Oleh :
MARGIATI
NIM. 01.2016.045
SKRIPSI
LITERATUR REVIEW: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PASIENTENTANG
PENYAKIT RABIES
Oleh :
MARGIATI
NIM. 01.2016.045
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
MARGIATI
NIM. 01.2016.045
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Skripsi
Pada tanggal Oktober 2020
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Tim Penguji :
Tim Pembimbing :
Mengetahui,
Ketua
Program Studi Keperawatan
Profesi Ners
Nama : Margiati
NIM : 01.2016.045
Persada Palopo
Penyakit Rabies”, adalah hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan untuk
pengetahuan saya tidak terdapat atau pendapat yang yang pernah tertulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan
atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi
Yang Menyatakan
Margiati
NIM. 01.2016.045
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kahadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Skripsi ini merupakan upaya dan kerja keras dari penulis untuk
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu penulis dengan rendah hati
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca dalam rangka
bantuan dan dukungan oleh berbagai pihak. Olehnya itu, pada kesempatan ini
1. Ibu Ns. Rezkiyah Hoesny, S.Kep.M. Kep, selaku Ketua STIKES Kurnia Jaya
Persada Palopo.
3. Bapak Agusalim Sunusi, SE, MM, selaku pembimbing II, atas arahan dan
4. dr. Bunadi, M.Kes, selaku penguji atas arahan dan bimbingannya sehingga
5. Seluruh dosen dan staf STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo atas arahan,
dukungan dan bimbingan serta ilmu pengetahuan yang telah diberikan kepada
penulis.
6. Suami dan anak-anak saya tercinta yang telah memberikan dukungan material
8. Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu-persatu terima
akan bermanfaat bagi pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi atas
segala upaya dan usaha hambanya dan memberikan pahala yang setinggi-
tingginya. Aamiin…!
Penulis
vii
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
A. LatarBelakang
berdarah panas yang ditularkan kepada manusia dan menyerang susunan saraf
dengan baik dan apabila ditemukan ada anjing yang gila serta menggigit
dikenakan denda dengan jumlah yang telah ditetapkan oleh pihak kerajaan.
yang dinyatakan bebas dari rabies, akan tetapi sebagian besar Negara bagian
sementara diAfrika dan Asia yang menjadi vector utama adalah anjing. Di
Indonesia kasus rabies yang terjadi pada hewan pertama kali dilaporkan pada
tahun 1889 sedangkan kasus pada manusia dilaporkan pada tahun 1894 oleh
E.V.deHan.
ini menyerang kucing, kera, dan sesekali hewan ruminansia, babi atau hewan
lainnya.
lebih dari 1,4 miliar orang beresiko untuk terkena infeksi rabies di Asia
masalah ini adalah dengan cara meningkatkan vaksinasi pada anjing sebagai
hewan peliharaan. Hal ini telah terbukti di Sri Lanka, dari tahun 1975-2005
konsultasi ahli WHO terhadap rabies juga mengemukakan bahwa lebih dari
akibat rabies di Afrika dan Asia diperkirakan menjadi 55.000 kematian setiap
tahunnya dengan 56% terjadi di Asia dan 44% kematian terjadi di Afrika.
Rabies (GHPR) tahun 2012 sebesar 84.750 kasus, pada tahun 2013 turun
menjadi 69.136 kasus dan tahun 2014 kembali turun menjadi 42.958 kasus.
Penurunan angka kasus gigitan hewan secara nasional ini sayangnya tidak
3
Disability Adjusted Life Year (DALY) yang hilang setiap tahunnya. Sebanyak
0,4 juta DALY terjadi akibat morbiditas dan mortalitas akibat efek samping
vaksin serta dampak psikologi pada penderita yang timbul akibat rasa takut
tidak melapor ke Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan. Hal ini terjadi
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara skor pre-test dan
Metode ceramah dan metode buzz group tidak berbeda nyata dalam
Alpha (0.05), itu artinya hipotesa pada penelitian ini diterima, menunjukkan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Pengembangan Riset
3. Penelitian Keperawatan
data bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang
penyakit rabies.
4. Masyarakat
rabies.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi
kesehatan.
6
7
2. Tujuan
mereka sendiri, mampu memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap
masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan
dukungan dari luar dan mampu memutuskan kegiatan yang tepat guna untuk
kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga produktif secara
a. Pengetahuan/ Knowledge
tingkatan yaitu:
1) Tahu/ Know
2) Memahami / Comprehension
3) Aplikasi/ Aplication
4) Analisis/ Analysis
urorganisasi dan masih ada kaitannya antara yang satu dengan yang
lain.
5) Sintesis/ Synthesis
yang baru.
9
6) Evaluasi/ Evaluation
b. Sikap/ Attitude
1) Menerima/ Receiving
2) Merespon/ Responding
3) Menghargai/ Valuing
1) Persepsi/ Perception
10
pertama.
3) Mekanisme/ Mecanism
4) Adopsi/ Adoption
a. Aspek Kesehatan
1) Promosi/ Promotif
2) Pencegahan / Preventif
3) Penyembuhan/ Kuratif
11
4) Pemulihan/ Rehabilitatif
karyawan.
5) Rehabilitasi / pemulihan
kita dewasa, kita mengetahui mana yang bermanfaat bagi kesehatan dan
yang sesuai dengan metode hidup sehat baik fisik, mental dan social
kegiatan yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan
kesejahteraan masyarakat.
berarti lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu dan lebih tahu. Dalam
maupun potensial.
3) Perubahan itu terjadi karena suatu usaha serta disadari bukan karena
kebetulan.
itu juga proses belajar pada individu, kelompok dan masyarakat dari
14
optimal.
Suatu ilmu secara sadar atau pun tidak sadar memerlukan ilmu
yakni aspek fisiologi, psikologi dan social dimana ketiga aspek tersebut
manusia.
pemecahannya.
seseorang.
seseorang.
yakni:
16
1) Faktor prediposisi
dan masyarakat yang sedang belajar itu sendiri dengan berbagai latar
2) Persoalan Proses
dalam proses ini terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai faktor,
3) Keluaran/ Output
17
atau karyawan
dengan konsep sehat dan sakit versi system medis modern misalnya
2) Kepercayaan
3) Pendidikan.
masyarakat.
4) Nilai Kebudayaan
Contoh:
air susu ibu akan menjadi amis. Di New Guinea, pernah terjadi wabah
a) Etnosentris
pihak lain.
b) Etnosentrisme
5) Norma
20
6) Inovasi Kesehatan
a. Penghasilan/ Income
kesakitan yang lebih tinggi serta angka kematian bayi dan kekurangan
c. Jenis Pekerjaan
derita pekerja.
d. Self Concept
Self concept ditentukan oleh tingkat kepuasan atau ketidak puasan yang
kita rasakan terhadap diri kita sendiri. Self concept adalah faktor yang
e. Image Kelompok
keluarganya.
diperhatikan.
1. Pengertian
kematian pada manusia dengan CFR (Case Fatality Rate) 100%. Virus
rabies dikeluarkan bersama air liur hewan yang terinfeksi dan disebarkan
2. Sejarah Rabies
sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Prasasti rabies yang
berisikan aturan denda bagi pemilik anjing, yang positif rabies menggigit
manusia hingga mati telah dibuat pada zaman kekuasaan raja Hamurabi
(2300 SM). Rabies pada anjing dan kucing telah digambarkan oleh
Democritus (500 SM) dan Aristoteles (322 SM), Celcus (100 tahun sesudah
(1884), kemudian oleh Penning pada anjing (1889) dan oleh E.V. De Haan
23
tertular rabies tidak diketahui dengan pasti, namun setelah Perang Dunia II
rabies mulai di Jawa Barat (1948), Sumatera Barat, Jawa Tengah dan
Utara (1958), Sumatera Selatan (1959), D.I. Aceh (1970), Jambi dan
3. Etiologi
viridae, genus Lyssa.Virus berbentuk peluru atau silindris dengan salah satu
terdapat tonjoloan (spikes) yang jumlahnya lebih dari 500 buah. Pada
berukuran 9 nm, dan jarakantara spikes 4-5 nm. Virus peka terhadap sinar
50 %. Pada suhu 600 C virus mati dalam waktu 1 jam dan dalam
penyimpanan kering beku (freezedried) atau pada suhu 40C dapat tahan
Gambar 2.1
Struktur Virus Rabies
4. Masa Inkubasi
Masa inkubasi rabies pada anjing 10 – 15 hari, dan pada hewan lain
nkubasi pada manusia yang khas adalah 1-2 bulan tetapi bisa 1 minggu atau
terjadi.
genetik, status immun, strain virus yang terlibat, dan jarak yang harus
25
ditempuh virus dari titik pintu masuknya kesusunan saraf pusat. Masa
inkubasi tergantung dari lamanya pergerakan virus dari luka sampai ke otak,
pada gigitan dikaki masa inkubasi kira-kira 60 hari, pada gigitan di tangan
hari.
5. GejalaKlinis
1) Stadium Prodromal
berlangsung antara 2-3 hari. Pada tahap ini akan terlihat adanya
hewan yang terinfeksi rabies mulai diikuti oleh kenaikan suhu badan.
2. Stadium Eksitasi
melihat sinar sehingga bila ada cahaya akan bereaksi secara berlebihan
3. Stadium Paralisis.
sulit untuk dikenali atau bahkan tidak terjadi dan langsung berlanjut
b. Pada Manusia
1) Stadium Prodromal
beberapa hari.
2) Stadium Sensoris
pada tempat bekas luka, merasa nyeri, kemudian disusul dengan gejala
3) Stadium Paralis
27
4) Stadium Eksitasi
a. Rabies Ganas
b. Rabies Tenang
keluar berlebihan.
7. Patogenesis
rabies pada mereka yang masuk gua yang terinfeksi dan menghirup aerosol
saliva, virus tidak bisa masuk melalui kulit utuh.Setelah virus rabies masuk
melalui luka gigitan, maka selama 2 minggu virus tetap tinggal pada tempat
perifer dalam serabut saraf eferen dan pada sara fvolunteer maupun saraf
otonom. Dengan demikian virus ini menyerang hampir tiap organ dan
menonjol dalam infeksi rabies adalah terdapatnya badan negri yang khas
Gambar 2.2
Negri body di neuron
Gambar 2.3
GambarPatogenesisInfeksi Virus Rabies. Nomor Pada Gambar
MenunjukkanUrutanKejadian
30
8. Diagnosa
a. Diagnosa Lapangan
terhadap anjing, kucing yang walaupun tampak sehat dan diketahui telah
satu orang tanpa didahului oleh adanya provokasi dan anjing tersebut
rabies 25 %.
rabies 50 %.
rabies 75 %.
31
rabies 100 %.
b. Diagnosa Laboratorium
- Penemuan antigen
- Antigen, badan negri dan virus banyak di temukan pada sel saraf
(neuron)
tetapi badan negri tidak selalu dapat ditemukan pada kelenjar ludah
dan kelenjar ludah.Bila negri body tidak ditemukan, supensi otak (hippo
kelinci (rabbits).
dan histopatologik.
- Isolasi virus secara biologis pada mencit atau in vitro pada biakan
9. Epidemiologi
dalam jumlah yang cukup banyak.Rabies bisa terjadi disetiap musim atau
usia, seks atau ras. Di Amerika Serikat rabies terutama terjadi pada musang,
rabies serigala, di Asia dan Afrika masalah utamanya adalah anjing gila.
Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat telah dinyatakan bebas
dari rabies melalui SK Menteri Pertanian No. 566 Tahun 2004, Banten sejak
tahun 1996 dan provinsi Jawa Barat sejak tahun 2001. Dengan
diterbitkannya SK Mentan bebas rabies ini, maka seluruh pulau Jawa telah
bebas rabies karena Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta telah
Daerah yang secara historis bebas rabies atau belum pernah ada
kasus rabies adalah provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Maluku Utara, Kepulauan Riau dan Kepulauan Bangka Belitung dan sampai
tertinggi (99,4%) diikuti kucing (0,29%) dan hewan lain, kera dan hewan
piaraan atau liar lainnya (0,31%). Bagian tubuh manusia yang digigit
a. Pola Penggigitan
Penggigitan oleh anjing terhadap manusia yaitu terdiri dari 2 pola yaitu:
sampai dengan menggoda anjing yang sedang tidur, hal tersebut akan
2) PenggigitanTanpa Provokasi
b. Pola Penyebaran
kondisi anjing yang tidak dipelihara dengan baik atau anjing liar yang
merupakan ciri khas yang ada di perdesaan yang berkembang dan sangat
dari korban gigitan, karena sampai saat ini belum ada kasus manusia
menggigit anjing. Baik anjing liar, anjing peliharaan yang menjadi liar
anjing liar, anjing peliharaan yang menjadi liar dapat menggigit satu
sama lain. Kalau salah satu diantara anjing yang menggigit tersebut
positif rabies, maka akan terjadi kasus positif (+) rabies yang semakin
tinggi.
a. Daerah Bebas
Kriteria:
rabies.
2) Daerah yang tertular rabies tapi dalam 2 tahun terakhir tidak ada kasus
laboratoris.
b. Daerah Tertular
pada hewan dan manusia (baik secara berurutan atau tunggal) secara
manusia kasusnya berasal dari daerah tersebut atau bukan kasus import.
c. Daerah Tersangka
36
Kriterianya:
tertular rabies.
2) Daerah yang dalam 2 tahun terakhir ada kasus positif rabies secara
Gambar 2.3
Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Tersangka Rabies
Positif Negatif
Lanjutkan Stop
VAR VAR
37
- Cuci luka gigitan dengan sabun atau detergent lain di air mengalir selama
10-15 menit dan beri anti septik (betadine, alkohol 70 %, obat merah dll)
pertolongan selanjutnya.
- Ulangi cuci luka gigitan dengan sabun, detergent lain di air mengalir
(mukosa, leher, kepala), luka pada jari tangan, kaki, genetalia, luka
40 IU/Kg BB, harus dilakukan skin test positift idak boleh diberikan,
(1ml = 150 IU) cara pemberian disuntikkan secara infiltrasi disekitar luka
13. Tipe-TipeVaksin
telah di inaktifkan.
39
protein asing dan protein system saraf, virus rabies diadaptasi untuk
dalam linisel diploid yang berasal darisel-sel paru janin kera rhesus
Vaksin ini dipreparasi dari strain virus rabies fixed flury LEP
Dibuat dari otak domba, kambing atau tikus yang terinfeksi dan
oleh rabies pada kucing atau anjing yang disuntik.Virus rabies yang
tumbuh pada biakan sel hewan yang berlainan telah dipakai sebagai
a. Pencegahan
1) Pencegahan Primer
kasus.
41
Desa/Kelurahan.
h) Anjing harus diikat dengan rantai besi yang panjangnya tidak boleh
harus diikat dengan rantai besi tidak lebih dari 2 meter dan
rabies.
2) Pencegahan Sekunder
rabies sangat besar.Oleh karena itu, setiap orang digigit oleh hewan
3) Pencegahan Tersier
b. Pengendalian
1) Aturan Perundangan
43
2) Surveilans
rabies.
3) Vaksinasi Rabies
yaitu:
lama.
lama.
dibutuhkan.
C. Kerangka Teori
sebagai berikut:
45
Pendidikan
kesehatan
Tingkat pengetahuan
pasien tentang penyakit
rabies
Kemampuan pasien
dalam menangani
penyakit rabies
Skema. 3.1
KerangkaTeori Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan PasienTentang Penyakit Rabies
upaya pencegahan dan penanganan kasus rabies dan dan akan berdampak pada
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Heading)
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yakni
Data Primer dan Data Sekunder. Menurut Sugiyono (2017) yang dimaksud
data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
dan rabies.
C. Waktu Penelitian
D. Analisa Data
analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
akan ditulis
Kata ini mewakili target apa yang ingin dicapai dari suatu
penyakit tertentu.
BAB IV
.
B. Hasil Studi Literature
49
50
Kelurahan
Malayang 1
Timur
51
2 Intervensi Metode Populasi dan sampel Penelitian ini - Hasil penelitian Penelitian
Penyuluhan penelitian Sampel berjumlah 87 dilakukan dilakukan
menunjukkan bahwa
dengan yang kader yang dengan pada bulan
terdapat perbedaan
Metode digunakan merupakan membagikan September
Ceramah dan adalah perwakilan dari kuesioner yang nyata antara skor 2017 sampai
Buzz untuk rancangan masing-masing kepada dengan
pre-test dan post-test
Peningkatkan quasi posyandu. Sampel responden. Maret 2018.
pada kelompok
Pengetahuan eksperimen yang diintervensi
dan Sikap dengan menggunakan metode ceramah (pengetahuan
Kader desain pre- ceramah berjumlah 43
(p=0,000), sikap
Posyandu test dan kader. Sampel yang
(p=0,000)) maupun
dalam post-test diintervensi
Pengendalian menggunakan metode kelompok buzz group
Rabies buzz group berjumlah
(pengetahuan
44 kader.
(p=0,004), sikap
Fitri Hidayati
(p=0,001)).
52
3 Pengaruh Desain yang Populasi dari Penelitian ini - Hasil analisa pada Penelitian
Pendidikan digunakan penelitian ini adalah dilakukan penelitian ini ini
Kesehatan dalam masyarakat Banjar dengan menggunakan uji dilaksanakan
Dengan Media penelitian ini Dadia Taman bali membagikan Wilcoxon dan pada tanggal
Kalender quasi Bangli dengan jumlah kuesioner diperoleh value, kolom 28 April
Terhadap eksperimen populasi sebanyak kepada Sig. = 0.000 < Alpha sampai 11
Perilaku dengan 136 KK (Kepala responden. (0.05), itu artinya Mei 2019
Gigitan Hewan pendekatan Keluarga). Sampel hipotesa pada
Penular Rabies one group sebanyak 59 KK penelitian iniditerima,
pretest- (Kepala Keluarga). menunjukkan ada
Ni Luh Putu postest Teknik pengambilan pengaruh pendidikan
Mega sampel yang kesehatan dengan
Wijayanthi digunakan adalah media kalender
jenis probability terhadap perilaku
Banjar Dadia sampling yaitu pertolongan pertama
Taman bali stratified random gigitan hewan penular
Bangli Wilayah sampling. Stratified rabies.
kerja UPT random sampling
PKM Bangli
53
C. Pembahasan
Kota Manado.
(2018) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara skor pre-test
(p=0,001)).
value, kolom Sig. = 0.000 < Alpha (0.05), itu artinya hipotesa pada penelitian
tempat meneliti dan media yang digunakan untuk penyuluhan kesehatan. Namun
hasil dari ketiga penelitian diatas sejalan dengan teori dan pendapat yang
dikemukakan oleh Budiman dan Riyanto, bahwa pengetahuan yang baik dapat
bahwa dari lingkungan yang baik maka pengetahuan yang diperoleh juga akan
tentang rabies ataupun pengalaman dari banyaknya kasus gigitan oleh hewan
didapat dari orang lain berupa pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan.
maupun perubahan yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri
nilai hidup didalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang
mempunyai kelebihan yang berarti lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu
dan lebih tahu. Dalam mencapai tujuan tersebut, seorang individu, kelompok
dan masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar dan terus belajar.Seseorang
dikatakan belajar bila didalam dirinya terjadi perubahan dari tidak dapat
mengerjakan menjadi dapat mengerjakan sesuatu dan dari tidak tahu menjadi
tahu.
ceramah mudah dilaksanakan,tetapi peserta didik menjadi pasif, oleh karena itu
(ceramah) tepat jika diterapkan untuk mengajarkan konsep-konsep dasar atau materi
56
belajar yang baru dan peserta didik membutuhkan informasi yang tuntas dan
meringkas materi dari berbagai sumber, mengadaptasi materi dengan latar belakang
dan minat kelompok pada waktu dan tempat tertentu, membantu peserta membaca
lebih efektif dengan memberikan orientasi dan kerangka konseptual, dan berfokus
pada konsep atau ide kunci.Menurut Niman (2017), metode ceramah menjadi lebih
baik jika diikuti sesi Tanya jawab,yang memungkinkan peserta didik dapat bertanya
dapat merubah sikap seseorang terhadap suatu hal tertentu oleh karena itu
menggunakan metode diskusi dan media flifchart ini juga dapat memberikan
komunikan.
57
akan semakin tahu dan mengerti bagaimana mencegah penyakit rabies dan tindakan
apa yang harus dilakukan jika ada yang tergigit oleh hewan penular rabies.
menjadi subyek dalam penelitian ini sejalan dengan teori yaitu pendidikan kesehatan
media lainnya.
D. KeterbatasanPenelitian
E. Implikasi Penelitian
Kesehatan.
58
BAB VI
A. Kesimpulan
kalender, flifchart,diskusi dan ceramah, serta melalui metode atau media yang
lain.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
datang dapat mengambil artikel lebih banyak agar dapat mendapatkan hasil
59
60
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, H.A. (2017). Riset Keperawatan Dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Edisi
II.Jakarta: Salemba Medika.
Fitri Hidayati (2018). Intervensi Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Buzz
untuk Peningkatkan Pengetahuan dan Sikap Kader Posyandu dalam
Pengendalian Rabies. Jurnal Penyuluhan, Maret 2019 Vol. 15 No. 1
Lampiran
A. Biodata
1. Nama : MARGIATI
2. Nama Panggilan : Mar
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Tempat / Tanggal Lahir : Bone-Bone, 30 Januari 1981
5. Agama : Islam
6. Alamat : Kel. Lamasi Kec. Lamasi Kab. Luwu
B. Riwayat Keluarga
1. Suami : GUNAWAN WIBISONO
2. Anak : 1. DZUL FAHMI RIFQI
2. RIZKY FAUZAH AULIA
C. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD Neg. 262 Bamba,Kec Bone-Bone,Kab Luwu Utara Tahun 1993
2. Tamat SMP Neg. 1 Bone-Bone, Kab Luwu Utara Tahun 1996
3. Tamat SPK Polri Bhayangkara Makassar Tahun 1999