A. Pengertian
Model adalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang
fenomena, menggambarkan teori dari skema konseptual melalui penggunaan simbol dan
diafragma. Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda,
suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide,
pandangan atau keyakinan. Model konsep adalah rangkaian konstruksi yang sangat abstrak
dan berkaitan yang menjelaskan secara luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi
dan mencerminkan masalah.
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi
yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena
fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep tersebut dengan maksud
untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena.
Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.
Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan
berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan
yang dilakukan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar
mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu
saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.
B. TUJUAN TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN
a. Tujuan Teori Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu
keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai,
diantaranya:
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-
kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk
model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan
dasar dalam menyelesaikan berbagai masalah keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesain masalah dalam keperawatan dengan
memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan
tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan
sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah
dan berkembang.
b. Tujuan Model Keperawatan
1. Menjaga konsisten asuhan keperawatan.
2. Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh
tim keperawatan.
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota
tim keperawatan
a. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan
menjelaskan atau memprediksi sebagian besar fenomena dalam keperawatan.
b. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat
diamati dalam praktik keperawatan.
c. Teori King dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan
d. Teori King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset
e. Mengedapankan partisipasi aktif dalam penyusunan tujuan bersama, mengambil keputusan,
dan interaksi untuk mencapai tujuan klien.
f. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antar tenaga kesehatan
a. Beberapa konsep dasar kurang jernih misalnya konsep mengenai stres yang kurang jelas,
karena ini menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi positif dan menyarankan para
perawat harus menghapus pembuat stress dari lingkungan rumah sakit.
b. Teori ini berfokus pada sistem interpersonal sehingga tujuan yang akan dicapai sangat
tergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat dalam hubungan interpersonal dan
hanya pada saat itu saja
c. Teori King belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep interaksi,
komunikasi, transaksi dan persepsi, misalnya pasien dapat berinteraksi secara kompeten
dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi baru lahir, dan pasien psikiatrik.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahid Ikbal. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas I. Jakarta: Sagung Seto.
Wijaya, Ningsih Sari. 2013. Penuntun Praktik Askep Komunitas. Jakarta: Penerbit Buku Kesehatan.
Mariani, Dewi Sri. 2014. Ilmu Keperawatan Komunitas. Bandung: CV. Yerama Widya.