Anda di halaman 1dari 59

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA

REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI DISMENORE

LITERATUR REVIEW

Gina Sonia
0432950317023

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN S1 SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN BANI SALEH BEKASI, 2021
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA
REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI DISMENORE

LITERATUR REVIEW

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


sarjana keperawatan

Gina Sonia
0432950317023

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN S1 SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN BANI SALEH BEKASI, AGUSTUS 2021
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan Hormat,
Saya Bertandatangan dibawah ini :
Nama : Gina Sonia
Nim : 0432950317024
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Program Studi Keperawatan S1 Angkatan
2017.
Menyatakan bahwa skripsi berjudul pengaruh relaksasi otot progresif pada
remaja putri yang mengalami dismenore adalah karya saya sendiri dan
semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan
dengan benar. Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya.

Bekasi, 14Juli 2021

(Gina Sonia)

i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA REMAJA


PUTRI YANG MENGALAMI DISMENORE

Skripsi ini telah disetujui untuk diuji sidangkan dihadapan Penguji Sidang
Skripsi Jurusan Keperawatan Program Studi Keperawatan S1 Sekolah
Tinggi Kesehatan Bani Saleh.

Bekasi, 14 Juli 2020

Pembimbing I : Ns. Sunirah, M.Kep.,Sp.Kep.,Mat ( )

Pembimbing II : Wiwie Herdalisa, S.Kep.,M.Kes ( )

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA REMAJA


PUTRI YANG MENGALAMI DISMENORE

Diajukan dan disusun oleh :


Nama : Gina Sonia
NIM : 0432950317023
Jurusan/Program Studi : S1 Keperawatan

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Rabu, 14 Juli 2021 dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang Sah dan diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan pada Jurusan Keperawatan Program Studi Keperawatan S-1
Sekolah Tinggi Kesehatan Bani Saleh.
Susunan Dewan Penguji

Ketua Dewan Penguji : Ns. Sunirah, M.Kep.,Sp.Kep.,Mat


( )

Penguji I : Wiwie Herdalisa, S.Kep.,M.Kes,

( )

Penguji II : Ns. Nur Miladiyah R. M.Kep,


( )

Mengetahui

Ketua Jurusan Keperawatan Ka. Prodi Keperawatan S-1

(Ns. Puji Astuti, M.kep.,Sp.Kep.MB) (Ns. Rika Harini, M.Kep.,Sp.Kep.An)


NIP: 1320800010 NIP: 132071768
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan Rahmat dan hidayahnya. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W, sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi literature yang berjudul “Pengaruh relaksasi otot
progresif pada remaja putri yang mengalami nyeri dismenore”.
Studi literatur ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk
memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana keperawatan. Dalam
penyusun Studi literatur ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari
berbagi pihak, baik secara moril maupun materil, bersamaan dengan ini
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
dengan hati yang tulus kepada :
1. Ns. Sunirah, M.Kep.,Sp.Kep.,Mat, selaku pembimbing I yang telah
dengan sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Wiwie Herdalisa, S.Kep.,M.Kes, selaku pembimbing II yang telah
dengan sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Ns. Nur Miladiyah R. M.Kep, selaku penguji yang telah mengarahkan
dan menguji penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ns. Rika Harini.,Sp.Kep.An selaku Ka. Prodi Keperawatan S1 STIKES
Bani Saleh
5. Ns. Puji Astuti, M.Kep.,Sp.Kep.M.B, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
STIKES Bani Saleh.
6. Dr.Ir.Mursyid Ma’sum M.Agr., selaku ketua STIKES Bani Saleh Bekasi
7. Seluruh dosen dan staf Prodi Keperawatan STIKes Bani Saleh yang telah
memberikan bimbingan dan wawasan serta ilmu yang bermanfaat.
8. Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kedua orangtua H. Asnawi dan
Hj. Saiyah yang selalu memberikan support dan mendoakan penulis .
9. Kepada Sahabat saya Bella Saphira, Wartinah, Dwi Wina, dan yang telah
memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

iv
10. Teman-teman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Bani Saleh
yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dan
semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa bahwa yang penulis susun ini masih jauh dari
sempurna dan pasti banyak kekurangan-kekurangan karena terbatasnya
kemampuan penulis. Semoga Studi literatur ini dapat menjadi bahan refrensi
bagi peneliti lain dan dapat disempurnakan. Akhir kata penulis berharap
semoga Allah SWT senantiasa selalu tetap memberikan rahmat dan
hidayahnya Aamiin YRA.

Bekasi, 14 juli 2021

Penulis

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh, saya
yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Gina Sonia
NIM : 0432950317023
Program Studi : Keperawatan
Jurusan : S1
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang
berjudul: Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Pada Remaja Putri yang
Mengalami Dismenore. Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).
Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKES Bani Saleh berhak
menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan skripsi saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Bekasi
Pada tanggal : 14 juli 2021
Yang menyatakan

( Gina Sonia )

vi
ABSTRAK

Program Studi Sarjana Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh Bekasi
SKRIPSI,2021
GINA SONIA

LITERATUR REVIEW PENGARUH RELAKSASI OTOT


PROGRESIF PADA REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI
DISMENORE

Latar belakang: Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun,
Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa
dewasa dan akan melewati beberapa tahapan perkembangan penting dalam
hidup. Selain kematangan fisik dan seksual, remaja juga mengalami tahapan
menuju kemandirian sosial dan ekonomi, membangun identitas, akuisi
kemampuan (skill) untuk kehidupan masa dewasa serta kemampuan
bernegosiasi, Berdasarkan pada penelitian dari WHO di diperkirakan hampir
90% perempuan di dunia mengalami dismenorea dan 10-15% diantaranya
mengalami dismenorea berat, hal ini juga di dukung oleh penelitian yang
dilakukan di berbagai negara dengan hasil mencengangkan dimana kejadian
dismenor primer pada remaja di setiap negara di laporkan lebih dari 50 %,
dan kejadian dismenor sekunder pada remaja sebanyak 40%.Tujuan
Penelitian: Mampu mengidentifikasi artikel ilmiah yang terkait dengan
masalah Penerapan relaksasi otot progresif terhadap nyeri dismenore pada
remaja, Mampu menelaah artikel ilmiah yang terkait dengan masalah
tentang Penerapan relaksasi otot progresif terhadap nyeri dismenore pada
remaja. Desain penelitian ini adalah Literatur Riview, Hasil Penelitian:
Kesimpulan yang dapat diambil dari Literatur Review ini adalah dari 10
artikel yang dipilih sesuai judul yang dicari Kesimpulan yang dapat diambil
dari Literatur Review ini adalah Penelitian menunjukan nyeri dimenore
sesudah diberikan teknik relaksasi progresif berkurang dari nyeri sedang
menjadi nyeri ringan, sehingga ada perbedaan yang bermakna antara nyeri
haid sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi otot progresif.
.

Daftar Pustaka : 13 ( 2012-2020).


Kata Kunci : Remaja Putri, Dismenore, Relaksasi Otot Progresif

vii
ABSTRACS

Bani Saleh Health Science School


Department of Nursing, S1 Nursing Study Program
Mini Thesis, 2020
GINA SONIA

LITERATURE REVIEW INFLUENCE OF PROGRESSIVE MUSCLE


RELAXATION ON DESMINORE IN ADOLESCENT WOMEN

Background: Adolescents are residents in the age range of 10-19 years. Adolescence is
a period of transition from childhood to adulthood and will pass through several
important developmental stages in life. In addition to physical and sexual maturity,
adolescents also experience stages towards social and economic independence, identity
building, acquisition of skills for adult life and the ability to negotiate. Based on
research from WHO, it is estimated that almost 90% of women in the world experience
dysmenorrhea and 15% of them experience severe dysmenorrhea, this is also
supported by studies conducted in various countries with surprising results where the
incidence of primary dysmenorrhea in adolescents in each country is reported to be
more than 50%, and the incidence of secondary dysmenorrhea in adolescents is 40%.
Able to identify : scientific articles related to the problem of applying progressive
muscle relaxation to dysmenorrhea pain in adolescents, Able to review scientific
articles related to problems regarding the application of progressive muscle relaxation
to dysmenorrhea pain in adolescents. The design of this study is the Literature Review,
Research Results: The conclusions that can be drawn from the Literature Review are
from 10 articles selected according to the title sought. become mild pain, so there is a
significant difference between menstrual pain before and after the progressive muscle
relaxation technique.
.

Bibliography: 13 (2012-2020).
Keywords: Young Women, Dysmenorrhea, Progressive Muscle Relaxation

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ..................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................... iii
KATA PENGANTAR.............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................... vii
ABSTRACS............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan penelitian ............................................................................... 4
1.4 Manfaat............................................................................... 5

BAB 2 PROTOKOL REVIEW ................................................................ 6


2.1 Desain penelitian......................................................................... 6
2.2 Kata Kunci PICO......................................................................... 6
2.4 Alur pencarian artikel berdasarkan keyword ......................................... 9

BAB 3 HASIL PENELITIAN................................................................. 10


3.1 Hasil pencarian berdasarkan PICO ..................................................... 10
3.2 Tabel Screening Awal 12
3.1.1 Tabel Analisis Unsur Artikel .......................................................... 15

BAB 4 PEMBAHASAN ......................................................................... 21


4.1 Pembahasan Penelitian ..................................................................... 21
4.1.1 Karakteristik responden .................................................................. 21
4.1.2 Karakteristik Intervensi ................................................................... 22
4.1.3 Hasil Penelitian Literature Review ................................................ 27

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 34


5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 34
5.2 Saran ...................................................................................... 34
5.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya............................................................. 34
5.2.2 Bagi Pendidikan ........................................................................... 34
5.2.3 Bagi Mahasiswa S1 Keperawatan ............................................... 34

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 35
LAMPIRAN ............................................................................................ 36

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...................................................... 7


Tabel 3. 1 Table Screening Awal .............................................................. 14
Tabel 3. 2 Analisis Unsur Artikel ............................................................. 20

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Alur Penelitian ......................................................................... 9

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Waktu penelitian


Lampiran 2 surat pernyataan kesediaan menjadi pembimbing 1
Lampiran 3 surat pernyataan kesediaan menjadi pembimbing 2
Lampiran 4 Lembar konsultasi skripsi 1
Lampiran 5 Lembar konsultasi skripsi 2

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, Remaja

merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan

akan melewati beberapa tahapan perkembangan penting dalam hidup. Selain

kematangan fisik dan seksual, remaja juga mengalami tahapan menuju

kemandirian sosial dan ekonomi, membangun identitas, akuisi kemampuan

(skill) untuk kehidupan masa dewasa serta kemampuan bernegosiasi

(WHO,2018).

Berdasarkan pada penelitian dari WHO di diperkirakan hampir 90%

perempuan di dunia mengalami dismenorea dan 10-15% diantaranya

mengalami dismenorea berat, hal ini juga di dukung oleh penelitian yang

dilakukan di berbagai negara dengan hasil mencengangkan dimana kejadian

dismenore primer pada remaja di setiap negara di laporkan lebih dari 50 %,

dan kejadian dismenore sekunder pada remaja sebanyak 40% (WHO, 2018).

Berdasarkan penelitian kejadian dismenore pada remaja indonesia

mencapai 60-70%, dibagi menjadi 54,89 % mengalami dismenore primer 54,89

dan 9,36 % mengalami dismenore sekunder, Bagi Remaja yang mengalami

dismenore ada dua hal yang akan terjadi yang pertama dismenore primer yaitu

dismenore yang terjadi dengan alamiah yang di pengaruhi oleh hormone,

memiliki gejala antara lain rasa tidak enak, mual, muntah, nyeri punggung,

sakit kepala dan kadang disertai sensasi vertigo dan hampir jatuh, serta

perasaan lemas dan mungkin pingsan, sedangkan untuk dismenore

1
2

sekunder yaitu dismenore yang disebabkan kondisi patologis seperti adanya

kista pada rahim dan memiliki gejala seperti nyeri dengan pola yang berbeda

di dapat selama siklus pertama dimulai setelah 25 tahun, keluarnya darah

dalam jumlah banyak dan tidak beraturan, nyeri saat berhubungan seksual,

nyeri pada perut bagian bawah, nyeri panggul dan teraba ada benjolan pada

Rahim (Kemenkes, 2016).

Angka Kejadian Dismenore di jawa barat pada remaja cukup

signifikan yaitu sebanyak 54,9 % bahkan di kota bekasi angka total

dismenore pada wanita yaitu 63,2 % (Kemenkes, 2017).

Tingginya dismenorea juga dapat mengganggu aktivitas belajar bagi

remaja di sekolah dan mahasiswa karena mempengaruhi konsentrasi belajar

dan motivasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan

mengukur tingkat nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) pada 10

Siswi yang mengalami dismenorea di SMPN 05 Tambun Utara Kabupaten

bekasi di dapatkan data 4 siswi (40%) mengatakan nyeri berat, 4 siswi

(40%) mengatakan nyeri ringan, dan 2 Siswi (20%) mengatakan nyeri

sedang (Nugraha, 2019).

Peningkatan skala intensitas nyeri haid (dismenore) yang di rasakan

siswi biasanya bukan hanya akan menganggu namun akan menjadi masalah

besar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari maka harus sangat di pahami

bagaimana mekanisme terjadinya nyeri sehingga dapat dilakukan

penanganan yang tepat (Bahrudin, 2017).

Patofisiologi dismenore dibagi menjadi dua yaitu dismenore primer

terjadi peningkatan prostaglandin (PG) F2-alfa yang merupakan suatu


3

siklooksigenase (COX-2) yang mengakibatkan hipertonus dan vasokonstriksi

pada miometrium sehingga terjadi iskemia dan nyeri pada bagian bawah perut.

Adanya kontraksi yang kuat dan lama pada dinding rahim, hormon

prostaglandin yang tinggi dan pelebaran dinding rahim saat mengeluarkan

darah haid sehingga terjadilah nyeri saat haid (Bahrudin, 2017).

Bentuk dismenore yang banyak dialami oleh remaja adalah kekakuan

atau kejang di bagian bawah perut. Rasanya sangat tidak nyaman sehingga

menyebabkan mudah marah, gampang tersinggung, mual, muntah, kenaikan

berat badan, perut kembung, punggung terasa nyeri, sakit kepala, timbul

jerawat, tegang, lesu, dan depresi. Gejala ini datang sehari sebelum haid dan

berlangsung 2 hari sampai berakhirnya masa haid. Berdasarkan penelitian

Baharudin terdapat beberapa gangguan psikologi yakni dilaporkan 73% merasa

ingin marah-marah, 65% depresi, 52% merasa sangat sedih, 32% merasa

kewalahan, dan 25% merasa ingin bersembunyi (Bahrudin, 2017).

Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo Rini (2019) di

dapatkan bahwa adanya efektifitas relaksasi progresif terhadap penurunan

intensitas nyeri dismenore pada remaja putri, dari 35 responden yang

diberikan durasi relaksasi progresif selama 10 menit, sebelum dan sesudah

dilakukan diberikan tindakan diperiksa apakah ada yang mengalami

peningkatan skala nyeri, ternyata dari data 35 responden yang sudah

diberikan tindakan tidak ada satupun yang mengalami peningkatan skala

nyeri.

Relaksasi otot progresif adalah relaksasi yang menimbulkan sensasi

otot, gerakan mengencangkan dan melemaskan otot - otot pada satu waktu
4

untuk memberikan perasaan relaksasi secara fisik. Gerakan mengencangkan

dan melemaskan secara progresif kelompok otot ini dilakukan secara

berturut-turut (Akbar, 2014).

Teknik relaksasi otot progresif efektif dalam meredakan nyeri perut

dan dismenore. Beberapa orang yang menderita nyeri dismenore

mendapatkan manfaat dari metode-metode relaksasi otot progresif untuk

membantu mengatasi keletihan dan ketegangan otot yang menyebabkan

nyeri kronis dan meningkatnya nyeri tersebut (Ritmaya, 2017).

Berdasarkan uraian fakta diatas yang penulis tertarik untuk

melakukan literatur review dengan Judul Pengaruh Relaksasi Otot Progresif

pada Remaja Putri yang Mengalami Nyeri Dismenore.

1.2 Rumusan masalah

Banyaknya remaja putri di Indonesia mencapai 60-70%, dibagi

menjadi 54,89% mengalami dismenore primer 54,89% dan 9,36 %

mengalami dismenore sekunder, berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan di atas maka peneliti tertarik melakukan studi literatur tentang

“Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Pada Remaja Putri yang Mengalami

Dismenore?”

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Memaparkan informasi dengan edvience based di area keperawatan

terkait tentang Pengaruh relaksasi otot progresif pada remaja putri

yang mengalami dismenore

1.3.2 Mampu mengidentifikasi artikel ilmiah yang terkait dengan masalah

Pengaruh relaksasi otot progresif pada remaja putri yang mengalami


5

dismenore

1.3.3 Mampu menelaah artikel ilmiah yang terkait dengan masalah tentang

Pengaruh relaksasi otot progresif pada remaja putri yang mengalami

dismenore

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi

mengenai pengaruh relaksasi otot progresif pada remaja putri yang

mengalami dismenore

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Institusi Pendidikan

Informasi dari penulisan ini diharapkan dapat berguna untuk instansi

pendidikan sebagai laporan akhir evidence based mahasiswa S1

Keperawatan pada remaja dengan masalah dismenore serta

diharapkan tulisan ini menjadi sumber referensi institusi sebagai

Informasi.

1.4.2.2 Bagi Mahasiswa

Penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan

sebagai sumber informasi untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai Pengaruh relaksasi otot progresif pada remaja

putri yang mengalami dismenore.


BAB 2

PROTOKOL REVIEW

2.1 Desain penelitian

Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah studi

literature review. Literature review adalah uraian tentang teori, temuan atau

bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan

landasan kegiatan dalam penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran

yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti yang bertujuan untuk

melihat pengaruh relaksasi otot progresif pada remaja putri yang mengalami

dismenore. Literature Review adalah satu penelusuran dan penelitian

kepustakaan dengan membaca berbagai buku, jurnal, dan terbitan-terbitan

lain yang berkaitan dengan topik penelitian, untuk menghasilkan satu tulisan

berkenaan dengan satu topik atau isyu tertentu (Marzali, 2016).

2.2 Kata Kunci PICO

Dismenore adalah masalah yang sering kita jumpai. Di perlukan intervensi

keperawatan untuk mengontrol kejadian dismenore. Evidence Based ini

digunakan untuk tentang pengaruh relaksasi otot progresif pada remaja putri

yang mengalami dismenore, maka dilakukan pencarian literatur dengan

formulasi PICO .

Kata kunci Pencarian dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut :

P (Population) : Remaja putri

I (Intervensi) : Relaksasi otot progresif

C (Comparasi) :-

O (Outcome) : Penurunan dismenore.

6
7

Tabel 2. 1
Kriteria Inklusi dan Eksklusi

PICO Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi


Population 1. Remaja Putri 12-24 tahun 1. Remaja Putri tetapi belum
2. Remaja yang mengalami mengalami menstruasi
dismenore 2. Remaja putri yang menstruasi
3. Bersedia menjadi responden tetapi tidak mengalami
dismenore.
3. Tidak Bersedia menjadi
responden
Intervention Relaksasi otot progresif belum Sudah sering melakukan relaksasi
pernah dilakukan. otot progresif
Comparison - -

Outcome Gejala dismenore dirasakan ketika Tidak pernah merasakan


atau sedang menstruasi. dismenore
Study Design 1. Penelitian full text. 1. Penelitian Tidak lengkap.
2. Artikel Berbahasa Indonesia 2. Jenis peneltian Crosssectional,
dan inggris. True Experiemental.
3. Penelitian dibatasi hanya 3. Tahun publikasi penelitian < 10
menggunakan jenis penelitian tahun terakhir (<2011).
descriptive, case control, dan 4. Artikel berbayar
kuasi experiment 5. Penelitian termasuk systematic
4. Tahun publikasi penelitian 10 review
tahun terakhir (2011-2021).
5. Tidak berbayar

2.3 Sumber Pencarian

Sumber pencarian yang digunakan untuk referensi literature review ini terdiri

artikel nasional maupun artikel internasional. Pencarian artikel yang digunakan

sebagai referensi pada website dilakukan dengan menggunakan 4 kata kunci

yang berbeda, diantaranya kata kunci pertama yaitu Remaja Putri AND

Relaksasi Otot Progresif AND Penurunan dismenore, kata kunci kedua yaitu

Adolescent girls AND jacobson's relaxation technique AND Reduced

Dysmenorrhea ,kata kunci ketiga yaitu Adolescent girls AND Progressive

Muscle Relaxation AND Reduce menstrual pain, kata kunci keempat yaitu
8

Remaja Putri AND Relaksasi Otot Progresif AND nyeri menstruasi OR

dismenore.

Pencarian artikel tersebut dilakukan menggunakan web browser google

schoolar, sciencedirect, dan Garuda jurnal. Artikel penelitian yang sesuai

dengan keyword pencarian selanjutnya di lakukan screening berdasarkan

duplikasi judul dan peneliti artikel. Setelah itu di screening kembali

berdasarkan head reding yaitu sesuai dengan judul, abstrak dan kriteria

inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Pada literature review ini

didapatkan 10 artikel keseluruhan yang akan di analisa.


9

2.4 Alur pencarian artikel berdasarkan keyword

Gambar 2. 1 Alur Penelitian


BAB 3

HASIL PENELITIAN

3.1 Hasil pencarian berdasarkan PICO

Hasil pencarian pertama berdasarkan PICO dengan kata kunci P :

Remaja putri dengan hasil 209.000 artikel, selanjutnya menambahkan I :

Relaksasi Otot Progresif hasil P dan I di dapatkan 689 artikel, tidak ada

pembanding / comparisom dalam penelitian ini. Selanjutnya

menambahkan kata kunci O : Penurunan dismenore didaptkan hasil

gabungan berdasarkan kata kunci PICO yaitu 145 artikel. Peneliti

melakukan screening berdasarkan duplikasi judul dan penulis artikel di

dapatkan hasil 143 artikel. Selanjutnya peneliti melakukan head reading

berdasarkan judul n= 12, abstrak n= 10 dan kriteria inklusi dan eksklusi

n= 7. Peneliti mendapatkan 7 artikel yang dapat dianalisa. Pencarian ini

menggunakan google schoolar dengan keyword berbahasa indonesia.

Hasil pencarian kedua berdasarkan PICO dengan kata kunci P : Adolescent

girls dengan hasil 676.000 artikel, selanjutnya menambahkan I : Jacobson’s

relaxation technique hasil P dan I di dapatkan 15.700 artikel, tidak ada

pembanding / comparison dalam penelitian ini. Selanjutnya menambahkan

kata kunci O : Reduced dysmenorrhea, didapatkan hasil gabungan

berdasarkan kata kunci PICO yaitu 119 artikel. Peneliti melakukan

screening berdasarkan duplikasi judul dan penulis artikel di dapatkan hasil

7 artikel. Selanjutnya peneliti melakukan head reading berdasarkan judul

n= 7, abstrak n= 7 dan kriteria inklusi dan eksklusi n= 1. Peneliti

mendapatkan 1 artikel yang dapat dianalisa.

10
11

Pencarian ini menggunakan google schoolar dengan keyword berbahasa

inggris.

Hasil pencarian ketiga berdasarkan PICO dengan kata kunci P :

Adolescent girls dengan hasil 48.702 artikel, selanjutnya menambahkan I

: progressive muscle relaxation hasil P dan I di dapatkan 582 artikel,

tidak ada pembanding / comparison dalam penelitian ini. Selanjutnya

menambahkan kata kunci O : Reduce menstrual pain, didapatkan hasil

gabungan berdasarkan kata kunci PICO yaitu 141 artikel. Peneliti

melakukan screening berdasarkan duplikasi judul dan penulis artikel di

dapatkan hasil 1 artikel. Selanjutnya peneliti melakukan head reading

berdasarkan judul n= 1, abstrak n= 1 dan kriteria inklusi dan eksklusi n=

1. Peneliti mendapatkan 1 artikel yang dapat dianalisa. Pencarian ini

menggunakan science direct dengan keyword berbahasa inggris.

Hasil pencarian keempat berdasarkan PICO dengan kata kunci P : remaja

putri dengan hasil 1650 artikel, selanjutnya menambahkan I : relaksasi otot

progresif hasil P dan I di dapatkan 3 artikel, tidak ada pembanding /

comparison dalam penelitian ini. Selanjutnya menambahkan kata kunci O :

nyeri menstruasi OR dismenore, didapatkan hasil gabungan berdasarkan

kata kunci PICO yaitu 1 artikel. Peneliti melakukan screening berdasarkan

duplikasi judul dan penulis artikel di dapatkan hasil 1 artikel. Selanjutnya

peneliti melakukan head reading berdasarkan judul n= 1, abstrak n= 1 dan

kriteria inklusi dan eksklusi n= 1. Peneliti mendapatkan

1 artikel yang dapat dianalisa. Pencarian ini menggunakan garuda jurnal

dengan keyword berbahasa indonesia.


12

3.2 Tabel Screening Awal

No Judul Artikel Penulis Jumlah Cited By Keterangan

1. Pengaruh Relaksasi Otot Israd Akbar Tidak Ada Google Cindekia, Sesuai Kata Kunci Pencarian Artikel
Progresif terhadap Dewi Eka Putria. Lengkap
penurunan Dismenore
pada Mahasiswa A
Fakultas Keperawatan
Unand (2012)

2. Efektifitas Relaksasi Otot Chandra Sulistyorini Tidak Ada Google Scolar, Sesuai Kata Kunci Pencarian Artikel
Progresif terhadap Siti Mukaromah Lengkap
penurunan Intensitas Femi Tari
Dismenore pada Remaja
Putri (2019)
3. Pengaruh teknik relaksasi Eka Rahmawati, 2016 Tidak Ada Google Scolar, Sesuai Kata Kunci Pencarian Artikel
progresif terhadap tingkat Lengkap
nyeri haid (dismenorhea)
pada mahasiswi di
universitas ‘aisyiyah
Yogyakarta (2016)

4 Pengaruh Pemberian Fitri Yani Tidak Ada Google Scolar Sesuai Kata Kunci Pencarian Artikel
Teknik Relaksasi Otot Lengkap
Progresif Terhadap
13

Penurunan Nyeri Haid


Pada Remaja Di Pondok
Pesantren Batang Kabung
Kota Padang Tahun 2018
5. Pengaruh Teknik Lesta Livolina Tidak Ada Google Scolar, Sesuai Kata Kunci Pencarian Artikel
Relaksasi Otot Progresif Simamora.Friska Sinaga. Lengkap
Terhadap Nyeri Claudia Olivia.
Menstruasi Pada Remaja
Di Asrama Putri Stikes
Santo Borromeus (2014).
6 Pengaruh Relaksasi Otot Helena Fira Tidak Ada Garuda jurnal, Sesuai Kata Kunci Pencarian Artikel
Progresif Terhadap Apriza, Lengkap
Penurunan Skala Nyeri Nila Kusumawati
Dismenore Pada
Remaja Putri Di Desa
Pulau Jambu
Wilayah Kerja Puskesmas
Kuok (2021)
7 Muscle Relaxation Dwi Kustriyanti, Tidak Ada Google Scolar, Sesuai Kata Kunci Pencarian Artikel
Therapy for Boediarsih Lengkap
Dysmenorrhea (2017)
8 Effect of progressive Aslı Sis Çelik, Tidak Ada Science Direct, Sesuai Kata Kunci Pencarian Artikel
relaxation exercises on Serap Ejder Apay Lengkap
primary dysmenorrhea in
Turkish students: A
randomized prospective
controlled trial (2017)
9 A Study To Assess The Ms. Yogini Warulkar Tidak Ada Google Scolar, Sesuai Kata Kunci Pencarian Artikel
14

Effect Of Jacobson’s Dr. Mrs. Rupali Salvi Lengkap


Relaxation Technique Dr. Mrs. Nisha Naik
On Dysmenorrhea
Among Adolescent
Girls In Selected
Schools (2020)
10. Terapi Relaksasi otot Ernawati, 2010 Tidak Ada Google Scolar, Sesuai Kata Kunci Pencarian Artikel
progresif Terhadap Lengkap
Dismenore Pada
Mahasiswi Universitas
Muhammadiyah
Semarang

Tabel 3. 1 Table Screening Awal


15

3.1.1 Tabel Analisis Unsur Artikel

Tahu Populasi Desain Instrument Hasil utama, Kesimpulan/


No Judul Artikel Penulis Subjek Penelitian
n Penelitian Pengumpulan Data Rekomendasi
1 Pengaruh Relaksasi 2012 Israd Akbar Populasi Quasi Eksperiment, Mahasiswi A 2012 Mankoski Pain Hasil penelitian membuktikan
Otot Progresif Dewi Eka penelitian ini yaitu tanpa kelompok Fakultas Scale, Lembar adanya pengaruh yang signifikan
terhadap penurunan Putria. mahasiswi A 2012 kontrol dengan Keperawatan kuesioner dan sebelum dan sesudah diberikan
Dismenore pada Fakultas pendekatan one UNAND Observasi relaksasi otot progresif terhadap
Mahasiswa A Keperawatan group pretest- nyeri dismenorea pada mahasiswi
Fakultas UNAND sebanyak posttest. A 2012 Fakultas Keperawatan
Keperawatan 37 responden. UNAND dengan p = 0,000
Unand (p<0,05). Hal ini menunjukan
bahwa relaksasi otot progresif
dapat menurunkan nyeri
dismenorea pada mahasiswi A
2012 Fakultas Keperawatan
UNAND. Disarankan untuk
remaja putri agar dapat
menerapkan relaksasi otot
progresif dalam mengatasi
dismenorea.

2. Efektivitas 2019 Chandra Sebanyak 30 Quasy Pada Remaja Putri Pain Scale dan Data dianalisis dengan
Relaksasi Otot Sulistyo rini responden remaja Experiment Lembar Observasi menggunakan uji Wilcoxon
Progresif Terhadap Siti putri sedangkan intensitas nyeri diukur
Penurunan Mukaromah. dengan menggunakan skala
Intensitas Nyeri Femi Tari peringkat numerik dan SOP
Dismenore Pada Pongsibidan relaksasi otot progresif. Temuan:
16

Remaja Putri g. Nilai intensitas nyeri sebelum


intervensi adalah 5,00 dan nilai
setelah intervensi adalah 3,00.
Analisis statistik dengan
menggunakan Uji Wilcoxon
menunjukkan bahwa nilai sig (2-
tailed) adalah 0,000, yaitu <0,05.
Ini berarti bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara hasil sebelum
dan sesudah tes dari intensitas nyeri.
Kesimpulan: Relaksasi otot
progresif efektif mengurangi
intensitas nyeri dismenore.
3 Pengaruh teknik 2016 Eka mahasiswi Quasy mahasiswi di Pain Scale dan Uji analisis menggunakan
relaksasi progresif Rahmawati universitas Experiment universitas Lembar Observasi Wilcoxon. Hasil uji analisis
terhadap tingkat aisyiyah ‘aisyiyah didapatkan nilai Asymp. Sign (2-
nyeri haid Yogyakarta Yogyakarta tailed) untuk tingkat nyeri haid
(dismenorhea) pada sebanyak 30 (dismenorhea) 0,000 < 0,05. Ada
mahasiswi di responden pengaruh teknik relaksasi
universitas progresif terhadap tingkat nyeri
‘aisyiyah haid (dismenorhea).
Yogyakarta
4 Pengaruh 2018 Fitri Yani Populasi pada Quasy Remaja Di Pain Scale dan Penelitian ini membuktikan
Pemberian Teknik penelitian ini Experiment Pondok Pesantren Lembar Observasi adanya pengaruh yang signifikan
Relaksasi Otot adalah seluruh Batang Kabung sebelum dan sesudah diberikan
Progresif Terhadap siswi pondok Kota Padang relaksasi otot progresif terhadap
Penurunan Nyeri pesantren Batang nyeri dismenorea pada Siswi di
Haid Pada Remaja Kabung Padang Pondok Pesantren Batang
Di Pondok sebanyak 29 Kabung Kota Padang dengan
17

Pesantren Batang reponden hasil nilai rerata nyeri yang


Kabung Kota dirasakan sebelum melakukan
Padang Tahun 2018 teknik relaksasi otot progresif
adalah 14,50 dengan kategori
nyeri berat, yang kemudian turun
menjadi 5,12 dengan kategori
nyeri ringan dan nilai Sign (2-
tailed) p = 0,000 (p<0,05).
5 Pengaruh Teknik 2014 Lesta Sebanyak 22 Quasy Remaja Di Pain Scale dan Hasil penelitian sebanyak 18
Relaksasi Otot Livolina, responden remaja Experiment Asrama Putri Lembar Observasi remaja (90%) menyatakan nyeri
Progresif Terhadap Simamor putri di asrama Stikes Santo sedang sebelum dilakukan
Nyeri Menstruasi Friska Stikes Santo Borromeus relaksasi otot progresif dan 12
Pada Remaja Di Sinaga, Borromeus remaja (60%) menyatakan nyeri
Asrama Putri Stikes Claudia ringan setelah dilakukan teknik
Santo Borromeus Olivia. relaksasi otot progresif. Uji
statistik menggunakan Uji
Wilcoxon dengan p-value =
0,000 (≤ α)

6 Pengaruh Relaksasi 2021 Helena Fira, remaja putri di quasi exsperimen Remaja putri di Lembaran observasi Penelitian ini menunjukkan
Otot Progresif Apriza, desa Pulau Jambu dengan desa Pulau Jambu dengan teknik relaksasi otot progresif
Terhadap Nila wilayah kerja rencangan non- wilayah kerja menggunakan skala memiliki pengaruh terhadap
Penurunan Skala Kusumawati puskesmas Kuok equivalent puskesmas Kuok nyeri Numeric skala dismenore pada remaja
Nyeri Dismenore tahun 2020 pretest-posttest. tahun 2020 Rating Scale (NRS) putri di desa Pulau Jambu
Pada Remaja Putri sebanyak 30 meric Rating Scale wilayah kerja puskesmas Kuok
Di Desa Pulau orang. (NRS). tahun 2020 dengan
Jambu Wilayah nilai p value 0,000 (< 0,05).
Kerja Puskesmas Disimpulkan bahwa relaksasi
18

Kuok otot progresif dapat menurunkan


dismenore pada remaja putri di
desa Pulau Jambu wilayah kerja
puskesmas Kuok tahun 2020.
Diharapkan perempuan dan
remaja putri dapat
mengaplikasikan teknik relaksasi
otot progresif untuk mengurangi
dismenore.
7 Muscle Relaxation 2017 Dwi Sebanyak 18 Quasy Mahasiswi Instrumen yang Hasil uji paired t-test dan uji
Therapy for Kustriyanti, responden Experiment STIKES Karya digunakan Wilcoxon untuk melihat
Dysmenorrhea Boediarsih remaja Husada Numerical Rating perubahan tingkat nyeri tekanan
putri Scale. sistolik, diastolik, dan
dan Lembar pernapasan, denyut nadi sebelum
Observasi dan sesudah relaksasi dan
Terdapat Perbandingan pengaruh
P <0,05 (0,002) dengan uji Mann
Whitney. Terapi relaksasi otot
efektif menurunkan intensitas
nyeri haid atau dismenore pada
remaja.

8 Effect of 2016 Aslı Sis Siswi diTurki, Eksperimental Siswi di turkis Skala VAS dan Perbedaan antara rata-rata
progressive Çelik, dengan Kelompok study, dengan Lembar Observasi pertama (pengukuran pra-
relaxation Serap Ejder kontrol penelitian studi terkontrol intervensi), kedua (pengukuran
exercises on Apay (CG) terdiri dari acak tersamar minggu ke-4 selama intervensi),
primary 60 siswa tunggal dan pengukuran akhir pasca-
dysmenorrhea in sedangkan latihan (pengukuran minggu ke-8
19

Turkish students: A kelompok selama intervensi) dari skor VAS


randomized eksperimen (EG) siswa di EG secara
prospective terdiri dari 64 statistik signifikan ( F = 385.838,
controlled trial siswa. p = 0,000). Dengan demikian,
tampak bahwa latihan relaksasi
progresif yang dilakukan oleh
siswa di EG mengurangi tingkat
rasa sakit mereka secara
signifikan dari waktu ke waktu.
9 A Study To Assess 2020 Ms. Yogini Remaja putri di Metode pra- Remaja putri di Pengamatan dan Rata-rata skor nyeri pada
The Effect Of Warulkar sekolah-sekolah eksperimen dan sekolah-sekolah lembar observasi. observasi hari 1 pertama adalah
Jacobson’s Dr. Mrs. terpilih, sebanyak one group pretest terpilih, 7,0 yang meningkat menjadi 5,6,
Relaxation Rupali Salvi 60 remaja putri. post-test. 4.6 dan 2 selama titik waktu
Technique On Dr. Mrs. pengamatan hari ke-2
Dysmenorrhea Nisha Naik pengamatan, pengamatan hari ke-
Among Adolescent 3 dan pengamatan hari ke-4. Nilai
Girls In Selected t untuk pengujian ini adalah 9,9,
Schools 16 dan 32,7 pada titik waktu
pengamatan hari ke-2,
pengamatan hari ke-3 dan
pengamatan hari ke-4. Sesuai p-
value adalah 0,000 yang kecil
(kurang dari 0,05), hipotesis nol
ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa Teknik Relaksasi
Jacobson terbukti sangat efektif
dalam mengurangi nyeri saat
menstruasi pada remaja putri.
20

10 Effectiveness Of 2017 Akilandes remaja putri di Quasy Mahasiswi Skala VAS dan Rerata skor post test dismenore
Jacobson’s wari sekolah-sekolah Experiment Universitas Lembar Observasi 4,33 pada kelompok eksperimen
Relaxation terpilih di Madurai Muhammadiyah lebih rendah daripada skor rata-
Technique On sebanyak Semarang rata post test dismenore 7,5 dari
Dysmenorrhea 60 remaja putri. 30 kelompok kontrol dengan nilai 't'
Among The kelompok kontrol 9.52 . Ada penurunan yang
Adolescent Girls 30 kelompok signifikan dalam tingkat post test
intervensi skor dismenore, di kelompok
eksperimen dibandingkan dengan
kelompok kontrol, (MD-3,17
P<0,001). Disana ada tidak ada
hubungan antara skor post test
dismenore dengan pilihan
variabel demografis.
Tabel 3. 2 Analisis Unsur Artikel
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Literatur Review

artinya suatu penelitian yang bertujuan mengulang atau mereview kembali

penelitian terdahulu yang di ambil melalui artikel-artikel dan jurnal

kesehatan sesuai judul yang diteliti yaitu Pengaruh Relaksasi Otot Progresif

pada Remaja Putri yang Mengalami Dismenore.

Tingginya angka dismenore pada remaja membuat banyak peneliti yang

melakukan penelitian dan membahas dismenore dengan berbagai intervensi.

Pada penelitian kali ini peneliti melakukan literature review dari beberapa

jurnal dan artikel tentang Pengaruh Relaksasi Otot Progresif pada Remaja

Putri yang Mengalami Dismenore. Tinggi nya angka dismenore dikarenakan

banyak remaja yang tidak mengetahui cara penanganan ketika dismenore.

Relaksasi Otot Progresif dapat digunakan sebagai salah satu intervensi untuk

mengurangi nyeri haid/dismenore pada remaja. Berdasarkan analisis yang

telah dilakukan dari 10 artikel, semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu

melihat pengaruh atau ke efektivan tindakan relaksasi otot progresif dalam

mengurangi nyeri dismenore pada kalangan remaja putri.

4.1.1 Karakteristik responden

Remaja putri yang menjadi subjek pada 10 artikel yang di analisa, hanya 1

artikel yang memiliki karakteristik usia 13-18 tahun, 9 artikel lainnya tidak

menjelaskan karakteristik usia pada remaja putri. Kesimpulan dari artikel yang

di analisa bahwa remaja putri memang rentan mengalami dismenore,dan

21
22

pada usia nya mereka tidak tau bagaimana cara alternatif untuk mengurangi

dismenore yang dirasakan. Pada 10 artikel yang di analisa terdapat 6 artikel

yang subjek penelitiannya adalah mahasiswi, dan 3 artikel diantaranya

adalah siswi pada sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. 1

artikel tidak menjelaskan secara lebih rinci terkait karakteristik pendidikan

responden.

4.1.2 Karakteristik Intervensi

Penelitian yang dilakukan oleh Akbar et al., (2012) dijelaskan bahwa

dalam penelitiannya tidak ada kelompok pembanding (control), tetapi

peneliti melakukan observasi pertama (pretest) sebelum dilakukan intervensi

relaksasi otot progresif. Setelah responden mengisi pretest, peneliti

mengajarkan teknik relaksasi otot progresif, dan melakukan tindakan

tersebut kepada para responden untuk mengatasi nyeri dismenore. Setelah

intervensi dilakukan peneliti mengukur nyeri dismenore kembali (post test).

Data hasil kusioner dan observasi diperiksa dan kemudian diolah

menggunakan bantuan program komputer.

Penelitian Sulistyorini et al., (2019) membahas tentang efektivitas

relaksasi otot progresif terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada

remaja putri terhadap 35 responden. Dalam Pengambilan data, peneliti

terlebih dahulu melakukan penilaian nyeri dengan lembar observasi nyeri,

kemudian melakukan intervensi relaksasi progresif dengan 15 gerakan

dalam waktu 10 menit. Setelah 5 menit sesudah intervensi diberikan,

kembali peneliti melakukan pengukuran nyeri dengan menggunakan lembar

observasi numerik rating scale.


23

Dalam penelitian ini, relaksasi otot progresif merupakan intervensi yang

peneliti lakukan sebagai upaya penanganan nyeri. Relaksasi otot progresif

pada penelitian ini dilakukan dengan posisi duduk di kursi senyaman

mungkin dan mengikuti langkah-langkah gerakan relaksasi secara perlahan

yang berjumlah lima belas gerakan mulai dari melatih otot tangan hingga

melatih otot-otot kaki. Gerakan-gerakan yang diterapkan oleh peneliti dalam

penelitian ini yaitu mulai dari gerakan melatih otot tangan, otot tangan

bagian belakang, otot tangan biceps (otot besar pada bagian atas pangkal

lengan), otot bahu, otot dahi, otot punggung, otot dada, otot perut, otot paha

hingga otot kaki.

Rahmawati, (2016) dalam penelitiannya melakukan tindakan

relaksasi otot progresive dengan menggunakan rancangan one grup pre-post

test design tanpa kelompok pembandingan. Sebelum dilakukan tindakan

responden mengisi pretest terlebih dahulu, setelah dilakukan tindakan

relaksai otot progresif responden mengisi kuesioner dan lembar observasi

kembali untuk post test. Penelian ini membahas bahwa kemungkinan usia

menjadi faktor yang mempengaruhi nyeri haid atau dismenore, dan Faktor

lain yang mungkin mempengaruhi terjadinya nyeri haid (dismenorhea) pada

responden adalah stres. Perubahan tingkat nyeri haid (dismenorhea) pada

responden setelah dilakukan teknik relaksasi progresif dikarenakan

vasodilatasi pembuluh darah, dan peningkatan sekresi hormon endorfin yang

berfungsi memblok reseptor nyeri di otak sehingga nyeri dapat berkurang

atau hilang.
24

Fitri Yani, (2018) dalam penelitannya menjelaskan intervensi yang

dilakukan peneliti yaitu mengajarkan teknik relaksasi otot progresif dengan

menampilkan sebuah video yang berisi gerakan-gerakan teknik relaksasi

otot progresif. Selesai menampilkan video satu kali peneliti meminta

responden untuk melakukan teknik relaksasi otot progresif. Teknik relaksasi

otot progresif dilakukan selama 10 detik dalam 1 gerakan, dimana relaksasi

otot progresif terdiri dari 15 gerakan yaitu mulai dari otot tangan, otot

tangan bagian belakang, otot biceps, otot bahu, otot wajah, otot mata, otot

rahang, otot sekitar mulut, otot leher bagian belakang, otot leher bagian

depan, otot punggung, otot dada, otot perut, otot paha, otot betis sebanyak 3

kali dengan jumlah waktu yang dibutuhkan 390 detik (6 menit 5 detik)

ditambah waktu peneliti menjelaskan manfaat, prosedur relaksasi otot

progresif dan memberikan leaflet selama 10 menit. Disini peneliti mengukur

telebih dahulu nyeri haid responden selama 10 menit pertama saat kontraksi

sebelum intervensi. Setelah itu peneliti mengobservasi responden satu

persatu setiap gerakan-gerakan yang dilakukan responden selama 5 menit.

Kemudian setelah responden melakukan teknik relaksasi otot progresif,

peneliti mengukur kembali intensitas nyeri yang dirasakan responden.

Simamora et al., (2014) membahas perubahan intensitas nyeri yang

dirasakan oleh responden selain karena produksi dari opiat endogen yang

meningkat, juga dapat disebabkan oleh distraksi karena responden harus

berfokus pada setiap gerakan yang dilakukan sehingga mengalihkan

perhatian responden dari nyeri yang dirasakan dan kemudian menurunkan

persepsi nyeri yang dirasakan responden. Rasa nyaman mulai dirasakan saat
25

responden melakukan gerakan ke-12. Gerakan ke-12 ini merupakan sutu

relaksasi pernapasan yang dilakukan untuk mengatasi dari nyeri yang

dirasakan.

Fira et al., (2021) menjelaskan bahwa relaksasi otot progresif dalam

penelitiannya dilakukan ketika responden mengalami dismenore pada hari

pertama menstruasi dilakukan tiga kali sebanyak 11 gerakan selama 15

menit. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa teknik relaksasi otot

progresif bekerja optimal terhadap skala nyeri karena efek dari teknik

relaksasi otot progresif membuat responden menjadi rileks dan menurunkan

ketegangan otot sehingga dapat menurunkan skala nyeri.

Kustriyanti & Boediarsih, (2017) memaparkan bahwa dalam

penelitiannya bahwa pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu

skrining responden dan intervensi relaksasi otot. Semua siswi diajarkan

relaksasi terlebih dahulu sebelum datangnya menstruasi. Pemantauan pengisian

diary dilakukan dengan mengirimkan sms kepada responden di sore hari

dibantu dengan mahasiswi penanggungjawab tiap kelas untuk saling

mengingatkan mengisi diary. Siswi yang mengalami nyeri haid hari pertama

dan atau sampai hari ketiga, diminta melapor kepada penanggungjawab kelas

atau peneliti. Peneliti memeriksa diary, jika gejala yang dialami siswi

memenuhi kriteria, maka diberikan terapi relaksasi selama nyeri haid

berlangsung. Pengukuran intensitas nyeri, tekanan darah, nadi dan pernapasan

dilakukan 15 menit sebelum dan sesudah diberikan terapi.

Penelitian yang dilakukan oleh Çelik & Apay, (2021) menjelaskan

secara rinci tentang intervensi relaksasi otot progresif pada dismenore bahwa
26

selama wawancara pertama, siswa pada kelompok eksperimen diberi CD

latihan relaksasi progresif dan diajarkan cara melakukan latihan tersebut .

Sebelum memulai latihan, mereka diminta untuk mencatat rasa sakit mereka

selama periode menstruasi bulan itu pada skala VAS, kemudian mulai

berolahraga, dan terakhir mencatat rasa sakit mereka pada DMF dengan

mengukurnya dengan VAS seperti yang dijelaskan. Proses ini akan berlanjut

selama dua bulan di mana latihan relaksasi progresif akan digunakan.

CD latihan relaksasi progresif digunakan sebagai bahan intervensi. Siswa

pada kelompok intervensi diberitahu tentang latihan relaksasi progresif

selama wawancara pertama, dan mereka diminta untuk mendengarkan CD

latihan relaksasi progresif. Pertama, peneliti melakukan latihan dengan

iringan CD kemudian siswa diinstruksikan untuk melakukan latihan sendiri.

Setelah wawancara, CD diberikan kepada siswa, dan mereka diminta untuk

melakukan latihan selama dua bulan, setiap hari atau setidaknya tiga kali

seminggu, dengan mengikuti CD. Setelah wawancara pertama, siswa pada

keompok eksperimen dipanggil melalui telepon seminggu sekali untuk

mengingatkan mereka agar melakukan latihan secara teratur. Mereka juga

ditanya apakah ada masalah. Setelah wawancara pertama, siswa pada

kelompok kontrol dipanggil melalui telepon seminggu sekali dan ditanya

apakah mereka memiliki masalah dan apakah mereka telah minum obat

untuk rasa sakit. Sesuai dengan prinsip etika, CD latihan relaksasi diberikan

kepada siswa di kelompok kontrol selama wawancara akhir, dan latihan

diajarkan kepada mereka.

Warulkar et al., (2020) Terapi relaksasi otot Jacobson diberikan


27

selama dua puluh delapan hari dengan menggunakan skala sindrom

pramenstruasi yang dimodifikasi. Peneliti melakukan pengamatan kepada

para responden selama 4 hari untuk melihat tingkat nyeri dismenore

responden.

Akilandeswari, (2017) membahas bahwa teknik relaksasi Jacobson/

relaksasi otot progresif pada penelitiannya diberikan selama 30 menit dua

kali sehari pagi dan sore pada hari pertama menstruasi. Intervensi pada

penelitian ini lakukan dalam 5 langkah. Langkah pertama yaitu peneliti

meminta persetujuan secara lisan kepada para responden. Langkah ke-2

subjek disuruh duduk di kursi. Latihan dimulai dengan mengangkat alis

dengan meregangkan dahi diikuti oleh wajah, leher, dada, perut, punggung,

lengan, paha, kaki dan jari kaki diregangkan. Kemudian subjek

diinstruksikan untuk menarik napas dalam dan menghembuskan napas

melalui hidung secara perlahan. Ini membantu mereka merasa santai. Dalam

studi ini Teknik relaksasi jacobson disebut sebagai relaksasi otot progresif

teknik. Teknik ini membantu mengurangi keparahan dismenore. Langkah

ke-3 Kelompok eksperimen menerima teknik relaksasi Jacobson dua kali

sehari pada hari menstruasi. Langkah terakhir Penyelidik memastikan

privasi dan martabat siswa selama proses penelitian.

4.1.3 Hasil Penelitian Literature Review

Hasil penelitian Akbar et al., (2012) menunjukan bahwa rata rata nyeri

dismenorea sebelum diberikan relaksasi otot progresif sebesar 4,81 dan nyeri

dismenorea setelah diberikan relaksasi otot progresif sebesar 2,43 dengan rata-

rata penurunan skala nyeri dismenorea setelah diberikan relaksasi otot


28

progresif sebesar 2,378. Berdasarkan hasil uji wilcoxon diperoleh nilai p =

0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa terdapat penurunan nyeri dismenorea

antara sebelum dan sesudah diberikan relaksasi otot progresif pada

mahasiswi A 2012 Fakultas Keperawatan UNAND.

Sulistyorini et al., (2019) menunjukan hasil bahwa nilai Intensitas

nyeri sebelum dilakukan intervensi adalah 5.00 dan nilai intensitas nyeri

sesudah dilakukan intervensi adalah 3.00, hasil uji analisis statistik

menggunakan Wilcoxon didapatkan nilai sig (2-tailed) adalah 0.000

sehingga nilai sig (2-tailed) < 0.05, yang berarti bahwa terdapat perbedaan

intensitas nyeri yang signifikan antara nilai pretest dan postest. Sehinga

dapat disimpulkan bahwa Relaksasi otot progresif efektif dalam

menurunkan intensitas nyeri dismenore.

Hasil penelitian Rahmawati, (2016) menunjukan bahwa tingkat nyeri

haid (dismenore) sebelum diberikan teknik relaksasi progresif yaitu 5,86

dalam kategori nyeri sedang. Tingkat nyeri haid (dismenorhea) setelah

diberikan teknik relaksasi progresif yaitu 2,36 dalam kategori nyeri ringan.

Sesuai dengan hasil uji analisis menggunakan Wilcoxon didapatkan data

bahwa ada pengaruh pemberian teknik relaksasi progresif terhadap tingkat

nyeri haid (dismenorhea).

Hasil penelitian Fitri Yani, (2018) menunjukan bahwa terdapat

perbedaan nilai rerata Sebelum dilakukan teknik relaksasi otot progresif adalah

14,50 sedangkan sesudah dilakukan teknik relaksasi otot progresif adalah 5,12

dengan selisih 9.375. Maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan

nyeri haid yang signifikan antara sebelum dan sesudah melakukan


29

teknik relaksasi otot progresif dalam menurunkan nyeri haid pada remaja

putri di Pondok Pesantren Batang Kabung Kota Padang Tahun 2018.

Hasil penelitian Simamora et al., (2014) menunjukan bahwa Sebelum

dilakukannya teknik relaksasi otot progresif sebanyak 18 (90%) remaja

menyatakan nyeri sedang dan 2 (10%) remaja menyatakan nyeri ringan,

sedangkan setelah dilakukannya teknik relaksasi otot progresif sebanyak 12

(60%) remaja menyatakan nyeri ringan, 4 (20%) remaja menyatakan tidak

nyeri, dan 4 (20%) remaja lainnya menyatakan nyeri sedang. Hal ini dibuktikan

dengan hasil uji statistik dimana P-value = 0,000, dibandingkan dengan nilai

koefisien alpha (α) = 0,05 maka P-value ≤ α . Dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh antara teknik relaksasi otot progresif terhadap nyeri menstruasi pada

remaja akhir di Asrama Putri STIKes Santo Borromeus.

Hasil penelitian Fira et al., (2021) menunjukan bahwa Sebelum

diberikan teknik relaksasi otot progresif skala dismenore menunjukkan 30

orang responden mengalami nyeri sedang. Kemudian Sesudah diberikan

teknik relaksasi otot progresif yang mengalami nyeri sedang menjadi nyeri

ringan 24 orang, nyeri sedang tetap menjadi nyeri sedang satu orang, dan

nyeri sedang menjadi tidak nyeri lima orang. Rata-rata penurunan skala

dismenore setelah diberikan teknik relaksasi otot progresif adalah 3,73. Dan

ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap skala nyeri menstruasi

(dismenore) pada remaja putri di desa Pulau Jambu wilayah kerja

puskesmas Kuok tahun 2020.

Penelitian yang dilakukan Kustriyanti & Boediarsih, (2017)

menunjukan hasil bahwa perubahan intensitas nyeri sebelum dan sesudah


30

diberikan terapi relaksasi otot dan napas dalam dengan p value= 0,000, beda

mean rank p value = 0,002. Terapi relaksasi otot efektif dalam menurunkan

intensitas nyeri dysmenorrheal dan terdapat perubahan pengukuran nadi dan

pernapasan yang signifikan. Terapi relaksasi otot agar dapat didengarkan

untuk mengurangi nyeri haid.

Hasil penelitian Çelik & Apay, (2021) menunjukan bahwa

Perbedaan antara rata-rata pertama (pengukuran pra-intervensi), kedua

(pengukuran minggu ke-4 selama intervensi), dan pengukuran akhir pasca-

latihan (pengukuran minggu ke-8 selama intervensi) dari skor VAS siswa di

EG secara statistik signifikan ( F = 385.838, p = 0,000). Dengan demikian,

tampak bahwa latihan relaksasi progresif yang dilakukan oleh siswa pada

kelompok intervensi mengurangi tingkat rasa sakit mereka secara signifikan

dari waktu ke waktu.

Warulkar et al., (2020) dalam penelitiannya menunjukan hasil bahwa

sebelum intervensi (41) 68,3% remaja putri mengalami nyeri sedang (skor 5-

7) dan (19) 31,7% remaja putri mengalami nyeri berat (skor 8-10), observasi

hari ke-2 (4) 6,7% remaja putri anak perempuan mengalami nyeri ringan (skor

1-4) dan (56) 93,3% dari mereka mengalami nyeri sedang (skor 5-7). Pada hari

ke 3 pengamatan (29) 48,3% dari remaja putri mengalami nyeri ringan (skor 1-

4) dan (31) 51,7% diantaranya mengalami nyeri sedang (skor 5-7). Pada

pengamatan hari keempat keempat, semua remaja putri mengalami nyeri ringan

(skor 1-4). p-value adalah 0,000 yang kecil (kurang dari 0,05), hipotesis nol

ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Teknik Relaksasi Jacobson terbukti sangat

efektif dalam mengurangi nyeri saat menstruasi pada remaja


31

putri.

Akilandeswari, (2017) dalam penelitian mendapatkan hasil bahwa

Menurut tingkat skor nyeri pra-tes, 8 (26,7%) anak perempuan mengalami

nyeri sedang, 12 (40%) anak perempuan mengalami nyeri hebat dan 10

(33,3%) anak perempuan mengalami nyeri tak tertahankan. Setelah teknik

relaksasi Jacobson, 9 (30%) anak perempuan mengalami nyeri ringan dan 21

(70%) dari anak perempuan mengalami nyeri sedang pada kelompok

eksperimen. Pada kelompok kontrol skor nyeri pre-test 9 (30%) anak

perempuan mengalami nyeri sedang, 12 (40%) anak perempuan mengalami

nyeri hebat dan 9 (30%) anak perempuan mengalami nyeri tak tertahankan.

Dalam tes pasca 10 (33,3%) anak perempuan mengalami nyeri sedang, 12

(40%) anak perempuan mengalami nyeri berat dan 8 (26,7%) gadis memiliki

rasa sakit yang tak tertahankan. Teknik relaksasi Jacobson efektif dalam

mengurangi dismenore

Berdasarkan 10 jurnal yang telah di analisa oleh peneliti, didapatkan

bahwa dismenore pada remaja putri dapat berkurang dengan melakukan

tindakan relaksasi otot progresif secara rutin sejak hari pertama haid di

waktu pagi dan sore hari seperti yang telah di teliti oleh Akilandeswari,

(2017) dan dilakukan 3 kali selama 15 menit pada haid pertama seperti pada

penelitian Fira et al., (2021). Relaksasi otot progresif merupakan

penanganan dismenore secara non-farmakologis. Remaja putri yang

mengalami dismenore dapat menerapkan relaksasi ini dikarenakan aman dan

tidak membuat ketergantungan. Selain itu tindakan relaksasi otot progresif

ini juga mudah serta tidak memerlukan alat dalam mempraktekkannya.


32

Relaksasi otot progresif sangat tepat digunakan ketika remaja putri

mengalami nyeri menstruasi/dismenore perlu dilakukan secara rutin dan

mendalam agar penurunan nyeri dapat dirasakan secara spesifik teknik

relaksasi otot progresif mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opiat

endogen yaitu endorfin. Endorfin adalah substansi seperti morfin yang

diproduksi dalam tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi

nyeri, sehingga apabila tubuh mengeluarkan substansi-substansi ini, salah

satu efeknya adalah pereda nyeri Akbar et al., (2012).

Relaksasi otot progresif dapat membuat remaja putri yang

mengalami dismenore menjadi rileks, dan tenang . Sesuai dengan penelitian

Akbar et al., (2012) menunjukan bahwa berdasarkan hasil observasi dan

wawancara selama tiga kali perlakuan pemberian terapi teknik relaksasi otot

progresif, keseluruhan responden mengatakan rileks dan nyaman setelah

diberikan teknik relasasi otot progresif tersebut dan responden mengatakan

nyeri yang dialami berkurang.

Literature review dari 10 jurnal yang telah di analisa peneliti tentu

masih banyak kekurangan dan keterbatasan . Keterbatasan artikel yang

membahas tentang relaksasi otot progresif terhadap dismenore pada remaja

putri membuat pembahasan pada literature ini kurang begitu luas. Panduan

dalam melakukan relaksasi otot progresif pun kurang dipaparkan secara rinci

dalam beberapa artikel. Relaksasi otot progresif memiliki manfaat untuk

mengurangi rasa nyeri salah satunya nyeri dismenore. Remaja putri yang

mengalami dismenore dapat melakukan tindakan relaksasi otot progresif secara

mandiri, dikarenakan intervensi ini berpengaruh dan memiliki


33

efektivitas dalam menurunkan rasa nyeri ketika dismenore. Kendala yang di

rasakan peneliti selama proses penyusuna literature review ini diantaranya

sedikitnya artikel lengkap yang membahas tentang relaksasi otot progresif

terhadap dismenore pada remaja baik artikel nasional maupun internasional.

Peneliti sudah mencoba untuk mencari artikel sesuai dengan kata kunci pada

berbagai platform seperti Pubmed namun tidak ditemjukan hasil. Pada

platform Sciencedirect hanya ditemukan 1 artikel yang sesuai.


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Literarure review pada penelitian ini mendapatkan 10 artikel yang

dapat dijadikan sebagai bahan referensi. Berdasarkan 10 jurnal yang

dianalisa peneliti dalam literature review ini dapat diambil kesimpulan

bahwa relaksasi otot progresif berpengaruh dalam menurunkan nyeri haid /

dismenore pada remaja putri. Terdapat perbedaan nyeri dismenore antara

sebelum dan sesudah dilakukan intervensi relaksasi otot progresif.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadikan pedoman untuk


menambah ilmu pengetahuan tentang Relaksasi otot progresif untuk
mengatasi Dismenore pada remaja putri.

5.2.2 Bagi Pendidikan


Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penelitian

yang lebih lanjut lagi dan diharapkan agar dapat dijadikan daftar referensi

diperpustakaan. Dan bagi peneliti yang selanjutnya bisa melakukan

penelitian tentang Judul yang sama.

5.2.3 Bagi Mahasiswa S1 Keperawatan

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran dan

referensi untuk menambah ilmu ilmu pengetahuan dalam bidang

keperawatan yang akan melakukan penelitian, dan sebagai penyempurna

bagi penelitian-penelitian sebelumnya.

34
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, I., Eka, D., & Afriyanti, E. (2012). Pengaruh Relaksasi Otot
Progresif terhadap Penurunan Dismenore pada Mahasiswi A 2012
Fakultas Keperawatan Unand. 10, No 1, 9.
Akilandeswari, S. (2017). Effectiveness of Jacobson’s Relaxation Technique
on Dysmenorrhea among the Adolescent Girls. Sacred Heart Nursing
College, Madurai.
Çelik, A. S., & Apay, S. E. (2021). Effect of progressive relaxation exercises
on primary dysmenorrhea in Turkish students: A randomized
prospective controlled trial. Complementary Therapies in Clinical
Practice, 42(101280), 1–6.
https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2020.101280
Fira, H., Apriza, A., & Wati, N. K. (2021). Pengaruh Teknik Relaksasi Otot
Progresif Terhadap Penurunan Skala Nyeri Menstruasi (Dismenore)
Pada Remaja Putri Di Desa Pulau Jambu. Urnal Kesehatan
Masyarakat, 5(1), 1–8.
https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i1.1550
Fitri Yani. (2018). Pengaruh pemberian teknik relaksasi otot progresif
terhadap penurunan nyeri haid pada remaja di pondok pesantren batang
kabung kota padang tahun 2018.
http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1120700020921110%0Ahttps
://doi.org/10.1016/j.reuma.2018.06.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ar
th.2018.03.044%0Ahttps://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1063458
420300078?token=C039B8B13922A2079230DC9AF11A333E295FC
D8
Kustriyanti, D., & Boediarsih, B. (2017). Muscle Relaxation Therapy for
Dysmenorrhea. Health Notions, 1(4), 1–6.
http://heanoti.com/index.php/hn/article/view/hn1404
Marzali, A. (2016). Menulis Kajian Literatur. Jurnal Etnosia, 01 No. 02, 13.
Rahmawati, E. (2016). Pengaruh teknik relaksasi progresif terhadap tingkat
nyeri haid (dismenorhea) pada mahasiswi di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta.
Simamora, L. L., Sinaga, F., & Olivia, C. (2014). Pengaruh teknik relaksasi
otot progresif terhadap nyeri menstruasi pada remaja di asrama putri
STIKES Santo Borromeus. 1–7.
Sulistyorini, C., Mukaromah, S., & Pongsibidang, F. T. (2019). Efektivitas
relaksasi otot progresif terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore
pada remaja putri. Jurnal Medika Karya Ilmiah, 4, No 1(1), 10–15.
https://doi.org/10.35728/ jmkik.v4i1.69
Warulkar, M. Y., Salvi, D. M. R., & Naik, D. M. N. (2020). A study to
assess the effect of jacobson’s relaxation technique on dysmenorrhea
among adolescent girls in selected schools. 07(11), 1–16.
Lampiran 1. Waktu penelitian

35
LAMPIRAN

Lampiran 1. Waktu Penelitian

JADWAL KEGIATAN PEMBUATAN LITERATUR RIVIEW


PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP

Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli


Kegiatan
No 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tahap
1.
Persiapan
Pengajuan
2.
Judul
Penyusunan
3.
Proposal
Seminar
4.
Proposal
Revisi
5.
Proposal
Pengajuan
6. artikel
jurnal
Analisa
7.
jurnal
Penelitian
8. tentang
jurnal yang
terkait

9. Hasil dan
Pembahasan
Penelitian
10. Skripsi
DESMINORE PADA REMAJA PUTRI
Lampiran 2 surat pernyataan kesediaan menjadi pembimbing 1

SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN MENJADI PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini;


Nama :
Nomor Induk Pegawai :
Instansi/Unit Kerja :
Pendidikan Terakhir :
Alamat Rumah :
No. Hp :

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya bersedia / tidak bersedia


menjadi Dosen Pembimbing I / II dalam rangka penulisan skripsi dari
mahasiswa tersebut dibawah ini:
Nama : Gina Sonia
Nomor Induk Mahasiswa : 0432950317023
Jurusan : Keperawatan S1
Judul Skripsi : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif
Pada Remaja Putri yang mengalami Dismenore

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggungjawab.

Bekasi, 14 juli 2021

(Ns. Sunirah, M.Kep.,Sp.Kep.,Mat)


Lampiran 3 surat pernyataan kesediaan menjadi pembimbing 2

SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN MENJADI PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini;


Nama :
Nomor Induk Pegawai :
Instansi/Unit Kerja :
Pendidikan Terakhir :
Alamat Rumah :
No. Hp :

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya bersedia / tidak bersedia


menjadi Dosen Pembimbing I / II dalam rangka penulisan skripsi dari
mahasiswa tersebut dibawah ini:
Nama : Gina Sonia
Nomor Induk Mahasiswa : 0432950317023
Jurusan : Keperawatan S1
Judul Skripsi : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif
Pada Remaja Putri yang mengalami Dismenore

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggungjawab.

Bekasi, 14 juli 2021

(Wiwie Herdalisa, S.Kep.,M.Kes)


Lampiran 4 Lembar konsultasi skripsi 1

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

NAMA : Gina Sonia


NIM : 0432950317023
DOSEN PEMBIMBING I: Ibu Ns. Sunirah, M.Kep.,Sp.Kep.,Mat
JUDUL SKRIPSI : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Pada
Remaja Putri yang mengalami Dismenore

Hari/Tangg Masukan/saran Tanda Tangan


Materi
NO al Dosen Mahasisw Pembimbin
Bimbingan
Bimbingan Pembimbing a g
1. 7 Desember Pengarahan Penjelasan
2020 Skripsi Penyusunan Skripsi

2. 11 Desember Pengajuan ACC judul dan


2020 Judul Beserta Metode Penelitian
Metode
Penelitian

3. 11 Desember BAB 1 Perbaiki Latar


2020 Pendahuluan Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan

4. 22 Desember Perbaikan Perbaiki Latar


2020 BAB 1 Belakang
Pendahuluan

5. 4 Januari Perbaikan Perbaiki BAB 1 dan


2021 BAB 1 Lanjut BAB 2, 3
Pendahuluan
6. 18 Januari Perbaikan Perbaiki BAB 1, 2,
2021 BAB 1 dan 3
lanjut BAB
2.3

7. 27 Februari Perbaikan Penambahan materi


2021 BAB 1, 2, 3 BAB 2

8. 03 Maret Perbaikan Perbaiki Penulisan


2021 BAB 1, 2, 3

9. 06 Maret ACC BAB Melanjutkan


2021 1,2,3 Konsul
Kepembimbing 2

10. 26 April Perbaikan Perubahan format


2021 Skripsi setelah penulisan dari
Sidang proposal skripsi ke
Proposal Skripsi dan
perbaikan populasi

dan sampel,
variabel penelitian
serta definisi
operasional

11. 6 Mei 2021 Kuesioner Sumber kuesioner

12. 8 Juli 2021 Konsul BAB Perbaikan BAB 3,


3, 4, 5, 4, 5,

13 16 juli 2021 Konsul Perbaikan bab 5


perbaikan pra beserta lampiran
sidang

14 17 agustus Konsul post Perbaikan pasca


2021 sidang siding skripsi
Lampiran 5 Lembar konsultasi skripsi 2

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

NAMA : Gina Sonia


NIM : 0432950317024
DOSEN PEMBIMBING I: Ibu Wiwie Herdalisa, S.Kep.,M.Kes
JUDUL SKRIPSI : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Pada
Remaja Putri yang mengalami Dismenore

Hari/Tangg Masukan/saran Tanda Tangan


Materi
NO al Dosen Mahasisw Pembimbin
Bimbingan
Bimbingan Pembimbing a g
1. 20 Desember Pengajuan ACC

2020 Judul Beserta Lanjut bab 1


Metode
Penelitian

3. 25 Desember BAB 1 Perbaiki Latar


2020 Pendahuluan Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan

4. 02 Desember Perbaikan Perdalam masalah


2020 BAB 1 pada Latar
Pendahuluan Belakang
5. 18 Januari Perbaikan Perbaiki BAB 1 dan

2021 BAB 1 Lanjut BAB 2


Pendahuluan

6. 14 februari Perbaikan Perbaiki BAB 1, 2,


2021 BAB 1 dan 3
lanjut BAB
2.3
8. 03 Maret Perbaikan Perbaiki Penulisan
2021 BAB 1, 2, 3

9. 09 Maret Konsul Rapihkan bagan,


2021 bab1,2,3 yang dan cek ulang hasil
sudah di ACC kata kunci
pemb.1

10. 30 April Perbaikan Perubahan format


2021 Skripsi setelah penulisan dari
Sidang proposal skripsi ke
Proposal skripsi dan
perbaikan populasi
dan sampel,
variabel penelitian
serta definisi
operasional
12. 26 Juni Konsul BAB Perbaikan BAB 3,
2021 3, 4, 5, 4, 5, dan
Lengkapi lampiran-
lampiran utnuk
ujian sidang hasil
skripsi

13 16 juli 2021 Konsul Perbaikan bab 5


perbaikan pra beserta lampiran
sidang

14 20 juli 2021 Konsul post Perbaikan sidang


sidang skripsi

Anda mungkin juga menyukai