Anda di halaman 1dari 94

SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KECUKUPAN PEMBERIAN

ASI PADA IBU MENYUSUI DI RUMAH SAKIT SAKINA IDAMAN

YOGYAKARTA

Disusun Untuk Mencapai Derajat Sarjana

NOVI POHWAINYAAN

15130008

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Stress Dengan Kecukupan


Pemberian ASI Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Sakina Idaman”

Skripsi ini dipersiapkan dan disusun oleh:

Nama : Novi Pohwainyaan

NIM : 15130008

Telah diperiksa, disetujui, dan siap untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi FIKES Universitas Respati Yogyakarta, pada:

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Tempat/Ruang :

Pembimbing I Pembimbing II

(Anita Liliana, S.Kep.,Ns.,M.Kep) (Endang Nurul S, S.Kep.,Ns.,MSN)

NIK: 450 310 005 NIK: 450 310 007

i
UniversitasRespati Yogyakarta
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Stress Dengan Kecukupan


Pemberian ASI Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Sakina Idaman”

Disusun oleh:
Nama : Novi Pohwainyaan
NIM : 15130008

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji pada tanggal

Susunan Dewan Penguji

Penguji I

(Anita Liliana, S.Kep.,Ns.,M.Kep) (… .......................... )

NIK: 450 310 005

Penguji II

(Endang Nurul S, S.Kep., Ns., MSN) (… ......................... )

NIK: 450 310 007

Penguji III

(Melania Wahyuningsih, S.Kep., MSN) (… ......................... )

NIK: 4550 308 004

Mengetahui
Ketua Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan

(Listiyana Natalia R, S.Kep., Ns., MSN)


NIK: 450 305 003

ii
UniversitasRespati Yogyakarta
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Novi Pohwainyaan

NIM : 15130008

Perminatan : Keperawatan Maternitas

Judul Proposal : Hubungan Tingkat Stress Dengan


Kecukupan Pemberian ASI Pada Ibu
Menyusui Di Rumah Sakit Sakina Idaman

Diajukan untuk diuji pada hari dan tanggal: April 2021

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi ini:
(1) tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang
saya akui sebagai tulisan saya sendiri; (2) tidak terdapat bagian atau keseluruhan
tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa
memberikan pengakuan kepada penuli aslinya; (3) tidak terdapat proses rekayasa
data dan atau melakukan perubahan data penelitian orang lain yang saya akui
sebagai data hasil penelitian saya.

Apabila dikemudian hari, terbukti bahwa saya melakukan plagiat pada naskah ini
baik segaja ataupun tidak , saya menyatakan menarik skripsi yang telah saya ajukan
sebagai hasil karya saya dan berarti gelar atau ijasah yang telah diberikan oleh
Universitas Respati Yogyakarta dinyatakan BATAL dan segala konsekuensi
hokum yang ada melekat pada saya menjadi tanggung jawab saya.

Yogyakarta, April 2021


Yang membuat pernyataan

Novi Pohwainyaan

iii
UniversitasRespati Yogyakarta
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan segala berkat dan sukacita sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Stress Dengan Kecukupan

Pemberian ASI Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Sakina Idaman” sebagian

persyaratan untuk mencapai derajat Sarjana pada program studi S-1 Ilmu

Keperawatan. Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga

dalam menyelesaikan proposal ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Dr. Santoso, MS, Sp.Ok, selaku Rektor Universitas Respati

Yogyakarta

2. Ns. Wahyu Rochdiat M, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta

3. Ns. Listyana Natalia R., S.kep, MSN selaku ketua program studi S-1 Ilmu

Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta

4. Anita Liliana, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen Pembimbing I yang telah

banyak arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi l ini.

5. Endang Nurul Syafitri, S.Kep., Ns., MSN selaku dosen Pembimbing II yang

telah banyak arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Menalia Wahyuningsih, S.Kep., Ns., MSN selaku dosen Penguji yang telah

banyak arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

iv
UniversitasRespati Yogyakarta
7. Keluarga tercinta terutama untuk Bapak Djidon Pohwainyaan, Ibu Sipora

Pohwainyaan, Kakak dan Adik serta keluarga besarku yang telah banyak

memberi dukungan, doa, semangat, dan meterial sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

8. Kepada sahabat terdekat Dheky, Echa, Oky, Adi, Awi, Opan, Yohana yang

selalu ada memberikan dukungan dan semangat sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

9. Teman-teman angkatan A12.1 yang telah memberikan semangatnya sehingga

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.

10. Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian skripsi masiih jauh dari

kesempurnaan. Masih banyak kekurangan baik isi maupun susunannya. Sehingga

dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai upaya dalam

menyajikan skripsi yang lebih sempurna.

Yogyakarta, April 2021

Penulis

v
Hubungan Tingkat Stres Dengan Kecukupan Pemberian Asi Pada Ibu
Menyusui Di Rumah Sakit Sakina Idaman Yogyakarta

Novi Pohwainyaan1, Anita Liliana2, Endang Nurul3

Novipohwain92@gmail.com

INTISARI

Latar Belakang : Produksi ASI dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
satunya faktor kejiwaan, pada ibu pasca persalinan dapat mengalami gangguan
emosional seperti stres hal ini dapat membuat rangsangan hormon prolaktin
semakin sedikit sehingga menghambat keluarnya ASI.
Tujuan : Mengetahui Apakah Ada Hubungan Tingkat Stres dengan Kecukupan
Pemberian ASI Pada Ibu Menyusui di Rumah Sakit Sakina Idaman.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional terdiri
dari 42 responden yang dipilih menggunakan metode purposive sampling, dalam
penelitian ini mennggunakan kuisioner dan diuji menggunakan uji chi square.
Hasil Penelitian : Analisa univariat menunjukan bahwa sebagian besar responden
tidak mengalami stress sebanyak 36 orang (85,7%), sedangkan sebagian besar
responden cukup dalam pemberian ASI sebanyak 37 orang (88,1%). Hasil analisis
bivariat menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat stress dengan kecukupan
pemberian ASI pada ibu menyusui di Rumah Sakit Sakina Idaman dengan P value
= 0.002 (p<0.05).
Kesimpulan : Ada Hubungan Tingkat Stres dengan Kecukupan Pemberian ASI
Pada Ibu Menyusui di Rumah Sakit Sakina Idaman.

Kata Kunci : Stres, Produksi ASI, Ibu Menyusui


1
Mahasiswa S-1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati
Yogyakarta.
2
Dosen S-1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati
Yogyakarta.
3
Dosen S-1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati
Yogyakarta.

vi
UniversitasRespati Yogyakarta
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ....................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
INTISARI............................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ...................................................................................... 7
BAB II ................................................................................................................... 12
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 12
A. Tinjauan Teori ........................................................................................... 12
B. Kerangka Teori ......................................................................................... 24
C. Kerangka Konsep ...................................................................................... 25
D. Hipotesis.................................................................................................... 26
BAB III ................................................................................................................. 27
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 27
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 27
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 27
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 27
D. Variabel dan Definisi Operasional ............................................................ 29

vii
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 31
F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 32
G. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 33
H. Pengolahan dan Analisis Data................................................................... 34
I. Jalannya Penelitian .................................................................................... 38
J. Etika Penelitian ......................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 35
LAMPIRAN .......................................................................................................... 37

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Produksi ASI ............................................................................ 17

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 30

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner DASS ................................................................... 32

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kecukupan ASI .................................................... 32

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Di Rumah Sakit Sakina


Idaman Yogyakarta ............................................................................................... 43

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Di Rumah Sakit


Sakina Idaman Yogyakarta ................................................................................... 44

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Rumah Sakit Sakina


Idaman Yogyakarta ............................................................................................... 44

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Stress Ibu Di Rumah Sakit
Sakina Idaman Yogyakarta .................................................................................. 45

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kecukupan ASI Ibu Di Rumah Sakit
Sakina Idaman Yogyakarta .................................................................................. 45

Tabel 4.6 Hasil Analisis Chi Square Tingkat Stress Dengan Kecukupan
Pemberian ASI Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Sakinah Idaman Yogyakarta
............................................................................................................................... 46

viii
UniversitasRespati Yogyakarta
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 KerangkaTeori….............................................................................. 23

Gambar 2.2 KerangkaKonsep… .......................................................................... 24

ix
UniversitasRespati Yogyakarta
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Surat Persetujuan Menjadi Asisten Penelitian

Lampiran 4 Instrumen DASS

Lampiran 5 Kuesioner Kecukupan ASI

Lampiran 6 Data Mentah

Lampiran 7 Olah Data

Lampiran 8 Dokumentasi

Lampiran 9 Anggaran Penelitian

Lampiran 10 Jadwal Kegiatan Penelitian

x
UniversitasRespati Yogyakarta
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air susu ibu (ASI) merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat

mencerna makanan padat. ASI merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi

karena memiliki begitu banyak zat penting yang bagus guna meningkatkan

kekebalan tubuh terhadap penyakit. Beberapa hasil penelitian menyatakan

bahwa ASI adalah makanan bayi yang tidak ada tandingannya. Makanan bayi

dan susu yang dibuat dengan teknologi masa kini tidak mampu menggantikan

sumber makanan yang menakjubkan ini (Kodrat, 2010). Di Indonesia

penggunaan ASI belum dilakukan sesuai yang di anjurkan, padahal menyusui

secara langsung dapat mempengaruhi kualitas air susu yang dihasilkan ibu, zat

gizi yang terkandung dalam ASI dapat dijadikan sebagai cadangan makanan

dan akan digunakan apabila ingin diperlukan (Hamzah, 2018).

Menurut Johnson & Wendy (dalam Pertiwi, Solehati, dan Widiasih 2012),

proses pemberian ASI dilakukan melalui kegiatan laktasi. Proses laktasi

merupakan proses produksi dan sekresi ASI. Secara fisiologis, laktasi

bergantung pada 4 proses, yaitu proses pengembangan jaringan penghasil ASI

dalam payudara, proses yang memicu produksi ASI setelah melahirkan, proses

mempertahankan produksi ASI dan proses sekresi ASI. Hasil penelitian

Nurliawati (2010) menunjukkan bahwa kecemasan berhubungan secara

bermakna dengan produksi ASI pada ibu pasca seksio sesarea.

1
UniversitasRespati Yogyakarta
2

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (Prasetyono, 2009),

kondisi stres pasca persalinan yang dialami wanita setelah bersalin sebesar 80%,

perasaan sedih atau uring-uringsan timbul dalam jangka waktu dua hari sampai

dua minggu pasca persalinan (Danuatmaja dan Meiliasari, 2003). Kondisi ibu

yang mudah cemas dan stres dapat mengganggu proses menyusui sehingga

produksi ASI terganggu. Hal ini di karenakan stres dapat menghambat

pengeluaran ASI (Kodrat, 2010). Semakin tinggi tingkatgangguan emosional

seperti stress, semakin sedikit rangsangan hormon prolaktin yang diberikan

untuk memproduksi ASI (Prasetyono, 2009).

Produksi ASI dikatakan lancar jika minimal 4-5 dari indikator yang

diobservasi terdapat pada bayi (≥4-5). Sedangkan jika kurang dari 4(<4)

dikatakan tidak lancar. Sedangkan dari segi ibu produksi ASI dikatakan lancar

jika hasil observasi terhadap responden menunjukkan minimal 5 indikator dari

10 indikator yang ada meliputi: payudara tegang karena ASI, ibu rileks, letdown

reflek baik, frekuensi menyusui >8 kali sehari, ibu menggunakan kedua

payudara bergantian, posisi perlekatan benar, puting tidak lecet, ibu menyusui

bayi tanpa jadwal, ibu terlihat memerah payudara karena payudara penuh,

payudara kosong setelah bayi menyusu sampai kenyang dan tertidur, serta bayi

nampak menghisap kuat dengan irama perlahan (Budiati, Setyowati, Helena,

2010).

Penurunan cakupan produksiASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan

dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin

yang sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI, serta

Universitas Respati Yogyakarta


3

tidak adanya dukungan dari suami atau orang terdekat ibu, Upaya pemberian

dukungan dari suami kepada ibu yang menyusui dapat meningkatkan produksi

ASI sehingga kecukupan ASI akan diperoleh.

Secara nasional, cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sebesar

61,33%, presentase tertinggi sebagai cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat

di Provinsi Nusa Tenggara Barat (87,35%), sedangkan presentase terendah di

Provinsi Papua (15,32%). Daerah Istimewa Yogyakarta ada di urutan ke-6 dan

memiliki nilai cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 75,04% (Profil

Kesehatan Indonesia, 2017). Di provinsi DIY persentase pemberian ASI

eksklusif paling tinggi terjadi di Kabupaten Sleman sebesar 82,62% dan paling

rendah terjadi di kota Yogyakarta sebesar 66,13% (Profil Kesehatan DIY,

2017).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Budiati, Setyowati,

Helena, 2010), indikator kecukupan ASI dapat dibagi menjadi dua yaitu dari

segi bayi dan dari segi ibu. Indikator yang diteliti dari segi bayi meliputi

frekuensi dan karakteristik BAKdan BAB, frekuensi, warna, jumlah jam tidur,

serta berat badan bayi.

Stres merupakan suatu tekanan atau sesuatu yang terasa menekan dalam diri

individu.Sesuatutersebut dapat terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan

antara harapan dan kenyataan yang dinginkan oleh individu, baik keinginan

yang bersifat jasmani maupun rohani. Namun belum tentu semua individu yang

mengalami ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan tersebut akan

menjadikannya stres. Suatu stimulus yang sama akan direspons secara

Universitas Respati Yogyakarta


4

berlainan oleh individu yang berbeda (Weinberg & Gould 2003; Sukadiyanto

2010). Acevedo & Ekkekakis (2006) menyatakan bahwa stres dapat

ditimbulkan oleh dua hal. Pertama,oleh karakteristik bawaan yang merupakan

predisposisi keturunan dan keterbatasan psikologis individu. Kedua,

dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kondisi dan situasi tempat tinggal

serta pengalaman masa lalu individu. Dengan demikian, munculnya stres dapat

disebabkan oleh faktor dari dalam diri individu maupun faktor dari luar diri

individu.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 12 ibu

menyusui di RS Sakina Idaman pada tanggal 23 November 2019 didapatkan

hasil: 33,3% (4 orang) setelah melahirkan ibu mengatakan tidak dapat

memberikan ASI yang cukup pada bayi dan ASI yang dikeluarkan

sedikit,karena ini merupakan kehamilan pertama bagi ibu. Sedangkan 41,6%

(5 orang) yang juga melakukan pemeriksaan ulang satu minggu setelah

melahirkan mengatakan mengalami kesulitan saat menyusui dengan alasan

banyaknya tuntutan pekerjaan, sikap suami yang malas mengurus anak dan

sikap suami yang tidak peduli dengan istri. Sedangkan 25,0% (3 orang) lainnya

mengatakan lancar saat menyusui yaitu 8 – 12 kali/sehari dan setiap kali bayi

menyusui dapat menghabiskan waktu 20 – 30 menit.

Berdasarkanstudi pendahuluan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

“Hubungan Tingkat Stres dengan Kecukupan Pemberian ASI Pada Ibu

Menyusui” di rumah sakit Sakina Idaman.

Universitas Respati Yogyakarta


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah atau pertanyaan

peneliti “Apakah ada Hubungan Tingkat Stres dengan Kecukupan Pemberian

ASI?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat stres dengan

kecukupan pemberian ASI pada ibu menyusui di RS Sakina Idaman.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik yang meliputi usia, pekerjaan, pendidikan

pada responden di RS Sakina Idaman

b. Mengetahui tingkat stres pada ibu yang memberikan ASI di RS Sakina

Idaman.

c. Mengetahui kecukupan pemberian ASI pada yang ibu menyusui di RS

Sakina Idaman

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan serta informasi tentang hubungan tingkat stres

dengan kecukupan pemberian ASI pada ibu menyusui RS Sakina Idaman.

Universitas Respati Yogyakarta


6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi RS Sakina Idaman

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai program masukan untuk

meningkatkan program pemberian kecukupan ASI terutama pemberian

ASI oleh ibu yang menyusui.

b. Bagi UNRIYO

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya

terkait hubungan tingkat stres dengan kecukupan pemberian ASI.

c. Bagi peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber acuan dan referensi

tentang kecukupan pemberian ASI bagi ibu menyusui sehingga peneliti

selanjutnya dapat mengaplikasikan hasil penelitian ini dalam

memberikan asuhan keperawatan pada ibu menyusui.

Universitas Respati Yogyakarta


7

E. Keaslian Penelitian

No Nama / Judul Metode penelitian Hasil Persamaan Perbedaan


Penelitian
1. (Darmawati, 1. Desain penelitian yang Ada hubungan faktor persiapan Persamaan penelitian ini Perbedaan penelitian ini
2013) digunakan dalam penelitianini menyusui dengan angka denganpenelitian yang dengan penelitian yang akan
Hubungan adalah deskriptifkorelasional. kesakitan bayi di Kecamatan akan dilakukan adalah : dilakukan adalah :
Faktor -Faktor 2. Populasi penelitian ini adalah Mesjid Raya Aceh Besar 1. Sampel : ibu yang 1. Jenis penelitian analitik
Indikator seluruh ibu menyusui dengan dengan nilai p-value 0,029,Ada menyusui 2. Teknik pengumpulan
Menyusui jumlah total sebanyak 355 hubungan faktor teknik 2. Dilakukan pengujian data: peneliti hanya
Dengan Angka orang yang tercatat di menyusui dengan angka statistik dengan memberikan kuensioner
Kesakitan Bayi Puskesmas Mesjid Raya Aceh kesakitanbayi di Kecamatan menggunakan uji Chi dan wawancara
Di Aceh Besar. Besar. Mesjid Raya Aceh Besar Square. 3. Penelitian ini
3. Jumlah sampel yang diambil dengan nilai p-value 0,034, Ada menggunakan rancangan
adalah sejumlah 78 orang. hubungan faktor Frekuensi Cross Sectional.
Tehnik pengumpulan data menyusui dengan angka 4. Lokasi Penelitian berada
yaitu dengan cara observasi kesakitan bayi di Kecamatan di RS. Sakinah Idaman
dan wawancara. Mesjid Raya Aceh Besar Yogyakarta.
dengan nilai p-value 0,029, Ada 5. Teknik sampling:

UniversitasRespati Yogyakarta
8

4. Penelitian ini akan dilakukan hubungan antara faktor lama peneliti menggunakan
pengujian statistik dengan Chi menyusui dengan angka point time approach,
Square. kesakitan bayi di Kecamatan sedangan Darmawati
Mesjid Raya Aceh Besar mnggunakan purposive
dengan nilai p-value 0,001. sampling.
6. Jumlah sampel: peneliti
menggambil 42
responden.

UniversitasRespati Yogyakarta
9

2. (Rizki Amalia, 1. Menggunakan korelasi yang Nilai Rho tersebut kemudian Persamaan penelitian ini Perbedaan penelitian ini
2016) bersifat analitik cross dikonsultasikan ke tabel dengan dengan penelitian yang dengan penelitian yang akan
Hubungan Stres sectional. Populasi yang interval akan dilakukan adalah : dilakukan adalah :
Dengan dipakai dalam penelitian ini Kepercayaan95%. Dari hasil 1. Rancangan penelitian: 1. Teknik sampling:
Kelancaran ASI adalah semua ibu nifas di RSI konsultasi pada tabel pada cross sectional peneliti menggunakan
Pada Ibu A.Yani. n 24 didapatkan hasil ρ tabel 2. Sampel: ibumenyusui point time approach,
Menyusui Pasca 2. Sampel yang dipakai dalam adalah 0,409. Jadi harga ρ 3. Instrument: sedangan Rizki Amalia
Persalinan di penelitian ini adalah semua hitung > harga ρ tabel (0,628 menggunakan menggunakan non
RSI A.Yani ibu nifas hari kedua di RSI >0,409), maka ada hubungan kuesioner. random sampling (kuota
Surabaya. A.Yani. ampel yang antara stres dengan kelancaran sampling).
digunakan sebanyak 24 ASI, maka hipotesa diterima. 2. Ujistatistik: peneliti
responden. menggunakan uji chi-
3. Instrumen yang digunakan square sedangan Rizki
dalam penelitian ini adalah Amalia menggunakan
kuesioner tertutup. Penelitian korelasi spearman rank.
ini variabel yang dihubungkan 3. Lokasi Penelitian berada
berskala ordinal. Data di RS. Sakinah Idaman
kemudian dimasukkan Yogyakarta.
kedalam tabel korelasi 4. Jumlah sampel: peneliti

UniversitasRespati Yogyakarta
10

Spearman Rank, jenis data mengambil 42 responden


yang dikorelasikan adalah
data ordinal.

3. (Hellen 1. Populasi penelitian ini adalah Hasil penelitian Persamaan penelitian ini Perbedaan penelitian ini
Febriyanti, Ibu post partum yang menunjukanbahwa Distribusi dengan penelitian yang dengan penelitian yang akan
Wike Sri menyusui bayi sebanyak 30 FrekuensiKelancaran Produksi akan dilakukan adalah : dilakukan adalah :
Yohanna, Eva responden di BPM Fika ASI Pada Ibu Post Partum 1. Menggunakan uji Chi 1. Teknik sampling:
Nurida, 2018) Saumi, S.ST Kecamatan sebanyak 20 (66,6 persen). Square peneliti menggunakan
Kelancaran Gadingrejo Kabupaten Distribusi Frekuensi Inisiasi 2. Sampel: Ibu menyusui point time approach,
ProduksiASI Pringsewu pada bulan Menyusu Dini sebanyak 24 3. Rancangan penelitian: sedangan Hellen, dkk
pada Ibu Post Februari sampai Mei 2017. (80,0 persen). cross sectional mnggunakan total

UniversitasRespati Yogyakarta
11

Partum Ditinjau 2. Penelitian ini menggunakan Distribusifrekuensi isapan bayi sampling.


dari Inisiasi teknik total Sampling. pada ibu post partum di BPM 2. Lokasi Penelitian berada
Menyusu Dini 3. Menggunakan uji statistik Chi Fika Saumi S.ST sebanyak 24 di RS. Sakinah Idaman
dan Isapan Square . (80,0 persen). Ada hubungan Yogyakarta.
Bayi. bermakna bermakna antaraIMD 3. Jumlah sampel: peneliti
degan kelancaran produksi ASI mengambil 42 responden
pada ibu post partum dengan
nilai p-value = 0.009 dan OR
= 19.000.
Adahubungan bermakna
bermakna antara isapan bayi
degan kelancaran produksi ASI
pada ibu post partum dengan
nilai p-value = 0.031 dan OR =
12.667.

UniversitasRespati Yogyakarta
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. ASI

a. Definisi ASI

Air susu ibu (ASI) merupakan sumber gizi utama bayi yang belum

dapat mencerna makanan padat. ASI merupakan sumber makanan

terbaik bagi bayi karena memiliki begitu banyak zat penting yangbagus

guna meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit (Amalia,2016).

ASI merupakan makanan terbaik yang mengandung semua unsur zat

gizi yang dibutuhkan bayi usia 0-6 bulan. ASI juga mengandung zat

kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi,

bakteri, virus, parasit, dan jamur (Setyarini, Mexitalia & Margawati,

2015).

b. Keuntungan ASI

Menurut Bahiyatun, (2009) Ada beberapa keuntungan yang

diperoleh bayi dari mengkonsumsi ASIyaitu:

1) ASI mengandung semua bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan

dan perkembangan bayi.

12
UniversitasRespati Yogyakarta
13

2) Dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan segar,

bebas bakteri, dan dalam suhu yang sesuai serta tidak memerlukan

alat bantu.

3) Bebas dari keselahan dalam penyediaan.

4) Problem kesulitan pemberian makanan bayi jauh lebih sedikit

daripada bayi yang mendapat susu formula.

5) Mengandung zat anti yang berguna untuk mencegah penyakit

infeksi usus dan alat pencernaan.

6) Mencegah terjadinya keadaan gizi yang salah (marasmus,

kelebihan makanan dan obesitas) (Bahiyatun, 2009).

c. Manfaat ASI

1) Manfaat Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi. Pemebrian ASI membantu

bayi untuk memulai kehidupannya dengan baik. Kolostrum atau

susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk mencegah

infeksi dan membuat bayi lebih kuat. Penting sekali untuk segera

member ASI pada bayi dalam jam pertema sesudah lahir dan

kemudian setiap 2 atau 3 jam ASI mengandung campuran yang tepat

dari berbagai bahan makan bayi dalam 4-6 bulan pertama

kehidupannya. Sesudah 6 bulan, beberapa makanan lain yang baik

harus ditambahkan ke dalam menu bayi. Pemberian ASI pada

umumnya harus disarankan selama satu tahun pertama kehidupan

anak.

UniversitasRespati Yogyakarta
14

2) Manfaat ASI bagi ibu. Pemberian ASI membantu ibu memulihkan

diri dari proses persalinannya. Pemberian ASI selama beberapahari

pertama membuat rahim berkontraksi dengan cepat dan

memperlambat perdarahan (isapan pada puting susu merangsang

dikeluarkannya oksitosin alami yang akan membantu kontraksi

rahim). Wanita yang menyusui bayinya akan lebih cepat pulih atau

turun berat badannya ke berat badan sebelum kehamilan. Ibu yang

menyusui haidnya belum muncul kembali akan kecil kemungkinan

untuk menjadi hamil (kadar prolaktin yang tinggi menekan hormon

FSH dan ovulasi). Pemberian ASI adalah cara yang penting bagi ibu

untuk mencurahkan kasih sayangnya pada bayi dan membuat bayi

merasa nyaman.

3) Manfaat ASI bagi semua orang. ASI selalu bersih dan bebas dari

hama yang menyebabkan infeksi. Pemberian ASI tidak menuntut

persiapan khusus. ASI selalu tersedia dan gratis. Bila ibu memberi

ASI pada waktu diperlukan (on demand) dan tanpa memberi

makanan tambahan. Ibu yang menyusui siklus menstruasinya belum

pulih kembali akan memperoleh perlindungan sepenuhnya

kemungkinan untuk hamil dalam 6 bulan pertama sesudah hamil

(Bahiyatun, 2009).

2. Kecukupan Pemberian ASI

Kecukupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) dapat dilihat jika bayi

sekurang-kurang berkemih 6 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih

UniversitasRespati Yogyakarta
15

sampai kuning muda, bayi sering buang air besar berwarna kekuningan

dengan bentuk “berbiji”, bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar

bangun dan tidur cukup baik, bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam

24 jam, payudara ibu terasa lunak dan kosong setiap kali selesai menyusui,

ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai

menyusui, dan bayi bertambah berat badannya (Bahiyatun, 2009).

Lingkungan udara yang hangat membuat bayi menjadi haus, sehingga

memerlukan lebih banyak cairan. Bayi yang diberikan ASI ketika usianya

meningkat kemungkinan tidak defeksi selama satu minggu, tetapi pada

bayi yang baru lahir buang air besar setidaknya 1 kali sehari. Perubahan dari

mekonium hitam dan lengket menjadi tinja lunak berwarna kuning membuat

ibu sadar bahwa bayinya mencerna ASI. Bayi yang hanya diberi ASI tidak

akan mengalami kontipasi walaupun mereka mungkin perlu mengedan saat

defekasi. Tinja yang dikeluarkan tidak memeliki bau asam dan tidak

mengiritasikan kulit (Babak, 2005: Saifuddin, 2004 dalam Hafidhah, 2014).

Ada beberapa hal tanda kecukupan pemberianASI pada bayi dapat

dilihat sebagai berikut (Admin, 2012 dalam Hafidhah, 2014):

a. Berat badan bayi meningkat sekitar 28 gram per hari pada 3 bulan

pertama dan 14 gram per hari mulai usia 3-6 bulan. Bayi yang baru lahir

biasanya akan mengalami penurunan berat badan pada hari-hari

pertama, namun akan kembali ke berat semula pada hari ke 10-14

UniversitasRespati Yogyakarta
16

setelah kelahiran. Peningkatan berat badan bayi merupakan tanda yang

paling tepat bahwa bayi memperolehASIyang cukup.

b. Pada bulan pertama, bayi sedikit buang air besar 3 kali sehari dan

berwarna terang kekuningan pada hari ke lima setelah dilahirkan.

Setelah bulan pertama, frekuensi buang air besar akan berkurang,

bahkan ada beberapa bayi buang air besar satu kali dalam 1-2 hari.

c. Bayi sering minta menyusu setiap 2-3 jam sekali, sedikitnya 8 kali dalam

sehari.

d. Ibu mendengar bayi menelan ketika menyusu atau ada susu yang

belepotan di sekitar mulutnya.

e. Bayi terlihat selalu sehat dan aktif.

f. Bayi berganti popok 7-8 kali atau popoksekali pakai 5-6 kali dalam

sehari. Namun tanda ini saja tidak bisa menjamin kecukupan susunya.

Karena bayi yang mengalami dehidrasi sekalipun juga mengalami

dehidrasi sekalipun juga menunjukkan tanda yang sama.

Menurut Subakti, (2007 dalam Hafidhah, 2014) mengatakan ciri-ciri Air

Susu Ibu (ASI) yang dapat mencukupi kebutuhan bayi adalah bila bayi:

a. Menyusu dengan lahap minimal 8-12 kali dalam waktu 24 jam.

b. Dalam waktu 24 jam kencing lebih kurang 6 kali, dan BAB lunak lebih

dari 2 kali. Jika bayi mengalami tanda-tanda di bawah ini segera

konsultasi pada bidan/dokter:

UniversitasRespati Yogyakarta
17

1) Usia 2 minggu berat badan bayi masih kurang dari berat badan

lahir.

2) Dalam 6 bulan pertama pertambahan berat badan bayi kurang dari

600 gram.

3) BAK kurang dari 6 kali dengan warna kuning dan berbau tajam.

BAB jarang dan sedikit tinjanya kering, keras dan berwarna hijau.

Tabel 2.1 Jumlah Produksi ASI

Hari Umur Volume Berapa kali Frekuesni Frekuensi Warna

(Jam) ASI (ml) menyusui BAK BAB BAB

1 0-24 0-5 >6 ≥1 ≥1 Mekonium

2 24-48 0-10 ≥8 2-3 1-2 Mekonium

3 48=72 10-20 ≥8 4-6 ≥3 Transisi

4 72-96 20-30 ≥8 4-6 ≥4 Transisi

5 >96 >30 ≥8 6-8 ≥4 Kuning

c. ASI tidak cukup juga disebabkan oleh: faktor patologis (karena bayi atau

ibu sakit), posisi menyusui yang tidak nyaman bagi bayi, puting yang

kurang atau belum menonjol dan ibu cepat putus asa karena

payudaranya bengkak dan sakit.

Penilaian bayi yang mendapatkan kecukupan ASI jika dilihat dari hasil

presentasi:

a. Dikatakan Ya jika nilai skor 60% - 100%

b. Dikatakan Tidak jika skor < 59%

UniversitasRespati Yogyakarta
18

3. STRES

a. Definisi Stres

Stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap situasi stressor

psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan) (Dadang Hawari,

2001 dalam Sunaryo, 2004). Menurut Grant Brecht (2000, dalam

Sunaryo, 2004) menyebutkan stres adalah gangguan pada tubuh dan

pikiran yang disebabkan oleh perubahandan tuntutan kehidupan yang

dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu di

dalam lingkungan tersebut.

b. Penyebab Stres

Penyebab stres menurut Sunaryo (2004) sebagai berikut:

1) Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi

atau rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atautersegat

arus listrik.

2) Stres kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat

beracun, hormon, atau gas.

3) Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit

yang menimbulkan penyakit.

4) Stres fisiologi, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan

organ, atau sitemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak

normal.

5) Stres pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh gangguan

pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.

UniversitasRespati Yogyakarta
19

6) Stres psikis/emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan

interpersonal, soaial, budaya, atau keagamaan.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Stres

1. Faktor fisik yaitu nyeri, kondisi fisik, neurofisiologik, dan

neurohormonal.

2. Faktor psikologis yaitu tingkat gangguan emosional, rasa takut dan

pengalaman.

3. Faktor perilaku yaitu perkembangan kepribadian, kesehatan yang

tidak sehat (misalnya merokok, minum minuman keras) (Amalia,

2016).

d. Gejala Stres

Goliszek (2005 : 12) membagi gejala stres menjadi tiga kategori

yaitu: gejala fisik, emosional, dan gejala perilaku. Antara lain :

1) Gejala fisik : sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, rasa lemah,

gangguan pencernaan, rasa mual, sakit perut, nafsu makan hilang

atau selalu ingin makan, jantung berdebar-debar, serig buang air

kecil, tekanan darah tinggi, tidak dapat tidur atau tidur berlebihan,

berkeringat secara berlebihan, dan sejumlah gejala lain.

2) Gejala emosional : mudah tersinggung, gelisah terhadap hal-hal

kecil, suasana hati berubah-ubah, mimpi buruk, khawatir, panik,

sering menangis, merasa tidak berdaya, perasaan kehilangan

kontrol, muncul pikiran untuk bunuh diri, pikiran yang kacau, dan

sebagainya.

UniversitasRespati Yogyakarta
20

3) Gejala perilaku : merokok atau memakai obat-obatan, berjalan

mondar mandir, kehilangan ketertarikan pada penampilan fisik,

menarik atau memutar-mutar rambut, perilaku sosial berubah secara

tiba-tiba, dan lain-lainnya.

e. Tahapan Stres

Menurut Dadang Hawari (2001, dalam Sunaryo, 2004) mengatakan

bahwa tahapan stres sebagai berikut:

1) Stres tahap pertama (paling ringan) yaitu stres yang disertai perasaan

nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, mampu menyelesaikan

pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki dan

penglihatan menjadi tajam.

2) Stres tahap kedua yaitu stres yang disertai keluhan seperti bangun

pagi tidak segar atau letih, lekas capek pada saat menjelang sore,

lekas lelah sesudah makan, tidak dapat rileks, lambung atau perut

tidak nyaman (bowel discomfort), jantung berdebar, otot tengkuk,

dang punggung tegang. Hal tersebut karena cadangan tenaga tidak

memadai.

3) Stres tahap tiga yaitu tahapan stres dengan keluhan seperti defekasi

tidak teratur (kadang-kadang diare), otot semakin tegang,

emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit tidur kembali (middle

insomnia), bangun terlalu pagi dan sulit tidur kembali (late

insomnia), koordinasi tubuh terganggu, dan mau jatuh pingsan.

UniversitasRespati Yogyakarta
21

4) Stres tahap empat yaitu tahapan stres dengan keluhan seperti tidak

mampu bekerja sepanjang hari (loyo), aktivitas pekerjaan terasa sulit

dan menjenuhkan, respon tidak adekuat, kegiatan rutin terganggu,

gangguan pola tidur, sering menolak ajakan, konsentrasi dan daya

ingat menurun serta timbul ketakutan dan kecemasan.

5) Stres tahap lima yaitu tahapan stres yang ditandai dengan kelelahan

fisik dan mental (physical and psychological exhaustion),

ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang sederhana dan

ringan, gangguan pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan

cemas, bingung dan panik.

6) Stres tahap enam (paling berat) yaitu tahapan stres dengan tanda-

tanda seperti jantung berdebar keras, sesak nafas, badan gemetar,

dingin dan banyak keluar keringat, loyo serta pingsan atau collaps.

f. Pengukuran Stres

Depression Anxiety Stress Scale (DASS) menurut Lovibond (2014,

dalam Hapsari, 2016) adalah seperangkat dari tiga skala laporan diri

yang dirancang untuk mengukur emosi negatif yang terdiri dari depresi,

kecemasan dan stress.Menurut Lovibond dalam Psychology Foundation

of Australia (2014, dalam Hapsari, 2016) mengatakan bahwa, DASS

berisi 14 item untuk setiap skala yang dibagi menjadi beberapa subskala,

dan terdapat 2-5 item dengan isi yang serupa.Skala depresi menilai

disforia, keputusasaan, devaluasi kehidupan, penolakandiri, kurangnya

minat, anhedonia, dan kelemahan.Skala kecemasan

UniversitasRespati Yogyakarta
22

menilai gairah pribadi, efek otot rangka, kecemasan situasional dan

pengalaman subjektif yang mempengaruhi kecemasan.Skala stres

menilai kesulitan santai, kegugupan dan mudah marah atau gelisah,

kepekaan atau ekspresi yang berlebihan dan ketidaksabaran.

Skor depresi, kecemasan, dan stres dihitung dengan menjumlahkan

skor untuk item yang relevan.Item skala depresi adalah 3, 5, 10, 13, 16,

17, 21, 24, 26, 31, 34, 37, 38, 42.Item skala kecemasan adalah 2, 4, 7,

9, 15, 19, 20, 23, 25, 28, 30, 36, 40, 41.Item skala stres adalah 1, 6, 8,

11, 12, 14, 18, 22, 27, 29, 32, 33, 35, 39.

Selain itu Menurut Crawford (2005, dalam Ismayanti 2018)

menyebutkan salah satu alat ukur untuk mengukur depresi, kecemasan

dan strespada seseorang yaitu dengan menggunakan DASS (Depression

Anxiety and Stress Scale). DASS versi panjang terdapat 42 item

kuesioner, sedangkan DASS versi pendek atau hanya berfokus pada

stress saja terdiri dari 14 pertanyaan/item yang mempunyai beberapa

indikator yaitu jekel (1, 11, 18), reaksi berlebihan (6), sulit

rileks (8, 22, 29), energi yang tebuang percuma (12, 14), tidak sabaran

(27), menjengkelkan bagi orang lain (32, 33, 35), sulit mentolerir

gangguan (39). DASS versi pendek lebih mudah digunakan pada klien

dengan sakit fisik maupun kelelahan. Klien diminta menjawab

pertanyaan dengan jawaban “Tidak sesuai”, “Kadang-kadang”,

“Sering”, “Sering sekali” yang mengacu pada keluhan selama

UniversitasRespati Yogyakarta
23

seminggu terakhir. Dibutuhkan waktu sekitar 5 sampai 7 menit untuk

menjawab.

DASS dapat digunakan pada klien yang sehat maupun sakit fisik

memiliki gangguan kognitif ringan sampai sedang.DASS memiliki nilai

sensitivitas 92% dan spensifitas 89% terhadap diagnostik kriteria. Hasil

atau interprestasi hasil dari penilaian DASS sendiri terdapat 4 bagian

yaitu :

1) Skor 0-14 : Normal

2) Skor 15-18 : Ringan

3) Skor 19-25 : Sedang

4) Skor 26-33 : Berat

5) Skor 34+ : Sangat berat

UniversitasRespati Yogyakarta
24

B. Kerangka Teori
Keuntungan ASI

1. Untuk pertumbuhan dan


perkembangan bayi
2. Dapat diberikan kapan
saja
3. Mengandung zat anti
yang berguna untuk
mencegah penyakit
infeksi usus dan alat
pencernaan
4. Mencegah terjadinya
keadaan gizi yang salah
(marasmus, kelebihan Kecukupan
makanan dan obesita. Pemberian ASI

Manfaat ASI
1. bagi bayi
2. bagi ibu
3. bagi semua orang
Produksi ASI
Penyebab Stres
1. Stres fisik
ASI 2. Stres kimiawi
3. Stres
mikrobiologik
Faktor Yang 4. Stres fisiologi
Mempengaruh Stres 5. Stres
1. Faktor fisik Stres pertumbuhan dan
2. Faktor psikologi perkembangan
3. Faktor perilaku 6. Stres
psikis/emosional

Gambar 2.1: KerangkaTeori


Amalia, 2016; Dadang Hawari, 2001 dalam Sunaryo, 2004; Bahiyatun, 2009

Babak, 2005: Saifuddin, 2004 dalam Hafidhah, 2014

UniversitasRespati Yogyakarta
25

C. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Stres Kecukupan
Pemberian ASI

Faktor Yang Mempengaruh Stres


1. Faktor fisik yaitu nyeri, kondisi
fisik, neurofisiologik, dan
neurohormonal.
2. Faktor psikologis yaitu tingkat
gangguan emosional, rasa takut
dan pengalaman.
3. Faktor perilaku yaitu
perkembangan kepribadian,
kesehatan yang tidak sehat
(misalnya merokok, minum
minuman keras)

Variabel Luar

Gambar 2.2: KerangkaKonsep

: Diteliti

: Tidak Diteliti

: Hubungan

UniversitasRespati Yogyakarta
26

D. Hipotesis

1. Ada hubungan tingkat stres dengan kecukupan pemberian ASI pada ibu

menyusui di Rumah Sakit Sakina Idaman Yogyakarta.

UniversitasRespati Yogyakarta
27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian analitik merupakan penelitian yang dilakukan untuk menganalisis korelasi

antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek. Penelitian ini menggunakan

rancangan Cross Sectional adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mempelajari korelasi

antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan

data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini

mencari tahu ada atau tidaknya hubungan tingkat stres dengan kecukupan pemberian ASI ibu

menyusui di Rumah Sakit Sakina Idaman Yogyakarta.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Rumah Sakit Sakina Idaman Yogyakarta pada tanggal 02

Februari 2021 sampai dengan tanggal 24 Februari 2021.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah unit dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan (digeneralisir).

Idealnya penelitian dilakukan pada populasi karena dapat melihat gambaran seluruh

populasi sebagai unit dimana hasil penelitian akan diterapkan (Dharma, 2011). Populasi

dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang ada di Rumah Sakit Sakina Idaman

Yogyakarta sebanyak 227 orang dari bulan Desember 2020 – Maret 2021

2. Sampel

Sampel adalah sebagai unit yang lebih kecil dari sekelompok individu yang merupakan

bagian dari populasi dimana peneliti langsung mengumpulkan data atau

UniversitasRespati Yogyakarta
28

melakukan pengamatan/pengukuran pada unit tersebut (Dharma, 2011). Sampel dalam

penelitian ini yaitu semua ibu menyusui di Rumah Sakit Sakina Idaman Yogyakarta. Sesuai

denga kriteria inklusi dan eksklusi.

1) Kriteria Inklusi

a) Ada pada saat pelaksanaan penelitian.

b) Bersedia untuk menjadi responden penelitian pasien post sc

c) Responden dengan kunjungan pertama, hari ke 7 post sc

2) Kriteria Eksklusi

a) Responden yang memiliki bayi kembar.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu

suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan tertentu

yang ditemukan oleh peneliti. Seseorang dapat dijadikan sampel karena peneliti

menganggap bahwa orang tersebut memiliki informasi yang diperlukan untuk

penelitiannya (Dharma, 2011). Adapun rumus untuk mencari besar sampel menurut

(Sugiyono, 2016).

𝜆2. N. P. Q
s=
𝑑2(N − 1) + 𝜆2. P. Q

Keterangan :

S : jumlah sampel

λ2 dengan dk : 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%

N : sampel

P dan Q : 0,5

UniversitasRespati Yogyakarta
29

d : 0,05

0,52. 227 . 0,5


s=
0,052(227 − 1) + 0,52. 0,5

0,25 . 227 . 0,5


s=
0,0025 (226) + 0,25 . 0,5

28,375
s=
0,565 + 0,125

28,375
s= = 41,12 (42)
0,69

Jadi responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini berjumlah 42 responden.

D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a) Variabel Bebas (Variabel Independent)

Variabel Independent merupakan variabel risiko atau sebab yang mempengaruhi

timbulnya variabel dependen (terikat) (Notoatmodjo, 2012). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah stres.

b) Variabel Terikat (Variabel Dependent)

Variabel Dependent merupakan variabel akibat atau efek yang dipengaruhi karena

adanya variabel bebas (Notoatmodjo, 2012). Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah kecukupan Air Susu Ibu (ASI).

c) Variabel Pengganggu (Confounding Variable)

UniversitasRespati Yogyakarta
30

Variabel Pengganggu (Confounding Variable) adalah variabel yang dikendalikan

atau dibuat konstan, sehingga pengaruh dari independent variable terhadap dependent

variable tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono,

2016).Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah faktor biologis, faktor

psikoedukatif/sosio kultural.

2. Definisi Operasional

Tabel 3.1: Definisi Operasional


No Variabel Definisi Alat Ukur Parameter Skala
Variabel
Indenpenden
1. Stres Reaksi seperti fisik, Kuesioner DASS 42 Ordinal
psikologi, perilaku 1. Skor 0-14 :
atau respon tubuh Normal
yang dialami ibu 2. Skor 15-18 :
menyusui saat Ringan
menyusui bayinya 3. Skor 19-25 :
(Sunaryo, 2004). Sedang
4. Skor 26-33 :
Berat
5. Skor 34+ : Sangat
berat
Variabel
Dependen
2. Kecukupan Kecukupan ASI Kuesioner Kelompok Ordinal
Pemberian ASI adalah kecukupan 1. ASI cukup
bayi dalam apabila frekuensi
mendapatkan ASI BAK bayi 3
dilihat dari kali/hari, warna
frekuensi BAK, urin kuning
pola BAB, perilaku jernih, BAB
bayi dan kondisi minimal 1 kali
payudara ibu. dalam 3 hari, bayi
Dikatakan ASI tidak rewel
cukup bila payudara ibu
memenuhi kelima terasa keras/
indikator tersebut, penuh sebelum
dikatakan ASI menyusui.
kurang apabilasalah 2. ASI kurang apabila
satu indikator tidak frekuensi BAK
terpenuhi bayi < 3 kali/hari,

UniversitasRespati Yogyakarta
31

(Lawrence & urin bayi


Lawrence, 2011), berwarna kuning
(Monika, 2014). pekat,
belum/tidak
BAB, bayi rewel,
payudara ibu
terasa
lembut/kosong
sebelum
menyusui.

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a) Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya atau

responden berupa angket (kuesioner), wawancara, dan observasi (Sugiyono, 2016).

Data primer penelitian ini diambil melalui wawancara terstruktur secara langsung

kepada ibu menyusui dengan angket (kuesioner) DASS dan kecukupan ASI di Rumah

Sakit Sakina Idaman Yogyakarta. Wawancara akan dilakukan kepada ibu menyusui di

ruang poli, dikarenakan ibu dan bayi yang sedang dirawat di Rumah Sakit Sakina

Idaman Yogyakarta.

b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber atau

responden (Sugiyono, 2016). Data sekunder penelitian ini diperoleh melaluiwawancara

terhadap bidan di ruang Poli, Rumah Sakit Sakina Idaman Yogyakarta.

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Dharma (2011) metode kuisioner adalah metode pengumpulan data dengan

cara memberikan daftar pertanyaan/pernyataan tertulis dengan beberapa pilihan jawaban

kepada responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuisioner, dimana

UniversitasRespati Yogyakarta
32

peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan dan pernyataan serta beberapa pilihan

jawaban yang akan diberikan kepada responden.

Pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan Januari 2021 dibantu oleh asisten

penelitian yang merupakan mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan semester VIII. Peneliti dan

asisten terlebih dahulu menyamakan pengetahuan mengenai penelitian yang akan

dilakukan (apersepsi). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang

didapat langsung dari responden.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil responden ibu yang melahirkan dengan

operasi section caesarea di Rumah Sakit Sakina Idaman yang melakukan kunjungan

pertama dipoliklinik pada hari ke tujuh post sc. Di sini peneliti akan memberikan kuesioner

tentang stress dan kecukupan ASI pada ibu setelah melahirkan untuk mengetahui tingkat

stress pada ibu dan kecukupan ASI yang diberikan pada bayi.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data.

Intrumen penelitian ini dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi,

formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo,

2012). Instrumen dalam penelitian ini mengunakan kuesioner DASS dan kuesioner kecukupan

pemberian ASI.

1. Kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale)

Kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale)terdapat 14 pertanyaan dengan

kisaran skor 0, 1, 2, dan 3. Skor 0 (Tidak sesuai), skor 1 (Kadang-kadang), skor 2

(Sering) dan skor 3 (Sering sekali).

Tabel 3.2: Kisi-kisiKuesioner DASS (Depression Anxiety Scale Stres)

UniversitasRespati Yogyakarta
33

No.Item
Indikator
Pertanyaan
Stress - Fisik 7, 11, 12
- Psikologis 1, 4, 5, 6, 8, 13, 14
- Perilaku 2, 3, 9, 10

2. Kusioner kecukupan pemberian ASI

Kusioner kecukupan pemberian ASI terdapat 5 pertanyaan,yang berisi dua pilihan Ya

dan Tidak. Jawaban 1 (Cukup) dan 2 (Tidak cukup).

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Kusioner Kecukupan Pemberian ASI


Indikator No. Item Pertanyaan
Kecukupan - BAK bayi 1&2
Pemberian ASI - BAB bayi 4
- Bayi yang mendapatkan ASI 3&5
a. Cukup , jika semua pertanyaan terjawab.

b. Tidak cukup, jika salah satu pertanya tidak bisa dijawab.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa

yang diukur. Demikian pula kuesioner sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

apakah kuesioner yang telah disusun mampu mengukur apa yang kita ukur. Apabila kuesioner

telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada didalam kuesioner

itu mampu mengukur konsep yang akan kita ukur (Notoatmodjo, 2012).

Reabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

dipercaya atau dapat dilakukan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu

tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).

UniversitasRespati Yogyakarta
34

1. Kuesioner DASS dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitas. Sehinggapeneliti

tidak akan melakukan uji valid terhadap kuesioner tersebut. Hasil uji valid kuesioner DASS

(Depression Anxiety Stress Scale) yang telah di modifikasi dari subskalastress DASS 42

yaitu 0,774 (Azwar, 2012).

2. Kuesioner kecukupan pemberian ASI dalam penelitian ini telah diuji validitas dan

reliabilitas. Sehingga peneliti tidak akan melakukan uji valid terhadap kuesioner tersebut.

Hasil uji valid yang didapat dari kuesioner kecukupan ASI yaitu 0,867 (Kornelia, 2019).

Menurut (Dharma, 2011) suatu instrumen bisa digunakan dalam suatu penelitian

setidaknya memiliki nilai reliabilitas 0,8. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kuesioner DASS

(Depression Anxiety Stress Scale) dan kuesioner kecukupan ASI layak digunakan dalam

penelitian ini.

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dengan pengolahan data

sebagai berikut (Notoatmodjo, 2012):

a) Editing (memeriksa data)

Angket yang didapatkan di lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing)

terlebih dahulu. Editing merupakan pengecekkan atau perbaikkan pada isi formulir atau

kuesioner. Data pada penelitian ini lengkap di isi oleh responden sendiri dan dibantu

oleh peneliti. Pada penelitian ini sebelum dilakukan tahap coding data diedit terlebih

dahulu sebelum dimasukkan ke excel.

b) Coding (memberi kode)

UniversitasRespati Yogyakarta
35

Selanjutnya peneliti akan melakukan pengkodean (coding) yakni, mengubah kata

yang berbentuk huruf atau kalimat menjadi bilangan. Pemberian kode ini sangat

bermanfaat dalam memasukkan data (entry data). Pada penelitian ini peneliti

memberikan kode berupa skor jawaban pada jawaban responden sesuai dengan kriteria

1) Tingkat Stres

a) 1 Kategori Normal

b) 2 Kategori Stres Ringan

c) 3 Kategori Stres Sedang

d) 4 Kategori Stres Berat

e) 5 Kategori Stres Sangat Berat

2) Kecukupan Pemberian ASI

a) 1 Kategori Cukup

b) 2 Kategori Tidak Cukup

c) Skoring

Pemberian nilai berupa checklist dan dihitung skor angka pada hasil pertanyaan

untuk mendapatkan data.

1) Usia

a) 1 Remaja Akhir (17-25 Tahun)

b) 2 Dewasa Awal (26-35 Tahun)

c) 3 Dewasa Akhir (36-45 Tahun)

2) Pendidikan

a) 1 SD

UniversitasRespati Yogyakarta
36

b) 2 SMP

c) 3 SMA/SMK

d) 4 DI/DII/DIII

e) 5 S1

f) 6 S2

3) Pekerjaan

a) 1 Ibu Rumah Tangga

b) 2 Pegawai Swasta

c) 3 Buruh

d) 4 PNS

4) Tingkat Stres

a) 0 Tidak Pernah

b) 1 Kadang Kadang

c) 2 Lumayan Sering

d) 3 Sering Sekali

5) Kecukupan Pemberian ASI

a) 1 Tidak Cukup

b) 2 Cukup

d) Tabulasi (tabulating)

Tahap selanjutnya adalah memasukkan kode hasil skoring yang telah dilakukan

ke dalam tabel.

e) Entry data (prosessing)

UniversitasRespati Yogyakarta
37

Entry data (prosessing) adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master tabel atau data base komputer, Peneliti memasukkan data dari excel

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa jugadengan membuat tabel

kontigensi.

2. Analisis Data

a) Analisis Univariat

Menurut Notoatmodjo (2012), Analisisi univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Variable yang dilakukan

Analisis Univariat dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan, pekerjaan, tingkat

stress dan kecukupan pemberian ASI.

b) Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel,

baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Saryono, 2011). Dalampenelitian

yang dilakukan ini analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan

antara variabel bebas (tingkat stres) dengan variabel terikat (kecukupan pemberian

ASI). Sehingga peneliti memilih uji statistik Chi Square(Dharma, 2011). Uji Chi

Square merupakan uji untuk mengukur tingkat sebab akibat antar kategorik- kategorik

yang tidak berpasangan.

Menurut Dahlan(2011), syarat uji Chi Square adalah sebgai berikut :

1) Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga nilai Actual Count

(Fo) yang bernilai 0 (Nol).

2) Cell yang mempunyai nilai Expected kurang dari 5 maksimal 20% dari jumlah cell.

UniversitasRespati Yogyakarta
38

3) Apabila bentuk tabel lebih dari 2x2, misalnya 2x3 maka jumlah cell dengan frekuensi

harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.

4) Apabila setelah dilakukan uji statistik dan tidak memenuhi syarat maka dilanjutkan

dengan uji Fisher Exact Test (2x2).

Rumus uji Chi Square :

(ƒ𝑜 − ƒℎ)²
𝑥² = ∑
ƒℎ

Keterangan :

𝑥²: Chi Square

ƒ𝑜 : Frekuensi yang di observasi

ƒℎ: Frekuensi yang diharapkan

Dari hasil uji tersebut apabila nilai pvalue <0,05 maka ada pengaruh Tingkat Stres

Dengan Kecukupan Pemberian Asi Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Sakina Idaman

Yogyakarta dan jika nilai pvalue>0,05 maka tidak pengaruh Tingkat Stres Dengan

Kecukupan Pemberian Asi Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Sakina Idaman

Yogyakarta.

I. Jalannya Penelitian

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Menetapkan tema dan judul penelitian dengan melakukan konsultasi dengan dosen

pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2

b. Mengurus perijinan studi pendahuluan pada institusi Universitas Respati Yogyakarta

UniversitasRespati Yogyakarta
39

c. Melakukan identifikasi subjek penelitian dan pengamatan terhadap masalah yang

akan di teliti dengan melakukan studi pendahuluan

d. Menyusun proposal penelitian

e. Konsultasi proposal penelitian kepada pembimbing 1 dan pembimbing 2

f. Melakukan ujian seminar proposal

g. Melakukan perbaikan atau revisi proposal dan konsultasi kepada penguji 1, penguji 2

dan penguji 3

2. Tahap Pelaksanaan

a) Peneliti mengurus surat ijin penelitian

b) Mencari responden yang sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan.

c) Meminta persetujuan dari responden untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini

dengan memberikan lembar inform consent.

d) Memberikan penjelasan terkait maksud dan tujuan penelitian.

e) Memberikan lembar persetujuan menjadi responden dilengkapi dengan identitas

responden.

f) Memberikan kuesioner DASS dan kecukupan pemberian ASI kepada responden dan

diisi sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan yang ada didalam kuesioner.

g) Melakukan pengecekkan kembali dan kelengkapan data dari kuesioner yang telah

diisi oleh responden.

3. Tahap Akhir

a) Melakukan pengolahan data dan analisa data penelitian.

b) Membuat pembahasan hasil dan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

c) Menggadakan seminar hasil penelitian.

UniversitasRespati Yogyakarta
40

d) Memperbaiki hasil seminar.

e) Konsultasi dengan penguji dan kedua dosen pembimbing.

J. Etika Penelitian

Prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan (Dharma, 2011) yaitu:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Dalam penelitian ini peneliti menjunjung tinggi harkat dan martabat responden.

Responden mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang pelaksanaan penelitian, yang

meliputi tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keuntungan saat penelitian. Penelitian

ini peneliti tidak memaksakan responden untuk mengikuti penelitian ini dan sebelumnya

penelitimemberikan informed consent pada responden sebagai tanda persetujuan

responden bersedia mengikuti penelitian ini.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and confidentiality)

Peneliti merahasiakan berbagi informasi yang menyangkut privasi respondentermasuk

identitas dan segala informasi tentang responden yang diketahui oleh orang lain. Pada

penelitian ini informasi pribadi responden mengenai nama maupun umur peneliti tetap

menuliskan pada dokumen rahasia yang hanya peneliti maupun asisten peneliti ketahui

dengan ijin responden terlebih dahulu, tetapi peneliti tidak akan menyebarluaskan

dokumen rahasia tersebut secara luas.

3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusiveness)

Penelitian ini peneliti melakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan

secara profesional. Pada peneitian ini, peneliti berusaha untuk membina hubungan baik

dengan responden sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik.

UniversitasRespati Yogyakarta
41

4. Memperhitungkan manfaat dan keruguan yang ditimbulkan (balancing harm and benefits)

Peneliti menerapkan prinsip beneficience, dimana peneliti harus mempertimbangkan

manfaat yang besar bagi subjek penelitian dan populasi penelitian. Serta prinsip

nonmalifience, dimana peneliti Meminimalisir resiko atau dampak yang merugikan bagi

subjek penelitian.

UniversitasRespati Yogyakarta
42

UniversitasRespati Yogyakarta
43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Sakina Idaman Yogyakarta, pada

penelitian ini sebagian besar keseluruhan ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga,

keseluruhan ibu yang diambil menjadi responden adalah ibu yang menyusui yang

melakukan kontrol di bagian poli Rumah Sakit Sakina Idaman Yogyakarta.

Rumah Sakit Umum Sakina Idaman berdiri sejak tahun 1995 yang dulunya

berdiri sebagai Rumah Bersalin Sakina Idaman, seiring berjalannya waktu pada tahun

2008 dengan ijin yang baru diresmikan sebagai Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina

Idaman dan pada tahun 2017 Rumah Sakit melakukan pembenahan dan pengembangan

sehingga berubah menjadi Rumah Sakit Umum Sakina Idaman dan telah mendapatkan

predikat akreditas Paripurna. Rumah Sakit Umum Sakina Idaman ini terletak di Jl. Nyi

Condro Leokito No.60, Sleman, Yogyakarta.

Rumah Sakit Umum Sakina Idaman memiliki fasilitas dan pelayanan seperti

Instalasi Gawat Darurat (IGD), Penunjang, Intensif Care, Rawat Inap, Hemodialisa dan

Poliklinik. Didalam Poliklinik ini adapun beberapa klinik yang disediakan bagi pasien

yang berkunjung seperti, klinik anak, Klinik mata, klinik penyakit dalam, klinik bedah,

klinik gigi dan mulut, klinik saraf, klinik THT, klinik Rehabilitas Medikdan juga ada

klinik obsgyn. Klinik obsgyn di Rumah Sakit Sakina Idaman memiliki

UniversitasRespati Yogyakarta
44

manfaat sebagai saran pemeriksaan kehamilan, penyakit kandungan, persalinan dan

pemeriksaan serta konsultasi pasca persalinan. Rumah Sakit Sakina Idaman memiliki

Program Kegiatan yang berfokus pada kelancaran pemberian ASI yang di tujukan pada

ibu pasca persalinan. Kegiatan ini diisi dengan pengajaran dan pemberian pijat

oksitosin untuk melancarkan produksi ASI.

UniversitasRespati Yogyakarta
45

2. Analisa Data Penelitian

a. Karakteristik Responden

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 42 responden,

responden pada penelitian ini adalah ibu menyusui di Rumah Sakit Sakinah Idaman

Yogyakarta dengan jumlah 42 orang yang diberikan angket kuesioner. Hasil

analisis deskriptif frekuensi usia, pendidikan, pekerjaan, kecukupan ASI,dan

stress responden dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Di Rumah


Sakit Sakina Idaman Yogyakarta (n = 42)
Karakteristik Responden Frekuensi (f) Presentase (%)
Kategori Usia
Remaja Akhir (17-25 tahun) 8 19,0
Dewasa Awal (26-35 tahun) 25 59,5
Dewasa Akhir (36-45 tahun) 9 21,4
Total 42 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa responden yang diambil dalam penelitian

ini mayoritas responden masuk dalam kategori usia dewasa awal sebanyak 25 orang

(59,5%).

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Di Rumah


Sakit Sakina Idaman Yogyakarta (n = 42)
Karakteristik Responden Frekuensi (f) Presentase (%)
Kategori Pendidikan
Sekolah Dasar 1 2,4
Sekolah Menengah Pertama 7 16,7
Sekolah Menengah Atas 20 47,6
D I/D II/D III 3 7,1
Sarjana S1 10 23,8
Sarjana S2 1 2,4
Total 42 100,0
Sumber : Data Primer 2021

UniversitasRespati Yogyakarta
46

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan hasil karakteristik responden

berdasarkan pendidikan mayoritas responden dengan riwayat pendidikan SMA

sebanyak 20 orang (47,6%).

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Rumah Sakit


Sakina Idaman Yogyakarta (n = 42)
Karakteristik Responden Frekuensi (f) Presentase (%)
Kategori Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 32 52,4
Pegawai Swasta 15 35,7
Buruh 2 4,8
PNS 3 7,1
Total 42 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan hasil klarakteristik responden

berdasarkan pekerjaan didapatkan hasil mayoritas pekerjaan responden yaitu ibu

rumah tangga sebanyak 32 orang (52,4%).

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Stress Ibu Di Rumah


Sakit Sakina Idaman Yogyakarta (n = 42)
Variabel Penelitian Frekuensi (f) Presentase (%)
Tingkat Stress
Normal 36 85,7
Stress ringan 6 14,3
Total 42 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan hasil analisis responden berdasarkan

tingkat stress lebih banyak tidak mengalami stress yaitu sebanyak 36 orang

(85,7%).

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kecukupan ASI Ibu Di Rumah


Sakit Sakina Idaman Yogyakarta (n = 42)

UniversitasRespati Yogyakarta
47

Variabel Penelitian Frekuensi (f) Presentase (%)


Kecukupan ASI
Cukup 37 88,1
Tidak Cukup 5 11,9
Total 42 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan hasil karakteristik responden

berdasarkan Kecukupan ASI didapatkan hasil mayoritas responden memiliki ASI

yang cukup yaitu sebanyak 37 orang (88,1%).

UniversitasRespati Yogyakarta
48

b. Analisa Bivariat

Tabel 4.6 Hasil Analisis Chi Square Tingkat Stress Dengan Kecukupan
Pemberian ASI Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Sakinah Idaman
Yogyakarta
Kecukupan ASI Nilai P
Cukup Tidak cukup
n % n %
Tingkat Stress Normal 34 94,4 2 5,5 0,002
Stress Ringan 3 50 3 50
Total 37 88,1 5 11,9
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil kecukupan ASI lebih banyak ibu yang

mengalami ketidakcukupan ASI sebanyak 5 orang (%).

Berdasarkan hasil analisa Chi Square menunjukan hasil P-Value dari

tingkat stress dengan kecukupan ASI yaitu 0,002, <0,05. Dari hasil P-Value

menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat stress dengan kecukupan

pemberian ASI pada ibu menyusui di Rumah Sakit Sakinah Idaman Yogyakarta.

UniversitasRespati Yogyakarta
B. Pembahasan

1. Usia

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini peneliti

mendapatkan dari kategori usia, ibu dengan usia dewasa awal lebih

mendominasi dalam menyusui yaitu sebanyak 59,5%. Usia adalah umur

individu yang dihitung mulai saat dilahirkan, semakin cukup umur,

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir

dan bekerja. (Nursalam, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian dan teori menunjukan bahwa orang

dengan usia dewasa memiliki kemampuan atau kematangan dalam

berfikir untuk mengelolah masalah stress yang dialami, sehingga

dengan pengelolaan masalah stress ibu dengan usia dewasa

mendapatkan kecukupan ASI dalam menyusui bayinya.

2. Pendidikan

Berdasarkan hasil analaisis dari karakteristik pendidikan,

mayoritas ibu dengan pendidikan SMA sebanyak 47,6% dan minoritas

ibu menyusui dengan pendidikan SD dan S2 sebanyak 2,4%. Status

pendidikan ibu diidentifikasikan menjadi penentu sosial kesehatan yang

penting bagi anak-anak. Bayi baru lahir dari ibu dengan pendidikan

dasar dan pendidikan menengah atau lebih tinggi, lebih memungkinkan

mendapatkan ASI dalam satu jam pertama setelah

27
Universitas Respati Yogyakarta
28

kelahiran dibandingkan dengan bayi bagi ibu yang tidak berpendidikan

(Archaya dan Khanal, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian dan teori menunjukan bahwa ibu

menyusui dengan pendidikan dasar sampai ke jenjang lebih tinggidapat

memberikan ASI ekslusi dengan Kecukupan ASI yang cukup, ibu yang

memiliki tingkat pendidikan akan lebih mudah menerima arahan dalam

pemberian ASI ekslusif dan mudah dalam menyerap informasi yang

diberikan karena memiliki pemikiran yang terbuka.

3. Pekerjaan

Berdasarkan hasil analisis dari karakteristik pekerjaan,mayoritas

ibu memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 52,4 % dan

minoritas sebagai buruh sebanyak 4,8%. Ibu yang bekerja memiliki

resiko tidak memberikan ASI ekslusif kepada bayinya, ibu yang bekerja

di sector informal lebih banyak memberikan ASI dibandingkan dengan

ibu yang bekerja di sector formal. Hal ini karena pekerja informal

memiliki waktu yang fleksibel dibandingkan dengan yang formal

(Nkrumah, 2017).

Berdasarkan hasil penelitian dan teori menunjukan bahwa ibu

dengan pekerjaan formal beresiko tidak memberikan ASI kepada

bayinya dibandingkan dengan ibu dengan pekerjaan informal, hal ini

dimana dari hasil penelitian lebih banyak ibu dengan pekerjaan

UniversitasRespati Yogyakarta
29

informal yaitu sebagai ibu rumah tangga dimana ibu dapat lebih sering

memberikan ASI kepada bayinya.

4. Tingkat Stress

Berdasarkan hasil analisis dari karkteristik tingkat stress

mayoritas ibu memiliki tingkat stress normal sebanyak 85,7%. stress

adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distress dan

menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang. Stres

membutuhkan koping dan adaptasi. Respon tubuh dapat diprediksitanpa

memperhatikan stresor atau penyebab tertentu (Isaacs, 2012).

Keberhasilan pemberian ASI berhubungan dengan produksi ASI, salah

satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI adalah stress, volume ASI

yang diproduksi dipengaruhi oleh kondisi psikis seorang ibu, oleh

karena itu ibu tidak boleh merasa stress dan gelisah secara berlebihan

(Prasetyono, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian dan teori mengatakan bahwa

tingkat stress juga dapat mempengaruhi kecukupan ASI seorang ibu,

dimana ibu yang mengalami memiliki volume ASI yang sedikit

dikarenakan masalah psikis yang dialami ibu menyusui.

5. Kecukupan ASI

Berdasarkan hasil analisis klarakteristik responden berdasarkan

Kecukupan ASI didapatkan hasil mayoritas responden memiliki ASI

yang cukup yaitu sebanyak 88,1%. Faktor-faktor yang mempengaruhi

UniversitasRespati Yogyakarta
30

kecukupan ASI adalah frequensi penyusuan, berat badan bayi, umur

kehamilan saat melahirkan, umur ibu, keadaan psikologis ibu, ibu yang

merokok, ibu yang alkoholik, dan penggunaan pil kontrasepsi (Kodrat,

2010).

Berdasarkan hasil penel;itian dan teori menunjukan bahwa

kecukupan ASI ibu menyusui dapat dingaruhi dengan beberapa faktor

salah satunya adalah kondisi psikis ibu hal ini dimana apabila seorang

ibu menyusui sedang mengalami masalah psikis seperti stress dapat

mempengaruhi kecukupan ASI yang akan diberikan kepada bayinya.

6. Hubungan tingkat stress dengan kecukupan ASI ibu Menyusui

Berdasarkan hasil analisis tabel 4.6 menunjukan hasil ibu dengan

tinggat stress normal memiliki ketidakcukupan ASI sebanyak 5,5%

sedangkan ibu dengan tingkat stress ringan ketidakcukupan ASI

sebanyak 50%. Berdasarkan hasil uji Chi Square menunjukan hasil p-

Value dari tingkat stress dengan kecukupan ASI yaitu 0,002, <0,05,

dalam hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara

tingkat stress dengan kecukupan ASI ibu menyusui.

Hal ini dapat didukung dengan teori Isaacs, 2012 yang

mengatakan stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan

distress dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang.Stres

membutuhkan koping dan adaptasi. Respon tubuh dapat diprediksi tanpa

memperhatikan stresor atau penyebab tertentu.

UniversitasRespati Yogyakarta
31

Menurut Susanti, 2014 mengatakan stres adalah salah satu faktor

yang dapat memengaruhi pemberian ASI, misalnya ibu mengalami

kesulitan pada awal menyusui seperti kelelahan, ASI sedikit, puting susu

lecet, dan gangguan tidur malam hari. Stres dapat berpengaruh terhadap

produksi ASI karena menghambat pengeluaran ASI dan pada akhirnya

akan berakibat pada pemberian ASI. Kendala pemberian ASI terutama

pada periode awal setelah melahirkan yaitu ASI yang tidak lancar karena

ibu kelelahan akibat proses persalinan, takut mobilisasi, terlebih ibu

pasca persalinan SC (Section Caesaria) yang masih terpasang infus dan

kateter sehingga malas menyusui. Ibu cenderung memikirkan diri

sendiri dan merasa berat merawat bayi. Kondisi tersebut memicu

ketidaknyamanan sehingga menimbulkan stres (Amalia, 2016).

Berdasarkan hasil dan teori menunjukan bahwa tingkat stress

seorang ibu menyusui dapat mempengaruhi kecukupan ASI sesuai

dengan penelitian ini dimana responden mengalami ketidakcukupan

ASI dengan tingkat stress ringan, hal ini dikarenakan ibu yang

mengalami kelelahan setelah persalinan, ibu yang takut mobilisasi pasca

SC dan juga karena ibu yang masih memikirkan dirinya sendiri dan

masih merasa berat dalam menyusui.

UniversitasRespati Yogyakarta
32

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada saat proses penelitian di Rumah Sakit Sakina

Idaman yaitu rencana pengambilan data yang awalnya dilakukan di ruang

rawat inap (ruang nifas) harus di pindahkan ke poliklinik obsgyn

dikarenakan tidak ada pasien yang di rawat di ruang rawat inap dengan

alasan menerapkan protokol kesehatan sehingga proses pengambilan data

dilakukan di poliklinik.

UniversitasRespati Yogyakarta
33

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagian besar ibu menyusui di Rumah Sakit Umum Sakina Idaman

yang menjadi responden dalam penelitian ini berusia 26-35 tahun

dengan pendidikan terakhir SMA/SMK dan sebagian besar Ibu Rumah

Tangga.

2. Sebagian besar ibu menyusui di Rumah Sakit Umum Sakina Idaman

yang menjadi responden dalam penelitian ini tidak mengalami stres /

normal.

3. Sebagian besar ibu menyusui di Rumah Sakit Umum Sakina Idaman

yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki kecukupan ASI

cukup.

4. Ada hubungan tingkat stres dengan kecukupan pemberian ASI pada ibu

menyususi di Rumah Sakit Sakina Idaman Yogyakarta.

B. Saran
1. Bagi Rumah Sakina Idaman
Rumah Sakit dapat mempertahankan kegiatan konseling yang dilakukan

di poliklinik dan kegiatan pemberian pijat oksitosin yang dilakukan untuk

memenuhui kecukupan ASI pada ibu menyusui di Rumah Sakit Sakina

Idaman.

UniversitasRespati Yogyakarta
34

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanajutnya, disarankan untuk mengembangkan

penelitian ini dengan meneliti faktor faktor lain yang dapat mempengaruhi

kecukupan ASI pada ibu menyusui.

3. Bagi Ibu Menyusui

Bagi ibu menyusui disarankan untuk selalu melakukan konsultasi

terhadap perubahan perubahan yang terjadi pasca melahirkan agar dapat

mengurangi resiko stres dan dapat menerapkan pijat oksitosin yang di

ajarkan oleh Rumah Sakit agar dapat selalu mencukupi pemberian ASI.

UniversitasRespati Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Rizki. (2016). Hubungan Stres Dengan Kelancaran ASI Pada Ibu Menyusui Pasca
Persalinan Di RSI A. Yani Surabaya.JurnalKesehatan, Vol. 9, No.1. Surabaya
Acevedo, E., Ekkekakis, P. 2006. Psychobiology of Physical Activity. Champaign,
Il.Human Kinetic.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (2nd ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bahiyatun.(2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Bonny Danuatmaja, Mila Meiliasari, 2003. 40 Hari Pasca Persalinan. Edisi 1. Jakarta.
Puspa Swara. Hal : 36,47.
Budiati T., Setyowati., Helena N. 2010. Peningkatan Produksi ASI Ibu Nifas Seksio Sesarea
Melalui Pemberian Paket “SUKSES ASI”. Jurnal Keperawatan Indonesia, 13(2):59-
66, Juli 2010.
Darmawati. (2013). Hubungan Faktor-Faktor Indikator Menyusui Dengan Angka Kesakitan
Bayi Di Aceh Besar. Skripsi. Banda Aceh: Unversitas Syiah Kuala
Dharma, K. Kusuma. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan: Panduan Melaksanakan
dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media.
Damanik dan Debora. (2011). Pengujian Reliabilitas, Validitas, dan Analisis Item dan
Pembuatan Norma Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Jakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia.
Hamzah,F. Diza. (2018). Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Berat Badan Bayi
Usia 4-6 Bulan Di Wilayah Kerja Langsa Kota. Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2017. Profil Kesehatan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Diunduh tanggal 08 November 2018 dari
www.depkes.go.id>14_DIY_2017
Goliszek, A. (2005). 60 Second Manajemen Stress. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Hafidhah.(2014). Hubungan Menyusui Dengan Kesukupan ASI Pada Bayi Dengan Ibu
Berkerja Gampong beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2013.
Skripsi. Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.
Hapsari, K. Desi. (2016). Hubngan Tingkat Stres Dengan Tingkat Premenstrual Syndrome
(PMS) Pada Siswi SMK Cokroaminoto1 Surakarta.Skripsi. Surakarta: UNS.

35
Universitas Respati Yogyakarta
36

Hellen Febriyanti., Wike S. Yohana., Eva Nurida. (2018). Kelancaran Produksi ASI Pada
Ibu Post Partum Ditinjau Dari Insiasi Menyusui Dini Dan Isapan Bayi. Jurnal Ilmu
Kesehatan. Vol. 3. No. 1.ISSN 2502-4825.
Ismayanti, C. P. (2018). Efektifitas Terapi Okupasi Dengan Olahraga Senam Low Impact
Terhadap Skoring Stress Pada Lansia di BalaiPelayanan Sosial Tresna Werdha Unit
Abiyoso Pakem, Sleman, Yogyakarta.Skripsi. Yogyakarta: UNRIYO.
Kodrat, L. (2010). Dahsyatnya ASI & Laktasi Untuk Kecerdasaan Buah Hati Anda.
Yogyakarta: Media Baca.
Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurliawati E. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Produksi ASI pada Ibu pasca
Sectio Sesarea di wilayak kota dan kabuaten Tasikmalaya. Tesis]. Depok: Fakultas
Ilmu kesehatan Universitas Indonesia.
Pertiwi, SH., Solehati, T., dan Widiasih, R. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Proses Laktasi Ibu Dengan Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Cibeusi Kecamatan
Jatinangor. Artikel Diterbitkan. Sumedang : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Padjadjaran.
Prasetyono, D. (2009). Buku Pintar Asi Eksklusif. Diva Press. Yogyakarta.
Rizki, Amalia. (2016). Hubungan Stress Dengan Kelancaran ASI Pada Ibu Menyususi Pasca
Persalinan Di RSI A. Yani Surabaya. Skripsi. Surabaya: Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunaryo.(2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Setyarini, Any.Mexitalia, Maria & Margawati, Ani. (2015). Pengaruh Pemberian ASI
Eksklusif Dan Non Eksklusif Terhadap Mental Emosional Anak Usia 3-4 Tahun. Jurnal
Gizi Indonesia, Vol. 4, No. 1. ISBN: 1858-4942
Sukadiyanto. (2010). Pengantar Teori Dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV Lubuk
Agung.

Universitas Respati Yogyakarta


LAMPIRAN

37
Universitas Respati Yogyakarta
38

Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth:

Calon Responden Penelitian

Rumah Sakit Sakina Idaman

Dengan Hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Novi Pohwainyaan

NIM 15130008

Merupakan mahasiswa S-1 Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta yang


sedang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Stress Dengan Kecukupan
Pemberian ASI Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Sakina Idaman, Tahun 2021”.

Penelitian ini tidak menimbulkan dampak buruk atau kerugian bagi responden. Semua
informasi dan identitas responden yang diberikan akan dijaga kerahasiaanya dan akan
digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila Ibu menyetujui, saya memohon untuk
menjadi responden dalam penelitian saya. Saya berharap Ibu bersedia untuk melakukan
wawancara oleh saya. Atas perhatian dan kesediaanya menjadi responden penelitian saya
ucapkan terima kasih.

Peneliti

Novi Pohwainyaan

Universitas Respati Yogyakarta


39

Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama (Inisial) :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Menyatakan dengan sukarela bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh:
Nama : Novi Pohwainyaan
NIM 15130008

Judul penelitian : Hubungan Tingkat Stress Dengan Kecukupan Pemberian ASI


Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Sakina Idaman, Tahun 2021.

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak merugikan bagi saya dan informasi yang saya
berikan sangat dibutuhkan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu saya bersedia berpartisipasi
dengan menjadi responden dalam penelitian ini.
Demikian surat pernyataan ini saya setuju tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Yogyakarta, Maret 2021

Peneliti Responden

( Novi Pohwainyaan ) ( )

Universitas Respati Yogyakarta


40

SURAT PERSETUJUAN MENJADI ASISTEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama :

NIM :

Menyatakan bersedia menjadi asisten pada penelitian ini yang dilakukan oleh :

Nama : Novi Pohwainyaan

NIM 15130008

Judul : Hubungan Tingkat Stress Dengan Kecukupan Pemberian ASI Pada Ibu
Menyusui Di Rumah Sakit Sakina Idaman

Demikian surat persetujuan ini, saya setuju tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Yogyakarta, Februari 2021

Peneliti Asisten Penelitian

( Novi Pohwainyaan ) ( )

Universitas Respati Yogyakarta


41

Lampiran 4

INSTRUMEN DASS
(Depression Anxiety and Stres Scale)

Tanggal Pengumpulan Data : Usia :

Nama Responden / Inisial : Pendidikan :

Alamat : Pekerjaan :

0 1 2 3
No
Pernyataan (Tidak (Kadang– (Lumayan (Sering
.
Pernah) Kadang) Sering) Sekali)
Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah
1
Karena hal-hal sepele.
Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap
2
suatu situasi
3 Saya merasa sulit untuk bersantai

4 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal


Saya merasa telah menghabiskan banyak energy
5
untuk merasa cemas
Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar
6 ketika mengalami penundaan (misalnya:
kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu)
7 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung

8 Saya merasa sulit untuk beristirahat

9 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah

Universitas Respati Yogyakarta


42

Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu


10
membuat saya kesal
Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi
11
gangguan terhadap hal yang sedang saya lakukan
12 Saya sedang merasa gelisah
Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang
13 menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang
sedang saya lakukan
14 Saya menemukan diri saya mudah gelisah

Universitas Respati Yogyakarta


43

Lampiran 5
KUESIONER KECUKUPAN ASI
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KECUKUPAN PEMBERIAN ASI PADA
IBU MENYUSUI DI RUMAH SAKIT SAKINA IDAMAN

Tanggal Pengumpulan Data : Usia :

Nama Responden / Inisial : Pendidikan :

Alamat : Pekerjaan :

Petunjuk Pengisian :
No 1. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum
menjawab.
2. Jawablah pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
3. Bertanyalah kepada pewawancara jika terdapat pertanyaan yang
kurang jelas atau dimengerti oleh ibu.
4. Berilah tanda () pada jawaban
1 Bayi buang air kecil
 <3 kali / sehari
 3 kali / sehari
2 Warna urin bayi
 Kuning pekat
 Kuning jernih
3 Bayi setelah menyusu
 Rewel
 Tertidur
4 Bayi BAB minimal 1 kali dalam 3 hari
 Ya
 Tidak
5 Kondisi payudara ibu sebelum menyusui bayi
 lembut / terasa kosong
 keras / terasa penuh

Sumber : (Lawrence & Lawrence, 2011) dan (Monika,2014)

Universitas Respati Yogyakarta


44

Lampiran 7
Olah Data
Karakteristik Responden

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Remaja Akhir (17-25 Tahun) 8 19,0 19,0 19,0

Dewasa Awal (26-35 Tahun) 25 59,5 59,5 78,6


Valid Dewasa Akhir (36-45 9 21,4 21,4 100,0
Tahun)
Total 42 100,0 100,0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SD 1 2,4 2,4 2,4

SMP 7 16,7 16,7 19,0

SMA/SMK 20 47,6 47,6 66,7

Valid DI/DII/DIII 3 7,1 7,1 73,8

S1 10 23,8 23,8 97,6

S2 1 2,4 2,4 100,0


Total 42 100,0 100,0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ibu Rumah Tangga 22 52,4 52,4 52,4

Pegawai Swasta 15 35,7 35,7 88,1

Valid Buruh 2 4,8 4,8 92,9

PNS 3 7,1 7,1 100,0


Total 42 100,0 100,0

Universitas Respati Yogyakarta


45

Universitas Respati Yogyakarta


46

Hubungan Tingkat Stres dengan Kecukupan Pemberian ASI

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent


Tingkat Stres * Kecuckupan 42 100,0% 0 0,0% 42 100,0%
ASI

Tingkat Stres * Kecuckupan ASI Crosstabulation


Count
Kecuckupan ASI Total
Cukup Tidak Cukup

Normal 34 2 36
Tingkat Stres
Stres Ringan 3 3 6
Total 37 5 42

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 9,686a 1 ,002


Continuity Correctionb 5,912 1 ,015
Likelihood Ratio 6,896 1 ,009
Fisher's Exact Test ,015 ,015
Linear-by-Linear 9,456 1 ,002
Association
N of Valid Cases 42

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,71.
b. Computed only for a 2x2 table

Universitas Respati Yogyakarta


47

Lampiran 8
Dokumentasi

Universitas Respati Yogyakarta


48

Universitas Respati Yogyakarta


49

Lampiran 9
Anggaran Penelitian

No Kegiatan Bahan dan Alat Biaya (Rp)

1. Penyusunan proposal Kerta, tinta, map 100.000

2. Studi pendahuluan Kertas, tinta, map 50.000

3. Seminar proposal Kertas, tinta, jilid, penggandaan 200.000

4. Persiapan penelitian Lembar kuesioner, alat tulis 2.000.000

5. Pelaksanaan penelitian Transportasi, akomodasi 1.000.000

6. Laporan skripsi Kertas print, tinta print, penjilidan 200.000

7. Seminar skripsi Kertas, print, jilid, penggandaan 200.000

8. Biaya tak terduga 500.000

Jumlah 4.250.000

Universitas Respati Yogyakarta


50

Lampiran 7

Jadwal KegiatanPenelitian

No Kegiatan Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Jan Feb Feb Maret
18 19 19 19 19 19 19 19 20 20 21 21
1 Pengumpulan
judul/ Tema
2 Pengumuman
seleksi judul dan
pembimbing
3 Penyusunan
proposal
4 Pengumpulan
persyaratan
seminar proposal
5 Seminar proposal
6 Revisi proposal
7 Pengumpulan
proposal
8 Pelaksanaan
penelitian
9 Penyusunan
skripsi
10 Pengumpulan
persyaratan ujian
skripsi
11 Ujian skripsi
12 Revisi skripsi
13 Pengumpulan
skripsi

Universitas Respati Yogyakarta


51

Data Mentah Tingkat Stres

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 DASS

R1 1 0 0 0 1 1 1 2 0 1 1 1 0 0 9
R2 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 8
R3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 10
R4 0 0 1 1 1 2 1 1 0 1 3 1 1 0 13
R5 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 2 1 0 0 8
R6 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 9
R7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
R8 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
R9 2 2 3 1 1 0 1 2 1 1 1 0 2 1 18
R10 1 2 1 1 0 1 2 2 1 1 1 1 0 1 15
R11 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10
R12 1 1 2 1 0 1 1 2 1 1 2 3 1 1 18
R13 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
R14 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4
R15 1 0 0 1 3 1 0 0 0 1 1 1 0 0 7
R16 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 6
R17 1 1 1 1 1 2 0 1 1 1 1 0 0 0 11
R18 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 3
R19 0 0 1 0 1 0 1 1 2 1 0 0 0 1 8
R20 1 1 1 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 15
R21 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 2 0 2 0 9
R22 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 7
R23 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 5

Universitas Respati Yogyakarta


52

R24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
R25 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 16
R26 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 6
R27 1 0 3 0 0 1 1 2 0 1 0 0 0 0 9
R28 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 15
R29 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 4
R30 1 0 1 1 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6
R31 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 8
R32 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 4
R33 2 2 3 2 2 3 3 3 3 0 1 0 0 0 23
R34 0 0 1 1 0 2 1 1 0 1 0 0 1 1 9
R35 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 6
R36 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
R37 1 0 2 1 0 1 1 2 1 1 1 0 0 1 12
R38 1 2 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6
R39 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 5
R40 1 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 1 0 1 6
R41 1 1 1 1 0 2 1 1 1 1 1 0 0 0 11
R42 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

Universitas Respati Yogyakarta


53

Data Mentah Kecukupan ASI

P1 P2 P3 P4 P5
R1 1 2 2 1 2
R2 1 2 2 2 2
R3 2 2 2 1 2
R4 2 2 2 2 2
R5 2 2 2 1 2
R6 2 2 2 1 1
R7 2 2 2 1 2
R8 1 2 2 2 2
R9 1 2 2 1 1
R10 2 2 2 2 1
R11 1 2 2 2 2
R12 2 2 2 2 1
R13 2 2 2 1 1
R14 2 2 2 2 2
R15 2 2 2 1 2
R16 2 2 2 1 2
R17 1 2 2 2 1
R18 2 2 2 2 2
R19 2 2 2 2 1
R20 1 2 2 2 1
R21 2 2 2 1 1
R22 2 2 2 1 2
R23 2 2 2 1 1
R24 2 2 2 2 2
R25 2 2 1 1 1

Universitas Respati Yogyakarta


54

R26 2 2 2 2 2
R27 2 2 2 2 2
R28 1 1 2 2 2
R29 2 2 2 1 2
R30 2 2 2 1 2
R31 1 2 2 1 1
R32 2 2 2 1 1
R33 2 2 2 1 2
R34 2 2 2 2 2
R35 2 2 2 2 2
R36 2 2 2 2 1
R37 2 2 2 2 2
R38 2 2 2 2 1
R39 1 2 2 1 1
R40 2 2 2 1 2
R41 2 2 1 2 2
R42 2 2 2 1 1

Universitas Respati Yogyakarta


55

Universitas Respati Yogyakarta


56

Universitas Respati Yogyakarta


57

Universitas Respati Yogyakarta


58

Universitas Respati Yogyakarta


59

Universitas Respati Yogyakarta


60

Universitas Respati Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai