan, persepsi dan rasa takut
Diskusikan konsekuensi dari tidak mengatasi rasa bersalah dan malu
Dukung pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan diri
Turunkan stimulus yang dapat diartikan sebagai suatu ancaman dalam suatu lingkuangan
tertentu
Berikan penilaian terkait dengan kebutuhan/keinginan pasien terkait dengan dukungan
sosial
Bantu pasien untuk mengidentifikasi sistem dukungan yang tersedia
Pertimbangkan resiko pasien melukai diri sendiri
Dukung keterlibatan keluarga, dengan cara yang tepat
Dukung keluarga untuk memverbalisasikan perasaan mengenai sakitnya anggota
keluarga
Berikan keterampilan sosial yang tepat
Bantu pasien untuk mengidentifikasi strategi-strategi positif untuk mengatasi
keterbatasan dan mengelola kebutuhan gaya hidup maupun perubahan peran
Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi sesuai dengan kebutuhan
Bantu pasien untuk [melewati proses] berduka dan melewati kondisi kehilangan karena
penyakit kronik dan/atau kecacatan dengan tepat
Bantu pasien untuk mengklasifikasi kesalahpahaman
Dukung pasien untuk mengevaluasi perilakunya sendiri
Konseling (5240)
Definisi : penggunaan proses membantu interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah
atau klien dan SO untuk meningkatkan atau mendukung koping penyelesaian masalah dan
hubungan interpersonal
Aktivitas-aktivitas:
1. Bangun hubungan terapeutik yang didasarkan pada [rasa] saling percaya dan saling
menghormati
2. Tunjukan empati , kehangatan,dan ketulusan
3. Tetapkan lama hubungan konseling
4. Tetapkan tujuan-tujuan
5. Sediakan privasi dan berikan jaminan kerahasiaan
6. Sediakan informasi factual yang tepat dan sesuaikan kebutuhan
7. Dukung ekspreksi perasaan [klien]
8. Bantu pasien untuk mengidentifikasi masalah atau situasi yang menyebabkan distress
9. Gunakan teknik refleksi dan klarifikassi untuk memfasilitasi ekspreksi yang menjadi
perhatian
10. Minta pasien /SO untuk mengidentifikasikan apa yang mereka bias / tidak bias lakukan
terkait dengan peristiwa yang terjadi baru bantu pasien untuk membuat daftar dan
memprioritaskan kemungkinan alternative penyelesaian masalah
11. Identifikasi adanya perbedaan antara pandangan pasien terhadao situasi dengan
pandangan diri Tim tenaga kesehatan
12. Tentukan bagaimana perilaku keluarga mempengaruhi pasien
13. Sampaikan secara verbal perbedaan antara perasaan pasien dan perilakuknya
14. Gunakan alat pengkajian (misalnya., kertas dan pensil,audio tape , video tape, latihan
interaksi dengan oranglain) untuk membantu meningkatkan kesadaran diri pasien dan
pengetahuan konselor terhadap situasi, dengan cara yang tepat.
15. Tunjukan aspek-aspek terntu dari pengelaman dari seseorang yang mendukung ketulusan
dan rasa percaya dengan cara yang tepat.
16. Bantu pasien untuk mengidentifikasikan kekuatan, dan menguatkan hal tersebut
17. Dukung pengembangan keterampilan baru , dengan tepat
18. Dukung ganti kebiasaan yang tidak diinginkan dengan kebiasaan yang diinginkan
19. Dukung keterampilan baru
20. Jangan mendukung pembuatan kerputusan pada saat pasien berada dalam kondisi stress
berat jika memungkinakan
Definisi : keterlibatan pribadi dalam memilih dan mengevaluasi pilihan perawatan kesehatan
untuk mencapai outcome yang diinginkan
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Secara
pernah g – menun konsiste
menunj menu kadang jukan n
ukan njuka menunj menunju
n ukan kan
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
160202 Menunjukkan 1 2 3 4 5 NA
pengarahan diri
dalam membuat
keputusan
160605 Menentukan pilihan 1 2 3 4 5 NA
yang diharapkan
terkait dengan
outcome yang di
inginkan
160608 Menggunakan teknik 1 2 3 4 5 NA
penyelesaian
masalah untuk
mencapai outcome
yang diinginkan
160609 Menyampaikan niat 1 2 3 4 5 NA
untuk bertindak
terkait dengan
keputusan
160610 Negosiasi perawatan 1 2 3 4 5 NA
yang di inginkan
160613 Monitor hambatan 1 2 3 4 5 NA
unutk mencapai
outcome
160615 Mengevaluasi 1 2 3 4 5 NA
kepuasan dengan
outcome perawatan
kesehatan
Perilaku patuh: Diet yang sehat ( 1621 )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam status perilaku patuh : diet yang
sehat pasien akan di tingkatkan dari level : 3 (Kadang – kadang dilakukan ) ke level 4 (Sering
dilakukan) dengan kriteria hasil :
Definisi : tindakan inisiatif sendiri untuk memantau dan mengoptimalkan program diet nutrisi
yang seimbang
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Jaran Kadang Sering Dilakuk
pernah g – dilaku an
dilakuk dilaku kadang kan secara
an kan dilakuk konsiste
an n
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
162101 Menyusun target 1 2 3 4 5 NA
capaian diet
162103 Mencari informasi 1 2 3 4 5 NA
tentang
panduannutrisi baku
162104 Menggunakan 1 2 3 4 5 NA
panduan nutrisi yang
direkomendasikan
untuk merencanakan
menu makanan
162108 Mencuci buah dan 1 2 3 4 5 NA
sayur segar sebelum
dimakan
162109 Menyiapkan 1 2 3 4 5 NA
makanan sesuai
dengan rekomendasi
diet untuk lemak,
sodium, (garam), dan
karbohidrat
162110 Memasak daging, 1 2 3 4 5 NA
uanggas, ikan, dan
telur, berdasarkan
rekomendasi
keamanan konsumsi
162111 Memakan sajian 1 2 3 4 5 NA
buah yang
direkomendasikan
per hari
162112 Memakan sajian 1 2 3 4 5 NA
sayuran yang
direkomendasikan
perhari
162113 Memakan lebih 1 2 3 4 5 NA
banyak produk
gandum utuh dari
pada produk gandum
utuh dari pada
produk gandum
olahan
162114 Mengurangi 1 2 3 4 5 NA
makanan dengan
nilai kalori tinggi dan
nilai nutrisis kecil
162115 Menyeimbangkan 1 2 3 4 5 NA
antar intake cairan
dan kehilangan
cairan
162116 Memeprtahankan 1 2 3 4 5 NA
hidrasi
162117 Memilih makanan 1 2 3 4 5 NA
yang mengandung
kalsium untuk
memenuhi
162123 Menghindari 1 2 3 4 5 NA
makanan yang dapat
memicu reaksi alergi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam status pengetahuan pengasuhan keluarga
dari level 3 (Pengetahuan sedang) ke level 4 (Pengetahuan banyak) dengan kriteria hasil:
2. Kebutuhan keamanan
3. Pencegahan cedera
4. Kebutuhan nutrisi
5. Pencegahan penyakit
6. kebutuhan akan pengawasan kesehatan
7. kebutuhan perawatan dasar
Definisi : tingkat pemahaman yang disampaikan tentang gaya hidup sehat dan seimbang sesuai
dengan nilai-niali seseorang, kekuatan dan mental
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Penget Prngrta Penget Pengeta
ada ahuan huan ahuan huan
pengeta terbat Sedang banya Sangat
huan as k banyak
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
185504 Strategi untuk 1 2 3 4 5 NA
mempertahankan
diet yang sehat
185526 Pentingnya 1 2 3 4 5 NA
mengkomunikasika
n fikiran, perasaan
dan emosi secara
konstruktif
185528 Pentingnya 1 2 3 4 5 NA
perawatan
kesehatan mulut
185532 Strategi 1 2 3 4 5 NA
mengurangi stress
185533 Strategi 1 2 3 4 5 NA
mempertahankan
sikap yang optimis
Definisi : tingkat pemahaman yang disampaikan tentang penyakit yang reversibel, pengobatan,
dan pencegahan komplikasi
Skala target outcome : dipertahankan pada _____ di tingkatkan ke______
Tidak Penget Pengeta Penget Pengeta
ada ahuan huan ahuan huan
pengeta terbat sedang banya sangat
huan as k banyak
Skala outcome keseluruhan 1 2 3 4 5
Indikator:
184401 Faktor penyebab dan 1 2 3 4 5 NA
faktor yang
berkontribusi
184404 Tanda dan gejala 1 2 3 4 5 NA
penyakit
184420 Pentingnya istirahat 1 2 3 4 5 NA
yang cukuo
184421 Modifikasi diet 1 2 3 4 5 NA
184423 Sumber informasi 1 2 3 4 5 NA
terpercaya terkait
penyakit
NIC
Kode Label NIC
5395 Peningkatan efikasi diri
Definisi : penguatan kepercayaan diri individu terkait dengan kemampuannya untuk
melaksanakan perilaku sehat
Aktivitas –aktivitas :
1. Eksplorasi persepsi individu mengenai kemampuannya untuk melaksanakan perilau-
perilaku yang diinginkan
2. Identifikasi persepsi individu mengenai risiko tidak melaksanalam perilaku-perilaku
yang tidak diinginkan
3. Identifikasi hambatan untuk merubah perilaku
4. Berikan informasi mengenai perilaku yang diinginkan
5. Bantu individu untuk berkomitmen terhadap rencana tindakan untuk merubah
perilaku
6. Berikan kepercayaan penguatan diri dalam membuat perubahan perilaku dan
mengambil tindakan
7. Berikan penguatan positif dan dukungan emosi selama proses pembelajaran dan saat
mengimplementasikan prilaku
8. Siapkan individu mengenai kondisi fisik dan emosi yang mungkin akan dialami
selama melakukan perilaku baru
Kode Nic
6480 Manejemen Lingkungan
Definisi : manipulasi lingkungan pasien untuk kepentingan terapi, daya tarik sensorik,dan
kesejahteraan psikologis
Aktivitas :
1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
2. Singkirkan benda-benda berbahaya dari lingkungan
3. Letakkan benda yang sering digunakan dalam jangkauan pasien
4. Berikan kamar terpisah, seperti di indikasikan
5. Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nyaman
6. Sediakan kasur yangkokoh
7. Halangi pandangan pasien pada kamar mandi, toilet, atau perlekatan lain yang
digunakan untuk eliminasi
8. Singkirkan bahan-bahan yang digunakan selama penggantian pakaian dan
eliminasi, serta bau ataupun yang tersisa, sebelum kunjungan dan waktu makan
9. Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien, jika suhu tubuh berubah
10. Kendalikan atau cegah kebiasaaan yang tidak diinginkan atau berlebihan, bila
memungkinkan
11. Sediakan dan atur makanan dan makanan ringan menarik
12. Bersihkan tempat dan peralatan yang digunakan untuk makanan dan minuman
sebelum digunakan pasien
13. Izinkan keluarga /orang tua terdekat untuk tinggal dengan pasien
14. Eduasikan pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan,
sehingga mereka tidak akan dengan sengaja meganggu lingkungan yang di
rencana
15. Tingkatkan keselamatan terhadap terjadinya kebakaran, yang sesuai
16. Sediakan pengharum ruangan, jika diperluka
Kode Nic
7180 Bantu pemeliharaan rumah
Definisi : membantu pasien/keluarga untuk memelihara kebersihan,keamanan rumah danrasa
senang untuk tinggal ( di rumah)
Aktivitas :
1. Tentukan kebutuhan pemeliharaan rumah pasien
2. Libatkan pasien/keluarga dalam memutuskan kebutuhan pemeliharaan rumah
3. Sarankan perubahan struktural yang diperlukan untukmembuat rumah lebih mudah
diakses
4. Sediakan informasi mengenai bagianmana membuat rumah aman dan bersih
5. Bantu anggota keluarga untuk mengembangkan harapan yang realistik dari mereka
sendiri dalam melaksanakan peran mereka
6. Anjurkan untuk menghlangkan bau yang tidak enak
7. Sarankan pelayanan untuk mengontrol hama, sesuai kebutuhan
8. Fasilitasi untuk membersihkan cucian kotor
9. Sarankan pelayanan perbaikan rumah, jika diperlukan
10. Diskusikan pembiyaan yang dibutuhkan untuk memelihara dan menyediakan sumber-
sumber yang tersedia
11. Tawarkan solusi terhadap adany kesulit keuangan
12. Pesankan pelayanan kebersihan rumah, dengan tepat
13. Bantu keluarga menggunakan jaringan dukungan sosial
14. Sediakan informsi tentang respite care perawatan ssementara jika diperlukan
15. Koordinasikan penggunaansumber-sumber di komunitas.
Panduan sistem pelayanan kesehatan (7400)
Definisi : memfasilitasi pasien mengenai lokasi dan penggunaan layanan kesehatn yang tepat
ktivitas :
1. Bantu pasien atau kelaurga untuk berkoordinasikan dan mengkomunikasikan
perawatan kesehatan
2. Informasikan pasien mengenai perbedaan berbagi jenis fasilitas pelayanan kesehatan
(misalnya, rumah sakit umum, rumah sakit khusus, rumah sakit pendidikan, kelinik
rawatjalan dan kelinik bedah rawat jalan), dengan tepat
3. Informasikan pasien cara mengakses pelayanan emergensi melalu telfon dan layanan
kendaran, dengan tepat
4. Identifikasi dan fasilitasi komunikasi antara penyedia pelayanan kesehatan denag
pasien atau keluar,dengan tepat
5. Koordinasikan atau waktu terjadwal yang dibutuhkan oleh setiap layanan untuk
memberikan perawatan dengan tepat
6. Identifikasi dan fasilitasi kebutuhan transfortasi untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan
7. Dorong pasien / keluarga untuk bertanya mengenai layanan dan biaya layanan
kesehatan
(Dokumentasi/Foto-foto kunjungan)
(Kunjungan 1: Pengkajian)
IV. Metode
1. Diskusi Interaktif
V. Media
1. Leaflet
a. Halaman 1 pengertian infeksi saluran kemih
b. Halaman 2 penyebab infeksi saluran kemih
c. Halaman 3 tanda dan gejala saluran kemih
d. Halaman 3 komplikasi infeksi saluran kemih
e. Halaman 5 penatalaksaan medis infeksi saluran kemih
VI. Kegiatan
3. Manifestasi yang ditimbulkan dari bakteri yang menyebabkan ISK atau infeksi
saluran kemih ada yang menunjukan gejala dan ada juga yang tidak menunjukan
gejala. Gejala yang timbul dari Infeksi saluran kemih yaitu :
a. Dysuria; yaitu pada saat Berkemih, penderita merasakan rasa seperti terbakar
b. Frekuensi Urine yang sedikit-sedikit dan sering
c. Tidak mampu mengosongkan kandung kemih ; pada ssat berkemih seras tidak
tuntas.
d. Nyeri atau rasa sakit ; yang menetap di perut bagian bawah atau nyeri
suprapubik
e. Spasme kandung kemih
f. Warna urine keruh
g. Hematuri pada keadaan lanjut
h. Gangguan saluran Intestinal : mual, muntah dan anoreksia
5. penatalaksanaan medis
membebaskan saluran kemih dari mikroorganisme dan mencegah infeksi
berulang, sehingga dapat menurunkan angka kecacatan serta angka kematian. Tujuan
tersebut dapat dicapai dengan dengan :
Perawatan dapat berupa :
Meningkatkan intake cairan 2 – 3 liter/hari bila tidak ada kontra indikasi. Perubahan
pola hidup diantaranya :
a) Membersihkan perineum dari depan ke belakang
b) Pakaian dalam dari bahan katun
c) Menghindari kopi, alkohol
Obat-obatan Antibiotik : Untuk menghilangkan bakteri.
IX. Hasil Jawaban
1. Pengertian tentang saluran kemih mampu di jawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 80%
2. Tanda dan gejala saluran kemih mampu di jawab oleh keluarga dengan tingkat
kebnaran 85%
3. Penyebab infeksi saluran kemih mampu di jawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 80%
4. Komplikasi infeksi saluran kemih mampu di jawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 85%
5. Penatalaksanaan medis infeksi saluran kemih mampu di jawab oleh keluarga dengan
tingkat kebenaran 85%
Yogyakarta,..................2018
Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
C. Pokok-pokok materi
1. Pengertian KB
2. Manfaat KB
3. Jenis Kontrasepsi
4. Manfaat Jenis-jenis kontrasepsi
5. Kerugian Jenis-jenis kontrasepsi
D. Metode
Diskusi Interaktif
E. Media
1. Leaflet
1. Halaman 1 Pengetian KB
2. Halaman 1 Manfaat KB
3. Halaman 2 Jenis-jenis KB
4. Halaman 3 Keuntungan KB
5. Halaman 4 Kerugian KB
F. Kegiatan
G. Sumber Bahan
BKKBN. 2017. Jurnal keluarga membangun indonesia mulai dari keluarga edisi
ketiga. www.bkkbn.go.id
Pillitteri Adele. 2005. Buku Saku Keperawatan Ibu Dan Anak. Jakarta : EGC
Wiarto Giri. 2013. Budaya Hidup Sehat. Jogjakarta : Gosyen Publish.
H. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
1. Jelaskan pengertian KB
2. Manfaat KB
3. Sebutkan jenis jenis Kontrasepsi
4. Jelaskan manfaat dari beberapa jenis kontrasepsi
5. Jelaskan kerugian dari beberapa jenis kontrasepsi
Kunci Jawaban
1. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan
jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi dan perencanaan
keluarga (Manuaba, 2003).
2. Manfaat KB
a. Membebaskan wanita dari rasa khawatir terhadap terjadinya kehamilan yang
tidak diinginkan
b. Terjadinya gangguan fisik atau psikologis akibat abortus yang tidak aman
c. Tuntutan perkembangan sosial terhadap seorang perempuan di masyarakat
3. Jenis-jenis KB
a. Kb alami
Metode kalender dilakukan dengan tidak melakukan hubungan seksual selama
siklus ovulasi, biasanya 3-4 hari sebelum dan setelah ovulasi
b. Kb sederhana :
1. Pantang berkala
2. Senggama terputus
c. Pil KB
d. KB Suntik
e. IUD
f. Kondom Pria
g. Kondom Wanita
h. Kb susuk/implan
i. Spermicide
j. Diafragma
k. Kontrasepsi Mantap (Kontap/Sterilisasi)
4. Keuntungan
a. Pil KB
1. Mudah diperoleh dan dapat digunakan oleh ibu hamil.
2. Bila meminum pil sesuai dengan aturan dijamin berhasil 100%
3. Dapat digunakan untuk pengobatan berbagai macam masalah antara
lain:Ketegangan menjelang menstruasi, Perdarahan mestruasi yang tidak
teratur, Nyeri saat menstruasi, Pengobatan pasangan mandul
4. Dapat meningkatkan Libido (Gairah seksual)
b. KB Suntik
1. Suntikan progestin (tiap 3 bulan) hanya mengandung hormone gestogen
saja. Bisa digunakan untuk menyusui
2. Suntikan terpadu (tiap 1 bulan) tidak mempengaruhi siklus haid
3. Pengawasan lebih ringan
4. Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
5. Tingkat efektivitasnya tinggi
c. IUD
1. Pemasangan tidak sulit
2. Kontrol medis yang ringan
3. Penyulit tidak terlalu berat
4. Pulihnya setelah AKDR dicabut berlangsung naik
5. Angka perlindungan lebih tinggi
d. Kondom Pria
1. Murah
2. Mudah didapat
3. Tidak perlu pengawasan
4. Cukup efektif bila digunakan dengan benar
e. Kondom Wanita
1. Didesain untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular sexsual
2. Tidak ada hubungan dengan kondisi medis pemakai
3. Tidak menimbulkan reaksi alergi
f. Kb susuk/implan
1. Dipasang selama 5 tahun
2. 6 batang berisi progesterone daya kerja 5 tahun
3. 3 batang daya kerja 3 tahun
4. 1 batang daya kerja 2 tahun
5. Kontrol medis ringan
6. Penyulit tidak terlalu tinggi
7. Biaya ringan
8. Bisa digunakan oleh wanita yang menjalani pengobaran untuk kekejangan
g. Spermicide
1. Tidak didapat efek samping sistemik atau pada tubuh
2. Mudah didapat
h. Diafragma
1. Dapat dipakai berkali-kali
2. Melindungi dari kehamilan dan penyakit menular seksual, hepatitis B,
HIV/AIDS
3. Tidak mempengaruhi ASI dan tidak ada pengaruh dengan hormone
i. Kontrasepsi Mantap (Kontap/Sterilisasi)
1. Masa rawat inap pendek
2. Tidak banyak memerlukan pengawasan setelah operasi
3. Dapat dilakukan secara masal
5. Kerugian KB
a. Pil KB
1. Harus meminum pil secara teratur
2. Berat badan bertambah
3. Rambut rontok
4. Tumbuh Jerawat
5. Mual sampai muntah
6. Terkadang muncul sakit kepala
b. KB Suntik
1. Suntikan progestin (tiap 3 bulan) efek sampaing antara lain:
2. Pendarahan tidak teratur
3. Berat badan bertambah
4. Kembalinya kesuburan lebih lambat setelah dihentikanpemakaian
5. Suntikan terpadu (tiap 1 bulan) efek samping antara lain
6. Tidak bias dipakai oleh ibu menyusui
c. IUD
1. Terdapat pendarahan
2. Lubang senggama terasa lebih basah
3. Dapat menjadi infeksi radang pinggul
4. Tingkat akhir infeksi menimbulkan kemandulan
5. Tali AKDR dapat mengganggu hubungan senggama
d. Kondom Pria
1. Kenikmatan terganggu
2. Kemungkinan alergi terhadap karet atau jeli yang terdapat pada kondom
3. Ada resiko sobek
4. Digunakan hanya untuk satu kali pakai
5. Angka kegagalan tinggi
e. Kondom Wanita
1. Harga relatif mahal
f. Kb susuk/implan
1. Menimbulkan gangguan menstrubasi yaitu tidak mendapatkan mestruasi
dan terjadi pendarahan yang tidak teratur
2. Berat badan bertambah
3. Menimbulkan jerawat
4. Lubang senggama terasa kering
5. Susuk lebih gampang dipasang daripada dicabut
g. Spermicide
1. Merepotkan menjelang hubungan senggama
2. Dapat menimbulkan iritasi dan alergi
3. Dapat menimbulkan gatal-gatal atau lecet
h. Diafragma
1. Sulit dipasang
2. Angka kegagalan tinggi
3. Efektivitasnya bergantung pada cara pemasangan
4. Membutuhkan ukuran yang berbeda setelah melahirkan
5. penyimpanan harus baik untuk mencegah diafragma rusak atau berlubang
i. Kontrasepsi Mantap (Kontap/Sterilisasi)
1. Memerlukan keterampilan khusus
2. Biaya relatif mahal bila jumlah operasi sedikit
3. Metode penutupan tuba terbatas
I. Hasil Jawaban
1. Pengertian keluarga berencana mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 90%.
2. Manfaat Keluarga berenca mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 85%.
3. Jenis KB mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat kebenaran 90 %
4. Manfaat dan kerugian KB mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat
kebenaran 80 %
Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
7. Sumber Bahan
Nur Hadianti,Dian dkk (2015). Buku Ajar Imunisasi.Jakarta:Gavi
8. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
1. Menjelaskan Pengertian
2. Menjelaskan Tujuan imunisasi
3. Menjelaskan macam-macam Imunisasi
4. Menyebutkan efek samping Imunisasi
Kunci Jawaban
1. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabilasuatu saat
terpejan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanyamengalami sakit
ringan
2. Tujuan Imunisasi
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu
dan kalau terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.
3. Macam-macam Imunisasi
a. BCG (Bacillus Calmete Guerin) diberikan sejak lahir . Bertujuan untuk
memeberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tuberculosis . Jika
imunisasi ini diberikan pada bayi diatas 3 bulan ada baik di uji tes
tuberculin.
b. Hepatitis B , vaksin hepatitis B yang pertama di berikan dalam waktu 12
jam, setelah bayi lahir, kemudian lanjut pada umur 1 bulan hingga 6
bulan. Imunisasi ini untuk mencegah penyakit hepatitis B.
c. Polio diberikan untuk mencegah poliomeilitis yang menyebabkan
kelumpuhan.
d. DPT ( Defteri,Pertusis & tetanus), adalah vaksin kombinasi untuk
mencegah penyakit difteri, pertussis, tetanus. Ketiga penyakit ini
menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan lebih dari 6 minggu.
e. Measles (campak) & Rubella (MR) , vaksin pertama diberikan pada usia
9 bulan. kedua diberikan pada usia 6 tahun.
4. Efek samping Imunisasi
a. DPT : ringan : bengkak/nyeri pada daerah suntukan . Berat : menangis
hebat lebih dari 4 jam .
b. BCG : Borok
c. Hepatitis B : panas ,merah dan akan hilang 2 hari .
d. MR : Demam ,ruam kulit atau nyeri dibagian kulit bekas suntikan akan
hilang dalam waktu 2-3 hari
Hasil Jawaban
a. Pengertian imunisasi dijawab keluarga dengan tingkat 90%
b. Tujuan imunisasi mampu dijawab Keluarga dengan tingkat 100%
c. Jenis /macam-macam imunisasi dijawab keluarga 90%
d. Efek samping imunisasi dijawab keluarga dengan tingkat 100%
Yogyakarta,..................2018
Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
C. Pokok-pokok materi
d) Pengertian rumah
e) Fungsi rumah
f) Syarat rumah sehat
g) Fasilitas yang ada dirumah sehat
D. Metode
1. Diskusi Interaktif
E. Media
Leaflet
f. Halaman 1 Anemia ( JUDUL)
g. Halaman 2 fungsi rumah
h. Halaman 3 syarat rumah yang sehat
i. Halaman 4 fasilitas yang ada dirumah sehat
F. Kegiatan
G. Sumber Bahan
Friedman, M. M, Bowden, V. R, & Jones , E. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga: Riset, Teori & Praktik. Jakarta : EGC
KEPMENKES RI. No 829/Menkes/SK/VII/1989
H. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
1. Jelaskan pengertian rumah
2. Jelaskan fungsi rumah
3. Sebutkan syarat rumah sehat
4. Sebutkan fasilitas yang ada dirumah sehat
Kunci Jawaban
1. Rumah adalah tempat dimana segala sesuatu tidak asing dan tidak berubah, dimana
orang menjaga perasaan otonomi dan kontrol” (Rauckhorst et al,1982). Rumah
mengambarkan pengaruh dari gaya hidup sebuah keluarga, budaya, minat, nilai-nilai,
status ekonomi. Dalam keadaan sehat, sebuah keluarga akan mencoba menciptakan
suatu lingkungan yang bersifat memayungi, protektif, dan memuaskan anggota
keluarganya.
2. Fungsi rumah
Sebagai tempat untuk melepas lelah
Membina rasa keluarga diantara anggota keluarga
Tempat berlindung
Merupakan status lambang sosial
3. Lantai : tidak berdebu saat musim kemarau,dan tidak becek pada musim hujan
Atap : genteng merupakan yang umum dipakai diperdesaan atau perkotaan.
maupun asbes tidak cocok untuk rumah karena akan menimbulkan suhu
panas dan pengap di dalam rumah.
Ventilasi : ventilasi dalam rumah adlah untuk menjaga agar aliran udara di dalam
rumah tetap segar
Cahaya : Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup ,tidak kurang dan
tidak perlu terlalu banyak ,kurangnya cahaya yang masuk ke dalam
ruangan rumah ,terutama sinar matahari akan menyebabkan rumah
menjadi lembab dan menyebkan sarang berkembangnya bibit
penyakit,sebaliknya jika terlalu banyak cahaya dlam rumah akan
menyebabkan silau dan akhhirnya dapt merusak mata.
Luas rumah : luas rumahyang sehat adalah harus cukup untuk penghuni di
dalamnya ,artinya luas lantai bangunan tersebut harus sesuai
denganjumlah penghuninya
Bersih : Lingkungan di dalam rumah harus bersih dan terbebas dari kotoran
,karena lingkungan rumah yang kotor akan menyebabkan saranga
bakteri dan akan menimbulkan berbagai penyakit
Aman : Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk,fungsi ,dan peralatan
yang aman bagi penghuni.konsep ergonomis di setiap piranti
hendaknya juga dipikirkan matang-matang sisi kemanan adalah hal
yang penting demi menghindari terjadinya kecelakaan di dalam
maupun di sekitar rumah.
Bebas kontaminasi : Gunakan cat rumah dan produk –produk bangunan yang aman dan
tidak menggangu kesehatan .jauhi penggunaan formaldehida untuk
meminimalisir kontaminasi anggota keluarga.
Bebas hewan : Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut rumah bebas dari
hewan penggangu seperti tikus,kecoa,cicak dll.karena akan
menyebabkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.
Terawat : Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya terawat dan
terpelihara dengan baik ,para penghuni rumah hendaknnya
menngatur jadwal khusus untuk saling berbagi tugas melakukan
tugas inidemi kepentingan bersama
Yogyakarta,..................2018
Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
C. Pokok-pokok materi
1. Pengertian Thypoid
2. Tanda dan gejala thypoid
3. Penyebaran Thypoid
4. Penyebab Thypoid
5. Pencegahan Thypoid
6. Penularan Thypoid
D. Metode
Diskusi Interaktif
E. Media
Leaflet
1. Halaman 1 Thypoid ( JUDUL)
2. Halaman 2 definisi Thypoid
3. Halaman 3 tanda dan gejala Thypoid
4. Halaman 4 penyebaran Thypoid
5. Halaman 5 penyebab Thypoid
6. Halaman 6 pencegahan Thypoid
7. Halaman 7 penularan Thypoid
F. Kegiatan
G. Sumber Bahan
Hidayat AA, (2006), Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, (Edisi 2), Jakarta,
Salemba Medika.
H. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
1. Jelaskan pengertian Thypoid
2. Sebutkan tanda dan gejala Thypoid
3. Jelaskan Penularan Thypoid
4. Jelaskan penyebab thypoid
5. Sebutkan Pencegahan Thypoid
Kunci Jawaban
1. Tifus merupakan suatu penyakit yang disebabkanoleh adanya suatu infeksi pada
usus yang ber imbas pada jaringan seluruh tubuh. Penyakit tifus disebabkan dari
adanya suatu bakteri yang masuk melalui makanan , minuman atau bisa pula dari
wabah yang merata pada suatu wilayah
2. Tanda dan gejala
1. Sakit kepala
2. Nyeri sendi
3. Sakit tenggorokan
4. Sembelit
5. Penurunan nafsu makan
6. Nyeri perut
7. Demam
8. Timbul bintik-bintik kecil berwarna merah muda di dada dan perut pada
minggu kedua selama 2-5 hari (hanya terjadi pada sekitar 10% penderita
demam Tifoid).
3. Penyebaran
5 F, Yaitu:
1) Food (Makanan)
2) Fingger (Jari)
3) Fomitus (Muntah)
4) Fly (lalat)
5) Feses
4. Penyebab
Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi,
Salmonella paratyphi A, dan Salmonella paratyphi B. Bakteri Salmonella dapat
hidup pada suhu ruangan dan suhu yang rendah selama beberapa hari dan dapat
bertahan hidup di bahan makanan kering, sampah dan tinja dalam beberapa
minggu. Bakteri ini memiliki bentuk menyerupai batang, Gram (-), tidak
membentuk spora, motil (memiliki alat gerak), berkapsul dan memiliki flagella
(semacam buntut).
5. Pencegahan
1. banyak istirahat
2. makan yang teratur
3. cuci tangan sebelum dan sesudah makan
4. kebersihan lingkungan
Hasil Jawaban
Pengertian Thypoid mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat kebenaran 90%
Tanda dan gejala Thypoid mampu dijawab keluarga dengan tingkat kebenaran 95%
Penyebab Thypoid mampu dijawab keluarga dengan tingkat kebenaran 84%
Pencegahan Thypoid mampu dijawab keluarga dengan tingkat kebenaran 95%
Penularan Thypoid mampu dijawab keluarga dengan tingkat kebenaran 90%
III.POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian diet yang sehat bagi keluarga
2. fungsi diet yang sehat
3. Macam-macam makanan yang baik di konsumsi saat diet sehat
4. Dampak mengkomsumsi kangkung yang berlebihan
5. Tentang gizi seimbang
IV. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi Interaktif
V. MEDIA
1. Liflet
a. Halaman 1→ diet yang sehat( bagi keluarga JUDUL)
b. Halaman 2→ Pengertian diet yang sehat bagi keluarga
c. Halaman 3→ fungsi diet yang sehat
d. Halaman 4→ Macam-macam makanan yang baik di konsumsi saat diet sehat
e. Halaman 5→ Menjelaskan mengkomsumsi kangkung yang berlebihan
3 Evaluasi 3menit
Mengajukan pertanyaan/soal Melaksanakan tugas sesuai perintah
secara lisan
Jumlah 10 menit
Kunci Jawaban
1. Makanan sehat adalah makanan yang seimbang. Makanan seimbang
merupakan makanan yang memiliki zat gizi atau nutrisi yang cukup bagi
tubuh. Misalnya karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air
2. fungsinya untuk
a) sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh
b) melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi
c) membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat
mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan
d) di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu
e) selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna,
mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk mencerna, memperlancar
defekasi
3. Makanan – makanan yang baik untuk diet
a) Beras merah karena di dalam bras merah mengandung serat yang
tinggi cocok banget buat yang lagi diet
b) Gandum (roti gandu/oatmeal) sumber karbohidrat kompleks akan
membuat kamu merasa kenyang lebih lama
c) Kentang kandungan dalam kentang ada yang bisa menyerap lemak
dalam tubuh
d) Ubi jalar kandungan dalam ubi jalar untuk memenuhi kebutuhan tubuh
selain itu memiliki efek cepat mengenyangkan
e)
f) Pepaya memiliki kandungan seratyang tinggi yang dapat membuat
pencernaan menjadi lancar
g) Pear kandungan buah pear membuat kita merasa kenyang dalam waktu
lama
Karena zat purin yang ada pada kangkung dapat menyebabkan penyakit
asam urat kambuh. Persendian akan terasa nyeri dan timbul
pembengkakan.
b) Mengantuk
Terlalu banyak mengkonsumsi kangkung dapat mengakibatkan seseorang
menjadi mudah terserang rasa kantuk, Hal ini disebabkan kangkung
memiliki zat kalium yang cukup tinggi yang mampu mempengaruhi saraf
saraf bagian kepala
c) Alergi
Makan kangkung bagi sebagian orang dapat menyebabkan alergi berupa
gatal gatal, ryuam merah atau pusing sementara. Hal tersebut dikarenakan
seseorang alergi terhadap zat magnesium yang ada pada kangkung.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Jika seseorang mengalami kekurangan
gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih
rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki
kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan
yang padat energi (kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit
seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dsb. Karena itu,
pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada
setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah
yang tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng
Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya
potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi
air putih, artinya air putih merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial
bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti
manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta
senantiasa menjaga dan memantau berat badan
IX. HASIL EVALUASI
1. Pengertian diet yang sehat bagi keluarga mampu dijawab oleh keluarga
dengan tingkat pemahaman 90%.
2. Fungsi diet yang sehat bagi keluarga mampu di jawab keluarga dengan
tingkat pemahaman 90%.
3. Makanan-makanan yang baik untuk diet mampu di jawab keluarga dengan
tingkat pemahaman 80%.
4. Dampak mengkomsumsi kangkung yang berlebihan mampu dijawab
dengan tingkat pemahaman 80%.
5. Tentang gizi seimbang mampu dijawab dengan tingkat pemahaman 90%
Perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
C. POKOK-POKOK MATERI
a. Pengertian KMC
b. Manfaat KMC
c. Langkah-langkang KMC
D. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi Interaktif
E. MEDIA
a. Lembar balik
b. Liflet
Lembar 1 : Cover
Lembar 2 :Definisi KMC
Lembar 3 : Manfaat KMC
Lembar 4 : Langkah-langkah
Lembar 5 : Langkah-langkah (Lanjutan)
F. KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
KEGIATAN
NO DOSEN/PENYULUH MAHASISWA/Audiens WAKTU
1 Pendahuluan
Memberikam salam Menjawab salam
Berdoa Berdoa bersama 2 menit
Perkenalan Berkenalan
Menjelaskan maksud dan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Memperhatikan
Apersepsi Memperhatikan/berperan serta
2 Materi Inti 6 menit
Menjelaskan Memperhatikan
Diskusi interaktif Menanyakan hal-hal yang belum
Memberi contoh dipahami
Menyusun kesimpulan/membuat Memperhatikan&menanyakan hal-
rangkuman hal yang kurang jelas
Berperan serta/aktif
3 Evaluasi 2 menit
Mengajukan pertanyaan/soal Melaksanakan tugas sesuai perintah
secara lisan atau tertulis, memberi
tugas
Jumlah 10 menit
G. SUMBER BAHAN
Suradi, R & Yanuarso, P . (2000).’Metode Kanguru Sebagai Inkubator untuk Bayi
Berat Lahir Rendah’, vol 2. No1, hal. 33 http://saripediatri.idai.or.id/ di akses
tanggal 15 februari 2018 jam 21.56
H. EVALUASI
Teknik Evaluasi: Lisan atau tertulis
Instrumen Evaluasi : Soal-soal yang digunakan untuk evaluasi
1. Jelaskan Pengertian kangaroo mother care
2. Sebutkan manfaat kangaroo mother care
3. Sebutkan langkah-langkah kangaroo mother care
Kunci Jawaban
(tuliskan jawaban yang benar/dikehendaki dari soal-soal pada evaluasi)
a. Pengertian kangaroo mother care adalah terjadinya kontak kulit antara ibu dan
bayi secara dini, terus menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI
eksluksif yang dilakukan selama minimal satu jam dalam satu waktu dan
idealnya dilakukan selama 22 jam pada 6 minggu pertama setelah anak lahir,
dan 8 jam per hari ditahun berikutnya
b. Manfaat kangaroo mother care
1. Meningkatkan suhu tubuh
2. Menaikkan berat badan yang lebih cepat
3. Menyusui lebih mudah
4. Bayi tidur lebih nyenyak
5. Sistem pernafasan dan jantung lebih sehat
6. Dapat meningkatkat ikatatan batin antara ibu dan anak
c. Langkah-langkah kangaroo mother care
a) Bersihkan bagian dada dan payudara terlebih dahulu, alangkah baiknya
mandi terlebih dahulu
b) Letakan bayi dengan posisi tegak diantara payudara ibu
c) Kepala bayi menghadap ke samping dengan posisi sedikit menengah
supaya jalan nafas terbuka dan ada kontak mata dengan ibu
d) Panggul bayi dalam posisi seperti katak
e) Ikatan dengan kain di bawah telinga bayi, ikatan yang kencang dibagian
perut dilanggarkan supaya bayi dapat bernafas lega
f) Bisa dilakukan oleh orangtua ibu dan ayah
I. HASIL EVALUASI
1. Pengertian Kangaroo mother care mampu dijawab oleh keluarga dengan
tingkat pemahaman 90%.
2. Tujuan kagaroo mother cara mampu di jawab keluarga dengan tingkat
pemahaman 90%.
3. Dan langkah – langkah kangaroo mother care mampu di jelaskan keluarga
dengan tingkat pemahaman 80%.
Mengetahui Yogyakarta,...................2018
(.........................................) (.....................................................)
NIK/NIP: ..........................
NIM: ............................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN
C. Pokok-pokok materi
1. Langkah sebelum menyusui
2. Posisi ibu dan bayi sebelum menyusui
3. Cara menyusui
4. Cara melepas payudara setelah menyusui
5. Cara menyendawakan bayi setelah menyusui
D. Metode
Diskusi Interaktif
E. Media
2. Lembar balik
3. Alat peraga
4. Leaflet
1. Halaman 1 sebelum menyusui
2. Halaman 2 posisi ibu dan bayi
3. Halaman 3 cara menyusui
4. Halaman 3 cara melepaskan payudara setelah menyusui
5. Halaman 5 cara menyendawakan bayi setelah menyusui
F. Kegiatan
G. Sumber Bahan
Perinasia. 2004. Manajemen Laktasi Menuju Persalinan Aman dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : EGC
H. Evaluasi
Teknik evaluasi : Lisan
Instrumen evaluasi :
6. Jelaskan langkah sebelum menyusui
7. Jelaskan posisi ibu dan bayi
8. Jelaskan cara menyusui
9. Jelaskan cara melepas payudara setelah menyusui
10. Jelaskan cara menyendawakan
Kunci Jawaban
1. Pertama payudara dibersihan, lalu ASI dikeluarkan sedikit untuk dioleskan pada
puting susu dan areola
2. Posisi ibu dan bayi
Ibu duduk / berbaring dengan santai, kaki jangan digantung, punggung bersandar.
Bayi diletakkan menghadap perut ibu,dipegang pada belakang bahunya dengan
satu lengan,kepala bayi pada lengkung siku ibu(kepala tidak mengenadah).
Bokong bayi ditahan dengan telapak tangan. Satu tangan bayi diletakkan
dibelakang badan ibu dan satunya lagi didepan. Perut bayi menempel badan ibu,
kepala menghadap payudara.Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis
lurus.
3. Pertama payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lainnya dibawah,
jangan menekan puting susu atau areolanya saja. Lalu mulut bayi dirangsang
supaya membuka dengan menyentuh pipi atau sudut mulut bayi dengan puting
susu. Setelah mulut terbuka, masukan payudara kemulut biarkan puting dan areola
masuk kedalam mulut bayi. Dagu bayi menempel payudara, hidung dekat
payudara, lubang hidung jangan sampai tertutup.
4. Setelah selesai menyusui Setelah selesai menyusui satu payudara, lepaskan
dengan jalan memasukan jari kelingking ibu kesudut mulut bayi atau menekan
dagu kebawah.menarik puting susu untuk melepaskannya
5. Setelah melepas menyusu satu payudara bayi harus disendawakan dulu.Caranya
bayi disandarkan dipundak ibu lalu ditepuk-tepuk punggungnya pelan-pelan. Cara
lain, bayi ditengkurapkan dipangkuan ibu sambil digosok-gosok atau ditepuk-
tepuk punggungnya Setelah selesai menyendawakan oleskan air susu ibu keputing
payudara agar tidak lecet.
I. Hasil Jawaban
1. Langkah sebelum menyusui mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat
pemahaman 90%.
2. Posisi ibu dan bayi sebelum menyusui mampu dijawab oleh keluarga dengan
tingkat pemahaman 90%.
3. Cara menyusui mampu dijawab oleh keluarga dengan tingkat pemahaman
90%.
4. Cara melepas payudara setelah menyusui mampu dijawab oleh keluarga
dengan tingkat pemahaman 90%.
5. Cara menyendawakan bayi setelah menyusui mampu dijawab oleh keluarga
dengan tingkat pemahaman 90%.
Yogyakarta,..................2018
Perawat
Lampiran V (Format Penilaian Presentasi)
Kelompok :2
Nama dan NIM :
Kelas : A 12.3
Tanggal Presentasi :
Judul Presentasi : “Seminar Asuhan Keperawatan Keluarga Tahap II”
(.........................................................)
Kelas : A 12.3
Tanggal Mengumpul :
Judul Makalah : “Seminar Asuhan Keperawatan Keluarga Tahap II”
(...............................................)