Anda di halaman 1dari 109

SKRIPSI

PENGARUH SUPPORTIVE EDUCATIVE BERBASISFAMILY


CENTERED NURSING TERHADAP KEMAMPUAN
KELUARGA MENSTIMULASI TUMBUH
KEMBANG ANAK DI DESA
MANDING LAOK

Oleh :
AISATURRIDA
717620905

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
2021
SKRIPSI

PENGARUH SUPPORTIVE EDUCATIVE BERBASISFAMILY


CENTERED NURSING TERHADAP KEMAMPUAN

KELUARGA MENSTIMULASI TUMBUH

KEMBANG ANAK DI DESA


MANDING LAOK

Oleh :

AISATURRIDA

717620905

i
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS WIRARAJA
2021

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Ainurmalinda

NPM : 717.6.2.0874

Tanda Tangan :

ii
TANGGAL :

iii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PENGARUH SUPPORTIVE EDUCATIVE BERBASIS FAMILY CENTERED NURSING


TERHADAP KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MELAKSANAKAN

STIMULASI TUMBUH KEMBANG

ANAK USIA 0-6 BULAN DI

DESA MANDING LAOK

SKRIPSI

AISATURRIDA
717620905

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI


PADA TANGGAL 23 Agustus 2021

Oleh:
Pembimbing Utama

(Zakiyah Yasin S.Kep., Ns., M.Kep)


NIDN.07180882202

Pembimbing Ke Dua

(Emdat Suprayitno S.Kep., Ns., M.Kep)


NIDN. 0705128704

Mengetahui,

iv
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

(Zakiyah Yasin S.Kep., Ns., M.Kep)


NIDN.07180882202

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI


Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Aisaturrida

NPM : 717.6.2.0905

Program Studi : Keperawatan

Judul Skripsi : Pengaruh supportive educative berbasis family centered

nursing terhadap kemampuan keluarga dalam melaksanakan

Stimulasi tumbuh kembang Anak usia 0-6 bulan di Desa

Manding Laok

Skripsi Ini Telah Diuji Oleh Dewan Penguji Skripsi

Program Studi Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Wiraraja
Pada Tanggal 20 April 2021

v
DEWAN PENGUJI

Ketua Penguji : Zakiyah Yasin, S.kep., Ns., M.kep (.................................)

Anggota Penguji 1. Mujib Hannan, S.KM., S.Kep. Ns., M.Kes (.................................)

Anggota Penguji 2: Emdat Suprayitno, S.Kep., Ns., M.Kep (.................................)

Mengetahui

Ketua Program Studi Keperawatan

(Zakiyah Yasin, S.Kep.Ns., M.Kep)

NIDN. 0720108501

Disetujui Oleh :

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

(Dr.Eko Mulyadi, S.Kep.Ns., M.Kep)

NIDN. 0718017901

vi
HALAMAN PERTANYAANPERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYAILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Universitas Wiraraja, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :

Nama : AISATURRIDA

NPM : 717620905

Program Studi : Keperawatan

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Wiraraja Hak Bebas Royaliti Non ekslusif (Non-exclusive Royalty-

Free Right)atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengaruh supportive educative berbasis family centered nursing terhadap

kemampuan keluarga dalam melaksanakanStimulasi tumbuh kembang Anak

usia 0-6 bulan di Desa Manding Laok.

Berserta perangkat yang ada (jika diperlakukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non

ekslusif ini Univrsitas Wiraraja berhak menyimpan, mengalih media/formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan

mempublikasikan skripsi saya maupun artikel ilmiah yang ada didalamnya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai

pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Sumenep

Pada tanggal :

Yang menyatakan

vii
TTD &
Materai

HALAMAN MOTTO

“ Love Yourself ”

Aisaa.tr

viii
KATA PENGANTAR

, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat

Rahmat dan Karunia yang telah melimpahkan Taufiq, Hidayah, dan

Inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal penelitian

dengan judul “PengaruhSupportive Educative berbasis Family Centered

Nursing terhadap Kemampuan Keluarga dalam Melaksanakan Stimulasi

Tumbuh Kembang Anak Usia 0-6 bulan di Desa Manding Laok”.

Penyusunan proposal ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta

dukungan yang telah diberikan dari berbagai pihak, untuk itu ijinkan

peneliti menyampaikan terimakasih kepada :

1. Dr. Sjaifurrahman, S.H., M.H. Selaku Rektor Universitas

Wiraraja.

2. Dr.Eko Mulyadi S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku Dekan Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Wiraraja.

3. Zakiyah Yasin S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku ketua prodi S1

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja.

4. Akhmad Nur Kepala UPT. Puskesmas Manding yang telah

memberikan ijin penelitian.

5. Zakiyah Yasin S.Kep., Ns., M.kep. Selaku pembimbing utama

yang telah memberikan arahan selama proses penyusunan

proposal penelitian ini.

ix
6. Emdat Suprayitno S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku pembimbing

kedua yang telah memberikan arahan selama proses penyusunan

proposal penelitian ini.

7. Jajaran Dosen Kperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Wiraraja dan semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan laporan penelitian ini.

8. Keluarga, sahabat serta pihak lain yang secara tidak langsung

membantu menyelesaikannya proposal penelitian ini.

9. Teman-teman angkatan 2017 Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Wirajaja.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan

proposal ini. Untuk itu saya sangat mengharapkan masukan dan saran

yang membangun dari segenap pembaca. Akhir kata semoga proposal ini

dapat memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.

Sumenep, , Maret 2021

Aisaturrida

x
ABSTRAK

PENGARUH SUPPORTIVE EDUCATIVE BERBASIS FAMILY


CENTERED NURSING TERHADAP KEMAMPUAN

KELUARGA DALAM MELAKSANAKAN

STIMULASI TUMBUH KEMBANG

ANAK USIA 0-6 BULAN DI

DESA MANDING LAOK

Oleh : Aisaturrida

Usia dini merupakan periode masa emas (Golden Age), jendela


kesempatan dan periode kritis (Critical Period) bagi perkembangan anak.
Memberikan stimulasi sedini mungkin sangat diperlukan oleh anak
sebagai rangsangan untuk aspek perkembangan mereka. Hal ini sering kali
orang tua sering mengabaikan akibatnya orang tua mengalami
ketidaktahuan tentang cara memberikan stimulasi anak sejak dini.
Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatifdengan
pendekatan Quasy Eksperiment. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari
52 anak usia 0-6 bulan di Desa Manding Laok. Tehnik pengambilan
sampel menggunakan Simple Random Sampling masing-masing sebanyak
26 orang kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Data ini

xi
dikumpulkan menggunakan kuesioner KPSP. Analisa data menggunakan
analisa bivariat dengan Uji chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukkan, sebagian besar orang tua
melakukan stimulasi pada anak. Hasil analisa data tentang kemampuan
keluarga sebelum dilakukan stimulasi anak yang berbasis family centered
nursing model pada kelompok post perlakuandi dapatkan hasil mean 36,73
dan kelompok postcontroldidapatkan hasil 39,42 mean dengan pValue
0,000 (α > 0,05), sehingga ada pengaruh kemampuan keluarga dalam
melakukan stimulasi.
Tenaga kesehatan dapat melakukan screening sedini
mungkin pada keluarga guna untuk meningkatkan pengetahuan orang tua
dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak.

Kata Kunci : supportive educative,family centered nusing, stimulasi

xii
ABSTRACT

EFFECT EDUCATIVE SUPPORTIVE BASED FAMILY CENTERED


NURSING SKILLS OFTHE FAMILY IMPLEMENTING 

STIMULATION FLOWERGROW CHILDREN

0-6 MONTHS IN THE VILLAGE

MANDING LAOK

By: Aisaturrida

Early childhood is the period of the gold (Golden Age), the


window of opportunity and the critical period (Critical Period) for child
development. Giving stimulation as early as possible is needed by children
as a stimulus for their developmental aspects. This is often parents often
ignore as a result parents experience ignorance about how to stimulate
children from an early age.  

This research is aresearch quantitative with aapproach Quasy


Experiment. The population in this study consisted of 52 children aged 0-6
months in Manding Laok Village. The sampling technique used was
simple random sampling,  each of which consisted of 26 people in the
control group and the treatment group. This data was collected using the
KPSP questionnaire. Data analysis used bivariate analysis with chi-square
test. 

The results of this study indicate that most parents stimulate their
children. The results of data analysis on family ability before stimulation
of children based on family centered nursing model in the post-treatment
group obtained a mean of 36.73 and the post-control group obtained a
mean result of 39.42 with a p-Value of 0.000 (α > 0.05), so there is a the
influence of the family's ability to stimulate.  

xiii
Health workers can perform screening as early as possible on the
family in order to increase the knowledge of parents in stimulating
children's growth and development. 

Keywords: supportive educative, family centered nusing, stimulation

DAFTAR ISI

COVE
R SKRIPSI...............................................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI.................................iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI..............................................................iv

HALAMAN PERTANYAANPERSETUJUAN PUBLIKASI


KARYAILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..............................v

HALAMAN MOTTO...........................................................................................vi

KATA PENGANTAR..........................................................................................vii

ABSTRAK.............................................................................................................ix

ABSTRACT............................................................................................................x

DAFTAR ISI..........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3 TujuanMasalah...............................................................................................4

xiv
1.3.1 Tujuan umum.............................................................................................4
1.3.2 Tujuan khusus............................................................................................4
1.4 Manfaat Peneitian...........................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................6

2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak.........................................................6


2.1.1 Definisi Tumbuh Kembang.......................................................................6
2.1.2 Etiologi Tumbuh Kembang.......................................................................7
2.1.3 Klasifkasi...................................................................................................8
2.1.4 ManifestasiKlinis.......................................................................................8
2.2 Konsep Anak Usia 0-6 bulan........................................................................10
2.2.1 Pengertian................................................................................................10
2.2.2 Ciri-Ciri Umum Anak Usia 0-6 Bulan.....................................................10
2.3 Konsep Stimulasi Perkembangan.................................................................12
2.3.1 Pengertian Stimulasi................................................................................12
2.3.2 Prinsip-Prinsip Stimulasi Perkembangan.................................................12
2.4 Penilaian Perkembangan Pada Anak dengan Menggunakan DDST (Denver
Develomental Screening Test)......................................................................14
2.4.1 Pengertian DDST (Denver Develomental Screening Test).....................14
2.4.2 Aspek Perkembanganyang Dinilai...........................................................15
2.5 Teori Family Centered Nursing....................................................................15
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN................17

3.1 KerangkaKonseptual”...................................................................................17
3.2 Hipotesis.......................................................................................................18
BAB 4 METODE PENELITIAN........................................................................20

4.1 Desain dan Rancangan Penelitian.................................................................20


4.2 Kerangka Kerja.............................................................................................22
4.3 Total Populasi dan Teknik Sampling............................................................23
4.3.1 Populasi....................................................................................................23
4.3.2 Sampel.....................................................................................................23
4.3.3 Besar Sample...........................................................................................23
4.3.4 Teknik Sampling......................................................................................24
4.4 IdentifikasiVariabel......................................................................................24

xv
4.4.1 Variabel Indenpenden (bebas).................................................................25
4.4.2 VariabelDepanden (terikat)......................................................................25
4.5 Definisi Operasional.....................................................................................25
4.6 Pengumpulan dan Pengolahan Data.............................................................27
4.6.1 Instrumen”Penelitian...............................................................................27
4.6.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................28
4.6.3 Prosedur Pengumpulan Data....................................................................28
4.6.4 Pengolahan Data......................................................................................30
4.7 Analisis Data.................................................................................................31
4.8 Masalah Etika...............................................................................................32
4.8.1 informed consent......................................................................................32
4.8.2 Anomity...................................................................................................33
4.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)..................................................................33
4.9 Keterbatasan Penelitian................................................................................33
BAB 5 HASIL PENELITIAN.............................................................................34

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................................................34


5.2 Hasil Penelitian.............................................................................................34
5.2.1 Data Umum...............................................................................................34
5.2.2Data Khusus...............................................................................................37
BAB 6 PEMBAHASAN.......................................................................................41

6.1 Stimulasi Sebelum (Pre Test) diberikan pengaruh yang signifikan antara
perubahan kemampuan keluarga dalam melakukan stimulasi tumbuh
kembang anak kelompok perlakuan dan kontrol..........................................41
6.2 Stimulasi Sesudah (Post Test) diberikan kemampuan keluarga dalam
melaksanakan stimulasi tumbuh kembang anak pada kelompok perlakuan
dam kontrol...................................................................................................43
6.3 Pengaruh Supportive Educative Berbasis Family Centered Nursing
Terhadap Kemampuan Keluarga Dalam Melaksanakan Stimulasi Tumbuh
Kembang Anak.............................................................................................44
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................49

7.1 Kesimpulan...................................................................................................49
7.2 Saran.............................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................51

xvi
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Stimulasi pada anak usia kurang dari 1 tahun sesuai pedoman
SDIDTKA 2016....................................................................................8

Tabel 4.1 : Desain Penelitian Quasy Eksperiment (Non-Eqiuivalent Control


Group Design).....................................................................................18

Tabel 4.2: Pengaruh Supportive Educative Berbasis Family Centered Nursing Dan
Kemampuan Keluarga dalam Melaksanakan Stimulasi Tumbuh
Kembang Anak 0-6 bulan di Desa Manding Laok..............................23

Tabel 5.1 : Distribusi frekuensi sampel berdasarkan usia ibu di Desa Manding
Laok………………………………………………………………….31

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi sampel berdasarkan usia bayi di Desa Manding
Laok.....................................................................................................32

Tabel 5.2 : Distribusi freskuensi sampel berdasarkan jenis kelaminbayi di Desa


Manding Laok.....................................................................................32

Tabel 5.3 : Distribusi frekuensi sampel bersadarkan pendidikan orang


tua........................................................................................................33

xvii
Tabel 5.4 : Distribusi frekuensi sampel berdasarkan pekerjaan orang
tua........................................................................................................33

Tabel 5.5 : Distribusi frekuensi sampel berdasarkan tempat bersalin....................34

Tabel 5.6: Kemampuan Keluarga Sebelum dilakukan Stimulasi Anak yang


berbasis family centered nursing model pada kelompok Perlakuan dan
Kontrol................................................................................................35

Tabel 5.7 : Kemampuan Keluarga Setelah dilakukan Stimulasi Anak yang


berbasis family centered nursing model pada kelompok Perlakuan dan
Kontrol................................................................................................35

Tabel 5.8 : Hasil Uji Paired Samplet-test kelompok kontrol................................36

Tabel 5.9: Hasil Uji Paired Samplet-test kelompok perlakuan............................36

Tabel 5.10 : Hasil Uji Indenpenden t-test..............................................................37

xviii
DAFTAR GAMBAR

Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian...........................................................14

Kerangka kerja.......................................................................................................19

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner

Lampiran 4 KPSP Bayi Umur 3 Bulan

Lampiran 5 Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Lampiran 6 Modul

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 8 Surat Selesai Penelitian

Lampiran 9 Uji Normalitas Kontrol

xx
Lampiran 10 Uji Normalitas Perlakuan

Lampiran 11 Uji Indenpenden Kontrol dan Perlakuan

Lampiran 12 Daftar exel kelompok kontrol

Lampiran 13 Daftar exel kelompok perlakuan

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian

xxi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia sendiri masih banyak ditemukan praktek pengasuhan anak

yang kurang dalam stimulasi perkembangan anak sesuai dengan umur

khususnya di awal usia infancy 0-12 bulan. Sedangkan stimulasi mental dini

ini sangat penting untuk perkembangan mental psikososial anak pada tahap

selajutnya. (Depkes RI, 2010). Cakupan pelayanan kesehatan balita dalam

deteksi dini tumbuh kembang balita yang mengalami gangguan tumbuh

kembang di Indonesia sebanyak 45,7%. Dan mengingat jumlah balita di

indonesia sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi, kualitas

tumbuh kembang di indonesia memerlukan perhatian yang serius yaitu salah

satunya stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan

berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh

kembang (Kemenkes RI, 2014).Masalah yang terjadi pada perkembangan

anak salah satu penyebabnya adalah keterlambatan perkembangan anak .

penyebab dari keterlamabatan anak yaitu dari kurang aktifnya ibu

memberikan stimulasi ke anak,ketidaktahuan,dan motivasi ibu tentang

pentingnya perilaku ibu dalam stimulasi kepada anaknya, hal tersebut

menyebabkan ibu belum memahami cara menstimulasi anaknya sesuai

dengan usia perkembangan. (Soetjininghsih, 2004). Masalah kesulitan

menstimulasi anak menimbulkan tantangan khusus untuk keluarga. (Furman

& Buhrmester, 2009). Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah

masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi

1
2

dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Menurut penelitian dari

Karen E.Smith ditemukan pemodelan kurva pertumbuhan memprediksi

verbal dan nonverbal anak dipengaruhi oleh status sosial ekonomi keluarga.

Menurut WHO (2018) melaporkan bahwa data prevalensi balita yang

mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan adalah 28,7% dan

indonesia termasuk kedalam Negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di

regional Asia Tenggara. Sedangkan dari data Riskesdas Provinsi Jawa Timur

(2018) menunjukkan total indeks perkembangan anak di indonesia mencakup

88,3%. Untuk data dari Dinkes Kabupaten Sumenep (2020) jumlah

keseluruhan adalah 22,5%.

Usia dini merupakan periode masa emas (Golden Age), jendela

kesempatan dan periode kritis (Critical Period) bagi perkembangan anak.

Memberikan stimulasi sedini mungkin sangat diperlukan oleh anak sebagai

rangsangan untuk aspek perkembangan mereka. Hal ini sering kali orang tua

sering mengabaikan akibatnya orang tua mengalami ketidaktahuan tentang

cara memberikan stimulasi anak sejak dini. Pertumbuhan dan perkembangan

balita biasanya disesbabkan oleh faktor yang mempengaruhi diantaranya

adalah faktor internal dan eksternal, faktor internal yaitu genetik dan

pengaruh hormon, Sedangkan yang faktor eksternal yaitu lingkungan. Dalam

faktor lingkungan orang tua termasuk. Karena orang tua termasuk dalam

lingkup llingkungan keluarga, disini orang tua yang melakukan interaksi

pertama kali dengan anak untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai

dengan perkembangannya. Salah satu faktor resiko yang penting dan

berhubungan dengan interaksi ibu dan anak adalah pemberian stimulasi dini.

2
3

Pada saat ini masih banyak keluarga yang kurang paham stimulasi tumbuh

kembang anak dan ada juga keterlambatan tumbuh kembang seperti bicara.

Keterlambatan dalam berbicara apabila perkembangan bicara berada dibawah

normal dibandingkan dengan anak seusianya. Gangguan dalam berbicara

dapat menjadi gejala dari berbagai penyakit, seperti halnya gangguan

pendengaran, keterbelakangan mental,autisme,bisu,dll. Pada penelitian

sebelumnya UNICEF (United Nations Children Fund) mengungkap anak

diseluruh dunia terhambat perkembangan fisik maupun otaknya. Kondisi itu

terjadi karena perilaku ibu dalam memberikan stimulus pada anak kurang

baik, pendapatan ekonomi rendah dan kemiskinan (UNICEF, 2013).

Setiap anak memerlukan perhatian khusus untuk optimalisasi tumbuh

kembangnya. Optimalisasi disini memerlukan adanya interaksi antara anak

dan orang tua, bagi ibu mempunyai peranan yang sangat penting untuk

perkembangan anak bagi proses perkembangan anak secara keseluruhan

karena orang sangat mengenali kelainan proses perkembanga anaknya sedini

mungkin dan dapat memeberikan stimulus tumbuh kembang anak yang

menyeluruh dalam aspek fisik,mental, dan sosial. Selain itu juga stimulasi

yang diberikan terus-menerus secara rutin dapat merangsang perkembangan

pada sel-sel otak dan akan memperkuat hubungan antar syaraf yang telah

terbentuk,secara otomatis fungsi otak akan menjadi semakin baik.

Perkembangan juga memerlukan rangsangan / stimulasi khususnya dalam

keluarga, misalnya penyediaan mainan, sosialisai anak, keterlibatan ibu dan

anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak (Kemenkes RI, 2012). Salah

3
4

satu acara untuk meningkatkan pengetahuan ibu yaitu dengan pemberian

edukasi mengenai stimulasi tumbuh kembang anak.

Adapun peran perawat sebagai edukator dalam stimulasi tumbuh

kembang anak yaitu menyadarkan orang tuanya. Tetapi dalam memonitoring

anak seara rutin di puskesmas/posyandu masih terbilang rendah karena ada

beberapa alasan seperti halnya kesibukan orang tua dan malas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,peneliti merumuskan masalah “ adakah

pengaruhsupportive educative berbasis family centered nursing terhadap

kemampuan keluarga dalam melaksanakan stimulasi tumbuh kembang anak

usia 0-6 bulan di Desa Manding Laok 2021? “

1.3 TujuanMasalah

1.3.1 Tujuan umum

“Untuk mengetahui pengaruh””supportive educative berbasis

family center nursing dan kemampuan keluarga dalam stimulasi

tumbuh kembang anak 0-6 bulan di Desa Manding Laok 2021.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengindentifikasi kemampuan keluarga sebelumdilakukan

stimulasi tumbuh kembang anakdi Desa Manding Laok 2021.

2. Mengindentifikasi kemampuan keluarga setelah dilakukan

stimulasi tumbuh kembang anakdi Desa Manding Laok 2021.

4
5

3. Menganalisis pengaruh supportive educative berbasis keluarga

dan kemampuan keluarga dalam stimulasi tumbuh kembang

anakdi Desa Manding Laok 2021.

1.4 Manfaat Peneitian

1. “Bagi peneliti

“Menambah pengetahuan dan wawasan tentang” supportive

educative berbasis family center nursing dan kemampuan keluarga dalam

stimulasi “tumbuh kembang anak.”.

2. Bagi profesi atau institusi pendidikan keperawatan

Manfaat penelitian bagi profesi atau pendidikan keperawatan adalah

untuk mengembangkan teori-teori keperawatan dibidang anak tentang

supportive educative berbasis family center nursing dan kemampuan

keluarga dalam stimulasi tumbuh kembang anak.

3. Bagi masyarakat

“Hasil penelitian ini diharapkan” agar masyarakat memahami atau

mengetahui supportive educative berbasis keluarga dalam stimulasi

tumbuh kembang anak.

5
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak

2.1.1 Definisi Tumbuh Kembang

Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari

perubahan morfologi,biokomia, dan fisiologi yang terjadi sejak

konsepsi sampai maturitas/dewasa. (Soetjiningsih)

1. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif,

yaitu bertambahnya jumlah,ukuran,dimensi pada tingkat

sel,organ,maupun individu Anak tidak hanya bertambah besar secara

fisik, melaikan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.

2. Perkembangan (development) adalah perubahan yang bersifat

kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks,

dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari

proses pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut proses

diferensiasi sel tubuh,jaringan tubuh,organ, dan sistem organ yang

berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat

memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan

kognitif,bahasa,motorik,emosi,danperkembangan perilaku sebagai

hasil dari interaksi dengan lingkungannya.

6
7

2.1.2 Etiologi Tumbuh Kembang

Faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak

menurut Soetjiningsih, yaitu :

1. Faktor genetik

2. Faktor lingkungan

Adapun faktor yang mempengaruhi menurut Darmawan (2019:5)

diantaranya adalah :

1. Faktor dalam (internal)

a. Ras/etnik atau bangsa : Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa

Amerika, ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa indonesia

atau sebaliknya.

b. Keluarga : ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur

tubuh tinggi,pendek,gemuk atau kurus.

c. Umur : kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah tanda masa

prenatal, tahun pertama kehidupan, dan masa remaja.

d. Jenis kelamin : fungsi reproduksi pada anak perempuan

berkembang lebih cepat daripada anak laki-laki, tetapi pada saat

masa pubertas sebaliknya lebih cepat anak laki-laki.

e. Genetik (heredokonstitusional) : bawaan anak, hal ini bermaksud

memiliki kelainan genetik yang bisa mempengaruhi tumbuh

kembang anak. Salah satunya adalah kerdil.

f. Kelainan kromosom : seperti Sindroma Down’s dan Sindroma

Turner’s.

7
8

2. Faktor luar (eksternal)

a. Prenatal:gizi,mekanis,toksin/zatkimia,endokrin,radiasi,infeksi,ano

ksia embrio,psikologi ibu.

b. Faktor persalinan : terjadi komplikasi pada bayi, seperti halnya

trauma kepala dan asfiksia dapat menyebakan kerusakan jaringan

otak.

c. Faktor pascasalin : gizi,penyakit kronis/kelainan congenital

(tuberkolosis),lingkungan fisis dan kimia (paparan sinar

radioaktif,kurangnya sinar matahari),psikologi,endokrin/gangguan

hormon.sosio-ekonomi,lingkungan pengasuhan ( dalam faktor

lingkungan orang tua termasuk. Karena orang tua termasuk dalam

lingkup lingkungan keluarga, jika anak berada di lingkungan

pengasuhan yang baik dan nyaman maka perkembangan anak dan

pertumbuhannya akan berkembang sesuai dengan tahapan

usianya.),stimulasi (misalnya penyediaan alat mainan,obat-obatan.

2.1.3 Klasifkasi

Klasifikasi tumbuh kembang anak ada bebarapa aspek

perkembangan (Kemenkes RI-BNPB) :

1. Kemampuan motorik kasar.

2. Kemampuan motorik halus.

3. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian.

2.1.4 ManifestasiKlinis

Ciri-ciri tertentu tumbuh kembang anak menurut Hurlock EB:

8
9

1. Perkembangan melibatkan perubahan (Development involves

changes).

a. Terdapat perubahan ukuran tubuh. Ex : anak akan bertambah

berat badan,tinggi,lingkar kepala,dan organ-organ tubuh

lainnya.

b. Terdapat perubahan proporsi tubuh.

c. Ciri-ciri lama hilang. Ex : gigi susu tanggal,rambut bayi

rontok.

d. Timbul ciri-ciri baru. Ex : tumbuh gigi permanen,timbul

tanda-tanda seks sekunder.

2. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan

selanjutnya (Early development is more critical than later

development) ex : tersenyum pertama,memegang dengan kukuh

pertama,kata pertama,berjalan pertama.

3. Perkembangan adalah hasil dari maturasi dan proses belajar. Ex :

maturitas,belajar.

4. Pola perkembangan dapat diramalkan

a. Sefalokaudal dan proksimodistal.

b. Perkembangan area spesifik mengikuti pola yang dapat

diramalkan.

5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat di

ramalkan.

a. Pola perkembangan anak mengikuti patokan umum dan

mempunyai karakteristik.

9
10

b. Perkembangan berlangsung dari umum ke spesifik.

c. Perkembangan yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan

lingkungan.

d. Masing-masing organ tubuh mempunyai pola

pertumbuhan yang berbeda.

e. Terdapat korelasi antara perkembangan dan pertumbuhan.

6. Terdapat perbedaan individual dalam hal perkembangan.

7. Terdapat periode/tahapan pada pola perkembangan.

8. Terdapat harapan sosial untuk setiap periode perkembangan.

Setiap area perkembangan mempunyai potensi risiko.

2.2 Konsep Anak Usia 0-6 bulan

2.2.1 Pengertian

Yang dikatakan bayi adalah anak usia 0-6 bulan. Pada

periode inianak sudah mulai melakukan sensori motoriknya.

2.2.2 Ciri-Ciri Umum Anak Usia 0-6 Bulan

Ciri-ciri tumbuh kembang anak pertumbuhan dan

perkembangan pada masa ini dapat berlangsung secara terus-

menerus, khususnya dalam peningkatan susunan saraf.

Tabel 2.1 stimulasi pada anak usia kurang dari 1 tahun sesuai
pedoman SDIDTKA 2016:
Usia Motorik Kasar Motorik Halus Bicara dan Bahasa Sosialisasi dan

Kemandirian

0-3 - Mengangkat - Melihat dan - Mengoceh - Membalas

bulan kepala menatap wajah spontan atau tersenyum

10
11

setinggi 45º anda bereaksi ketika diajak

- Mengerakka - Bereaksi dengam bicara/terseny

n kepala dari terkejut mengoceh um

kiri/kanan ke terhadap suara - Suka teretawa - Mengenal ibu

tengah keras keras dengan

penglihatan

penciuman,pe

ndengaran,ko

ntak

3-6 - Berbalik dari - Menggenggam - mengeluarkan - lanjutkan

bulan telungkup ke pensil suara gembira stimulasi usia

terlentang - Meraih benda bernada tinggi 0-3 bulan

- Mengangkat yang ada dalam atau memekik - bermain ci-

kepala jangkauannya - tersenyum luk-ba

setinggi 90º - memegang ketika melihat - melihat

- Mempertaha tangannya mainan/gambar dirinya di

nkan posisi sendiri yang menarik kaca

kepala tetap - berusaha saat bermain

tegak dan memperluas sendiri

stabil pandangan

- mengarakan

matanya pada

benda-benda

kecil

11
12

2.3 Konsep Stimulasi Perkembangan

2.3.1 Pengertian Stimulasi

Dalam stimulasi disini merupakan komponen yang sangat penting

untuk perkembangan anak. Stimulasi ini bertujuan membantu dan

memberikan kesempatan untuk anak agar dapat mencapai potensinya.

Pada anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan cepat berkembang

dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi

(Hardjadinata, 2009).

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak

agar berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendaptkan

stimulasi sedini mungkin, stimulasi tersebut bisa dilakukan oleh ibu

atau keluarga terdekat serta kelompok masyarakat dalam lingkungan

tersebut. Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi

adalah kemapuan gerak dasar,gerak halus,kemampuan bicara, dan

sosialisasi (Depkes RI, 2010).

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk perkembangan

motorik anak secara optimal seperti halnya meningkatkan status

gizi,APE (alat permainan edukatif), dan poa pengasuhan orang tua

(Lindawati, 2014).

2.3.2 Prinsip-Prinsip Stimulasi Perkembangan

Depkes RI (2010) terdapat prinsip dasar stimulasi, yaitu :

1. Stimulasi dilakukan landasan rasa cinta dan kasih sayang.

12
13

2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan

meniru orang-orang terdekatnya.

3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.

4. Lakukan stimulasi dengan cara bermain,bernyanyi,menyenangkn

tanpa ada pemaksaan dan hukuman.

5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur

anak, terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak.

6. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana,aman.

7. Memberikan kesempatan yang sama terhadap anak laki-laki dan

perempuan.

8. Anak selalu diberikan pujian atau hadiah atas keberhasilan anak.

Macam-macam stimulasi yang dapat diberikan orang tua

terhadap anak :

1. Stimulasi Visual

Merupakan tahap awal permulaan untuk stimulasi karena

anak akan meningkatkan perhatiannya pada lingkungan sekitar

melalui penglihatannya.

2. Stimulasi Auditif

Merupakan stimulasi yang diberikan pada suara-suara

untuk melatih pendengaran dan perilaku anak agar terbiasa.

Disini peran orang tua penting karena semua yang di ucapkan

orang disekitarnya seperti halnya orang tua akan direkam oleh

otak anak.

3. Stimulasi Verbal

13
14

Merupakan kelanjutan dari stimulasi auditif karena setelah

anak mendegar ucapan-ucapan maka anak tersebut akan

meniru dan tidak jarang pula anak akan melakukan perintah

sesuai dengan yang di ucapkan.

4. Stimulasi Taktil

Merupakan perhatian dan kasih sayang yang diperlukan

oleh anak. Stimulasi ini kan menimbulkan rasa aman dan

percaya diri sehingga anak akan lebih responsive dan

berkembang.

2.4 Penilaian Perkembangan Pada Anak dengan Menggunakan DDST

(Denver Develomental Screening Test)

Adapun dua tes untuk mengukur perkembangan yaitu DDST (Denver

Develpmental Screening Test) dan KPSP (Kuesioner Pra Screening

Perkembangan). DDST sendiri adalah alat untuk mengetahui keterlambatan

perkembangan anak. Sedangkan KPSP adalah alat ukur untuk mengetahui

perkembangan anak normal atau ada penyimpangan yang hanya dilakukan

oleh tenaga kesehatan.

2.4.1 Pengertian DDST (Denver Develomental Screening Test)

DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap

kelainan perkembangan anak, tes ini bukan merupakan test

daignostik atau IQ. Tes ini mudah dan cepat sekitar (15-20 menit),

hal tersebut dapat menunjukkan validitas yang tinggi (Soetjiningsih,

2012).

14
15

2.4.2 Aspek Perkembanganyang Dinilai

Menurut Soetjiningsih (2012) semua tugas perkembangan itu

disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4

kelompok besar yaitu :

1. Personal Sosial (Perilaku Sosial) merupakan aspek kemampuan

mandiri,bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan.

2. Gerakan Motorik Halus merupakan aspek yang berhubungan

dengan kemampuan untuk mengamati sesuatu,melakukan

gerakan yang mengakibatkan bagian-bagian tubuh dan

dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang

cermat.

3. Langue merupakan kemampuan memberikan respon terhadap

suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.

4. Gross Motor merupakan aspek yang berhubungan dengan

pergerakan dan sikap tubuh.

2.5 Teori Family Centered Nursing

Praktik keluarga sebagai pusat keperawatan (Family Centered

Nursing) didasarkan pada perspektif bahwa keluarga adalah unit dasar untuk

perawatan individu dari anggota keluarga dan dari unit yang lebih luas.

Aplikasi dari teori ini termasuk mempertimbangkan faktor

sosial,ekonomi,politik,dan budaya ketika melakukan pengkajian dan

perencanaan,implementasi, dan evaluasi perawatan pada anak dan keluarga

(Hitchock, Schubert, Thomas, 1999). Penerapan asuhan keluarga dengan

pendekatan family-centered nursing, salah satunya menggunakan

15
16

pendekatan proses keperawatan yang didasarkan pada Friedman model.

Pengkajian dengan model ini melihat keluarga sebagai subsistem dari

masyarakat (Allender & Spradley 2005 dalam Nursalam 2016). Proses

keperawatan keluarga meliputi : pengkajian, diagnosis keperawatan,

intervensi, implementasi, dan e valuasi.

Keluarga meliputi entry pointdalam pemberian pelayanan kesehatan

di masyarakat, untuk menentukan risiko gangguan akibat pengaruh gaya

hidup dan lingkungan. Praktik keluarga sebagai pusat keperawatan (family

centered nursing), didasarkan pada perspektif bahwa keluarga unit dasar

untuk keperawatan individu dari anggota keluarga.

16
BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 KerangkaKonseptual”
Faktor internal : Faktor eksternal

1. Ras 1. Prenatal

2. Etnik 2. Faktor
Tumbuh Kembang
3. Keluarga persalinan
Anak
4. Umur 3. Faktor

5. Jenis pascasalin

kelamin

6. Genetik

Pola asuh orangtua


Edukasi
Nutrisi dan skrining
gizi

Family Centered
1. Pengkajian Keluarga
2. Diagnosis
Nursing
keperawatan (Fiedman,
3. Intervensi 2003)
4. Implementasi
Kemampuan melakukan stimulasi
5. Evaluasi
tumbuh kembang anak

1. Motorik halus
2. Motorik kasar
3. Sosial
4. Bahasa

“Baik” “Cukup” “Kurang”

17
18

“Keterangan” :

:diteliti

-------------- :”tidak diteliti”

: berpengaruh

Gambar 3.1 (Family Centered Nursing).

Dalam tumbuh kembang terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi.

Dalam kerangka konsep memfokuskan ke faktor internal salah satunya yaitu

keluarga dan keluarga tersebut dilakukan edukasi. Pada teori family

centered nursing membahas keluarga juga, jadi keduanya berkaitan. Setelah

itu keluarga mampu / tidak melakukan stimulasi tumbuh kembang anak.

Stimulasi yang diberikan yaitu motorik halus dan motorik kasar. Terakhir,

menilai dalam kemampuan dalam stimulasi tersebut.

3.2 Hipotesis

“Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian. Menurut La” Biando-Wood dan”Haber (2002).

Hipotesis adalah”“jawaban sementara penelitian,patokan,dugaan, atau dalil.

Sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut,

variabel yang diharapkan bisa menjawab” suatau “pertanyaan dalam

penelitian. Setiap hipotesis terdiri atas suatu unit atau bagian dari

permasalahan. (Nursalam, 2016).”

Hipotesis “dalam penelitian” ini adalah ada pengaruh supportive

educative berbasis family centered nursing terhadap kemampuan keluarga

18
19

dalam melaksanakan “stimulasi tumbuh kembang anak usia 0-6 bulan”di

Desa Manding Laok 2021.

19
BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain dan Rancangan Penelitian

Desain “penelitian adalah strategi mencapai tujuan penelitian”

dengan cara menggambarkan hubungan antara variabel secara

jelas,termasuk pengumpulan data dan analisa data dan memudahkan

peneliti untuk menentukan tujuan penelitian. (Donsu, 2017). “Suatu

strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum

perencanaan akhir pengumpulan data dan kedua, rancangan penelitian

digunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang akan

dilaksanakan (Nursalam, 2016).”

“Penelitian ini menggunakan”Quasy Eksperiment dengan

metode pretest dan posttest desain. Rancangan ini berupaya untuk

mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok

kontrol di samping kelompok eksperimental”[CITATION Nur168 \l 1057 ] .

Kelompok perlakuan merupakan“kelompok yang diberikan”

intervensi”stimulasi tumbuh kembang” anak sedangkan kelompok kontrol

merupakan“kelompok yang tidakdiberikan” intervensi “stimulasi tumbuh

kembang” anak yang dilakukan selama seminggu sekali.

20
21

Tabel 4.1 Desain Penelitian Quasy Eksperiment (Non-Eqiuivalent


Control Group Design)
Subyek “Pre Test” “Perlakuan” “Post Test”

“K-A” “O” 1 O1-A

“K-B” “O” - O1-B

Sumber: [ CITATION Nur168 \l 1057 ]

“Keterangan:”

“K-A” : subyek “perlakuan”

“K-B” : subyek“kontrol”

O : observasi stimulasi tumbuh kembang anak sebelum diberikan

supportive edukatif terhadap keluarga pada kelompok kontrol

dan perlakuan

I : intervensi (pemberian supportive edukatif terhadap keluarga)

selama seminggu sekali

O1-A : observasi stimulasi tumbuh kembang anak setelah diberikan

supportive edukatif terhadap keluarga pada kelompok

perlakuan

O2-B : observasi stimulai tumbuh kembang anak pada kelompok

kontrol

21
22

4.2 Kerangka Kerja

Populasi

Seluruh keluarga dalam stimulasi tumbuh kembang anak di Desa Manding Laok
2021. N = 90 responden.

Sampel

Sebagian keluarga dalam stimulasi tumbuh kembang anak di Desa Manding Laok
2021. n = 52 responden

Tekhnik Sampling

Simple Random Sampling

Variabel Indenpenden Variabel Dependen


pengaruh supportive educative stimulasi tumbuh
berbasis keluarga dan kemampuan kembang anak
keluarga

“Teknik Pengumpulan Data”

“Kuesioner”

Teknik Pengolaan Data

“Editing, Coding, Scoring, Tabulating”

Teknik “Analisa Data”

“UjiT

“Hasil” dan Pembahasan Data

“Kesimpulan dan Saran

22
23

4.3 Total Populasi dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi

“Populasi dalam penelitian” adalah “subjek atau” keseluruhan

kumpulan kasus “yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan” dan

memiliki “karekterisik tertentu yang ditetapkan dan memiliki

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Nursalam, 2016). Populasi

dalam penelitian ini” ialah” seluruh keluarga dalam stimulasi

tumbuh kembang anak di wilayah kerja puskesmas tahun 2020

sebanyak 90 responden.

4.3.2 Sampel

“Sampel adalah proses pemilihan sebagian populasi untuk

mewakili seluruh populasi””yang “terdiri atas bagian populasi

terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian

melalui sampling (Nursalam, 2016). Sampel” yang digunakan

“dalam penelitian ini adalah sebagian” keluarga “dalam stimulasi

“tumbuh kembang anak di Desa Manding Laok tahun 2021 sebanyak

52responden.

4.3.3 Besar Sample

Besar sampel ditentukan dengan rumus :

N
“n = ”
1+ N ¿ ¿

“Keterangan :”

23
24

“n = jumlah sampel”yang diambil

“N = jumlah populasi”

“d = tingkat ketepatan yang diinginkan “(0,10)

dari data tersebut diperoleh besar sampel sebagian berikut :

90
n=
1+ 90 ¿ ¿

90
=
1+ 90(0,0081)

90
=
1+ 0,729

90
=
1,729

= 52”responden”

“Jadi, sampel yang”dipakai “dalam penelitian ini

sebanyak”52“responden.”

4.3.4 Teknik Sampling

“Teknik”sampling yang digunakan “dalam penelitian ini

adalah”Simple Random Sampling.

4.4 IdentifikasiVariabel

Variable “ialah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

“beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain –lain) (Soeparto, putra,

& Haryanto, 2000).Ciri yang” dimiliki “oleh anggota suatu kelompok

24
25

( orang, benda, situasi)bebeda dengan yang dimiliki oleh kelompok

tersebut”[CITATION Nur168 \l 2057 ] .

4.4.1 Variabel Indenpenden (bebas)

“Variable mempengaruhi atau nilainya menentukan” variable

“lain suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti

menciptakan suatu dampak pada” variable “dependen.” Variabel

bebas biasanya dimanipulasi , daiamati, dan diukur untuk di ketahui

“hubungannya atau pengaruhnya terhadap” variable lain[CITATION

Nur168 \l 2057 ]. “Dalam” penelitian ini yang termasuk pengaruh

supportive educative berbasis family center nursing dan kemampuan

keluarga.

4.4.2 VariabelDepanden (terikat)

“Variabel yang” mempengaruhi menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Variabel depanden yang digunakan

adalah stimulasi tumbuh kembang anak. Variabel “bebas

biasanya dimanipulasi , diamati, dan diukur untuk” di ketahui

“hubungannya atau pengaruhnya terhadap variable

lain[CITATION Nur168 \l 2057 ].”“Dalam penelitian ini”yang

termasuk stimulasi tumbuh kembang anak.

4.5 Definisi Operasional

“”Definisi operasional ialah aspek penelitian yang memberikan

informasi”tetang “bagaimana mengukur variabel.” Operasional yang

digunakan dalam penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator

25
26

empiris yaitu pengawasan,kemampuan”kelurga,disiplin dan, produktifitas

kerja karyawan. “Sehingga penting untuk menjelaskan variabel

penelitian, meliputi variabel-variabel yang diteliti, jenis variabel, definisi

konseptual dan operasional, serta bagaimana melakukan

pengukuran”/penelitian terhadap variabel.

Tabel 4.2Pengaruh Supportive Educative Berbasis Family Centered


Nursing Dan Kemampuan Keluarga dalam Melaksanakan
Stimulasi Tumbuh Kembang Anak 0-6 bulan di Desa
Manding Laok.
Variabel “Definisi “Parameter” Alat “Skala “Skor”

Operasional” Ukur” ”

Variabel” Hasil atau a. Pengertian

Indenpenden tentang b. Penyebab

pemberian c. Faktor yang


Pengaruh
stimulasi pada mempengaruhi
supportive
anak 0-6 bulan
educative
dan
berbasis
kemampuan
family center
keluarga
nursing dan
dalam
kemampuan
menerapkan
keluarga
stimulasi ke

anak.

Varaibel Merupakan a. Kuesioner Pra Kuisioner Ordinal 1. Sesuai =


Dependen suatu tujuan Skreening
(31-50)
Perkembangan
Stimulasi 2. Meragukan
Anak (KPSP)
tumbuh
= (21-30)
b. Pengetahuan
kembang anak
c. Penerapan 3. Penyimpan

Stimulasi gan = (0-

26
27

(Motorik 20)
kasar,motorik

halus,sosial,bah

asa)

4.6 Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.6.1 Instrumen”Penelitian

Alat ukur menggunakan lembar kuesioner dalam bentuk

check list. Untuk variabel Pengaruh supportive educative berbasis

family center nursing dan kemampuan keluarga menggunakan

alat ukur kuisioner. Kuisioner dalam pengumpulan data pengaruh

supportive educative terdiri dari 20 pernyataan yang disusun oleh

peneliti yang mengacu pada KPSP (Kuesioner Pra Skrining

Perkembangan). Untuk pengukuran instrumennya yaitu

“menggunakan skala likert, skala likert merupakanskala yang

digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat

seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau

fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah

ditetapkan oleh peneliti.Kuesioner yang digunakan oleh peneliti

yaitu berisi pernyataan yang IYA ATAU TIDAK. Untuk

stimulasi tumbuh kembang terdiri dari 20 pernyataan dimana

setiap pernyataan terdiri dari beberapa Sub, 8 pernyataan

perkembangan motorik kasar, 6 pernyataan motorik halus, 3

pernyataan perkembangan bicara dan bahasa, 3 pernyataan

perkembangan sosialisasi dan kemandirian. Skala yang digunakan

yaitu skala likert. Untuk penilaian stimulasi tumbuh kembang

27
28

anak diambil dari salah satu sub dengan nilai tertinggi. Variabel

tersebut menggunakan alat ukur lembar kuesioner. Berdasarkan

KPSP kategori umur stimulasi yang diambil umur 0-6 bulan.

4.6.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. “Lokasi Penelitian”

“Penelitian dilakukan”di Wilayah Kerja Puskesmas

Manding yaitu, Manding Laok.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan februari samapai

maret.

4.6.3 Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti mengajukan pambuatan surat pengantar untuk

melakukan penelitian ke dosen pembimbing yaitu ditujukan untuk

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BANKESBANGPOL). Surat

pengantar yang ditujukan pada BANKESBANGPOL mendapat

surat tembusan yang nantinya akan diserahkan pada Dinas

Kesehatan dan Puskesmas Manding dan meminta persetujuan

melakukan penelitian di Desa Manding Laok.

Setelah mendapat persetujuan dari Puskesmas Manding

untuk melakukan penelitian di Desa Manding Laok, kemudian

“peneliti melakukanpendekatan kepada klien untuk mendapatkan

persetujuan” menjadi “responden.””Pengumpulan data dalam

28
29

“penelitian” ini di kumpulkan dalam bentuk data primer yang

didapatkan dari kuesioner.

Kuesioner diberikan kepada 52 responden untuk

mengetahui adakah pengaruh supportive educative berbasis family

center nursing dan kemampuan keluarga dalam stimulasi tumbuh

kembang anak. Peneliti mendatangi 52 respon ketika posyandu

Balita kemudian Kuesioner diberikan ke setiap responden

kemudian setiap responden mengisikan dan hanya menandai (check

list) tiap jawabannya.

“Sebelum responden”menandatangani”persetujuan dan

mengisi kuesioner tersebut, terlebih dahulu “peneliti memberikan

penjelasan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner dan

maksud”diakukannya”penelitian ini agar data yang terkumpul

sesuai” yang diharapkan peneliti. Responden diingatkan untuk

mengisi setiap pernyataan yang diberikan, responden boleh

menanyakan tentang hal-hal yang tidak dimengerti pada peneliti.

Kuesioner diisi secara lengkap, Apabila ada yang tidak lengkap

maka dilengkapi saat itu juga. Peneliti menghentikan pertemuan

dengan responden setelah jawaban terisi lengkap.

29
30

4.6.4 Pengolahan Data

1. “Editing”

Ialah “upaya pemeriksaan kembali kebenaran data yang

diperoleh dan dikumpulkan” untuk mengurangi kesalahan tau

kekeliruan. (Hidayat, 2011). Data yang dilengkapi kembali

yaitu, kuesioner yang telah diisi oleh responden apakah diisi

sesuai dengan petunjuk, dan diisi dengan lengkap.

2. “Coding”

3. “Merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terdiri

dari beberapa kategori (Hidayat, 2011).”

a. Supportive Educative Berbasis Family Center Nursing dan

Kemampuan Keluarga.

b. Stimulasi Tumbuh Kembang

Untuk penilaian stimulasi tumbuh kembang dikelompokkan

sebagai berikut :

1) “Kode 1” untuk sesuai

2) “Kode 2”untuk meragukan

3) “Kode 3”untuk penyimpangan

3. Scoring

Scoring yaitu menetapkan pemberian skor pada kuesioner

untuk mempermudah penelitimenentukan data. Scoring

dalam penelitian ini adalah :.

a. Pre Stimulasi Tumbuh Kembang

30
31

a) Skor 31-50 : Sesuai

b) Skor 21-30 : Meragukan

c) Skor 0-20 : Penyimpangan

4. Tabulating

Yaitu menganalisa data yang telah terkupumpul akan

disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase

dengan menggunakan aplikasi SPSS Statictic version 16.

5. Interpretasi Data

Menurut Arikunto (2009) dalam Arifah (2015)

menjelaskan tentang pendistribusian presentase hasil penelitian

yaitu dalam bentuk “sebagai berikut :”

a. “Seluruh” : 100%

b. “Hampir Seluruh” :76% sampai 99%

c. “Sebagian Besar” : 51% sampai 75%

d. “Setengahnya” : 50%

e. “Hampir Setengahnya” : 26% sampai 49%

f. “Sebagian Kecil” : 1% sampai 25%

g. “Tidak Satupun” : 0%

4.7 Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

bivariat. Analisa bivariat, yaituhubungan antara variabel indenpenden

terhadap”variabel dependen. Uji yang digunakan”yaitu Uji chi-square.

Tujuan dari uji ini untuk membandigkan”frekuensi yang terjadi

31
32

(observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi).” Apabila”nilai

frekuensi”obervasi dan frekuensi ekspektasi”sama maka dikatakan tidak

ada perbedaan (signifikan),” tetapi sebaliknya apabila”frekuensi

observasi dan frekuensi”ekspektasi tidak sama”maka dikatakan ada

perbedaan (signifikan).”

4.8 Masalah Etika

Etika masih menjadi permasalahan dan is yang berkembang saat

menggunakan subjek manusia sebagai penelitian. Pada penelitia yang

dipergunakan dalam “ilmu keperawatan 90% subjek yang digunakan

ialah manusia. Maka” dari itu “prinsi-prinsip etika dalam” peelitian harus

dipahami dengan baik oleh peneliti. Jika tidak dilakukan, maka hak-hak

manusia yang menjadi klien telah dilanggar oleh peneliti (Nursalam,

2016). Masalah etika yang harus diperhatikan adalah :

4.8.1 informed consent

Ialah”persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian.” Bentuk dari persetujuannya yaitu Informed Consent

yang diberikan pada responden “sebelum penelitian” dimulai.

“Tujuan” dari “Informed Consent” yaitu “agar subjek mengerti

tujuan” dari “penelitian” yang akan dilakukan. “Beberapa

informasi yang harus ada dalam informed consent antara lain :

partisipasi,tujuan dilakukan” penelitian,jenis “data yang

dibutuhkan,komitmen,prosedur pelaksanaan,potensioanl maslah

yang akan terjad ,manfaat, kerahasiaan,informasi yang mudah,

dll.”

32
33

4.8.2 Anomity

Bentuk jaminan yang diberikan pada responden

“penelitian dengan tidak memberikan atau” menyamatkan

“nama responden pada” kuesinoner, melainkan peneliti “hanya

menuliskan” tanda “berupa kode pada lembar pengumpulan

data” atau kuesioner “penelitian.”

4.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Bentuk penjamin kerahasiaan hasil dari penelitian yang

menyangkut informasi pribadi responden. Semua infomasi yang

sudah terkumpul dari responden akan dijamin oleh peneliti

kerahasiaannya.

4.9 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang dihadapi dalam penelitian adalah :

1. Data awal yang di butuhkan cukup kesulitan karena data yang diambil

disesuaikan dengan karyawan yang memegang datanya.

2. Terkait pandemi covid-19, penelitian sempat tertunda dan

membutuhkan waktu1 bulan lagi karena ditiadakannya jadwal

posyandu terkait wabah.

33
BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Desa Manding Laok Kecamatan

Manding Kabupaten Sumenep pada tanggal 08 Juni 2021. Desa Manding

Laok memiliki wilayah yang berada di luas 5,40 km2 yang meliputi

beberapa dusun yaitu Tanah Rajah, Manding, Karpenang, Kokon. Desa

Manding Laok terdapat juga beberapa perbatasan meliputi sebelah utara :

kecamatan batu putih, sebelah timur : kecamatan gapura, sebelah selatan :

kecamatan kota sumenep, sebelah barat : kecamatan rubaru.

Di Desa Manding Laok penduduk laki-laki dan perempuan menurut

kelompok umur berjumlah 3043. Jumlah penduduk menurut umur

berjumlah 3,04.

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Ibu

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi sampel berdasarkan usia bayi di Desa


Manding Laok.
Kelompok Kelompok
perlakuan kontrol
No Usia Presentase (%) Presentase (%)
frekuensi Frekuensi
1 18-20 - - 1 3,8
2 21-30 11 42,3 14 53,8
3 31-40 15 57,7 10 38,5
4 41-50 - 1 3,8
Total 26 100 26 100

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

34
35

Bersadarkan tabel 5.1 distribusi frekuensi ibu yang menjadi

responden sebagian besar berumur 21-30 pada kelompok kontrol.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi sampel berdasarkan usia bayi di Desa


Manding Laok.
Kelompok Kelompok
perlakuan kontrol
No Usia Presentase (%) Presentase (%)
frekuensi Frekuensi
1 0 - 3 bulan 11 42.3 14 53.8
2 4 – 6 bulan 15 57.7 12 46.2
Total 26 100 26 100

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

Bersadarkan tabel 5.2 distribusi frekuensi bayi yang menjadi

responden sebagian besar berumur 0-3 pada kelompok perlakuan.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.2 Distribusi freskuensi sampel berdasarkan jenis


kelaminbayi di Desa Manding Laok.
Kelompok Kelompok
perlakuan kontrol
No Jenis kelamin Presentase (%) Presentase
Frekuensi Frekuensi (%)
1 Laki-laki 5 19.2 24 92.3
2 Perempuan 21 80.8 2 7.7
Total 26 26 100

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

Bersadarkan data pada tabel 5.2 diatas dapat dijelaskan bahwa

bayi yang menjadi responden sebagian besar berjenis kelamin laki-

laki pada kelompok kontrol.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua.

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi sampel bersadarkan pendidikan orang


tua.

35
36

Kelompok Kelompok
perlakuan kontrol
No Pendidikan Presentase (%) Presentase (%)
orang tua frekuensi Frekuensi
1 SD 2 7.7 3 11.5
2 SMP 12 46.2 14 53.8
3 SMA 10 38.5 6 23.1
4 DIPLOMA 2 7.7 3 11.5
5 TIDAK 0 0 0 0
SEKOLAH
Total 26 26 100

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

Berdasarkan data pada tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa

pendidikan orang tua (ibu) yang memiliki bayi menurut pendidikan

diketahui sebagian besar adalah lulusan SMP pada kelompok

kontrol.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua.

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi sampel berdasarkan pekerjaan orang


tua.
Kelompok Kelompok
Pekerjaan orang Perlakuan Kontrol
No tua Presentase (%) Presentase (%)
Frekuensi Frekuensi
1 PNS 1 3.8 1 3.8
2 WIRASWASTA 7 26.9 6 23.1
3 TANI 7 34.6 14 53.8
4 IRT 9 34.6 9 19.2
Total 26 26 100

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

Berdasarkan data pada tabel 5.4 dapat dijelaskan bahwa

pekerjaan orang tua (ibu) diketahui bahwa hampir

setengahnyaadalah tani pada kelompok kontrol.

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Bersalin.

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi sampel berdasarkan tempat bersalin.

36
37

Tempat Kelompok Kelompok


N bersalin Perlakuan Presentase (%) Kontrol Presentase (%)
o
Frekuensi Frekuensi
1 Rumah Sakit 1 3.8 3 11.5
2 Puskesmas 15 57.7 10 38.5
3 Bidan 10 38.5 13 50.0
Total 26 26 100

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

Berdasarkan data pada tabel 5.5 dapat dijelaskan bahwa tempat

bersalin ibu sebagian besar lahir di puskesmas pada kelompok

perlakuan.

5.2.2 Data Khusus

7. Kemampuan Keluarga Sebelum dilakukan Stimulasi Anak yang

berbasis family centered nursing model pada kelompok Perlakuan

dan Kontrol.

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi berdasarkankemampuan keluargadalam


melakukan stimulasi anak pada kelompok perlakuan di
Desa Manding Laok.
No Kemampuan Kontrol Perlakuan
Keluarga dalam
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Melakukan
Stimulasi
1 Sesuai 0 0 0 0

2 Meragukan 7 26.9 8 30.8

3 Penyimpangan 19 73.1 18 69.2

Total 26 100 26 100

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

Berdasarkan data pada tabel 5.6 dapat dijelaskan kemampuan

keluarga dalam melakukan stimulasi anak di Desa Manding Laok

sebagian besar berkategori penyimpangan pada kelompok kontrol

37
38

sebanyak 19 (73,1%) dan pada kelompok perlakuan sebanyak (69,2%)

pada kategori penyimpangan).

8. Kemampuan Keluarga Setelah dilakukan Stimulasi Anak yang

berbasis family centered nursing model pada kelompok Perlakuan

dan Kontrol.

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi berdasarkan kemampuan keluarga dalam


melakukan stimulasi anak di Desa Manding Laok.
No Kemampuan Kontrol Perlakuan
Keluarga dalam
Melakukan Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Stimulasi
1 Sesuai 24 92.3 24 92.3

2 Meragukan 2 7.7 2 7.7

3 Penyimpangan 0 0 0 0

Total 26 100 26 100

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

Berdasarkan data pada tabel 5.7 dapat dijelaskan bahwa

kemampuan keluarga dalam melakukan stimulasi anak di Desa

Manding Laoksebagian besar sesuai pada kelompok kontrol dengan

frekuensi 24 (92,3%) dan pada kelompok perlakuan dengan frekuensi

24 (92,3%).

9. Pengaruh supportive educative berbasis family center nursing dan

kemampuan keluarga dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang

anak.

a. Hasil Uji Paired Samplet-test kelompok kontrol

Tabel 5.8 Hasil analisis perbedaan pretest postest kelompok control


kemampuan keluarga dalam melaksanakan stimulasi
tumbuh kembang anak.

38
39

Variabel Kelompok Pengukuran N Mean


p-Value
Kontrol Sebelum 26 28,65

Kemampuan
Keluarga 0,029
dalam Kontrol Sesudah 26 30,19
melakukansti
mulasi

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

Berdasarkan tabel 5.8 Interpretasi hasil dataPaired Samples t-test

yang mana kolom mean menunjukkan skor rata-rata perubahan

kemampuan keluarga dalam melaksanakan stimulasi tumbuh kembang

anak pada pada kelompok kontrol pos test yaitu 30,19. Data ini

menunjukkan bahwa terjadi perubahan sebelum dan sesudah pemberian

stimulasi pada kelompok kontrol. Diperoleh nilai sig (2 Tailed) P = 0,029

> 0,05

b. Hasil Uji Paired Sample t-test kelompok perlakuan

Tabel 5.9 Hasil analisis perbedaan pretest postest kelompok perlakuan


kemampuan keluarga dalam melaksanakan stimulasi tumbuh
kembang anak.
Variabel Kelompok Pengukuran N Mean
p-Value
Perlakuan Sebelum 26 21.15

Kemampuan
Keluarga 0,000
dalam
melakukanstim Perlakuan Sesudah 26 36.37
ulasi

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

Berdasarkan tabel 5.9 Interpretasi hasil data Paired Samples t-test

yang mana kolom mean menunjukkan skor rata-rata perubahan

kemampuan keluarga dalam melaksanakan stimulasi tumbuh kembang

anak pada pada kelompok perlakuan pos test yaitu 36,37 dan terjadi

39
40

peningkatan sebanyak 15,22. Data ini menunjukkan bahwa terjadi

perubahan sebelum dan sesudah pemberian stimulasi pada kelompok

kontrol. Diperoleh nilai sig (2 Tailed) P = 0,000 < 0,05

c. Hasil Uji Indenpenden t-test

Tabel 5.10 Hasil analisis post test kelompok perlakuan dan kontrol
kemampuan keluarga dalam melakukan stimulasi tumbuh
kembang anak.

Kelompok Kategori Mean p-Value

Perlakuan Post Test 36.73


Kontrol Post Test 30,19 0,000

Sumber : Data Primer Penelitian 2021

Berdasarkan tabel 5.10 Interpretasi hasil dataIndenpendent-test

yang mana kolom mean menunjukkan skor rata-rata perubahan

kemampuan keluarga dalam melaksanakan stimulasi tumbuh kembang

anak pada pada kelompok kontrol pos test yaitu 30,19 dan perlakuan post

test yaitu 36,42. Data ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kontrol dan perlakuan. Diperoleh nilai sig (2 Tailed) P =

0,000 < 0,05

40
BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Stimulasi Sebelum (Pre Test) diberikan pengaruh yang signifikan

antara perubahan kemampuan keluarga dalam melakukan stimulasi

tumbuh kembang anak kelompok perlakuan dan kontrol.

Berdasarkan hasil data penelitian sebelum diberikan perlakuan

(pre test) pada bayi umur 0-6 bulan (responden), diketahui bahwa sebagian

besar responden memiliki kategori penyimpangan pada kelompok kontrol

yaitu sebanyak 19 responden (73,1%).

Menurut (Soetjiningsih, 2017) Stimulasi adalah perangsangan

yang datangnya dari lingkungan luar individu anak. Anak yang banyak

mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada anak yang

kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi. Pemberian stimulasi akan

lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anak sesuai

dengan tahap-tahap perkembangannya.Gangguan perkembangan pada anak

di Indonesia adalah keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan

bicara 46,8% dan perkembangan gerak yang terlambat 30,9%. (Nilatul

Izah, dkk. 2019). Dalam stimulasi tumbuh kemban juga mempunyai faktor

resiko yaitu keterlambatan tumbuh kembang seperti bicara. Keterlambatan

dalam berbicara apabila perkembangan bicara berada dibawah normal

dibandingkan dengan anak seusianya. Gangguan dalam berbicara dapat

menjadi gejala dari berbagai penyakit, seperti halnya gangguan

pendengaran, keterbelakangan mental,autisme,bisu,dll.

41
42

Menurut hasil penelitian dari Siti Mesaroh, dkk.(2019) dengan

jumlah responden sebanyak 51 dengan judul perilaku ibu dalam stimulasi

perkembangan anak dimana diperoleh hasil cukup yaitu 48 (94%).Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Febrina Suci Hati, dkk (2019)

yang berjudul the effect of education giving on the parent’s behavior about

growth stimulation in children with stunting dengan jumlah responden

sebanyak 74. Dapat diketahui bahwa, kelompok kontrol sebelum diberikan

perlakuan berupa pemberian leaflet jumlah responden yang memiliki

stimulasi jarang berjumlah 25 orang (67,6%). Sedangkan Pada kelompok

perlakuan sebelum diberikan perlakuan berupa edukasi stimulasi tumbuh

kembang berjumlah 20 orang (54,0%). (

Berdasarkan hasil sebelum pemberian stimulasi tumbuh

kembang terhadap bayi umur 0-6 bulan dapat diketahui bahwa responden

(bayi) di Desa Manding Laok hampir seluruh (80%) berkategori

penyimpangan. Yang dilihat dari hasil data sebelum diberikan perlakuan

berupa edukasi, karena jika orang tua mengetahui manfaat dari family

centered nursing maka orang tua bisa lebih faham pemberian stimulasi

tumbuh kembang itu penting untuk anak, karena komponen penting dalam

stimulasi tumbuh kembang itu adalah merangsang otak anak sehingga bisa

melakukan motorik kasar, halus, bahasa, dan sosial yang sudah di berikan

oleh ibu (orang tua). Maka disimpulkan bahwa pentingnya pemberian

stimulasi tumbuh kembang pada anak sejak dini dan menambah

pengetahuan pada orang tua dari berbagai macam aspek.

42
43

6.2 Stimulasi Sesudah (Post Test) diberikan kemampuan keluarga dalam

melaksanakan stimulasi tumbuh kembang anak pada kelompok

perlakuan dam kontrol.

Berdasarkan hasil setelah diberikan perlakuan (post test) pada

bayi umur 0-6 bulan di Desa Manding Laok, diketahui bahwa sebagian

besar responden memiliki kategori sesuai pada kelompok kontrol dan

perlakuan masing-masing berjumlah 24 responden (92,3%).

Tumbuh kembang sendiri saling berhubungan satu sama lain,

dimana pertumbuhan sendiri berarti bertambahnya struktur tubuh yang

lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan

bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.Sedangkan proses perkembangan

ini terjadi secara silmultan dengan pertumbuhan, sehingga setiap

pertumbuhan disertai dengan perkembangan. Jadi Tumbuh kembang

merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi,biokomia,

dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai maturitas/dewasa.

(Soetjiningsih).

Menurut hasil penelitian Febrina Suci Hati , dkk (2019), dengan

judul the effect of education giving on the parent’s behavior about growth

stimulation in children with stunting menunjukkan bahwa terjadi perubahan

signifikan sebelum dan sesudah pemberian intervensi, dalam penelitian ini

jumlah responden sebanyak 74 responden. Setelah dilakukan intervensi

pemberian stimulasi tumbuh kembang sebagian besar padakategori jarang

dan kelompok stimulasi sering sejumlah 20 orang (54%).Berdasarkan

penelitian lain Yusari Asih (2015), yang mana pada penelitiannya 34

responden (56,7%) memberikan stimulasi dengan baik.

43
44

Setelah dilakukan kemampuan keluarga dalam melaksanakan

stimulasi tumbuh kembang anak di Desa Manding Laok pada kelompok

kontrol dan perlakuan masing-masing memiliki responden sebanyak 24

dan hasilnya menyatakan bahwa kemampuan keluarga dalam melakukan

stimulasi pada anak hampir seluruh pada kategori sesuai (92,3%).

6.3 Pengaruh Supportive Educative Berbasis Family Centered Nursing

Terhadap Kemampuan Keluarga Dalam Melaksanakan Stimulasi

Tumbuh Kembang Anak.

Berdasarkan hasil data Paired Samples t-test pada kelompok

kontrol yang mana kolom mean ini merupakan konvesian perbedaan rata-

rata perubahan kemampuan keluarga dalam stimulasi anak pada kategori

sebelum (24,23) sedangkan kategori sesudah diberikan perlakuan yaitu

(39,42) nilai ini menyatakan bahwa adanya peningkatan pada kelompok

kontrol sebelum dan sesudah . Hasil data paired Samples t-test perlakuan

pada kategori sebelum diberikan perlakuan yaitu (21,15) sedangkan pada

kategori sesudah diberikan perlakuan yaitu (36,37) jadi hal tersebut

menyatakan bahwa adanya peningkatan. Pada hasil uji Indenpenden t-test

pada kelompok kontrol dan perlakuan post test menyatakan bahwa adanya

perbedaan nilai mean yaitu pada kelompok perlakuan post (36,73)

sedangkan kelompok kontrol post (30,19). Data tersebut menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan

adanya pengaruh untuk kemampuan keluarga dalam melakukan stimulasi

anak pada kelompok perlakuan karena nilai P-value 0,000 < 0,05.

44
45

Family centered nursing pada stimulasi tumbuh kembang anak

terdiri dari berbagai macam kegiatan yang harus dilakukan dengan cara

supportif educative pada keluarga yaitu seperti melatih motorik kasar,

motorik halus, bahasa, dan sosial guna untuk meningkatkan pengetahuan

dan kemandirian keluarga pada saat post test. Stimulasi adalah

perangsangan yang datangnya dari lingkungan luar individu anak. Anak

yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada

anak yang kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi. Pemberian

stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhan-kebutuhan

anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya (Soetjiningsih, 2017).

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa perawat juga mempunyai

peranan yang sangat penting yaitu memberikan asuhan keperawatan

keluarga,sehinggamemandirikananggotakeluarga agar tercapai peningkatan

kesehatan seluruh anggota keluarganya dan keluarga mampu mengatasi

masalah kesehatan.(Friedman dkk, (2003).

Dalam supportive educative ini terdiri dari 3 tekhnik menurut

Orem (1971) yaitu support (dukungan), guidance (bimbingan), dan

teaching (pengajaran). Bimbingan merupakan suatau bantuan yang

diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam membuat pilihan-piluhan

dan penyesuaian-penyesuaian dalam membuat pemecahan masalah dengan

tujuan membantu menumbuhkan kebebasan serta kemampuan seseorang

agar menjad individu yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri

(Jones 1977 dalam Qomaria 2014).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Febrina Suci

Hati &Arantika Meidya Pratiwi (2019) dengan judul “the effect of

45
46

education giving on the parent’s behavior about growth stimulation in

children with stunting”. Dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan ibu dan pengetahuan menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi sikap ibu dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang.

Pemberian edukasi juga untuk meningkatkan pengetahuan ibu.

Pengetahuan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sikap ibu

dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang. Sehingga menunjukkan

terdapat pengaruh pemberian edukasi terhadap pemberian stimulasi tumbuh

kembang anak dengan stunting. Setelah orang tua atau pengasuh tersebut

menimbang-nimbang dan menilai materi edukasi yang disampaikan

tersebut penting mereka akan berminat dan akhirnya mencoba (trial)

melakukan dan mempraktikkan praktik stimulasi pada anak dengan

stunting secara benar yang dianggap akan bermanfaat bagi perkembangan

motorik anak. (Febrina Hati Suci & Arantika Pratiwi, 2019).

Berdasarkan hasil penelitian Siska Nurul Abidah & Hinda

Novianti (2020) menambahkan bahwa kemampuan ibu dalam deteksi dini

tumbuh kembang anak semakin baik setelah mendapatkan edukasi.

Sehingga hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh edukasi stimulasi

tumbuh kembang terhadap kemampuan ibu dalam deteksi dini tumbuh

kembang anak.Sebagai agen kesehatan pertama, peran seorang ibu sangat

penting yaitu memenuhi kebutuhan asah, asuh, dan asih pada anak. Oleh

karena itu, setiap ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun memerlukan

informasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

tepat serta harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk melakukan

deteksi dini tumbuh kembang anaknya sesuai tahap perkembangannya.

46
47

Ditambahkan hasil penelitian dari Michael De Barnes, dkk (2020) bahwa

keluarga memiliki pengaruh besar pada hasil kesehatan dan sangat penting

untuk sistem setiap komunitas. Ia juga menegaskan bahwa promosi

kesehatan berorientasi keluarga dan pencegahan penyakit merupakan

strategi menjanjikan karena unit keluarga merupakan sumber daya dan

kelompok prioritas yang membutukan pelayanan.

Penelitian pengaruh supportive educative berbasis family

centered nursing terhadap kemampuan keluarga dalam melaksanakan

stimulasi tumbuh kembang anak usia 0-6 bulan di Desa Manding Laok

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan

stimulasi tumbuh kembang anak, hal ini menunjukkan bahwa dengan

adanya stimulasi tumbuh kembang anak yang berbasis keluarga dapat

membantu anak lebih berkembang baik dari motorik kasar, halus, bahasa,

dan sosial dan kemandirian anak. Hal tersebut juga di pengaruhi dari faktor

pendidikan orang tua (ibu) yang dapat menjadi penghambat

keberhasilannya stimulasi pada anak karena jika pendidkan orang tua (ibu)

minim akan menyebabkan pengetahuan yang kurang.Jika di lakukan

stimulasi dapat mencegah terjadinya kebisuan, autis, dan tuli. Family

centered nursing diterapkan dalam keluarga maka lebih gampang tujuannya

terwujud seperti halnya tumbuh kembang anak lebih optimal.Aplikasi dari

teori ini termasuk mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, politik, dan

budaya ketika melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan

evaluasi perawatan pada anak dan sekeluarga (Hitchock, Schubert,

Thomas, 1999 dalan Nursalam 2016). Keluarga merupakan entry

47
48

pointdalam pemberian pelayanan kesehatan di masyarakat, untuk

menentukan risiko gangguan akibat pengaruh gaya hidup dan lingkungan.

48
BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang dilakukan mengenai pengaruh supportive

educative berbasis family centered nursing terhadap kemampuan keluarga

dalam melaksanakan stimulasi tumbuh kembang anak usia 0-6 bulan di

Desa Manding Laok, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

7.1.1 Di Desa Manding Laok sebagian besar berkategori penyimpangan

pada kemampuan keluarga sebelum dilakukan stimulasi.

7.1.2 Di Desa Manding Laok hampir seluruh berkategori sesuai pada

kemampuan keluarga setelah dilakukan stimulasi.

7.1.3 Di Desa Manding Laok adanya pengaruh yang signifikan untuk

kemampuan keluarga dalam melakukan stimulasi anak pada

kelompok kontrol dan perlakuan pretest postest.

7.2 Saran

1. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang”

supportive educative berbasis family center nursing dan

kemampuan keluarga dalam stimulasi “tumbuh kembang anak.”.

2. Bagi profesi atau institusi pendidikan keperawatan

Manfaat penelitian bagi profesi atau pendidikan

keperawatan adalah untuk mengembangkan teori-teori

keperawatan dibidang anak tentang supportive educative

49
50

berbasis family center nursing dan kemampuan keluarga dalam

stimulasi tumbuh kembang anak.

3. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan” agar masyarakat

memahami atau mengetahui supportive educative berbasis

keluarga dalam stimulasi tumbuh kembang anak.

DAFTAR PUSTAKA
51

Abidah Nurul S, N. H. (2020). PENGARUH EDUKASI STIMULASI


TUMBUH KEMBANG TERHADAP KEMAMPUAN DETEKSI DINI
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0-5 TAHUN OLEH ORANG
TUA. Vol.14 No.2 Oktober 2020: Hal. 89-93 p- ISSN: 1907-459X e-
ISSN: 2527-7170, 89-93.
A, Azz, Hidayat. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika.
Barnes D.M, PhD, dkk. (2020). Family-Centered Healt Promotion:
Perspectives for Engaging Families and Achieving Better Health
Outcomes. The Journal of Health Care Organization , Provision, and
Financing Volume 57: 1 - 6
B, M. P. (2004). Teknik-Teknik Analisis Multivariat Terkini Yang Sering
Digunakan dalam Penelitian. statistica for windows (Volume III), 1-5.
Depkes RI. (2010). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,deteksi, dan intervensi
tumbuh kembang anaj. Jakarta.
Depkes, RI. (2014). Pedoman Tata Laksana Pemantauan Pada Balita Untuk
Puskemas dan Rumah Sakit. Jakarta.
Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi Keperawatan.Yogyakarta : Pustaka Baru
Press
Endang, S. (2020). Peningkatan Kemampuan Balita Melalui Pemantauan
Tumbuh Kembang Penggunaan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan(KPSP). Vol 2, No 1 (2020) Januari – Juni, 142-149.
Friedman, MM, Bowde, VR & Jones, EG (2003). Family Nursing Research,
Theory, and Practice Fifth Edition, Person Education, New Jersey.
Furman, w, & Buhrmester, D. (2009). The network of relationships inventory
behavioral systems version. Internasional Journal of Behavioral
Development, 33.470 478.
Hardjadinata, Y.E. (2009). Keajaiban Kemampuan Sensori Bayi Dan cara
Stimulasi. Jakarta : Dian Rakyat.
Hati Suci F, L. P. (2016). Pengaruh Pemberian Stimulasi pada Perkembangan
Anak Usia 12-36. JOURNAL NERS, 44-48.
Hill, Z.dkk (2020). Family And Community Practices Promote Child Survival,
Growth And Development.Departement Of Child And Adolescent
Health and Development (CAH) World Health Organization :
Switzerland.
Hitchcock, J.E, Schubert. P.E. & Thomas, S.A. 1999. Community Health
Nursing Craing In Action. New York : Delmas Publishers.
52

Kemenkes RI. (2012). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dan


Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Kusnandi, R. (2010). SDIDTKA Stimulasi, Deteksi, Dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Kementrian Kesehtan Republik
Indonesia.
Lindawati (2014). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan
Motorik Anak Usia PraSekolah. eprints. ums.sc. id/46410/8/DAFTAR
% 20 PUSTAK.pdf.
Mellizza N (2018). Pengaruh Intervensi Supportive Educative System Berbasis
Integrasi Self Care dan Family Centered Nursing Model Terhadapa
Dukungan Keluarga dalam Meningkatkan Status Gizi Penderita
Tuberkilosis, Universitas Airlangga: Surabaya.
Mesaroh Siti, F. N. (2019). PERILAKU IBU DALAM STIMULASI
PERKEMBANGAN ANAK DI POSYANDU JETIS JUWIRING
KLATEN. Avicenna Journal of Health Research . Vol 2 No 2. Oktober
2019 (96 – 103), 96-103.
Ns. Arif, RM (2019). Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah. Andalas
University Press : Padang.
Izah N, dkk. (2019). Stimulasi Dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita Usia
9 - 12 Bulan Menggunakan Aplikasi Tumbuh Kembang Balita Di
Wilayah Kelurahan Margada. Jurnal Abdimas PHB Vol 2 Juni Tahun
2019.
Notoadmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2020). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. JAKARTA:
Salemba Medika.
Nursalam (2016), Metodologi Penelitianilmu Keperawatan Pendekatan Praktis
Edisi 4, Salemba Medika, Jakarta.
Qomariah, ST, (2014). Pengaruh Supporive Educative Nutrisi Pada Pasien
Gastroparesis Diabetik dan Keluarga - Pendekatan Teori Adaptasi Roy,
tesis, Universitas Airlangga, Surabaya.
Rantina Mahyumi, H. D. (2020). Buku Panduan Stimulasi Dan Deteksi Dini
Tunbuh Kembang Anak Usia (0-6) tahun. Tasikmalaya, Jawa Barat:
EDU PUBLISHER.
Rumahorbo Melina R, S. N. (2020). FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG BALITA DI. CHMK
HEALTH JOURNAL VOLUME 4 NOMOR 2,APRIL 2020, 158-165.
53

Smith, A.J. 1976. Cattle Production in Developing Countries. Lewis Reprinn


Ltd, San Fransisco.
Soeparto O, Putra St, Haryanto (dalam Nursalam, 2017). 2000. Filsafat Ilmu
Kedokteran. Surabaya: GRAMIK dan RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
Soetjiningsih, R. G. (2013). Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Denpasar:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Soetjiningsih. (2017). Tumbuh kembang anak Edisi 2. Denpasar: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Suci Febrina, L. P. (2016). Pengaruh Pemberian Stimulasi pada Perkembangan
Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul. JOURNAL
NERS
UNICEF. (2013). The formative years : UNICEF's work on measuring early
childhooddevelopment. Diperoleh dari
https://data.unicef.org/resources/the-formative-years-unicefs-work-on-
measuring-ecd/.
Vistra Vestisia, H. H. (2020). Hubungan Persepsi Ibu tentang Stimulasi
Perkembangan dengan Stimulasi Perkembangan Anak. Volume 3
Nomor 1, Maret 2020, 40.
Yusari, A. (2015). HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN.
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015, 211-2115.
54

Lampiran 1:

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Ibu calon responden

Di-

Tempat

Dengan Hormat,

Bersama ini saya menyampaikan menyampaikan satu berkas kuesioner yang bertujuan

untuk mengetahui “Pengaruh Supportive Educative Berbasis Family Centered Nursing

Terhadap Kemampuan Keluarga Dalam Melaksanakan Stimulasi Tumbuh Kembang

Anak Usia 0-6 Bulan Di Desa Manding Laok”. Untuk itu saya mohon ibu untuk

mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya sesuai dengan

penilaian ibu.

Bantuan ibu sangat berarti bagi aya, terutama ditunjukkan untuk menunjang data

dalam rangka penyusunan skripsi sebagai persyaratan dalam menyelesaikan Program

Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep.

Identitas ibu akan dirahasiakan. Dalam kuesioner ini tidak ada pertanyaan/pernyataan

yang dibuat untuk menjebak, oleh karena itu tidak ada jawaban yang salah. Jawaban

yang benar sesuai dengan keadaan Ibu alami. Kelengkapan kuesioner ini sangat

penting, untuk itu sangat mengharapkan Ibu dapat mengisi keseluruhan kuesioner.

Semua data dalam kuesioner akan terjamin.

Atas kerjasama dan bantuan Ibu, saya ucapkan banyak terima kaih.

Hormat Saya,

Peneliti

AISATURRIDA
55

NPM. 717620905
56

Lampiran 2:

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Peneliti : Aisaturrida

Pembimbing : 1. Zakiyah Yasin, S.Kep., Ns., M.Kep

2. Emdat Suprayitno, S.Kep., Ns., M.Kep

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia/tidak

bersedia*) untuk turut berperan serta sebagai responden dalam penelitian yang

dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja

Program Studi Ilmu Keperawatan yang berjudul “Pengaruh Supportive

Educative Berbasis Family Centered Nursing Terhadap Kemampuan Keluarga

Dalam Melaksanakan Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Usia 0-6 Bulan Di

Desa Manding Laok”

Tanda tangan saya dibawah ini menunjukkan bahwa saya diberi

informasi dalam memutuskan untuk berperan serta dalam penelitian ini secara

sadar dan suka rela tidak ada unsur paksa dari siapapun.

Sumenep, 2021

Responden

(...............................................)

*) Coret Salah Satu


57

Lampiran 3:

SOP KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN


STIMULASI DI DESA MASNING LAOK

A. Pengertian
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak

agar berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendaptkan

stimulasi sedini mungkin, stimulasi tersebut bisa dilakukan oleh ibu

atau keluarga terdekat serta kelompok masyarakat dalam lingkungan

tersebut. Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi

adalah kemapuan gerak dasar,gerak halus,kemampuan bicara, dan

sosialisasi (Depkes RI, 2010).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diterapkan stimulasi kepada ibu , diharapkan ibu dapat
meningkatkan kemampuan keluarga dalam stimulasi tumbuh
kembang anak 0-6 bulan
2. Tujuan Khusus
Setelah diterapkan pengaruh supportive educative kemampuan
yang berbasis family center nursing ibu dapat melakukan stimulasi
tumbuh kembang anak.
C. Tahapan penerapan kemampuan keluarga dalam melakukan
stimulasi :
1. Pengkajian
Melakukan kegiatan penyuluhan
a) Mengumpulkan responden yang telah besedia
b) Mengucapkan salam dan memperkenakan diri
c) Menjelaskan maksud dan tujuan dari kedatangan.
d) Memberikan kuesioner untuk diisi respondennya (pretes)
58

e) Memberikan perlakuan berupa edukasi


f) Melakukan pengkajian pengetahuan stimulasi anak yang
diterapkan oleh ibu .

2. Tahap Implementasi
Adapun beberapa tindakan yang dilakukan pada implementasi ini
yaitu:
a) Memberikan stimulasi tumbuh kembang pada anak usia 0-6
bulan kepada responden terkait dengan pemberian edukasi
menggunakan modul dan memberikan Leflet tentang “Stimulasi
Tumbuh Kembang Anak ”.
3. Tahap evaluasi
Pada tahap evaluasi ini dilakukan beberapa hal yaitu
1. Melakukan kunjungan ke balai desa dan ke rumah.
2. Mengevaluasi pangetahuan keluarga dalam menstimulasi
tumbuh kembang anak (posttest).
3. Mengevaluasi stimulasi pada anak
Memberikan kuesioner tentang stimulasi tumbuh kembang anak
dan KPSP .
59

Lampiran 4

LEMBAR KUESIONER

Hari / tanggal :

Desa / Kel :

Petunjuk umum :

1. Jawablah pertanyan berikut sesuai dengan petunjuk pengisian.

2. Bila ada pertanyaan / pernyataan yang tidak dimengerti silahkan tanyakan

langsung kepada peneliti.

1. DATA DEMOGRAFI

Petunjuk pengisian

1. Isilah titik –titik pada tempat yang telah disediakan

2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu nomor yang menjadi pilihan anda.

Kode responden : …………….(diisi oleh peneliti)

Pekerjaan : (1). PNS (5). Lainnya, sebutkan..

(2). Guru

(3). Wiraswasta

(4). Tani

Tingkat pendidikan : (1) SD (4) Diploma/ Perguruan tinggi

(2) SMP / Sederajat (5) Tidak Sekolah

(3) SMA / Sederajat

Tempat bersalin : (1) Rumah sakit (4) Lainnya, Sebutkan...

(2) Puskesmas

(3) Bidan

Mengikuti penyuluhan tentang gizi balita : (1) Pernah (2) Tidak Pernah
60

2. DATA BALITA (diisi oleh peneliti)

Jenis Kelamin : (1) laki-laki (2) Perempuan

Tanggal lahir : …………..

Berat badan / Tinggi badan : ……..kg / ….. Cm

3. KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk pengisian:

1. Semua pernyataan dibawah ini adalah stimulasi tumbuh kembang anak umur

0-6 bulan.

2. Lingkari pada kotak berikut iya atau tidak sesuai dengan jawaban anda.
61

Lampiran 5:
KPSP BAYI UMUR 3 BULAN
1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing- Gerak kasar Ya Tidak
masing lengan dan tungkai berherak dengan
mudah ? jawab TIDAK bila salah satu kedua
tungkai atau lengan bayi bergerak tak
terarah/tak terkendali.
2. Pada waktu bayi telentahg apakah ia melihat Sosialisasi & Ya Tidak
dan menatap wajah anda? kemandirian
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara- Bicara dan Ya Tidak
suara lain (ngoceh) disamping menangis? bahasa
4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat Gerak halus Ya Tidak
mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan
kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?

5. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat Gerak halus Ya Tidak


mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan
kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi
yang lain?

6. Pada waktu anda mengejak bayi berbicara Sosialisasi & Ya Tidak


dan tersenyum,apakah ia tersenyum kerthbali kemandirian
kepada anda
7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang Gerak kasar Ya Tidak
datar, apakah la dapatmengangkat.kepalanya
sepertipada gambar ini?

8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang Gerak kasar Ya Tidak


datar, apakah ia dapat mengangkatkepalanya
sehingga membentuk sudut
45° seperti pada gambar?
62

9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang Gerak kasar Ya Tidak


kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?

10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak Bicara & Ya Tidak
digelitik ataudiraba-raba? bahasa
63

KPSP PADA BAYI UMUR 6 BULAN

1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti Gerak Ya Tidak


gerakan anda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari halus
satu sisi ke sisi yang lain?

2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam Gerak Ya Tidak


keadaan tegak dan stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi kasar
cenderung jatuh ke kånan/kiri atau ke dadanya.

3.Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi Gerak Ya Tidak
(iangan meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi halus
dapat menggenggam pensil itu selama beberapa detik?

4.Ketika bayi telungkup di alas datar apakah ia dapat Gerak Ya Tidak


mengangkat dada dengan kedlua lengannya sebagai penyangga kasar
seperti pada gambar?

5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi Bicara Ya Tidak


atau memekik tetapi bukan menangis? dan
bahasa
6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang Gerak Ya Tidak
ke telungkup atau sebaliknya? kasar
7. Pernahkah anda melihat bayi tersenyum ketika melihat Sosialisa Ya Tidak
mainan yang lucu, gambat atau binatang peliharaan pada saat ia si dan
bermain sendiri? kemandir
ian
8 Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil Gerak Ya Tidak
sebesar kacang, kismis atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia halus
tidak dapat mengarahkan matanya
9. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh Gerak Ya Tidak
namun masih berada dalam jangkauan tangannya? halus
10. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu Gerak Ya Tidak
tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi kasar
mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di
sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali
seperti gambar sebelah kanan.
64
65

Lampiran 6 :

FORMULIR DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Puskesmas ……………….Kec……………Kab/Kota ………………

Prov………

I. IDENTITAS ANAK

1. Nama : …………………………….Laki-laki/Perempuan

2. Nama Ayah : …………………….; Nama Ibu : ………………………..

3. Alamat …………………………………………………………………….

4. Tanggal Pemeriksaan : …./……………../………

5. Tanggal Lahir : …………/……………/…………..

6. Umur Anak : ……………………………….Bulan

II. ANAMNESIS :

1. Keluhan utama : …………………………………………………………

2. Apakah anak punya masalah tumbuh kembang : ………………….

III. PEMERIKSAAN RUTIN SESUAI JADWAL/JIKA ADA KELUHAN

1. BB : …..Kg; PB/TB: ……..cm. BB/TB : a. Gizi Baik, b. Gizi Kurang,

c. Gizi Buruk, d. Gizi Lebih,

e. Rujuk : ya/tidak

2. LKA: ………..cm.LKA/U: …….: a. Normal, b. Mikrosefal, c. Makrosefal,


66

d. Rujuk : ya/tidak

3. Perkembangan Anak : a. Sesuai

b. Meragukan : b1. G.Kasar, b2.G. Halus, b3.

Bahasa,b4.Sos-kemandirian, b.5. Rujuk : ya/tidak

c. Penyimpangan: c1.G.Kasar, c2.G.Halus,

c3Bahasa, c4.sos kemandirian,C5. Rujuk :

ya/tidak

4. Daya Lihat : a.Normal, b.curiga ada gangguan, c.Rujuk :ya/tidak

5. Daya Dengar :a.normal b.curiga ada gangguan, c.Rujuk:ya/tdak

6. Mental emosional : a.normal, b.curiga ada gangguan, c.Rujuk :ya/tidak

IV. PEMERIKSAAN ATAS INDIKASI/JIKA ADA KELUHAN

1. Autis : a.Risiko tinggi,b.Risiko rendah, c.Gangguan lain,d.Batas

normal,e.Rujuk

2. GPPH :a.Kemungkinan GPPH,b.Bukan GPPH,c.Rujuk :ya/tidak

V.KESIMPULAN :

…………………………………....................................................................

........................................................................................................................

.......

VI. TINDAKAN INTERVENSI

1. Konseling Stimulasi bagi ibu :a. diberikan,b. kadang-kadang, c.tidak


diberikan
67

2. Intervensi stimulasi perkembangan :a.G.Kasar ,b.G.Halus, c.Bahasa, d.Sos


mandiri e.Tgl evaluasi intervensi: …………………………………..............
6 Tindakan pengobatan lain:………………………………..............................

7 Dirujuk ke : …………………………….a.Ada surat rujukan, b.Tidak ada

surat rujukan.
68

Lampiran 7 :

MODUL

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0-6 BULAN

Oleh : AISATURRIDA717.6.2.0905

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS WIRARAJA
69

2021

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr.Wb Stimulasi tumbuh kembang anak merupakan kegiatan
merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh kembang secara optimal. dan
Pemahaman tentang tumbuh kembang anak sangat penting untuk ibu pahami sebagai dasar
dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang Anak usia 0-6 bulan.
Tujuannya modul stimulasi tumbuh kembang Anak usia 0-6 bulan dikembangkan oleh
peneliti untuk menjadi pedoman bagi ibu-ibu dan kader posyandu dalam mengetahui tumbuh
kembang anak karena stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang
dan kecerdasan anak guna membantu anak untuk siap memasuki tahap perkembangan
selanjutnya.

Wassalamualaikum. Wr.Wb

Aisaturida

Sumenep, 08 juni 2021


70

Pendahuluan
Modul ini membahas tentang konsep tumbuh kembang anak, dimana modul ini akan
memberikan pemahaman kepada ibu / orangtua terhadap tumbuh kembang anak. Pemahaman
tentang tumbuh kembang anak sangat penting untuk orangtua pahami sebagai dasar dalam
memberikan asuhan pada bayi. Materi ini dalam modul ini akan menjelaskan tentang konsep
tumbuh kembang, dan stimulasi tumbuh kembang.

Pemahaman tentang tumbuh kembang bayi yang baik akan sangat mendukung
orangtua dalam memberikan stimulasi. Karena anak mempunyai ciri-ciri tersendiri pada setiap
tahap pertumbuhan dan perkembangan, maka pemahaman tentang tumbuh kembang anak akan
mampu mendasari orangtua dalam memberikan stimulasi secara baik dan benar.

Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar tentang stimulasi tumbuh kembang,


diharapkan ibu / orangtua mampu memahami tentang stimulasi tumbuh kembang anak.

Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar tentang stimulasi tumbuh kembang,
diharapkan ibu / orangtua mampu memahami tentang :

1. Pengertian Stimulasi

2. Prinsip-Prinsip Dalam Stimulasi Tumbuh Kembang

3. Pemberian stimulasi tumbuh kembang anak ( motorik kasar, halus)

Pokok-Pokok Materi

Berikut ini merupakan pokok-pokok materi yang akan saudara pelajari, meliputi:

1. Pengertian Stimulasi

2. Prinsip-Prinsip Dalam Stimulasi Tumbuh Kembang

3. Pemberian stimulasi tumbuh kembang anak ( motorik kasar, halus)

URAIAN MATERI
1. Pengertian Stimulasi Tumbuh Kembang
71

Stimulasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak.


Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar,gerak halus,bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian. Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan
pertumbuhan,sehingga setiap pertumbuhan disertai dengan perkembangan.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel/bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh seseorang. Sedangkan perkembangan adalah
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan fisik
motorik,bahasa,serta sosialisasi dan kemandirian. (Darmawan (2019:3) )
Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan

morfologi,biokomia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai maturitas/dewasa.

(Soetjiningsih).

2. Prinsip-Prinsip Stimulasi Tumbuh Kembang

Depkes RI (2010) terdapat prinsip dasar stimulasi, yaitu :

9. Stimulasi dilakukan landasan rasa cinta dan kasih sayang.

10. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru

orang-orang terdekatnya.

11. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.

12. Lakukan stimulasi dengan cara bermain,bernyanyi,menyenangkn tanpa

ada pemaksaan dan hukuman.

13. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak,

terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak.

14. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana,aman.

15. Memberikan kesempatan yang sama terhadap anak laki-laki dan

perempuan.

16. Anak selalu diberikan pujian atau hadiah atas keberhasilan anak.

3. Pemberian stimulasi tumbuh kembang anak ( motorik kasar, halus)

Usia Motorik Kasar Motorik Halus Bicara dan Bahasa Sosialisasi dan
Kemandirian

0-3 - Mengangkat - Melihat - Berbicara - Memberi rasa


bulan kepala meraih dan - Meniru suara- aman dan kasih
- Berguling- menendang
72

guling mainan suara sayang


- Menahan gantung - Mengenali - Mengajak bayi
kepala tetap - Memperhatik berbagai suara tersenyum
tegak an benda - Mengajak bayi
bergerak mengamati
- Melihat benda-benda dan
benda-benda keadaan
kecil disekitarnya
- Memegang - Meniru ocehan
benda dan mimik muka
- Meraba dan bayi
merasakan - Mengayun bayi
bentuk - Meninabobokan
permukaan

3-6 - lanjutkan - lanjutkan - lanjutkan - lanjutkan


bulan stimulasi stimulasi usia stimulasi usia stimulasi usia 0-3
usia 0-3 0-3 bulan 0-3 bulan bulan
bulan - memegang - mencari sumber - bermain ci-luk-ba
- menyangga benda dengan suara - melihat dirinya di
berat kuat - menirukan kaca
- mengemban - memegang kata-kata - berusaha merain
gkan benda dengan mainan
kontrol kedua tangan
terhadap - makan sendiri
kepala - mengambil
- duduk benda-benda
kecil

Berikut ini stimulasi pada masa bayi, balita dan prasekolah yang meliputi 4 aspek
yaitu motorik halus, motorik kasar, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian anak.
1) Masa bayi (0 – 6 bulan )
Stimulasi yang diberikan pada anak seharusnya sudah dimulai sejak dalam
kandungan, misalnya dengan bisikan, sentuhan pada perut ibu, gizi ibu cukup, dan
menghindari pemicu stres yang mempengaruhi psikologis ibu.
Setelah lahir, stimulasi langsung dilakukan pada bayi. Pada tahun pertama
kehidupan, stimulasi diberikan untuk perkembangan sensori motor, meskipun pada
tahun berikutnya tetap harus dilakukan.

Stimulasi pada masa bayi bertujuan untuk:


73

a. Melatih dan mengevaluasi reflek-reflek fisiologis


b. Melatih koordinasi mata dan tangan, mata dan telinga
c. Melatih mencari obyek yang tidak kelihatan
d. Melatih sumber asal suara
e. Melatih kepekaan perabaan

Stimulasi pada anak usia kurang dari 1 tahun berdasarkan fungsi sensori motor :

Stimulasi pada anak kurang dari 1 tahun sesuai pedoman SDIDTK :


74

Lampiran 7:

Surat Ijin Penelitian


75

Lampiran 8:

Surat Selesai Penelitian


76

Lampiran 9:

Uji Normalitas Kontrol


77

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 26

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 6.62117814

Most Extreme Differences Absolute .141

Positive .141

Negative -.139

Kolmogorov-Smirnov Z .719

Asymp. Sig. (2-tailed) .679

a. Test distribution is Normal.

Uji Paired Sample t-test Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 kontrol pre 24.23 26 3.922 .769

kontrol pos 39.42 26 6.682 1.311


78

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 kontrol pre & kontrol pos 26 .135 .511

Paired Samples Test

Sig. (2-
Paired Differences t df tailed)

95% Confidence
Interval of the
Std. Difference
Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper

Pair 1 kontrol
-
pre -
-15.192 7.277 1.427 -18.132 -12.253 10.64 25 .029
kontrol
5
pos
79

Lampiran 10 :

Uji Normalitas Perlakuan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 26

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 7.59295019

Most Extreme Differences Absolute .143

Positive .143

Negative -.127

Kolmogorov-Smirnov Z .728

Asymp. Sig. (2-tailed) .663

a. Test distribution is Normal.

Uji Paired Sample t-test Perlakuan


80

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Kemampuan keluarga


dalam melakukan 21.15 26 4.315 .846
stimulasi-per-pre

Kemampuan keluarga
dalam melakukan 44.04 26 6.484 1.272
stimulasi-per-pos

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Kemampuan keluarga dalam


melakukan stimulasi-per-pre &
26 -.030 .883
Kemampuan keluarga dalam
melakukan stimulasi-per-pos

Paired Samples Test


Paired Differences t df Sig.
Mean Std. Std. 95% Confidence (2-
Deviati Error Interval of the taile
on Mean Difference d)
Lower Upper
Pair Kemampuan - 7.896 1.549 - - - 25 .000
1 keluarga 22.88 26.074 19.695 14.7
dalam 5 78
melakukan
stimulasi-per-
pre -
Kemampuan
keluarga
dalam
melakukan
stimulasi-per-
pos
81

Lampiran 11 :

Uji Indenpenden Kontrol & Perlakuan Post

Group Statistics

Grup
Kontrol
Pos N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor kontrol pos 1 26 39.42 6.682 1.311

2 0a . . .

a. t cannot be computed because at least one of the groups is empty.

Group Statistics

Grup
Perlaku
an Pos N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor perlakuan pos 1 0a . . .

2 26 36.73 7.608 1.492

a. t cannot be computed because at least one of the groups is empty.


Lampiran 12: kelompok kontrol

pendidikan tempat kemampuan klg dlm


ibu bersalin skor pre kontrol skor pos kontrol stimulasi pre kontrol kemampuan klg dlm stimulasi pos kontrol
2 3 30 30 2 2
2 2 20 35 3 1
2 2 25 30 3 2
4 3 20 30 3 2
2 2 30 30 2 2
2 3 20 30 3 2
2 2 20 30 3 2
2 2 20 30 3 2
1 3 20 30 3 2
4 1 25 30 2 2
2 3 30 30 2 2
2 3 25 30 3 2
1 3 25 30 3 2
3 3 20 30 3 2
3 3 25 30 3 2
3 3 20 30 3 2
4 3 30 30 2 2
1 1 25 30 3 2
3 2 20 30 3 2
3 1 30 30 2 2
2 2 25 30 3 2
3 3 30 30 2 2
2 3 20 30 3 2

17
18

2 2 25 30 3 2
2 2 25 30 3 2
2 2 25 30 3 2
19
Lampiran 12: kelompok kontrol

pekerjaa pendidikan tempat kemampuan klg dlm kemampuan klg dlm stimulasi
n ortu ibu bersalin skor pre per skor pos per stimulasi pre per pos per
4 2 2 15 40 3 1
4 2 2 20 35 3 1
3 2 2 25 30 2 2
4 3 3 20 35 3 1
2 3 2 25 30 2 2
4 3 3 20 45 3 1
3 2 2 30 50 2 1
3 2 2 15 40 3 1
1 3 3 20 35 3 1
2 3 2 25 45 2 1
3 2 3 20 40 3 1
3 1 2 20 45 3 1
3 3 2 15 35 3 2
2 4 3 25 30 2 1
2 2 2 20 50 3 2
2 2 3 30 25 2 2
2 4 1 15 30 3 1
3 1 3 15 40 3 1
4 2 3 20 45 3 1
3 2 2 20 35 3 2
3 2 2 20 30 3 1
4 3 3 25 40 3 1
4 3 3 25 45 2 2
20

2 3 2 20 25 3 2
4 3 2 20 30 3 2
4 2 2 25 25 2 2
Lampiran 13 :

Dokumentasi Penelitian

17
18

Anda mungkin juga menyukai